Anda di halaman 1dari 6

NAMA SEKOLAH : SMA AL MUSLIM SIDOARJO

MATA PELAJARAN : EKONOMI


KELAS :X

KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam sertamenempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI MATERI POKOK KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI SUMBER


DASAR WAKTU BELAJAR
3.1 Mendeskripsikan konsep ilmu PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Spiritual dan SAMA DG Buku Siswa:
konsep ilmu ekonomi. ekonomi. (PROBLEM BASED LEARNING) sosial PROTA
Merumuskan masalah: Pengamatan Buku Guru:
4.1 Konsep dasar Ilmu guru membimbing peserta didik untuk mengidentifikasi dan dan jurnal
Mengidentifikasi Ekonomi merumuskan masalah yang akan dikaji/dipecahkan sikap Sumber lain:
kelangkaan dan (pengertian, Menganalisis masalah: Pengetahuan (berbasis IT......)
biaya peluang dalam pembagian, dan mendeskripsikan secara kritis masalah itu dari berbagai sudut Tes tertulis
memenuhi Prinsip Ilmu pandang tentang TULIS SESUAI
kebutuhan. Ekonomi) DAFTAR
Merumuskan hipotesis: konsep dasar
ilmu ekonomi PUSTAKA
merumuskan berbagai kemungkinan pemecahan masalah.
dalam bentuk
Mengumpulkan data:
objektif dan
mencari dan mengumpulkan berbagai sumber dan informasi
uraian
untuk memecahkan masalah
Penugasan
Pengujian hipotesis
Merumuskan rekomendasi Keterampilan
Unjuk kerja
dalam
DISCOVERY LEARNING kegiatan
1. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) diskusi/prese
Contoh: Menanyangkan gambar bangunan yg roboh ntasi tentang
konsep dasar
Siswa mengamati gambar (mengamati) ilmu
2. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah) ekonomi
Mengapa bangunan itu roboh?
Apa penyebab bangunan itu roboh?
Siswa menanya tg bangunan yg roboh (menanya)
3. Data collection (pengumpulan data).
Siswa mengumpulkan data/ informasi terkait penyebab
bangunan roboh? (mengumpulkan informasi)
4. Data processing (pengolahan data)
Siswa mendiskusikan penyebab bangunan roboh (krn angin,
tanah longsor, struktur bangunan yg rapuh, banjir) (menalar)
5. Verification (pembuktian)
Membuktikan bangunan yg roboh krn angin dg datang ke
lokasi, BMKG,
Krn struktur bangunan yg rapuh, konsultasi dg komite yg ahli
bangunan, (menalar)
6. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Kesimpulan: bangunan roboh krn struktur yang rapuh.
(menyajikan/mengkomunikasikan)

Penjelasan langkah-langkah DISCOVERY LEARNING


sebagai berikut.
1) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini siswa dihadapkan pada sesuatu
yang menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan
untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan
untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru dapat
memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan
pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar
lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan
kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan
membantu siswa untuk melakukan eksplorasi. Dalam hal
memberikan stimulasi dapat menggunakan teknik bertanya
yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat
menghadapkan siswa pada kondisi internal yang mendorong
eksplorasi. Dengan demikian seorang Guru harus menguasai
teknik-teknik dalam memberi stimulus kepada siswa agar
tujuan mengaktifkan siswa untuk mengeksplorasi dapat
tercapai.

2) Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)


Setelah melakukan stimulasi langkah selanjutya adalah guru
memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan
dengan bahan pelajaran, kemudian pilih salah satu masalah
dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara
atas pertanyaan masalah). Memberikan kesempatan siswa
untuk mengidentifikasi dan menganalisa permasasalahan
yang mereka hadapi, merupakan teknik yang berguna dalam
membangun pemahaman siswa agar terbiasa untuk
menemukan masalah.
3) Data collection (pengumpulan data).
Tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau
membuktikan benar tidaknya hipotesis, dengan memberi
kesempatan siswa mengumpulkan berbagai informasi yang
relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara
dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan
sebagainya. Konsekuensi dari tahap ini adalah siswa belajar
secara aktif untuk menemukan sesuatu yang berhubungan
dengan permasalahan yang dihadapi, dengan demikian
secara tidak disengaja siswa menghubungkan masalah
dengan pengetahuan yang telah dimiliki.
4) Data processing (pengolahan data)
Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan
informasi yang telah diperoleh para siswa baik melalui
wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan.
Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan
sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan,
ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu
serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu. Data
processing disebut juga dengan pengkodean coding/
kategorisasi yang berfungsi sebagai pembentukan konsep
dan generalisasi. Dari generalisasi tersebut siswa akan
mendapatkan pengetahuan baru tentang alternatif jawaban/
penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara logis
5) Verification (pembuktian)
Pada tahap ini siswa memeriksa secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan
dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data
yang telah diolah. Verifikasi bertujuan agar proses belajar
berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep,
teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia
jumpai dalam kehidupannya. Berdasarkan hasil pengolahan
dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau
hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian
dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
6) Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalisasi adalah proses menarik kesimpulan yang
dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua
kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan
hasil verifikasi.

PROJECT BASED LEARNING


Penjelasan langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek
sebagai berikut.
a. Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential
Question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu
pertanyaan yang dapat memberi penugasan siswa dalam
melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai
dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah
investigasi mendalam. Pengajar berusaha agar topik yang
diangkat relevan untuk para siswa.
b. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the
Project)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar
dan siswa. Dengan emikian siswa diharapkan akan
merasa memiliki atas proyek tersebut. Perencanaan
berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat
mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan
cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin,
serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses
untuk membantu penyelesaian proyek.
c. Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
Pengajar dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal
aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada
tahap ini antara lain: (1) membuat timeline untuk
menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline
penyelesaian proyek, (3) membawa siswa agar
merencanakan cara yang baru, (4) membimbing siswa
ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan
dengan proyek, dan (5) meminta siswa untuk membuat
penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.
d. Memonitor siswa dan kemajuan proyek (Monitor the
Students and the Progress of the Project)
Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor
terhadap aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek.
Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi siswa
pada setiap roses. Dengan kata lain pengajar berperan
menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah
proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat
merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
e. Menguji Hasil(Assess the Outcome)
Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam
mengukur ketercapaian standar, berperan dalam
mengevaluasi kemajuan masing- masing siswa, memberi
umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah
dicapai siswa, membantu pengajar dalam menyusun
strategi pembelajaran berikutnya.
f. Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan siswa
melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang
sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara
individu maupun kelompok. Pada tahap ini siswa diminta
untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama
menyelesaikan proyek. Pengajar dan siswa mengembangkan
diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses
pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu
temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan
yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran

Catatan:
Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini.

Anda mungkin juga menyukai