Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Assalamu΄Alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Taufik-Nya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Semoga Allah SWT senantiasa
melimpahkan Hidayah dan Rahmat-Nya kepada kita secara khusus dan masyarakat
secara umum agar senantiasa mensyukuri akan ilmu, iman, dan amal pada dirinya.
Semoga dengan adanya makalah “Penerapan Manajemen dalam Usaha Peternakan
dan Indikator Keberhasilan Usaha “ ini dapat menambah wawasan pembaca

Makalah ini telah disusun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan


bantuan dari beberapa pihak, sehingga dapat mempelancar pembuat laporan ini.
Untuk itu kami menyampaikan terimakasih terutama kepada Dosen Mata Kuliah
Dasar Manajemen yang telah memberikan tugas ini.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati saya mengucapkan banyak terima
kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan bantuannya sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih perlu
perbaikan, olehnya itu sumbang saran dari pembaca sangat diharapkan.

Majalengka, Desember 2017

Penyusun

i
Daftar Isi
Judul Halaman

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i

Daftar Isi........................................................................................................................ii

BAB I.............................................................................................................................3

PENDAHULUAN.........................................................................................................3

1.1 Latar belakang.................................................................................................3

1.2 Rumusan masalah...........................................................................................4

1.3 Tujuan.................................................................................................................4

BAB II...........................................................................................................................5

PEMBAHASAN............................................................................................................5

2.1 Pengertian Manajemen.........................................................................................5

2.2 Unsur-unsur Manajemen......................................................................................5

2.3 Fungsi manajemen...............................................................................................6

2.4 Aspek aspek dalam manajemen dan penerapannya dalam usaha peternakan......7

2.6 Indikator Keberhasilan Usaha............................................................................11

BAB III........................................................................................................................13

PENUTUP...................................................................................................................13

3.1 Kesimpulan........................................................................................................13

3.2 Saran..................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pada akhir-akhir ini manajemen usaha peternakan menjadi sangat penting untuk
dipelajari karena usaha peternakan sudah dianggap usaha bisnis. Bisnis peternakan makin
komplek, menggunakan banyak peralatan-peralatan canggih, inovasi teknologi, memerlukan
banyak modal, tenaga kerja, prediksi pasar dan lain-lain. Atas dasar itulah, maka agar bisnis
dapat menguntungkan dan berhasil sesuai dengan tujuan usaha diperlukan kecakapan
manajemen.
Manajemen usaha peternakan adalah suatu ilmu tentang upaya manusia untuk
memanfaatkan semua sumber daya bidang peternakan yang dimilikinya untuk mencapai
tujuan usaha secara efektif & efisien”. Manajemen usaha peternakan (Farm management)
berbeda dengan manajemen pada umumnya (Non Farm Management), disamping
mempunyai beberapa persamaan.
Pada bidang usaha peternakan, Keberhasilan usaha sangat dipengaruhi oleh beberapa
factor yaitu : Faktor bahan Baku (Breeding dan Feeding) dan Faktor Pengelolaan yaitu
manajemen. Manajemen usaha menyangkut manajemen budidaya (manajemen pakan,
kandang, tenaga kerja, penyakit) serta manajemen pengolahan hasil peternakan dan
pemasaran.
Pengetahuan Manajemen Usaha Peternakan memberikan landasan teoritis tentang Seni
(Art) manajemen bagaimana membuat dan melaksanakan keputusan pada usaha pertanian
atau peternakan untuk mencapai suatu tujuan yang telah disepakati oleh manajer atau
keluarga petani/peternak tersebut. Keputusan tersebut akan sangat membantu dalam
menerapkan fungsi-fungsi manajemen usaha peternakan.

3
1.2 Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud Manajemen
2. Apa saja Fungsi Manajemen
3. Bagaimana Penerapan Manajemen Dalam Usaha Peternakan
4. Apa saja Indikator Keberhasilan dalam Usaha Peternakan

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa peternakan khususnya
dapat mengetahui tentang setiap bahasan dalam materi yang ada dalam makalah ini.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen


Manajemen adalah tindakan untuk mengatur sesuatu yang meliputi pelaksanaan dan
pengawasan suatu kegiatan dalam menggunakan sarana dalam mencapai tujuan tertentu.

 Menurut G.R. Terry

Manajemen merupakan suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya

 The Liang Gie

Manajemen adalah rangkaian perbuatan menggerakan orang orang dan menggerakan


fasilitas dalam suatu usaha kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu

 Manullang

Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan,


pengarahan dan pengawasan dari sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan terlebih dahulu.

