Anda di halaman 1dari 3

Penjelasan Dan Pengertian Jamur Lendir

(Slim Molds)
By Mas MinPosted on January 18, 2016
Kelompok protista ini mencakup sekitar 700 jenis dengan cirri-ciri memiliki fase aktif seperti Amoeba
yang akan berkembang menjadi fase multiseluler dan akan menghasilkan spora. Pembagian
kelompok ini berdasarkan organisasi selnya yakni adalah :

Seluler atau plasmodial slime molds


Seluler atau cellular slime molds

Dan jamur lendir sering digunakan sebagai riset untuk mempelajari perangkat sitoplasma, regulasi
pada proses diferensiasi, dan juga proses penuaan.
Plasmidial slime molds (Myxomycetes)
Myxomycetes dicirikan dengan bentuk kumpulan masa sitoplasma yang memiliki inti banyak. Fase
seperti lendir ini lah yang disebut dengan fase aktif yang bergerak seperti Amoeba dan juga disebut
dengan fase plasmodium. Namun pada umumnya tubuh pada seresah-seresah organic di hutan atau
kebun-kebun. Plasmodial slime molds hidup dari partikel-partikel organic ataupun bakteri mechanism
dan makannya sama seperti pada Amoeba (fagositosis).

Pada masa tertentu, fase plasmodium akan berubah menjadi fase sporulasi. Namun pemicu
oembentuk fase sporulasi masih belum bisa diketahui dengan jelas, tetapi telah di duga bahwa
tingkat kematangan sel ataupun berkurangnya nutrein disekitar lingkungan hidupnya berperan dalam
mekanisme ini. Dan fase sporulasi dapat ditandai dengan bergeraknya plasmodial ke atas permukaan
seresah atau tanah dan akan membentuk struktur tangkai (sporophoe) yang di di ujungnya memiliki
sporangium. Dan apabila sporangium pecah maka akan melepaskan spora-spora haploid yang
kemudian berkembang menjadi sel amuboid (Myxamoeba) yang berflagela dan dikenal pula dengan
swarm cells. Kedua type sel bersifat fagositik dan dapat melakukan reproduksi aseksual. Apabila sel
haploid bersesuaian dan melakukan peleburan (fusi) maka akan terbentuk sel diploid yang kemudian
akan berkembang menjadi fase plasmodium.

Celluar Slime Molds (Acrasiomycetes)


Unit dasar dari Acrasiomycetes adaalh suatu sel yang telanjang, uninukleat, dan haploid mirip dengan
Amoeba. Dan sel bergerak dengan pseudopodia dan akan menelan makanannya (bakteri) secara
fagositosis. Cellular slimemolds juga memiliki tahapan seperti acellular slime molds. Kelompok ini
terutama hidup ditanah ataupun di kotoran hewan.

Fase selular disebut dengan myxamoeas yang terdiri atas satu sel. Dan apabila nutrein di sekitarnya
berkurang, sel akan mengeluarkan senyawa kimia yang disebut dengan akrasin. Pada jenis ini
Dyctionstelium discoideum, dan senyawa ini identik dengan siklik AMP (Adenosine Mono Phosphate)
yang akan memiliki sel-sel lainnya untuk mengelompokkan dalam membantu masa multiselular. Dan
kumpulan sel tersebut kemudian akan di selimuti oleh semacam selaput seperti lendir (fase
pseudoplasmodium) dan akan berkembang katas (vertical) membentuk tangkai dan sel-sel spora.
Lalu kemudian spora akan dilepaskan dan akan membentuk sel-sel tunggal myxamoeba.
Posted in Ipa, jamur, jamur lendir, pelajaran biologi sma, pengertian jamur, pengertian jamur
lendir,penjelasan jamur lendir, UncategorizedTagged ciri ciri jamur lendir, contoh jamur lendir
seluler, jamur lendir bersifat predator parasit karena, jamur lendir dan jamur air, jamur lendir
memperoleh makanan dengan cara, klasifikasi jamur lendir, makalah jamur lendir, struktur tubuh
jamur lendir

Anda mungkin juga menyukai