Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA


DALAM HUBUNGAN DENGAN
KEHIDUPAN BERBANGSA

Dosen Pembimbing :
Drs. Tulkhan Faqih M.Ag.

Disusun Oleh :
MADURATNA YULFITASARI ( 110910132 )

FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2010

MAKALAH AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA DALAM HUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN BERBANGSA 1
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.................................................................................................. 1

KATA PENGANTAR ................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN

- LATAR BELAKANG ........................................................................................ 4

- RUMUSAN MASALAH ................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Moral dan Akhlak (etika) ............................................................ 5


B. Pembangunan Moral dan Akhlak Bangsa .................................................... 6
C. Memperbaiki Diri Sebelum Memperbaiki Sistem ........................................ 9
D. Akhlakul Karimah dalam Kehidupan Modern ............................................ 12
E. Makna Amanah Dalam Konteks Akhlak Bangsa ......................................... 14

BAB III PENUTUP

- KESIMPULAN .................................................................................................. 19

- SARAN ............................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 20

MAKALAH AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA DALAM HUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN BERBANGSA 2
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah sama-sama kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan sehat badan dan pikiran, sehingga penulis telah dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Makalah akhlak Terpuji Dan Akhlak Tercela Dalam Hubungandengan
Kehidupan Berbangsa
Sholawat dan salam kita sanjungkan kepangkuan Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa kita dari alam kegelapan ke alam terang-benderang seperti yang kita rasakan saat ini,
dan kepada seluruh sahabat dan keluarga beliau sekalian.
Makalah ini berisi tentang pentingnya penerapan Akhlak yang baik dalam kehidupan berbangsa.
Dengan bahasa yang singkat, padat, dan mudah dimengerti didasarkan pada dalil-dalil yang
relevan. Makalah ini kami lengkapi dengan pendahuluan sebagai pembuka yang menjelaskan
latar belakang dan tujuan pembuatan makalah.Penjelasan yang berisi tentang akhlak Terpuji Dan
Akhlak Tercela Dalam Hubungandengan Kehidupan Berbangsa. Penutup yang berisi tentang
kesimpulan yang menjelaskan secara singkat isi dari makalah kami. Makalah ini juga kami
lengkapi dengan daftar pustaka yang menjelaskan sumber dan referensi bahan dalam
penyusunan.

Terima kasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah membantu
penyelesaian makalah ini hingga selesai. Dalam menyusun makalah ini, saya sadari masih
banyak terdapat kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
saya harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Lamongan, 25 April 2010

Penulis

MAKALAH AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA DALAM HUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN BERBANGSA 3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan Rasulullah Saw dalam menyebarkan agama Islam benar-benar


mengagumkan. Hanya dalam waktu kurang dari 25 tahun beliau berhasil mengubah
masyarakat jahiliah yang sangat dekaden menjadi masyarakat yang berperadaban tinggi dan
sangat disegani bangsa-bangsa di sekitarnya. Dengan Akhlak yang sempurna Beliau berhasil
menegakkan suatu negara yang oleh sosiolog modern seperti Robert M. Bella diakui sebagai
negara yang boleh disebut sebagai negara modern.

Konstitusinya yang dikenal dengan Piagam Madinah (Al-Shahifah Al-Madinah)


dipandang oleh Cak Nur (Dr. Nurcholish Madjid) mirip dengan Undang-Undang Dasar 1945
yang mengatur suatu masyarakat majemuk. Kemudian, tidak lebih dari 200 tahun bangsa
Arab telah menjadi satu-satunya super power di dunia saat itu, tidak saja dalam bidang
politik, tetapi juga dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Hingga abad 18, karya-karya
kaum Muslim zaman Abbasiah dipelajari dan dijadikan referensi di berbagai perguruan
tinggi Eropa. Oleh karena itu, para sejarawan dan ahli-ahli dalam berbagai disiplin ilmu,
baik dari kalangan Islam sendiri maupun dari luar Islam, terus-menerus mempelajari sejarah
hidup Rasulullah saw. Mereka yakin, di dalam dakwah Rasulullah saw., terdapat kunci-
kunci sukses yang dapat diteladani dan direaktualisasikan di zaman modern. Terutama dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini secara garis besar rumusan masalahnya adalah :

a. Apakah pengertian moral dan akhlaq (etika) ?

b. Bagaimanakah cara untuk membangunan moral dan akhlak bangsa ?

c. Kenapa memperbaiki diri sendiri lebih diutamakan dari pada memperbaiki sistem yang
ada ?

d. Seberapa pentingkah akhlakul karimah dalam kehidupan modern dan makna amanah
dalam konteks akhlak bangsa ?

MAKALAH AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA DALAM HUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN BERBANGSA 4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Moral dan Akhlak (etika)

Moral adalah prinsip-prinsip yang berhubungan dengan benar atau salah, pengertian
tentang perbedaan antara salah dan benar. Sedangkan akhlak ialah seperangkat tata nilai
yang bersifat samawi dan azali, yang mewarnai cara berfikir, bersikap dan bertindak seorang
muslim terhadap alam lingkungannya.

Menurut Al-Ghazali :

Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul
perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran lebih
dahulu.

Akhlak umumnya disama artikan dengan arti kata budi pekerti, kesusilaan atau sopan
santun dalam bahasa Indonesia, atau tidak berbeda pula dengan arti kata ethic (etika).

Dimana-mana setiap kesempatan dan situasional orang berbicara tentang etika.


Memang etika ini menarik untuk dibicarakan, akan tetapi sulit untuk dipraktekkan. Etika
adalah sistem daripada prinsip-prinsip moral tentang baik dan buruk. Baik dan buruk
terhadap tindakan dan atau perilaku.

