Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

EFEK EROSI GENETIK TERHADAP PLASMA NUTFAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Metode Pemuliaan Tanaman (MPT)

Nama Kelompok :

Alma (150510160037)

Retno Ardiansyah (150510160056)

Asty Nesya Rahmi (150510160061)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2017
BAB I

PENDAHULUAN

Erosi genetik atau pengikisan genetik spesies adalah peristiwa terjadinya penurunan
jumlah, berkurang dan hilang atau punahnya suatu species dari variasi gen yang ada dan hidup
di suatu ekosistem tertentu dan juga di bumi. Misalnya durian yang isinya berwarna merah
tidak ditemukan lagi. Atau jagung yang berwarna putih tidak tumbuh lagi. Erosi atau
pengikisan genetik dari spesies sebenarnya sedang terjadi saat ini di dalam kehidupan kita
sehari-hari. Akibatnya keseimbangan alam berkurang dan muncul berbagai macam fenomena
alam, penyakit, kesuburan tanah menurun dan punahnya berbagai spesies lainnya, mulai dari
spesies yang mendapat manfaat.

Erosi genetic artinya hilangnya alel tertentu, atau hilangnya genotipe, subspesies, atau
varietas, sementara beberapa ahli konservasi menggunakannya untuk menggambarkan
kepunahan spesies. Konsep utamanya adalah menipisnya kekayaan genetik. Definisi Maxted
and Guarino (2006) mendefinisikan "pengurangan permanen dalam kekayaan (atau
kemerataan) alel lokal yang umum, atau hilangnya kombinasi alel (lokal) dari waktu ke waktu
di wilayah yang ditentukan." Konsep erosi genetik di bidang pertanian dapat diterapkan pada
tiga tingkat integrasi yang berbeda: pada tingkat tanaman sebagai pengurang dalam kumpulan
tanaman yang digunakan di pertanian, pada tingkat varietas tanaman tertentu atau pada tingkat
alel.

BAB II
PERMASALAHAN

Saat ini lebih dari 900 spesies tanaman budidaya, yang sebagian besar tidak pernah
dibudidayakan dengan baik, diperkirakan terancam punah dan 14 spesies dilaporkan hilang
dari pertanian (Hammer dan Khoshbakht, 2005). Pada saat yang sama, spesies baru masih
dibudidayakan seperti blueberry highbush. Dalam beberapa kasus, jenis tanaman yang pernah
diperkirakan terancam punah telah menemukan tempat baru dengan kawasan budidaya yang
sedang berkembang. Tanaman umbi yang pernah terancam punah dari Andes, berkembang
dengan cepat karena dugaan manfaat kesehatan dan khasiat obat (Brinckmann dan Smith,
2004). Meskipun pertanian modern disalahkan sebagai salah satu penyebab erosi genetik,
peningkatan hasil panen pokok sebagai hasil pertanian modern sebenarnya bisa membebaskan
lahan untuk tanaman lain, seperti yang terjadi di banyak negara di Asia, di mana pangsa beras
di total area panen telah menurun sejak tahun 1970an dan keragaman tanaman seperti yang
dinyatakan dalam tingkat kemiringan telah meningkat (Dawe, 2003).

Penyebab dari terjadinya erosi Genetika pada spesies adalah karena:


1. penangkaran terhadap berbagai jenis spesies sehingga tidak bisa berkembang secara
alami
2. pemusnahan ekosistem dan pengambilan berbagai jenis tumbuhan dari alam liar ke
dalam pot
3. 90 % ketergantungan dunia untuk makanan hanya pada beberapa spesies,
seperti padi, jagung dan gandum yang memenuhi 69% kalori dan 56% protein.
Dalam semua penelitian ini, bukti erosi genetik seperti yang ditunjukkan dalam
penurunan jumlah landrace atau varietas botani ditemukan. Oleh karena itu, penelitian ini
tidak memperjelas apakah memang total kekayaan tanaman seperti yang dinyatakan dalam
jumlah varietas tradisional dan varietas yang diperkenalkan telah berkurang.

