BAB II
PERENCANAAN PORTAL 3 DIMENSI
46
= 200kg/m2
= 2 kN/m2
47
48
3. Memilih satuan KN,m,C dan memilih Grid Only pada jendela kerja New
Model.
4. Setelah muncul jendela kerja Quick Grid Lines mengisikan data jumlah garis
vertikal (x) dan horizontal (z) pada Number of Grid Lines. Lalu mengisikan
data jarak antar garis vertikal (x) dan jarak antar garis horizontal (z) pada
Grid Spacing.
50
51
Data Keterangan
Material Name and Display Color BETON
Material Type Concrete
Weight per Unit Volume 24 KN/m
Unit kN,m,C
Specified Concrete Compressive Strength, fc 30 Mpa
Modulus of Elasticity, E = 4700
= 4700 30
= 25742,96 MPa
Poissons Ratio, U 0,17
Coefficient of Thermal Expansion, A 9,900E-06
52
53
Data Keterangan
Material Name and Display Color Tulangan pokok
Material Type Rebar
Modulus of Elasticity, E 200000 Mpa
Minimum Yield Stress , Fy 250 Mpa
Minimum Tensile Stress, Fu 410 Mpa
Expected Yield Stress, Fye 250 Mpa
Expected Tensile Stress, Fue 410 Mpa
Unit KN, m , C
Weight per Unit Volume 78,5
54
15. Sehingga pada Define Materials akan muncul material baru Tulangan bagi,
lalu klik OK.
57
58
10. Kemudian klik Concrete Reinforcement untuk mengatur tulangan yang ada di
dalam kolom. Lalu muncul jendela kerja Reinforcement data.
59
Rebar Material
Longitudinal Bars Jenis Tulangan Arah Memanjang
Confirnement Bars (Ties) Jenis Tulangan Arah Melintang
Longitudinal Bars-Rectangular Configuration
Clear Cover for Confinement Bars Selimut Beton
Number of Longit Bars Along 3-dir face Jumlah Tulangan Arah Sumbu Y
Number of Longit Bars Along 2-dir face Jumlah Tulangan Arah Sumbu X
Longitudinal Bar Size Jumlah dan Jenis Tulangan
Confinement Bars
Longitudinal Spacing of Confinement Bars Jarak Antar Tulangan Bagi
(Sengkang)
Number of Confinement Bars Along 3-dir Jumlah Sengkang Arah Sumbu Y
Number of Confinement Bars Along 2-dir Jumlah Sengkang Arah Sumbu X
60
Down in List.
61
4. Setelah semua balok digambar pada semua lantai kerja, hasilnya akan
titik-titik pada grid yang ada pada lembar kerja anda dengan terlebih
62
Down in List.
63
Gambar 2.65 Tampilan Menu Shell Section Data untuk membuat plat.
Gambar 2.66 Tampilan Menu Stiffness Modification Factors untuk Plat 120mm
64
Perhitungan :
,
Rumus : = ( )
0,23
a. C = = 0,23
1
0,23
b. C = = 0,19
1,2
0,23
c. C = = 0,15
1,5
0,23
d. C = = 0,12
2
0,23
e. C = = 0,092
2,5
0,23
f. C= = 0,076
3
65
T C Sumber
(Period) (Acceleration)
0 0,15 Grafik
0,2 0,38 Grafik
0,6 0,38 Grafik
1 0,23 Hitungan
1,2 0,19 Hitungan
1,5 0,15 Hitungan
2 0,12 Hitungan
2,5 0,092 Hitungan
3 0,076 Hitungan
3. Setelah nilai faktor gempa dimasukkan maka hasilnya akan seperti pada
66
Load Case pada Quake , ganti Load Case Type Response Spectrum.
67
Keterangan :
g = gravitasi (9,8ms-2)
SPRMKbeton = R = 8,5
1 9,8
Maka : = 1,15
0.85
68
Kategori gedung
I1 I2 I
Gedung 1987.
69
7. Setelah membuat Mass Source Data aktifkan Default Mass Source dengan
memilih Mass Source Data yang telah kita buat.
4. Klik Icon pada Toolbar (Set Select Mode) dan tempatkan pada tengah-
70
71
72
3. Masukkan nilai beban mati pasangan bata merah sebesar 250 kg/m2 x 4,5 m
tinggi antar lantai maka 1125 kg/m 11,25 KN/m pada Uniform Load OK.
4. Lalu memilih menu Select Properties Area Section Plat 120mm
Select. (Gambar 2.80)
5. Hasilnya semua pelat lantai kerja akan terseleksi tanpa terkecuali balok
Gambar 2.80 Tampilan Menu Select by Area Sections untuk Pelat 120mm
73
6. Memilih Assign Area Loads Uniform (shell) masukkan nilai beban mati
plat lantai sebesar 77 kg/m2 /100 0,77 KN/m2 (tidak dikali luas karena
sudah area load)
7. Mengulangi langkah empat sampai enam (4-6) untuk memasukkan nilai
beban hidup lantai sebesar 250kg/m2 100 2,5 KN/m2 (tidak dikali
74
2. Selanjutnya klik joint terluar pada setiap titik terluar pelat pada lantai
kerja (lantai tiga), seperti pada (Gambar 2.82).
75
Hidup 1,6
Hidup 1
Gempa 1
Hidup 1
Gempa -1
Gempa 1
Gempa -1
76
Gambar 2.85 Tampilan Kolom, Balok, dan Plat Lantai setelah Analysis
77
4. All concrete frames passed the stress/capacity check or are designed artinya
lulus/benar .
78
2.4 Lampiran
79