Anda di halaman 1dari 19

ATRESIA ANI

Disusun Oleh:
Ariandani Retno
Septania Amalia
Fissabillah Dwi Ambarrini
Wika Sepriyanti
Erni Yanti Gulo
Taffany Hadziqoh

SMF ILMU BEDAH


RSUD DR. PIRNGADI
MEDAN - 2017

0
ATRESIA ANI


“Ketiadaan atau tertutupnya rektal secara
kongenital.”
“Suatu kelainan kongenital tanpa anus atau anus
--Dorland, 2010
tidak sempurna, termasuk di dalamnya agenesis
ani, agenesis rektum dan atresia rektum.”
--Betz et al, 2011
• Frekuensi seluruh kelainan
kongenital anorektal didapatkan 1
dari tiap 5000-10000 kelahiran,
Loading… --Dorland, 2010

Sedangkan atresia ani didapatkan 1


% dari seluruh kelainan kongenital
pada neonatus.

0
Atresia ani lebih banyak ditemukan
pada laki-laki dari pada
perempuan.
Laki-laki : atresia ani fistula
rektouretra diikuti oleh fistula
perineal.
Perempuan: atresia ani diikuti
fistula rektovestibular dan fistula
perineal.
Belum diketahui pasti, diduga :
• genetik
• Karena kegagalan pembentukan septum urorektal
secara komplit

Loading…
Putus saluran pencernaan dari atas dengan dubur,
bayi lahir tanpa lubang anus
• Gangguan organogenesis dalam kandungan
• Kelainan bawaan
• Berhubungan dengan sindrom down
Usus terbentuk pada minggu ke-4
fase embrio hingga bulan ke-6 fase
fetus primitive gut, yang terdiri
atas 3 bagian yaitu Forgut, Midgut,
dan Hindgut
Menurut klasifikasi Wingspread (1984) :
1. Laki-laki
Kelompok I
Kelainan : fistel urin, atresia rektum, perineum datar, fistel
tidak ada, invertogram (udara > 1cm dari kulit)
Kelompok II
Kelainan : fistel perineum, membrana anal, stenosis anus,
fistel tidak ada, bucket handle, invertogram (udara < 1 cm
dari kulit)
2. Perempuan

Kelompok I
Kelainan : kloaka, fistel vagina, fistel
anovestibuler atau retrovestibuler, atresia
rektum, fistel tidak ada, invertogram (udara > 1
cm dari kulit)
Kelompok II
Kelainan : fistel perineum, stenosis anus, fistel
tidak ada, invertogram (udara < 1 cm dari kulit)
Kelainan bentuk anorektum dikelompokkan
menjadi :

1. Kelainan letak rendah (infralevator)


2. Kelainan letak tinggi (supralevator)

Loading…
Diagnosis
o Anamnesis

• Bayi kembung : 4-8 jam setelah lahir

• bayi tidak dapat BAB

• bayi muntah-muntah

o Pemeriksaan fisik
• pemasukan thermometer : bayi baru lahir

• palpasi dengan jari kelingking : kontraksi sfingter ani

• Tidak ditemukan anus, kemungkinan juga ditemukan fistula, mekonium tidak keluar

• pembesaran abdomen, PD kulit abdomen menonjol

o Pemeriksaan penunjang
Radiologi (Invertogram)
Penatalaksanaan
• Puasa
• Pemasangan NGT
• Antibiotik
• Operatif
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
Komplikasi

– Konstipasi

– Ileus obstruksi
– Infeksi traktus urinarius yang rekuren
– Asidosis hiperkloremia
– Kematian
Prognosis
• Prognosis tergantung pada fungsi klinis.

• Pada atresia letak tinggimasalah


mengontrol fungsi saluran cerna /
pengendalian defekasi.
• Pada atresia letak rendah mempunyai
kontrol baik.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai