Anda di halaman 1dari 20

PKL | P e r e n c a n a a n T r o p i c a l E c o R e s o r t U b u d

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Proyek Perencanaan

2.1.1. Pengertian Proyek


Berikut ini adalah pengertian proyek dari beberapa ahli:
a. Menurut Dipohusodo (1996:9), proyek adalah upaya yang diorganisasikan untuk
mencapai tujuan, sasaran dan harapan-harapan penting dengan menggunakan
anggaran dana serta sumber daya yang tersedia, yang harus diselesaikan dalam jangka
waktu tertentu.
b. Menurut Abrar Husen (2009:4), proyek adalah gabungan dari sumber-sumber daya
seperti manusia, material, peralatan, dan modal/ biaya yang dihimpun dalam suatu
wadah organisasi sementara untuk mencapai sasaran dan tujuan.
c. Menurut Larson (2006:3), proyek adalah usaha yang kompleks, tidak rutin, yang
dibatasi oleh waktu, anggaran, sumber daya, dan spesifikasi kinerja yang dirancang
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
d. Menurut Schwalbe (2004:4), proyek adalah suatu usaha yang bersifat sementara
untuk menghasilkan suatu produk atau layanan yang unik. Dalam hal proyek sistem
informasi berarti proyek tersebut berupa sistem aplikasi yang terdiri atas beberapa
modul program, tetapi proyek software bervariasi cakupannya, mulai dari
membangun sistem besar sampai hanya membuat program satu modul saja. Proyek
normalnya melibatkan beberapa orang yang saling berhubungan aktivitasnya dan
sponsor utama dari proyek biasanya tertarik dalam penggunaan sumber daya yang
efektif untuk menyelesaikan proyek secara secara efisien dan tepat waktu.

Dengan demikian pengertian proyek secara umum adalah merupakan sebuah kegiatan
pekerjaan yang dilaksanakan atas dasar permintaan dari seorang atau pemilik pekerjaan
yang ingin mencapai suatu tujuan tertentu dan dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan

Page | 7
PKL | P e r e n c a n a a n T r o p i c a l E c o R e s o r t U b u d

sesuai dengan keinginan pemilik proyek dan spesifikasi yang ada. Dalam pelaksanaan
proyek pemilik proyek dan pelaksana proyek memiliki hak yang diterima dan kewajiban
yang harus dilaksanakan sesuai dengan batasan waktu yang telah disetujui bersama antar
pemilik proyek dan pelaksana proyek.

2.1.2. Pengertian Perencanaan


Berikut ini adalah pengertian perencanaan dari beberapa ahli :
a. Menurut George R. Terry (1975), perencanaan adalah pemilihan dan
menghubungkan fakta-fakta, membuat serta menggunakan asumsi-asumsi yang
berkaitan dengan masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-
kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.
b. Menurut Henry Fayol (1987), perencanaan merupakan pemilihan atau penetapan
tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi kebijaksanaan proyek, program,
prosedur, metode, sistem anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan.
c. Menurut Abdulrachman (1973), perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan
fakta-fakta dan atau perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk
melaksanakan tindakan-tindakan kemudian.
d. Menurut Sondang P. Siagian (1994:108), perencanaan dapat didefinisikan sebagai
keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang daripada hal-hal yang
akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditentukan.

Berdasarkan pemaparan pengertian perencanaan yang dijelaskan oleh beberapa ahli,


dapat dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan merupakan suatu proses analisis
secara menyeluruh dan sistematis yang menghubungkan fakta-fakta serta menggunakan
asumsi yang berkaitan dengan kegiatan management proyekuntuk mencapai tujuan.suatu
perencanaan dikatakan baik apabila seluruh kegiatan yang berada didalamnya dapat
diimplementasikan sesuai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dengan tingkat
penyimpangan minimal dan hasil akhir yang maksimal.

Page | 8
PKL | P e r e n c a n a a n T r o p i c a l E c o R e s o r t U b u d

Produk dari perencanaan itu sendiri merupakan dasar acuan bagi kegiatan
pelaksanaan dan pengendalian. Tujuan dari perencanaan adalah melakukan usaha untuk
memenuhi persyaratan spesifikasi proyek yang ditentukan dalam batasan biaya, mutu
dan waktu ditambah dengan terjaminnya factor keselamatan.

2.1.3. Pengertian Objek Eco-Resort

a. Pengertian

Eco-Resort/Ecotourism Resort adalah tempat beristirahat dan berekreasi yang


berbasis pada wisata alam dimana terdapat upaya pelestarian alam serta kebudayaan
didalamnya.

Semua usaha pendekatan desain dan Ecotourism Resort diarahkan kedalam prinsip-
prinsip Ekologi dengan tujuan agar pengunjung bisa menghadirkan keseimbangan antara
tubuh, pikiran dan jiwanya dalam sebuah lingkungan yang bersahabat.

b. Pendekatan Perancangan

Perancangan Ecotourism Resort ini terdiri dari 3 komponen yang saling terkait, yaitu
Architecture, Environment dan Community.