Ethics dapat berupa etika (etik), yaitu berasal dari dalam diri sendiri (hati nurani)
yang timbul bukan karena keterpaksaan, akan tetapi didasarkan pada ethos dan esprit, jiwa
dan semangat. Ethics dapat juga berupa etiket, yaitu berasal dari luar diri (menyenangkan
orang lain), timbul karena rasa keterpaksaan didasarkan pada norma, kaidah dan ketentuan.
Etika dapat juga berarti tata susila (kesusilaan) dan tata sopan santun (kesopanan) dalam
pergaulan hidup sehari-hari baik dalam keluarga, masyarakat, pemerintahan, berbangsa dan
bernegara. Dalam kelompok tertentu misalnya memiliki kode etik, rule of conduct, misalnya
students of conduct, kode etik kedokteran, dan atau kode etik masing-masing sesuai dengan
profesinya.

Kesusilaan adalah peraturan hidup yang berasal dari suara hati manusia. Kesusilaan
mendorong manusia untuk kebaikan akhlaknya. Kesusilaan berasal dari ethos dan esprit
yang ada dalam hati nurani. Sanksi yang melanggar kesusilaan adalah batin manusia itu
sendiri seperti penyesalan, keresahan dan lain-lain.

MAKALAH AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA DALAM HUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN BERBANGSA 5
Kesopanan adalah peraturan hidup yang timbul karena ingin menyenangkan orang
lain, pihak luar, dalam pergaulan sehari-hari, bermasyarakat, berpemerintahan dan lain-lain.
Kesopanan dasarnya adalah kepantasan, kepatutan, kebiasaan, kepedulian, kesenonohan
yang berlaku dalam pergaulan (masyarakat, pemerintah, bangsa dan negara). Kesopanan
dititik beratkan kepada sikap lahiriah setiap subyek pelakunya, demi ketertiban dan
kehidupan masyarakat dalam pergaulan. Sanksi terhadap pelanggaran kesopanan adalah
mendapat celaan di tengah-tengah masyarakat lingkungan dimana ia berada, misalnya
dikucilkandalam pergaulan. Apabila kita berbicara tentang etika ini, maka akan kita
temukan beberapa pengertian antara lain :

a. Etika : sistem daripada prinsip-prinsip moral, dapat juga berarti rules of conduct, kode
sosial (social code), etika kehidupan. Dapat juga berarti ilmu pengetahuan tentang moral
atau cabang filsafat.

b. Ethos (jiwa) : karakteristik dari masyarakat tertentu atau kebudayaan tertentu.

c. Esprit (semangat) : semangat dcorps, loyalitas dan cinta pada kesatuan, kelompok,
masyarakat, pemerintah dan lain-lain.

d. Rule (ketentuan, peraturan) : ketentuan-ketentuan dalam kebiasaan pergaulan masyarakat


yang memberi pedoman atau pengawasan atau kegiatan tentang benar dan salah.

e. Norma : merupakan standar, pola, patokan, ukuran, kriteria yang mantap dari masyarakat
atau pemerintah.

f. Moral : prinsip-prinsip yang berhubungan dengan benar atau salah, pengertian tentang
perbedaan antara salah dan benar.

B. Pembangunan Moral dan Akhlak Bangsa

Keberhasilan dan kegagalan suatu negara terletak pada sikap dan prilaku dari seluruh
komponen bangsa, baik pemerintah, DPR (wakil rakyat), pengusaha, penegak hukum dan
masyarakat. Apabila moral etik dijunjung oleh bangsa kita maka tatanan kehidupan bangsa
tersebut akan mengarah pada kepastian masa depan yang baik, dan apabila sebaliknya maka
keterpurukan dan kemungkinan dari termarjinalisasi oleh lingkungan bangsa lain akan
terjadi.

Bangsa kita terlalu terkonsentrasi dengan teori politik dan teori kehidupan yang
berkiblat pada dunia barat dan timur saat membangun masyarakat. Bahkan kecenderungan
untuk meninggalkan identitas timur religius lebih kentara. Di era 1950 - 1960 an negara kita
berganti-ganti haluan politik seperti liberalisme, capitalisme komunisme dan nasionalis

MAKALAH AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA DALAM HUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN BERBANGSA 6
agama (nasakom) pernah dilalui dengan menggunakan pola trycle and error, sehingga
mengalami keterlambatan sikap karena sering berganti pola politik yang pada akhirnya kita
mengalami keterpurukan dan mendapat label negara terburuk baik di level regional, Asia
maupun dunia. Hal ini terjadi diseluruh aspek kehidupan; di dunia politik, ekonomi, sosial,
budaya dan sistem penegakan hukum.

Selama ini pembangunan nasional meliputi bidang agama, sebagai buktinya secara
kuantitatif dan formalitas tempat ibadah kita dan seremoni keagamaan kita tampak ramai.
Namun krisis moral terjadi sampai kini, disinilah sebuah tantangan bagi pemerintah dan
pemuka agama, formalitas vs realitas.

Jalan keluarnya adalah bahwa kini harus mempunyai orientasi berbeda dengan
sebelumnya. Kalau masa lalu seluruh bentuk pembangunan, termasuk bidang agama,
berorientasi pada monoloyalitas politik, kini tentu harus diubah total. Orientasinya
hendaknya untuk memperbaiki moralitas bangsa kita dan untuk memberdayakan masyarakat
pemeluknya untuk hidup aman (hasanah) di dunia dan di akhirat kelak.

Dengan demikian maka perbaikan masa depan bangsa harus dimulai dengan
perbaikan etika moral yang berlandaskan agama, karena identitas bangsa kita adalah
identitas timur yang religius dimana hampir seluruh agama yang terlahir di dunia ini semua
berasal dari dunia timur; agama Yahudi, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu, Shinto berikut
seluruh sektenya. Terutama harus dimulai dari perilaku para pemimpin bangsa, karena
perilaku masyarakat pada umumnya seperti lokomotif dan gerbong, alurnya dari bawah
hingga tingkat atas berjalan estafet mengikuti arah dan stratifikasi sosial yang ada.

Etika berkuasa menurut Al-Ghazali

Seperti hikmah-hikmah yang diungkapkan Imam Al-Ghazali tentang perilaku


masyarakat akan sangat dipengaruhi oleh perilaku pimpinannya :
"Jika penguasa korup, maka korupsi akan menjadi trend dikalangan para pengikutnya.
Keruntuhan dan kemakmuran suatu bangsa sangat bergantung pada perilaku dan etika
berkuasa pemimpinnya".

