Anda di halaman 1dari 27

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

{ RPP 7}

Satuan Pendidikan : SMAK BPK HOLIS


Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X IPA-IPS / Genap
Materi Pokok : Debat
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Pertemuan Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Pertemuan 3.12 Menghubungkan 3.12.1 mampu merumuskan batasan
1 permasalahan/ isu, debat;
sudut pandang dan 3.12.2 mampu mengidentifikasi unsur-
argumen beberapa unsur debat;
pihak dan simpulan 3.12.3 mampu merumuskan tata cara
dari debat untuk debat..
menemukan esensi dari
debat
Pertemuan 4.12 Mengonstruksi 4.12.1 mampu merumuskan mosi
2 permasalahan/ isu, berdasarkan isu atau
sudut pandang dan permasalahan yang sedang
argumen beberapa berkembang;
pihak, dan simpulan 4.12.2 mampu menyusun pendapat
dari debat secara lisan disertai argumen baik untuk
untuk menunjukkan mendukung maupun menolak
esensi dari debat. mosi;
4.12.3 mampu menyimpulkan hasil
debat.

Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 1


C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1 Selama dan setelah mempelajari KD 3.12, peserta didik dapat:
1. merumuskan batasan debat;
2. mengidentifikasi unsur-unsur debat;
3. merumuskan tata cara debat..
Pertemuan 2 Selama dan setelah mempelajari KD 4.12, peserta didik dapat:
1. merumuskan mosi berdasarkan isu atau permasalahan yang
sedang berkembang;
2. menyusun pendapat disertai argumen baik untuk mendukung
maupun menolak mosi;
3. menyimpulkan hasil debat

A. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
1.1 Merumuskan batasan debat
 de·bat /débat/ n pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dng
saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing: (KBBI)
 Debat adalah proses saling bertukar pendapat untuk membahas suatu isu
dengan masing-masing pihak yang berdebat memberi alasan, bila perlu
ditambah dengan informasi, bukti, dan data untuk mempertahankan pendapat
masing-masing.

Istilah debat berasal dari bahasa Inggris, yaitu debate. Istilah tersebut identik
dengan istilah sawala yang berasal dari bahasa Kawi yang berarti berpegang teguh
pada argumen tertentu dalam strategi bertengkar atau beradu pendapat untuk
saling mengalahkan atau memenangkan lidah.
Dari hasil debat biasanya diperoleh sudut pandang baru yang bisa diterima
kedua belah pihak. Meskipun demikian, tidak jarang debat berakhir dengan
keduanya tetap pada posisi awal, berbeda pendapat, tetapi dengan wawasan baru.
Debat di Indonesia sendiri dibagi menjadi dua aliran, yang pertama adalah
aliran konvensional atau aliran yang jarang dipakai, dan yang kedua adalah aliran
yang mengikuti standar internasional atau aliran yang yang sekarang sedang
digalakkan pemakaiannya di Indonesia. Sistim inilah yang menjadi acuan dalam
makalah kami.
Secara umum debat sendiri dapat dilakukan dengan cara berkelompok, yaitu
ada dua pihak yang di sini masing–masing memegang peranan sebagai pihak positif
dan negatif. Selain itu, mereka mencoba mempertahankan argumen mereka dengan
di dukung oleh bukti–bukti serta fakta–fakta yang mendukung kasus mereka, namun
terlebih dahulu sebelum mereka melakukan hal tersebut kedua belah pihak harus
memberikan suatu parameter yang jelas mengenai kasus (motion) mereka atau
memberikan suatu definisi yang menjelaskan kemana arah dari kasus mereka.
1.2 Mengidentifikasi Unsur-Unsur Debat;
1.2.1 Unsur-unsur debat adalah:
1. mosi/motion : keputusan rapat, msl parlemen, yg menyatakan pendapat atau
keinginan para anggota rapat; topik debat
Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 2
2. tim afimasi, yang setuju terhadap mosi, sering disebut juga Pemerintah
(Government),
3. tim oposisi/oposition, yang menentang mosi (tim negatif)
4. tim netral, penonton/ juri yang dipanggil Members of the House (Sidang
Dewan yang Terhormat)
5. moderator, yang mengatur jalannya debat /ketua sidang (chairperson)
6. penulis/notulis

1.2.2 Tugas masing-Masing Tim


Tim Tugas
A. Tim Afirmatif 1. Mendefinisikan topik (motion) yang
(dikenal sebagai diajukan
pihak pemerintah) 2. Memberikan argumentasi yang
mendukung
B. Tim negatif (dikenal 1. Menyanggah topik (motion) yang
sebagai pihak didefinisikan oleh Tim Afirmatif
oposisi) 2. Membangun kasus yang melawan
argumentasi Tim Afirmatif
3. Bila Tim Negatif memandang bahwa
definisi yang diajukan oleh Tim Afirmatif tidak
sah, Tim Negatif dapat mengajukan keberatan
dan mengajukan definisi baru. Namun dalam hal
ini tidak dapat dilakukan semata-mata karena
Tim Negatif berpandangan bahwa definisinya
sendiri yang lebih hebat.
`C. Tim Netral 1. Memberikan argumen dua sisi, baik dukungan
maupun sanggahan yang disertai dengan
kondisi atau syarat yang menyertainya terhadap
suatu pernyataan topik
D. Ketua Sidang 1. Membuka debat
(Chairperson) 2. Memperkenalkan masing-masing pembicara
/moderator dari kedua Tim
3. Mengumpulkan dan memeriksa keabsahan
penilaian Tim Juri ( Adjudicator)
4. Menghitung suara anggota Tim Juri
( Adjudicator) dan menyimpulkan pemenangnya
5. Mempersilahkan Tim Juri ( Adjudicator)
mengadakan penjurian oral (oral adjudication)
6. Mengumumkan pemenang
7. Menutup
E. Penulis/sekretaris 1. mencatat jalannya debat
2. mencatat semua tanggapan dan jawaban
F. Pencatat Waktu 1. Mengamati waktu yang diberikan untuk masing-
(Time Keeper) masing pembicara
2. Memberikan isyarat ketukan satu kali pada dua
menit sebelum waktu seorang pembicara habis
Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 3
3. Memberikan ketukan dua kali setelah waktu
bicara habis
4. Memberikan ketukan lebih dari tiga kali
(continous knock) setelah dua detik dari waktu
bicara habis bila pembicara masih meneruskan
pidatonya
5. Mencatat dan mengumumkan waktu yang
dihabiskan pembicara kepada pemirsa.

1.3 Merumuskan Tata Cara Debat..


Seperti juga diskusi, debat mempunyai tata cara agar pertukaran pendapat
antara pihak-pihak yang berbeda pendapat tersebut dapat berjalan lancar. Tata cara
debat secara umum, bergantung pada berapa anggota tim, waktu yang disediakan,
dan berapa putaran diskusi yang disediakan.
1.3.1 Kegiatan dalam debat secara garis besar dapat dibagi menjadi lima bagian
yaitu:
(a) Pembuka oleh moderator.
Dalam bagian pembuka ini moderator membuka debat, menjelaskan mosi,
memperkenalkan tim dan angggota tim debat, serta membacakan tata tertib
debat;
(b)Penyampaian pernyataan topik.
Pada bagian ini juru bicara tiap tim menyampaikan pendapatnya terhadap
mosi. Pernyataan topik ini dilakukan secara bergantian tanpa ada tanya
jawab atau interupsi dari tim lain;
(c) Pelaksanaan debat.
Pada bagian ini setiap tim diberi kesempatan memberikan komentar atau
mendebat pendapat tim lain. Tim yang didebat harus mempertahankan
pendapatnya dengan menyampaikan argumen yang mendukung;
(d)Simpulan.
Pada bagian ini setiap tim menyampaikan simpulannya terkait mosi setelah
mendengar pendapat dan menerima sanggahan dari tim lain;
(e) Penutup.
Pada bagian ini moderator menutup kegiatan diskusi. Biasanya berisi
ringkasan, bukan simpulan karena dalam debat seringkali tidak terjadi titik
temu untuk menyepakati suatu permasalahan.
1.3.2 Norma-Norma dalam Berdebat dan Bertanya
1. Norma-norma dalam berdebat
Semua pembicara hendaknya memiliki:
a. Pengetahuan mengenai pokok pembicaraan
b. Kemampuan menganalisis
c. Pengertian mengenai prinsip-prinsip argumentasi
d. Apresiasi terhadap kebenaran fakta-fakta
e. Kecakapan menemukan buah pikiran
f. Keterampilan dalam membuktikan kesalahan
g. Keteraarahan, kelancaran dalam penyampaian pidato (Mulgrave, 1954:75)

Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 4


2. Norma-norma bertanya
a. mengetahui yang akan didiskusikan sebelum bertanya
b. bersungguh-sungguh dalam mencari informasi
c. janganlah kita ingin menguji pembicara
d. singkat dan tepat
e. tidak terlalu berbelit-belit
f. hindarkan pertanyaan dari prasangka emosional
g. pertanyaan mempunyai tujuan tertentu yaitu mencari penjelasan dan
fakta-fakta yang telah dikemukakan pembicara.
h. ajukanlah pertanyaan-pertanyaan khusus
i. hindarkan cara berfikir yang tidak masuk akal dengan tidak untuk
mendemonstrasikan keterampilan kita sendiri (powers,1951:311).
1.3.3 Jenis-jenis debat
Berdasarkan bentuk maksud dan metodenya debat diklasiikasikan menjadi :
1. Debat parlementer / majelis
2. Debat pemeriksaan ulangan untuk mengetahui kebenaran pemeriksaan
terdahulu
3. Debat formal, konvensional, atau debat pendidikan
Ketiga tipe ini dipergunakan di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi,
namun debat parlemeneter merupakan ciri-ciri badan legislatif. Debat
pemeriksaan ulangan adalah suatu teknik yang dikembangkan di kantor-
kantor pengadilan dan debat formal berdasarkan pada konversi-konversi
debat bersama secara politis (Mulgrave, 1954 :650)

Pertemuan 2
1.4 Merumuskan Mosi Berdasarkan Isu atau Permasalahan yang Sedang Berkembang
Mosi dalam debat sama dengan topik dalam sebuah teks. Mosi menjadi dasar
bagi pihak-pihak yang terlibat debat untuk menentukan sikap apakah mendukung
atau menolak mosi. Berdasarkan mosi, semua pihak dapat menyiapkan argumen
untuk mendukung pendapatnya tentang mosi. Pada saat membuka debat,
moderator bisa menyampaikan mosi yang didebatkan. Perhatikan contoh kutipan
bagian pembuka debat berikut ini.
......
Siang ini kita akan mengikuti kegiatan debat antara Tim Afimasi dari SMA
Pembangunan Jaya, Tim Oposisi dari SMK Nusantara, serta Tim Netral dari MA Al-
Ikhlas.
Pagi ini kedua tim akan berdebat tentang “Bahasa Indonesia tergantung pada
bahasa asing.” Sebelum melaksanakan debat, saya akan membacakan tata tertib
debat sebagai berikut.

Mosi dalam kutipan debat di atas adalah bahasa Indonesia tergantung pada
bahasa asing. Selain disampaikan oleh moderator, tak jarang anggota tim yang
berdebat juga secara tersirat menyatakan opsi yang didebatkan. Perhatikan contoh
kutipan teks debat berikut ini.

Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 5


Saya tidak setuju jika kosa kata bahasa asing yang masuk ke dalam penggunaan
bahasa Indonesia disebabkan karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam
interaksi antar bahasa. Kosa kata bahasa asing masuk kedalam bahasa Indonesia
hanya digunakan sebagai persamaan kata yang bagi sebagian orang lebih mudah
difahami. Namun, pada intinya dalam bahasa Indonesia itu sendiri, telah ada kosa
kata yang berkaitan dengan kosa kata asing tersebut.

Dari kalimat pertama kutipan teks debat di atas dapat diketahui bahwa isu atau
masalah yang didebatkan (mosi) adalah: penerapan kosa kata bahasa asing ke dalam
penggunaan bahasa Indonesia disebabkan ketidakberdayaan bahasa Indonesia
dalam interaksi antarbahasa.
1.5 Menyusun Pendapat Disertai Argumen baik untuk Mendukung maupun Menolak
Mosi
Topik debat, atau yang biasa disebut motion, adalah suatu permasalahan umum
yang terjadi di dalam masyarakat dan diketahui secara global oleh setiap orang.
Dalam membuat suatu topik diperlukan adanya suatu kejelian karena pada
dasarnya sebuah topik harus mengikuti analogi “Kacang di dalam kulit”, artinya
suatu topik debat harus memiliki kemampuan untuk dapat dikupas atau ditelaah
secara mendalam. Hal ini diperlukan karena pada saat proses berdebat mulai para
pihak baik positif maupun negatif akan memberikan suatu parameter kasus disertai
dengan definisi untuk memeperjelas arah debat tadi.
Sebelum mempertahankan pendapat tentang suatu isu atau permasalahan, hal
pertama yang harus dimiliki seseorang adalah memahami isu atau permasalahan
dengan baik. Untuk itu, pihak-pihak yang akan melakukan debat harus banyak
mencari informasi dari berbagai sumber misalnya dengan membaca berita,
menyimak berita dari radio atau televisi, atau menggali informasi dari narasumber
yang memahami isu atau permasalahan dengan baik.
Argumentasi
Argumentasi adalah proses menjelaskan mengapa sudut pandang tim tersebut
harus diterima. Argumentasi bukan opini, karenanya harus didukung oleh bukti-
bukti (contoh : fakta, statistik, kutipan pakar, pandangan masyarakaty, dll) yang
relevan.
Argumentasi yang baik :
a. Relevan
b. Tersusun dengan baik
c. Konsisten dan logis secara internal (Argumen seorang pembicara tidak boleh
kontradiktif dengan argumen pembicara lainnya)
d. Jelas, karena sebuah tim pada dasarnya sedang berusaha untuk meyakinkan
orang lain bahwa argumentasinya benar.
e. Menggunakan bukti-bukti secara efektif.
Berikut ini panduan untuk menyusun argumentasi yang baik :
a. Sedapat mungkin berikan konfirmasi mengenai fakta yang disampaikan
b. Bahas permasalahan dari semua sudut pandang
c. Argumentasi dari penguasa bobotnya tidak besar karena penguasa sering
membuat kesalahan.

Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 6


d. Persiapkan lebih dari satu kasus. Dalam menyusun definisi, pikirkan berbagai cara
pendefinisian. Kemudian bangun argumentasi yang dapat digunakan untuk
menyanggah kasus tersebut satu persatu.
e. Jangan terpaku pada satu kasus karena itu adalah hasil pemikiran anda pribadi.
f. Kuantifikasi. Argumentasi menjadi lebih kuat bila dilengkapi dengan data
kuantitatif.
1.6 Menyimpulkan Hasil Debat.
Simpulan menjadi pernyataan terakhir yang harus disampaikan setiap tim saat
berdebat setelah pernyataan pendapat dan argumen yang mendukung pendapat.
Simpulan yang baik harus mampu menggambarkan isi pendapat dan argumen yang
telah diuraikan sebelumnya serta mampu menjadi penegasan ulang pendapat tim
terhadap mosi.
1.6.1 Perbedaan Simpulan Dengan Ringkasan
Ringkasan merupakan bentuk singkat dari tulisan aslinya. Ringkasan
dibuat berdasarkan gagasan utama yang ditemukan dalam teks aslinya dan
disusun tetap mempertahankan urutan dan sudut pandang penulis aslinya.
Simpulan berbeda dengan ringkasan karena tidak disusun berdasarkan
kumpulan gagasan pokok. Simpulan dirumuskan dalam sebuah kalimat yang
mengandung informasi lengkap tentang pernyataan-pernyataan yang
disampaikan sebelumnya.
Simpulan dalam debat bisa memiliki arti kesudahan pendapat (pendapat
yang terakhir dari sebuah uraian sebelumnya) ataupun kesimpulan yang
didapat dari cara berfiir induktif. Sebagai hasil pola berpikir induktif, simpulan
dirumuskan berdasarkan pernyataan-pernyataan khusus yang telah diuraikan
sebelumnya.
Tahapan terakhir yang harus dilakukan oleh pihak yang berdebat, baik
tim afirmasi maupun tim oposisi adalah menyampaikan simpulan. Simpulan
tersebut dirumuskan berdasarkan pendapat dan argumen yang telah
disampaikan sebelumnya. Simpulan dapat juga disebut sebagai hasil dari
pembicaraan. Karena simpulan dalam debat disusun berdasarkan pendapat
dan argumen yang telah disampaikan sebelumnya, maka penalaran yang
digunakan dalam menyusun simpulan debat termasuk dalam penalaran
induktif. Ada tiga cara untuk menarik kesimpulan dengan penalaran induktif
yaitu (a) generalisasi, (b) analogi, dan (c) sebab akibat.

1.6.2 Cara penarikan kesimpulan (penalaran)


1. Generalisasi
Penarikan kesimpulan dengan cara generalisasi berpangkal pada
pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus, fenomena-fenomena khusus
kemudian ditarik pernyataan yang bersifat general (umum).
Perhatikan contoh berikut ini.
Pernyataan khusus:
1. Bahasa Indonesia menyerap kosa kata dari bahasa Arab terutama yang
2. berkaitan dengan masalah agama, terutama agama Islam.
3. Contoh kosa kata hasil penyerapan dari bahasaArab adalah musyawarah,
hak, salat, dan taubat.
Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 7
4. Bahasa Indonesia juga menyerap kosa kata dan istilah bidang teknologi
dari
5. bahasa Jepang, Jerman, Korea dan negara lainnya.
6. Kosa kata dan istilah teknologi hasil penyerapan dari negara-negara
tersebut antara lain komputer, gadget, televisi, internet, dan astronot.
7. Tak hanya itu, bahasa Indonesia juga menyerap kata dan istilah sekaligus
budaya dari negara lain.
8. Contoh kosa kata hasil penyerapan terakhir antara lain karate, dansa,
bakso, cwimie, dan kimono.
Kesimpulan:
Bahasa Indonesia menyerap kosa kata dan istilah dari bahasa asing untuk
memperkaya perbendaharaan kosa kata.

2. Analogi
Analogi merupakan proses penarikan kesimpulan yang didasarkan atas
perbandingan dua hal yang berbeda, tetapi karena mempunyai kesamaan
segi, fungsi, atau ciri, kemudian keduanya dibandingkan (disamakan).
Kesamaan keduanya inilah yang menjadi dasar penarikan kesimpulan.
Perhatikan contoh berikut ini.
Pembanding 1:
Orang tua mendidik kita di rumah dengan penuh kasih sayang. Mereka
mengajari kita banyak hal. Tak jarang kita dimarahi ketika kita nakal dan
tidak mematuhi nasihat mereka.
Hal yang dibandingkan 2:
Di sekolah para guru juga mendidik kita dengan penuh kasih sayang.
Guru guru kita mengajari kita berbagai ilmu pengetahuan dan ketrampilan,
bahkan juga memberikan teladan akhlak yang baik. Demi menanamkan
kedisiplinan dan tanggung jawab, para guru pun acapkali memberi
hukuman pada kita.
Kesimpulan :
Jadi, dapat dikatakan bahwa para guru adalah orang tua kita di sekolah.
Berdasarkan contoh penarikan kesimpulan secara analogi di atas dapat
diketahui bahwa rumusan simpulan dalam analogi adalah pembanding ^
hal yang dibandingkan ^ kesamaan kedua hal yang diperbandingkan.

3. Sebab-Akibat
Penarikan kesimpulan secara induktif berikutnya adalah sebab-akibat.
Dalam pola penalaran ini sebab bisa menjadi gagasan utamanya sedangkan
akibat menjadi gagasan penjelasnya. Namun, dapat juga terjadi sebaliknya.
Beberapa sebab dapat menjadi gagasan penjelas sedangkan akibat menjadi
gagaan utamanya. Dalam debat penarikan kesimpulan dilakukan setelah
pernyataan pendapat dan argumen disampaikan lebih dulu maka pola yang
kedua lebih tepat. Oleh karena itu akibat menjadi gagasan utama
sedangkan sebab-sebabnya menjadi gagasan penjelas yang disampaikan
lebih dulu.

Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 8


Perhatikan contoh berikut ini.
Sebab-sebab :
1. Konsep drainase yang diterapkan di seluruh pelosok tanah air saat ini
untuk mencegah banjir.
2. Konsep yang dipakai adalah konsep drainase konvensional, yaitu
drainase “pengatusan kawasan”.
3. Drainase konvensional adalah upaya membuang atau mengalirkan air
kelebihan secepat-cepatnya ke sungai terdekat.
4. Dalam konsep drainase konvensional, seluruh air hujan yang jatuh ke
atau di suatu wilayah harus secepat-cepatnya dibuang ke sungai dan
seterusnya mengalir ke laut.
5. Orang sama sekali tidak berpikir apa yang akan terjadi di bagian hilir, jika
semua air hujan dialirkan secepat-cepatnya ke sungai tanpa diupayakan
agar air mempunyai waktu cukup untuk meresap ke dalam tanah.
6. Konsep mengalirkan air secepatnya berarti pengatusan kawasan atau
menurunkan kesempatan bagi air untuk meresap ke dalam tanah.
Akibat:
Akibatnya, banyak terjadi kekeringan dimana-mana sebab air tidak diberi
kesempatan meresap ke dalam tanah.

B. Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : saintifik (discovery learning)
b. Metode :
1. Tanya jawab
2. Penugasan
3. Inkuiri

C. Media Pembelajaran
1. Power point
2. Lembar Kerja Siswa
3. Video debat

D. Sumber Belajar
KBBI offline
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Bahasa Indonesia, SMA/MA/SMK/MAK
KELAS X - Edisi Revisi 2016. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta. (hal.
163-171 )
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Bahasa Indonesia,
SMA/MA/SMK/MAK KELAS X - Edisi Revisi 2016. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan: Jakarta. (hal. 181 s.d. 204 )
Persuasi, https://id.wikipedia.org/wiki/Persuasi,
Teks Negosiasi: (Pengertian, struktur isi, ciri bahasa, langkah penulisan dan contoh teks
negosiasi): http://sefaeka29.blogspot.co.id/2015/01/cara-menolak-dan-
mendukung-pendapat.html
Jenis-jenis debat: http://gioakram13.blogspot.com/2013/06/makalah-debat-
keterampilan-berbahasa.html#ixzz4XBmSCL4R

Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 9


E. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 JP)

Kegiatan Belajar Mengajar


Waktu
A. Kegiatan Pendahuluan 25 menit
1. Guru mengucapkan salam.
2. Peserta didik berdoa dilanjutkan dengan membaca renungan
PELITA.

