Anda di halaman 1dari 18

Pengaruh Udara

Terhadap Pertumbuhan Tanaman


(Tugas Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan)

Disusun oleh :

Kelompok V Biologi Sains


Juniarti

Lianarti

Nurul Muhlishah

Nur Hayati

Sri Wahyuni

Tauhidah Bachtiar

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2014

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan hidayah-Nya


yang telah memberikan kesehatan, kemudahan dalam menyelesaikan makalah ini
yang membahas tentang udara, terutama pengaruh udara terhadap pertumbuhan
tanaman.

Ucapan terima kasih kami haturkan kepada semua pihak terutama kepada
ayahanda Drs. Hamka. M.Si yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini
tepat waktu. Makalah ini dibuat dalam memenuhi mata kuliah Ekologi Tumbuhan.

Akhirnya, dengan segenap kesadaran makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan perbaikan dan kritik demi
kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga kita selalu berada dalam naungan Allah
SWT, Aamiin.

Makassar, November 2014

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ................................................................................................. i


Daftar Isi ............................................................................................................. ii
Kata Pengantar .................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan .................................................................................... 3
BAB II. PEMBAHASAN ................................................................................... 4
A. Defenisi Udara.......................................................................................... 4
B. Komponen-komponen yang menyusun udara .......................................... 4
C. Manfaat udara terhadap tumbuhan ........................................................... 6
D. Karakteristik dari udara ............................................................................ 7
E. Pencemaran udara dan respon tanaman ................................................... 7
F. Pengaruh udara terhadap kerusakan makrokopis daun ............................ 8
G. Pengaruh udara terhadap kerusakan klorofil ............................................ 9
H. Pengaruh udara terhadap tumbuhan dan alam.......................................... 10
BAB III PENUTUPAN ....................................................................................... 14
A. Simpulan................................................................................................... 14
B. Saran ......................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Tumbuhan dapat di pandang sebagai suatu sistem biologi dengan aktivitas
kehidupan yang menggunakan karbondioksida dari atmosfir, serta air dan mineral
dari tanah dalam proses metabolisme untuk aktivitas tumbuh, berkembang dan
bereproduksi. Untuk menunjang kehidupannya segenap komponen tersebut harus
tersedia agar kinerja tumbuhan berjalan dengan sempurna. Selain itu dalam
pertumbuhan suatu tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor baik itu faktor
internal maupun faktor eksternal. Faktor internal itu berasal dari tumbuhan itu
sendiri dan faktor-faktor yang berasal dari lingkungan disebut faktor eksternal.
Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi faktor eksternal adalah
kelembabab udara. Kelembaban udara sangat penting bagi pertumbuhan
tumbuhan. Semua tumbuhan pasti memerlukan kelembaban udara yang optimal
ntuk mencapai kesuburan. Begitu juga dengan tanaman cabai. Tanaman ini
membutuhkan kelembaban udara yang optimal agar dapat mencapai kondisi
idealnya.
Kelembaban udara akan berpengaruh terhadap laju penguapan atau
transpirasi. Jika kelembaban rendah, laju transpirasi meningkat sehingga
penyerapan air dan zat-zat mineral juga meningkat. Hal itu akan meningkatkan
ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman. Jika kelembaban tinggi, laju
transpirasi rendah sehingga penyerapan zat-zat nutrisi juga rendah.hal ini akan
mengurangi ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman sehingga
pertumbuhannya juga akan terhambat.
Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai pengaruh udara
terhadap pertumbuhan tanaman, udara merupakan campuran gas yang terdapat
pada permukaan bumi. Udara mengandung nitrogen, oksigen, dan uap air, karbon

