Anda di halaman 1dari 174

IMPLEMENTED BY RTI INTERNATIONAL AND PARTNERS

Pengembangan Organisasi
dan Kepemimpinan
Seri Hikmah Pembelajaran dari USAID-KINERJA

PENGEMBANGAN ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN


KINERJA-USAID
Gedung BRI II, Lantai 28, Suite 2807
Jl. Jend Sudirman Kav. 44-46
Jakarta, 10210
Phone: +62 21 5702820
Fax: +62 21 5702832
Email: info@kinerja.or.id
www.kinerja.or.id

2014
KATA PENGANTAR
Program KINERJA adalah program bantuan teknis dari United State Agency for International Development
(USAID) yang berfokus pada tata kelola peningkatan pelayanan publik di Indonesia. Dihibahkan dalam bentuk
Cooperative Agreement nomor AID-497-A-10-00003 kepada RTI International dan lima konsorsiumnya,
yakni The Asia Foundation (TAF), Social Impact (SI), SMERU Research Institute, Gadjah Mada University
(UGM), and Partnership for Governance Reform (Kemitraan) dengan periode implementasi sejak tanggal 30
September 2010 hingga 28 February 2015.

KINERJA dikembangkan berdasarkan asumsi pembangunan dan menargetkan perbaikan pelayanan public di
tiga sektor utama yaitu pendidikan, kesehatan dan iklim usaha yang baik (BEE). Kegiatan yang dilakukan oleh
Kinerja mencakup pelayanan publik dari sisi permintaan dan penawaran, dan bertujuan untuk memperkuat
mekanisme pertanggungjawaban sehingga pemerintah daerah dapat menjawab kebutuhan masyarakat
dengan lebih baik lagi. Kinerja juga bekerja melalui lembaga-lembaga lokal untuk membangun kapasitas
mereka dan mendorong kemitraan yang berkelanjutan.

Program KINERJA bekerja di Provinsi Aceh, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Barat, untuk 20
kabupaten/kota yang berminat melaksanakan program dengan metode pemilihan secara acak.

Dalam melaksanakan bantuan teknis di Kabupaten/kota, KINERJA bekerja sama dengan Organisasi Mitra
pelaksana (OMP) di masing-masing Provinsi yang diharapkan OMP ini selanjutnya kan tetap bermitra dan
mendampingi Kab/kota di Jawa Timur dalam melaksanakan pendekatan Program KINERJA.

Adapun tujuan pembuatan modul ini didasari dari kebutuhan yang kami lihat di lapangan selama berinteraksi
dengan para OMP yang bekerja sama dengan KINERJA. Atas dasar tersebut, kami berinisiatif menyiapkan
modul lengkap untuk dijadikan panduan atau referensi bagi organisasi mitra maupun organisasi lain dalam
meningkatkan kapasitas manajeman dan kepemimpinan organisasi mitra untuk menangkap peluang
mengelola program baik dari Donor tertentu, pihak Pemerintah maupun pihak swasta.

Modul yang berjudul “Modul Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan” yang mencakup Menyusun
Cita-Cita Organisasi, dengan mempertimbangkan analisa lingkungan (Internal dan Eksternal); Pengembangan
Strategi, Pengembangan program, proses, komunikasi dan monev, karena bagian-bagian tersebut adalah hal
penting yang diperlukan oleh pihak manajemen dalam proses pengembangan organisasi sehingga diharapkan
modul ini dapat bermanfaat bagi organisasi baik yang baru berdiri maupun yang telah berjalan guna
menyempurnakan sistem dan proses yang ada.

Kami mohon maaf bila terdapat kekurangan atau kekeliruan dalam penyusunan modul ini baik berupa kata-
kata maupun maksud tulisan yang disampaikan. Penyempurnaan-penyempurnaan yang diperlukan dalam
modul ini akan terus kami lakukan, tentunya dengan masukan dari pembaca atau pengguna modul ini.

Harapan kami, semoga modul ini bermanfaat dalam membangun sistem dan proses organisasi lokal ke arah
yang lebih baik lagi.

Jakarta, Oktober 2014

ELKE RAPP
Chief of Party, USAID - KINERJA

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 1


TUJUAN PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN METODE BAHAN PRESENTASI

ALAT DAN BAHAN WAKTU PROSES FASILITASI BAHAN BACAAN

2 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


DAFTAR ISI
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan

I. Pembukaan dan Kontrak Belajar 4

2. Pengembangan Organisasi 8

3. Cita-cita Organisasi 22

4. Analisa Kondisi Eksternal Organisasi 28

5. Analisa Kompetisi dan Kerjasama 36

6. Analisa Customer 44

7. Analisa Program atau Layanan Organisasi 52

8. Analisa Sumberdaya Manusia 58

9. Analisa Manajemen Keuangan 66

10. Penyusunan Orientasi Strategis 74

11. Kewirausahaan Sosial 84

12. Berpikir Strategis 86

13. Pengembangan Kemampuan Organisasi (Business Model Canvas) 100

14. Perencanaan Proyek Berorientasi Tujuan (Log Frame) 108

15. Menyusun Log-Frame 118

16. Kepemimpinan, Pemimpin dan Manajer di Indonesia 146


17. Kepemimpinan Situasional - Core Quadrant (Offman Diagram), Situational
152
Leadership

18. Coaching and Mentoring dalam Pengembangan Kepemimpinan 160

19. Bekerja dalam Tim Mendorong Perubahan Sosial 164

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 3


Pembukaan dan Kontrak Belajar

TUJUAN PEMBELAJARAN

• Terciptanya suasana belajar yang kondisif


• Peserta mengetahui tujuan dan proses pelatihan yang akan
dipergunakan

POKOK BAHASAN

• Perkenalan dan kontrak belajar

METODE

• Permainan
• Sharing dan brainstorming

ALAT DAN BAHAN

• Permainan “gambaran diri”


• Tujuan dan jadwal pelatihan
• Flipchart,
• kertas potong,
• kertas hvs,
• spidol warna,
• plakban
• Permainan,
• sharing dan brainstorming

WAKTU

• 1 sesi

4 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


PROSES FASILITASI
No Langkah Waktu
1 Fasilitator menjelaskan tujuan sesi ini 1 menit
2 Fasilitator memperkenalkan diri dan meminta panitia untuk 2 menit
melakukan pembukaan atas proses pelatihan organisasi.
3 Panitia melakukan pembukaan pelatihan
4 Fasilitator mengajak peserta melakukan perkenalan dengan 3 menit
minta peserta menyebutkan :
a. Nama
b. Asal lembaga
c. Apa yang diharapkan dari pelatihan ini.
Fasilitator menuliskan setiap harapan peserta dalam kertas
potong. Satu harapan satu kertas potong. Fasilitator kemudian
menempelkan semua kertas harapan itu dalam kertas flipchart
dan diberi judul “Harapan peserta”

BAHAN PRESENTASI

• Permainan
• Sharing dan brainstorming

BAHAN BACAAN

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 5


LAMPIRAN

Pada suatu hari di daratan di Tiongkok, ada dan bilang bahwa suami telah mencintai wanita
seorang petani yang sedang mencangkul lain serta menyimpan gambar wanita tersebut.
di ladang yang kering. Sampai suatu saat,
cangkulnya membentur benda aneh. Sang istri minta cerai. Mertua perempuan
menasehati serta mencoba memastikan
Benda itu diambilnya. Barang itu berbentuk gambar perempuan yang diributkan. Setelah
datar dan tidak tebal. Diusapnya barang itu melihat, mertua perempuan itu berkata
dengan bajunya. Permukaan benda yang ,”Mengapa suamimu suka wanita tua?” Paman
penuh dengan tanah dicuci di aliran air. mereka yang di situ juga tertarik untuk melihat
gambar perempuan yang dimaksud. Setelah
Dia kemudian tersenyum dan heran saat melihat dia pun tertawa dan bilang, “Lho..itu
melihat benda itu. “Saya menyukai benda ini. gambar kakak kembarku yang tinggal di Jilin”.
Ini adalah gambar ayahku sewaktu muda”.
Dipeluknya benda itu dan dibungkus dengan Pertengkaran semakin hebat karena Paman itu
kain serta dibawa pulang. bilang bahwa gambar yang ada adalah laki-laki.
Agar tak berlanjut maka mertua mengusulkan
Sesampai di rumah, disimpannya barang untuk membawa masalah ini ke Kepala Desa.
itu dan dia sering tersenyum sendiri melihat Sampai di tempat Kepala Desa, mereka
benda itu. menceritakan pertengkaran dan sekaligus
menyerahkan gambar yang mereka ributkan.
Lama-lama istrinya curiga melihat perubahan
perilaku sang suami. Suatu saat ia menyelinap Melihat gambar yang diberikan, maka Kepala
ke kamar dan memeriksa apa yang dimiliki Desa kemudian tersenyum dan menerangkan
suaminya itu. Keluar dari kamar, wajahnya bahwa benda dan gambar yang dimaksud
terlihat marah besar. Ia pun melabrak suami adalah cermin.

6 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Pengembangan
Organisasi

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 7


Tujuan pembelajaran :
Peserta mempunyai gambaran tujuan dan

Pengembangan alur pengembangan organisasi

Organisasi
Pokok Bahasan :
• Pengembangan organisasi
Peserta
mempunyai
gambaran
tujuan dan alur Metode
pengembangan • Diskusi kelompok
organisasi
• Diskusi plen

Alat dan bahan


• LCD projector

• Alur model pengembangan organisasi

• Flipchart,

• spidol warna,

• plakban

Waktu
• ½ sesi

8 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Proses fasilitasi:

No Langkah Waktu

1 Tanyakan kepada peserta apakah mereka mengenal 10 menit


“Mat Kodak” dan mengapa di sebut dengan Mat Kodak?

2 Tanyaan kepada peserta mengapa “Kodak”sebagai 10 menit


produsen papan atas bisa mengalami kebangkrutan.
Klasifikasikan jawaban peserta kelompok internal dan
eksternal organisasi.

3 Tegaskan bahwa pengembangan organisasi adalah 3 menit


sesuatu hal yang penting karena kondisi internal dan
eksternal organisasi selalu mengalami perubahan. Jika
tidak mengantisipasi atau mengadopsi perubahan,
maka suatu organisasi akan tertinggal atau bahkan
seperti Kodak akan mati.

4 Jelaskan bagaimana proses atau langkah dalam 5 menit


pengembangan organisasi menggunakan alur model
pengembangan organisasi.

5 Tanyakan kepada peserta, jika seseorang akan pergi 3 menit


dari Bogor ke Surabaya, maka apa saja yang harus
diperhatikan?

6 Lanjutkan penjelasan menggunakan bahan power point 10 menit


“pergi ke Surabaya”

7 Tegaskan bahwa sebagimana jika kita akan pergi ke 3 menit


suatu tempat pasti akan melakukan analisa lingkungan
internal dan eksternal, maka demikian halnya dalam
organisasi perlu melakukan analisa internal dan
eksternal untuk menyusun strategi pencapaian tujuan
tersebut.

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 9


Pengembangan Organisasi

Bahan presentasi

Alur Model Pengembangan Organisasi

Menyusun Cita-Cita
Organisasi

Analisa internal Analisa lingkungan organisasi Analisa internal

Pengembangan Strategi

Pengembangan Program, proses,


komunikasi dan Monev-nya

Lingkungan Organisasi

EXTERNAL ENVIRONMENT
• Administrative/ • Economic
• Legal • Stakeholder
• Political • Technological
• Social/Cultural • Ecological

ORGANIZATIONAL
ORGANIZATIONAL CAPACITY
ORGANIZATIONAL PERFORMANCE
MOTIVATION • Financial Management
• Effectiveness • Program Management
• History • Efficiency • Process Management
• Mission • Relevance • Inter-Organizational Linkages
• Culture • Financial Viability • Strategic Leadership
• Incentives/Rewards
• Human Resources
• Infrastructure
• Structure

Sumber: Institutional and Organizational Performance Assessment, www.universalia.com

10 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Pergi ke Surabaya

Bahan bacaan

Ketika membahas tentang pengembangan menghilang dari pasaran? Para pesaing Kodak
organisasi maka pertanyaan dasar yang harus telah lebih maju dalam mengembangkan teknologi
terjawab dahulu adalah mengapa organisasi perlu digital serta disain yang sesuai dengan kebutuhan
dikembangkan? pengguna kamera. Di sisi lain konsumen semakin
mencari kamera yang sangat memudahkan mereka
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dan multi fungsi. Dari internal Kodak ternyata tidak
maka sangat baik kita melihat pelajaran dari dunia mampu mengimbangi perkembangan teknolog
bisnis. Kebanyakan dari kita mengenal nama digital serta disain kamera yang sesuai kebutuhan
“Kodak”. Tidak sedikit yang menyebut kamera konsumen. Akhirnya Kodak tidak begitu laku
dengan nama Kodak. Mengapa Kodak sebagai di pasaran dan berlanjut kepada bangkrutnya
produsen terkemuka kamera ternyata saat ini sudah perusahaan Kodak.

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 11


Pengembangan Organisasi

Contoh Kodak tersebut bukan hanya satu-satunya kepengurusan, strategi – strategi yang diterapkan
yang terjadi di percaturan organisasi bisnis, banyak untuk mencapai misi organisasi, program-program,
organisasi bisnis yang tenggelam atau hilang sistem pendukung dan lain sebagainya untuk
karena tidak mampu bersaing, ditinggalkan oleh meningkatkan kinerjanya.
konsumennya, atau mengalami masalah internal
yang menyebabkan hancurnya organisasi itu. “Mengapa organisasi harus berkembang? Mengapa
Jadi mengapa organisasi harus berkembang? harus ada kegiatan pengembangan kapasitas
Organisasi harus selalu berkembang karena organisasi? Organisasi saya telah baik, besar dan
lingkungan berubah, baik lingkungan di luar terkenal! Lembaga penyumbang telah banyak
organisasi maupun lingkungan internal organisasi. bekerjasama dengan kami!”Itulah yang sering
Perubahan-perubahan itulah yang mengharuskan muncul ketika program pengembangan kapasitas
suatu organisasi harus selalu mengembangkan ditawarkan kepada lembaga-lembaga nirlaba,
dirinya karena jika tidak mengembangkan diri lembaga pemerintahan dan juga kepada beberapa
maka organisasi tersebut akan semakin rapuh dan lembaga usaha kecil.
akhirnya akan mati.
Di Indonesia jumlah LSM selalu bertambah
Pengembangan kapasitas organisasi bermakna dari waktu ke waktu sedangkan jumlah
serangkaian upaya untuk meningkatkan penyumbang semakin menurun. Di sisi lain
kemampuan organisasi dan bagian-bagian yang ada pemerintah juga tengah mengembangkan dirinya
di dalamnya untuk menjadi organisasi yang efektif, untuk menggunakan strategi yang selama ini
efisien dan berkelanjutan. Pengembangan kapasitas dipergunakan oleh LSM dalam memberi pelayanan
adalah konsep yang lebih luas dibandingkan kepada masyarakat. Kemampuan masyarakat
dengan pengembangan organisasi, karena di dampingan pun telah meningkat untuk terlibat
dalamnya termasuk seluruh sistem, lingkungan dalam pembangunan dan mengatasi masalah
atau konteksnya di dalam organisasi, individu dan mereka sendiri serta semakin kritis
masyarakat yang bergerak dan berinteraksi (dan dan kebutuhan mereka juga
bukannya sebagai organisasi kecil). Dalam hal semakin berkembang. Kondisi
pengembangan program, dipikirkan juga semua ini menjadi ancaman dan
faktor yang berdampak pada kemampuan untuk
mengembangkan, melaksanakan dan hasil yang
Kemampuan
dapat dilanjutkan.
organisasi
dikembangkan
Kemampuan organisasi dikembangkan bertujuan bertujuan untuk
untuk meningkatkan kinerja organisasi. Oleh karena meningkat­k an
itu organisasi harus selalu berupaya mengatur tata kinerja
organisasi.

12 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


tantangan tersendiri bagi LSM, baik dalam upaya
mencari penyumbang maupun dalam mendapatkan
kerjasama dengan masyarakat. Oleh karena itu Kepemimpinan
LSM harus mengembangkan dirinya serta lebih
yang efektif
mendorong
profesional dan efisien agar kredibel di mata
keterlibatan dan
masyarakat, penerima manfaat, lembaga lain, partisipasi dari
pemberi dana dan juga pemerintah. anggota, staf serta
konstituen LSM
Dari refleksi yang dilakukan oleh LSM di Philipina
......
dalam buku Organizational Performance and
Change Management (1997) ada beberapa alasan
mengapa kinerja atau kualitas organisasi menjadi Agar organisasi berkembang secara efektif, maka
penting, yaitu karena : perlu mengetahui komponen atau bagian-bagian
yang penting dalam suatu organisasi. Menurut
• Kemampuan berkompetisi atau bersaing Booth dan Morin (1996) dalam buku “Assessing
dengan LSM lain semakin besar sebagai akibat Organizational Capacity Through Participatory
semakin mengecilnya jumlah dana dan lembaga Monitoring and Evaluation” menyebutkan bahwa
penyumbang serta sumberdaya-sumberdaya organisasi yang efektif membutuhkan kompetensi
lain, (kemampuan) dalam tujuh (7) komponen kehidupan
• Kemampuan mengadaptasi perubahan organisasi. Ketujuh komponen tersebut adalah :
lingkungan yang cepat dengan tanpa kehilangan
relevansi atau identitas masing-masing
organisasi, 1. Governance
• Meningkatnya kualitas program dan pelayanan (Tata Kepengurusan)
yang lebih berfokus, berdampak dan juga luas
atau besar. Governance lebih merujuk atau mengarah kepada
kepemimpinan dan pembagian tugas serta
kewenangan dalam suatu LSM. Kepemimpinan
Komponen Organisasi yang Efektif
terkait dengan pengungkapan atau perwujudan
dan pengelolaan kewenangan dalam LSM yang
LSM sebagai suatu organisasi, sebenarnya tidak
telah dibagikan oleh pengurus yayasan dan tim
berbeda jauh dengan ormas, koperasi, partai,
manajemen. Pengurus memberikan kebijakan-
dan bahkan dengan perusahaan. Sebagai suatu
kebijakan pokok (global), menjaga independensi
organisasi maka apa yang diharapkan adalah
pengawasan terhadap eksekutif (badan pelaksana),
mencapai tujuan atau misi organisasi secara efektif
dan menjamin bahwa perencanaan strategis yang
dan efisien. Untuk mencapai tujuannya tersebut
disusun efektif untuk mencapai misi organisasi.
maka organisasi perlu dikelola dengan baik.

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 13


Pengembangan Organisasi

Kepemimpinan yang efektif mendorong keterlibatan Dalam organisasi yang matang, uraian tugas serta
dan partisipasi dari anggota, staf serta konstituen pendelegasian tugas selalu diperbaharui sesuai
LSM dalam seluruh kegiatan LSM untuk menjamin dengan perubahan rencana, prioritas serta kondisi
kesuksesan dan keberlanjutan (keberlangsungan) organisasi. Pekerjaan akan dialokasikan untuk
program dan organisasi. Anggota dan konstituen menjamin koordinasi, komunikasi serta alur kerja
LSM perlu bekerjasama dengan eksekutif dan yang lancar. Staf dan sukarelawan akan diminta
pengurus yayasan dalam menentukan dan membuat hasil kerjanya sesuai dengan ketrampilan dan
VISI organisasi, mengidentifikasi MISI yang akan kemampuan mereka.
dipilih untuk mencapai visi serta menentukan
sasaran yang obyektif dan realistis. Motivasi orang untuk kerja dalam organisasi
selalu bermacam-macam, misalnya: karena uang,
keinginan melayani, peluang untuk menerapkan
2. Praktek-Praktek Manajemen ketrampilan, panggilan jiwa atau keagamaan, status
sosial, keamanan, peluang untuk bepergian, peluang
Sistem manajemen adalah mekanisme untuk untuk peningkatan, atau kombinasi dari berbagai
mengkoordinasi berbagai kegiatan serta berbagai bentuk motivasi tersebut. Motivasi setiap orang
proses dalam organisasi agar seluruh kegiatan atau cukup penting diperhatikan dalam pemberian insentif
proses dalam organisasi dapat berjalan secara baik atau penghargaan, agar insentif yang diberikan
dan bersinergi untuk menghasil keluaran (out put) sesuai dengan motivasi orang bekerja di LSM dan
yang optimal. Sistem yang dimaksud adalah sistem akhirnya berdampak positif terhadap organisasi.
perencanaan, program, informasi, sumberdaya Setiap LSM mempunyai budaya.
manusia dan adminsitrasi personalia, sistem
pembiayaan dan akutansi, pelaporan dan kontrol Budaya ini salah satunya dimunculkan dalam
keuangan, serta sistem pengadaan barang.Dalam bagaimana bekerja, berpikir serta berperasaan
seluruh sistem tersebut terintegrasi juga nilai-nilai untuk mencapai misi dan bagaimana dia merespon
yang dianut oleh organisasi. situasi yang mempengaruhi tujuan, program dan
pelaksanaannya.Budaya organisasi tumbuh melalui
pertukaran informasi tentang sejarah, pengalaman,
3. Sumberdaya Manusia
tradisi, bahasa dan nilai-nilai di antara para anggota.
Budaya organisasi dibentuk melalui orientasi dan
Sumberdaya manusia mempunyai arti semua orang
pembelajaran untuk menularkan pola pikiran dan
yang terlibat dalam kerja LSM, yaitu: eksekutif, staf,
perilaku organisasi, atau melalui cara lain adalah
anggota, sukarelawan, konstituen, penyumbang
melalui penerimaan staf yang telah mempunyai nilai-
dan pengurus yayasan. Sumberdaya manusia
nilai yang sama.
tersebut haruslah mempunyai motivasi, peluang dan
ketrampilan yang dibutuhkan untuk berkontribusi
positif terhadap organisasi.