2.2 Unsur-unsur Manajemen


 Terdiri dari 6 M yaitu :
1. Man (Manusia), misal: Tenaga kerja (karyawan, buruh)
2. Material (Barang), misal: Bahan baku, bahan pelengkap, spare part
3. Machine (Mesin)
4. Money (uang/ modal)
5. Method (Metode)
6. Market (pasar)

5
2.3 Fungsi manajemen
Fungsi-fungsi manajemen merupakan bagian dari suatu sistem dalam proses manajemen. Adapun
fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah

1. Perencanaan (Planning),
2. Pengorganisasian (Organizing),
3. Penggerakan (Actuating),
4. Pengawasan / Pengendalian (Controlling)

1. Perencanaan Usaha
- Merupakan tindakan menentukan sasaran dan arah tindakan yang akan dijadikan pedoman
-Dituntut keberanian dan kemampuan dalam mengasumsikan, meramalkan, menvisualisasikan
dan melihat kecendrungan yang dilandasi kaidah-kaidah rasional.

Gagalnya calon pengusaha atau pengusaha di awal usaha mereka adalah akibat tidak mampu
merancang perencanaan bisnis (business plan) yang baik. Maka, begitu memasuki dunia usaha,
banyak hal yang tak terduga muncul dan tak tahu apa yang harus dilakukan. (Rhenald Khasali)
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian dalam usaha sapi potong harus ada pembagian, siapa yang menyediakan bibit,
menyediakan sarana dan prasarana peternakan., melakukan vaksinasi, menangani hasil dan
memasarkan hasil. Pembagian ini diatus berikut jadwal dan waktunya (time and duration)

3. Penggerakan
Berkaitan dengan Kepemimpinan (Leadership, komunikasi, motivasi dan Persuasi rekanan/staf
Kaitannya dengan kepemimpinan : peternak pada dasarnya bukan hanya tenaga kerja tetapi
juga manajer yang harus dapat mengambil keputusan dan memimpin usaha.
Kaitannya dengan komunikasi : Mengingat usaha suatu peternakan tidak mungkin dilakukan
tanpa berhubungan dengan pihak luar/lain termasuk tenaga kerja maka komunikasi verbal
maupun non verbal sangat diperlukan.

6
Kaitannya dengan motivasi : kemampuan mendorong semua yang terlibat terutama tenaga
kerja untuk merasa ikut berusaha bertanggung jawab dan memiliki.
Kaitannya dengan kemampuan persuasi : Peternak harus terlibat dalam pembelian sapronak
dan pemasaran hasil, sehingga diperlukan kemampuan bernegosiasi. Dalam memenuhi
kebutuhan ini diperlukan fungsi manajemen tambahan, yaitu koordinasi.
Dalam prakteknya semua kegiatan belum tentu dilaksanakan sesuai jaringan rencana
kerja (network planning). Oleh karena itu harus ada
pengawasan agar tetap mengikuti rencana yang telah ditetapkan. Pengawasan ini, terutama yang
menyangkut tenaga kerja, biasanya diikuti evaluasi dan perbaikan.

4.Pengendalian
sangat penting karena menyangkut komoditas hidup. Apabila salah satu kegiatan tidak
terealisasi. misal: vaksinasi atau pemberian pakan, akan sangat mempengaruhi produksi
akibatnya terjadi penurunan produksi atau terhambatnya pertumbuhan

2.4 Aspek aspek dalam manajemen dan penerapannya dalam usaha peternakan
Ada 3 aspek yang penting dalam kegiatan bisnis peternakan yang perlu manajemen, yaitu :
1.Aspek Produksi atau Budidaya
Kegiatan manajemen perlu diterapkan dalam teknologi ternak potong mulai dari
pengadaan sarana produksi (bibit, pakan, vaksin) sapi dengan penentuan saat panen.
Kegiatan manajemen berawal dari perencanaan, pengaturan, pelaksanaan, pengawasan
serta pengendaliannya hingga tercapai tujuan usaha secara efisien

2. Aspek Pemasaran Hasil

7
Dimulai dari identifikasi kebutuhan pasar atau konsumen, jumlah dan kemasan hasil,
distribusi hasil serta pemahaman dan penanganan tentang fungsi pemasaran hasil sehingga dapat
meningkatkan efisiensi pemasaran dan menekan margin pemasaran.

3. Aspek Keuangan
Tercakup kegiatan pembuatan proposal untuk pengadaan modal perhitungan bersama
besarnya investasi yang ditanamkan dan penjadwalan ketersediaan keuangan.