Pendekatan Architecture dalam hal ini merupakan bagaimana rancangan dari obyek
ini menyatu dengan alam dan menjadi pelengkap atau pemanis dari lansekap sekitar. Serta
bagaimana upaya menghadirkan obyek rancang ini tidak merusak lingkungan yang ada,
bahkan seharusnya memperbaiki lingkungan sekitarnya.

Evironment merupakan pendekatan alam, dengan tujuan konservasi yang menuntut


adanya prinsip-prinsip ekologi yang bergerak dalam lingkup arsitektur dan alam serta
pelestarian kebudayaan setempat sebagai aset bangsa.

Sedangkan Community adalah pendekatan bagaimana kehadiran resort ini dapat


meningkatkan kesejahteraan masyarakat disekitarnya, misalnya dengan memberdayakan
masyarakat sekitar sebagai guide atau dengan berbagai macam cara lainnya.

Page | 9
PKL | P e r e n c a n a a n T r o p i c a l E c o R e s o r t U b u d

c. Fungsi Utama

Tranquality
Sebuah tempat berlindung dari segala kesibukan rutinitas harian masyarakat kota,
sebuah tempat yang penuh dengan ketenangan, sebuah tempat sepi dimana
pengunjung bisa berelaksasi dalam suasana yang begitu dekat dengan alam.

Serenity
Menawarkan kedamaian dan ketentraman yang selama ini ditawarkan oleh alam.
Dimana pengunjung dapat kembali menikmati hubungan dengan alam dan belajar
untuk lebih dekat dan menghargai alam.
Adventure
Sebagai sarana untuk merasakan bertualang dialam bebas, baik dihijaunya
pegunungan maupun di birunya lautan. Tentu saja di fasilitasi oleh resort sesuai
dengan kondisi resort.
Conservation
Sebagai upaya pelestarian berbagai unsur alam yang terdapat disekitar lokasi site.

2.2. Konsultan Perencana Arsitektur


2.2.1. Pengertian Konsultan Perencana Arsitektur

Beberapa pendapat yang dapat digunakan sebagai pendekatan untuk mengetahui


pengertian dari konsultan perencana tersebut, antara lain sebagai berikut:

a. Perencana
Dalam kaitannya mengenai pengertian perencana, yang dianggap/bertindak sebagai
perencana adalah:

Badan, perorangan, atau gabungan perorangan nasional yang mempunyai keahlian,


kemampuan dan pengalaman bidang perencanaan teknik bangunan. (Soetami, 1971 :
22)
Seseorang atau badan hukum yang memililki profesi sebagai perencana dan

Page | 10
PKL | P e r e n c a n a a n T r o p i c a l E c o R e s o r t U b u d

melakukan tugas perencanaan. (Soetami, 1971 : 22)


Badan Usaha / orang perorangan yang kegiatan usahanya menyediakan layanan Jasa
Konsultasi. (kepres no. 95 tahun 2007)
Perencana konstruksi adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha
yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang perencanaan jasa konstruksi yang
mampu mewujudkan pekerjaan dalam bentuk dokumen perencanaan atau bentuk
fisik lain. (Permen. PU No. 08/PRT/M/2011)

b. Perencana Arsitektur
Perencana Arsitektur sebagai individu disebut Arsitek, pengertian Arsitek adalah
:

Orang sebagai ahli di bidang arsitektur yang memiliki tanggung jawab untuk meneliti
dan mempelajari permasalahan masyarakat yang timbul dan dapat mengusulkan
cara-cara pemecahannya. (Saleh Amirudin )
Seorang ahli yang memiliki pengetahuan (a systematic body of knowledge), keahlian,
keterampilan dan penguasaan teori berdasarkan pendidikan, pelatihan dan
pengalaman yang dijalaninya. ( IAI, 2004 )
Kata arsitek berasal dari kata Yunani "Arcitectoon". Archei berarti orang pertama
yang mulai. Tektoon berarti pekerjaan tangan, pembangunan fisik. Jadi architektoon
adalah juru bangunan. (Sneyder, 1980 : 22 )
Perorangan atau badan usaha yang dengan mempergunakan keahliannya dan
berdasarkan suatu pemberian tugas mengerjakan perencanaan, perancangan dan
pengawasan pembangunan, memberikan nasehat atau jasa-jasa lain yang
berhubungan dengan perencanaan, perancangan dan pengawasan di bidang teknik
pembangunan. (Anggaran Dasar IAI, 1999)
Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) mendefinisikan Arsitek sebagai berikut:
Arsitek adalah sebutan ahli yang mempunyai latar belakang atau dasar pendidikan
tinggi arsitektur dan atau yang setara, mempunyai kompetensi yang diakui dan
sesuai dengan ketetapan organisasi serta melakukan praktek profesi Arsitek.
Definisi ini perlu ditinjau dalam kaitan dengan pengertian-pengertian lain.