14 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


4. Sumberdaya Keuangan membantu agar masyarakat secara mandiri mampu
menganalisa kebutuhan dan menyusun cara
Sistem dan prosedur keuangan harus terintegrasi pemecahannya secara tepat serta percaya bahwa
dengan rencana strategis dan rencana operasional masyarakat mampu untuk melakukannya.
dari suatu LSM, dan harus juga sesuai dengan
kebutuhan konstituen (basis sosial) dan Kualitas dan efektivitas layanan sendiri sebenarnya
penyumbang. merupakan cerminan dari komponen internal lain
dalam organisasi, seperti: kualitas SDM, pilihan
Suatu LSM perlu memiliki sumberdaya keuangan strategi untuk pengembangan dan pengelolaan
yang bervariasi. Telah tumbuh kesadaran dalam program, sumberdaya keuangan yang dimiliki
LSM untuk memiliki penyumbang yang bervariasi, lembaga dan juga berbagai koponen internal
mengembangkan alternatif sumberdaya dalam lainnya.
komunitas mereka (misalnya bantuan dalam bentuk
barang dan pembayaran untuk layanan yang
diberikan), dan membangun kerjasama dengan
6. Hubungan Eksternal
perusahaan.
LSM yang efektif akan menerima dan menanggapi
secara tepat kondisi sosial, politik, ekonomi,
5. Pemberian Pelayanan ekologi dan kekuatan lain di sekelilingnya. Dalam
membangun hubungan kerjasama yang positif
Indikator paling kuat untuk menilai efektivitas dan dalam konteks yang lebih besar, LSM harus
kesuksesan dari suatu LSM adalah kualitas layanan dikenal oleh pihak-pihak yang tepat di dalam suatu
mereka, yaitu memberi layanan yang sesuai dengan masyarakat, menjaga kinerjanya, serta memperluas
kebutuhan dan diberikan dalam suatu pembiayaan pengaruhnya melalui kerjasama dengan pemerintah,
yang selalu efesien. jaringan penyumbang dan LSM lain yang bekerja
dalam sektor dan wilayah yang sama.
Agar layanan yang diberikan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, maka program yang
dikembangkan LSM haruslah benar-benar
7. Keberlanjutan
berdasarkan kepada apa yang dibutuhkan
Keberlanjutan mempunyai arti kepada
masyarakat. Untuk bisa mengenal kebutuhan
kelangsungan jangka panjang atas organisasi,
masyarakat secara benar maka LSM memang
program atau proyek. Keberlanjutan akan
harus benar-benar hidup bersama masyarakat
dapat dicapai jika ke-enam komponen yang
dan dianggap sebagai bagian dari masyarakat
telah diidentifkasikan di atas diperhatikan dan
yang dibantu. Selain itu LSM memang harus
dilaksanakan dengan baik.

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 15


Pengembangan Organisasi

Keberlanjutan program akan tercapai bila konstituen dan hasil dari suatu keputusan dan penggunaan
menganggap bahwa layanan yang mereka terima dana.
penting dan bermanfaat bagi diri dan keluarganya.

Selain ketujuh komponen yang disebutkan


1. Intervensi Pengembangan
tersebut, sebenarnya ada beberapa komponen
Organisasi
lagi yang perlu mendapat perhatian setiap LSM,
Agar organisasi semakin lama semakin berkembang
yaitu: akuntabilitas dan transparansi. Akuntabilitas
untuk menjadi efektif serta keberlangsungannya
mempunyai arti seluruh hal dalam organisasi
terjamin maka perlu dilakukan upaya (intervensi).
mampu atau dapat dipertanggungjawabkan secara
Menurut San Juan dalam Buku Organizational
benar sesuai norma dan aturan yang ada. Contoh
Performance and Change Management (1997)
akuntabilitas misal adalah: keputusan-keputusan
intervensi perbaikan organisasi ada 4 jenjang atau
yang dibuat organisasi dan setiap penggunaan
level.
dana oleh organisasi dapat dipertanggungjawabkan
kebenaran dan ketepatannya - baik kepada seluruh
bagian dalam organisasi maupun kepada pihak
1. Tingkatan Strategis
luar organisasi. Transparasi sendiri mengharuskan
proses dan hasil atas suatu keputusan dan
Pada tingkatan ini perencanaan strategis
penggunaan dana dapat diakses oleh pihak-pihak
sangat berguna untuk menentukan arah dan
yang berkepentingan, baik dalam organisasi maupun
membentuk disain organisasi. Ketika banyak
dari luar organisasi. LSM wajib mempunyai aturan
LSM hidup menggunakan perencanaan
dan mekanisme yang terbuka agar setiap orang
strategis, hanya sedikit yang secara nyata
yang berkepentingan mampu mengakses proses
menerapkan sistem manajemen strategis
yang telah ditentukan di awal proses
perencanaan terdahulu. Sistem tersebut tidak
memungkinkan organisasi secara terus-
menerus sensitif dan responsif (tanggap)
terhadap perkembangan internal dan eksternal.

...... Bahkan dalam beberapa organisasi, hasil


hasil dari dari perencanaan strategis dianggap sebagai
perencanaan kitab suci yang tidak boleh diperbaiki sesuai
strategis dianggap perkembangan lingkungan eksternal dan
sebagai kitab suci
internal.
yang tidak boleh
diperbaiki
......

16 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


2. Manajemen Operasional 4. Pengembangan Kelembagaan/
Institusional
Intervensi pada tingkatan manajemen
operasional terutama difokuskan pada sistem Intervensi pengembangan kelembagaan
internal dan struktur.Intervensi di sini ditujukan diartikan sebagai pengembangan kapasitas
kepada disain organisasi. Beberapa faktor organisasi untuk mengatur kerjasama
yang mempengaruhi kesulitan penerapan dan hubungan dengan entitas sosial lain
dalam menjaga sistem di organisasi adalah di masyarakat. Melalui kerjasama dan
adanya kesulitan mengatasi perkembangan hubungan ini organisasi akan mampu
tugas, adanya kesenjangan waktu pimpinan berperan lebih besar lagi atas peran sosial
lembaga dalam memberi perhatian terhadap mereka dibandingkan kalau organisasi harus
manajemen internal, kesenjangan antara melakukan sendiri.
pelatihan manajemen dan keahlian yang
dibutuhkan. Berbagai kombinasi atas intervensi pada
tingkatan strategis, operasional dan program/
proyek akan membagi strategi atau proses
3. Manajemen dan pengembangan pengembangan organisasi kepada sasaran
Proyek atau Program yang berbeda, antara lain: individu, kelompok
atau tim, antar kelompok, organisasi
Seperti halnya dalam manajemen operasional, secara keseluruhan, dan hubungan luar
kelemahan dalam manajemen program atau organisasi. Intervensi ini dapat diwujudkan
proyek akan menjadi penanda atas kelemahan dalam beberapa tipe, antara lain: pelatihan,
kinerja organisasi. Beberapa faktor yang konsultasi, magang, pertemuan-pertemuan
biasa dialami LSM dalam mengukur kinerja yang terstruktur, dan umpan balik.
proyek atau program mereka adalah tidak
diketahuinya apa yang akan diukur sebagai Tingkat individual berkaitan dengan
kinerja program atau proyeknya, kesejangan perkembangan sikap dasar (attitude),
antara sistem dan permasalahan yang dihadapi kemampuan dan keterampilan analisis, serta
dalam perencanaan, dan lebih jauh lagi adalah komitmen individual tehadap gerakan rakyat/
adanya kelemahan dalam sistem monitoring- transformasi sosial.Tingkat organisasional
evaluasi mereka. berhubungan dengan dinamisasi internal dan
posisioning organisasi dengan basis sosial/
konstituennya melalui penguatan struktur
organisasi, sistem, dan manajemen yang
demokratis dan tanggung gugat (accountable).
Sedang di tingkat institusional/kelembagaan

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 17


Pengembangan Organisasi

berhubungan dengandinamisasi eksternal


untuk mendorong posisioning (kedudukan)
organisasi bersama basis sosial/konstituen
dalam relasinya terhadap institusi negara dan
pasar.
Beberapa
pertimbangan yang
harus diperhatikan
Beberapa pertimbangan yang harus dalam memilih metode
pengembangan
diperhatikan dalam memilih metode organisasi
pengembangan organisasi dan melaksanakan ......
proses pengembangan organisasi, yaitu :

1. Pengembangan organisasi dibuat agar


bagian di dalam organisasi merasa bahwa
seluruh proses pengembangan organisasi sebenarnya dan saat melakukan analisa
menjadi milik mereka dan pengembangan terhadap permasalahan di dalam organisasi
organisasi mereka adalah tangung jawabnya juga lebih tajam,
sendiri. Untuk itu maka sebesar mungkin 4. Adanya jaminan dan komitmen untuk
melibatkan partisipasi dari seluruh staf atau tidak membawa informasi hasil diskusi
bagian dalam organisasi dalam proses atau permasalahan selama proses
pengembangan organisasi, pengembangan organisasi di luar forum
2. Keterlibatan staf yang tinggi juga akan pengembangan organisasi,
meningkatkan kemampuan staf dalam 5. Metode yang dipilih dalam pengembangan
mengatasi permasalahan yang ada organisasi hendaknya metode yang relatif
dalam organisasi serta lebih memahami mudah dan bisa dipahami sebagain besar
keberadaan, peran, tanggung jawab dan orang di dalam organisasi. Pemilihan
permasalahan pihak-pihak lain di dalam metode yang relatif mudah ini sangat
organisasinya, penting karena untuk keberlanjutan dari
3. Adanya jaminan kerahasiaan atas proses pengembangan organisasi karena
proses penilaian setiap orang terhadap kalau menggunakan metode yang sulit maka
organisasinya. Kerahasiaan ini sangat proses pengembangan akan terhambat
penting untuk membuat orang merasa sebagai kesulitan menerapkan metode itu
aman dan nyaman memberi penilaian atau kemungkinan berhenti karena tidak
terhadap organisasi seperti apa yang dilihat, bisa menerapkan metode yang dipilih,
dirasakan dan diyakini. Perasaan nyaman 6. Metode yang dipilih harus sesuai dengan
dan aman akan mendorong hasil penilaian kondisi organisasi. Sebagai contoh saat ini
terhadap organisasi mendekati realitas yang banyak alat atau perangkat assessment

18 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


atau diagnosa organisasi dan sebagian hasil atau gambaran organisasi di waktu
besar sifatnya umum atau generik. Bila sebelumnya. Dengan demikian organisasi
salah satu perangkat itu akan dipergunakan dapat menyusun rencana perbaikan secara
maka sangat penting untuk dilakukan terencana dan bukan secara acak. Akhirnya
penyesuaian agar sesuai dengan kondisi metode ini akhirnya akan mendorong
lembaga. Jika tidak maka hasil diagnosa organisasi menjadi organisasi pembelajar.
kurang sesuai dengan kenyataan yang
terjadi di organisasi yang didiagnosa, Bagaimana mengembangkan organisasi?
7. Metode yang dipilih haruslah merupakan Berbagai teknik dan metode telah
metode yang memungkinkan organisasi dikembangkan untuk melakukan
untuk melacak perkembangan lembaga pengembangan organisasi. Apa pun metode
dari waktu ke waktu. Hal ini sangat penting dan tekniknya, pengembangan organisasi
karena kita ingin organisasi maju dari waktu selalu mendorong pengelola organisasi
ke waktu dan mengetahui bagian mana melakukan pengembangan organisasinya
yang perlu diprioritaskan serta apa hasil dari secara terstruktur, terarah dan terencana
kegiatan pengembangan kelembagaan yang sehingga mampu menghasilkan proses
telah dilakukan pada waktu sebelumnya. pengembangan yang efektif, memberi
Dengan demikian jika menyusun rencana kepuasan bagi sebagian besar pihak internal
pengembangan organisasi untuk waktu organisasi serta memberi manfaat optimal bagi
berikutnya kita bisa melihat berdasarkan konsumen serta organisasi itu sendiri.

Menyusun Cita-Cita
Organisasi

Analisa internal Analisa Analisa internal


lingkungan
organisasi

Pengembangan
Strategi

Pengembangan
Program, proses,
komunikasi dan
Monev-nya

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 19


Pengembangan Organisasi

Berikut ini adalah salah satu metode untuk makan dan minum di jalan serta transportasi ke
melakukan pengembangan organisasi yang stasiun keserta
akan dipergunakan. D. Menggunakan bus membutuhkan waktu
sekitar18 jam dan harga tiket dan makan
Seperti halnya kita akan pergi ke suatu tempat, menghabiskan sekitar Rp 650.000– Rp 800.000
maka setelah kita tahu lokasi yang akan dituju maka untuk perjalanan pulang pergi.
kita perlu melihat di mana kita saat ini. Sebagai
contoh, saya akan ke Surabaya dan saat ini saya Dengan menggunakan analisa tersebut maka kita
sedang di Bogor. Agar bisa pergi ke Surabaya maka bisa membandingkan pilihan-pilihan transportasi
saya akan melihat kemampuan saya. sehingga bisa memutuskan alat transportasi apa
yang akan dipilih untuk menuju ke sesuai dengan
Pertama saya akan meneliti apa saja yang saya kemampuan diri untuk menuju Surabaya dan
miliki: mencapai tujuan dengan baik.
• ada mobil,
• ada uang 1,5 juta, Demikian halnya dengan organisasi, ketika kita
• saya punya waktu 3 hari. sudah menetapkan tujuan yang akan dicapai
oleh organisasi maka kita perlu menganalisa
Dari data apa yang saya miliki maka saya bisa sejauhmana kemampuan yang dimiliki oleh
menganalisa akan menggunakan kendaraan apa ke organisasi dan juga bagaimana kondisi lingkungan
Surabaya. luar organisasi. Menganalisa kondisi internal dan
eksternal organisasi menjadi bagian sangat penting
A. Jika ingin naik pesawat, waktunya lebih cepat untuk menentukan strategi yang paling pas untuk
membutuhkan ½ hari perjalanan dari Bogor ke mencapai cita-cita atau tujuan organisasi. Atau
Surabaya sehinga masih punya waktu 2 hari di bahkan secara ekstrem, jika kondisi lingkungan
Surabaya. Harga tiket pesawat pulang-pergi tidak memungkinkan maka perlu merubah tujuan
Jakarta Surabaya dan ongkos Bogor-Bandara organisasi.
sekitar Rp. 1.150.000 – Rp. 4.500.000
B. Seandainya membawa mobil dan setir
sendirian, maka membutuhkan waktu sekitar Menganalisa
kondisi internal
24 jam. Sehingga untuk perjalanan sendiri
dan eksternal
membutuhkan waktu 2 hari 2 malam. Biaya organisasi menjadi
bensin dan makan menghabiskan sekitar Rp. bagian sangat penting
untuk menentukan
900.000 untuk perjalanan pulang pergi. strategi yang paling
C. Menggunakan kereta membutuhkan waktu 12 pas untuk mencapai
cita-cita atau
jam, dengan harga antara 250.000 – 600.000 tujuan organisasi.
sekali jalan. Masih ada pengeluaran lagi untuk

20 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Cita-Cita
Organisasi

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 21


Tujuan pembelajaran :
Peserta mempunyai gambaran

Cita-Cita bagaimana menyusun cita-cita organisasi

Organisasi
sebagai alat dasar analisa organisasi

Pokok Bahasan :
• Cita-Cita organisasi

Peserta
mempunyai
gambaran bagaimana Metode
menyusun cita-cita • Diskusi kelompok
organisasi .....
• Pleno

Alat dan bahan


• LCD projector

• Alur model pengembangan organisasi

• Flipchart,

• kertas potong,

• kertas hvs,

• spidol warna,

• plakban

• Permainan,

• sharing dan brainstorming

Waktu
• ½ sesi

22 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Proses fasilitasi:

No Langkah Waktu

1 Jelaskan tujuan sesi 1 menit

2 Mintalah setiap peserta untuk mengidentifikasi : 10 menit


1. Hal-hal yang membanggakan di organisasi mereka
2. Apa saja yang telah dicapai organisasi mereka hingga
saat ini
3. Kemampuan apa saja yang telah dimiliki organisasi
mereka

3 Mintalah setiap peserta untuk kemudian membayangkan 10 menit


“3 tahun lagi saya ingin organisasi saya seperti apa?”
Minta mereka menuliskan cita-cita itu dengan
memperhatikan “hal-hal dalam membuat kalimat cita-
cita”

4 Bagi peserta dalam ... kelompok 5 menit

5 Mintalah peserta untuk sharing hasil kerja masing- 25 menit


masing dengan anggota kelompok

6 Mintalah masing-masing kelompok untuk memilih salah 25 menit


satu cita-cita yang terpilih dan bersedia untuk mewakili
kelompok mereka dan mintalah setiap kelompok
menampilkan cita-cita kelompok dalam suatu gambar

6 Mintalah masing-masing kelompok untuk 5 menit per


mempresentasikan hasilnya kelompok

7 Tutup sesi dengan penegasan bahwa cita-cita organisasi 1 menit


telah terbentuk, langkah berikutnya akan menganalisa
lingkungan organisasi dan pemilik cita-cita akan menjadi
nara sumber.

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 23


Cita-Cita Organisasi

Bahan presentasi

Cita-cita organisasi
1. Hal-hal yang membanggakan di
organisasi mereka
2. Apa saja yang telah dicapai
organisasi mereka hingga saat ini
3. Kemampuan apa saja yang telah
dimiliki organisasi mereka

Cita-cita organisasi
membayangkan “3 tahun lagi saya
ingin organisasi saya seperti apa?”

Örganisasi saya mampu memberi pelayanan


kesehatan dasar ke 15 desa dampingan di
wilayah Kabupaten Indramayu dan Subang”

24 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Cita-cita organisasi
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan
kalimat cita-cita:
1. Harus merupakan kalimat positif
2. Mengarah kepada organisasi kita
3. Mencerminkan kondisi apa yang akan dicapai
secara jelas di masa mendatang (3-5 tahun lagi)
4. Satu arti dan pengertian (tidak multi interpertasi)

Cita-cita organisasi

Pilih satu cita-cita dari tiap


kelompok dan buatlah
gambar yang mencerminkan
cita-cita itu

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 25


Cita-Cita Organisasi

- Bahan bacaan

Setiap organisasi pasti selalu ingin untuk Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan
berkembang dan maju. Kemajuan dan kalimat cita-cita:
perkembangan organisasi tersebut harus dirancang 1. Harus merupakan kalimat positif
dan direncanakan agar organisasi punya acuan atau 2. Mengarah kepada organisasi kita
arahan untuk maju dan berkembang. 3. Mencerminkan kondisi apa yang akan dicapai
secara jelas di masa mendatang (3-5 tahun lagi)
Untuk itu, suatu organisasi perlu memikirkan dan 4. Satu arti dan pengertian (tidak multi interpertasi)
mendisain seperti apa organisasi mereka nanti,
sebagai suatu cita-cita organisasi untuk misal 5-10
tahun kedepan. Cita-cita ini kemudian menjadi
landasan bagi organisasi melakukan analisa kondisi
saat ini untuk menentukan rancangan dan strategi
menuju cita-cita tersebut.

Cita-cita harus menggambarkan kondisi positif


organisasi dalam satu kalimat yang mudah dipahami
serta tidak multi interpertasi.

Bagaimana membuat cita-cita organisasi:


1. Coba lihat dan perhatikan kembali seperti apa
kondisi organisasi Anda saat ini (apa yang telah
dicapai, apa yang dimiliki)
2. Coba bayangkan dalam 3-5 tahun mendatang,
Anda ingin organisasi Anda tersebut akan
seperti apa? ........
3. Coba kalimatkan yang Anda bayangkan suatu organisasi
tersebut, misalkan: Örganisasi saya mampu perlu memikirkan
memberi pelayanan kesehatan dasar ke 15 desa dan mendisain
seperti apa
dampingan di wilayah Kabupaten Indramayu
organisasi mereka
dan Subang” nanti,
4. Buatlah cita-cita itu dalam sebuah gambar ...

26 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Analisa Kondisi
Eksternal Organisasi

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 27


Tujuan pembelajaran :
Peserta mempunyai gambaran

Analisa bagaimana melakukan analisa stakeholder

Kondisi Pokok Bahasan :

Eksternal • Analisa stakeholder

Organisasi Metode
• Kerja kelompok

• Diskusi pleno

Peserta
mempunyai Alat dan bahan
gambaran bagai­- • Kertas warna potong,
mana melakukan
analisa • kertas warna ukuran hvs,

stakeholder • spidol,

• lem,

• kertas plano,

• gunting

• plakban

Waktu
• ½ sesi

28 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Proses fasilitasi

No Langkah Waktu

1 Jelaskan kepada peserta bahwa sesi berikut adalah 1 menit


analisa stakeholder

2 Jelaskan langkah-langkah dalam analisa stakeholder 15 menit


dan contoh hasilnya

3 Mintalah setiap kelompok membuat analisa 15 menit


stakeholder organisasi atas kondisi kini organisasi
yang telah dipilih

4 Mintalah peserta membuat analisa stakeholder untuk 20 menit


kondisi ideal agar cita-cita organisasi tercapai

5 Mintalah mereka untuk membandingkan kedua 20 menit


gambaran hubungan stakeholder dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan refleksi.