1,2 : pemantapan nilai religius

3. Salah satu peserta didik memimpin pembacaan teks Pancasila dan


menyanyikan lagu Indonesia Raya
3 : pemantapan nilai nasionalis

4. Membaca buku selain buku pelajaran


5. Merangkum hasil membaca dan menuliskannya dalam jurnal
membaca
4,5 : Aktivitas literasi dalam pembelajaran.

6. Guru mengecek kehadiran siswa.


7. Mengkondisikan peserta didik dengan suasana menyenangkan
agar peserta didik siap mengikuti pembelajaran
8. Apersepsi dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada
siswa untuk mengetahui pemahaman siswa tentang esensi,
unsur-unsur, dan tata cara debat , misalnya:
 “Siapa yang pernah ikut lomba debat?”;
 “Apa tujuan dan manfaat diadakan debat?”
 “Adakah yang pernah melihat kegiatan debat baik secara
langsung maupun melalui televisi?”
 “Samakah pelaksanaan debat yang kalian ikuti pada lomba
debat di sekolah dengan yang ada di televisi? Apa perbedaan
dan persamaannya?”
 Apa dan siapa sajakah yang terlibat dalam debat?

7,8 :communication: Mengeksplore Peserta didik untuk mengungkap


kan persepsi tentang debat
Pemantapan karakter: Memberikan gambaran agar Peserta didik
konsentrasi dengan alur pembelajaran pada materi debat.

9. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, KD dan indikator yang


akan dipelajari.
10. Motivasi : Kita sering melakukan berbagai aktivitas sebagai salah
satu bentuk pengembangan diri dan bakat. Misalnya berdiskusi
tentang suatu kegiatan. Dalam proses diskusi, terkadang terjadi
perbedaan pendapat antarpeserta diskusi, yang seringkali

Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 10


memicu terjadinya perdebatan. Pernahkah kamu berdebat
dengan temanmu? Dalam pelajaran ini, kamu akan belajar
tentang debat, antara lain esensi debat, unsur-unsur debat, dan
tata cara debat.
11. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing
kelompok beranggotakan empat orang.
12. Guru menjelaskan mekanisme pembelajaran hari ini, yaitu bekerja
kelompok untuk menyelesaikan tugas kegiatan 1, 2, dan 3.
B. Kegiatan Inti 60 menit
Stimulasi/pemberian rangsangan
13. Guru menayangkan video debat dan menjelaskan secara singkat
tentang batasan, unsur-unsur, dan tata cara debat.
14. Peserta didik memberikan komentar atau pertanyaan yang
berkaitan dengan batasan, unsur-unsur, dan tata cara debat
15. Tanggapan yang muncul dari peserta didik ditanggapi oleh
peserta didik lain, guru bertindak sebagai pengamat.

13, 14, 15 : Critical thinking/comunication


Peserta didik melakukan pengamatan video contoh debat. Peserta didik
diminta mencermati isi video dengan melibatkan pola pikir kritis,
menyampaikan komentar terhadap isi video tersebut dari beberapa
bagian.

Identifikasi Masalah
16. Masing-masing kelompok mempelajari materi debat tentang
batasan, unsur-unsur, dan tata cara debat yang ada di dalam
buku paket.
17. Mempertanyakan hal-hal yang belum dipahami tentang tentang
batasan, unsur-unsur, dan tata cara debat.
18. Guru mengamati aktivitas siswa dan memberi penjelasan jika
diperlukan.

16, 17,18: Literasi media Siswa menyimak


:Pemantapan Karakter dengan sungguh-sungguh dan berani
menyampaikan komentar/pertanyaan
Critical Thinking: Peserta didik menyampaikan hasil diskusi disertai alasan
mengapa itu termasuk batasan, unsur-unsur, dan tata cara debat

Pengumpulan data
19. Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
menjawab pertanyaan/persoalan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan:
a. Mengamati lagi dengan seksama materi debat yang disajikan
dalam bentuk teks

Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 11


b. Mencari dan membaca berbagai referensi untuk menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang debat.
c. Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi debat yang
telah disusun.
d. Mencatat semua informasi tentang materi debat (batasan,
unsur-unsur, dan tata cara debat) yang sudah di peroleh
20. Guru memantau aktivitas siswa dan memberi penjelasan jika
diperlukan.

19,20 :
Literasi media: Siswa menyimak dan mencatat hasil membaca
Pemantapan Karakter dengan sungguh-sungguh dan berani
menyampaikan komentar/pertanyaan
Critical Thinking: Peserta didik menetapkan batasan, unsur-unsur, dan tata
cara debat.

Pengolahan data dan pembuktian


21. Diskusi kelompok mengolah data dengan cara saling tukar
informasi mengenai data yang diperoleh (batasan, unsur-unsur,
dan tata cara debat) dengan kelompok lain sehingga diperoleh
sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok.
22. Mengolah informasi yang sudah diperoleh dari diskusi kelompok
dan menyusunnya sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan dalam lembar kerja.
23. Guru memantau aktivitas siswa sambil melakukan penilaian
autentik dengan menggunakan lembar pengamatan dan rubrik
serta memberikan penjelasan ulang jika diperlukan.

21, 22, 23: Critical Thinking/Collaboration


Peserta didik akan berkolaborasi dengan teman sekelompoknya guna
menyiapkan hasil akhir sebagai bahan presentasi
Pemantapan Karakter gotong royong
secara sungguh-sunguh dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas

Menarik kesimpulan /generalisasi


24. Masing-masing kelompok mendiskusikan hasil kerjanya dan
memverifikasinya untuk menyimpulkan hasilnya sesuai dengan
data-data yang sudah diperoleh.
25. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal dan
kelompok lainnya secara pro-aktif menanggapi hasil presentasi
tersebut.
26. Guru memberikan evaluasi dan reward pada hasil presentasi
masing-masing kelompok.
27. Menyimpulkan hasil diskusi kelas dan masing-masing kelompok

Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 12


merevisi hasil kerjanya jika tidak sesuai dengan simpulan diskusi
kelas.
28. Hasil revisi dikumpulkan sebagai data penilaian portofolio

24,25,26,27: Creativity and communication


Peserta didik bersama kelompoknya menetapkan hasil kerja yang
akan dipresentasikan, menyimpulkan hasilakhir, dan merevisi hasil
kerja yang kurang tepat

C. Kegiatan Penutup 5 menit


29. Peserta didik melakukan refleksi atas jalannya pembelajaran
30. Peserta didik membuat simpulan hasil pembelajaran.
31. Guru memberikan informasi materi yang akan dipelajari pada
pertemuan kedua, yaitu mengonstruksi permasalahan/ isu, sudut
pandang dan argumen beberapa pihak, dan simpulan dari debat
secara lisan untuk menunjukkan esensi dari debat
32. Berdoa.
33. Salam.

Pertemuan 2 (2 JP)

Kegiatan Belajar Mengajar


Waktu
A. Kegiatan Pendahuluan 25 menit
1. Guru mengucapkan salam.
2. Peserta didik berdoa dilanjutkan dengan membaca renungan
Perlita
1,2 : pemantapan nilai religius

3. Salah satu peserta didik memimpin pembacaan teks Pancasila dan


menyanyikan lagu Indonesia Raya
3 : pemantapan nilai nasionalis

4. Membaca buku selain buku pelajaran


5. Merangkum hasil membaca dan menuliskannya dalam jurnal
membaca

4,5 : Aktivitas literasi dalam pembelajaran.