BAB III

ISI

The species and cultivars of mango in Madiun and its surroundings; the development

and its problems

Keanekaragaman kultivar manga di setiap daerah persebaran berbeda misalnya kultivar


manga di jawa timur berbeda dengan di jawa barat. Pada saat ini, erosi genetika berjalan sangat
cepat yang juga terjadi di tanaman manga, hal ini disebabkan oleh beberapa kasus, misalnya
penurunan populasi tanaman manga karena daerah persebarannya dibangun menjadi kota dan
pemukiman. Kultivar impor dijual dengan harga lebih murah daripada kultivar local, dan
masyarakat hanya membudidayakan mangga yang mempunyai nilai ekonomis tinggi misalnya
mangga gadung, manalagi dan lain-lain, sehingga mangga yang nilai ekonomisnya lebih rendah
karena rasanya kurang enak misalnya mangga kopyor, kapuk, dan lain-lain mulai ditinggalkan
pembudidayaannya. Untuk menanggulangi erosi genetika tersebut, dilakukan beberapa upaya
antara lain pelestarian plasma nuftah mangga secara ex situ seperti di pasuruan dan subang,
serta gerakan perlindungan dengan menanam mangfa di pekarangan seperti nganjuk.

Dalam upaya pengembangan tanaman mangga, diperlukan data keanekaragaman


kultivar manga untuk tujuan peningkatan sifat genetiknya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui variasi kultivl mangga (IBPGR, 1989) terutama sifat-sifat dari setiap kultivar
tersebut. Hal ini diharapkan dapat menjadi sumber genetika untuk meningkatkan kualitas
mangga padamasa-masa yang akan datang.

Metode penelitian ini dengan dilakukan dengan pengumpulan data lapangan dilakukan
dengan mengamati kultivar mangga yang dibudidayakan penduduk di kabupaten madiun,
nganjuk, Kediri ,dan tulungagung. Provinsi jawa timur dilakukan pada musim buah mangga
bulan November 2004.

Beberapa jenis dan kultivar mangga yaitu pakel, kelem, dodonilo, cempuro, madu,
kopyor, santog gunung, dan oanem kanag mengalami erosi genetika sehingga tergolong langka.
Penyebabnya antara lain sebagai berikut (CITES,1997; pustlirbang Biologi, 2001) (1)
bentuknya kurang menarik dan kurang disukai, sehingga petani jarang membudidayakan
akibatnya, lama kelamaan kultivar tersebut menjadi langka. Kasus pada pelem lanang, mangga
ini berukuran jauh lebih kecil dibandingkan kultivar lainnya, daging buahnya tipis dan bijinya
besar meskipun rasanya manis (2) rasanya kurang enak (pakel, cempuro dan kopyor). Mangga
tersebut rasanya kurang manis dan asam sedangkan cempuro daging buahnya mengandung
banyak serat. Karena sifat-sifanya demikian maka tida dibudidayakan akhirnya menjadi langka
(3) kisaran persebarannya terbatas dan produksi per pohonnya rendah (mangga madu).
Meskipun mempunyai ekonomi tinggi (harga mahal) rasa manis seperti madu dan daging buah
bertekstur lembut manga ini tergolong langka. (4) secara umum erosi genetika disebabkan oleh
adanya pertambahan penduduk yang mendesak habitan pertanaman mangga misalnya daerah
pertanaman mangga dikonversi menjadi pemukiman , pelebaran jalan, daerah industry, dan
perkotaan dan apabila berlangsung terus menerus maka populasi tanaman mangga semakin
jarang (5) kultivar baru yang merupakan mangga pendatang dari daerah lain misalnya mangga
pael dari Thailand. Mengingat tanaman pendatang yang baru masuk ke daerah tersebut dan
belum dikenal secara luas maka populasinya masih rendah/sedikit.

Sifat baik maupun kurang baik pada mangga perlu dilestarikan untuk keperluan
perakitan/pemuliaan tanaman. Erosi genitika pada tanaman mangga telah terjadi sehingga
menyebabkan beberapa kultivar mulai jarang dijumpai bahkan langka. Dalam upaya mengatasi
erosi genetika dan menambah pendapatan petani telah digalakan penghijauan dengan
menggunakan mangga .

BAB IV

PENUTUP
Plasma nuftah perlu dilestarikan supaya erosi genetika dapat dicegah sedini mungkin.
Karena jika sudah terjadi erosi genetika dapat menyebabkan suatu kepunahan gen-gen
potensial yang terdapat pada varietas lokal atau varietas unggul lama.

Anda mungkin juga menyukai