6 Mintalah setiap kelompok untuk menuliskan apa yang 10 menit


sudah kuat dan apa yang masih lemah dari analisa
stakeholder organisasi untuk mencapai tujuan analisa
tersebut. Tuliskan yang kuat dalam kartu merah dan
lemah dengan kartu putih

7 Mintalah setiap kelompok untuk mempresentasikan 20 menit


hasilnya

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 29


Analisa kondisi eksternal organisasi

Bahan presentasi

Analisa Stakeholder
koordinasi
konsultasi
pendanaan Yayasan
Masyarakat
Peduli Umat
Indramayu

RSUD Dinas
Kesehatan

Lembaga
Kesehatan
Masyarakat

Puskemas TB project

Perusahaan
Minyak

Langkah analisa stakeholder


• Bagaimana melakukan analisa stakeholder:
• TuIiskan kembali cita-cita organisasi yang sudah dibuat ditahap sebelumnya,
• Identifikasi siapasi apa saja (pihak atau organisasi) yang mempunyai
pengaruh dalam pencapaian cita-cita organisasi tersebut.
• Tuliskan setiap pihak atau organisasi tersebut ke dalam kartu. Satu kartu
satu organisasi.
• Taruhlah setiap kartu organisasi ke dalam flipchart dengan aturan makin
besar pengaruhnya terhadap organisasi kita dalam mencapai tujuan maka
jarak dengan kartu organisasi kita makin dekat. Dan sebaliknya juga makin
jauh jaraknya maka makin kecil pengaruhnya terhadap organisasi kita dalam
mencapai cita-cita.

30 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Langkah analisa stakeholder
• Gambarkan intensitas hubungan antara organisasi tersebut dengan organisasi
kita dalam sebuah garis.
• Makin tinggi intensitas hubungan maka makin tebal dan besar garisnya.
• Buatlah garis (---) untuk hubungan antara organisasi tersebut dengan
organisasi kita jika bentuk hubungannya adalah koordinasi.
• Buatlah anak panah di setiap garis tersebut untuk menunjukkan arah hubungan.
• Buatlah diagram stakeholder masing-masing untuk kondisi saat ini dan diagram
stakeholder untuk kondisi ideal agar mencapai cita-cita organisasi.
• Jika gambar telah selesai, maka analisislah jaringan kerjasama dengan
pertanyaan-pertanyaan reflektif seperti yang sudah disediakan.
• Dari jawaban pertanyaan reflektif tersebut, susunlah hal yang sudah balk dan
hal yang harus dikembangkan untuk mencapai cita-cita organisasi.

Berdasarkan diagram tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

Kadang- Sangat
Pernyataan Tidak Ya Selalu
Kadang Jarang

Organisasi kita mempunyai masyarakat


dampingan yang jelas dan selalu berkontribusi
untuk program-program kita

Organisasi kita memiliki aturan tertulis untuk


memantau perubahan kebutuhan masyarakat
dampingan

Kita selalu memiliki donor dan potensi


donor untuk mendukung pencapaian tujuan
organisasi

Pemerintah selalu memberi dukungan kepada


program-program kita

Kita rutin membagi informasi atas


perkembangan dan capaian program kepada
stakeholder utama

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 31


Analisa kondisi eksternal organisasi

Bahan bacaan

Kondisi eksternal organisasi secara mudah dipahami


adalah hal-hal yang berada di luar organisasi
1. Analisa Stakeholder
kita yang berpengaruh kepada organisasi dalam
Stakeholder yang dalam bahas Indonesia diartikan
mencapai tujuannya. Banyak hal di luar organisasi
sebagai pemangku kepentingan menurut Freeman
yang perlu diperhatikan dan diketahui karena akan
(1984) didefinisikan sebagai kelompok atau individu
mempengaruhi organisasi dalam menentukan
yang dapat mempengaruhi dan atau dipengaruhi
strategi, tujuan dan juga proses dalam mencapai
oleh suatu pencapaian tujuan tertentu.
tujuan tersebut.

Analisa stakeholder merupakan teknik untuk


Kondisi eksternal organisasi secara mudah dapat
mengetahui sejauhmana kelompok atau pihak-pihak
digambarkan sebagaimana diagram di bawah ini:

Lingkungan Eksternal

Kondisi Organisasi
Global sejenis

Keinginan
pengguna Hukum dan
peraturan

Organisasi

Demografi
Teknologi

Tenaga kerja
terampil Bahan
Keuangan
dasar

Sumber: Practicalmanagement.com

Berbagai teknik atau perangkat telah dibuat untuk tertentu mempengaruhi suatu organisasi dalam
menganalisa kondisi eksternal organisasi. mencapai tujuannya. Dengan demikian, analisa
Berikut ini beberapa teknik untuk menganalisasi stakeholder bertujuan untuk mengetahui dukungan
kondisi eksternal organisasi: dan hambatan atau tantangan dari para stakeholder
dalam mencapai tujuan organisasi.

32 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Bagaimana melakukan analisa stakeholder: dalam sebuah garis. Makin tinggi intensitas
1. Tuliskan kembali cita-cita organisasi yang sudah hubungan maka makin tebal dan besar garisnya.
dibuat di tahap sebelumnya, 7. Buatlah garis (- - -) untuk hubungan antara
2. Identifikasi siapa-siapa saja (pihak atau organisasi tersebut dengan organisasi kita jika
organisasi) yang mempunyai pengaruh dalam bentuk hubungannya adalah koordinasi
pencapaian cita-cita organisasi tersebut. 8. Buatlah anak panah di setiap garis tersebut
3. Tuliskan setiap pihak atau organisasi tersebut ke untuk menunjukkan arah hubungan.
dalam kartu. Satu kartu satu organisasi. 9. Jika gambar telah selesai, maka analisislah
4. Tulislah organisasi kita di tengah-tengah flipchart jaringan kerjasama dengan pertanyaan-
5. Taruhlah setiap kartu organisasi ke dalam pertanyaan reflektif
flipchart dengan aturan makin besar 10. Buatlah diagram stakeholder untuk kondisi ideal
pengaruhnya terhadap organisasi kita dalam agar mencapai cita-cita organisasi
mencapai tujuan maka jarak dengan kartu 11. Bandingkan kedua diagram tersebut, apa yang
organisasi kita makin dekat. Dan sebaliknya sudah baik dan apa yang masih lemah dari
juga makin jauh jaraknya maka makin kecil jaringan kita
pengaruhnya terhadap organisasi kita dalam 12. Dari jawaban pertanyaan reflektif tersebut,
mencapai cita-cita. susunlah hal yang sudah baik dan hal yang
6. Gambarkan intensitas hubungan antara harus dikembangkan untuk mencapai cita-cita
organisasi tersebut dengan organisasi kita organisasi.

Contoh:

Analisa Stakeholder

koordinasi
konsultasi
Yayasan
pendanaan Masyarakat
Peduli Umat
Indramayu
RSUD Dinas
Kesehatan
Lembaga
Kesehatan
Masyarakat

Puskemas TB project

Perusahaan
Minyak

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 33


Analisa kondisi eksternal organisasi

Dari matriks stakeholder tersebut maka kita bisa membuat pertanyaan refleksi:

Kadang- Sangat
Pernyataan Tidak Ya Selalu
Kadang Jarang

Organisasi kita mempunyai masyarakat dampingan


yang jelas dan selalu berkontribusi untuk program-
program kita

Organisasi kita memiliki aturan tertulis untuk


memantau perubahan kebutuhan masyarakat
dampingan

Kita selalu memiliki donor dan potensi donor untuk


mendukung pencapaian tujuan organisasi

Pemerintah selalu memberi dukungan kepada


program-program kita

Kita rutin membagi informasi atas perkembangan


dan capaian program kepada stakeholder utama

Pertanyaan tambahan:
• Sejauhmana para stakeholder mampu
mendukung pencapaian cita-cita organisasi kita?
• Dari hasil refleksi tersebut, bagian mana saja
yang menjadi ancaman dan peluang organisasi

Lampiran

34 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Analisa Kompetisi
dan Kerjasama

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 35


Tujuan pembelajaran :
Peserta mempunyai gambaran melakukan

Analisa analisa kompetisi dan kerjasama di

lingkungan eksternal

Kompetisi dan
Kerjasama Pokok Bahasan :
• Analisa kompetisi dan kerjasama

Metode
Peserta
mempunyai • Kerja kelompok

gambaran • Diskusi pleno


melakukan
analisa
kompetisi dan Alat dan bahan
kerjasama • Kertas flipchart/plano,
...
• kertas potong,

• kertas hvs,

• spidol warna,

• plakban

• LCD projector

Waktu
• ½ sesi

36 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Proses fasilitasi

No Langkah Waktu

1 Jelaskan kepada peserta bahwa sesi berikut adalah analisa 1 menit


kompetisi dan kerjasama dan tujuan sesi ini

2 Jelaskan langkah-langkah dalam analisa kompetisi dan 15 menit


kerjasama menggunakan bahan langkah-langkah analisa
kompetisi dan kerjasama

3 Mintalah setiap kelompok membuat analisa kompetisi dan 30 menit


kerjasama organisasi mereka

4 Mintalah masing-masing kelompok menganalisa peluang 15 menit


dan ancaman organisasi mereka berdasarkan hasil analisa
kompetisi dan kerjasama organisasi mereka. Tuliskan yang
kuat dalam kartu merah dan lemah dengan kartu putih

5 Mintalah masing-masing kelompok untuk mempresentasikan 20 menit


hasil kerjanya (@ 5 menit )

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 37


Analisa Kompetisi dan Kerjasama

Bahan presentasi

Hak yang perlu diperhatikan dari kompetitor

Tujuan
kompetitor

Asumsi Strategi
Kompetitor
kompetitor kompetitor

Kemampuan
kompetitor

Langkah analisa kompetisi dan kerjasama

1. Identifikasi dimana lokasi layanan organisasi kita member! layanan


2. Identifikasi organisasi atau pihak-pihak mana saja yang memberikan
layanan sama dengan yang kita cita-citakan
3. Urutkan organisasi tersebut berdasarkan paling banyak layanannya
hingga paling kecil layanannya.
4. Letakkan organisasi tersebut ke dalam diagram. Makin tinggi kualitas
layanan maka letaknya makin ke kanan dan makin tinggi image
(kesan) atas layanan tersebut maka semakin ke atas posisinya.

38 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Analisa kompetisi dan kerjasama
+
Image

LKM

Puskesmas
YPU
Dinkes RSUD

- Kualitas +

Analisa kompetisi dan kerjasama


5. Dari diagram tersebut maka :
• Dimana posisi organisasi kita dibanding para
kompetitor
• Sejauhmana peluang kerjasama antara
organisasi kita dengan organisasi lain
efektivitas untuk mencapai cita-cita
• Apa peluang dan ancaman kepada organisasi
kita untuk mencapai cita-cita organisasi

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 39


Analisa Kompetisi dan Kerjasama

Bahan bacaan

Sebagaimana halnya yang disampaikan dalam pendekatan ini karena terlalu banyak memilih target
tahap sebelumnya, lingkungan luar organisasi pasar.
termasuk di dalamnya adalah melihat organisasi
sejenis dan juga global konteks. Analisa terhadap Penelitian dan beberapa informasi tentang pasar
kedua hal tersebut akan membantu organisasi berikut ini diperlukan :
melihat sejauhmana tingkat persaingan dari Sifat atau ciri-ciri istimewa – Apa kebutuhan kritis
jenis layanan yang kita berikan, gambaran pasar atau utama dari customer utama organisasi Anda?
persaingan serta peluang-peluang atas pelayanan Apakah kebutuhan-kebutuhan tersebut bisa dipenuhi
yang kita berikan. Lebih lanjut hal-hal tersebut akan organisasi kita? Bagaimana kondisi demografi dan
membantu organisasi menyusun strategi untuk lokasi dari costumer tersebut? Apakah ada musim
meraih keuntungan dari persaingan. atau siklus khusus yang mempengaruhi kebutuhan
atas layanan kita? Sebagai informasi, untuk LSM,
Dalam dunia bisnis hal tersebut disebut dengan costumer ada dua bagian, yaitu pemberi dana dan
analisa pasar. Analisa pasar secara umum juga masyarakat penerima layanan.
bertujuan memberi gambaran pada para pengusaha
bagaimana karakteristik pasar secara keseluruhan, Ukuran target utama pasar-Sebagai tambahan untuk
baik dari segi konsumen, segi peluang produk, serta ukuran pasar Anda, seberapa besar belanja atau
persaingan dengan brand lain. pembiayaan progam tahunan dari donor-donor di
sektor layanan atau program Anda? Seberapa
Hal-hal yang perlu dimasukkan dalam analisa pasar besar pertumbuhan pasar untuk layanan atau
diantaranya adalah : program Anda?
Gambaran organisasi kita, termasuk kemampuan
organisasi saat ini dan trend perkembangan Seberapa besar bagian pasar yang bisa anda
organisasi kita dalam kurun waktu tertentu dapatkan?- Seberapa persen bagian pasar dan
(keuangan, program) serta karakteristik organisasi. jumlah costumer yang Anda harapkan di area
Hal selanjutnya adalah gambaran organisasi- georgafis yang telah Anda tetapkan.
organisasi lain yang mempunyai kesamaan program
atau kegiatan di wilayah kerja kita. Harga dan target keuntungan kotor. Tentukan
struktur harga, tingkat keuntungan kotor dn berbagai
Informasi tentang target pasar Anda. Lebih perjelas diskon yang ingin Anda rencanakan dan gunakan.
target pasar sesuai dengan kemampuan mengelola.
Beberapa organisasi melakukan kesalahan atas Analisa kompetisi- Analisa kompetsisi harus
mengidentifikasikan kompetisi atas produk atau

40 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


jasa yang sebanding dan segmen pasar. Jajaki kesenjangan kualitas SDM, cara pandang
beberapa karakteristik berikut ini dalam gambaran terhadap LSM, dll)
kompetisi:
• Kue pasar atau pembagian pasar Peraturan yang menghambat- peraturan dari
• Kekuatan dan kelemahan donor atau pemerintah yang mempengaruhi
• Seberapa penting target pasar kita bagi program, layanan dan aktivitas organisasi Anda
kompetitor? dan bagaimana organisasi akan memenuhi aturan-
• Adakah hambatan tersembunyi yang aturan tersebut. Sebutkan berbagai dampak (proses
mempengaruhi Anda untuk masuk ke pasar? dan biaya) untuk memenuhi peraturan tersebut.
• Peluang-peluang apa saja yang Anda miliki
untuk masuk ke pasar? Seperti dalam tulisan pengantar tentang
• Apakah ada kompetitor tidak langsung yang pengembangan organisasi ini, kompetisi di
berpengaruh terhadap kesuksesan Anda? lingkungan LSM juga terjadi sebagaimana yang
• Hambatan-hambatan apa saja di pasar terjadi di dunia usaha. Kompetisi di dunia LSM
Anda tersebut (misal perubahan teknologi, terjadi karena beberapa hal, yaitu :

1. Donor yang terbatas dan semakin sedikit


jumlah dana yang tersedia. Jumlah donor
LSM semakin
dan juga jumlah dana yang tersedia semakin
tumbuh, baik itu
menyebabkan kue pembiayaan yang selama
yang didirikan oleh
ini diterima LSM untuk menjalankan program
para aktivis maupun
orang-orang kaya semakin mengecil. Akibatnya persaingan untuk

yang ingin melakukan mendapatkan kue pembiayaan juga semakin


kegiatan sosial atau kompetitif.
pun layanan sosial 2. LSM semakin tumbuh, baik itu yang didirikan
perusahaan yang telah oleh para aktivis maupun orang-orang kaya
berkembang menjadi yang ingin melakukan kegiatan sosial atau
yayasan sosial dan pun layanan sosial perusahaan yang telah
juga masuknya berkembang menjadi yayasan sosial dan juga
organisasi-organisasi masuknya organisasi-organisasi internasional di
internasional di Indonesia.
Indonesia.
Dengan demikian, sebagaimana yang dilakukan di
sektor industri – LSM juga penting untuk mengenal
sejauhmana kompetisi di sektor yang dijalankan oleh
LSM tersebut.

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 41


Analisa Kompetisi dan Kerjasama

Melihat kompetitor menjadi sesuatu yang sangat


penting. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat kita
melihat kompetitor adalah seperti tergambar dalam
diagram di bawah ini:

Hak yang perlu diperhatikan dari kompetitor

Tujuan
kompetitor

Asumsi Strategi
kompetitor
kompetitor kompetitor

Kemampuan
kompetitor

Berikut ini langkah-langkah untuk menganalisa 5. Dari diagram tersebut maka :


kompetisi dan sekaligus kerjasama. • Dimana posisi organisasi kita dibanding para
1. Identifikasi dimana lokasi layanan organisasi kita kompetitor
memberi layanan • Apa peluang dan ancaman kepada
2. Identifikasi organisasi atau pihak-pihak mana organisasi kita untuk mencapai cita-cita
saja yang memberikan layanan sama dengan organisasi
yang kita cita-citakan • Sejauhmana peluang kerjasama antara
3. Urutkan organisasi tersebut berdasarkan organisasi kita dengan organisasi lain
paling banyak layanannya hingga paling kecil efektivitas untuk mencapai cita-cita
layanannya.
4. Letakkan organisasi tersebut ke dalam diagram. Lampiran
Makin tinggi kualitas layanan maka letaknya
makin ke kanan dan makin tinggi image (kesan)
atas layanan tersebut maka semakin ke atas
posisinya.

42 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Analisa Customer

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 43


Tujuan pembelajaran :
Peserta mempunyai gambaran bagaimana

Analisa
melakukan analisa customer organisasi

mereka

Customer
Pokok Bahasan :
• Analisa customer organisasi kita

Peserta
mempunyai Metode
gambaran • Kerja kelompok
bagaimana me- • Diskusi pleno
laku­kan analisa
customer....
Alat dan bahan
• LCD projecor

• Alur model pengembangan organisasi

• Flipchart,

• spidol warna,

• plakban

Waktu
• 1 sesi

44 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Proses fasilitasi

No Langkah Waktu

1 Jelaskan tujuan sesi: Peserta mengenal alat bagaimana 5 menit


menganalisa costumer dan siapa costumer LSM itu

2 Jelaskan cara melakukan analisa donor dengan menggunakan 15 menit


langkah-langkah seperti di power point.

3 Mintalah setiap kelompok membuat diagram analisa donor dan 30 menit


menganalisanya berdasarkan langkah-langkah di power point

4 Mintalah peserta untuk mempresentasikan hasilnya 25 menit

5 Mintalah tangapan peserta apa yang susah dan apa 15 menit


yang mudah dari analisa donor tersebut dan bagaimana
mengatasinya

Bahan presentasi

Langkah analisa costumer Penerima manfaat

Dari analisa sosial:


• Siapa penerima manfaat utama dari layanan organisasi
kita?
• Siapa penerima manfaat sekunder atas layanan kita?
• Siapa yang menentukan keputusan dari penerimaan
manfaat di tingkat individu, keluarga dan komunitas atas
penggunaan layanan?
• Bagaimana karakteristik sosial dan ekonomi dari penerima
manfaat primer, skunder dan pengambil keputusan
tersebut.

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 45


Analisa Customer

Analisa costumer pemberi dana


• Siapa saja donor organisasi kita untuk menjalankan program
guna mencapai cita-cita organisasi?
• Siapa saja donor lain yang membiayai layanan atau program
sama dengan layanan/program organisasi kita? (kita bisa cari
informasi dari web, informasi donor atau informasidari mitra-
mitra kita)
• Berapa besar dana-dana yang tersedia di masing-masing
donor tersebut dalam membiayai program sejenis dengan
program kita di tahun depan?
• Urutkan donor-donor tersebut berdasarkan urutan besar
kecil ketersediaan dana membiayai program sejenis dengan
program organisasi kita. Buatlah dalam kertas bundar masing-
masing organisasi itu sesuai dengan urutan besar kecilnya.

Analisa costumer pemberi dana

• Gambarlah dalam sebuah diagram, dimana organisasi kita


berada ditengah dan kemudian:
• Buatlah lingkaran mengelilingi kotak/lingkaran organisasi kita
• Letakkan donor yang telah membiayai program kita di dalam
Iingkaran
• Letakkan donor yang belum pernah membiayai program kita di
luar Iingkaran
• Urutkan jauh dekat donor dengan organisasi kita sesuai
dengan tingkat pengetahuan kita atas karakteristik donor
tersebut. Semakin kurang mengenal Ietaknya semakin jauh
dari organisasi kita dan demikian sebaliknya.

46 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Contoh Hasil Analisa Donor

Masyarakat
Indramayu Dinas
Kesehatan

Lembaga
Kesehatan
Masyarakat
TB
project
Perusahaan
IUWASH Minyak

PNPM

Analisa Costumer Pemberi Dana


Analisa costumer pemberi dana
• Cobalah jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
• Sejauhmana sebenarnya organisasi kita mengenal donor?
• Donor-donor mana saja yang seharusnya masih perlu kita
kenal?
• Seberapa banyak donor yang sangat berpotensial untuk
bekerjasama dengan organisasi kita?
• Apa ancaman dan peluang untuk kita bekerjasama dengan
donor-donor serta masyarakat penerima manfaat layanan
kita?

