04 Penyebaran Penyakit Melalui Air PDF
04 Penyebaran Penyakit Melalui Air PDF
OLEH MIKROORGANISME
MELALUI AIR
Wabah kolera di London 1854.
John Snow melaporkan
bahwa terdapat hubungan antara air
dan transmisi penyakit yang
ditimbulkan oleh bakteri sebagai
penyebab wabah.
Penduduk yang terjangkit
wabah meminum air dari sumur
tercemar saluran pembuangan air
kotor
SUMBER PENCEMAR AIR
SUMBER DOMESTIK
Pencemar yang dihasilkan oleh kegiatan manusia sehari-hari
secara langsung
Contoh: Limbah rumah tangga, perkampungan, pasar.
Gram-negative
Curved rod
0.5-0.8 m width
1.4-2.6 m length
Facultative anaerobe
Single polar flagellum
Chemoorganotroph
Optimal growth 20-30 degrees
WATERBORNE DISEASE
2. Salmonellosis
Disebabkan oleh bakteri Salmonella (bakateri gram negatif,
bersifat motil, memfermentasi laktosa, berbentuk batang
dan termasuk family Enterobacteriaceae).
Salmonela berimplikasi pada penyakit skala luas termasuk
sakit perut dan demam tipes (terutama Salmonella typhi
dan Salmonella paratyphi), infeksi endovascular, focal
infections (e.g., osteomyelitis), dan enterocolitis (terutama
Salmonella typhimurium, Salmonella enteritidis, dan
Salmonella heidelberg)
Penjangkitan penyakit
biasanya terjadi melalui
konsumsi pangan dan air yang
telah terkontaminasi.
S. typhi dan spesies lainnya
terutama strain berbahaya
menginvasi jaringan lebih
dalam melalui saluran limfatik
dan saluran pembuluh darah
WATERBORNE DISEASE
3. Cryptosporidiosis
Disebabkan oleh Sporozoa protozoa
jenis Cryptosporidium parvum
Ditandai dengan kram perut, demam,
diare, dehidrasi dan demam rendah
selama 1-2 minggu pada orang sehat.
Pada orang dengan gangguan
kekebalan tubuh akan menimbulkan
kelemahan, diare 20 l/hari dan
kelelahan.
Siklus hidup Cryptosporidium parvum (Note the oocysts whose thick walls shield them from
disinfectants) (From http://www.dpd.cdc.gov/dpdx/html/frames/A-/Cryptosporidiosis/
body_Cryptosporidiosis_life_cycle_lrg.htm; Credit: Center for Disease Control [CDC])
Penjangkitan penyakit disebabkan air minum yang
telah tercemar oleh feses orang atau hewan yang
terinfeksi oleh cryptosporidium
Bentuk oocytes dari Cryptosporidium parvum resisten
terhadap konsentrasi klor yang biasa digunakan pada
pengolahan air. Lapisan dinding oocytes yang tebal
melindungi dari pengaruh desinfektan.
WATERBORNE DISEASE
4. Shigellosis
Shigellosis dikenal dengan disentri basiliari.
Disebabkan infeksi bakteri Shigella. Non motile
gram negatif, fakultatif anaerob.
Terdapat empat jenis Shigella yaitu S. Boydii,
S. dysenteriae,
S. flexneri, dan S. sonnei.
Shigella dysenteriae type 1 menyebabkan
pandemi mematikan di negara berkembang.
Menginveksi usus besar (colon), rembesan
darah memasuki colon, lendir dan nanah juga
dapat terlihat pada kotoran.
Sangat sering ditemukan dalam air tercemar oleh
feses manusia dan ditransmisikan melalui rute feses
dan oral.
c. Reovirus
Menyebabkan sakit pada sistem pernafasan dan pencernaan
d. Rotavirus
Penyebab utama gastroenteritis pada anak-anak.
e. Mastadenovirus
Menginveksi mamalia termasuk manusia dan menyebabkan
penyakit yang luas termasuk sakit perut dan pernafasan. Pada
manusia adalah adenovirus. Tipe 40 dan 41 secara umum
diasosiasikan penyebarannnya melalui feses dan oral (terutama
pada anak-anak). Kebanyakan infeksi bersifat subclinical atau
ringan.
f. Astrovirus, Calicivirus, Parvovirus
Seluruhnya adalah virus penyebab diare
Sebagian penyakit disebabkan karena mengkonsumsi kerang
yang tercemar air buangan
The Norwalk-like viruses (NLV/norovirus) dan virus hepatitis E
termasuk kelompok Calicivirus.
