PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
sel tumbuh dan membelah menjadi jauh lebih cepat. Keadaan inilah yang disebut
dengan kanker payudara positif HER2 yang merupakan kanker payudara agresif.
2
Table 1. Skore dan Klasifikasi HER2
Teknik IHC untuk mengetahui status protein HER2/neu ini dilakukan dengan
menggunakan mikroskop oleh dokter spesialis patologi anatomi.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian penyakit kanker payudara
2. Pengertian Imunohistokimia
3. Pengertian HER2 (Human Epidermal Growth Factor Receptor 2)
4. Cara pemeriksaan HER2
C. Tujuan dan Manfaat
1. Menjelaskan pengertian penyakit kanker payudara pada para pembaca
2. Memberikan informasi kepada pembaca tentang imunohistokimia
3. Memberikan pengetahuan pemeriksaan HER2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kanker payudara adalah penyakit heterogen yang ekstrim disebabkan
oleh interaksi faktor genetik dan faktor risiko lingkungan yang menyebabkan
akumulasi perubahan progresifitas genetik dan epigenetik sel kanker payudara
(Conzen SD, Grushko TA, 2008).Di Indonesia, Kanker payudara menduduki
peringkat kedua setelah kanker leher rahim diantara kanker yang menyerang
wanita Indonesia. Prevalensi kanker payudara di Indonesia adalah 109 per
100.000 penduduk (WHO, 2008). Adapun Penggolongan subtipe kanker payudara
berdasarkan pemeriksaan Immunohistochemistry(IHC), ( Asako O, et al, 2013)
yaitu :
Ini adalah subtipe yang paling sering ditemukan tetapi tidak semua
tumor akan mempunyai gambaran seperti tersebut di atas. Adakalanya kanker
payudara tidak dapat digolongkan seperti itu tetapi termasuk dalam
penggolongan lainnya yaitu :
B. Pengertian Imunohistokimia
Imunohistokimia adalah suatu metode kombinasi dari anatomi,
imunologi dan biokimia untuk mengidentifikasi komponen jaringan yang
4
memiliki ciri tertentu dengan menggunakan interaksi antara antigen target dan
antibodi spesifik yang diberi label.
5
kompleks reseptor yang sering ditemukan pada sel kanker (Gray MJ, Gallick GE,
2010).
Tiga mekanisme sel penyebab prognosis buruk pada overekpresi
her2 ; (1) overekspresi her 2 meningkatkan properti sel - sel kanker metastasis,
seperti angioinvasi, angiogenesis dan ke (2) menyebabkan resistensi terhadap
terapetik menyebabkan respon buruk terhadap terapi, hal ini mungkin juga
berhubungan absennya respon hormon steroid pada HER2 +. Ke (3) proliferasi
yang tinggi dengan karakteristik persentase tinggi pada fase S.yang diduga
berhubungan dengan ukuran tumor.
6
biru.Hematoxylin akan mewarnai nukleus sedangkan eosin akan mewarnai
sitoplasma.Eosin bersifat asam. Ia akan memulas komponen asidofilik jaringan
seperti mitokondria, granula sekretoris dan kolagen.Tidak seperti hematoksilin,
eosin mewarnai sitoplasma dan kolagen menjadi warna merah muda.
1. Prosedur Kerja
Preparasi Reagen
1. Xylol: dituang xylol 100 ml ke dalam chamber, beri label xylol I,II,III
2. Alkohol: dibuat pengenceran alkohol 96% menjadi 80%,70%,50%.
3. H2O2 3% dalam methanol 194 ml,6 ml H2O2 absolut ditambah 97 ml
methanol absolut,dihomogenkan.
4. PBS PH 7,4 dengan cara menimbang
NaCl : 42,2 gr
NaHPO4 : 6,66 gr
NaH2PO4 : 1,72 gr
7
9. Selanjutnya di rendam dengan PBS Ph 9,1; pH 9,2 ; pH 9,3 masing-
masing selama 5 menit,
10. Dibilas dengan PBS pH 7,4 (1 celupan ).
11. Kemudian digenangi dengan NSS (Normal Swin Serum ) 80- 100 l
selama 7-10 menit. Lalu dibilas dengan PBS pH 7,4.
12. Selanjutnya PBS dibuang tanpa dicuci, ditetesi dengan primer (HER2)
didiamkan semalam dikulkas.
13. Dicuci dengan PBS pH 7,4 selama 10 menit.
14. Kemudian preparat tersebut dikeringkan dan dilap dengan tissu.
15. Ditetesi antibody sekunder biotinilate (warna kuning)/ Trekkie
universal link biarkan selama 10 menit.
16. Dicuci dengan PBS pH 7,4 selama 10 menit
17. Kemudian preparat dikeringkan dilap dengan tissu.
18. Ditetesi antibody sekunder II (warna merah ) Trek avidin HRP (label)
dibiarkan selama 10 menit.
19. Dicuci dengan PBS pH 7,4 selama 10 menit.
20. Kemudian preparat dikeringkan dengan dilap dengan tissu.
21. Ditetesi dengan DAB Cromogen subrat (tanpa terkena cahaya) selama
10 menit dalam suhu ruang.
22. Dicuci dengan aquades kemudian dikeringkan
23. Selanjutnya dilakukan pengecatan (Counter Staining)
- Digenangi preparat dengan Hematoxylin selama 3-5 menit.
- Dicuci dengan air mengalir selama 5 menit
- Kemudian digenangi dengan larutan lithium carbonat 5 % selama
2-3 menit.
- Selanjutnya dicuci dengan air mengalir
- Dikeringkan dalam oven pada suhu 40 50 oC selama 5 menit.
- Kemudian ditetesi dengan entelan lalu ditutup dengan cover glass.
- Diamati dibawah mikroskop.
8
2. Interpretasi Hasil
Over expresi her2 (-) Over expresi her 2 (+1)
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
11