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 47


Analisa Customer

Bahan bacaan
Dan karena persaingan
Siapa costumer (pelanggan) kita? Di dunia
di restoran serta
bisnis customer dipahami sebagai pihak yang penjualan yam cepat saji
membeli atau pengguna dari barang atau jasa yang semakin tinggi dengan
diproduksi dan dijual oleh suatu produsen. Dalam
dunia LSM costumer sering juga disebut sebagai
masuknya produsen
penerima manfaat yaitu masyarakat, namun juga lokal serta franchise
donor sebagai pemberi atas pelayanan yang asing baru – maka
diberikan oleh LSM.
perusahaan itu semakin
Dalam dunia bisnis pengenalan atas karakteristik
mengembangkan strategi
customer sangat penting karena akan sangat dengan berdasarkan
menentukan strategi bisnis dari suatu produk dari tipologi customer yang
suatu perusahaan sehingga produknya banyak
dibeli oleh customer.
mereka bidik.

Sebagai contoh, suatu perusahaan cepat saji dari


negara barat akan membuka pasar di Indonesia. Mereka menjual nasi sebagai pendamping ayam
Dari analisa mereka, stratifikasi secara ekonomi dan kentang goreng hanya produk sampingan.
masyarakat di perkotaan Indonesia adalah Harga produk yang mereka jual sesuai dengan
golongan kelas A...%, golongan kelas B ..%, kemampuan beli golongan C, walaupun ukuran
golongan kelas C...% dan kelas D...%. Hampir ayam tidak lagi sama seperti yang mereka jual
seluruh strata makan nasi untuk sarapan, makan di negara-negara maju lainnya. Lokasi berjualan
siang dan makan malam. 90% warga yang adalah di pusat perbelanjaan atau mall. Atas strategi
makan di luar, suka mengkonsumsi sambal atau tersebut, maka perusahaan cepat saji tersebut
hal yang pedas. 60 % dari warga kota, banyak menjadi pioneer dan penjual ayam goreng cepat saji
menghabiskan waktu liburan di mall atau pusat yang utama serta banyak cabang di Indonesia.
perbelanjaan. Sebagian besar penduduk Indonesia
adalah muslim. Berdasarkan hasil analisa costumer Dan karena persaingan di restoran serta penjualan
tersebut maka perusahaan makanan cepat saji yam cepat saji semakin tinggi dengan masuknya
tersebut mengutamakan customer untuk golongan produsen lokal serta franchise asing baru – maka
B dan C. Produk mereka jual adalah produk halal perusahaan itu semakin mengembangkan strategi
dan mendapatkan sertifikasi MUI. dengan berdasarkan tipologi customer yang mereka

48 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


bidik. Misal karena isu-isu kesehatan semakin dalam berderma, maka beberapa LSM sudah
berkembang maka mereka menyediakan produk mengembangkan strategi fundraising dengan
hasil olahan dari bahan organik. Demikian halnya menerima derma langsung dari masyarakat serta
berdasarkan penelitian atas costumer, ternyata yang merubah organisasinya menjadi ormas untuk dapat
lebih menentukan pemilihan makan bagi keluarga menghimpun dana dari anggota - selain untuk
adalah anak maka dalam promosi mereka menyasar mengantisipasi undang-undang yayasan.
anak-anak serta menyediakan barang promosi untuk
anak-anak serta menyediakan fasilitas bermain Memahami costumer bagi LSM menjadi suatu
untuk anak-anak. hal yang penting, baik untuk bisa mendapatkan
pembiayaan atas layanan yang diberikan maupun
Bagaimana dengan dunia LSM? Ternyata di dunia agar layanan yang diberikan diterima dengan baik
LSM juga melakukan hal-hal tersebut. Sebagai oleh penerima manfaat. Dengan mengetahui
pembeli layanan atas produk LSM adalah para karakteristik donor, maka kita bisa menjadi tahu
donor. Jika dulu yang dikenal sebagai donor siapa saja donor yang mempunyai alokasi dana
adalah LSM atau perusahaan konsultan asing yang sesuai dengan layanan yang kita miliki dan sesuai
menyalurkan dana dari negara mereka atau negara dengan wilayah kerja kita. Juga kita akan tahu
donor. Dalam perkembangannya, donor tidak berapa besar alokasi dana dari masing-masing
hanya dari donor tradisional tersebut – perusahaan donor untuk kegiatan tersebut serta bagaimana
asing atau lokal menjadi donor juga. Demikian mekanisme untuk mendapatkan dana dari masing-
halnya pemerintah juga telah mengembangkan masing donor itu. Demikian halnya dengan
berbagai program yang menjadikan pemerintah memahami karakteristik penerima manfaat akan
sebagai salah satu donor alternatif. Di sisi mempermudah kita membuat layanan yang diterima
lain, negara-negara donor akan mulai untuk oleh sebagian besar calon pemanfaat dan juga
bekerjasama langsung dengan lembaga lokal di strategi untuk masuk ke masyarakat tersebut serta
Indonesia. Atas dasar hal tersebut mulai banyak efektif memenuhi kebutuhan
LSM yang bekerja sama dengan perusahaan dan masyarakat.
pemerintah untuk menjalankan layanan mereka
dan mengembangkan kemampuan staf serta ........
layanannya agar memenuhi kebutuhan dari donor pemerintah
lokal dan pemerintah tersebut. Dan karena kebijakan
juga telah
mengembangkan
negara donor akan bekerjasama dengan lembaga
berbagai program
lokal serta adanya aturan bahwa hanya organisasi yang menjadikan
lokal yang boleh menerima dana dari donor lokal pemerintah
(pemerintah dan perusahaan) maka tidak sedikit sebagai salah
LSM asing membuat LSM lokal. Demikian halnya
satu donor
alternatif.
dengan semakin tingginya semangat masyarakat

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 49


Analisa Customer

Bagaimana cara menganalisa costumer? Bagi a. Buatlah lingkaran mengelilingi kotak/


LSM menganalisa costumer penerima manfaat lingkaran organisasi kita
(masyarakat) sudah terbiasa dan bahkan sudah b. Letakkan donor yang telah membiayai
bisa dibilang ahlinya dengan melalui analisa sosial. program kita di dalam lingkaran
Yang mungkin perlu ditekankan dalam analisa c. Letakkan donor yang belum pernah
sosial tersebut adalah siapa penerima manfaat membiayai program kita di luar lingkaran
utama dari layanan organisasi kita? Siapa penerima d. Urutkan jauh dekat donor dengan organisasi
manfaat sekunder atas layanan kita? Siapa yang kita sesuai dengan tingkat pengetahuan kita
menentukan keputusan dari penerimaan manfaat atas karakteristik donor tersebut. Semakin
di tingkat individu, keluarga dan komunitas atas kurang mengenal letaknya semakin
penggunaan layanan? Bagaimana karakteristik jauh dari organisasi kita dan demikian
sosial dan ekonomi dari penerima manfaat primer, sebaliknya.
skunder dan pengambil keputusan tersebut. 6. Cobalah jawab pertanyaan-pertanyaan berikut
ini:
Untuk menganalisa costumer donor maka perlu a. Sejauhmana sebenarnya organisasi kita
dilakukan beberapa langkah sebagai berikut : mengenal donor?
1. Siapa saja donor organisasi kita untuk b. Donor-donor mana saja yang seharusnya
menjalankan program guna mencapai cita-cita masih perlu kita kenal?
organisasi? c. Seberapa banyak donor yang sangat
2. Siapa saja donor lain yang membiayai layanan berpotensial untuk bekerjasama dengan
atau program sama dengan layanan/program organisasi kita?
organisasi kita? (kita bisa cari informasi dari d. Apa ancaman dan peluang untuk kita
web, informasi donor atau informasi dari mitra- bekerjasama dengan donor-donor serta
mitra kita) masyarakat penerima manfaat layanan kita?
3. Berapa besar dana-dana yang tersedia di
masing-masing donor tersebut dalam membiayai
program sejenis dengan program kita di tahun
depan?
4. Urutkan donor-donor tersebut berdasarkan
urutan besar kecil ketersediaan dana membiayai
program sejenis dengan program organisasi
kita. Buatlah dalam kertas bundar masing-
Sebagai
pembeli layanan
masing organisasi itu sesuai dengan urutan
atas produk LSM
besar kecilnya. adalah para
5. Gambarlah dalam sebuah diagram, dimana donor.
organisasi kita berada di tengah dan kemudian:

50 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Analisa Program
atau Layanan
Organisasi

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 51


Tujuan pembelajaran :
Peserta mempunyai gambaran bagaimana

Analisa Program menganalisa program/kegiatan utama

atau Layanan
organisasi

Organisasi Pokok Bahasan :


• Analisa program dan layanan

organisasi

Peserta
mempunyai Metode
gambaran • Kerja kelompok
bagaimana • Diskusi pleno
menganalisa
program
Alat dan bahan
• kertas warna ukuran hvs,

• lem,

• kertas plano,

• gunting,

• LCD projecor

• Flipchart,

• spidol warna,

• plakban

Waktu
• 1 sesi

52 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Proses fasilitasi

No Langkah Waktu
1 Jelaskan tujuan sesi: Peserta mengenal alat bagaimana 5 menit
menganalisa program/proyek/layanan LSM.
2 Jelaskan cara melakukan analisa donor dengan 15 menit
menggunakan langkah-langkah seperti di power point.
3 Mintalah setiap kelompok membuat diagram analisa program/ 30 menit
proyek/layanan dan menganalisanya berdasarkan langkah-
langkah di power point.
4 Mintalah peserta untuk mempresentasikan hasilnya. 25 menit
5 Mintalah tangapan peserta apa yang susah dan apa yang 15 menit
mudah dari analisa program/proyek/layanan tersebut dan
bagaimana mengatasinya.

Bahan presentasi

Analisa program/layanan
+
Manfaat bagi masyarakat

Layanan
kesehatan
gratis
Pengobatan
Cuci TBC
tangan
pakai
sabun

- Keberlanjutan +

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 53


Analisa program atau layanan organisasi

Langkah-langkah analisa program

1. Identifikasi program atau layanan/proyek yang dilakukan oleh organisasi


kita pada 2 tahun terakhir ini.
2. Urutan program/proyek atau layanan tersebut berdasarkan besar-kecilnya
anggaran per tahunnya.
3. Tuliskan masing-masing proyek atau program dalam lingkaran sesuai
besar kecilnya.
4. Gambarlah diagram sebagaimana dalam contoh.
5. Letakkan masing-masing program ke dalam diagram dengan ketentuan
sebagai berikut:
• Semakin besar manfaat bagi masyarakat dampingan maka letaknya
semakin ke atas.
• Semakin tinggi keberlanjutan atau keberlangsungan program/proyek
maka letaknya semakin ke kanan.

Langkah-langkah analisa program

Setelah selesai, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini :


• Program/proyek/layanan apa yang paling bermanfaat bagi
masyarakat dan juga tinggi keberlanjutannya?
• Program mana saja yang paling bermanfaat bagi organisasi kita?
• Dari program/proyek/layanan kita tersebut, mana saja yang akan
mendapat dukungan donor di masa depan?
• Dari analisa kita tersebut, apa kekuatan dan kelemahan program/
proyek/layanan organisasi untuk mencapai cita-cita organisasi?

54 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Bahan bacaan

Perusahaan dikenal karena produknya. Jika atau layanan yang diberikan oleh suatu LSM harus
kita berbicara “Garuda” maka kesan yang akan mampu memberi kepuasan kepada kedua pihak
muncul disebagian besar orang adalah layanan tersebut, baik donor yang membiayai program atau
penerbangan pesawat. Juga ketika muncul kata layanan maupun masyarakat dampingan sebagai
“Blue bird” maka kesan yang muncul adalah taxi. penerima manfaat atas program atau layanan.
Demikian halnya ketika muncul kata “Fuji” maka
kesan yang muncul adalah kamera. Perusahaan- Selain hal tersebut, program atau layanan harus
perusahaan tersebut dikenal atas produk-produknya. memberi manfaat kepada LSM itu sendiri.
Dan sebenarnya perusahaan-perusahaan tersebut
mempunyai berbagai produk lain selain yang paling Tantangan bagi LSM semakin berkembang dimana
dikenal luas oleh masyarakat tersebut. pada dekade akhir ini, dalam perbincangan di
dunia internasional tentang efektivitas bantuan
Demikian halnya di dunia LSM, jika kita menyebut pembangunan telah memotivasi banyak donor untuk
nama suatu LSM, maka kesan pertama yang mencari lebih jauh dampak (outcome dan impact)
muncul adalah produknya. Jika disebut nama atas kegiatan-kegiatan mereka. Lebih spesifik lagi,
WWF, maka kesan pertama yang akan muncul LSM ditantang untuk mencapai hasil yang lebih
adalah perlindungan binatang. Demikian juga ketika optimal atas pendanaan mereka. Lebih lanjut lagi,
menyebut “Green Peace” maka kesan yang muncul masyarakat yang menjadi donatur atas kegiatan-
adalah kampanye perlindungan alam. Jika “Kehati” kegiatan mereka telah meningkatkan harapan
disebut maka kesan yang muncul adalah donor kepada proyek atau program yang mereka danai
lingkungan hidup. Nah, jika nama LSM kita disebut, agar mempunyai dampak yang lebih
apakah kesan yang muncul di masyarakat? kepada kehidupan masyarakat
miskin atau mereka yang
Produk bagi perusahaan karena tanpa produk terpinggirkan.
tersebut maka suatu perusahaan tidak bisa hidup.

LSM juga tidak akan hidup jika produknya tidak LSM


laku. Produk di LSM adalah layanan atau program ditantang untuk
yang mereka miliki. Sebagaimana dari hasil analisa
mencapai hasil
yang lebih
pasar, maka program atau layanan untuk memenuhi optimal atas
kebutuhan dari costumer, yaitu donor dan pendanaan
masyarakat dampingan LSM. Karena itu program mereka.

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 55


Analisa program atau layanan organisasi

Tantangan juga semakin berkembang dimana LSM


harus mampu membiayai kebutuhan-kebutuhan
organisasi mereka agar organisasi mereka mampu Tantangan juga semakin
berjalan sesuai dengan yang diharapkan. berkembang dimana
• Analisa program organisasi akan membantu
LSM harus mampu
organisasi untuk melihat beberapa hal, yaitu :
• Apa saja program-program di organisasi kita dan
membiayai kebutuhan-
perbandingan besar kecil antar program itu, kebutuhan organisasi
• Sejauhmana program-program atau layanan mereka agar organisasi
itu mempunyai dampak berkelanjutan bagi
masyarakat atau penerima manfaat?
mereka mampu berjalan
• Sejauhmana program-program itu sesuai sesuai dengan yang
dengan tujuan dan nilai-nilai organisasi diharapkan.
• Sejauhmana program itu memenuhi kebutuhan
masyarakat dampingan dan kebutuhan donor

b. Semakin tinggi keberlanjutan atau


Langkah-langkah untuk melakukan analisa program/
keberlangsungan program/proyek maka
layanan adalah :
letaknya semakin ke kanan.
1. Identifikasi program atau layanan/proyek yang
6. Setelah selesai, jawablah pertanyaan-
dilakukan oleh organisasi kta pada 2 tahun
pertanyaan berikut ini :
terakhir ini.
a. Program/proyek/layanan apa yang paling
2. Urutan program/proyek atau layanan tersebut
bermanfaat bagi masyarakat dan juga tinggi
beerdasarkan besar-kecilnya anggaran per
keberlanjutannya?
tahunnya.
b. Program mana saja yang paling bermanfaat
3. Tuliskan masing-masing proyek atau program
bagi organisasi kita?
dalam lingkaran sesuai besar kecilnya.
c. Dari program/proyek/layanan kita tersebut,
4. Gambarlah diagram sebagaimana dalam
mana saja yang akan mendapat dukungan
contoh.
donor di masa depan?
5. Letakkan masing-masing program ke dalam
d. Dari analisa kita tersebut, apa kekuatan
diagram dengan ketentuan sebagai berikut:
dan kelemahan program/proyek/layanan
a. Semakin besar manfaatbagi masyarakat
organisasi untuk mencapai cita-cita
dampingan maka letaknya semakin ke atas
organisasi?

56 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Analisa
Sumberdaya
Manusia

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 57


Tujuan pembelajaran :
Peserta mempunyai gambaran bagaimana

Analisa menganalisa pengelolaan sumberdaya

manusia di organisasi

Sumberdaya
Manusia Pokok Bahasan :
• Analisa efektivitas pengelolaan

sumberdaya manusia di organisasi

Peserta
mempunyai gam­ Metode
baran bagaimana • Kerja kelompok
menganalisa • Diskusi pleno
penge­lolaan
sumber­daya
manusia... Alat dan bahan
• LCD projecor

• Formulir manajemen SDM

• Kartu potong merah dan putih

• Flipchart,

• spidol warna,

• plakban

Waktu
• 1 sesi

58 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Proses fasilitasi

No Langkah Waktu

1 Jelaskan kepada peserta tujuan sesi ini 1 menit

2 Jelaskan ruang lingkup proses pengelolaan SDM 15 menit


menggunakan diagram di chart

3 Jelaskan cara mengisi formulir analisa SDM 10 menit

4 Mintalah setiap kelompok untuk mengisi formulir tersebut 15 menit

5 Mintalah setiap kelompok untuk mendiskusikan pertanyaan : 20 menit


• Adakah hal lain dalam SDM yang masih perlu diperhatikan?
• Apa yang sudah kuat di organisasi kita dalam hal SDM
• Apa yang masih lemah di organisasi kita dalam hal SDM

6 Mintalah setiap kelompok untuk menuliskan apa yang sudah 10 menit


kuat dan apa yang masih lemah dari analisa stakeholder
organisasi untuk mencapai tujuan analisa tersebut. Tuliskan
yang kuat dalam kartu merah dan lemah dengan kartu putih

7 Mintalah setiap kelompok untuk mempresentasikan hasilnya 20 menit

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 59


Analisa Sumberdaya Manusia

Bahan presentasi

Proses pengelolaan sumber daya manusia

Perekrutan

Pengembangan Penentuan
kepemimpinan tujuan

Pengelolaan Pelatihan dan


karir pengembangan

Manajemen Kompensasi dan


kinerja tunjangan

Formulir analisa pengelolaan SDM


Kadang- Sangat
Pernyataan Tidak Ya Selalu kadang jarang
Visi & misi organisasi kita dimengerti &
dicerminkan dalam aktivitas seluruh bagian
organisasi.
Pemimpin organisasi kita selalu mendorong
seluruh orang di organisasi untuk berperan
serta dalam perencanaan & pengambilan
keputusan.
Suasana lingkungan kerja di organisasi
kita mempromosikan nilai-nilai yang dianut
organisasi, termasuk kesetaraan gender.
Organisasi kita mempunyai prosedur
rekrutmen yang tertulis dan diterapkan.
Organisasi kita mempunyai prosedur
pengembangan staf dan menerapkannya.
Organisasi kita mempunyai prosedur
pengambilan keputusan dan menerapkannya.

60 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Formulir analisa pengelolaan SDM
Kadang- Sangat
Pernyataan Tidak Ya Selalu kadang jarang
Organisasi kita memperbaiki tata tertib organisasi
secara rutin.
Semua staf di organisasi kita secara konsisten
menerapkan tata tertib yang baku & tertulis.
Fungsi-fungsi dari struktur organisasi kita mudah
dipahami oleh seluruh bagian organisasi.
Periodisasi kepemimpinan di organisasi kita dengan
jelas tertuang dalam AD/ART.
Seluruh fungsi pengurus & pelaksana kita tertuang
dengan jelas dalam AD/ART.
Dalam organisasi kita setiap pengurus & pelaksana
selalu diisi oleh orang yang berbeda.
Organisasi kita memiliki mekanisme kaderisasi yang
efektif.
Pimpinan organisasi kita selalu memberikan hasil
evaluasi kinerja kepada setiap bagian yang menjadi
tanggung jawabnya.

Bagaimana menganalisa pengelolaan SDM


organisasi kita

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dalam formulir tersebut.


Setelah semua pertanyaan dijawab, maka :
• Adakah hal lain dalam SDM yang masih perlu
diperhatikan?
• Apa yang sudah kuat di organisasi kita dalam hal SDM?
• Apa yang masih lemah di organisasi kita dalam hal SDM?