"Agama dan kekuasaan adalah saudara kembar seperti dua orang bersaudara yang
dilahirkan dari satu perut yang sama Oleh karena itu wajib bagi seorang penguasa untuk
menyempurnakan agamanya dan menjauhkan hawa nafsu, bid'ah, kemungkaran, keragu-
raguan dan setiap hal yang mengurangi kesempurnaan syariat".

"sesungguhnya tabi'at rakyat merupakan tabi'at dari para penguasa".


Orang-orang awam melakukan perbuatan yang merusak karena mengikuti perbuatan para

MAKALAH AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA DALAM HUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN BERBANGSA 7
pembesar, mereka meneladani dan mencontoh tabiat para pembesar, seperti yang terjadi
pada sejarah al-Wahid bin Abdul Malik dari keturunan bani Umayyah memiliki kegemaran
terhadap bangunan dan pertanian, maka dengan serta merta rakyat dan bangsanya turut
meneladani, tetapi ketika Sulaiman bin Abdul Malik kegemarannya makan, jalan-jalan dan
memperturutkankan syahwat maka seluruh rakyatnya meneladani dan mengikutinya.

Jadi benang merah pembentukan masyarakat bangsa dan Negara berkehendak


membentuk tatanan kehidupan yang memiliki etika moral yang berlandaskan agama adalah
harus diawali dengan penataan kepemimpinan yang bersifat komprehensif, tidak saja
presidenya akan tetapi seluruh komponen kepemimpinan; wakil rakyat, penegak hukum,
pemegang kekuasaan di bidang perekonomian, pendidikan dan seluruh unsur birokrasi
pelayanan rakyat harus ditata kembali. Pemimpin negara, wakil rakyat dan seluruh
pemegang kekusaan dari gubernur sampai ke tingkat pemerintahan dan tokoh masyarakat
etika dan moralnya harus merujuk kepada agama. Tidak ada lagi pemimpin yang dzalim
kepada rakyat, bangsa dan negaranya. Rasulullah bersabda yang diriwayatkan dari Umar :

" Sesungguhnya ketika Allah menurunkan Adam ke bumi, diwahyukan kepadanya


empat perkataan,. Allah berfirman , Wahai Adam, Ilmumu dan Ilmu keturunanmu terdapat
dalam empat perkataan, yaitu satu perkataan untuk-Ku, satu perkataan untukmu, satu
perkataan antara Aku dan engkau, serta satu perkataan antara engkau dan manusia;
Perkataan untuku adalah sembahlah Aku dan jangan menyekutukan Aku, Perkataan untukmu
adalah Aku akan menyelamatkanmu dengan ilmumu, Perkataan antara engkau dan Aku
adalah engkau berdoa dan Aku yang akan mengabulkan, perkataan antara engkau dan
manusia adalah berbuat adil dalam urusan mereka, dan berbuat adil lah diantara mereka ".

Ibnu Qatadah berkata :

Kedzaliman ada tiga jenis : Kedzaliman yang tidak ada ampunan bagi pelakunya,
kedzaliman yang tidak terus menerus, dan kedzaliman yang terdapat ampunan bagi
pelakunya; Kedzaliman yang tidak ada ampunan bagi pelakunya adalah menyekutukan
Allah, kedzaliman yang tidak terus menerus adalah kedzaliman yang dilakukan sebagian
manusia kepada sebagian lainnya. Sedangkan kedzaliman yang terdapat ampunan adalah
kedzaliman manusia atas dirinya karena melakukan perbuatan dosa, kemudian ia bertobat
dan kembali kepada rabbnya. Allah akan mengampuni orang itu karena rahmat-Nya, dan
memasukannya ke surga dengan karunianya.

Memantapkan fungsi, peran dan kedudukan agama sebagai landasan moral, spiritual
dan etika dalam penyelenggaraan negara serta mengupayakan agar segala peraturan
perundang-undangan tidak bertentangan dengan moral agama-agama.
Meningkatnya pemahaman dan pengamalan ajaran agama bagi individu, keluarga,

MAKALAH AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA DALAM HUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN BERBANGSA 8
masyarakat dan penyelenggara negara dan terbangunnya harmoni sosial guna mempererat
persatuan dan kesatuan nasional. Hal ini karena berkeyakinan bahwa pengembangan pribadi,
watak dan akhlak mulia selain dilakukan oleh lembaga pendidikan formal, juga oleh
keluarga, lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan tradisional keagamaan serta
tempat-tempat ibadah.

C. Memperbaiki Diri Sebelum Memperbaiki Sistem

Di antara prioritas yang dianggap sangat penting dalam usaha perbaikan (ishlah)
ialah memberikan perhatian terhadap pembinaan individu sebelum membangun masyarakat;
atau memperbaiki diri sebelum memperbaiki sistem dan institusi. Yang paling tepat ialah
apabila kita mempergunakan istilah yang dipakai oleh Al Qur'an yang berkaitan dengan
perbaikan diri ini; yaitu:

"...Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri..." (QS. Ar-Ra'd: 11)

Inilah sebenarnya yang menjadi dasar bagi setiap usaha perbaikan, perubahan, dan
pembinaan sosial. Yaitu usaha yang dimulai dari individu, yang menjadi fondasi bangunan
secara menyeluruh. Karena kita tidak bisa berharap untuk mendirikan sebuah bangunan yang
selamat dan kokoh kalau batu-batu fondasinya keropos dan rusak. Individu manusia
merupakan batu pertama dalam bangunan masyarakat. Oleh sebab itu, setiap usaha yang
diupayakan untuk membentuk manusia Muslim yang benar dan mendidiknya dengan
pendidikan Islam yang sempurna harus diberi prioritas atas usaha-usaha yang lain. Karena
sesungguhnya usaha pembentukan manusia Muslim yang sejati sangat diperlukan bagi
segala macam pembinaan dan perbaikan. Itulah pembinaan yang berkaitan dengan diri
manusia.