iv
dioksida dan gas-gas lain. Senyawa gas dan partikel dalam udara akan berubah
ubah dengan ketinggian tanah. Semakin dekat dengan lapisan troposfer, maka
udara semakin maka udara akan hampa sekali. Udara itu terdiri dari beberapa
komponen, udara sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.
B. Rumusan masalah :
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diketaui bahwa rumusan
masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apakah defenisi dari udara ?
2. Apakah komponen komponen yang menyusun udara ?
3. Bagaimana manfaat udara terhadap tumbuhan ?
4. Apakah karakteristik dari udara ?
5. Bagaimana pencemaran udara dan respon tanaman ?
6. Bagaimana pengaruh udara terhadap kerusakan makrokopis daun ?
7. Bagaimana pengaruh udara terhadap kerusakan klorofil ?
8. Bagaimana pengaruh udara terhadap tumbuhan dan alam ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diketahui bahwa tujuan
pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah defenisi dari udara ?
2. Untuk mengetahui apakah komponen komponen yang menyusun udara ?
3. Untuk mengetahui bagaimana manfaat udara terhadap tumbuhan ?
4. Untuk mengetahui apakah karakteristik dari udara ?
5. Untuk mengetahui bagaimana pencemaran udara dan respon tanaman ?
6. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh udara terhadap kerusakan makrokopis
daun ?
7. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh udara terhadap kerusakan klorofil ?
8. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh udara terhadap tumbuhan dan alam ?

v
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Makalah ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan dan sebagai
referensi bagi penulis lainnya yang ingin mengangkat judul yang serupa
dengan pembahasan makalah ini, serta memperluas pemahaman bagi
pembaca.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pemerintah
Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk melindungi alam
sekitar sehingga terhindar dari pencemaran udara yang berakibat buruk
pada seluruh makhluk hidup termasuk bagi tumbuhan.
b. Bagi masyarakat
Sebagai masukan untuk dapat menjaga kondisi udara lingkungan
sekitar, sehingga tidak terjadi pencemaran udara.

vi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Udara
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi.
Udara bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap
air, karbon dioksida, dan gas-gas lain. Kandungan elemen senyawa gas dan
partikel dalam udara akan berubah-ubah dengan ketinggian dari permukaan
tanah. Demikian juga massanya, akan berkurang seiring dengan ketinggian.
Semakin dekat dengan lapisan troposfer, maka udara semakin tipis, sehingga
melewati batas gravitasi bumi, maka udara akan hampa sama sekali. Apabila
makhluk hidup bernapas, kandungan oksigen berkurang, sementara kandungan
karbon dioksida bertambah. Ketika tumbuhan menjalani sistem fotosintesa,
oksigen kembali dibebaskan (Wikipedia, 2013).
B. Komponen Komponen Yang Menyusun Udara
Menurut Wikipedia (2013) yang menjadi komponen-komponen penyusun
udara adalah sebagai berikut :
1. Helium
Helium (He) adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau, tak
berasa, tak beracun, hampir inert, berupa gas monatomik, dan merupakan
unsur pertama pada golongan gas mulia dalam tabel periodik dan memiliki
nomor atom 2. Helium adalah unsur kedua terbanyak dan kedua teringan di
jagad raya, mencakupi 24% massa keunsuran total alam semesta dan 12 kali
jumlah massa keseluruhan unsur berat lainnya. Keberlimpahan helium yang
sama juga dapat ditemukan pada Matahari dan Yupiter. Hal ini dikarenakan
tingginya energi pengikatan inti (per nukleon) helium-4 berbanding dengan
tiga unsur kimia lainnya setelah helium. Energi pengikatan helium-4 ini juga
bertanggung jawab atas keberlimpahan helium-4 sebagai produk fusi nuklir
maupun peluruhan radioaktif. Kebanyakan helium di alam semesta ini berupa

vii
helium-4, yang dipercaya terbentuk semasa Ledakan Dahsyat. Beberapa
helium baru juga terbentuk lewat fusi nuklir hidrogen dalam bintang semesta.
2. Nitrogen
Nitrogen atau zat lemas adalah unsur kimia dalam tabel periodik
yang memiliki lambang N dan nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai
gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomik bukan
logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya.
Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi
dengan unsur lainnya. Nitrogen mengisi 78,08 persen atmosfer Bumi dan
terdapat dalam banyak jaringan hidup. Zat lemas membentuk banyak
senyawa penting seperti asam amino, amoniak, asam nitrat, dan sianida.
3. Oksigen
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel
periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur
golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua
unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada Temperatur dan tekanan
standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas
diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak
berbau. Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta
berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen
diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi. Semua kelompok molekul
struktural yang terdapat pada organisme hidup, seperti protein, karbohidrat,
dan lemak, mengandung oksigen.
Oksigen dalam bentuk O2 dihasilkan dari air oleh sianobakteri,
ganggang, dan tumbuhan selama fotosintesis, dan digunakan pada respirasi
sel oleh hampir semua makhluk hidup. Oksigen beracun bagi organisme
anaerob, yang merupakan bentuk kehidupan paling dominan pada masa-masa
awal evolusi kehidupan. O2 kemudian mulai berakumulasi pada atomsfer
sekitar 2,5 miliar tahun yang lalu. Terdapat pula alotrop oksigen lainnya,

