B. Diagnose medis : PPOK C. Diagnosa keperawatan : ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan secret dalam jumlah berlebih. D. Data yang mendukung diagnose keperawatan : DS : Klin mengatakan batuk dan dahak tidak bisa dikeluarkan. DO : Klien tampak lemas, k.u lemah, gelisah, terpasang O2 4 lpm, TD 120/70 mmHg, HR 80 x/m, RR 20 x/m, S 36,5 C E. Dasar pemikiran PPOK merupakan suatu istilah yang serin digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh penigkatan resistensi terhadap aliran udara sebagai gambaran patofisiologis utamanya. Ketiga penyakit yang membentuk satu kesatuan yang dikenal dengan CPOD adalah : bronchitis kronis, efisema paru-paru dan asma brochiale (Smeltzer, 2012). F. Prinsip tindakan keperawatan SOP batuk efektif 1. Pengertian : Latihan mengeluarkan secret yang terakumulasi dan mengganggu disaluran nafas dengan cara dibatukan. 2. Tujuan : Membebaskan jalan nafas dari akumulasi secret dan mengurangi sesak nafas akibat akumulasi secret. 3. Peralatan : Kertas tissue, bengkok, perlak/pengalas, sputum pot, air minum hangat. 4. Prosedur pelaksanaan : a) Tahap pra interaksi Mengecek program terapi Mencuci tangan Menyiapkan alat b) Tahap orientasi Memberikan salam dan sapa nama pasien Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan Menanyakan persetujuan atau kesiapan pasien c) Tahap kerja Menjaga privacy pasien Mempersiapkan pasien Meminta pasien meletakan tangan kanan didada dan tangan kiri diperut Meminta pasien melakukan nafas perut (menarik nafas dalam melalui hidung hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap tertutup) Meminta pasien merasakan mengembanganya abdomen (cegah lengkung pada punggung) Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan Meminta pasien menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan Meminta pasien merasakan mengempisnya abdomen dan kontraksi otot Memasang perlak atau alas dan bengkok (dipangkuan pasien bila duduk atau didekat mulut bila tidur miring) Meminta pasien melakukan nafas dalam 2x dan yang ketiga inspirasi ditahan dan batukan dengan kuat kemudian lender ditampung dalam sputum pot Merapikan pasien d) Tahap terminasi Melakukan evaluasi tindakan Berpamitan dengan klien Mencuci tangan dan dokmentasi G. Analisis tindakan Pemberian tindakan batuk efektif bermanfaat untuk mempertahankan kepatenan jalan nafas, mengeluarkan secret dari jaln nafas bagian atas dan bawah. Dilakukan tindakan batuk efektif karena pasien mengalami batuk berdahak dan secrte tidak bisa dikeluarkan dari jalan nafas. H. Bahaya dilakukan tindakan Batuk efektif tidak bisa dilakukan pada pasien dengan tension pneumothoraks, hemoptisis, gangguan system kardiovaskuler eperti hipertensi, infarkmiokard dan aritmia, edema paru, efusi pleura. I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan 1) Posisikan klien semi fowler 2) Memberika terapi oksigen sesuai advice dokter 3) Mempertahankan jalan nafas yang paten 4) Monitor status respirasi pasien J. Hasil yang didapatkan setalah dilakukan tindakan S : Klien mengatakan lega bila dahak keluar O : klien tampak masih lemah, dahak bisa dikeluarkan, masih terpasng O2 4lpm, TD 120/70 mmHg, HR 80 x/m, RR 20 x/m, S 36,5 C A : Maalah teratasi sebagian P : Lanjutkan itervensi - menganjurkan nafas dalam dan batuk efektif - terapi oksigen sesuai advice dokter - monitor status respirasi - pertahankan posisi semi fowler K. Evalusi diri Saya tiadak melakukan atau memberikan instruksi untuk membuang dahak pada sputum pot karena keterbatsan alat, saya meminta klien untuk menampung dahak di plastic hitam. Saya tidak memberikan klien minum air hangat setelah dahak berhasil dikeluarkan. L. Daftar pustaka Brunner & suddart. 2008. Buku ajar keperawatan medikal bedah edisi 8. Jakarta : EGC