Sejak badai krisis multi dimensi merasuki bangsa Indonesia, secara langsung atau
tidak langsung mempengaruhi cara hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga
secara realitas kita seperti kehilangan visi dan misi atau arah keberadaannya. Fenomena
kekerasan yang terkadang dibumbui sentimen agama, maraknya Kolusi Korupsi dan
Nepotisme (KKN) dan cara penyelesaian segala persoalan yang pragmatis, menjadi
pemandangan yang kontras dengan nilai-nilai keberagamaan bangsa yang konon tersohor di
mata dunia akan kerukunan dan toleransinya. Lalu mengapa dengan cepat sekarang ini
bangsa kita terkenal sebagai bangsa yang bercitra negatif?

Krisis multi dimensi tidak segera lepas seperti negara lain yang mengalami nasib
sama, sebab utamanya adalah karena mengingkari aspek spiritualitas dan religiusitas sebagai
ciri dan kekayaan bangsa kita yang konon pluralis dalam agama dan kepercayaan yang

MAKALAH AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA DALAM HUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN BERBANGSA 9
adalah sumber dan asal-usul dari spiritualitas. Spritualitas dan religiusitas merupakan buah-
buah atau rohnya umat beriman, dan jika tidak demikian niscaya umat beragama akan
kehilangan jati diri keberimanannya, yang akhirnya akan jatuh pada aspek lahiriah yang
berbaju formalitas, hirarkis, ritualis dan apologetis. Semua ini tentu saja jauh dari apa yang
disebut agama sebagai pemberi inspirasi dan transubstansi yang kontekstual.

Lembaga pendidikan di segala tingkat sebagai wadah untuk meningkatkan kualitas


SDM yang mengajarkan pendidikan keagamaan, selama ini belum mampu menjadi oase
spritualitas karena metode pendidikan keberagamaan disampaikan seperti bidang studi lain,
yang menekankan pengajaran dan transfer iptek dengan segala sistem dogmatika
kurikulumnya. Sehingga aspek spritualitas nyaris belum tersentuh. Akibatnya peserta didik
kurang respek terhadap hal-hal yang bernuansa keberagamaan, dan lambat-laun bangsa ini
akan mengalami fase pemiskinan pengalaman beragama dalam entitasnya dengan
kebersamaan.

Dan jika tidak segera tersolusi, maka di kemudian hari akan keropos, serta eksesnya
akan menjadi bangsa dengan citra temperamental dan emosional. Dalam skala besar dapat
menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Namun jika tertangani
sejak dini maka akan dapat menjadi jaminan kokohnya keutuhan bersama sebagai anak
bangsa. Semakin dini peserta didik harus dicerahkan untuk melihat dan mengalami bahwa
hidup bersama dibangun berdasarkan pada kenyataan terutama dari aspek spritualitas.
Berdasarkan itulah kebenaran, kejujuran, dan kedamaian tumbuh dan berkembang subur.

Sesungguhnya keberagamaan mempunyai kemampuan luar biasa atau mukjizat


untuk memberi kontribusi guna memecahkan persoalan apapun yang dialami bangsa atau
umat manusia, sejauh para pemeluknya dapat memberdayakannya. Kekuatan dahsyat
keberagamaan yang tidak dimiliki kekuatan lain ialah berupa kekuatan spiritual dan
kekuatan sosial.

Sejauh ini hanya kekuatan sosial agama yang diberdayakan yang kentara bernuansa
politis, sedang aspek spritualnya dimarginalkan atau dialternatifkan, yang berakibat
ketidakseimbangan keberimanan terjadi dari hulu sampai ke hilir. Indikasi yang kasat mata,
dimana persoalan hidup berbangsa tidak berkurang tetapi malah bertambah kuantitas dan
kualitas kompleksitasnya, disamping itu para pemeluk agama berada diambang krisis
spiritual dan jika dibiarkan eksesnya akan lebih dramatis dibandingkan dengan krisis-krisis
lainnya.

Berdasarkan akan realitas kekinian sangat tepat jika aspek spritualitas dikedepankan
untuk memberi kontribusi mengatasi masalah sekarang ini. Dimana kekuatan politik, hukum,
ekonomi, keamanan setelah diberi limit waktu tidak mampu mengentas apalagi

MAKALAH AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA DALAM HUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN BERBANGSA 10
menyembuhkan sakit kronis bangsa ini. Justru menjadi lahan konflik baru terutama di era
otonomi daerah sekarang ini. Tidak ada jalan lain bagi bangsa ini yang memproklamirkan
sebagai bangsa religius, untuk merefleksikan kembali secara bersama dan konsisten akan
panggilan keberagamaannya dengan panduan para tokoh spritual.
Tokoh spritual biasanya justru lahir ketika zaman dalam kondisi chaos atau krisis seperti
yang kita alami. Kelahirannya lebih dapat membawa harapan solusi dari pada tokoh elit dan
tokoh birokratik. Paradigma tokoh spiritual ialah pribadi beriman yang konsekwen,
sistematis merefleksikan panggilan keimanan dimana doa, dan kedisiplinan menjadi nafas
hidupnya. Sehingga memurnikan motivasi paritipasinya bergulat dalam ziarah hidup
bersama. Atau dengan kata lain pribadi yang menjalankan prinsi-prinsip kenabian dalam
situasi dan kondisi kekinian, berani bersaksi dan bertindak atas nama kebenaran sekaligus
menjadi mediator vertikal dengan Sang Pencipta maupun horisontal dngan sesama.

Kemerdekaan menjadi kepribadiannya sekalipun tidak bisa tidak harus berdiri pada
basis latar belakang kontekstualnya. Ia hadir sebagai agen perubahan mental dan sosial untuk
memecahkan persoalan pada jamannya dan tidak pernah mengorbankan martabat manusia
apapun alasannya. Tetapi kita masih harus bersabar dalam doa, karena sekalipun kondisi
krisis sudah kronis belum ada tokoh spiritual yang terpanggil dan berani tampil dipentas
publik. Malahan yang hadir tokoh politik, birokrat, pengusaha dan tokoh LSM yang selalu
ironis dan tidak pernah bisa duduk bersama guna menyelesaikan masalah, tetapi malah
saling berlawanan dan tuding-tudingan mencari pembenaran masing-masing.