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 61


Analisa Sumberdaya Manusia

Bahan bacaan
Motivasi orang untuk
Sumberdaya manusia mempunyai arti semua orang
kerja dalam organisasi
(laki-laki dan perempuan) yangterlibat dalam kerja selalu bermacam-
LSM, yaitu: eksekutif, staf, anggota, sukarelawan, macam, misalnya:
konstituen,penyumbang, pembina dan pengurus.
karena uang, keinginan
Sumberdaya manusia tersebut haruslah mempunyai
motivasi, peluang dan keterampilan yang dibutuhkan
melayani, peluang
untuk berkontribusipositif terhadap organisasi. untuk menerapkan
keterampilan, panggilan
Dalam organisasi yang matang, uraian tugas serta
jiwa atau keagamaan,
pendelegasian tugas selalu diperbaharui sesuai
dengan perubahan rencana, prioritas serta kondisi
status sosial, keamanan,
organisasi. Pekerjaan akan dialokasikan untuk peluang untuk
menjamin koordinasi, komunikasi serta alur kerja bepergian, peluang
yang lancar. Staf dan sukarelawan akan diminta untuk peningkatan, atau
hasil kerjanya sesuai dengan keterampilan dan
kemampuan mereka. Pendelegasian tugas harus
kombinasi dari berbagai
mempertimbangkan bagaimana personil yang bentuk motivasi tersebut.
mengemban tugas tersebut mampu dan sesuai
tuntutan yangada. Misalnya: untuk melakukan
pendampingan masyarakat yang sebagian besar insentif atau penghargaan, agar insentif yang
perempuan, maka keberadaan perempuan sebagai diberikan sesuai dengan motivasi orang bekerja
petugas lapangan merupakan kemutlakan yang di LSM dan akhirnya berdampak positif terhadap
akan memberi manfaat positif bagi pencapaian organisasi.
tujuan.
Setiap LSM mempunyai budaya. Budaya ini
Motivasi orang untuk kerja dalam organisasi salah satunya dimunculkan dalam bagaimana
selalu bermacam-macam, misalnya: karena uang, bekerja, berpikir serta berperasaan untuk
keinginan melayani, peluang untuk menerapkan mencapai misi dan bagaimana dia merespon
keterampilan, panggilan jiwa atau keagamaan, situasi yang mempengaruhi tujuan, program dan
status sosial, keamanan, peluang untuk bepergian, pelaksanaannya. Budaya organisasi tumbuh melalui
peluang untuk peningkatan, atau kombinasi dari pertukaran informasi tentang sejarah, pengalaman,
berbagai bentuk motivasi tersebut. Motivasi setiap tradisi,bahasa dan nilai-nilai di antara para anggota.
orang cukup penting diperhatikan dalam pemberian Budaya organisasi dibentuk melaluiorientasi dan

62 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


pembelajaran untuk menularkan pola pikiran dan Cukup sulit untuk menemukan orang dan lingkungan
perilaku organisasi, atau melalui cara lain adalah pekerjaan seperti dimiliki yang oleh tukang
melalui penerimaan staf yang telah mempunyai sapu di NASA. Biasanya seorang tukang sapu
nilai-nilaiyang sama. Untuk itu perlu adanya jaminan merasa dirinya tidak mempunyai arti apa-apa bagi
bahwa semua staf (baik pria maupunwanita) keberhasilan perusahaan dan pihak manajemen
mempunyai kesempatan yang sama dalam sendiri jarang atau tidak pernah berpikir bahwa
pengembangan dirinya. seorang tukang sapu berpengaruh terhadap out
put suatu perusahaan. Bisa jadi dalam suatu
Berikut tulisan penulis di buku panduan OCA- perusahaan perasaan dan sikap tidak tahu perannya
ACCESS yang sampai saat ini masih membekas terhadap keberhasilan suatu perusahaan itu terjadi
saat membahas sumberdaya manusia dalam suatu pada level yang jauh lebih tinggi dari tukang sapu.
organisasi:
Bagimana caranya agar seluruh bagian mempunyai
“Suatu hari ada seorang tamu datang wawasan dan pemikiran seperti “si tukang sapu”
berkunjung di kantor NASA. Di kantor itu? Agar tercipta kinerja seperti tukang sapu NASA
tersebut dijumpainya seorang tukang sapu maka perlu dilakukan beberapa hal sebagai berikut:
yang sedang membersihkan lantai halaman
salah satu ruangan kantor. Tamu tersebut • Sharing atau berbagi informasi antar bagian
mendekati tukang sapu dan bertanya, “Apa dan juga antar personal dalam suatu bagian.
yang sedang Saudara kerjakan?” Tukang sapu Kegiatan ini dimaksudkan agar seluruh bagian
itu menjawab, “Saya sedang ikut membantu atau personal mengenal apa yang dikerjakan
menemukan misteri angkasa luar.” Tamu oleh bagian lain dan/atau personal lain dan
itu bingung dan tanyanya lagi’ “Bagaimana out putnya. Dengan mengenal maka tahapan
Anda bisa membantu menemukan misteri berikutnya akan lebih mudah yaitu untuk
luar angkasa?” “Saya membantu menemukan memahami peran bagian atau
misteri luar angkasa dengan bekerja pihak lain serta hambatan-
membersihkan ruangan ini,” jawabnya,” hambatan pihak lain
walaupun hanya menyapu lantai, saya dalam melaksanakan
percaya bahwa hasil kerja saya ini membantu fungsinya.
orang-orang di kantor ini dalam berpikir dan
bekerja menemukan misteri luar angkas”.
Produk di LSM
Bagaimana mungkin seorang tukang sapu mampu
adalah layanan
atau program yang
merasakan dan menyadari bahwa pekerjaannya mereka miliki.
mempengaruhi suatu hasil yang tidak berkaitan
langsung dengan pekerjaannya?

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 63


Analisa Sumberdaya Manusia

• Mengetahui dan faham tujuan (visi dan misi)


lembaga. Pemahaman ini akan memudahkan
semua staf mengerti kemana dirinya dan Pemahaman tujuan dan
lembaga ini akan berjalan serta mengarah kontribusi pekerjaan
kemana. Pada akhirnya seluruh staf mampu
terlibat dalam mengkoreksi dan merefleksi
ini akan mengantarkan
lembaganya jika terjadi penyimpangan atau orang seperti “si tukang
membutuhkan perbaikan. sapu” yang mempunyai
pemahaman bahwa hasil
• Pemahaman berikutnya adalah pemahaman
tentang tentang fungsi dan kontribusi
kerjanya bukan hanya
pekerjaannya terhadap pencapaian tujuan dan berhenti pada bersihnya
produk lembaga serta adanya hubungan saling lantai namun berlanjut
mempengaruhi hasil kerjanya terhadap hasil
kerja orang lain atau bagian lain. Pemahaman
hingga pada pendaratan
tujuan dan kontribusi pekerjaan ini akan pesawat di bulan.
mengantarkan orang seperti “si tukang sapu”
yang mempunyai pemahaman bahwa hasil
kerjanya bukan hanya berhenti pada bersihnya
lantai namun berlanjut hingga pada pendaratan Bagaimana mengidentifikasi kondisi pengelolaan
pesawat di bulan. Pemikiran ini muncul karena sumberdaya manusia di organisasi kita? Kita bisa
dia paham bahwa bila lantai tidak bersih akan melakukan analisa dengan melakukan penilaian
menyebabkan orang yang bekerja di ruangan menggunakan formulir analisa pengelolaan SDM.
itu terganggu dan berdampak lanjut pada usaha
mendaratkan pesawat di bulan juga terganggu.

64 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Analisa
Manajemen
Keuangan

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 65


Tujuan pembelajaran :
Peserta mempunyai gambaran bagaimana

Analisa mempergunakan alat untuk menganalisa

efektivitas manajemen keuangan

Manajemen organisasi

Keuangan Pokok Bahasan :


• Analisa manajemen keuangan

organisasi
....
bagaimana
mempergunakan Metode
alat untuk meng ­ • Penugasan
analisa efektivitas
manajemen • Diskusi kelompok

keuangan .... • Diskusi pleno

Alat dan bahan


• LCD projecor

• Lembar kerja manajemen keuangan

organisasi

• Flipchart,

• spidol warna,

• plakban

• kertas potong

Waktu
• 1 sesi

66 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Proses fasilitasi

No Langkah Waktu

1 Jelaskan kepada peserta tujuan sesi ini 1 menit

2 Diskusikan hal-hal tentang siklus management keuangan 15 menit

3 Jelaskan cara mengisi formulir analisa manajemen keuangan 10 menit


organisasi

4 Mintalah setiap kelompok untuk mengisi formulir tersebut 15 menit

5 Mintalah setiap kelompok untuk mendiskusikan pertanyaan : 20 menit


a. Dengan melihat hasil identifikasi keuangan organisasi
Anda tersebut, apa kesan Anda?
b. Hal-hal apa yang masih lemah dalam pengelolaan
keuangan organisasi Anda dan hal-hal apa yang masih
lemah dalam pengelolaan keuangan organisasi Anda
tersebut?

6 Mintalah setiap kelompok untuk mempresentasikan hasilnya 20 menit

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 67


Analisa Manajemen Keuangan

Bahan presentasi

Manajemen keuangan organisasi


Financial Management Cycle

Planning and
budgeting

Evaluation and Resource


reporting allocation

Operating,
monitoring,
safeguarding

Manajemen keuangan organisasi

Financial
Planning

Financial Financial
governanc eand Financial
for reporting
Decision leadership
making external

external

Financial
monitoring
and forecasting

68 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Manajemen keuangan organisasi

Pertanyaan:
1. Dengan melihat hasil identifikasi keuangan
organisasi Anda tersebut, apa kesan Anda?
2. Hal-hal apa yang masih lemah dalam pengelolaan
keuangan organisasi Anda dan hal-hal apa yang
masih lemah dalarn pengelolaan keuangan
organisasi Anda tersebut?

Manajemen keuangan organisasi


Kadang- Sangat
Pernyataan Tidak Ya Selalu kadang jarang
Organisasi kita selalu memiliki sumber dana yang
variatif.
Organisasi kita selalu mampu menyediakan dana
sesuai dengan kebutuhan program/Proyek.
Organisasi kita selalu mempunyai kegiatan fundraising
yang berhasil menunjang pembiayaan organisasi kita.
Organisasi kita selalu melibatkan seluruh bagian dalam
penyusunan anggaran.
Organisasi kita secara periodik membahas laporan
keuangan dengan semua bidang sehingga kita dapat
melakukan pengendalian biaya.
Organisasi kita selalu menyusun estimasi anggaran
tahun depan.
Proses penganggaran di organisasi kita mengarahkan
kita untuk menempatkan dana sesuai dengan prioritas
program.
Organisasi kita memiliki sistem keuangan yang
penerapannya selalu menjamin keamanan dalam
penggunaan dana

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 69


Analisa Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan organisasi


Kadang- Sangat
Pernyataan Tidak Ya Selalu
kadang jarang
Organisasi kita secara teratur melaksanakan sistem dan
prosedur pengelolaan keuangan sesuai dengan standar
akuntansi Indonesia (SAI).
Sistem dan prosedur keuangan di organisasi kita
dimengerti dan diikuti oleh seluruh staf secara teratur.
Sistem dan prosedur pengelolaan keuangan organisasi
kita selalu memperhatikan kepentingan pengelolaan
program/proyek.
Transaksi keuangan kita selalu dapat
dipertanggungjawabkan (akuntabilitas).
Setiap laporan keuangan internal dan eksternal kita
memberikan perasaan nyaman diantara staf dan para
pihak yang berkepentingan (stakeholders lainnya termasuk
donor.
Laporan keuangan Organisasi kita selalu tepat waktu.
Laporan keuangan organisasi kita secara teratur diaudit
oleh auditor independen.
Organisasikitamempunyai prosedur pengadaan barang
dan diterapkan.

Bahan bacaan

Fungsi dan tugas manajemen keuangan adalah untuk sekarang (modal kerja jangka pendek)
salah satu kepentingan di dalam manajemen yang dan masa depan (keperluan investasi jangka
merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan panjang) dan menetapkan sumber dana yang
pemanfaatan sumber daya keuangan dalam dapat menutup kebutuhan-kebutuhan itu secara
kegiatan entitas secara efisien dan efektif, dalam sehat. Di dalam prinsipnya, kebutuhan dana
kerjasama secara terpadu dengan fungsi-fungsi jangka pendek dibiayai oleh sumber jangka
lainnya seperti riset dan penelitian, produksi, pendek, dan kebutuhan dana jangka panjang
pemasaran dan sumber daya manusia. dibiayai dari sumber jangka panjang.
2. Mengalokasikan dana sedemikian agar dapat
Tugas fungsional manajemen keuangan adalah: memperoleh tingkat efisiensi atau profitabilitas
1. Menetapkan struktur keuangan entitas. Yaitu yang optimal.
menetapkan kebutuhan entitas akan dana

70 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


3. Mengendalikan keuangan Organisasi dengan
mengadakan sistem dan prosedur yang dapat
mencegah penyimpangan dan mengambil Dalam pelaksanaannya
langkah perbaikan jika terjadi penyimpangan di organisasi nirlaba
dalam pelaksanaan usaha dan memengaruhi
dapat membuat aturan
struktur keuangan dana lokasi dana.
sendiri untuk mengelola
Dukungan Akuntansi untuk dapat menjalankan keuangannya tanpa
fungsi dan tugasnya manajemen keuangan menyimpang dari
memerlukan dukungan akuntansi yang melakukan
“pencatatan, penggolongan dan peringkasan
tujuan awalnya, yaitu
peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang tidak mencari laba
setidak-tidaknya sebagian bersifat keuangan dan memiliki laporan
dengan cara yang setepat-tepatnya dan dengan
keuangan yang akuntabel.
petunjuk yang atau dinyatakan dalam uang,
serta penafsiran terhadap hal-hal yang timbul
daripadanya” .
Dalam pelaksanaannya organisasi nirlaba
Organisasi nirlaba adalah lembaga/organisasi dapat membuat aturan sendiri untuk mengelola
yang bertujuan mendukung suatu isu yang menarik keuangannya tanpa menyimpang dari tujuan
perhatian umum untuk suatu tujuan yang tidak awalnya, yaitu tidak mencari laba dan memiliki
komersil (tidak bertujuan untuk mencari laba). laporan keuangan yang akuntabel.

Umumnya organisasi nirlaba mendapatkan Sistem dan prosedur keuangan harus terintegrasi
sumber pendanaan dari instansi tertentu, dengan rencana strategis dan rencana operasional
bentuknya dapat berupa sumbangan, hibah, dari suatu organisasi nirlaba, dan harus juga sesuai
dana bantuan. Jadi penggunaan dari sumber dengan kebutuhan konstituen (basis sosial) dan
pendanaan organisasi nirlaba harus akuntabel penyumbang.
(dapat dipertanggungjawabkan dan transparan)
dikarenakan secara nilai sosial dana yang diterima Suatu organisasi nirlaba perlu memiliki sumber daya
oleh organisasi nirlaba merupakan amanah. keuangan yang bervariasi. Telah tumbuh kesadaran

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 71


Analisa Manajemen Keuangan

dalam LSM untuk memiliki penyumbang yang Berikut ini adalah salah satu alat untuk
bervariasi, mengembangkan alternatif sumber daya mengidentifikasi kondisi pengelolaan keuangan di
dalam komunitas mereka (misalnya bantuan dalam organisasi.
bentuk barang dan pembayaran untuk layanan yang
diberikan), dan membangun kerjasama dengan
perusahaan.

Perangkat untuk menganalisa Manajemen Keuangan Organisasi

Pertanyaan:
1. Dengan melihat hasil identifikasi keuangan organisasi Anda tersebut, apa kesan
Anda?
2. Hal-hal apa yang masih lemah dalam pengelolaan keuangan organisasi Anda
dan hal-hal apa yang masih lemah dalarn pengelolaan keuangan organisasi Anda
tersebut?

72 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Penyusunan
Orientasi
Strategis

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 73


Tujuan pembelajaran :
Peserta mempunyai gambaran bagaimana

Penyusunan melakukan analisa SWOT atas

organisasinya dari hasil analisa internal

Orientasi dan eksternal

Strategis
Pokok Bahasan :
• Penyusunan orientasi strategis

Peserta
mempunyai Metode
gambaran bagai­ • Kerja kelompok
mana melakukan • Diskusi pleno
analisa SWOT atas
organisasinya
.... Alat dan bahan
• LCD projector

• kertas flipchart,

• Kertas potong,

• spidol warna,

`• plakban

Waktu
• 1 sesi

74 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Proses fasilitasi

No Langkah Waktu

1 Jelaskan kepada peserta tujuan sesi dan pengantar tentang 5 menit


Orientasi strategis mengunakan chart orientasi strategis

2 Jelaskan langkah-langkah dalam analisa SWOT untuk 20 menit


penyusunan pilihan strategis

3 Mintalah setiap kelompok membuat analisa analisa SWOT 45 menit


hingga menyusun pilihan strategis

4 Mintalah peserta untuk mempresentasikan hasil masing- 25 menit


masing

Bahan presentasi

Orientasi Strategis
Orientasi strategis adalah metode spesifik
untuk mengembangkan strategi. Ini
merupakan metode berdasarkan analisa
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
(strenghts, weaknesses, opportunities, dan
threats/SWOT). Analisa tersebut akan
memunculkan sejurnlah alternatif yang
realistik dan prioritas.

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 75


Penyusunan Orientasi Strategis

Langkah-langkah penyusunan orientasi strategis


1. Kumpulkan semua kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari
proses-proses analisa sebelumnya.
2. Pilihlah masing-masing 5 kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang yang
paling berpengaruh untuk mencapai cita-cita organisasi Anda. Urutkan dari
yang paling berpengaruh hingga yang kurang berpengaruh.
3. Dari masing-masing 5 kartu tersebut, berilah nilai 5 untuk yang paling
berpengaruh dan nilai 1 untuk yang paling kecil pengaruhnya.
4. Buatlah tabel untuk menggabungkan kekuatan dan peluang. Urutkan
peletakannya sesuai nilai.
Peluang Kekuatan 1 Kekuatan 2 Kekuatan 3 Kekuatan 4 Kekuatan 5

Peluang 1 2 3 4 5 6

Peluang 2 3 4 5 6 7

Peluang 3 4 5 6 7 8

Peluang 4 5 6 7 8 9

Peluang 5 6 7 8 9 10

Langkah penyusunan orientasi strategi


5. Pilihkanlah 5 nilai tertinggi.
6. Dari masing-masing nilai terpilih tersebut, buatlah alternatif untuk
pencapaian cita-cita dengan menggunakan kekuatan serta peluang
masing-masing.
7. Berikan penilaian untuk setiap alternatif terhadap ancaman-ancaman
yang ada. Semakin besar alternatif tersebut mampu mengatasi satu
ancaman nilainya semakin tinggi dan semakin susah mengatasi satu
ancaman maka nilainya semakin rendah. Nilai tertinggi dinilai 5 dan
terendah adalah 1.
8. Setiap alternatif juga dinilai dalam kemampuannya mengurangi
kelemahan. Semakin tinggi kemampuan mengurangi kelemahan
maka nilainya semakin besar dan semakin rendah kemampuannya
mengatasi kelemahan maka nilainya kecil. Nilai tertinggi 5 dan nilai
terendah.

76 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Langkah-langkah penyusunan orientasi strategi
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4 Alternatif 5
Tantangan 1 3 2 1 4 5
2 3 1 5 4 Kelemahan 1
Tantangan 2 2 4 5 3 1
2 1 4 5 1 Kelemahan 2
Tantangan 3 3 1 2 4 5
4 5 3 2 1 Kelemahan 3
Tantangan 4 5 4 2 1 3
2 5 4 3 1 Kelemahan 4
Tantangan 5 1 3 5 4 2
3 1 2 5 4 Kelemahan 5
Total 27 29 29 36 27

Langkah-langkah
penyusunan orientasi strategis
9. Dari setiap nilai kalikan dengan
bobot masing-masing kelemahan
serta masing-masing ancaman.
10. Buatlah total nilai dari setiap
alternatif. Nilai yang tertinggi
dipilih menjadi pilihan strategis
untuk rnencapai cita-cita organisasi.