6. Guru mengecek kehadiran siswa.


7. Mengkondisikan peserta didik dengan suasana menyenangkan
agar peserta didik siap mengikuti pembelajaran
8. Apersepsi dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada
siswa untuk mengetahui pemahaman siswa tentang mosi dan
Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 13
argumen baik untuk mendukung maupun menolak mosi misalnya:
 Pada pertemuan yang lalu kita sudah mendiskusikan tentang
esensi debat, unsur-unsur debat, dan tat cara debat. Masih ingat
apa saja unsur-unsur dalam debat?
 Apakah yang dimaksud dengan mosi dalam debat?
 Bagaimanakah argumen yang baik untuk mendukung maupun
menolak mosi?

7,8 :communication
Mengeksplore Peserta didik untuk mengungkapkan persepsi tentang
debat
Pemantapan karakter: Memberikan gambaran agar Peserta didik
konsentrasi dengan alur pembelajaran pada materi debat.

9. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, kompetensi dasar , dan


indikator yang akan dipelajari.
10. Motivasi : Pada dasarnya debat termasuk teks eksposisi karena di
dalamnya terdapat pernyataan pendapat disertai argumen untuk
mendukung pendapat. Debat dikenal sebagai eksposisi dua sisi
yaitu sisi yang mendukung dan sisi yang menolak isu (mosi,
permasalahan) yang didebatkan. Tujuan debat adalah agar masing-
masing pihak yang berdebat dapat membalikkan pendapat lawan
untuk menyetujui pendapat lawan untuk menyetujui pendapat
kelompoknya, dengan cara memberikan argument dan bukti-bukti
yang relevan.
Dalam pembelajaran ini, kalian akan belajar untuk
mengonstruksi bagian-bagian dalam debat yang meliputi (a)
menemukan mosi atau masalah dalam debat; (b) menganalisis
pendapat tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral dalam debat, dan
(c) menyimpulkan hasil debat
11. Guru mengajak siswa mencermati teks debat dalam buku paket
dan menjelaskan secara garis besar materi penyusunan mosi,
argumen, dan menyimpulkan hasil debat.
12. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing
kelompok beranggotakan enam orang.
13. Guru menjelaskan mekanisme pembelajaran hari ini, yaitu secara
berkelompok berdiskusi untuk menyelesaikan tugas kegiatan 1, 2,
dan 3.
B. Kegiatan Inti 60 menit
Stimulasi/pemberian rangsangan
14. Guru menayangkan video debat dan meminta peserta didik untuk
mengidentifikasi mosi, pendapat tim afirmasi, tim oposisi, dan tim
netral, serta menyimpulkan hasil debat.
15. Peserta didik memberikan komentar atau pertanyaan yang
berkaitan dengan mosi, pendapat masing-masing tim, dan
simpulan hasil debat.

Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 14


16. Tanggapan yang muncul dari peserta didik ditanggapi oleh peserta
didik lain, guru bertindak sebagai pengamat.

14, 15, 16 : Critical thinking/comunication


Peserta didik melakukan pengamatan video contoh debat. Peserta didik
diminta mencermati isi video dengan melibatkan pola pikir kritis,
menyampaikan komentar terhadap isi video tersebut dari beberapa
bagian.

Identifikasi masalah
17. Masing-masing kelompok mempelajari materi debat tentang mosi,
pendapat masing-masing tim, dan simpulan hasil debat
yang ada di dalam buku paket.
18. Mempertanyakan hal-hal yang belum dipahami tentang tentang
mosi, pendapat masing-masing tim, dan simpulan hasil debat..
19. Guru mengamati aktivitas siswa dan memberi penjelasan jika
diperlukan.
17,18,19:
Literasi media
Siswa menyimak
:Pemantapan Karakter dengan sungguh-sungguh dan berani
menyampaikan komentar/pertanyaan
Critical Thinking: Peserta didik menyampaikan hasil diskusi disertai
alasan mengapa itu termasuk batasan, unsur-unsur, dan tata cara debat

Pengumpulan data
20. Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
menjawab pertanyaan/persoalan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan:
a. Mengamati lagi dengan seksama materi debat (mengidentifikasi
mosi, pendapat tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral, serta
menyimpulkan hasil debat) yang disajikan dalam bentuk teks
b. Mencari dan membaca berbagai referensi untuk menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang mengidentifikasi mosi,
pendapat tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral, serta
menyimpulkan hasil debat).
c. Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi debat
(mengidentifikasi mosi, pendapat tim afirmasi, tim oposisi, dan
tim netral, serta menyimpulkan hasil debat) yang telah disusun.
d. Mencatat semua informasi tentang materi debat
(mengidentifikasi mosi, pendapat tim afirmasi, tim oposisi, dan
tim netral, serta menyimpulkan hasil debat)) yang sudah di
peroleh
21. Guru memantau aktivitas siswa dan memberi penjelasan jika
diperlukan.

Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 15


20, 21 :
Literasi media: Siswa menyimak dan mencatat hasil membaca
Pemantapan Karakter dengan sungguh-sungguh dan berani
menyampaikan komentar/pertanyaan
Critical Thinking: Peserta didik menetapkan batasan, unsur-unsur, dan tata
cara debat.

Pengolahan data dan pembuktian


22. Diskusi kelompok mengolah data dengan cara saling tukar
informasi mengenai data yang diperoleh (mosi, pendapat masing-
masing tim, dan simpulan hasil debat) dengan kelompok lain
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat
dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok.
23. Mengolah informasi yang sudah diperoleh dari diskusi kelompok
dan menyusunnya sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan dalam lembar kerja.
24. Guru memantau aktivitas siswa sambil melakukan penilaian
autentik dengan menggunakan lembar pengamatan dan rubrik
serta memberikan penjelasan ulang jika diperlukan.

22, 23: Critical Thinking/Collaboration


Peserta didik akan berkolaborasi dengan teman sekelompoknya guna
menyiapkan hasil akhir sebagai bahan presentasi
Pemantapan Karakter gotong royong
secara sungguh-sunguh dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas

Menarik kesimpulan /generalisasi


25. Masing-masing kelompok mendiskusikan hasil kerjanya dan
memverifikasinya untuk menyimpulkan hasilnya sesuai dengan
data-data yang sudah diperoleh.
26. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal dan
kelompok lainnya secara pro-aktif menanggapi hasil presentasi
tersebut.
27. Guru memberikan evaluasi dan reward pada hasil presentasi
masing-masing kelompok.
28. Menyimpulkan hasil diskusi kelas dan masing-masing kelompok
merevisi hasil kerjanya jika tidak sesuai dengan simpulan diskusi
kelas.
29. Hasil revisi dikumpulkan sebagai data penilaian portofolio

26,27,28,29,30: Creativity and communication


Peserta didik bersama kelompoknya menetapkan hasil kerja yang
akan dipresentasikan, menyimpulkan hasilakhir, dan merevisi hasil
kerja yang kurang tepat

Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 16


C. Kegiatan Penutup 5 menit
30. Peserta didik melakukan refleksi atas jalannya pembelajaran
31. Peserta didik membuat simpulan hasil pembelajaran.
32. Guru memberikan informasi kegiatan pada pertemuan yang akan
datang, yaitu mempelajari bagaimana menganalisis pendapat tim
afimasi, tim oposisi, dan tim netral dalam debat, serta mengiden
tifikasi ragam bahasa debat.
33. Berdoa.
34. Salam

F. Penilaian Hasil Pembelajaran.


Pertemuan ke-1
A. Penilaian Sikap
1. Teknik Penilaian : observasi
2. Bentuk Penilaian : lembar observasi (rubrik)
3. Instrumen Penilaian : terlampir