Realitas tersebut membenarkan asumsi bahwa religiusitas dan spiritualitas kita belum
sampai pada tahap internalisasi tetapi baru formalisasi. Indikasi langsung maupun tidak
langsung yang terjadi adalah prestasi kebangsaaan kita terus berada pada titik nadir. Kecuali
itu paradigma hidup berbangsa menjadi bias karena tidak mempunyai model spiritualitas
yang legitim bagi semua anak bangsa.

Sebaliknya budaya KKN tumbuh subur, pelayanan dari negara tidak berjalan
sebagaimana seharusnya, hati nurani tumpul nyaris tidak ada lagi semangat pengorbanan.
Lalu narkoba, maksiat, judi, kriminalitas takhayul dan gejala destruktif lainnya dengan
modus-operandi macam sindikat menjadi pemandangan sehari-hari. Sedang gejala krisis
spiritualitas intern dalam keberagamaan di era globalisasi sekarang ini ialah umat beragama
enggan, tabu dan tidak lagi mempercayai mukjizat sebagai kekayaan iman, tetapi malah
vulgar meyakini hal-hal yang akrobatik dan spektakuler yang mudarat.

Sebagai orang beriman dan berdasarkan situasi kronis yang kita alami sebagai
bangsa, nihil dapat mengentas persoalan, apalagi hanya mengandalkan rasio dan akal budi
kecuali terjadi mukjizat. Oleh karena itu perlu adanya pemandangan baru tentang mukjizat

MAKALAH AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA DALAM HUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN BERBANGSA 11
dari para beriman secara wajar dan proporsional tidak ditabukan tetapi diberdayakan, bukan
bagian sejarah masa lalu tetapi untuk sepanjang masa. Sejarah Nabi memang sudah ditutup
atau berakhir, tetapi spiritualitas kenabian tidak akan pernah berakhir, justru harus semakin
berkembang jumlah dan mutunya untuk mengawal sejarah hidup manusia.

Setiap agama dan kepercayaan sesuai dengan visi dan misinya mempunyai latar
belakang pengalaman akan Sang Pencipta yang mempunyai mukjizat tinggi bagaimana para
orang beriman memberdayakannya. Pertobatan dapat menjadi awal terjadinya mukjizat
didukung sikap dan perilaku tidak dikotomis, artinya orang harus taat pada kebenaran dan
menolak tegas segala bentuk kejahatan bukan dengan perkataan tetapi dengan konsekuensi.
Apabila perilaku seperti itu yang terjadi terutama bagi para elit berarti mukjizat mulai
terjadi. Kontribusi keberagamaan terealisir, spiritualitas meresapi selurruh pribadi,
religiusitas tumbuh subur Indonesia baru yang dicita-citakan niscaya menjadi kenyataan

Kita masih berada pada posisi sulit dihadapkan dengan aneka masalah kebangsaan.
Menginventarisasi masalah tentu mudah, namun meracik formula solusi yang tepat, apalagi
mengimplementasikannya tidaklah gampang karena ruwetnya persoalan serba dimensi itu.
Namun, tidak berarti bangsa ini pasrah saja karena selalu ada jalan keluar untuk setiap
masalah dengan kata kunci serius, kerja keras, padu, mendahulukan kepentingan bangsa, dan
rela berkorban. Karenanya, perlu upaya menembus kebuntuan masalah, baik dengan
terobosan jangka pendek maupun langkah strategis jangka panjang. Dalam beberapa segi
pemerintah telah melakukan hal itu, namun masalah utama yang tampak benderang adalah
masih jauhnya bangsa ini dari kata kunci di atas.

Tatanan sosial masyarakat di atas setidaknya dapat kita terjemahkan sebagai


masyarakat madani. Sebuah tata masyarakat yang diyakini sebagai "anak kandung" dari
peradaban Islam. Mengingat, karakteristik akhlak dan budi pekerti yang luhur, bersumber
pada nilai dan ajaran agama terlihat begitu kentara di dalamnya. Masyarakat madani
sejatinya bukanlah konsep yang ekslusif dan dipandang sebagai dokumen usang. Ia
merupakan konsep yang senantiasa hidup dan dapat berkembang dalam setiap ruang dan
waktu. Mengingat landasan dan motivasi utama dalam masyarakat madani adalah Al Quran.

Meski Al Quran tidak menyebutkan secara langsung bentuk masyarakat yang ideal
namun tetap memberikan arahan atau petunjuk mengenai prinsip-prinsip dasar dan pilar-
pilar yang terkandung dalam sebuah masyarakat yang baik. Secara faktual, sebagai cerminan
masyarakat yang ideal kita dapat meneladani perjuangan rasulullah mendirikan dan
menumbuhkembangkan konsep masyarakat madani di Madinah.

MAKALAH AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA DALAM HUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN BERBANGSA 12
D. Akhlakul Karimah dalam Kehidupan Modern

Saat ini kita berada di tengah pusaran hegemoni media, revolusi iptek tidak hanya
mampu menghadirkan sejumlah kemudahan dan kenyamanan hidup bagi manusia modern,
melainkan juga mengundang serentetan permasalahan dan kekhawatiran. Teknologi
multimedia misalnya, yang berubah begitu cepat sehingga mampu membuat informasi cepat
didapat, kaya isi, tak terbatas ragamnya, serta lebih mudah dan enak untuk dinikmati.
Namun, di balik semua itu, sangat potensial untuk mengubah cara hidup seseorang, bahkan
dengan mudah dapat merambah ke bilik-bilik keluarga yang semula sarat dengan norma
susila .

Kita harus kaya informasi dan tak boleh ketinggalan, jika tidak mampu dikatakan
tertinggal. Tetapi terlalu naif rasanya jika mau mengorbankan kepribadian hanya untuk
mengejar informasi dan hiburan. Disinilah akhlak harus berbicara, sehingga mampu
menyaring ampas negatif teknologi dan menjaring saripati informasi positif.