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 77


Penyusunan Orientasi Strategis

Langkah-langkah penyusunan orientasi strategis


Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4 Alternatif 5
Angka 5
Tantangan 1 3 2 1 4 5 didapatkan
dari
2 3 1 5 4 Kelemahan 1
nilai 5
Tantangan 2 4 8 10 6 2 dikalikan
bobot 1 = 5
4 2 8 10 4 Kelemahan 2
Tantangan 3 9 3 6 12 15
12 15 9 6 3 Kelemahan 3
Tantangan 4 20 16 8 4 12
8 20 16 12 4 Kelemahan 4
Tantangan 5 5 15 25 20 10
15 5 10 25 20 Kelemahan 5
Total 82 89 94 104 79

Angka 20 didapatkan
dari nilai 4 dikalikan bobot 5

Bahan bacaan

Pengembangan strategi dan perencanaan dan menyediakan ide-ide bagaimana cita-cita


berhubungan erat. Kedua-duanya memperhatikan tersebut dapat diwujudkan. Begitu banyak jalan
kegiatan masa mendatang atas suatu proyek untuk mencapai, tergantung kepada lingkungan,
atau organisasi. Dimana perencanaan adalah pengembangan strategi menyediakan pilihan
mengidentifikasi aktivitas nyata dan pengembangan dari berbagai alternatif. Perencanaan kemudian
strategi lebih memperhatikan kepada arahan merealisasikan pilihan strategis tersebut
mendatang dibanding capaian atau kegiatan merealisasikan kedalam tujuan, kegiatan serta
yang nyata. Strategi merupakan terjemahan berbagai hal yang berhubungan.
dari misi organisasi untuk mencapai cita-cita

78 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Beberapa perbedaan kunci antara perencanaan dan organisasi untuk mengidentifikasi kekuatan dan
pengembangan strategis dapat dilihat dalam tabel kelemahan organisasi.
berikut ini

Pengembangan strategis Perencanaan


Mencari arahan/tujuan (direction) Merealisasikan tujuan /arahan (direction)
Inovasi (mencari hal baru) Mengatur ide-ide lama
Sintesa Analisa
Cita-cita/visi Tujuan
Ide-ide Kegiatan-kegiatan
Jangka panjang Jangka pendek
Memperhatikan kekuatan dan peluang Mengatasi masalah (kelemahan dan ancaman)
Ekspansi/orientasi kedepan/antisipasi Konsolidasi/ kemarin untuk prediksi orientasi
sekarang/reaktif
Mengikuti intuisi, termasuk soft information Rasional, menggunakan hard information

Orientasi strategis adalah metode spesifik untuk Bagaimana melakukan analisa SWOT. Cukup
mengembangkan strategi. Ini merupakan metode banyak model dikembangkan untuk melakukan
berdasarkan analisa kekuatan, kelemahan, peluang analisa SWOT. Berikut ini salah satu model untuk
dan ancaman (strenghts, weaknesses, opportunities, melakukan analisa SWOT:
dan threats/SWOT). Analisa tersebut akan 1. Kumpulkan semua kekuatan, kelemahan,
memuncul­kan sejumlah alternatif yang realistik dan peluang dan ancaman dari proses-proses
prioritas. analisa sebelumnya.
2. Pilihlah masing-masing 5 kekuatan, kelemahan,
Model SWOT telah dikembangkan suatu perangkat ancaman dan peluang yang paling berpengaruh
mudah untuk menganalisa dalam proses untuk mencapai cita-cita organisasi Anda.
perencanaan strategi. Namun bagaimanapun juga, Urutkan dari yang paling berpengaruh hingga
sanalisa SWOT tidak pernah meruapkan tahap yang kurang berpengaruh.
awal atau akhir , tetapi didisain di dalam siklus 3. Dari masing-masing 5 kartu tersebut, berilah
analisa, perencanaan dan analisa. Analisa SWOT bobot 5 untuk yang paling berpengaruh dan
mengkombinasikan analisa internal (kekuatan dan bobot 1 untuk yang paling kecil pengaruhnya.
kelemahan) dengan analisa eksternal (peluang dan 4. Buatlah tabel untuk menggabungkan kekuatan
ancaman). Secara umum sebelum dilakukan analisa dan peluang. Urutkan peletakannya sesuai nilai.
SWOT maka lingkungan organisasi perlu ditelaah
untuk mengidentifikasi peluang serta ancaman dan
secara bersamaan dilakukan pula analisa internal

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 79


Penyusunan Orientasi Strategis

Peluang Kekuatan 1 Kekuatan 2 Kekuatan 3 Kekuatan 4 Kekuatan 5

Peluang 1 2 3 4 5 6

Peluang 2 3 4 5 6 7

Peluang 3 4 5 6 7 8

Peluang 4 5 6 7 8 9

Peluang 5 6 7 8 9 10

5. Pilihkanlah 5 nilai tertinggi. semakin rendah. Nilai tertinggi dinilai 5 dan


6. Dari masing-masing nilai terpilih tersebut, terendah adalah 1.
buatlah alternatif untuk pencapaian cita-cita 8. Setiap alternatif juga dinilai dalam
dengan menggunakan kekuatan serta peluang kemampuannya mengurangi kelemahan.
masing-masing. Semakin tinggi kemampuan mengurangi
7. Berikan penilaian untuk setiap alternatif kelemahan maka nilainya semakin besar dan
terhadap ancaman-ancaman yang ada. Semakin semakin rendah kemampuannya mengatasi
besar alternatif tersebut mampu mengatasi satu kelemahan maka nilainya kecil. Nilai tertinggi 5
ancaman nilainya semakin tinggi dan semakin dan nilai terendah.
susah mengatasi satu ancaman maka nilainya

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4 Alternatif 5


Tantangan 1 3 2 1 4 5
2 3 1 5 4 Kelemahan 1
Tantangan 2 2 4 5 3 1
2 1 4 5 1 Kelemahan 2
Tantangan 3 3 1 2 4 5
4 5 3 2 1 Kelemahan 3
Tantangan 4 5 4 2 1 3
2 5 4 3 1 Kelemahan 4
Tantangan 5 1 3 5 4 2
3 1 2 5 4 Kelemahan 5
Total 27 29 29 36 27

80 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


9. Dari setiap nilai kalikan dengan bobot masing- 10. Buatlah total nilai dari setiap alternatif. Nilai yang
masing kelemahan serta masing-masing tertinggi dipilih menjadi pilihan strategis untuk
ancaman. mencapai cita-cita organisasi.

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4 Alternatif 5


Tantangan 1 3 2 1 4 5
2 3 1 5 4 Kelemahan 1
Tantangan 2 4 8 10 6 2
4 2 8 10 4 Kelemahan 2
Tantangan 3 9 3 6 12 15
12 15 9 6 3 Kelemahan 3
Tantangan 4 20 16 8 4 12
8 20 16 12 4 Kelemahan 4
Tantangan 5 5 15 25 20 10
15 5 10 25 20 Kelemahan 5
Total 82 89 94 104 79

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 81


Modul
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
(Organization Development and Leadership)

Penyusunan Cita-Cita Organisasi 1 sesi

Telaah Lingkungan Eksternal 3 sesi

Telaah Lingkungan Internal 4 sesi

Orientasi Strategis (SOAR) 1 sesi

Kewirausahaan Sosial 1 sesi

Berpikir Strategis 1 sesi

Pengembangan Kemampuan Organisasi 1 sesi

Perencanaan Proyek Berorientasi Tujuan (Log Frame) 1 sesi

Menyusun Log Frame 2 sesi

Kepemimpinan, Pemimpin dan Manajer 1 sesi

Core Quadrant (Offman Diagram), Situational Leadership 1 sesi

Coaching, Mentoring dan Feedback 1 sesi

Bekerja Dalam Tim 1 sesi

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 83


Metode
• Penyampaian materi tentang

Orientasi

pengertian dan misi Kewirausahaan
Sosial dan Bisnis Sosial;

Strategis • Latihan menyusun Tujuan sesuai misi


Kewirausahaan Sosial.

Kewirausahaan Alat dan bahan


Sosial - Bahan presentasi (.ppt)
- Bahan tulisan (text)
- Form latihan

Membahas Waktu
pengertian dan • 1 Sesi = 90 menit

misi Kewirausahaan
Sosial dan Bisnis
Sosial Proses fasilitasi:
• Pengantar pembuka
• Penyajian bahan presentasi dan
diskusi untuk pemahaman
• Latihan individual, latihan kelompok
• Diskusi penutup.
Tujuan pembelajaran :
Peserta memahami pengertian
Kewirausahaan Sosial, Bisnis Sosial dan Bahan presentasi &
Pentingnya bagi Pengembangan OMP Penjelasan
• Bahan presentasi (.ppt) tentang
Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
Pokok Bahasan : Sosial;
• Membahas pengertian dan misi • Bahan tulisan (text) tentang
Kewirausahaan Sosial dan Bisnis Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
Sosial; Sosial;

84 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Lampiran-Lampiran (target group). Kalau kewirausahaan bisnis
mendorong agar setiap orang berlomba meraih
• Bahan presentasi (.ppt) tentang
laba, memupuk kekayaan, maka kewirausahaan
Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
sosial mendorong agar setiap orang peduli dan
Sosial
berkontribusi kepada masyarakat di lingkungannya.
• \Bahan tulisan (text) tentang
Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
Pendiri dan pemimpin Ashoka, Bill Drayton,
Sosial
merupakan salah satu penggagas konsep
kewirausahaan sosial ini. Kewirausahaan sosial tak
beda dengan kewirausahaan dunia bisnis, bedanya,
kewirausahaan sosial ditujukan untuk mencapai
Bahan bacaan
tujuan sosial. Ada dua kunci kewirausahaan
sosial menurut Drayton, yaitu: (1) adanya inovasi
sosial yang mampu mengubah sistem yang ada di

Kewirausahaan Sosial (Social masyarakat; (2) hadirnya individu yang punya visi,

Entrepreneurship) kreatif, berjiwa usaha, dan ber-etika. Atas dasr itu,


wirausahawan sosial dapat diartikan sebagai pribadi
yang punya visi, kreatif, berjiwa usaha, beretika
”Social enterprises are social mission driven
dan mampu mengubah sistem maupun kebiasaan
organizations which apply market-based strategies
di masyarakat, sehingga sesuai dengan misi dan
to achieve a social purpose” (Wikipedia.com)
tujuan sosial yang diusungnya.

Wirausahawan sosial ialah orang yang memahami


Contoh populer wirausaha sosial yang sudah
adanya masalah sosial di masyarakatnya,
dikenal antara lain: Palang Merah Internasional,
yang dengan menggunakan prinsip-prinsip
Transparansi Internasional, Grameen Bank, Ashoka,
kewirausahaan menciptakan petubahan sosial.
dan lainnya. Di tanah air, kita mengenal Dompet
Prinsip kewirausahaan mencakup antara lain
Dhuafa dan beberapa organisasi di bawahnya,
pengorganisasian, pengembangan visi, strategi,
Rumah Zakat, Bina Swadaya dan kelompok usaha
pengelolaan kegiatan yang bisa dipertanggung-
sosialnya, dan makin hari makin banyak yang
jawabkan kinerjanya, serta berkelanjutan.
kualitasnya juga meningkat.

Kalau kewirausahaan di dunia bisnis diukur dengan


kemampuannya memperoleh dan meningkatkan
laba, maka ”kewirausahaan sosial” diukur kinerjanya
dari perubahan dan dampak kegiatannya terhadap
kelompok masyarakat yang menjadi sasarannya

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 85


Orientasi Strategis

Tujuan pembelajaran :
Peserta memahami pengertian Berpikir

Orientasi
Strategis dan Menerapkannya dalam
Perumusan Tujuan

Strategis
Pokok Bahasan :
Berpikir Strategis • Membahas pengertian Berpikir
Strategis dan Penerapannya dalam

Perumusan Tujuan

Peserta Metode
memahami • Penyampaian Berpikir Strategis dan

pengertian Berpikir Menerapkannya dalam Perumusan


Tujuan;
Strategis dan
menerapkannya
Alat dan bahan
dalam Perumusan
Tujuan - Bahan presentasi (.ppt)
- Bahan tulisan (text)
- Form latihan

Waktu
• 1 Sesi = 90 menit

86 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Proses fasilitasi: Bahan bacaan
• Pengantar pembuka
• Penyajian bahan presentasi dan
diskusi untuk pemahaman
• Latihan individual, latihan kelompok VISIONER: Melihat Masa
• Diskusi penutup.
Depan pada Masa Kini
Bahan presentasi & Pemimpin atau individu yang visioner, adalah yang
Penjelasan mampumelihat masa depan dari masa sekarang.

• Bahan presentasi (.ppt) tentang Dengan melihat bibit atau benih yang ada saat ini

Berpikir Strategis dan Menerapkannya pikiran yang terlatih segera melayang ke masa

dalam Perumusan Tujuan; depan, melihat benih itu menjadi tanaman yang

• Bahan tulisan (text) tentang Berpikir subur, besar, kokoh, rindang dan berbuah lebat.

Strategis dan Menerapkannya dalam Seperti pemuda desa dalam sajak Rendra. Dia bisa

Perumusan Tujuan; melihat masa depan dari benih itu, karena dengan
bingkai kacamata positifnya dia juga sudah bisa

Lampiran-Lampiran membayangkan dukungan-dukungan seperti apa


yang akan dia peroleh dari lingkungan sekitar. Dia
• Bahan presentasi (.ppt) tentang
sudah bisa membayangkan untuk menyiapkan
Berpikir Strategis dan Menerapkannya
tanah, untuk menggarapnya dengan bantuan
dalam Perumusan Tujuan;
tetangga, dia bisa dapat memperoleh pupuk dan
• Bahan tulisan (text) tentang Berpikir
input lain dari kios dekat ladang, dan seterusnya.
Strategis dan Menerapkannya dalam
Hampir secara harfiah seperti pemuda dalam
Perumusan Tujuan;
sajak di atas, terjadi pada Fadel Muhammad saat
dipercaya sebagai Gubernur Provinsi Gorontalo,
sebuah provinsi baru hasil pemekaran dari
Provinsi Sulawesi Utara. Provinsi yang jauh dari
pusat ekonomi, tanpa potensi sumber daya alam
bernilai tinggi seperti minyak atau hasil hutan.
Dalam keterbatasan sumber daya alam, letak yang
terpencil, dan sumber daya manusia dan organisasi
yang baru, dia memimpin dengan optimis dan
melihat ke depan. Jagung dan ikan yang di daerah
lain sebetulnya bukan komoditas yang punya nilai
ekonomi lebih, dia kembangkan secara maksimal.

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 87


Orientasi Strategis

rangkaian program penggemblengan seperti apa


yang akan dia berikan untuk mereka. Kadang

Seonggok jagung di kamar dia tidak tahu detail siapa yang akan mendukung

dan sumber daya dan dananya, tapi dia mantap berbekal


”keyakinan bahwa kerja keras akan membawa
seorang pemuda ... hasil”. Benar saja, dengan kerja keras dan cepat

Memandang jagung itu, bagai ”quantum”. Akhirnya dia menemukan mukjizat


dukungan tak terduga yang dia sebut sebagai
sang pemuda melihat ”mestakung”. Istilah baru singkatan dari semesta
ladang; mendukung.

ia melihat petani;
ia melihat panen. ....... Blue Ocean Strategy
Ia siap menggarap jagung. Orang yang visioner sadar bahwa dirinya
Ia melihat kemungkinan, berhadapan dengan masalah atau situasi sulit, tetapi
otak dan tangan siap dia tidak berkutat dengan kesulitan yang dihadapi.

bekerja … Daripada berkubang dengan kesulitan, dia lebih


memilih untuk mencari dan menemukan peluang
yang baru.
~ WS Rendra,”Sajak Seonggok Jagung”

Di dunia bisnis dikenal Blue Ocean Strategy, yaitu


strategi berbasis kemampuan melihat peluang
pengembangan inovasi baru, ide baru, usaha baru,
Dia fokuskan perhatiannya, kerahkan semua potensi
daripada berkutat di persaingan, kondisi, situasi
yang ada untuk membantu petani di sisi hulu, sambil
bisnis yang ada yang memang sudah jenuh. Alih-alih
mengembangkan pemasaran dan pengolahan paska
bersaing dengan pemain lain, tapi mengembangkan
panennya. Hasilnya Provinsi Gorontalo menjadi
jenis permainan baru dengan sasaran pasar atau
pusat budi daya dan pengolahan jagung di Wilayah
audiens yang lain dan lebih luas. Kita diajak agar
Timur Indonesia dan hasilnya ekspor ke berbagai
tidak hanya berkompetisi memperebutkan ”kue”
negara. Secara harfiah dia bisa melihat potensi
yang itu-itu saja, tetapi bagaimana berkreasi, dan
masa depan daerahnya dari biji jagung yang kecil
berinovasi menciptakan ”jenis kue” yang baru.
ukuran dan harganya itu. (Fadel Muhammad, 2008)
Bahkan tidak berkutat memikirkan ”kue” semata
Seorang Yohanes Surya dalam Bab sebelumnya
yang pasarnya terbatas, tetapi bisnis restoran atau
yang dengan melihat anak-anak Indonesia yang dia
pangan secara lebih luas.
yakini berbakat. Dia segera bisa membayangkan

88 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Johnny Andrean bisa menjadi contoh kepekaan fenomena teknologi telepon seluler.Pada sepuluh
apresiatif yang dikaitkan dengan blue ocean tahun yang lalu tidak terbayangkan adanya alat
strategy. Sebagai hair stylish bisnisnya adalah komunikasi yang begitu mudah dan relatif murah
salon, namun dia tidak berhenti di situ. Dia seperti handphone (HP) dengan short message
mengembangankan pola bisnis franchise, sehingga service (SMS). Hubungan antar-keluarga, antar-
jaringan salon Johnny Andrean yang ada di hampir kota, dan antar-relasi bisnis menjadi begitu mudah.
semua kota besar dan menengah di Tanah Air. Urusan perbankan bisa diurus dengan SMS, bahkan
Pengalaman mengelola franchisememberanikannya pesan mi goreng di warung tenda pinggir jalan juga
menjadi franchisee gerai roti BreadTalk yang dengan bisa.
konsep dapur terbuka yang diusulkannnya ternyata
sukses. Sukses itu jadi tumpuannya untuk membuka Revolusi kompoter jinjing (notebook), netbook,
J.Co Donuts & Coffee, yang sukses bukan saja di internet,blackberry (BB) telah membawa revolusi
Tanah Air tetapi juga go international. Kuncinya, cara melakukan tugas, berbisnis, bersekolah, dan
dia selalu berusaha melihat masa depan pada belajar. Hal ini tidak terbayangkan 10-15 tahun yang
usahanya saat ini. lalu, ketika hubungan computer (PC) masih terbatas.
Sekarang pengelolaan perusahaan, organisasi
Kita tidak bisa mengukur masa depan hanya social, proyek di seluruh wilayah nusantara,
dengan ukuran yang berlaku saat ini. Sikap optimis bahkan antar negara di seluruh dunia menjadi
terhadap masa depan perlu ditumbuhkan terus, mudah.“Universitas” Google dan Wikiversity telah
karena setiap perubahan bisa dilihat juga sebagai menjadi alternatif tanpa batas untuk meningkatkan
peluang-peluang baru, bagi mereka yang siap pengetahuan untuk mendukung pengembangan ide
menyongsongnya. Contoh yang paling nyata adalah dan kreativitas.

“Benih” kecil apa pun bisa dikembangkan secara


kreatif menjadi pohon (bisnis, kegiatan sosial, dan
jejaring sosial) yang berskala dunia.
Sikap optimis
terhadap masa depan
perlu ditumbuhkan
terus, karena setiap Siklus Manajemen Apresiatif
perubahan bisa
dilihat juga sebagai (SIRAP)
peluang-peluang
baru, bagi mereka Proses Manajemen Apresiatif yang terdiri dari
yang siap me­n yong ­ lima tahap, yaitu: Syukuri – Impikan – Rancang –
songnya.
Aplikasikan – Perbaiki terus (SIRAP).

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 89


Orientasi Strategis

Lima tahap SIRAP ini dapat digambarkan secara kepada kita semua, lalu berterima kasih dengan
diagramatis sebagaimana di bawah ini. menghargai dan mendaya-gunakan dengan sebaik-
baiknya.

Diagram Penemuan kekuatan (strengths-finders) merupakan


pendekatan untuk menggali kekuatan atau
Syukuri - Impikan - Rancang - Aplikasikan Perbaiki
SIRAP potensi yang kadang tidak Anda kenali atau akui
keberadaannya. Selain mengidentiifikasi potensi
yang tampak, dalam tahap ini Anda juga mencari
Rancang
(3) dan menghargai “keberhasilan” atau “pengalaman
terbaik” yang pernah terjadi untuk mendapatkan
“peta karunia yang layak disyukuri”.

Syukuri Impikan Proses ini penting karena akan memfokuskan


Aplikasikan (4)
(1) (2)
Anda pada kejadian puncak (terbaik), ketika Anda
(atau organisasi) berada dalam situasi yang penuh
optimisme, penuh semangat, dan “hidup.” Sebagai
alat bantu bisa digunakan seni bertanya yang
Perbaiki Terus apresiatif, penuh rasa syukur dan mengundang
(5) saling tukar pendapat (sharing). Untuk jelasnya
dibedakan dengan pendekatan ”analisis persoalan”
sebagai berikut:
Sebelum masuk ke tahap-tahap SIRAP ini, langkah
pertama yang harus dilakukan adalah memilih
topik apa yang akan digarap atau dikembangkan.
Misalnya untuk pribadi: melangsingkan tubuh, lulus
sarjana, dan sejenisnya. Untuk bisnis, misalnya
membuka kantor cabang di Makassar, menguasai
75% pasar.

Sebagai alat bantu


bisa digunakan
Tahap Mensyukuri seni bertanya yang
apresiatif, penuh
rasa syukur dan
Tahapan mensyukuri ini merupakan tahapan mengundang saling
penting karena inilah tahap yang perlu kita latih tukar pendapat
(sharing).
dan kembangkan untuk meningkatkan rasa syukur.
Mengenali karunia Tuhan Yang Maha Pengasih

90 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Tabel
Perbandingan Cara Pandang
Analisis Persoalan vs Manajemen Apresiatif

Analisis Persoalan Manajemen Apresiatif


Pertanyaan defisit: Pertanyaan apresiatif:
1. Apa persoalan kita? Bagaimana 1. Apa tujuan kita? Bagaimana mencapainya?
memecahkannya? 2. Apa keunggulan utama kita?
2. Apa kelemahan utama kita? 3. Apa peluang dan kemungkinan terbaik yang
3. Apa tantangan dan kendala yang tersedia?
menghadang? 4. Apa yang membuat nilai kita semester lalu baik
4. Apa yang membuat kita sulit belajar? 5. Apa yang membuat unit pelayanan “banyak
5. Apa yang membuat masalah “antrian dikunjungi”?
panjang”? 6. Bagaimana agar bisa melakukan perubahan yang
6. Mengapa unit ini mendapat banyak keluhan? berarti?

Hal penting dengan pertanyaan di atas adalah nilai jelek, dan seterusnya. Pikiran waktu itu hanya
dengan pertanyaan apresiatif tersebut Anda mulai diisi oleh impian ”hebatnya kalau jadi sarjana” dan
keluar dari kemelut masalah. Secara bertahap Anda bekal optimisme berdasarkan nilai raport sekolah.
memperoleh dan mengembangkan energi positif, Rupanya dari optimisme itu semua jadi bergerak,
sikap bersangka baik, dan optimis. mulai dari mencari teman senasib, mencari informasi
kos-kosan murah, dan seterusnya seperti otomatis
Ada pengalaman yang secara tak sengaja bergerak. Membuktikan hukum ”mestakung” atau
menunjukkan efektivitas berfikir apresiatif ini. semesta mendukung itu berlaku.
Sewaktu akan merantau untuk kuliah ke Bandung
dan meninggalkan kota kelahiran. Apa yang Anda akan mulai mengenali kembali faktor-faktor
terpikir waktu itu hanyalah rasa syukur telah kunci pencapaian, karunia-karunia yang Anda miliki
menamatkan sekolah menengah dengan nilai yang hingga saat ini. Dan, yang penting adalah rekaman
membanggakan. Pikiran selanjutnya saat itu terfokus ”pengalaman, perasaan sukses” yang pernah Anda
kuat pada bagaimana agar diterima di perguruan alami dapat Anda hadirkan kembali. Perasaan yang
tinggi idaman. Walaupun situasi ekonomi orang tua optimistik ini sangat penting sebagai sumber energi
sungguh sederhana, saking fokusnya, tidak ingat agar kita bisa membayangkan masa depan secara
sulitnya mencari tempat kos murah, bagaimana optimistik pula.
kalau terputus kuliah karena orang tua pensiun atau

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 91


Orientasi Strategis

Tahap Mengimpikan menggambarkannya sebagai kondisi dan situasi


yang diidamkan.