B. Penilaian Pengetahuan
a. Penilaian Proses
1. Teknik Penilaian : tes tulis
2. Bentuk Penilaian : soal uraian
3. Instrumen Penilaian : terlampir

b. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian : tes tulis
2. Bentuk Penilaian : PG
3. Instrumen Penilaian : terlampir

Pertemuan ke-2
A. Penilaian Sikap
1. Teknik Penilaian : observasi
2. Bentuk Penilaian : lembar observasi (rubrik)
3. Instrumen Penilaian : terlampir

B. Penilaian Ketrampilan
a. Penilaian Proses
1. Teknik Penilaian : penugasan
2. Bentuk Penilaian : lembar observasi (rubrik), soal tugas
3. Instrumen Penilaian : terlampir

b. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian : penugasan
2. Bentuk Penilaian : soal tugas
3. Instrumen Penilaian : terlampir

Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 17


Bandung, Juli 2017
Mengetahui: Guru Mata Pelajaran,
Kepala Sekolah,

The Yulianti.MPd. Dra.Tri Rahma Susilawati

Lampiran 1: Penilaian Sikap pertemuan 1 dan 2

1. Rubrik Penilaian Sikap


No Aspek Sikap dan Indikator Predikat
1. Sikap Spiritual
a. berdoa dengan sungguh-sungguh/khusuk sebelum A = 5 kriteria
dan sesudah melakukan kegiatan. B = 3-4 kriteria
b. memberi salam pada saat awal dan akhir kegiatan.. C = 2 kriteria
c. bersyukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu. D = 1 kriteria
d. Mengucap salam ketika keluar dan masuk kelas
pada saat jam pelajaran masih berlangsung
e. Membaca Al Quran dengan sungguh-sungguh
2. Sikap Sosial

Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 18


No Aspek Sikap dan Indikator Predikat
(1) Jujur A = 5 kriteria
a. tidak berbohong B = 3-4 kriteria
b. tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ ulangan. C = 2 kriteria
c. menyerahkan kepada yang berwenang barang yang D = 1 kriteria
ditemukan.
d. membuat laporan berdasarkan data atau informasi
apa adanya
e. mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki.
(2) Disiplin
a. datang tepat waktu. A = 5 kriteria
b. patuh pada tata tertib atau aturan bersama/satuan B = 3-4 kriteria
pendidikan. Dan C = 2 kriteria
c. mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan D = 1 kriteria
waktu yang ditentukan, mengikuti kaidah berbahasa
tulis yang baik dan benar.
d. Mengikuti kegiatan pembelajaran dari awal sampai
akhir dengan tertib.
(3)Tanggung jawab
a. melaksanakan tugas individu dengan baik. A = 5 kriteria
b. menerima risiko dari tindakan yang dilakukan. B = 3-4 kriteria
c. tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti C = 2 kriteria
akurat. D = 1 kriteria
d. mengembalikan barang pinjaman.
e. mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang
dilakukan.
(4)Toleransi A = 5 kriteria
a. tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat. B = 3-4 kriteria
b. menerima kesepakatan meskipun ada perbedaan C = 2 kriteria
pendapat. D = 1 kriteria
c. dapat menerima kekurangan dan memaafkan
kesalahan orang lain.
d. mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun
yang memiliki keberagaman latar belakang,
pandangan, dan keyakinan.
e. tidak memaksakan pendapat atau keyakinan diri
pada orang lain.
(5) Gotong royong,
a. terlibat aktif dalam kerja bakti membersihkan kelas A = 5 kriteria
atau satuan pendidikan. B = 3-4 kriteria
b. kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan. C = 2 kriteria
c. bersedia membantu orang lain tanpa mengharap D = 1 kriteria
imbalan tidak mendahulukan kepentingan pribadi.
d. aktif dalam kerja kelompok.
e. mendorong orang lain untuk bekerja sama demi
mencapai tujuan bersama.
Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 19
No Aspek Sikap dan Indikator Predikat
(6) Santun atau sopan, A = 5 kriteria
a. menghormati orang yang lebih tua dan menghargai B = 3-4 kriteria
teman/yang lebih muda C = 2 kriteria
b. tidak berkata kotor, kasar, dan takabur. D = 1 kriteria
c. tidak menyela/memotong pembicaraan pada waktu
yang tidak tepat.
d. memberi salam, senyum, sapa, dan bersalaman (4S)
e. meminta izin ketika akan memasuki ruangan orang
lain atau menggunakan barang milik orang lain.
(7) Percaya diri
a. berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu- A = 5 kriteria
ragu. B = 3-4 kriteria
b. mampu membuat keputusan dengan cepat. C = 2 kriteria
c. tidak mudah putus asa. D = 1 kriteria
d. berani presentasi di depan kelas. dan
e. berani berpendapat, bertanya, atau menjawab
pertanyaan.
(8) Cinta tanah air dan bangsa
a. Mengikuti pembacaan teks Pancasila dengan A = 5 kriteria
sungguh-sungguh B = 3-4 kriteria
b. Menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan sungguh- C = 2 kriteria
sungguh dan penuh semangat D = 1 kriteria
c. Membawa buku bacaan selain buku pelajaran
d. Membaca buku bacaan selain buku pelajaran
e. Merangkum hasil membaca buku

Lampiran 2 Penilaian Hasil Pembelajaran

Instrumen Penilaian Pengetahuan Pertemuan 1


A. Soal Uraian
Kerjakan tugas berikut dengan sungguh-sungguh!
1. Cermati teks debat berjudul Bahasa Inggris Sebagai Alat yang Penting di Era
Globalisas yang terdapat pada buku paket hal. 176-178) dan video debat yang
ditayangkan oleh gurumu, kemudian diskusikan jawaban pertanyaan-pertanyaan
berikut!
a. Mengapa teks tersebut tergolong debat?
b. Siapa nama tokoh yang sedang berdebat?
c. Apa jabatan atau pekerjaan mereka?
d. Siapa yang menjadi pemimpin debat?
e. Hal apa yang tengah diperdebatkan?
Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 20
f. Siapakah yang menjadi pihak pendukung (afirmasi) dan pihak penentang (oposisi)
g. Apakah kedua belah pihak mengemukakan alasan-alasan untuk mendukung
pendapatnya masing-masing?
h. Apakah ada pihak yang menunjukkan data, informasi atau fakta lain yang
mendukung pendapatnya?
i. Di akhir debat, apakah mereka mendapatkan sebuah pendapat baru yang sama,
atau moderator hanya menyampaikan kesimpulan dari isi debat?
2. Berdasarkan hasil diskusi kelompok, apakah kalian dapat menyimpulkan apakah
sesungguhnya esensi debat? Apa debat hanya sekadar pertentangan pendapat atau
sebuah proses untuk mencari solusi atas suatu permasalahan?
3. Cermati penggalan teks debat berjudul Penyerapan Kosa Kata Bahasa Asing Bukti
Ketidakmampuan Bahasa Indonesia dalam Interaksi dengan Bahasa Lain yang
terdapat pada buku paket hal. 179-182), kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut!
a. Sebutkan unsur-unsur dalam teks debat!
b. Sebutkan unsur-unsur manusia (siapa saja) yang terdapat dalam debat?
c. Jelaskan peran masing-masing unsur manusia dalam debat!
d. Pada teks debat di atas ada tim Netral. Dalam kegiatan debat, seringkali tidak ada
Tim Netral. Bagaimana pendapatmu?
e. Namun debat pada dasarnya hampir sama dengan diskusi membutuhkan
moderator dan sekretaris. Dalam teks debat di atas, tidak tampak adanya peran
sekretaris. Menurut pendapatmu, apakah dalam debat dipelukan seorang
sekretaris? Jelaskan pendapatmu!
4. Bagaimanakah tata cara debat yang baik?