viii
yaitu ozon (O3). Lapisan ozon pada atomsfer membantu melindungi biosfer
dari radiasi ultraviolet, namun pada permukaan bumi ia adalah polutan yang
merupakan produk samping dari asbut.
4. Karbon Dioksida
Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah
sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara
kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan
temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata
konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan
volume, walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan
waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia
menyerap gelombang inframerah dengan kuat.
Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan,
fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh
tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbon dioksida
merupakan komponen penting dalam siklus karbon. Karbon dioksida juga
dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida
anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya
seperti pada mata air panas. Karbon dioksida tidak mempunyai bentuk cair
pada tekanan di bawah 5,1 atm namun langsung menjadi padat pada
temperatur di bawah -78 C. Dalam bentuk padat, karbon dioksida umumnya
disebut sebagai es kering

C. Manfaat Udara bagi Tumbuhan


Udara di bumi memiliki beberapa unsur yang sangat dibutuhkan
oleh kehidupan manusia, tumbuhan, dan hewan. Udara tidak berbentuk,
tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak bisa dirasakan, kecuali jika sudah
bergerak. Jika kita menatap langit di saat cuaca cerah,sepertinya udara terasa
sangat bersih. Namun, sesungguhnya udara banyak mengandung debu yang

ix
berasal dari pembakaran hutan, asap pabrik, asap rokok, dan asap kendaraan-
kendaraan roda dua atau roda empat,serta garam sebagai percikan air di atas
lautan. Debu dapat bermanfaat sebagai inti pengembunan di atmosfer, tetapi
jika dalam jumlah besar, debu dapat mengganggu penglihatan dan kesehatan.
Tumbuhan sangat membutuhkan beberapa unsur terutama karbon
dioksida dan nitrogen, maka pertumbuhannya tidak dapat tergangu. Akan
tetapi, nitrogen tidak dapat diambil oleh tumbuhan secara langsung dari
udara, melainkan harus mendapatkan bantuan petir (kilat). Nitrogen di udara
dapat dibawa oleh air hujan masuk ke dalam tanah dan di dalam tanah itulah
nitrogen dapat dihisap oleh tumbuhan melalui akar-akarnya (Wordpress,
2010.

D. Karakteristik Udara
Menurut Triyatno (2013) karakteristik udara dapat diidentifikasikan
sebagai berikut :
1. Udara mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah
2. Volume udara tidak tetap
3. Udara dapat dikompresi (dipadatkan)
4. Berat jenis udara 1,3 kg/m3
5. Udara tidak berwarna
6. Mudah bergerak
7. Dapat ditekan
8. Dapat berkembang dan menghasilkan tekanan

E. Pencemaran Udara dan Respon Tanaman


Pada kebanyakan pencemaran udara, secara kombinasi atau sendiri-
sendiri menyebabkan kerusakan dan perubahan fisiologi tanaman yang
keudian diekspresikan dalam gangguan pertumbuhan (Kozlowky, 1991)
dalam Budi (2006). Pencemaran menyebabkan perubahan pada tingkatan

x
biokimia sel, kemudian diikuti oleh perubahan fisiologi pada tingkat individu
hingg tingkat komunitas tanaman. Pencemaran udara terhadap tanaman dapat
mempengaruhi:
a. Pertumbuhan, sangat banyak literature yang menunjukkan bahwa
berbagai pencemar udara dan air secara sendiri sendiri dan dalam bentuk
kombinasi mengurangi pertumbuhan cambium, akar, dan bagian
reprodiktif.
b. Pertumbuhan akar, baik pencemar gas maupun partikel mengurangi bibit,
jumlah pengurangan bervariasi tergantung kepada konsentrasi dan waktu
pemaparan. Beberapa studi menunjukan bahwa pertumbuhan tinggi dari
pohon tua dapat berkurang.Sebagai contoh, terjadinya penurunan
pertumbuhan tinggi pada beberapa pertumbuhan yang disebabkan oleh
pencemar SO2, NO2, dan partikel.
c. Pertumbuhan daun, luasan daun dari suatu pohon dan tegakkan pohon
yang terekspose ke pencemar udara dapat berkurang karena pembentukan
dan kecepatan abisi daun. SO2 mengurangi berat dan luas daun.