Rute Infeksi Penyakit yang Bersumber dari Air
Kontak
Pencernaan Pernapasan langsung
(Makan & Minum) dan partikel (mandi)
udara
Lainnya Virus
39% 6%
Bakteri
18%
Protozoa
parasit
21%
Persentase penyebab penyakit yang berhubungan dengan air minum di Amerika Serikat
antara tahun 1991-2000 (From the American Chemistry Council dalam Okafor, 2011).
PENYEDIAAN AIR BERSIH
TUJUAN PENGOLAHAN AIR
Melindungi kesehatan pengguna air dengan mengeliminasi
infeksi yang disebabkan karena mengkonsumsi air
Alasan estetika (rasa, warna, bau, kekeruhan)
Alasan ekonomis
contoh: melunakkan air sadah agar biaya untuk laundry
lebih hemat
Untuk kebutuhan industri
contoh: untuk boiler (menghilangkan Mg dan Ca)
Untuk alasan lain
mengurangi korosif
menambah elemen kesehatan yang dibutuhkan
contoh: penambahan fluoride untuk mengurangi kerusakan
gigi masyarakat
PENGELOMPOKAN AIR
Kelompok 1: Air tanpa perlu perlakukan pengolahan
Terbatas pada air tanah yang tidak terkontaminasi dan memenuhi standar air minum
Kelompok III: Air yang memerlukan complete rapid sand filtration dan
continuous post-chlorination
Termasuk air yang memerlukan penanganan filtrasi untuk mengurangi turbiditas dan
membuang warna; air yang memerluan klorinasi jumlah besar dan air yang tercemar
oleh buangan dengan kandungan rata-rata 505.000 coliform per 100 ml
air per bulan dari sebanyak 20% sampel yang diuji tiap bulannya.
Group IV: Air yang memerlukan penanganan bantuan maupun filtrasi
dan post-chlorination
Sama seperti kelompok III, namun menunjukkan coliform lebih dari 5.000 per
100 ml pada lebih dari 20% sample selama sebulan namun tidak lebih dari
20.000 per 100 ml dalam lebih dari 5% sample yang diuji dalam sebulan.
Penanganan bantuan termasuk pre-sedimentasi dengan koagulasi,
preklorinasi, atau penyimpanan yang panjang selama 30 hari atau lebih.
PROSES PENGOLAHAN AIR UNTUK AIR MINUM
1. Pretreatment 7. Disinfeksi
(a) Pre-filtration (a) Chlorination
(b) Pre-chlorination (b) Chloramines
(c) pH adjustment (c) Ozonation
(d) Ultraviolet
2. Penyimpanan dan
8. Iron dan Manganese removal
sedimentasi tanpa koagulasi
9. Softening of water (sand
3. Aerasi stabilization) atau
4. Koagulasi dan Flokulasi demineralisasi
10.Penambahan fluor
5. Sedimentasi 11.Pengendalian alga
6. Filtrasi (pengendalian rasa dan bau)
(a) Slow sand 12.Penanganan tambahan
(b) Rapid sand (dengan (a) Plumbosolvency removal
pre-koagulasi dan (b) Radium removal
sedimentasi) (c) Reverse osmosis
(c) Fiiltrasi karbon (d) Ion exchange
(d) Ultrafiltrasi (e) Electrodeionization
1. PRETREATMENT
a. Pre-filtration
Pre-filtration dilakukan untuk membuang pengotor berukuran
besar termasuk ranting, daun, hewan mati, dll melalui saringan
berukuran 520 mm mesh.
b. Pre-chlorination
Pre-chlorination dilakukan untuk meningkatkan efisiensi proses
hilir, termasuk mengeliminasi bakteri dan membuang rasa dan
bau.
c. pH adjustment
Bila pH air asam, ditingkatkan dengan kalsium oksida (kapur/
CaO).
d. Pre-coagulation
Pre-coagulation dilakukan ketika air sangat keruh
2. PENYIMPANAN DAN SEDIMENTASI TANPA
KOAGULASI
Al(SO4)3+3Ca(HCO3)2 Al(OH)3+6CO2+3CaSO4
5. SEDIMENTASI
Air yang meninggalkan kolam flokulasi memasuki kolam
sedimentasi.
