Oleh:
I GEDE JUANAMASTA
NIM: 131614153059
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
Kewirausahaan Kha Bali Wedding. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Penyelesaian makalah ini tidak lepas dari bantuan dan pengarahan dari
berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan atas
ini. Untuk itu penulis sangat mengharapkan masukan dan saran yang membangun
dari segenap pembaca. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman
ANALISIS KEWIRAUSAHAAN KHA BALI WEDDING ................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB 1 ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................... 2
1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................................. 2
1.4 Manfaat ..................................................................................................... 2
BAB 2 ..................................................................................................................... 3
2.1 Profil Usaha Kha Bali Wedding ........................................................... 3
2.1.1 Sejarah dan Perkembangan ............................................................... 3
2.1.2 Kelebihan dan Kekurangan ............................................................... 6
2.1.3 Faktor Internal dan Eksternal ............................................................ 7
2.1.4 Kompetitor ........................................................................................ 7
2.1.5 Marketing .......................................................................................... 7
2.1.6 Modal Awal ....................................................................................... 7
2.1.7 Kegagalan dan Solusi ........................................................................ 7
2.1.8 Pencapaian dan Perkembangan ......................................................... 8
2.1.9 Harapan dan Target ke depan ............................................................ 8
2.1.10 Strategi mencapai target .................................................................... 8
2.2 Analisis Kewirausahaan ........................................................................... 8
2.2.1 Analisis SWOT ................................................................................. 8
2.2.2 Analisis Kelayakan Usaha................................................................. 9
BAB 3 ................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 12
3.2 Saran ....................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menjelaskan gambaran kewirausahaan Kha Bali Wedding.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui profil usahaKha Bali Wedding.
2. Menganalisis usaha Kha Bali Wedding.
1.4 Manfaat
Makalah analisis kewirausahaan ini diharapkan dapat memberikan
gambaran suatu usaha yang baik dan dapat dijadikan sebagai panduan informasi
atau referensi dalam penyusunan rencana untuk memulai berwirausaha
khususnya dalam hal strategi dan pengembangan kewirausahaan.
3
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Profil Usaha Kha Bali Wedding
2.1.1 Sejarah dan Perkembangan
Usaha Kha Bali Wedding dirintis oleh Ni Luh Gede Eka Widiaastuti
yang akrab dipanggil Eka. Usaha ini dimulai dari ketartarikan dengan dunia
kecantikan secara keseluruhan yang meliputi spa, perawatan dan makeup.
Berdasarkan ketertarikan tersebut, Eka membuka salon kecantikan dengan
modal usaha yang sangat kecil pada tahun 2011. Usaha yang dijalankan
banyak mengalami kegagalan karena eka bekerja pada salah satu instansi
sehingga kurang focus dengan usaha. Target yang diinginkan dari hasil
usaha tidak sesuai untuk menutupi keperluan usaha bulanan. Kondisi
tersebut berjalan terus menerus sehingga salon tidak berjalan dengan baik
dan mengalami kerugian yang banyak. Salon kecantikan hanya bertahan
sampai pertengahan tahun 2012.
Setelah salon kecantikan mengalami kerugian, kemudian Eka
mengubah pemikirian dari salon kecantikan, perawatan menjadi salon yang
hanya manangani makeup. Hal itu berdasarkan pemikiran dengan berfokus
menangani makeup modal tidak begitu banyak dan mengahasilkan hasil
yang sangat banyak. Eka memulai kembali usaha salon yang menangani
makeup mulai tahun 2012 akhir. Usaha yang dirintis tidaklah berjalan
dengan baik karena eka juga masih bekerja pada salah satu instansi. Eka
mampu membagi waktu antara bekerja dan menjalankan usaha hal itu
karena makeup sering kali dimulai jam subuh sedangkan Eka mulai bekerja
jam 9 pagi.
Menurut Eka, usaha yang bergerak dibidang makeup sangat
menjanjikan karena Eka melihat peluang ditahun 2012 masih sangat sedikit
makeup artis yang berada di daerahnya. Hal tersebut membuat Eka ingin
menjadi lebih baik dari beberapa make up artist (MUA) yang lain. Usaha
Eka untuk menjadi lebih baik diawali dengan mengikuti kelas makeup pada
salah satu lembaga di Bali selama 6 bulan eka mengikuti pelatihan untuk
tata rias pengantin bali dan makeup. Selama pelatihan berlangsung,
4
Pada tahun 2016 awal Eka meminjam dana berupa KUR sebanyak 25
juta rupiah untuk membeli pakaian wedding. Namun dana tersebut hanya
dapat digunakan sebagian karena keluarga Eka mengalami kebangkrutan
dan harus membayar hutang dengan segera. Eka hanya mampu membeli 2
pakaian sehingga sangat sedikit mendapatkan modal usaha. Modal usaha
dua baju tersebut cukup membantu untuk meningkatkan minat konsumen
karena baju baru yang menarik. Saat hasil usaha tidak cukup untuk
membayar hutang kur karena terbentur hutang lain sehingga Eka berusaha
mencari sampingan untuk membantu ekonomi usaha. Tiga bulan setelah
peminjaman dana Eka kembali meminjam uang atas nama adeknya sebesar
sebesar 25 juta rupiah. Namun, masalah kembali, nenek Eka meninggal
sehingga setelah peminjaman Eka harus menyiapkan uang dan terpaksa
menggunakan uang pinjaman tersebut. Masalah terberat yang dialami eka
adalah eka harus membayar cicilan, membayar hutang dengan modal yang
sudah habis.