Dengan otoritas yang ada pada akhlakul karimah, seorang muslim akan berpegang
kuat pada komitmen nilai. Komitmen nilai inilah yang dijadikan modal dasar pengembangan
akhlak, sedangkan fondasi utama sejumlah komitmen nilai adalah akidah yang kokoh,
Akhlak, pada hakekatnya merupakan manifestasi akidah karena akidah yang kokoh
berkorelasi positif dengan akhlakul karimah.

Mencermati Fenomena aktual di tengah masyarakat kita dapat memperoleh


kesimpulan sementara bahwa sebagian hegemoni media secara umum, hegemoni televisi
terasa lebih memunculkan dampak negatif bagi kultur masyarakat kita. Tidak dipungkiri
adanya dampak positif dalam hal ini, meski terasa belum seimbang dengan pengorbanan
yang ada.

Televisi yang sarat muatan hedonistis menebarkan jala untuk menjaring pemirsa
dengan berbagai tayangan yang seronok penuh janji kenikmatan, keasyikan, dan kesenangan.
Belum lagi penayangan film laga yang berbau darah, atau iklan yang mengeksploitasi aurat.
Adanya sekat-sekat kultur dipandang tidak relevan di era global ini, sehingga sensor
dipandang sebagai sesuatu yang aneh dan tidak diperlukan lagi.Menghadapi fenomena
seperti ini hanya satu tumpuan harapan kita, yakni pendarahdagingan akhlak melalui
keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Adanya fenomena sosial yang muncul dalam beberapa tahun belakangan ini
membutuhkan terapi yang harus dipikirkan bersama. Banyaknya mall, maraknya hiburan
malam, beredarnya minuman keras dan obat terlarang, munculnya amukan massa merupakan
fenomena yang harus dicermati dan dicarikan solusi. Munculnya mall di kota-kota besar,

MAKALAH AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA DALAM HUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN BERBANGSA 13
satu sisi membuat orang betah berbelanja di ruang-ruang sejuk yang sarat dengan dagangan
tertata rapi dan warna-warni, tetapi disisi lain sebagian mall mulai difungsikan untuk mejeng
bagi ABG dan mencari sasaran pasangan sesaat dengan imbalan materi maupun kepuasan
badani. Menghadapi kenyataan ini gerakan bina moral serentak untuk menanamkan akhlakul
karimah serasa tidak dapat ditunda lagi.

Belum lagi munculnya tempat hiburan malam yang dilengkapi dengan minuman
keras serta peredaran obat-obat terlarang yang banyak menimbulkan korban-korban generasi
muda. Menghadapi persoalan ini di samping perlunya pengawasan orang tua terhadap
putera-puterinya di rumah disertai contoh yang baik dalam berakhlakul karimah, juga
diperlukan tindakan represif dari aparat terkait.

Upaya menumbuhkan-kembangkan akhlakul karimah merupakan taggung jawab


bersama, yakni keluarga, sekolah, pemerintah, dan masyarakat. Keempat institusi tersebut
memiliki tanggung jawab bersama untuk mendarah-dagingkan akhlakul karimah, terutama di
kalangan generasi muda.

Hampir setiap hari melalui media masa kita disuguhi munculnya fenomena amukan
massa di beberapa kota besar yang ditandai dengan pembakaran pusat pertokoan,
penghancuran tempat ibadah, bahkan perusakan kantor polisi maupun berbagai kalangan.
Untuk menghindari terulangnya serangkaian peristiwa amukan tersebut, di samping perlu
dicari akar masalahnya dan diselesaikan, fenomena tersebut hendaknya dijadikan pemicu
gerakan pendidikan moralitas bangsa, dengan menjadikan akhlakul karimah sebagai acuan
utama.

Urgensi akhlak semakin terasa jika dikaitkan dengan maraknya aksi perampokan,
penjambretan, penodongan, korupsi, manipulasi, dan berbagai upaya untuk cepat kaya tanpa
kerja keras. Untuk mengatasi semua kenyataan tersebut tidak cukup hanya dilakukan
tindakan represif akan tetapi harus melalui penanaman akhlakul karimah. Tanpa upaya
prefentif, segala bentuk upaya represif tidak akan mampu menyelesaikan masalah, karena
semua pelaku kejahatan selalu patah tumbuh hilang berganti.

Serangkaian fenomena miring tersebut merupakan dampak negatif dari modernitas


yang ada di tengah-tengah kita. Hidup di era global ini tidak memungkinkan untuk
melarikan diri dari kenyataan modernitas. Modernitas tidak perlu dijauhi, karena
kesalahannya tidak terletak pada modernitasnya itu sendiri, tetapi pada tingkat komitmen
nilai dari moralitas bangsa dan umat dalam merespon arus modernitas yang semakin sulit
dibendung.

MAKALAH AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA DALAM HUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN BERBANGSA 14
Di dalam menyongsong kemajuan zaman, bangsa Indonesia harus memiliki moral
kualitas unggul. Bangsa yang unggul dalam perspektif Islam adalah bangsa yang berakhlakul
karimah. Hal ini selaras dengan sabda Rasulullah

Artinya: Sesungguhnya yang paling unggul di antara kamu adalah orang yang
paling baik akhlaknya (H.R. Bukhari).

Bahkan dalam Hadits lain Rasulullah bersabda:

Artinya: Yang disebut bagus adalah bagus akhlaknya. (H.R. Muslim).


Akhirnya, jelas urgensi pendarah-dagingan akhlak bagi bangsa yang mayoritas Muslim
seperti bangsa Indonesia ini.

E. Makna Amanah Dalam Konteks Akhlak Bangsa

Dari segi bahasa, amanah ada hubungannya dengan iman dan aman.
Artinya sifat amanah itu dasamya haruslah pada keimanan kepada Alloh
SWT, dan dampak dari sifat amanah , atau pelaksanaan dari hidup
amanah itu akan melahirkan rasa aman, rasa aman bagi yang
bersangkutan dan rasa aman bagi orang lain. Seperti yang tersebut di
muka, dari Al Qur'an amanah dapat difahami sebagai sikap kepatuhan
kepada hukum, tanggung jawab dan sadar atas implikasi dari suatu
keputusan. Dalam hadis amanah dapat difahami sebagai titipan dan juga
sebagai komitmen. Dalam konteks kehidupan berbangsa amanah artinya
semangat kepatuhan kepada hukum, baik hukum Tuhan yang universal
maupun hukum positip (nilai maupun bunyinya), bertanggung jawab
kepada Tuhan, negara dan diri sendiri, serta sadar atas implikasi
dari suatu keputusan yang mungkin akan menimpa banyak pihak.