Page | 11
PKL | P e r e n c a n a a n T r o p i c a l E c o R e s o r t U b u d

c. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah perusahaan yang memenuhi persyaratan untuk
melaksanakan tugas konsultansi dalam bidang perencanaan (planning) lingkungan,
perancangan (designing) bangunan beserta kelengkapannya, berfungsi membantu
pengelola proyek untuk melaksanakan pengadaan dokumen perancangan, dokumen
lelang, dokumen pelaksanaan konstruksi dan memberikan penjelasan pada waktu
pelelangan serta memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan perancangan yang
timbul selama tahap konstruksi serta bertanggung jawab secara konstruksi kepada
pemimpin proyek atau pemimpin bagian proyek. (Permen PU 45/PRT/M/2007 Tentang
pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara)
Jadi dapat disimpulkan bahwa Konsultan Perencana Arsitektur adalah perorangan
atau Badan Hukum baik swasta maupun nasional yang memiliki profesi sebagai
perencana dan melakukan tugas-tugas perencana dalam bidang Arsitektur

2.2.2. Ruang Lingkup Profesi

Ruang lingkup layanan jasa konsultansi meliputi layanan jasa keahlian profesional
dalam berbagai bidang yang meliputi jasa perencanaan konstruksi, jasa pengawasan
konstruksi, dan jasa pelayanan profesi lainnya, dalam rangka mencapai sasaran tertentu
yang keluarannya berbentuk piranti lunak yang disusun secara sistematis berdasarkan
kerangka acuan kerja yang ditetapkan pengguna jasa.(Keppres No. 80 tahun 2003)

Suatu konsultan perencana yang qualified umumnya memiliki ruang lingkup yang
jauh lebih luas dari sekedar sebagai perencana atau pembuat dokumen tender belaka.
Pada hakekatnya ruang lingkup profesi konsultan perencana meliputi:

a. Sebagai konsultan perencana (bidang perencanaan) yang meliputi tugas-tugas sebagai


berikut :
Persiapan perencanaan yang mencakup penyelidikan, penelitian dan penilaian
mengenai keadaan pada saat perencanaan dan kebutuhannya, pembiayaan dan tanah
bangunan.
Pembuatan konsepsi perencanaan, sketsa pendahuluan dan gambar pra rencana.

Page | 12
PKL | P e r e n c a n a a n T r o p i c a l E c o R e s o r t U b u d

Pembuatan rencana pelaksanaan yang terdiri dari rancangan arsitektur, rencana


konstruksi, rencana mekanikal dan elektrikal, rencana sanitasi dan plumbing,
rancangan interior, rancangan landscape, Rencana Kerja dan Syarat (RKS) dan
Rencana Anggaran Biaya (RAB).
b. Sebagai konsultan pengawas memiliki tugas-tugas sebagai berikut :
Feasibility study, design requirement serta sebagai pendamping pemberi tugas
selama proses penyelenggaraan pembangunan. Jenis pekerjaannya meliputi
konstruksi, utilitas, interior, eksterior, planologi dan survey.
Pengawasan pembangunan di lapangan baik dari segi teknis pelaksanaannya maupun
administrasinya.
Jenis pekerjaannya meliputi bangunan gedung, interior dan eksterior.

2.2.3. Persyaratan Konsultan Perencana

Berdasarkan Peraturan Presiden RI No. 54 Tahun 2010 tentang Pedoman


Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No. 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi (buku 18
A Standar dokumen Kualifikasi Jasa Konsultansi) menyatakan persyaratan kualifikasi
penyedia barang/jasa adalah sebagai berikut:

1. Memiliki ijin usaha jasa konstruksi;


2. Memiliki sertifikat badan usaha;
3. Memiliki sertifikat tenaga ahli;
4. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak;
5. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan dan/atau tidak sedang menjalani sanksi pidana;
6. Dalam hal penyedia jasa akan melaksanakan kemitraan, wajib mempunyai
perjanjian kerjasama operasi/kemitraan yang memuat persentase kemitraan dan
perusahaan yang mewakili kemitraan;
7. Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir (SPT/PPh) serta memiliki laporan
bulanan PPh pasal 25 atau pasal 21/pasal23 atau PPN sekurang-kurangnya 3 (tiga)