Selanjutnya Eka dan adeknya hanya menjalani usaha dengan modal
seadanya. Eka menyadari bahwa usaha ini adalah jasa. Berdasarkan
pemikiran itu eka menitikberatkan pada skill saja bukan pada alat alat
perlengkapan wedding artinya Eka berusaha membuat ide makeup yang
mempunyai ciri khas berdasarkan pertimbangan adeknya. Selanjutnya Eka
dan adeknya membuat sampel before-after dengan makeup bertema arabian.
Kemudian hasil makeup tersebut di post di media sosial. Hasil dari ide
tersebut mendatangnya minat klien yang cukup banyak. Hal itu nampak 1
bulan biasanya klien yang berdatangan 1-5 orang meningkat mencapai 10-
20 orang perbulan dengan hasil usaha 5 juta rupiah/bulan. Perubahan
tersebut memotivasi Eka dan adeknya berusaha dan berkarya di bidang tata
rias. Namun, yang menjadi kendala adalah kostum tidak begitu banyak yang
dimiliki maka dari itu ketika klien datang kami harus menyewa kostum di
tempat lain dengan harga yang mahal. Dengan adanya kendala seperti
demikian eka dan adik terus berusaha untuk meningkatkan pemasaran dari
ide-ide yang harus dikembangkan.
6
1. Strength (kekuatan)
1) Paket yang harganya murah.
2) Tempat yang unik dan nyaman.
3) Lokasi strategis dan dekat dengan pemukiman masyarakat.
2. Weakness (kelemahan)
1) Tenaga kerja minim
2) Kemampuan manajemen keuangan yang masih kurang baik.
3) Permasalahan internal.
3. Opportunity (peluang)
1) Segmen rias yang selalu diperlukan oleh masyarakat.
2) Dukungan dana dari pihak ketiga seperti bank dan sponsor
3) Kerjasaama dengan pihak ketiga seperti fotografer dan wedding
organizer.
4. Threat (ancaman)
1) Persaingan antar MUA.
3) Target.
Target pasar penggunaan jasa sebanyak 10 kali rias/minggu, hal ini
dibuktikan dengan keuntungan kotor lebih dari 100 juta
rupiah/bulan.
4) Nilai tambah.
Kha Bali Wedding sering melakukan inovasi terhadap dekorasi
indoor untuk memanjakan pengunjung dan beberapa kali melakukan
inovasi pada menu yang sedang diminati.
5) Masa hidup produk.
Menurut penulis, jasa yang ditawarkan Kha Bali Wedding dengan
kualitas bagus namun dengan harga yang relatif terjangkau memiliki
masa hidup yang cukup bertahan lama ditambah dengan inovasi tata
rias yang mengikuti tren.
6) Persaingan dan strategi pesaing.
Tingkat persaingan MUA di daerah tersebut cukup tinggi.
7) Ukuran pasar.
Ukuran pasar dapat dianalisis dari volume penjualan. Volume
penjualan cukup tinggi dengan penjualan lebih dari 50 menu per
hari.
8) Laba kotor.
Perkiraan margin laba kotor yaitu profit 50%, yang berarti masih
perlu perbaikan dalam manajemen.
2. Analisis Aspek Produksi atau Operasi
Beberapa unsur dari aspek produksi atau operasi yang harus
dianalisis adalah:
1) Lokasi.
Lokasi Kha Bali Wedding cukup strategis terletak dekat dengan
pemukiman masyarakat.
2) Volume operasi.
Volume operasi cukup relevan dengan potensi pasar dan prediksi
permintaan.
3) Peralatan.
11
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Kha Bali Wedding menjadi salah satu contoh kewirausahaan yang sukses.
Kha Bali Wedding memberikan gambaran bahwa membangun wirausaha bisa
dengan modal yang tidak terlalu mahal, yang diperlukan adalah berani
berkreatifitas dan melakukan inovasi. Kegagalan yang pernah dialami dijadikan
suatu pengalaman untuk memperbaiki diri dan mulai membangun kembali
usaha dengan strategi yang lebih baik daripada usaha sebelumnya. Pencapaian
saat ini tidak dijadikan sebagai batas kepuasan tetapi terus melakukan inovasi
untuk berkembang menjadi lebih baik.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka saran yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut :
1. Dalam memulai berwirausaha harus berani berkreatifitas dan berinovasi
walaupun memiliki modal yang relative kecil.
2. Kegagalan dalam berwirausaha dijadikan sebagai pengalaman.
3. Dalam memulai berwirausaha penting untuk melakukan analisis terlebih
dahulu dan kemudian menyusun strategi dalam mewujudkannya.
4. Penting untuk selalu berinovasi dan tidak puas terhadap pencapaian saat ini
untuk terus berkembang menjadi lebih baik.
13
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, P. & Keller, K.L. (2008). Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta:
Erlangga.