Ini adalah tahap Visioning atau mengimpikan masa


depan. Mencipta kondisi idaman yang ingin Anda Kuatkan dengan visualisasi situasi saat sukses itu

wujudkan secara visual di dalam pikiran Anda. Suatu tercapai. Apa, berapa, kapan, dimana? Lengkapi

kondisi yang diidamkan seandainya segala kendala dengan suasana sambutan lingkungan atas sukses

tidak ada. kita itu. Tanamkan, dan lekatkan di pikiran. Ulangi


visualisasi dan imajinasi ini, sampai termimpi-mimpi

Dengan proses imajinasi yang bebas Anda (terekam dalam pikiran bawah sadar).

diharapkan untuk bisa mengeluarkan seluruh


aspirasi secara murni dan tanpa hambatan. Untuk membantu visualisasi, kalau perlu tempelkan

Selanjutnya, tuangkan hasilnya dalam tulisan, foto tokoh, figure, benda, dan lokasi yang terkait

gambar atau suara (kalau perlu dinyanyikan). dengan impian tersebut. Misalnya, kalau cita-

Anda bisa berpijak pada pengalaman diri (atau cita Anda adalah pergi haji, bisa Anda pasang

organisasi), sekaligus merentang seluruh foto kabah. Kalau cita-cita Anda atau anak Anda

kemungkinan, dan menantang yang biasa untuk melanjutkan kuliah ke Cambridge, akan lebih kuat
inspirasi dan dorongan kesana kalau Anda pasang
foto kampusnya yang ada telaga di tengahnya
itu. Kalau mau melangsingkan tubuh selangsing
Kuatkan dengan bintang sinetron, gunting foto bintang tersebut dari

visualisasi situasi saat majalah dan tempel di album visi ke depan.

sukses itu tercapai. Apa, Kalau proses ini merupakan proses tim atau
berapa, kapan, dimana? organisasi, tentunya dilakukan secara kelompok
Lengkapi dengan suasana dengan fasilitator yang memandu. Yang penting

sambutan lingkungan atas adalah setiap anggota diberi kesempatan


untuk secara bebas menyampaikan impian dan
sukses kita itu.Tanamkan, aspirasinya tentang masa depan organisasi.
dan lekatkan di pikiran.
Ulangi visualisasi dan Tahap Merancang
imajinasi ini, sampai
termimpi-mimpi Dengan berpijak pada “masa lalu terbaik” untuk

(terekam dalam pikiran dibawa ke “masa depan idaman,” maka pada


tahap merancang ini seperti kebalikan dari tahap
bawah sadar). Mengimpikan. Setelah menggambarkan “masa

92 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


depan idaman” pada tahap ini Anda diminta untuk tetapi tidak diterapkan dalam praktik. Dalam
menarik mundur ke “masa kini.” Tujuannya adalah mengaplikasikan ini hal yang penting ialah
untuk mendapatkan inspirasi tentang langkah- langkah pertama (kick-off), yang bisa kita lakukan
langkah apa saja yang perlu diidentifikasi untuk hari ini juga. Itu adalah kunci pembuka tahap
berjalan menuju ke masa depan tersebut. Mengaplikasikan.

Dengan kata lain, tahap ini merupakan tahap Ambil contoh, misalnya impian dan rencana Anda
merancang blueprint, atau roadmap ke masa mau langsing, maka tentukan dan leksanakan
depan. Namun perlu dicatat, sebaiknya jangan segera ”langkah pertamanya”, apakah mulai dengan
hanya berupa urutan langkah atau program kerja. dari pagi, mendaftar ke fitness center, menghubungi
Sebaiknya dibuat juga dalam deskripsi kalimat teman yang minatnya sama, dan lainnya. Kalau
serta gambar yang provokatif dan menantang untuk impian dan rencana Anda adalah berhenti merokok,
dicapai. Hal ini untuk memacu diri (dan semua mulailah misalnya dari membuang rokok, korek api,
anggota organisasi) dalam mencapai visinya secara dan asbak.
bertahap.
”Think big, start small, act now.” Ini adalah
Jadi setelah visi, outcome, atau impian itu sudah semboyan yang tepat untuk tahap ini. Setelah
terumuskan, tervisualisasi dengan rinci (bentuk, berpikir besar, visioner, agar tidak kaget, tidak
ukuran,atau suasananya), tergambarkan dengan ada alasan menunda, maka lakukanlah mulai dari
jelas manfaatnya, sehingga memotivasi Anda untuk langkah kecil (baby steps). Yang penting dalam
mencapainya. Kemudian, dari titik itu kita tarik ke hal ini adalah ”mulai sekarang juga”. Dengan
belakang, ke saat ini. Tentukan berapa waktu yang mengawali sekarang juga, walau dengan langkah
dibutuhkan. Susun urutan langkah pokok mulai kecil, maka pikiran dan tindakan kita disatukan. Jadi
dari titik impian itu, mundur terus hingga saat ini. bukan niat dalam pikiran saja.
Sebisa mungkin rinci strategi dan kegiatan pada
tiap langkah. Apa sumber daya yang dibutuhkan,
keterampilan, dana, kerjasama, sarana, dan
seterusnya. Kaitkan rincian ini dengan faktor-faktor
kunci sukses Anda pada tahap Mensyukuri di atas.
Setelah berpikir
besar, visioner,
agar tidak kaget,
Tahap Mengaplikasikan (Action) tidak ada alasan
menunda, maka
Setelah road-map disusun pada tahap Merancang, lakukanlah mulai
dari langkah kecil
kemudian yang penting adalah Mengaplikasikannya. (baby steps).
Tentu akan percuma kalau rancangan bagus

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 93


Orientasi Strategis

Ciptakan target kecil yang dengan mudah bisa


dicapai. Ini penting agar secara psikologis rasa
percaya diri Anda meningkat, sehingga memberikan
Pelihara ingatan akan
semangat untuk melangkah dan melangkah lagi, visi dan tujuan serta
tanpa menunda-nunda lagi. Tempelkan jadwal dan rencana pencapaiannya.
prestasi kemajuan di dinding atau di meja kerja, atau
jadikan screen-saver di layar komputer.
Pelihara langkah-langkah
tindakan, momentum
dan semangat untuk
Tahap Peningkatan Berkelanjutan
mencapai impian itu.
Tahap ini intinya adalah memeliharamomentum Lihat ulang resolusi cita-
supaya upaya yang dilakukan berjalan terus, cita itu di album atau di
bahkan meningkat kualitas dan kuantitasnya. Untuk
itu dilakukan juga monitoring dan evaluasi agar
dinding.
selalu konsisten dengan tujuan dan roadmap, serta
meningkat terus.
Sampaikan kepada teman dekat dan anggota
Pelihara ingatan akan visi dan tujuan serta rencana keluarga yang cocok atau satu minat dengan Anda.
pencapaiannya. Pelihara langkah-langkah tindakan, Lebih baik kalau yang punya niat dan program
momentum dan semangat untuk mencapai impian yang sama sehingga bisa saling tukar pengalaman
itu. Lihat ulang resolusi cita-cita itu di album atau di dan sarana. Bahkan kalau banyak bisa membuat
dinding. komunitas sehingga dengan pertemuan periodik,
pertukaran dan saling menyemangati terjadi.
Usahakan agar program ini bukan sekadar Bisa kursus bareng, sewa instruktur bareng,
melaksanakan agenda yang terlanjur disusun. mengurus administrasi kolektif, dan seterusnya.
Manajemen Apresiatif ini intinya adalah Sehingga dalam menjalankan misi, visi, dantujuan
mengahadirkan selalu rasa syukur akan setiap Anda bisa lebih ringan, dengan hati senang, dan
karunia atau pencapaian. Untuk itu rayakanlah semangat terus,karena kalau lagi jenuh ada yang
setiap kemajuan walaupun sedikit, beri apresiasi menyemangati.
walau kepada diri sendiri (apalagi kepada anggota
tim) atas kemajuannya dengan hadiah, walau Pada Bab selanjutnya, secara berurutan akan
sekadar pujian lisan. dikupas lebih jauh tentang tahapan SIRAP
ini sehingga mudah untuk dipraktikkan dalam
kehidupan sehari-hari pribadi, tim maupun
organisasi.

94 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


ILUSTRASI:

S
etelah mantap pemahaman mengenai empat unsur kecerdasan atau kepekaan apresiatif
yang diringkas sebagai RAhMaN, maka Manajemen Apresiatif adalah aplikasinya dalam
pengembangan pribadi, bisnis atau pekerjaan, keluarga serta kegiatan sosial.

Sebagai ringkasan, Manajemen Apresiatif meliputi lima tahapan yang disingkat menjadi SIRAP
(Syukuri, Impikan, Rancang, Aplikasi dan Perbaiki terus). Secara ringkas masing-masing dapat
dilihat ulang:

1. Pendekatan apresiatif dapat lebih mudah difahami dengan membedakannya dengan


pendekatan yang ’berorientasi pada persoalan’. Manajemen Apresiatif bertolak dari
penggalian potensi (appreciative inquiry), kekuatan dan tujuan, serta spirit rasa syukur,
daripada menggali persoalan.

2. Pertama, Syukuri atau identifikasi potensi. Cobalah pikirkan satu urusan pribadi atau
pekerjaan Anda. Apakah potensi, kekuatan, prestasi yang Anda anggap layak dicatat disitu.

3. Impikan. Apa tujuan Anda pada urusan tersebut. Bayangkan bagaimana gambaran visual
keberhasilan Anda mencapai tujuan tersebut. Gambarkan impian Anda sejelas-jelasnya
seolah gambar layar bioskop, dimana Anda ada di dalamnya. Rasakan ’kenikmatan’nya.

4. Rancang. Konkritkan impian Anda dengan memikirkan dimensi kuantitatifnya, berapa besar,
kapan tercapai. Lalu pikirkan langkah mundur, hangga saat ini, untuk memperoleh gambaran
apa saja tahapan yng mesti disiapkan untuk mencapainya.

5. Aplikasi. Kalau sudah tergambar tahapannya, maka tentukan action apa yang bisa dan harus
dilakukan saat ini juga.

6. Perbaiki terus. Kalau sudah mulai diaplikasikan nanti, tak usah takut melangkah, tetapi selalu
lakukan perbaikan menerus.

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 95


Orientasi Strategis

Rancang Blueprint dan


Roadmap ke Puncak Jika kamu berpikir
setahun, tanamlah benih;
Setelah menemukan potensi, kekuatan-kekuatan,
Jika berfikir jangka 10
kisah-kisah pengalaman sukses serta hasil
eksplorasi kemungkinan-kemungkinan yang
tahun, tanamlah pohon;
bisa diimpikan sebagai visi, selanjutnya adalah: Jika berpikir jangka 100
bagaimana mencapai impian tersebut?
tahun, didiklah orang.
Tahap ini merupakan tahap merancang blueprint
~ Kata Mutiara China
atau roadmap ke masa depan. Kebalikan dari tahap
Mengimpikan. Setelah menggambarkan “masa
depan idaman” pada tahap ini Anda diminta untuk
menarik mundur kepada “masa kini.” Tujuannya seterusnya. Kaitkan rincian ini dengan faktor-faktor
adalah untuk mendapatkan inspirasi tentang kunci sukses kita pada Tahap Mensyukuri di atas.
langkah-langkah apa saja yang perlu diidentifikasi
untuk berjalan menuju ke masa depan tersebut.

Walaupun disebut blueprint atau roadmap, tahap


Cetak Biru (Blueprint)
merancang ini sebaiknya dibuat juga dalam diskripsi
Cetak biru (blueprint) ialah istilah untuk rancangan
kalimat dan gambar yang provokatif dan menantang
gambar arsitektur. Dengan rancangan blue-print
untuk dicapai. Hal ini untuk memacu diri (dan
dalam hal ini adalah ajakan untuk secara lebih
anggota tim) berimanjinasi dalam mencapai visinya
konkrit dan terukur menggambarkan visi atau impian
langkah demi langkah secara bertahap.
yang disusun sebelumnya. Agar visi atau impian
tersebut tentunya perlu diperjelas atau dikonkritkan.
Jadi setelah visi, outcome atau impian itu
Ibarat rancangan rumah, setelah gambar sketsa
terumuskan dan tervisualisasi dengan rinci
bentuk rumah, gaya arsitektur bangunan, warna,
dan menarik. Kemudian, dari titik itu kita tarik
kolam dan pertamanan. Maka pada blueprint ini
ke belakang, ke saat ini. Berapa waktu yang
perlu dijelaskan ukuran, dimensi, jenis bahan yang
dibutuhkan, susun urutan langkah pokok mulai
digunakan. Dengan begitu insinyur sipil bisa punya
dari titik impian itu, mundur terus hingga saat ini.
gambar kerja, sehibgga para tukangnya punya
Sebisanya rinci strategi dan kegiatan pada tiap
petunjuk kerja, sementara biayanya juga bisa
langkah pokok. Apa sumber daya yang dibutuhkan,
dihitung.
keterampilan, dana, kerjasama, sarana, dan

96 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Untuk itu bahasa visi perlu diterjemahkan ke itu akan terbantu dengan mengidentifkasi berbagai
dalam bahasa yang lebih konkrit. Sebagai contoh, aspek dalam sistem. Hubungkan satu dengan
visi punya “Warung Internet di 50 kota besar di lainnya untuk menemukan cara/jalan baru untuk
Indonesia”, disini dianjurkan untuk diperjelas dengan membuat impian jadi kenyataan.
gambaran di kota mana saja, ukuran tiap warung,
ada berapa unit computer masing-masing, seperti Sekali lagi, Tahap Merancang ini dimaksudkan
apa interiornya dan seterusnya. Blueprint tersebut untuk mencari jawab atas pertanyaan: bagaimana
juga sebaiknya menguraikan rincian ukuran kinerja itu terjadi. Disini disusun ”pernyataan kemungkinan”
dari tiap komponen rancangannya, sehingga (possible statement), juga rumusan ”usulan
memudahkan menetapkan prioritas kegiatan dan provokatif” (provocative propositions). Pernyataan-
pengecekan kemajuan tiap satuan waktu nantinya. pernyataan kemungkinan, alternatif, yang dirancang
untuk mendobrak status quo. Pernyataan tersebut
berorientasi kepada masa depan yang diinginkan.
Hasil dari tahap ini ialah serial paragraf pernyataan
Setelah impian itu yang menggambarkan ”bagaimana mimpi bisa
tervisualisasi dengan rinci menjadi kenyataan”. Pertanyaan utama yang perlu
dan menarik. dari titik ditanyakan ialah ”Bagaimana kita melangkah

itu kita tarik ke saat ini. mencapai hasil sesuai yang digambarkan dalam
impian atau visi?”
Apa langkah-langkahnya
dansumber daya yang Uraian tahapan atau peta langkah maju (roadmap)

dibutuhkan. ini sebaiknya juga menjabarkan ukuran kinerja


setiap waktu tertentu, sehingga bisa digunakan
untuk melakukan evaluasi kemajuan juga.

Langkah maju (Roadmap)


Sesuai namanya, istilah roadmap dimaksudkan
untuk merancang langkah-langkah kegiatan untuk Nikmati dengan
mencapai visi tersebut. Untuk menyusun road-map merumuskan ‘usulan
ini, lakukanlah Tahap Merancang atau memetakan provokatif’, misalnya
langkah-langkah untuk membawa impian ini dengan
pikirkan: apa yang
harus ada, terjadi,
asyik. Nikmati dengan merumuskan ‘usulan untuk mendukung
provokatif’, misalnya pikirkan: apa yang harus ada, tercapainya visi masa
terjadi, untuk mendukung tercapainya visi masa depan itu.
depan itu. Proses memunculkan ‘usulan provokatif’

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 97


Orientasi Strategis

ILUSTRASI:

P
ada tahap merancang ini ada dua aspek yang dipertajam dari impian sebelumnya, yaitu
rancangan bentuk atau blueprint dan rancangan langkah atau roadmap.

Rancangan bentuk (blueprint). Bagaimana bentuk konkrit dan dimenasi dari visualisasi Impian
yang telah Anda buat. Apa, dimana, berapa besar volumenya? Bagaimana kualitasnya? (Misal:
Menjadi organisasi pengelola sekolah terbesar di Jawa, memiliki 250 unit sekolah pada tahun
2020. Dikelola dengan sistem desentralisasi per-provinsi. Masing-masing sekolah minimal 50%
lulusannya diterima di universitas negeri).

Rancangan langkah (roadmap) atau action plan. Gambarkan langkah dan kegiatan apa saja
yang diperlukan untuk mencapai Impian tersebut. Kemudian dari tahun sasaran (2020), tarik
mundur ke belakang lima tahunan (2015), lalu satu tahunan selama lima tahun pertama (2010-
2015) apa saja sasaran yang harus dicapai tiap tahun pada lima tahun pertama. Berikutnya
detailkan apa yang mesti Anda lakukan pada tahun pertama, atau sekarang ini juga. (Misal:
Mempunyai 250 unit sekolah pada 2020; sudah tercapai 150 unit pada tahun 2015; dan
masing-masing 30 unit per-tahun mulai tahun 2010, dan seterusnya).

Perinci penyiapan komponen-komponen rancangan Anda tersebut. (Misal: Pengadaan


lahannya, mengontrak konsultan, mengurus izin mendirikan bangunan, izin perluasan sekolah,
promosi kepada keluarga calon siswa, dan lainnya).

Perinci juga sumberdaya dan dananya masing-masing dari mana diperoleh dan bagaimana
mendapatkannya. (Misal: Sumberdaya manusia seperti guru direkrut dari mana; Dana
diperoleh dari mana, siapa saja sumber yang potensial; Organisasi proyek perluasan sekolah
ini siapa saja pengurusnya, jabatan-jabatan yang ada; dan seterusnya).

Walaupun masih merupakan Impian bahkan angan-angan sebaiknya Anda membiasakan diri
untuk membuat rancangan (blueprint dan roadmap) ini supaya lebih termotivasi, membuka
peluang terhadap ide-ide yang muncul, dan ada bahan untuk dibicarakan dengan orang lain
yang mungkin akan memberikan sumbang saran ide dan dukungannya.

98 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Diagram berikut ini merupakan alat bantu untuk menidentifikasi bakat, potensi, peluang Anda (atau
mengintegrasikan bahasan dan rancangan yang tim); tahap membuat impian yang kreatif; kemudian
Anda susun mulai dari penetapan fokus yang tahap merancang blueprint dan rencana operasional
akan Anda tingkatkan; tahap mensykuri dan atau roadmap.

Tabel
Sintesis Langkah Syukuri, Impikan dan Rancang

Fokus:
..........................................................
..........................................................

Syukuri: Identifikasi Potensi & Peluang

Kekuatan (Internal): Peluang (Eksternal):


................................... ......................................
.................................. .....................................

Aspirasi, Impian yang Visioner


(berdasarkan Kekuatan dan Peluang):
.......................................................................
.......................................................................

Rancangan Blueprint yang Realistis:


.......................................................................
.......................................................................

Roadmap yang Operasional:


.........................................................................................
........................................................................................

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 99


Pengembangan
Kemampuan
Orientasi Organisasi (Business
Model Canvas)
Strategis
Tujuan pembelajaran :
Peserta memahami pengertian
Pengembangan Kemampuan Usaha bagi
..... OMSP
memahami
pengertian
Pengembangan Pokok Bahasan :
Kemampuan
• Membahas pengertian Pengembangan
Usaha bagi
Kemampuan Usaha menggunakan “9
OMSP blok”;

Metode
• Penyampaian materi Pengembangan
Kemampuan Usaha menggunakan “9
blok”;
• Latihan menyusun Pengembangan
Kemampuan Usaha menggunakan “9
blok”.

Alat dan bahan


- Bahan presentasi (.ppt)
- Bahan tulisan (text)
- Form latihan

100 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Waktu Bahan bacaan
• 1 Sesi = 90 menit

Proses fasilitasi: Business Model Canvas


• Pengantar pembuka Agar dapat dengan mudah memahami
• Penyajian bahan presentasi dan situasi lingkungan organisasi, terutama
diskusi untuk pemahaman dalam rangka untuk meningkatkan efetivitas
• Latihan individual, latihan kelompok organisasi dalam pelayanan ada baiknya
• Diskusi penutup. kita memahami terlebih dahulu mengenai
model analisis bisnis terapan. Untuk dapat
bereksperimen dengan model bisnis
Bahan presentasi & dengan mudah, Anda dapat menggunakan
Business Model Canvas.
Penjelasan
• Bahan presentasi (.ppt) tentang Business Model Canvas adalah sebuah
Pengembangan Kemampuan Usaha peta atau alat untuk mempermudah
menggunakan “9 blok”; Anda dalam menentukan bagaimana
• Bahan tulisan (text) tentang model bisnis yang paling optimal dalam
Pengembangan Kemampuan Usaha memberikan pelayanan kepada client dan
menggunakan “9 blok”; pengembangan Metode ini dikembangkan
oleh Alexander Osterwalder dalam
bukunya: “Business Model Generation.”
Lampiran-Lampiran
Pada dasarnya ada 9 elemen penting
• Bahan presentasi (.ppt) tentang dalam sebuah Model Bisnis sesuai dengan
Pengembangan Kemampuan Usaha Business Model Canvas:
menggunakan “9 blok”
• Bahan tulisan (text) tentang
Pengembangan Kemampuan Usaha
menggunakan “9 blok”

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 101


Orientasi Strategis

Business Model Canvas (IIustrasi: zebramc.com)

1. Customer Segments – pelanggan? (Murah, cepat, focus pada


• Kepada siapa Anda menawarkan pelayanan anak-anak, perempuan, dst)
Anda? 3. Channels –
• Siapa pelanggan Anda yang paling strategis • Bagaimana Anda mendeliver, menyajikan
sesuai Misi? jasa/ produk Anda kepada pangsa
2. Value Propositions – (segment) pelanggan yang telah Anda
• Nilai seperti apa dari jasa atau produk yang tentukan?
Anda tawarkan dalam bisnis Anda kepada • Apa jalur yang paling tepat untuk
menjangkau/melayani mereka?
4. Customer Relationships –
• Bagaimana Anda mengembangkan dan
Business Model Canvas memelihara hubungan dengan pelanggan

tidak hanya dapat Anda tersebut?

digunakan untuk 5. Revenue Streams –


• Darimana sumber pemasukan Anda?
perusahaan atau • Apa saja yang pelanggan Anda bayar?
organisasi, namun juga • Apa saja yang diberikan cuma-cuma?

dapat kita terapkan ke 6. Key Activities –


• Apa aktivitas paling penting yang harus
Pribadi, sang Pemimpin. Anda lakukan agar bisnis Anda jalan?