Page | 13
PKL | P e r e n c a n a a n T r o p i c a l E c o R e s o r t U b u d

bulan terakhir, kecuali untuk perusahaan baru yang belum berkewajiban untuk
melapor;
8. Selama 4 (empat) tahun terakhir pernah memiliki pengalaman menyediakan jasa
konsultansi termasuk pengalaman subkontrak, kecuali penyedia jasa konsultansi
yang baru berdiri kurang dari 2 (dua) tahun;
9. Memiliki kinerja baik dan tidak masuk dalam daftar sanksi atau daftar hitam di
suatu instansi pemerintah;
10. Memilki kemampuan pada subbidang pekerjaan yang sesuai;
11. Untuk pekerjaan khusus/spesifik/teknologi tinggi dapat ditambahkan persyaratan
lain seperti peralatan khusus, tenaga ahli spesialis yang diperlukan, atau
pengalaman tetentu;
12. Memiliki kemampuan penyediaan fasilitas dan peralatan serta personil yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;
13. Tidak membuat pernyataan yang tidak benar tentang kompetensi dan
kemampuan usaha yang dimiliki;
14. Memenuhi KD = 3NPt ( KD : Kemampuan Dasar, NPt : Nilai Pengalaman
tertinggi ) pada subbidang pekerjaan yang sesuai dalam kurun waktu 7 (tujuh)
tahun terakhir; dan
15. Tenaga ahli yang ditugaskan dalam melaksanakan pekerjaan jasa konsultasi
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan bukti penyelesaian kewajiban
pajak.
Lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi oleh instansi yang berwenang atau yang lulus ujian negara, atau
perguruan tinggi luar negeri yang ijazahnya telah disahkan/diakui oleh instansi
pemerintah yang berwenang di bidang pendidikan tinggi.
Mempunyai pengalaman di bidangnya.
Berdasarkan peraturan lembaga pengembangan jasa konstruksi nomor 12A
tahun 2008 tentang registrasi usaha jasa perencana konstruksi dan jasa pengawas
konstruksi terhadap persyaratan penetapan kualifikasi usaha jasa perencana
konstruksi dan pengawas konstruksi yaitu :

Page | 14
PKL | P e r e n c a n a a n T r o p i c a l E c o R e s o r t U b u d

a. Gred 1 ( perseorangan )
PJBU diri sendiri minimum pengalaman lebih atau sama dengan enam tahun dan
SKA ahli muda.
Pengalaman enam tahun di proyek konstruksi.
Batasan nilai dari satu pekerjaan adalah Rp. 0,- sampai dengan Rp. 50.000.000,-
Mampu Melaksanakan pekerjaan beresiko rendah hingga sedang dengan teknologi
sederhana hingga menengah.
Memiliki NPWP.
b. Gred 2 ( kecil )
Terdiri dari satu orang.
Pengalaman lebih atau sama dengan empat tahun, minimal SKA ahli muda dan
dapat dirangkap PJBU.
Pengalaman lebih atau sama dengan empat tahun, minimal SKA ahli muda dan
dapat dirangkap PJT.
Kekayaan bersih lebih kecil atau sama dengan 200 juta.
Batasan nilai satu pekerjaan 0 sampai Rp. 400 juta rupiah.
Bidang Arsitektur 1 orang dan bidang ME 1 orang.
Mampu melaksanakan pekerjaan beresiko rendah sampai sedang dengan teknologi
sederhana sampai menengah.
c. Gred 3 ( menengah )
Terdiri dari satu orang.
Pengalaman lebih atau sama dengan enam tahun, minimal SKA ahli muda dapat
dirangkap PJBU.
Pengalaman lebih atau sama dengan empat tahun, minimal SKA ahli muda dan
dapat dirangkap PJT.
Pengalaman melaksanakan pekerjaan grid 2 sesuai dengan sub bidangnya selama
tujuh tahun terakhir, dengan total nilai lebih atau sama dengan 400 juta rupiah.
Kekayaan bersih Rp. 200 juta samapi dengan Rp. Satu milyar rupiah.
Batasan nilai satu pekerjaan adalah lebih dari Rp. 400 juta rupiah sampai dengan
satu milyar rupiah.

Page | 15
PKL | P e r e n c a n a a n T r o p i c a l E c o R e s o r t U b u d

Mempu melaksanakan pekerjaan beresiko sedang dengan teknologi menengah.

d. Gred 4 ( besar )
Terdiri dari 1 (satu) orang.
Pengalaman 8 tahun, minimal SKA ahli madya.
Pengalaman 6 tahun, minimal SKA ahli muda (sesuai jumlah bidang).
Pengalaman melaksanakan pekerjaan Gred 3 sesuai sub bidangnya selama 7 (tujuh)
tahun terakhir, dengan total nilai Rp 1 miliar.
Kekayaan bersih > Rp 1 miliar.
Batasan nilai satu pekerjaan > Rp 400 juta s.d. tak terbatas.
Mampu melaksanakan pekerjaan beresiko tinggi dan berteknologi tinggi termasuk
pekerjaan dengan biaya dibawah batasan biaya Grednya.
Berbadan Hukum PT.

2.2.4. Peran, Wewenang, Hak dan Kewajiban serta Tanggung Jawab


a. Peran
Dalam perencanaan sebuah proyek, konsultan perencana memiliki peran sebagai
berikut:
Sebagai perencana, berperan dalam hal mewujudkan maksud dan kehendak dari
pemberi tugas ke dalam bahasa arsitektur, yang didasarkan atas data-data yang
dikumpulkan baik data fisik maupun non-fisik, studi program kebutuhan ruang, studi
analisis site dan analisis konsepsual dari perencanaan proyek tersebut.
Sebagai pengawas, berperan dalam hal membantu pemberi tugas di lapangan untuk
mengawasi pelaksanaan pembangunan fisik dari proyek dalam mewujudkan hasil
desain yang dibuat oleh perencana sampai menjadi wujud fisik bangunan sesuai
dengan gambar yang ada dan untuk menghindari terjadinya penyimpangan dari
ketentuan-ketentuan yang berlaku.
b. Wewenang

Page | 16
PKL | P e r e n c a n a a n T r o p i c a l E c o R e s o r t U b u d

Sesuai dengan peranannya di dalam membantu pemberi tugas maka wewenang yang
dimiliki oleh konsultan perencana dalam perencanaan sebuah proyek adalah sebagai
berikut:

Sebagai perencana, memiliki wewenang untuk mengajukan ide-ide dan memutuskan


penyelesaian terhadap segala permasalahan desain yang dihadapi selama tidak
bertentangan dengan ide pemberi tugas, termasuk di dalamnya mengenai estetika,
struktur dan konstruksi serta sistem utilitasnya.
Sebagai pengawas, memiliki wewenang untuk mengadakan perubahan-perubahan
dalam pelaksanaan di lapangan, memberikan pekerjaan tambahan serta memberikan
penilaian terhadap hasil pekerjaan pelaksana pembangunan (kontraktor) dengan
memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku dan kode etik yang ada.
c. Hak
Hak yang dimiliki oleh konsultan perencana dalam perencanaan sebuah proyek
adalah sebagai berikut:

Sebagai Perencana, meliputi:


Memperoleh imbalan jasa untuk perencanaan.
Meminta penjelasan data-data yang ada hubungannya dengan kebutuhan
perencanaan.
Mengembalikan tugas yang diberikan kepadanya apabila terjadi kesalahan yang
diperbuat pihak pemberi tugas dengan memperoleh ganti rugi yang wajar.
Sebagai Pengawas, meliputi:
Memperoleh imbalan jasa untuk pengawasan.
Berhak untuk mengubah gambar bestek, sejauh tidak merugikan pihak pemberi
tugas maupun kualitas pekerjaan.
Berhak mengajukan keberatan apabila terjadi hal-hal di luar kemampuannya.
d. Kewajiban
Kewajiban yang dimiliki oleh konsultan perencana dalam perencanaan sebuah
proyek adalah sebagai berikut :
Sebagai Perencana, meliputi:
Membuat rencana waktu penyelesaian pekerjaan.

Page | 17
PKL | P e r e n c a n a a n T r o p i c a l E c o R e s o r t U b u d

Menyelesaikan pekerjaan perencanaan yang diberikan oleh pemberi tugas sesuai


dengan scope pekerjaan yang diberikan.
Menaati kode etik dalam melaksanakan tugas profesionalisme sebagai
Arsitek.
Mengadakan konsultasi secara periodik dengan pihak pemberi tugas.
Memberikan penjelasan secara teknis kepada kontraktor yang akan melakukan
pekerjaan pembangunan.
Melakukan perbaikan-perbaikan/perubahan terhadap gambar-gambar bila
diperlukan.
Menanggung kerugian yang diderita oleh pihak pemberi tugas sebagai akibat dari
kesalahan yang diperbuat oleh perencana atau orang-orang yang bekerja
kepadanya bila kesalahan tersebut seharusnya dapat dihindari dengan keahlian dan
kewaspadaan atau cara pelaksanaan yang umum.
Sebagai Pengawas, meliputi:
Melakukan pengawasan berkala pada waktu pelaksanaan pembangunan.
Memberikan laporan pelaksanaan kepada pihak pemberi tugas.
Berkewajiban terhadap negara, seperti melunasi pajak, memenuhi persyaratan-
persyaratan yang telah ditetapkan olah pemerintah.
e. Tanggung Jawab
Tanggung jawab yang diemban oleh konsultan perencana dalam perencanaan
sebuah proyek adalah sebagai berikut :
Kecuali dalam hal-hal yang disebut dalam syarat-syarat di bawah ini, Arsitek
bertanggung jawab untuk kerugian yang disebabkan kesalahan-kesalahan yang dibuat
oleh Arsitek atau oleh orang-orang yang bekerja padanya pada waktu pelaksanaan
tugas bila kesalahan itu dibuat pada keadaan yang seharusnya dapat dihindarkan
dengan keahlian dan kewaspadaan serta cara pelaksanaan tugas yang lazim.
Tanggung jawab untuk kesalahan-kesalahan dalam keadaan luar biasa.
Arsitek tidak bertanggung jawab atas kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh orang-
orang yang bekerja padanya bila Arsitek dapat membuktikan bahwa kesalahan-
kesalahan itu tidak dapat dihindarkan atau tidak dapat diketahui sebelumnya
meskipun ada pengawasan kewaspadaan yang lazim oleh Arsitek.