Kolam mengalir melalui tanki dengan perlahan memberikan waktu
flokulan untuk menetap. Didisain berbentuk kotak dan air mengalir
hanya pada bagian atas.
Air membutuhkan sekitar 4 jam hingga menuju settling tank.
Flokulan yang mengendap pada tangki sedimen terdapat sekitar
2% dan 5% dari jumlah air yang dioah.
Sludge (flokulan yang mengendap) harus dibuang setiap saat
6. FILTRASI
a. Slow sand filtration
Filter terdiri dari pasir setinggi 25ft. Partikel pada air tersaring di bagian atas
filter.
Keuntungan slow sand filter:
- Sederhana dan tidak membutuhkan prekoagulasi
- Tanpa prekoagulasi menjadi lebih sedikit korosif dan mutunya lebih seragam
Kelemahan slow sand filter :
- Memerlukan area yang luas dan biaya yang besar untuk bangunan dan
penanganan
- Tidak efisien untuk membersihkan air dengan pengotor lebih dari 3050 ppm
untuk waktu yang panjang.
- Tidak efektif untuk membuang warna.
- Walaupun pretreatment dilakukan, hasilnya tetap buruk karena efek clogging
pada air dengan kandungan alga tinggi.
b. Rapid sand filtration
Disebut
mechanical filters (menggunakan pengadukan secara mekanis),
pressure filters (menggunakan filter dalam tangki stainless steel dan
tekanan),
gravity filters (menggunakan gravitasi untuk mengalirkan air).
Tangki filtrasi pasir cepat merupakan kotak berisi 20-30 inchi pasir
diameter 0,35-0,45 mm dan kerikil berdiameter -2 inch
sedalam 16-24 inch disusun berlapis 3-5 lapisan. Lapisan di bagian
atas dua kali lebih banyak dari lapisan bawahnya.
Uji plate count dilakukan sebelum dan filtrasi untuk mengetesi
efisiensi filter.
Filter dibersihkan berkala dengan mengalirkan air bertekanan
dengan arah berkebalikan.
7. PEMBERIAN DESINFEKTAN
Jenis-jenis desinfektan
Gas klorin
Sodium hipoklorit
Kalsium hipoklorit
Chloramines
Ozone
UV
Chlorine dioxide
8. MEMBUANG BESI DAN MANGAN
Ciri air dengan kadar besi dan mangan tinggi: berwarna
kuning atau merah, meinggalkan noda hitam atau
cokelat pada pembuangan, dan beraroma metalik
Dibuang dengan cara:
- Aerasi membuat terjadinya oksidasi ion besi dan
mangan
- Kontak antara air dengan partikel mengandung besi
dan mangan oksida
- Oksidasi oleh klorin dan KMnO4
9. PELUNAKAN AIR
Air yang tidak lunak/air sadah diukur dari kandungan ion Ca and Mg,
Di area dengan radioaktivitas tinggi, air perlu ditangani dengan resin ion
exchange zeolit sintetis yang dapat menghilangkan 90% radium. Air dengan
kadar radium juga dapat ditangani dengan reverse osmosis.
14. PENANGANAN TAMBAHAN
Reverse Osmosis
Merupakan proses filtrasi menggunakan tekanan untuk memaksa larutan
melewati membran.
Ion Exchange
Resin penukar ion merupakan matriks tak larut dengan ukuran butiran (12 mm
diameter), berwarna putih atau kekuningan, terbuat dari bahan polimer organik.
Partikel penukar ion alami terdapat pada zeolit dan secara sintetis dibuat dari
resin organik. Pori-pori pada matriks permukaan butiran penukar ion secara
mudah menangkap dan melepas ion. Penangkapan ion terjadi simultan dengan
pelepasan ion.
Electrodeionization
Electrodeionization (EDI) merupakan penanganan air yang memindahkan materi
ion dari cairan menggukanan media aktif secara elektrik untuk menghasilkan
tranfer ion. Berbeda dengan teknologi pemurnian air lainnya, EDI tidak
memerlukan bahan kimia seperti asam dan kaustik soda.