1. Amanah Dalam arti Kepatuhan Kepada Hukum

Hukum, baik hukum agama maupun hukum negara dimaksud untuk mengatur
kehidupan manusia sebagai makhluk yang beradab, yang membedakannya dari hewan.
Pelaksanaan hukum dimaksud untuk membela manusia agar mereka tetap terhormat
sebagai manusia, menjamin agar setiap orang dilindungi hak-haknya dan dijamin
keberadaanya di jalan kebenaran dan keadilan. Dengan hukum manusia bisa bergaul,
berjuang dan bersaing secara fair sehingga setiap orang berpeluang sama untuk meraih
hak- haknya. Penegakan hukum oleh aparat negara akan memberikan rasa aman dan rasa
keadilan kepada masyarakat, dan pada gilirannya akan menumbuhkan apresiasi hukum

MAKALAH AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA DALAM HUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN BERBANGSA 15
oleh masyarakat. Pada masyarakat yang telah memiliki apresiasi hukum, pelanggaran
hukum oleh warga akan menimbulkan gangguan psikologis pada masyarakat.
Pengabaian penegakan hukum oleh aparat hukum akan mengusik rasa keadilan
masyarakat, yang pada gilirannya akan melahirkan protes atau malah frustrasi sosial
yang dapat mengkristal menjadi ledakan sosial.

Pada masyarakat yang paternalis seperti masyarakat Indonesia, contoh kepatuhan


kepada hukum oleh elit sosial akan sangat efektif dalam
menanamkan kesadaran hukum. Demikian juga penegakan hukum tanpa
pandang bulu terutama kepada kelompok kuat akan memberikan rasa
keadilan dan kedamaian yang luar biasa kepada masyarakat luas. Hadis
Nabi mengingatkan bahwa kehancuran suatu bangsa antara lain
diakibatkan oleh pelaksanaan hukum yang pilih kasih, jika yang
melanggar hukum orang lemah, hukum ditegakkan, tetapi jika
pelanggarnya orang kuat, hukum tidak ditegakkan. Nabi mengatakan:
Seandainya Fatimah putri Rasul mencuri pasti hukum potong tangan akan
dilaksanakan juga.

Masyarakat amanah secara hukum adalah masyarakat yang menjunjung tinggi


hukum-hukum yang telah disepakati mengatur kehidupan mereka, mematuhi rambu-
rambunya dan menegakkan sanksi hukum atas pelanggarnya. Bangsa yang memegang
teguh amanah dalam perspektip hukum adalah bangsa yang mampu mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara dengan sistem hukum yang memenuhi rasa keadilan
rakyatnya.

2. Amanah Sebagai Titipan

Sesuatu yang dititipkan adalah sesuatu yang penjagaannya dipercayakan kepada


orang yang dititipi hingga suatu saat sesuatu itu akan diambil oleh yang menitipkan.
Maksud menitipkan adalah agar sesuatu yang dititipkan itu tetap terjaga dan terlindungi
keberadaannya.Tanggung jawab memelihara sesuatu yang dititipkan itulah yang disebut
amanah. Anak adalah amanah Allah kepada orang tuanya dimana orang tua
berkewajiban memelihara dan mendidiknya agar anak itu terpelihara dan
berkembang potensinya hingga ia kelak menjadi manusia yang
berkualitas sesuai derngan maksud penciptaannya. Isteri adalah amanah
Allah kepada suami dimana suami wajib melindunginya dari gangguan
yang datang, baik gangguan fisik maupun psikis' . Demikian juga suami
adalah amanah Allah kepada isteri dimana ia wajib memberikan sesuatu
yang membuatnya tenang, tenteram, aman dalam menjalankan tugas-tugas

MAKALAH AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA DALAM HUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN BERBANGSA 16
hidupnya. Demikian seterusnya, mu-rid merupakan amanah bagi guru,
jabatan merupakan amanah bagi penyandangnya.

Dalam sebuah hadis tentang perkawinan dinyatakan bahwa seorang wanita


menjadi halal digauli oleh lelaki (suaminya) dengan menyebut kalimat Allah, dan si
suami mengambil oper tanggung jawab atas isterinya dengan amanat Allah (wa
akhodztumu hunna biamanatillah).

3. Amanah Sebagai Tanggung Jawab

Predikat manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi, disamping


mengandung makna kewajiban manusia menegakkan hukum Tuhan di muka bumi juga
mengandung arti hak manusia mengelola alam sebagai fasilitasnya. Apakah alam, laut,
udara dan bumi memberi manfaat kepada manusia atau tidak bergantung kepada
kemampuannya mengelola alam ini. Banjir, kekeringan, tandus, polusi dan sebagainya
sangat erat dengan kualitas pengelolaan manusia atas alam. Dalam al Qur'an, tegas
disebutkan bahwa kerusakan yang nyata-nyata timbul di daratan dan di lautan merupakan
dampak dari ulah manusia yang tidak bertanggung jawab(Q/30:41).

Demikian juga tidak berfungsinya sumberdaya alam bagi kesejahtreraan hidup


manusia merupakan akibat dari perilaku manusia yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan (Q/ 7:96)

Tanggungjawab artinya, setiap keputusan dan tindakan harus diperhitungkan


secara cermat implikasi-implikasi yang timbul bagi kehidupan manusia dengan
memaksimalkan kesejahteraan dan meminimalkan mafsadat dan mudharat. Setiap
keputusan mengandung implikasi-implikasi positif dan negatif, yang mendatangkan
keuntungan dan yang mendatangkan kerugian. Jika peluangnya berimbang, maka
mencegah hal yang merusak harus didahulukan atas pertimbangan keuntungan (dar'u al
mafasid muqaddamun 'al/1 jalb al masalih). Contohnya: menebang hutan itu mudah
dalam menambah keuangan negara, tetapi kerusakan lingkungan yang ditimbulkan
akibat penebangan hutan lebih berat dan lebih mahal biaya rehabilitasinya dibanding
keuntungan yang diperoleh.