Penting melakukan analisa keuangan mulai dari besarnya input, Output yang diharapkan,
pendapatan (margin, pendapatan keluarga) dan pendapatan pengelola analisis efisiensi usahanya
seperti output/input, benefit cost ratio.
Inti dari kegiatan manajemen mencakup hal-hal berikut :

1. Telling : Kegiatan menyampaikan pesan atau kemampuan melakukan komunikasi,


motivasi dan persuasi. Kemampuan ini penting terutama dalam mengendalikan tenaga
kerja.

2. Selling : Kegiatan menjual atau menawarkan. Hal ini terkait dalam proses negosiasi
pengadaan sarana produksi, melakukan kontrak/penjualan hasil.

3. Testing : Kegiatan melakukan penilaian, pengkajian atau percobaan sesuatu yang berupa
pengetahuan, keterampilan, sikap kepribadian (tenaga kerja/calon karyawan) barang
(sarana produksi : pakan dan obat-obatan) dan alat (tempat minum, kandang)

4. Consulting = kegiatan konsultasi


Seperti menanyakan teknologi yang menguntungkan kepada lembaga atau pihak-pihak
terkait, mengetahui kebijakan pemerintah atau mendiskusikan cara mengatasi perselisihan
baik tentang gangguan ketertiban farm (usaha peternakan) maupun perjanjian dengan mitra
kerja.

5. Joining = Kegiatan kerja sama


Diakui atau tidak, maju atau mundurnya usaha sangat tergantung pada kemampuan
seseorang melakukan kerja sama.

8
Kunci keberhasilan terletak pada human relation (hubungan kemanusiaan) bentuk
kerjasama dengan tenaga kerja, rekan atau mitra kerja dengan para pemimpin (formal/non
formal) dan yang paling penting adalah dengan konsumen.
Prinsip kerjasama ini : kemanusiaan, artinya jangan sampai yang untung hanya sepihak
saja. Kerjasama harus saling menguntungkan, mendukung dan diharapkan sampai pada
tingkatan sinergi, yaitu Keuntungan semua pihak melebihi potensi maksimal.

6. Delegating = merupakan pelengkap inti manajemen yang lain.


Contoh. Untuk mencari pasar yang menjanjikan prospek lebih bagus diperlukan hunter yang
memburu ketempat pembeli. Untuk ini diperlukan keterlibatan beberapa orang. Baik staf atau
tenaga kerja maupun mitra kerja.
Penguasaan inti manajemen yang sudah bagus tidak menjamin kegiatan manajemen pasti
berhasil. Oleh karena itu perlu juga dipahami Hierarki manajemen seperti bagan di bawah ini :

 Perencanaan
 Jangkauan
 Strategi
 Taktik atau
 Teknik
 Operasional

Usaha peternakan telah berkembang dengan pesat berkat ilmu dan teknologi. Usaha peternakan
memerlukan kecakapan manajemen agar usaha dapat menguntungkan.

9
Perusahaan Peternakan
•Peternakan Rakyat
- Perusahaan Peternakan: Suatu usaha yang dijalankan secara teratur dan terus menerus pada
suatu tempat dan dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan komersial yang meliputi
Kegiatan:
a. Menghasilkan ternak (ternak bibit/ternak potong), telur dan susu
b. Usaha penggemukan suatu jenis ternak termasuk mengumpulkan, mengedarkan, dan
memasarkannya, dimana tiap jenis ternak melebihi dari jumlah yang ditetapkan untuk tiap jenis
ternak pada peternakan rakyat.

•Peternakan Rakyat: Usaha peternakan yang diselenggarakan sebagai usaha sampingan yang
jumlah maksimum kegiatannya untuk tiap jenis ternak ditetapkan oleh menteri Pertanian
•Batasan jumlah ternak pada peternakan rakyat (sensus pertanian 1993):
a. Sapi perah, sekurang-kurangnya : 1 ekor
b. Sapi, sekurang-kurangnya : 2 ekor
c. Kerbau, sekurang-kurangnya : 2 ekor
d. Kuda, sekurang-kurangnya 2 ekor
e. Babi, sekurang-kurangnya 3 ekor dan telah berumur 2 bulan lebih
f. Kambing, sekurang-kurangnya 6 ekor
g. Ayam kampung, sekurang-kurangnya 30 ekor, telah berumur > 1 bulan
h. Ayam ras petelur, sekurang-kurangnya 12 ekor, telah berumur > 1 bulan
i. Ayam ras pedaging, sekurang-kurangnya 12 ekor telah berumur > 1bulan.
Berdasarkan jenisnya, peternakan digolongkan menjadi:
1. Peternakan unggas (ayam petelur, ayam pedaging, ayam bibit dll)
2. Peternakan Kambing dan Domba
3. Peternakan Babi
4. Peternakan sapi potong
5. Peternakan kerbau potong
6. Peternakan sapi perah
7. Peternakan Kerbau perah