B. Kunci jawaban dan pedoman penilaian

Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 21


No. Kunci Jawaban Skor
1 a. Teks tersebut dimasukkan debat karena di adalamnya ada 1
dua pihak yang saling menyampaikan pendapat dan
memberikan arguen untuk mendukung
pendapatnya tentang kedudukan bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris di era globalisasi.
b. Orang yang setuju dan orang yang tidak setuju bahasa 1
Inggris merupakan alat komunikasi yang lebih penting dari
pada bahasa Indonesia pada era globalisasi.
c. Tidak ada penjelasan. 1
d. tidak ada penjelasan 1
e. Pandangan bahwa bahasa Inggris sangat penting dalam era 1
globalisasi.
f. Tidak jelas 1
g. Betul. kedua belah pihak menyampaikan alasan –alasan 1
untuk mendukung pendapatnya
h. Kedua belah pihak menyampaikan alasan –alasan untuk 1
mendukung pendapatnya
i. Tidak 1
2 Debat adalah proses saling bertukar pendapat untuk 6
membahas suatu isu dengan masing-masing pihak yang
berdebat memberi alasan, bila perlu ditambah dengan
informasi, bukti, dan data untuk mempertahankan pendapat
masing-masing. Dari hasil debat biasanya diperoleh sudut
pandang baru yang bisa diterima kedua belah pihak.
Meskipun demikian, tidak jarang debat berakhir dengan
keduanya tetap pada posisi awal, berbeda pendapat, tetapi
dengan wawasan baru.
Jumlah Skor Maksimal 15
Nilai = Jumlah Skor X 100
15
3 1. 6
a. Unsur-unsur debat adalah (a) mosi, (b) tim afirmasi, (c) tim
oposisi, (d) tim netral,penonton/ juri yang dipanggil, (e)
moderator, dan (f) penulis. 5
b. Unsur manusia dalam debat adalah (a) moderator, (b) Tim
Afirmasi, (c) Tim Oposisi, (d) Tim Netral, dan (e) Penulis/
sekretaris. 5
c. Moderator bertugas memimpin jalannya debat.
Tim Afirmasi yaitu tim yang setuju dengan mosi
(permasalahan yang didebatkan).
Tim Oposisi yaitu tim yang tidak setuju dengan mosi
(permasalahan yang didebatkan).
Tim Netral yaitu tim yang tidak setuju dan tidak menentang
mosi (permasalahan yang didebatkan). Tim ini bisa jadi
menerima dan menolak sebagian dari mosi. 1
Penulis/ sekretaris yang berfungsi mencatat hasil debat.
d. Dalam sebuah debat, tim netral sifatnya opsional. Boleh ada 1
boleh tidak.
e. Seorang penulis atau sekretaris sebaiknya tetap ada dalam
sebuah debat. Sekretaris inilah yang akan mencatat hal-hal
penting selama proses debat berlangsung. Catatannya
Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 22
menjadi bahan masukan bagi moderator dalam menyusun
simpulan.
Jumlah Skor Maksimal 18
Nilai = Jumlah Skor X 100
Instrumen Penilaian Ketrampilan Pertemuan 2
A. Soal Uraian
Tugas 1
A. Kerjakan tugas berikut dengan sungguh-sungguh!
1. Tentukan mosi dari penggalan debat berikut!
a. Menurut saya tawuran antarpelajar tidak saja terjadi karena karakter anak-anak
yang cenderung brutal. Lebih dari itu, tawuran terjadi karena anakanak
mendapat teladan yang kurang baik dari para pemimpin bangsa yang sibuk
saling berebut kekuasaan dan saling menghujat. Televisi dan internet pun
dengan bebas menyajikan berbagai aksi brutal yang membuat anak-anak
tergoda untuk meniru.
b. Memang benar pendapat yang menyatakan bahwa bencana alam terjadi karena
ulah manusia. Namun, perlu diingat bahwa umur bumi yang makin tua juga
menyebabkan terjadinya bencana alam bertubi-tubi. Perubahan
iklim global ditambah ulah manusia yang merusak alam semakin memperparah
bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini.
c. Aksi brutal para supporter sepak bola yang sering terjadi akhir-akhir ini
merupakan bukti bahwa masyarakat kita sedang ‘sakit.’ Masyarakat lelah
dengan tuntutan kehidupan yang keras. Sepakbola yang seharusnya menjadi
ajang untuk menumbuhkan sportivitas dan menjalin persatuan, justru menjadi
pelampiasan rasa ‘tidak puas’ rakyat terhadap kehidupan. Himbauan pemimpin
dan tindakan tegas dari kepolisian terbukti tidak sanggup menghentikan aksi
brutal para supporter sepak bola di tanah ar. Tewasnya dua suporter bola di
tanah air dalam bentrok antar supporter bola dalam laga Piala TNI baru-baru ini
makin menguatkan dugaaan bahwa masyarakat kita sedang ‘sakit.’
d. Banyak masyarakat beranggapan bahwa perubahan cuaca menjadi penyebab
seseorang gampang sakit. Padahal yang terjadi tidak seperti itu. Ketika fisik
seseorang kehujanan, kelelahan, kemudian terkena kuman ia akan lebih mudah
sakit. Artinya, sakit itu disebabkan oleh kuman, bukan perubahan cuaca.
e. Penolakan terhadap pelaksanaan Ujian nasional Berbasis Komputer (UNBK)
tidak seharusnya terjadi. Sebaliknya, malah UNBK patut didukung. Selain dapat
menekan penggunaan kertas, memepercepat penilaian hasil ujian secara akurat,
juga dapat menekan angka kebocoran soal.

2. Sebuah mosi harus merupakan pernyataan yang dapat ditolak atau diterima,
bersifat kontroversial. Setujukah kamu dengan pernyataan tersebut? Jelaskan
pendapatmu!

3. Susunlah mosi dengan berdasar tema:


(a) acara talkshow televisi,
(b) ujian Nasional berbasis komputer
(c) membawa HP ke sekolah
(d) budaya baca.

Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 23


4. Bacalah mosi-mosi berikut ini., kemudian sampaikan pendapatmu tentang mosi.
Lengkapi dengan argumen yang mendukung pendapatmu.yang paling menarik
perhatianmu.
a. Tayangan sinetron berpengaruh buruk terhadap anak-anak yang menontonnya.
b. Penyebab utama banjir adalah berkurangnya lahan-lahan hijau
c. Kurangnya pendidikan agama di srumah dan sekolah menjadi penyebab utama
penyalahgunaan narkoba pada remaja.
d. Ketersediaan lapangan kerja menjadi dasar yang penting dalam menentukan
jurusan saat kuliah di perguruan tinggi.
e. Perilaku menyontek saat Ujian Nasional disebabkan para pelajar takut tidak
lulus ujian.
5a. Bacalah teks yang dirumpangkan berikut ini.
1. Paragraf 1
Kita bisa merasa menderita/merasa nyeri pada beberapa bagian tubuh
apabila stamina tubuh kita rendah. Beberapa penyakit pun bisa muncul
dengan kondisi tubuh yang lemah. Penyakit yang kita derita itu misalnya
batuk, pilek, peradangan/ iritasi, dan berbagai gejala penyakit yang lain. Jenis
penyakit yang juga muncul dalam kondisi ini adalah penyakit peradangan
pada mata....
2. Paragraf 2
Kehidupan manusia di dunia ibarat sebuah panggung sandiwara. Masing-
masing manusia mempunyai peran sesuai dengan nasibnya yang telah
ditentukan Tuhan. Demikian juga pemain drama, semua pemain memiliki
peran masing-masing sesuai dengan peran yang diberikan sutradara. Setiap
manusia harus menjalankan perannya sesuai dengan ajaran yang dianutnya.
Begitu pula bermain sandiwara harus berperan sesuai dengan tuntutan
sutradara agar pertunjukannya sukses....
3. Paragraf 3
Seorang gadis cantik dapat diibaratkan mawar berduri, sedap dipandang dan
harum baunya. Akan tetapi, tidak setiap orang dapat memetik bunga mawar
dengan mudah karena akan tertusuk durinya. Seorang gadis yang memiliki
sifat seperti bunga mawar, tidak mudah untuk didekati setiap laki-laki. la
selalu menjaga dirinya agar tidak tersentuh ...
4. Paragraf 4
Penyedotan air semakin berlebih saat pasokan air tidak mencukupi laju
pertambahan aktivitas komersial. Penyedotan secara berlebihan, terutama
oleh pengelola gedung-gedung bertingkat, tidak hanya dilakukan pada
sumur dalam, tetapi juga sumur dangkal. ....
5. Paragraf 5
Pendidikan anak usia dini berusaha membina menumbuhkan, dan
mengembangkan seluruh potensi usia dini secara optimal. Pembinaan ini
akan membentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap
perkembangannya. Dengan pembinaan ini siswa akan lebih siap untuk
memasuki tahap pendidikan selanjutnya. Pendidikan anak usia dini juga
membangun landasan bagi perkembangan potensi peserta didik agar
menjadi manusia beriman dan bertakwa. Selain itu, pendidikan anak usia dini

Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 24


akan mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, intelektual, dan
emosional ….
5b. Lengkapi bagian yang rumpang tersebut dengan kesimpulan yang tepat.
5c. Tentukan cara penarikan kesimpulan yang kamu lakukan.
6. Bacalah kembali teks debat Bahasa Inggris sebagai Alat Penting di Era Globalisasi.
Kemudian buatlah simpulan pendapat yang disampaikan (a) Tim afirmasi, (b)
tim oposisi, dan (c) tim netral.

B. Kunci jawaban dan pedoman penilaian


No. Mosi Skor
a. Tawuran pelajar terjadi karena karakter anakanak yang cenderung 1
brutal
a. Bencana alam disebabkan oleh ulah manusia. 1
b. Aksi brutal para supporter sepak bola akhir-akhir ini merupakan 1
1
bukti bahwa masyarakat sedang ‘sakit.’
c. Anggapan bahwa perubahan cuaca menjadi penyebab seseorang 1
jatuh sakit.
d. Penolakan terhadap plaksanaan Ujian nasional Berbasis Komputer 1
2 Benar sebuah mosi harus berisi isu atau permasalahan kontroversial,
yakni menimbulkan perbedaan pendapat : menolak tau mendukung. 2
Potensi menimbulkan perbedaan inilah yang menjadi syarat utama
sebuah mosi. Bila tidak ada tanggapan mendukung dan menolak,
sebuah mosi tidk dapat didebatkan.
4. 3 Tema Mosi
Mosi Pendapat Skor
a Acara talkshow
Tayangan sinetron di Tayangan Acara talkshow
sinetron memberi
terutama contoh
tayangan buruk
filem, 2
televisi buruk
berpengaruh tentang
infotainment, cara menyampaikan
maupun talkshow banyak pendapat.
yang
b Ujiananak-anak
terhadap Nasional Ujian Nasional
mengandung dialog atauhhanya menghambur-
adegan yang 2 2
yang menontonnya. hamburkan
mengandung unsur uang rakyat,
bullying, kurang pelecehan
kekerasan, 2
bermanfaat.
seksual, tindak kkersan, dan pornografi. Waktu
c Membawa HP ke penayangannyaSiswa dilarang membawa
ada pada jam-jamHP ke sekolah
dimana anak .2
sekolah karenadan
masih terjaga lebih banyak
bisa menimbulkan
menonton dampak
televisi dengan
buruk daripada
bebas. Padahal, orang tuabermanfaat
tidak selalu bisa
d Budaya baca Budayaanak-anaknya
mendampingi baca di Indonesia masih televisi.
menonton harus terus 2
2. Penyebab utama ditingkatkan
Berkurangnya lahan hijau menyebabkan 2
banjirJumlah
adalah Skor Maksimal
kemampuan tanah menyerap air berkurang. 17
Nilai = lahan
berkurangnya Jumlah Skor X 100
Akibatnya, ketika terjadi hujan deras, air tidak bisa
lahan hijau. 17 terserap oleh tanah lalu menggenangi daerah
tersebut.
3. Kurangnya Pemahaman agaman yang minim akan 2
pendidikan agama di mengakibatkan keimanan dan ketakwaan anak
rumah dan sekolah kurang. Akibatnya, mereka akan mudah tergelincir
menjadi penyebab untuk berbuat maksiat, termasuk dalam hal ini
utama adalah mengonsumsi narkoba.
pnyalahgunaan

Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 25


narkoba pada remaja.
4. Ketersediaan Ketika hendak memilih jurusan di perguruan tinggi, 2
lapangan kerja pelajar harus lebih dulu menganalisis bagaimana
menjadi dasar yang pasar kerja menerima lulusan sebuah jurusan. Jelas
penting dalam tidak mungkin seorang pelajar memilih jurusan
menentukan jurusan yang lulusannya tidak aatu sulit mendapatkan
saat kuliah di pekerjaan.
perguruan tinggi.
5. Perilaku menyontek Kelulusan yang ditetukan oleh Ujian Nasional (UN) 2
saat Ujian Nasional bukan menjadi satu-stunya penyebab para pelajar
disebabkan para menyontek. Buktinya, pada tahun 2015 yang lalu,
pelajar takut tidak ketika UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan,
lulus ujian masih banyak siswa yang menyontek.
Jumlah Skor Maksimal 10
Nilai = Jumlah Skor X 100
10
5a. b, c
No Kesimpulan Cara penarikan Skor
pargf kesimpulan
Jadi, stamina tubuh yang rendah dapat memicu sebab-akibat 2
1. munculnya beberapa penyakit.
Dengan demikian, manusia yang hidupnya analogi 2
2. menjalankan perintah Tuhan dengan baik akan
mendapatkan pahala yang luar biasa seperti
seorang aktor mendapatkan piala citra dari peran
terbaiknya dalam sebuah drama/film
Dengan demikian, sikap seorang gadis hendaklah Analogi 2
3. seperti mawar berduri yang indah dipandang dan
harum baunya, tetapi pandai menjaga kesucian
dirinya.
Akibatnya, banyak sumur warga sekitar gedung sebab-akibat 2
4. tinggi mulai kering.
5. Pendidikan anak usia dini memiliki banyak manfaat generalisasi 2
bagi perkembangan anak.
6
No. Tim Pendapat Skor
1. Simpulan pendapat tim Sehingga saya tetap setuju bahwa kosa 2
afirmasi kata bahasa asing yang masuk kedalam
bahasa Indonesia membuktikan
ketidakberdayaan bahsa Indonesia dalan
interaksi antar bahasa.
2. Simpulan pendapat tim Saya tetap tidak setuju jika kosa kata 2
oposisi bahasa asing yang masuk kedalam
penggunaan bahasa asing menunjukkan
ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam

Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 26


interaksi antarbahasa.
3. Simpulan pendapat tim Penggunaan kosakata asing dalam bahasa 2
netral Indonesia tidak selalu diidentikkan dengan
dampak negatif karena terselip hal positif
Jumlah Skor Maksimal 16
Nilai = Jumlah Skor X 100
16

Rpp 3.12-4.12-debat-x-2-1617-rahma-smakholis Page 27

Anda mungkin juga menyukai