Page | 18
PKL | P e r e n c a n a a n T r o p i c a l E c o R e s o r t U b u d

Pada dasamya Arsitek tidak bertanggung jawab atas hasil pekerjaan perancangan
ataupun pengawasan yang dilakukan oleh ahli-ahli khusus lain, kecuali:
Ahli-ahli tersebut bekerja untuk dan atas nama Arsitek dalam rangka suatu
penugasan menyeluruh serta dipilih dan diangkat oleh Arsitek sendiri, dengan atau
tanpa persetujuan dari pihak pemberi tugas.
Ahli-ahli tersebut, meskipun tidak bekerja untuk dan atas nama Arsitek yang
mendapat penugasan terbatas secara tegas disebutkan berada di bawah koordinasi
Arsitek sepenuhnya. Bilamana pemilihan ahli-ahli tersebut serta besarnya imbalan
jasa khusus untuk koordinasi telah disetujui Arsitek, maka dalam hal ini Arsitek
wajib memikul sebagian tanggung jawab atas pekerjaan ahli-ahli tersebut.

2.2.5. Bentuk Badan Usaha Konsultan Perencana di Indonesia

Bentuk-bentuk badan usaha perencana yang ada di Indonesia, meliputi:

a. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu
orang. Individu dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara tententu.
Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk mendirikannya.
Modal perusahaan berasal dari perseorangan yaitu dari pemilik itu sendiri. Pada umumnya
perusahaan perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki
tenaga kerja/buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi sederhana. Dalam
hal ini semua harta kekayaan milik pribadi menjadi tanggungan dan jaminan dari semua
utang perusahaan perseorangan ini. Ciri dan sifat perusahaan perseorangan:

Relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan.


Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi.
Tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi.
Seluruh keuntungan dinikmati sendiri.
Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri.
Keuntungan yang kecil yang terkadang harus mengorbankan penghasilan yang lebih
besar.

Page | 19
PKL | P e r e n c a n a a n T r o p i c a l E c o R e s o r t U b u d

Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup.


Sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan.
b. Perusahaan/Badan Usaha Persekutuan/Partnership
Perusahaan persekutuan adalah badan usaha yang dimiliki oleh dua orang atau lebih
yang secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai tujuan bisnis. Yang termasuk
dalam badan usaha persekutuan adalah firma dan persekutuan komanditer alias CV. Untuk
mendirikan badan usaha persekutuan membutuhkan izin khusus pada instansi pemerintah
yang terkait.
c. Persekutuan Firma (Fa)
Persekutuan firma merupakan suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua
orang atau lebih untuk menjalankan perusahaan dengan memakai nama bersama yang
tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya. Untuk mendirikan
firma, beberapa sekutu bersama-sama harus membuat satu akte resmi yang didaftarkan
pada kepaniteraan pengadilan negeri dan menggunakannya dalam Berita Negara Republik
Indonesia (BNRI) ataupun dengan akte di bawah tangan. Ciri dan sifat firma:

Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi dengan
harta pribadi.
Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin.
Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin anggota yang
lainnya.
Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup.
Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma.
Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian.
Mudah memperoleh kredit usaha.

d. Komanditer (CV)
Persekutuan komanditer merupakan persekutuan atas dasar kepercayaan seseorang
atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seseorang yang
menjalankan perusahaan. Bentuk usaha ini memiliki dua jenis sekutu yaitu sekutu
komplementer untuk mereka yang menjalankan dan memimpin perusahaan dan sekutu

Page | 20
PKL | P e r e n c a n a a n T r o p i c a l E c o R e s o r t U b u d

komanditer untuk mereka yang mempercayakan modalnya kepada sekutu komplementer.


Pembagian laba antara sekutu, sesuai dengan ketetapan yang tercantum dalam akte
pendirian. Umumnya bagian laba dari sekutu komplementer lebih kecil dibandingkan
dengan bagian laba dari sekutu komanditer.

e. Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan Terbatas merupakan organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi
yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada
perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya dengan
modal usaha yang terbagi atas beberapa saham atau lebih. Untuk mendirikan PT/perseroan
terbatas dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai
persyaratan lainnya. Dalam Perseroan Terbatas, setiap sekutu bertanggung jawab secara
terbatas yaitu menyetor penuh jumlah yang disebutkan dalam setiap saham. Kreditor pada
perusahaan ini tidak dapat menagih langsung pada pemegang saham, melainkan hanya
menagih pada Perseroan Terbatas sebagai badan hukum. Di dalam PT pemilik modal tidak
harus memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal
untuk menjadi pimpinan.Ciri dan Sifat PT:

Kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi.


Modal dan ukuran perusahaan besar.
Kelangsungan hidup perusahaan PT ada di tangan pemilik saham.
Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham.
Kepemilikan mudah berpindah tangan.
Mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan/pegawai.
Keuntungan dibagikan kepada pemilik modal/saham dalam bentuk deviden.
Kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saham.
Sulit untuk membubarkan PT.
Pajak berganda pada pajak penghasilan/pph dan pajak deviden.

f. Persekutuan Komanditer (Commanditaire Venootchap/CV)


Persekutuan Komanditer (CV) adalah suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk
berusaha bersama antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan dan

Page | 21
PKL | P e r e n c a n a a n T r o p i c a l E c o R e s o r t U b u d

bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya dengan orang-orang yang


memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta bertanggung jawab
terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.

