Anda di halaman 1dari 2

BAB 3 METODE PELAKSANAAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian akan dilakukan di Laboratorium Rekayasa Produk Hasil Pertanian dan
Laboraorium Kimia-Biokimia jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas Jember, selama 5 bulan. Kegiatan yang akan dilakukan mulai dari
persiapan pelaksanaan penelitian hingga pembuatan pasta gigi.

3.2. Alat dan Bahan


Alat-alat yang akan digunakan untuk pembuatan arang aktif limbah kulit kakao yaitu
pisau, neraca analitik, ayakan 80 mesh, beaker glass, loyang, oven, tangki pirolisis dan
mortar. Alat-alat yang digunakan untuk pembuatan pasta gigi yaitu neraca analitik, beaker
glass, gelas ukur, pipet tetes, pengaduk (stirer), dan hot plate. Alat yang digunakan dalam
analisis sikat gigi, gelas plastik dan colour reader. Bahan-bahan yang akan digunakan yaitu
kulit kakao, 2 , baking soda (NaHCO3), Garam (NaCl), aquades, Sodium Lauryl Sulfat,
PEG, gliserin dan CMC.

3.3. Prosedur Penelitian


Penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan
arang aktif dari limbah kulit kakao pada pasta gigi dalam mencerahkan warna gigi. Kegiatan
penelitian ini meliputi pengeringan limbah kulit kakao, pembuatan arang aktif dari limbah
kulit kakao, pembuatan pasta gigi dengan subtitusi arang aktif limbah kulit kakao dan
pengujian pasta gigi terhadap warna pada gigi.
3.3.1 Pengeringan limbah kulit kakao
Pengeringan kulit kakao menggunakan limbah kulit yang telah dipisahkan dengan
daging dan bijinya. Kulit kakao yang telah bersih dilakukan pengecilan dengan ukuran 1x1x1
cm (seukuran dadu), kemudian dikeringkan dengan dijemur dibawah sinar matahari selama 1
minggu.
3.3.2 Pembuatan arang aktif limbah kulit kakao
Kulit kakao yang telah dikeringkan diarangkan dengan cara dibakar dalam tangki
pirolisis selama 6-8 jam dengan suhu 400-500C. Pembakaran ini bertujuan untuk
menghilangkan senyawa-senyawa yang mudah menguap. Arang yang telah diperoleh
kemudian diaktivasi dengan cara kimiawi yaitu dengan menggunakan 2 . Proses aktivasi
dilakukan dengan merendam arang kulit kakao dalam larutan 2 25% selama 12 hingga
18 jam pada suhu 100C. Arang yang telah direndam kemudian ditiriskan dan dikeringkan
oven bersuhu 110-500C selama 3 jam. Arang aktif yang telah dikeringkan dihaluskan
dengan mortar dan diayak dengan ayakan 80 mesh agar mudah dicampurkan dengan bahan
lain pembentuk pasta gigi.
3.3.3 Pembuatan Pasta gigi
Pembuatan pasta gigi pada penelitian ini dimulai dengan mencampurkan Baking soda
(NaHCO3) sebanyak 10 gram, Garam (NaCl) 1,5 gram dan aquades panas sebanyak 2 ml
hingga homogen. Tahap selanjutnya yakni penambahan Sodium Lauryl Sulfat sebanyak 0,1
gram dan diaduk hingga homogen. Campuran tersebut kemudian dicampur dengan PEG
sebanyak 0,1 gram dan kembali diaduk. Campuran yang telah homogen ditambahkan gliserin
sebanyak 4 ml dan diaduk hingga homogen. Tahap selanjutnya ditambahkan CMC sebanyak
0,5 ml sambil dilakukian pengadukan. Tahap terakhir yakni penambahan arang aktif limbah
kakao sebanyak 10 gram dan dilakukan pengadukan hingga mengental.
3.3.3 Uji kecerahan gigi
Pengujian kecerahan gigi dilakukan dengan pengujian langsung pada gigi manusia.
Pengujian dilakukan dengan 1 orang objek. Prosedur pengujian yakni dengan menggunakan
pasta gigi arang untuk menggosok gigi 2 kali sehari selama 1 minggu. Kemudian pengukuran
kecerahan gigi dilakukan 2 hari sekali dan diamati perubahan warna yang terjadi.

3.5 Indikator Pencapaian Target


Tabel 1. Indikator Pencapaian Target

No Kegiatan Luaran Pencapaian


1 Pengeringan limbah kulit Mendapatkan kulit kakao kering.
kakao
2 Pembuatan arang aktif dari Dihasilkan arang aktif dari limbah kulit kakao.
limbah kulit kakao.
3 Pembuatan pasta gigi dengan Diperoleh pasta gigi yang dapat mencerahkan warna
subtitusi arang aktif limbah gigi.
kulit kakao.
4 Pengujian pasta gigi dengan Diperoleh bukti hasil pengujian pasta gigi dengan
subtitusi arang aktif limbah subtitusi arang aktif limbah kulit kakao yang dapat
kulit kakao. mencerahkan warna gigi.

Anda mungkin juga menyukai