10
2.6 Indikator Keberhasilan Usaha
Berikut merupakan indicator-indikator keberhasilan dari suatu usaha menurut para pakar :
1. Kemampuan menyesuaikan diri, produktifitas, kepuasan kerja, kemampuan mendapatkan laba
dan pencarian sumber daya.- Steers (1978:45)
2. Suranti (2006:46), berpendapat bahwa indicator keberhasilan usaha dapan dinilai melalui 3
pendekatan yaitu :
 Pendekatan pencapaian tujuan menyebutkan bahwa keberhasilan usaha harus dinilai
sehubungan dengan pencapaian tujuan yaitu mendapatkan laba atau keuntungan yang merupakan
selisih antara harga jual dengan biaya produksi.
 Pendekatan sistem mengatakan bahwa keberhasilan usaha dinilai cara yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan akhir yaitu bagaimana hubungan antar individu dalam unit usaha dapat
bekerjasama dan koordinasi sehingga tercipta kondisi kerja yang kondusif.
 Pendekatan konstituensi strategis menyatakan bahwa keberhasilan usaha dinilai dari
hubungan baik dengan mitra kerja yang menjadi pendukung kelanjutan unit usaha. Kotler
(1997:58) menyebut bahwa yang termasuk mitra usaha/ pihak yang berkepentingan antara lain
pelanggan, karyawan, dan pemasok.
3. Keberhasilan usaha adalah permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan
tercapainya tujuan organisasi - Ina Primiana (2009:49)
4. Keberhasilan usaha dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan
berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis. - Algifari (2003:118)
5. Apabila setelah jangka waktu tertentu usaha tersebut mengalami peningkatan baik dalam
permodalan, skala usaha, hasil atau laba, jenis usaha atau pengelolaan” . Erliah (2007:49)
6. Indikator keberhasilan usaha menurut Dwi Riyanti (2003:28), dapat dilihat dari :
 Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal
 Jumlah produksi
 Jumlah pelanggan
 Perluasan usaha
 Perluasan daerah pemasaran
 Perbaikan sarana fisik dan
 Pendapatan usaha
7. Indikator keberhasilan usaha menurut Suryana (2003: 85) terdiri dari :
11
 Modal
 Pendapatan
 Volume Penjualan
 Output produksi
 Tenaga Kerja
Faktor-Faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha. Menurut zimmerer(Fenny
FD,2007:8) faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha adalah :
a. Prilaku Kewirrausahaan
b. Keterampilan
c. Latar Belakang Pendidikan
d. Kualitas Pelayanan
Selain itu menurut Tulus Tambunan (2002:14) ada banyak faktor yang mempengaruhi
keberhasilan usaha baik dari faktor internal maupun eksternal. Faktor internal yang
mempengaruhi keberhasilan usaha adalah
a. Kekuatan Modal
b. Kualitas SDM
c. Penguasaan Teknologi
d. Sistem Manajemen
e. Jaringan Bisnis dengan pihak luar
f. Tingkat Enterpreneurship

Sedangkan faktor Eksternal yang mempengaruhi keberhasilan usaha adalahn :


a. Kebijakan Ekonomi
b. Sistem Perekonomian
c. Sistem Perburuhan dan kondisi perburuhan
d. Tingkat Pendidikan Masyarakat
e. Lingkungan Global

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manajemen adalah tindakan untuk mengatur sesuatu yang meliputi pelaksanaan dan
pengawasan suatu kegiatan dalam menggunakan sarana dalam mencapai tujuan tertentu.
Fungsi manajemen meliputi planning (perencanaan), organizing (pengaturan), coordinating
(koordinasi), controlling (control), directing (menunjukkan), supervising (mengawasi),
communicating (komunikasi) dan implementing (pelaksanaan).

Indikator keberhasilan usaha menurut Suryana (2003: 85) terdiri dari :


 Modal
 Pendapatan
 Volume Penjualan
 Output produksi
 Tenaga Kerja

3.2 Saran
Dalam Usaha peternakan memerlukan kecakapan manajemen agar usaha dapat
menguntungkan.

13
DAFTAR PUSTAKA
Rahardi F, 2001. Agribisnis Peternakan. Cetakan ke-VIII. Penerbar Swadaya.
Jakarta
Soeharto, P. 1990. Ilmu Usaha Tani. Cetakan Kedua. BPFE. Yogyakarta.
Sutawi, 2007. Kapita Selekta Agribisnis Peternakan. UMM Press. Malang

14

Anda mungkin juga menyukai