Pejabat publik (Presiden, Gubemur, Menteri dan seterusnya hingga jabatan


terendah) adalah pemegang amanah tanggung jawab. Otoritas yang dipegangnya bukan
pada aspek kekuasaan, tetapi pada aspek pengelolaan dan pelayanan, sehingga seorang
pemimpin disebut sebagai pelayan masyarakat (sayyid al qaumi khodimuhum).
Keputusan yang diambil oleh seorang pejabat publik berpeluang untuk menimbulkan
implikasi yang luas kepada kehidupan masyarakat luas. Jika kepu tusannya tepat, maka

MAKALAH AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA DALAM HUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN BERBANGSA 17
manfaatnya akan dinikmati oleh banyak orang, tetapi jika keputusannya keliru maka
dampak negatipnya hams di tanggung oleh masyarakat luas.

Seorang pejabat publik dituntut untuk memiliki tanggung jawab besar dalam
membuat keputusan, yaknimendatangkan sebanyak-banyaknya manfaat bagi masyarakat
dan menekan sekecil mungkin resiko yang hams dipikul orang banyak. Tanggung jawab
bagi seorang pejabat publik juga berarti ia layak memperoleh pujian dan penghormatan
jika pekerjaannya baik, dan sebaliknya ia dapat dikritik, dicaci, dipecat atau bahkan
dihukum penjara jika keputusan dirinya keliru. Pemerintah sebagai pemegang Amanah
Penderitaan Rakyat artinya Pemerinrtah dibebani tanggung jawab untuk melakukan hal-
hal yang dapat mengurangi atau bahkan menghilang kan penderitaan yang dirasakan oleh
rakyatnya.

MAKALAH AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA DALAM HUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN BERBANGSA 18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Islam sebagai sistem kehidupan yang syamil, kamil & mutakamil (Sempurna dan
paripurna) dengan dilandasi aqidah yang salim (Selamat) pada akhirnya membentuk sebuah
masyarakat utama. Maka tugas masyarakat yang pertama adalah memelihara aqidah,
menjaga dan memperkuat serta memancarkan sinarnya keseluruh penjuru dunia. Bagaimana
islam sebagai sebuah sistem dan landasan aqidah yang kuat menghadapi persoalan
kontemporer dan bagaimana pula islam memandang hal al-fundamental pada sisi ruang,
waktu dan aktivitas kehidupan manusia ? islam sebagai manhaj (jalan/metodologi) memiliki
banyak keunggulan yaitu :
1. Kebenaran manhaj islam telah teruji dan sejarah telah menjadi saksi atas keunggulannya .
2. Manhaj islam telah berhasil mencetak umat paling kuat, paling utama, paling sarat kasih
sayang, dan paling diberkati diantara bangsa-bangsa yang ada.
3. Dengan kesucian manhaj islam telah berhasil mencetak umat islam dan telah
bersemayamnya manhaj ini dalam dada manusia, menjadikannya mudah diterima semua
kalangan, mudah dipahami, dan mudah diikuti pesan-pesannya. Apalagi islam juga
membenarkan bahkan menanamkan kebanggaan berbangsa dan memberikan bimbingan
kepada manusia untuk mencintai tanah airnya. Mengapa demikian ? karena kita harus
membangun kehidupan ini diatas nilai-nilai kehidupan kita sendiri, tanpa perlu
mengambil milik orang lain. Dan pada yang demikian itulah kita dapatkan hakikat
kemerdekaan sosial dan kemuliaan hidup setelah kemerdekaan secara politik.
4. Berjalan diatas jalan ini berarti mengokohkan persatuan arab secara khusus, dan persatuan
islam secara umum. Dunia islam dengan segenap jiwanya telah memberikan kepada kita
kepekaan perasaan, kelemah lembutan, dan dukungan, sehingga kita menyaksikan
sebuah jalinan yang demikian kuat antara kita dengan islam, yang keduanya saling
memberi dukungan dan saling menghormati. Pada yang demikian itu ada sebuah
keberuntungan (peradaban ) yang besar, yang tidak mungkin diingkari oleh siapapun.
5. Manhaj islam adalah manhaj yang sempurna dan menyeluruh. Ia memuat sistem paling
utama untuk memandu kehidupan umat secara umum, baik kehidupan lahiriah maupun
batiniah. Inilah keistimewaan islam apabila dibandingkan dengan ajaran lain, dimana ia
islam meletakkan undang-undang kehidupan umat ini diatas dua pondasi pokok :
mengambil yang maslahat dan menjauhi yang madharat.

MAKALAH AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA DALAM HUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN BERBANGSA 19
DAFTAR PUSTAKA

Hasyimsyah Nasution MA. Dr. Filsafat Islam ( Gaya Media Pratama Jakarta, 2002).
Mustofa H. Drs. Filsafat Islam (Pustaka Setia Bandung 1997)
Ibrahim Madkour, el Farabi dalam MM Sharif 9 ( ed) A history of Muslim Philosophy
1963).
Tj. De Boer , Tarekh al- Falsafah fi al- Islam , terjemahan Arab oleh Abd al Hadi abu
raidah 1988.
Dewan enseklopedi islam ,Ensiklopedi islam (Jakarta ichtiyar baru van hoeve ,1997).
Imam Munawwir ( Pt Bina Ilmu , Surabaya, 2006 ).
http://syofwatillah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1:esensi-
ajaran-islam&catid=6:kumpulan-tulisan&Itemid=11
http://nasrulloh-one.blogspot.com/2009/06/moral-akhlak-berbangsa-dan-kerukunan.html

MAKALAH AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA DALAM HUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN BERBANGSA 20

Anda mungkin juga menyukai