F. Pengaruh Udara terhadap Kerusakan Makrokopis Daun


Pencemar atmosfir secara merugikan merusak tumbuhan dalam
beberapa cara. Kerusakan akibat pencemaran sering secara umum
diklasifikasikan ke dalam akut, kronis, atau tersembunyi (Mudd, 1975) dalam
Budi (2006). pada kerusakan akut, kerusakan pada pinggir tau antar tulang
adaun dicirikan mula-mula oleh penampakan berkurangya air, kemudian
mongering dan memutih sampai berwarna gading pada kebanyakan spesies,
tetapi pada beberapa spesies menjadi cokelat atau merah kecoklatan.
Kerusakan ini disebabkan oleh penyerapan gas pencemar udara cukup untuk
membunuh jaringan dalam waktu yang relative cepat.
Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh 2 ko, yaitu
sulfur komponen gas yang tidak berwarna yaitu sulfur dioksida dan sulfur

xi
trioksida, dan keduanya sebagai belerang oksida. Kerusakan tanaman oleh
belerang oksida dipengaruhi oleh konsentrasi SOx dan waktu kontak.
Kerusakan yang terjadi pada mesofil daun, terutama pada jaringan
palisade oleh pencemaran udara akan member dampak yang paling besar
kegiatan fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan. Perubahan histologis
yang paling umun pada kerusakan daun adalah yang diakibtkan oleh udara
adalah plasmolisis, granulasi atau disorganisasi penyusun sel, rusaknya sel
atau disintegrasi, dan pigmentasi jaringan (Mudd, 1975) dalam Budi (2006).
Koslowski dan Mudd (1975) dalam Budi (2006)menyatakan bahwa
bahan pencemar dapat menyebabkan terjadinya kerusakan fisiologis di dalam
tanaman jauh sebelum terjadinya keursakan fisik. Kerusakan ini merupakan
kerusakan tersembunyi, yang dapat berupa penurunan kemampuan tanaman
dalam menyerap air, pertumbuhan sel yang lambat atau pembukaaan stomata
yang tidak sempurna.
Kerusakan yang tidak tampak akan mengakibatkan terjadinya
pertumbuhan yang tidak normal sehingga dapat memperlambat lau
fotosintesis dan selanjutnya akan mengurangi produksi suatu tanaman tertentu
dengan tanpa memperlihatkan gejala-gejala yang tampak. Pencemar debu di
udara dapat menutupi mulut daun, sehingga akan membatasi proses
transpirasi, sedagkan bahan kimia lainnya berupa gas, seperti SO2 akan masuk
melalui mulut daun kemudian mmempengaruhi komposisi cairan sel, dan sel
akan rusak dan mati.

G. Pengaruh Udara terhadap Kerusakan Klorofil


Penghambatan terhadap fotosintesis seringkali dipertimbangkan
sebagai satu penaruh utama SO2 terhadap tanaman dan kloroplas, karena
kloroplas dianggap sebagai tempat utama dari banyak gangguan yang
disebabkan oleh SO2 atau produknya dalam bentuk larutan. Stroma kloroplas
umumnya mempunyai pH yang lebih besar dari 7 dan dalam kondisi ini

xii
membentukion sulfit dengan mengorbankan bisulfit ketika terjadi ionis sulfur
dalam larutan. Sebagai konsekuensinya pengaruh sulfit sering
dipertimbangkan sebagai pemikir kegiatan belerang dioksida dalam kloroplas,
tetapi jika pH rendah senyawa sulfur akan masuk lebih mudah sebagai larutan
belerang dioksida.
Kerusakan pada daun oleh pencemaran udara dapat dihambat dengan
adanya lapisan lilin daun. Lilin pada permukaan daun secara fisiologis untuk
menahan kehilangan uap air, mengontrol pertukaran gas, menguarangi
pelepasan nutrient dan metabolit, dan bertindak sebagai bahan pencemar yang
reaktif seperti SO2, NO2, O3. Lilin daun merupakan bagian daun yang penting
yang dapat dipercepat rusaknya oleh angin, abrasi, gesekan da interaksi kimia
denga polutan. Jadi kerusakan lilin daun menyebabkan daun menjadi sensitif
terhadap pencemar.

