giyatmi/biokimia/protein 1
Fungsi Protein
giyatmi/biokimia/protein 3
ASAM AMINO
COOH
giyatmi/biokimia/protein 4
Stereoisomer asam amino
COOH COOH
NH2- C H H- C - NH2
R R
L alanin D - alanin
giyatmi/biokimia/protein 7
Rumus Molekul Asam Amino
giyatmi/biokimia/protein 8
Rumus Molekul Asam Amino
giyatmi/biokimia/protein 9
Asam Amino Non Protein
Desmosin (elastin)
giyatmi/biokimia/protein 10
Ionisasi Asam Amino
giyatmi/biokimia/protein 12
Pemisahan Asam Amino
giyatmi/biokimia/protein 13
Pemisahan Asam Amino
giyatmi/biokimia/protein 14
PEPTIDA
Dua molekul asam amino diikat secara kovalen yang disebut ikatan
peptida menghasilkan dipeptida
H O H O
H3 N+ -CC + H3N+ - C C
R1 O- R2 O-
O O
H3N+ - CH C - NH CH C
R1 Ikatan R2 O-
peptida
giyatmi/biokimia/protein 15
STRUKTUR PROTEIN
giyatmi/biokimia/protein 16
Struktur sekunder protein bisa berupa -heliks (untuk protein
globular) dan -pleated sheet; yang terbentuk karena adanya
interaksi non kovalen.
-heliks
Struktur protein sekunder yang terbentuk karena ikatan H
membentuk suatu helix right handed dengan gugus R asam
aminonya mengarah ke luar helix
Interaksi H terjadi untuk setiap 4 asam amino berturutan
giyatmi/biokimia/protein 17
-pleated sheet
Terbentuk karena ikatan H antar rantai
Rantai peptida bisa paralel atau anti paralel
Gugus/rantai samping berada di bawah atau di atas sheet/lipatan
giyatmi/biokimia/protein 18
Struktur tersier
Pelipatan secara keseluruhan suatu rantai polipeptida
Daerah-daerah struktur dan dihubungkan oleh bagian lipatan
ireguler dari rantai polipeptida
Struktur Kuartener
Susunan polipeptida bersama-sama dlm kompleks rantai (multiple chain)
Ikatan yang memantapkan struktur protein :
1. Interaksi eletrostatik
2. Ikatan hidrogen
3. Interaksi hidrofobik
4. Ikatan disulfida giyatmi/biokimia/protein 19
Reaksi Pada Peptida
giyatmi/biokimia/protein 20
Denaturasi
giyatmi/biokimia/protein 21
Pemisahan Protein
1. Proses Dialisis
Partikel besar protein tetap tertahan
dalam kantong dialisis sedang partikel
kecil/halus akan merembes keluar
melalui pori-pori halus (NaCl, glukosa)
2. Filtrasi Gel
setelah campuran protein dibebaskan dari molekul-molekul kecil, maka
dapat dipisahkan berdasarkan ukurannya oleh/dengan filtrasi gel
- selama pencucian mol. protein kecil
menembus butiran dekstran & ditahan
- protein yang lebih besar muncul pertama
dari kolom
giyatmi/biokimia/protein 22
Protein juga dapat dipisahkan dengan elektroforesis, berdasarkan
tanda dan jumlah muatan listrik gugus R, terminal amino &
terminal karboksil yang bermuatan. Rantai polipeptida protein juga
merupakan titik isoelektrik yang khas. Pada pH tertentu campuran
protein mengandung gugus yang bermuatan total negatif, positif
atau netral
Metode lain yang juga baik untuk memisahkan protein adalah
kromatografi pertukaran ion -- HPLC
giyatmi/biokimia/protein 23
PROTEIN
PROTEIN SERAT
Rantai polipeptida tersusun di dalam untaian/lembaran panjang
berperan dalam anatomi & fisiologi hewan
Jenis : - keratin, kolagen, elastin, aktin, miosin
giyatmi/biokimia/protein 24
- keratin
Memberi perlindungan eksternal bagi vertebrata
Contoh : rambut, wol, sayap, kuku, cakar, duri, sisik, tanduk, kulit
penyu, dll
Rantai polipeptida mempunyai konformasi -heliks
----- kaya dengan asam amino hidrofobik (bersifat tidak larut air) :
fenilalanin, isoleusin, valin, metionin, alanin, dan sistin
giyatmi/biokimia/protein 25
Kolagen & Elastin
Protein utama pada jaringan pengikat yang terdiri dari struktur
ekstraseluler dan unsur penyangga tubuh
Contoh : urat, persendian, tulang rawan, matriks organik tulang
Menyelubungi pembuluh darah
Membentuk & mengikat sel bersama-sama menjadi jaringan
Membentuk senyawa dasar ekstraseluler diantara sel
giyatmi/biokimia/protein 26
Kolagen jika dididihkan didalam air akan mengalami transformasi,
dari bentuk untai, tidak larut dan tidak tercerna menjadi gelatin,
yaitu campuran polipeptida yang larut
Kolagen mengandung : - 35 % glisin
- 11 % alanin
- prolin, 4-hidroksi prolin, 5-hidroksilisin
dalam jumlah tinggi
Elastin : - bersifat elastis
- merupakan jalinan rantai polipeptida yang dijembatani oleh
desmosin
giyatmi/biokimia/protein 27