Keanggotaan dalam CV/Partner/Sekutu


Di dalam CV umumnya terdapat dua jenis sekutu yaitu sekutu
Komplementer/Sekutu Pimpinan/General Partner dan Sekutu Komanditer/Sekutu
Terbatas/Limited Partner. Sekutu Komplementer adalah mereka yang menjalankan
dan memimpin perusahaan dan mempunyai tanggung jawab tidak terbatas. Sekutu
Komplementer sering juga disebut sekutu pemelihara. Sekutu Komanditer adalah
mereka yang mempercayakan uangnya pada sekutu komplementer. Sekutu ini
bertanggung jawab terbatas terhadap hutang perusahaan sebesar modal yang
disetorkan. Selain Sekutu Pemimpin dan Sekutu Terbatas, juga terdapat sekutu -
sekutu yang lainnya, seperti:

Sekutu Diam (Silent Partner)


Sekutu ini tidak ikut aktif dalam kegiatan perusahaan tetapi diketahui oleh
umum, bahwa mereka termasuk sebagai anggota CV.

Sekutu Rahasia (Secret Partner)


Orang-orang yang berada dalam sekutu ini, aktif dalam perusahaan tetapi
tidak diketahui oleh umum bahwa mereka termasuk anggota CV.

Dormant (Sleeping Partner)


Merupakan sekutu yang tidak aktif dalam perusahaan dan tidak diketahui
oleh umum bahwa mereka termasuk anggota CV.

Sekutu Senior dan Junior


Keanggotaan sekutu tersebut umunya didasarkan pada lamanya investasi
atau lamanya bekerja pada suatu perusahaan.

Jenis jenis CV meliputi:


Persekutuan Komanditer Murni; umunya hanya terdapat satu sekutu
komplementer.

Page | 22
PKL | P e r e n c a n a a n T r o p i c a l E c o R e s o r t U b u d

Persekutuan Komanditer Campuran; bila dalam persekutuan tersebut terdapat


beberapa sekutu Komplementer.
Persekutuan Komanditer bersaham merupakan persekutuan dengan
mengeluarkan saham.
Kebaikan CV meliputi:
Pendiriannya relatif mudah.
Kemampuan manajemen lebih besar.
Mudah mendapatkan kredit.
Modal yang dikumpulkan lebih besar.
Kesempatan untuk berkembang lebih besar.
Keburukan CV meliputi:
Kelangsungan hidup tidak menentu, sebab banyak tergantung pada sekutu
komplementer.
Sulit untuk menarik kembali modalnya, terutama bagi sekutu pimpinan.
Sebagian anggota/sekutu mempunyai tanggung jawab tidak terbatas.
2.2.6. Proses Konsultan Perencana dalam Mendapatkan Proyek
Sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 54 tahun 2010, dalam memperoleh suatu
pekerjaan perencanaan, konsultan perencana mendapatkannya melalui berbagai cara,
antara lain:

a. Seleksi Umum
Pelelangan/seleksi umum merupakan metode pemilihan penyedia barang/jasa
yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas sekurang kurangnya di
satu surat kabar nasional dan/atau satu surat kabar provinsi sehingga masyarakat luas
dan dunia usaha yang berminat serta memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.

b. Seleksi Sederhana
Pelelangan/seleksi sederhana merupakan metode pemilihan penyedia barang/jasa
yang dilakukan secara terbatas karena ( jumlah penyedia barang/jasa yang diyakini
mampu terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks ) dengan pengumuman secara luas
sekurang kurangnya di satu surat kabar nasional dan/atau satu surat kabar provinsi

Page | 23
PKL | P e r e n c a n a a n T r o p i c a l E c o R e s o r t U b u d

dengan mencantumkan penyedia barang/jasa yang telah diyakini mampu , guna


memberi kesempatan kepada penyedia barang/jasa lainnya yang memenuhi kualifikasi.
c. Penunjukan Langsung
Merupakan metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa dengan cara menunjuk
langsung 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa yang didasarkan pada kepercayaan dari pihak
pemberi tugas kepada konsultan perencana, yang dilatarbelakangi atas penilaian karya-
karya konsultan perencana yang telah terwujud maupun melalui saran dari Departemen
Pekerjaan Umum atau pemerintah daerah yang selalu memonitor hasil pekerjaan
konsultan perencana.

d. Pengadaan Langsung
Pengadaan Langsung dapat dilakukan terhadap Pengadaan Jasa Konsultansi yang
memiliki karakteristik sebagai berikut:

Merupakan kebutuhan operasional Kementrian/Lembaga/ Departemen/Instansi.