H. Pengarauh Udara terhadap Tumbuhan dan Alam


Di hutan alam hubungan tersebut berlangsung secara alami, yang
dimulai dari perubahan-perubahan seperti: pohon pohon yang tumbang, mati
tua atau oleh penyakit, petir, dll yang diikuti oleh pertumbuhan bijinya atau
permudaan yang selama itu tertekan yang dikenal dengan istilah suksesi.
Sejalan dengan waktu terjadinya suksesi tersebut, habitat mengalami
perubahan-perubahan secara perlahan-lahan yang menyebabkan perubahan
komposisi dan sumber vegetasi yang tumbuh di daerah tersebut. Dengan
demikian ada mekanisme yang mengembalikannya kepada keseimbangan.
Perubahan-perubahan ini terjadi karena habitat tempat tumbuh masyarakat
tumbuhan mengalami modifikasi oleh beberapa daya kekuatan alam dan
aktivitas organisme berupa perubahan-perubahan terhadap udara, tanah, suhu
dan lain sebagainya.
Lingkungan hutan termasuk ke dalam kategori ekologi yang dikenal
sebagai ilmu diperlukan bagi pertumbuhan tanaman mencakup radiasi sinar

xiii
matahari, suhu udara, kelembapan, angin, cahaya, kandungan CO2 dalam
udara. Kelembapan tanah dan hubunganya dengan udara tanah merupakan hal
penting dalam menentukan kualitas site.
Sinar matahari yang mencapai permukaan sebagian akan
direfleksikan dan sebagian akan direabsorbsi olek atmosfir itu sendiri, oleh
awan dan partikel padat yang ada di atmosfir itu sendiri. Iklim muncul sebagai
interaksi radiasi sinar matahari dan atmosfir yang mengelilingi bumi. Sinar
matahari ini mempengaruhi suhu udara dan secara tidak langsung
mempengaruhi kondisi panas di sekitar dan di dalam tubuh tumbuhan. Dari
atmosfir ini, diperoleh O2 dan CO2 yang dibutuhkan untuk fotosintesis dan
kelembapan yang diperlukan tumbuhan. CO2 berada dalam konsentrasi yang
rendah di atmosfir, namun ia dibutuhkan dalam jumlah yang besar dalam
fotosintesis dan dikeluarkan melalui respirasi hewan dan tumbuhan. Jumlah
CO2 udara disekitar tajuk hutan berkisar 0.03 % - 0.04 %.
Di atmosfir, oksigen dan nitrogen membentuk lebih dari 99% udara
yang dengan mudah meneruskan cahaya matahari dari permukaan bumi ke
angkasa. Ini karena unsure ini tidak memiliki pita serapan yang berarti untuk
panjang gelombang infra merahnya. Dengan demikian jika hanya gas ini saja
yang menyusun atmosfir maka batas suhu di bumi lebuh luas, dalam arti suhu
menjadi sangat panas di siang hari dan sangat dingin di malam hari. Namun
keberadaan karbon dioksida dan uap air yang memiliki pita serapan panjang
gelombang infra merah mampu mengendalaikan pertukaran matahari antara
bumi, surya dan angkasa, sehingga menurunkan batas penurunan suhu di
biosfir.
Curah hujan dan kabut secara substansional meningkatkan
kandungan CO2 udara. Selama musim hujan dan kabut, dengan cahaya yang
rendak akan menurunkan fotosintesis namun serapan CO2 meningkat.
Rendahnya pergerakan udara selama musim hujan dan kabut mencegah
hilangnya CO2 dari hutan. CO2 diatmosfir semakin meningkat dari tahun ke