Aktin & Miosin
Pada otot kerangka
Fungsi : struktural & kontraktil
Miosin :
- molekul serupa batang yang berukuran relatif panjang dengan ekor
yang merupakan 2 polipeptida -heliks yang melilit terhadap satu
sama lain dan mempunyai kepala dengan susunan yang kompleks
dan dilengkapi dengan aktivitas enzim
- Kepala miosin bersifat globular
- Enzim mengkatalisis hidrolisis ATP -- ADP + P
- Sejumlah miosin tersusun bersama-sama membentuk filamen tebal
giyatmi/biokimia/protein 28
Aktin (Filamen tipis) :
- terdapat 2 bentuk : aktin globular (G-aktin) & aktin serat (F-aktin)
- aktin serat merupakan untaian panjang dari molekul G-aktin yang
membentuk suatu filamen
- Kontraksi otot kerangka disebabkan oleh meluncurnya filamen tipis
di sepanjang filamen tebal, yang dirangsang oleh adanya protein
otot lain & ion Ca2+ serta membutuhkan ATP
giyatmi/biokimia/protein 29
MIOSIN
Protein utama pada filamen tebal 45% dari protein miofibrilar jaringan
Protein memanjang, sampai ~160 nm, ~MW 480,000
Total mengandung 6 rantai polipeptida 2 rantai berat, 4 rantai ringan
2 rantai berat
ada bagian kepala (protein globular) & ekor (protein batang)
Bagian kepala berikatan dengan AKTIN, menggunakan hidrolisis
ATP untuk menghasilkan daya & bergerak kearah muatan +
Ada miosin yang bergerak ke muatan (-), yaitu miosin VI
4 rantai ringan
6 rantai peptida mmembentuk struktut kuartener menyerupai tongkat
yang memiliki 2 kepala
Bagian ekor terdiri atas 2 rantai berat -heliks yang saling melipat
membentuk struktur super sekunder -heliks
Struktur ini berujung pada bagian kepala
Setiap kepala dihubungkan dg rantai ringan 4 rantai ringan tiap miosin
AKTIN
Protein utama pada filamen tipis 20% dari
protein miofibrilar jaringan
Terikat ke struktur jaringan lebih kuat drpd
miosin
Bentuknya seperti 2 kacang yg tersusun
berdampingan
Monomer aktin globuler aktin atau G-aktin
374-375 AA, MW 42,000-48,000
Stabil dlm air
Mengikat kuat ATP ADP + PO4 organik
G-aktin membentuk struktur double-helical
disebut aktin fibrous F-aktin
F-aktin berinterakti dg bagian kepala
miosin
AKTOMIOSIN
Aktin dan misoin
membentuk struktur
kompleks yang disebut
aktomiosin
Kompleks terpisah
kembali jika ada ATP
Aktomiosin terjadi ketika
jaringan mengalami
Pada hewan Pada hewan mati postmortem karena ATP
hidup ATP terurai terurai
Protein filamen postmortem
menyebabkan
kontrkasi dan
relaksasi
Perlu energi
besar dari ATP
Myosin
PROTEIN GLOBULAR
Rantai polipeptida berlipat-lipat rapat menjadi bentuk bulat/globular
Penting bagi aktivitas biologi
Contoh : Mioglobin, hemoglobin
Mioglobin :
berfungsi dalam sel otot untuk menyimpan O2 yang diabsorbsi dari
darah dan melepaskannya bila diperlukan untuk oksidasi intraseluler
dalam mitokondria
mempunyai 2 komponen sebagai karier O2 :
1. Globin, suatu polipeptida
2. Heme, suatu senyawa cincin planar yang mempunyai besi
(Fe2+) pada pusatnya
giyatmi/biokimia/protein 33
Peranan heme adalah mengikat O2 sel darah merah
- Heme bertindak sebagai gugus prostetik, yaitu bagian non
polipeptida protein yg berperanan secara langsung pd fungsi protein
Peranan globin adalah membuat pengikatan O2 bersifat reversibel
Pelipatan polipeptida globin menimbulkan 8 daerah heliks (dimulai
dari terminal N), ----- membentuk kantong yang mengikat gugus
hem
Atom besi pada pusat heme mempunyai 2 ikatan koordinasi lurus
pada bidang heme
- satu berikatan dengan gugus R residu histidin pada posisi 93
- satu berada pada sisi tempat pengikatan molekul O2
giyatmi/biokimia/protein 34
Structure of hemoglobin. The
protein subunits are in red and
blue, and the iron-containing
heme groups in green
Karbon monooksida (CO) bersaing dengan oksigen untuk berikatan
dengan besi hem ----- CO bersifat toksik karena membatasi
transpor & penyimpananan O2 . Pengikatan hem terhadap CO 200 x
lebih kuat dibandingkan pengikatan O2
Hemoglobin
Mengandung 4 rantai polipeptida (tetramer) yang terdiri atas 2 tipe,
masing-masing 2 rantai -- ditandai dengan dan
Struktur tersier polipeptida dan sama dengan mioglobin
Masing-masing polipeptida hemoglobin mempunyai 8 daerah heliks
yang melipat membentuk kantung hem non polar
giyatmi/biokimia/protein 35