Bernilai paling tinggi Rp50.000.000,-(lima puluh juta rupiah).
e. Kontes/Sayembara
Merupakan metode pemilihan Penyedia Jasa yang memperlombakan gagasan
orisinal, kreatifitas dan inovasi tertentu yang harga/biayanya tidak dapat ditetapkan
berdasarkan harga satuan. Cara sayembara ditempuh dalam upaya mencapai karya
perencanaan yang seoptimal mungkin terutama untuk bangunan khusus atau bersifat
monumental dan memiliki aspek planologi kota yang penting. Sayembara dapat bersifat
umum dan terbuka dengan undangan melalui media massa maupun bersifat terbatas. Untuk
hal tersebut, pimpinan proyek membentuk suatu panitia atau tim juri untuk membuat
pedoman sayembara, tim juri ini nantinya berperan sebagai panitia dan menentukan
pemenang sayembara atas persetujuan pimpinan proyek dengan catatan semua persyaratan
yang berlaku telah dipenuhi.

2.2.7. Manajemen Waktu, Biaya, dan Mutu Konsultan Perencana


a. Manajemen Waktu Konsultan Perencana
Waktu adalah hal yang sangat penting dalam setiap pekerjaan. Sama halnya dengan
manajemen waktu proses perencanaan sebuah proyek, konsultan perencana harus

Page | 24
PKL | P e r e n c a n a a n T r o p i c a l E c o R e s o r t U b u d

mempersiapkannya secara matang. Apabila manajemen waktu tersebut tidak dipersiapkan


secara matang, selain terjadi pemborosan terhadap waktu pelaksanaan juga berdampak
terhadap biaya yang harus dikeluarkan pada proyek tersebut. Manajemen waktu dalam
sebuah proyek perencanaan dapat dilakukan dengan penyusunan TSP (Time Schedule
Project). TSP ini dibuat oleh konsultan perencana untuk mempermudah perumusan
masalah dalam perencanaan proyek, menentukan metode atau cara yang tepat agar proses
berjalan lancar dan terorganisir sehingga menghasilkan hasil yang optimum. Penyusunan
TSP ini sangat penting karena dari TSP ini perencana dapat mengetahui dengan jelas kapan
memulai kegiatan dan kapan harus menyelesaikannya. Manajemen waktu dalam proses
perencanaan suatu proyek tidak hanya dilakukan pada penyusunan TSP, namun diperlukan
kedisiplinan dalam penerapannya. Setiap konsultan perencana, mempunyai deadline waktu
masing-masing dalam setiap tahap perencanaan mulai dari tahap konsep,schematic design,
design development sampai pada tahap working drawing sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
b. Manajemen Biaya Konsultan Perencana
Manajemen biaya dalam sebuah proyek perencanaan dapat dilakukan melalui
penyusunan RAB (Rencana Anggaran Biaya) Konsultan. RAB ini dibuat oleh konsultan
perencana untuk menentukan fee design yang harus diberikan/dibayar oleh pihak Owner.
Dalam rencana anggaran biaya untuk konsultan, terdapat 2 macam biaya yaitu:
Biaya Personal
Yang termasuk kedalam perhitungan biaya personal adalah tenaga ahli sesuai
bidang yang dihitung berdasarkan harga pasar yang berlaku dan wajar serta didukung
dengan studi perbandingan, penelitian yang komprehensif serta dokumen-dokumen
yang dapat dipertanggung jawabkan.
Biaya Non Personal
Yang termasuk kedalam perhitungan biaya non personal adalah peralatan-
peralatan yang diperlukan selama proses perencanaan desain yang juga disesuaikan
dengan harga pasar saat ini.

c. Manajemen Mutu & Waktu Konsultan Perencana


Pada umumnya, setiap konsultan perencana akan senantiasa menjaga mutu & waktu
dari setiap pekerjaannya agar tetap eksis di bidangnya. Untuk menjaga mutu pekerjaan
Page | 25
PKL | P e r e n c a n a a n T r o p i c a l E c o R e s o r t U b u d

setiap konsultan perencana, dapat dilakukan melalui penyusunan TOR (Term Of


Reference) dan Time schedule proyek. Penyusunan TOR atau yang biasa disebut dengan
KAK (Kerangka Acuan Kerja) dilakukan oleh pihak konsultan perencana dimana
TOR/KAK ini sah dimata hukum karena terdapat persetujuan antara kedua belah pihak
(pihak I dan pihak II) dan terdapat pembubuhan tanda tangan diatas materai. TOR ini yang
nantinya yang menjadi acuan pekerjaan bagi konsultan perencana untuk memenuhi
persyaratan untuk melaksanakan tugas konsultan kepada Owner dalam bidang perencanaan
sementara Time schedule adalah memperlihatkan esesnsi waktu yang dibutuhkan dalam
merancang.
Tujuan disusunnya TOR/ KAK dan Time schedule proyek ini adalah untuk
mendapatkan suatu hasil perencanaan dan perancangan sebuah proyek dengan hasil yang
optimal dari segi aspek fungsi, arsitektural, dan teknis kepada Owner yang diberikan oleh
konsultan perencana. Selain penyusunan TOR/KAK tersebut, konsultan perencana dapat
menjaga mutu dari profesinya tersebut melalui interaksi berupa pengadaan rapat/presentasi
secara intern (dengan staff konsultan) dan secara ekstern (dengan pihak Owner).

Page | 26

Anda mungkin juga menyukai