xiv
tahun disebabkan deforestasi, yakni karbon yang dikelarkan dari serapan
bahan organik. Pembakaran fosil-fosil seperti batubara juga menambah
konsentrasinya di atmosfir. Peningkatan ini menstimulasi peningkatan suhu
udara yang dapat menimbulkan efek-efek negatif yang tidak diharapkan.
Di dalam hutan, pada waktu pohon-pohon menggugurkan daun celah
yang terbentuk memungkingkan masuknya sinar matahari. Di bawah kondisi
ini suhu udara lebih tinggi dibanding sebelumnya. Fungsi proses-proses di
dalam tubuh tanaman secara umum dapat bertahan pada kisaran 0 50C agar
sel tetap hidup, protein, aktivitas biologi dapat stabil, dan reaksi enzimatis
berjalan aktif. Di hutan pross fotosintesis masih dapat berlangsung hingga
suhu 0C, ini karena pada suhu tersebut jaringan-jaringan tanaman masih
memperoleh panas dari radiasi permukaan bumi sehingga fotosisntesis masih
dapat berlangsung hingga 70%.
Udara yang ada menjadi menurun kelembabanya untuk memberi
kesempatan terjadinya hujan dielevasi yang lebih tinggi. Pola curah hujan
dipengaruhi oleh udara yang ada dan barrier pegunungan. Kelembaban udara
sangat mempengaruhi laju kehilangan air dari daun melalui transpirasi. Air di
atmosfir berada dalam bentuk uap air. Berat aktual air/unit volume udara
disebut kelembaban absolut, sedangkan persentase uap air relative hingga ke
jumlah maksimum di mana udara dapat memegangnya disebut kelembaban
relatif.
Kapasistas memegang uap air oleh udara sangat dipengaruhi oleh
suhu udara. Pada suhu 27C uadara dapat memegang dua kali uap air yang
dapat dipegang oleh udara pada suhu 16C pada saat kelembaban relatif 100%
pada kedua suhu tersebut. Kelembaban absolute dapat diukur oleh tekanan
uap yang dinyatakan dalam mm mercury atau bar. Perbedaan antara tekanan
uap actual dan tekanan uap jenuh disebut vapor pressure gradient.
Kadang kala terdapat perbedaan tekanan udara pada suatu daerah
sehingga timbullah angin. Angin mampu mempengaruhi struktur dan

xv
komposisi hutan. Pada hutan pedalaman, kecepatan angin bergerak lebih
rendah sehingga vegetasi yang tumbuh lebih rapat dan pohon mampu tumbuh
hingga ketinggian 50 m.

xvi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa :
1. Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan
bumi. Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan
berubah-ubah dengan ketinggian dari permukaan tanah.
2. Komponen komponen yang menyusun udara adalah helium, natrium,
oksigen dan karbondioksida
3. Manfaat udara terhadap tanaman adalah membantu dalam proses
pertumbuhannya, terutama komponen karbon dioksida dan nitrogen
yang sangat berperan aktif dalam proses pertumbuhan suatu tanaman.
4. Karakteristik dari udara meliputi udara mengalir dari tekanan tinggi ke
tekanan rendah, volume udara tidak tetap, udara dapat dikompresi
(dipadatkan), berat jenis udara 1,3 kg/m3, udara tidak berwarna,
mudah bergerak, dapat ditekan, dapat berkembang dan menghasilkan
tekanan
5. Pencemaran udara dan respon tanaman akan mempengaruhi
pertumbuhan akar, daun serta menyebabkan kerusakan makroskopis
daun, kerusakan klorofil dan sangat berdampak buruk terhadap semua
jenis tumbuhan termasuk alam.
B. Saran
Berdasarkan penjelasan di atas, maka diharapkan agar semua
pihak dapat menjaga kualitas udara di sekeliling kita, sehingga tidak
berdampak buruk terhadap pertumbuhan tanaman khususnya serta tidak
menyebabkan kerusakan di alam semesta.

xvii
DAFTAR PUSTAKA

Triyatno, Sunu. Aerodinamika.


http://www.academia.edu/7224935/AERODINAMIKA. diakses pada tanggal
9 November 2014.

Utomo, Budi. 2006. Hutan Sebagai Masyarakat Tumbuhan Hubungannya dengan


Lingkungan.

Wikipedia. 2013. Udara. http://id.wikipedia.org/wiki/Udara. Diakses pada tanggal 9


November 2014.

Wordpress. 2010. Manfaat Udara untuk Kehidupan.


http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/manfaat-udara-untuk-kehidupan.
Diakses pada tanggal 9 November 2012

xviii

Anda mungkin juga menyukai