102 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


7. Key Resources – • Apa sifat yang menonjol dari diri Anda?
• Apa saja sumber daya yang Anda butuhkan • Buatlah daftar tentang ke kemampuan Anda
untuk menghasilkan produk/jasa Anda dan atau tim Anda. 
menghantarkannya melalui Channel serta
membina hubungan dengan pelanggan? 2. Key Activities (Apa yang Anda lakukan untuk
8. Key Partnerships – mengembangkan pelayanan/usaha?) - Bagian
• Siapa mitra yang mendukung Anda? ini berisi aktivitas kunci Anda sesuai Misi. yaitu:
• Pasokan atau sumber daya apa saja yang
• Bagaimana Anda melakukan kegaiatan
mereka sediakan?
pelayanan sesuai Misi?
• Bagaimana mereka dapat membantu
• Bagaimana management Anda?
aktivitas bisnis Anda?
• Bagaimana bentuk kerjasamanya?
3. Customer Segments (Siapa kelompok
9. Cost Structures –
sasaran yang Anda layani?) –
• Berapa biaya yang harus Anda keluarkan
• Siapa saja sasaran potensial pelayanan
dalam model bisnis Anda? Mana yang biaya
Anda?
tetap? Mana biaya variable?
• Catatan: Kadang siapa yang membiayai
(donor) dengan siapa yang dilayani (warga
Business Model Canvas tidak hanya dapat
tertentu) bisa berbeda. Untuk itu customer
digunakan untuk perusahaan atau organisasi,
segment ini adalah “warga tertentu”, sedang
namun juga dapat kita terapkan ke Pribadi, sang
donor bisa ditempatkan sebagai “mitra
Pemimpin. Business Model Canvas akan membuat
pendukung”.
model pelayanan Anda terlihat lebih visual,
sehingga akan sangat memudahkan Anda untuk
4. Value Propositions (Nilai Jasa/produk seperti
bereksperimen dan menemukan berbagai macam
apa yang Anda tawarkan? ) –
alternatif untuk meningkatkan pelayanan dan
• Apa yang Anda tawarkan
keberlanjutan usaha.
sesuai Misi Anda?

Untuk lebih jelasnya, berikut ini modifikasi dari 9


elemen Business Model Canvas:

1. Key Resources (Apa kekuatan atau


Business Model
Sumberdaya yang Anda miliki?) - Bagian ini Canvas akan
berubah menjadi Anda sendiri: membuat model
pelayanan Anda
• Siapa Anda? Apa minat Anda? terlihat lebih visual,
• Apa yang Anda bisa? Apa kemampuan ......
Anda?

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 103


Orientasi Strategis

Bagaimana variasi/ragam nya? 8. Key Partnerships (Siapa saja mitra utama


• Apakah ada produk yang Anda yang mendukung Anda?) -
tawarkan disamping produk/jasa utama • Siapa saja yang bisa membantu Anda
(komplementer)? menjalankan usaha/pelayanan ini?
• Sponsor (donatur, Pemda, lembaga mitra)
5. Channel (Bagaimana Anda menjangkau, • Dukungan disini tidak selalu berupa
menyajikan produk/layanan ke kelompok penyandang dana, tetapi juga pemasok,
sasaran? ) - Bagaimana agar orang lain mudah provider keahlian (perguruan tinggi, pusat
menemukan blog Anda? Apakah blog Anda riset, NGO, tokoh)
mudah ditemukan melalui search engine? Apa
kata kuncinya? Kemana Anda mendistribusikan 9. Cost Structures (Biaya, pengeluaran
content Anda selain di blog? Apa layanan social (finansial, lainnya) yang Anda keluarkan?) -
media yang Anda gunakan? Apakah Anda • Biaya yang harus Anda keluarkan untuk
menggunakan channel offline? menyelenggarakan kegiatan pelayanan
Anda? Baik biaya langsung atau tak-
6. Customer Relationships (Bagaimana langsung, biaya finansial (dana) dan non-
Anda membina hubungan dengan kelompok finansial.
sasaran dan pihak lain? ) - Bagian ini berubah
menjadi Engagement. Bagaimana Anda Dengan menjabarkannya secara visual seperti
berhubungan dengan pembaca Anda? Dimana ini, maka akan banyak sekali tersedia alternatif
target pembaca Anda paling aktif beraktivitas? yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan
Facebook? Twitter? Forum online? Apakah kemampuan organisasi/pribadi Anda dalam
Anda kan membuat formulir untuk berlangganan memberikan jasa pelayanan kepada kelompok
melalui email? Apa reward Anda untuk pembaca sasaran.
yang membagikan link menuju artikel blog Anda?
Jika selama ini Anda hanya mengandalkan
7. Revenue Streams (Keuntungan (finansial, pemasukan dari sumber dana, client tertentu
penghargaan, lainnya) apa saja yang Anda sehinga terlalu bergantung, bisa dilihat lagi model
terima? ) - bisnis pelayanan organisasi/pribadi Anda. Canvas ini
• Apa saja penerimaan, keuntungan yang bisa diisi sendiri sebagai eksperimen, bisa dengan
Anda dapat dari usaha Anda? tim atau anggota organisasi yang lain.
• Tidak hanya dari penjualan produk/layanan
utama, mungkin dari sponsor, iklan Tugas:
• Manfaat lain, misalnya, Anda jadi dikenal
Lakukan latihan analisis situasi dan kondisi usaha
sebagai pakar bidang tertentu. Anda
organisasi Anda dengan menggunakan Business
mendapat penghargaan dan rekomendasi
Model Canvas ini.
dari otoritas/figure tertentu.

104 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Business Model Canvas (Kanvas Model Bisnis)

Mitra Utama Kegiatan Pokok Nilai ditawarkan Hubungan Kelompok


(Key Partners) (Key Activities) (Value Pelanggan Sasaran
(8) (7) Propositions) (2) (Customer (Customer
Relationship) (4) Segments) (1)

Sumberdaya Saluran
Utama (Key (Channels) (3)
Resources)
(6)

Struktur Biaya (Cost Structure) (9) Arus Keuntungan (Revenue Streams) (5)

SOAR ANALYSIS

Proses Pengembangan Model Bisnis


Organisasi Pelayanan

Gambaran
MISI Model Bisnis
Idaman
Strengths
(Aspirasi)
Opportunities

(S.O.A.R. (Result
Analysis) Indicators)

Potret Strategi,
Model Bisnis Langkah
Saat ini Peningkatan

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 105


Orientasi Strategis

KEKUATAN PELUANG ASPIRASI


ASPEK HASIL (RESULT)
(STRENGTH) (OPPORTUNITY) (ASPIRATION)
Kelompok
Sasaran
(Customer
Segments)

Nilai ditawarkan
(Value
Propositions)

Saluran
(Channels)

Arus Keuntungan
(Revenue
Streams)

Sumberdaya
Utama
(Key Resources)

Kegiatan Pokok
(Key Activities)

Mitra Utama
(Key Partners)

Struktur Biaya
(Cost Structure)

106 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Modul
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
(Organization Development and Leadership)

Penyusunan Cita-Cita Organisasi 1 sesi

Telaah Lingkungan Eksternal 3 sesi

Telaah Lingkungan Internal 4 sesi

Orientasi Strategis (SOAR) 1 sesi

Kewirausahaan Sosial 1 sesi

Berpikir Strategis 1 sesi

Pengembangan Kemampuan Organisasi 1 sesi

Perencanaan Proyek Berorientasi Tujuan (Log Frame) 1 sesi

Menyusun Log Frame 2 sesi

Kepemimpinan, Pemimpin dan Manajer 1 sesi

Core Quadrant (Offman Diagram), Situational Leadership 1 sesi

Coaching, Mentoring dan Feedback 1 sesi

Bekerja Dalam Tim 1 sesi

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 107


Perencanaan Proyek
Berorientasi Tujuan
Kerangka (Log Frame)
Logis
Tujuan pembelajaran :
Peserta memahami pengertian
Kerangka Logis (Logical Framework)
Kewirausahaan Sosial, Bisnis Sosial dan
......
Pentingnya bagi Pengembangan OMS
memahami
pengertian
Kerangka Pokok Bahasan :
Logis (Logical • Membahas pengertian dan misi
Framework) Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
Kewirausahaan Sosial;
Sosial ...
Metode
• Penyampaian materi tentang
pengertian dan misi Kewirausahaan
Sosial dan Bisnis Sosial;
• Latihan menyusun Tujuan sesuai misi
Kewirausahaan Sosial.

Alat dan bahan


• Bahan presentasi (.ppt)
• Bahan tulisan (text)
• Form latihan

Waktu
• 1 Sesi = 90 menit

108 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Proses fasilitasi: Bahan bacaan
• Pengantar pembuka
• Penyajian bahan presentasi dan
diskusi untuk pemahaman
• Latihan individual, latihan kelompok Bagian II:
• Diskusi penutup.
Logical Framework
Untuk Manajemen Proyek
Bahan presentasi &
Penjelasan Perencanaan Proyek Berorientasi
• Bahan presentasi (.ppt) tentang Tujuan (Logframe)
Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
Sosial; ”Suatu strategi mungkin bagus diatas kertas,
• Bahan tulisan (text) tentang tetapi itu belum cukup untuk merubah sesuatu.
Kewirausahaan Sosial dan Bisnis Untuk bisa menjadikan sesuatu yang nyata, suatu
Sosial; strategi harus dijabarkan menjadi kegiatan-kegiatan
yang bisa dilaksanakan, yang bisa difahami dan
rasa memiliki dari semua anggota tim yang akan
Lampiran-Lampiran melaksanakannya.

• Bahan presentasi (.ppt) tentang


Hanya sedikit organisasi yang melakukan ini
Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
dengan baik. Umumnya kurang sistematis dalam
Sosial
menerjemahkan strateginya dalam langkah kegiatan.
• Bahan tulisan (text) tentang
Sebaliknya, banyak yang merancang proyeknya
Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
menggunakan cara-cara ad-hoc, atau menggunakan
Sosial
software tanpa memperjelas maksud, tujuan dan
sasarannya.

Bagaimana anda memulai rencana proyek akan


menentukan apa yang akan anda capai. Kalau anda
mengawalinya dengan cerdas, menggunakan proses
yang benar, bersama orang yang tepat, maka anda
telah membangun fondasi kesuksesan.

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 109


Kerangka Logis

Logical-framework, kerangka kerja logis, yang Empat Pertanyaan Strategis Proyek


disingkat Logframe, adalah alat bantu dalam
merancang, menganalisis, memonitor dan Logframe membantu secara sistematis menjawab
mengevaluasi proyek. Nama ini diambil karena empat pertanyaan strategis:
kaitan logis yang dirancang perencana untuk
menghubungkan cara, proses dengan hasil 1. Apa yang ingin kita capai, dan mengapa?
akhirnya. 2. Bagaimana kita mengukur sukses?
3. Kondisi-kondisi yang harus terjadi?
Logframe punya kekuatan untuk mengkomunikasi­ 4. Bagaimana kita mencapainya?
kan tujuan proyek secara jelas dan sederhana dalam
selembar. Kekuatannya datang dari kemampuannya Berdasarkan pendekatan strategic thinking, yang
untuk dalam mengintegrasikan berbagai sudut dipenuhi dengan Logframe ini antara lain:
pandang stakeholdernya pula.
• Terjemahan strategi yang abstrak menjadi
Logframe adalah alat untuk merangkum elemen- tujuan dan sasaran yang terukur dan
elemen pokok rancangan proyek sejak tahap disepakati bersama
identifikasi (ini (proyek) tentang apa?) selama • Rancangan rencana tindakan praktis untuk
perumusan (apa yang perlu kita kerjakan?), dan saat berbagai peluang dan pemecahan masalah
appraisal (apakah kita perlu melakukan ini?).

Matriks Logframe

Objectives Indikator Alat Verifikasi Asumsi

TUJUAN UMUM
(Goals)

TUJUAN KHUSUS
(Purposes)

SASARAN
(Outcomes)

KEGIATAN
(Inputs)

110 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


• Kaitan atau integrasi proyek dengan Awali perancangan proyek anda dengan mulai dari
gambaran besar Tujuan, Misi dan Visi tingkat Goal, lalu menurun tingkat demi tingkat.
• Alat efektif untuk mengkomunikasi strategi Hierarkhi Objectives dapat dirumuskan dengan
kepada para pemangku kepentingan urutan logis “Jika – Maka””
• Memudahkan tim kerja untuk bergerak cepat
dan punya patokan kinerja setiap saat. “Jika INPUTS (Kegiatan) nya begini, maka
OUTCOMES (Hasil/Sasaran)-nya begitu;
Kekuatan dari Empat Pertanyaan Strategis untuk Jika OUTCOMES (Hasil/Sasaran)-nya begitu,
Proyek tersebut adalah sederhana, bisa digunakan maka PURPOSE (Tujuan Khusus)-nya begitu;
dalam percakapan proyek sehari-hari, tetapi Jika PURPOSE(Tujuan Khusus)-nya demikian,
menjadikan tujuan jelas, indikator suksesnya jelas, maka GOAL (Tujuan Umum)-nya seperti itu”
dan yang penting lagi mememicu munculnya ide-ide
“rencana aksi” yang akan disepakati bersama. Hal Urutan “sebab-akibat” seperti itu akan membuat
ini dapat diuraikan sebagai berikut: komunikasi dalam proyek menjadi lebih mudah, logis
dan beralasan, para pihak bisa melihat dasar pikiran
dibalik rangkaian kegiatan menuju tujuan proyek dan
1. Apa yang ingin kita capai, dan program tersebut.
Mengapa?

Pikirkan strategi sebagai rangkaian Tujuan/ 2. Bagaimana mengukur sukses


Objectives dengan logika “Jika – Maka” (If-then). dan memverifikasinya?
Kolom pertama dari matriks Logframe merupakan
jenjang atau hierarkhi Tujuan (Goal – Purpose – Objective bisa tidak jelas. Kolom kedua Logframe
Outcomes) yang hubungannya merupakan rantai mendefinisikan “ukuran sukses pada tiap level.
“Jika – Maka”. Pertanyaan ini membantu kita untuk memilih
indikator yang tepat untuk Kuantitas, Kualitas,
• Goal = Tujuan umum, tujuan besar yang ingin
Waktu, Biaya, untuk memperjelas Objective pada
dicapai
tiap level.
• Purpose = Tujuan khusus, perubahan atau
manfaat yang diharapkan dari proyek
Ukuran-ukuran yang dipakai perlu diverifikasi,
• Outcomes = Yang dihasilkan oleh proyek
dan kolom tiga merumuskan bagaimana indiktor
(Sasaran)
yang dipakai bisa diverifikasi. Jadi kolom Verifikasi
• Inputs = Kegiatan, atau tindakan utama yang
mengembangkan alat untuk umpan balik dan sistem
perlu dilakukan untuk menghasilkan outcomes.
pembelajaran dari proyek.

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 111


Kerangka Logis

3. Kondisi-kondisi yang harus 4. Bagaimana kita mencapainya?


terjadi? (Asumsi)
Baris paling bawah dari matrik Logframe adalah

Setiap proyek tentu bisa menghadapi aneka risiko, Inputs yang menguraikan: Siapa melakukan

yang bisa dikurangi kalau dikenali sejak awal dan Apa, Kapan, Bagaimana, dan sumberdaya yang

bisa dimitigasi. diperlukan untuk mendukung.

Kolom keempat untuk mencantumkan asumsi,


atau kondisi yang sering terjadi tetapi kita abaikan, Dari pengalaman, dengan menjawab 4 (empat)

padahal menentukan kesuksesan proyek kita. pertanyaan diatas, akan perumusan tujuan

Identifikasi asumsi-asumsi internal dan eksternal dan kegiatan proyek menjadi mudah dilakukan,

untuk mengurangi risiko persoalan sejak dini. komunikatif megundang partisipasi – tak peduli
apakah untuk proyek besar atau kecil.

Matriks Logframe

Objectives Indikator Alat Verifikasi Asumsi

TUJUAN UMUM Ukuran tercapainya Sumber informasi untuk Untuk mencapai Goal:
(Goals) Tujuan (kuantitas, monitor dan verifikasi Kondisi/faktor apa yg
Gambaran Tujuan Besar kualitas, waktu) Tujuan dibutuhkan
yg didukung proyek

TUJUAN KHUSUS Ukuran tercapainya Sumber informasi untuk Kondisi eksternal yg


(Purposes) Tujuan (kuantitas, monitor dan verifikasi menjamin tercapainya
Perubahan yg kualitas, waktu) Tujuan Tujuan Khusus
diharapkan dgn
tercapainya Sasaran2

SASARAN Uraian dari Sasaran yg Sumber informasi untuk Kondisi eksternal yg


(Outcomes) sdh tercapai ciri-cirinya monitor dan verifikasi menjamin tercapainya
Hasil spesifik yang seperti apa tercapainya Sasaran sasaran
diharapkan dicapai
proyek

KEGIATAN Sumberdaya, Informasi ttg sediaan Kondisi eksternal yg


(Inputs) anggaran, jadwal sumberdaya (dana, menjamin ketersediaan
Kegiatan, sumberdaya, orang, alat) sumberdaya
penanggungjawab

112 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Pertajam Fokus Anda Komunikasi dan Kerjasama

Jika dalam merancang proyek ini kita mempertim­ Untuk memudahkan komunikasi agar Logframe bisa
bang­kan aspek realita di lapangan maka dalam diterapkan pada tingkatan manapun, baik kegiatan
urutan logis “Jika – Maka” di atas ada baiknya kita pribadi, kelompok atau program nasional, maka
masukkan juga factor Asumsi. Sehingga urutan penyajiannya juga harus disesuaikan, terutama
berpikir logisnya menjadi: dibuat sederhana dan mudah dipahami.

“Jika Inputs + Asumsi, maka terjadi Outcomes; Dalam hal ini untuk menyederhanakan penyajiannya
Jika Outcomes + Asumsi, maka terjadi Purpose; bisa digunakan “kata Tanya” – Mengapa? Apa?
Jika Purpose + Asumsi, maka tercapai Goal.” Siapa? Kapan? Bagaimana?

Dengan kerangka logis berjenjang tersebut GOAL merupakan gambaran besar MENGAPA
maka pengelola kegiatan proyek tidak terjebak proyek dilakukan; PURPOSE adalah rumusan
hanya memikirkan Inputs semata, tetapi juga spesifik dari Mengapa. Sebagai alasan mengapa
mengendalikan integrasi anatar inputs atau kegiatan, proyek tersebut perlu. OUTCOMES adalah APA
sumberdaya – sehingga secara terintegrasi bersama yang disajikan/diproduksi. INPUTS mencakup
mencapai Goal yang telah disepakati bersama. Bagaimana, Siapa dan Kapan proyek dilaksanakan.

MATRIKS KERANGKA LOGIS MATRIKS KERANGKA LOGIS

STRATEGI INDIKATOR ALAT ASUMSI STRATEGI INDIKATOR ALAT ASUMSI


VERIFIKASI VERIFIKASI

Tujuan Tujuan
Umum dan Umum
(Goal) maka (Goal)
Tujuan Tujuan
jika
Khusus Khusus
dan
(Purpose) (Purpose)
maka
Sasaran Sasaran
(Outcome) (Outcome)
jika dan
maka
Kegiatan Kegiatan
(Input) (Input)
jika

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 113


Kerangka Logis

Integrasikan dari tingkat Proyek ke


tingkat Program

Suatu Program merupakan himpunan dari proyek/ pencapaian Visi organisasi dan membantu
kegiatan yang bersama-sama mendukung merumuskan jalinan hubungan dari tingkat atas
tercapaonya Goal. Konsep berpikir “Jika – Maka” dengan yang lebih rendah. Mata rantainya dapat
sangat membantu dalam mengintegrasikan proyek dijelaskan dengan menambah hierarkhi tujuan lebih
ke dalam Goal dari Program. Ini mendukung tinggi, yaitu:

“Jika Goal + Asumsi, maka akan mencapai Visi bersama.”

HIRARKHI TUJUAN

TUJUAN UMUM

TUJUAN KHUSUS

SASARAN-A SASARAN-B

Kegiatan-A1 Kegiatan-B1

Kegiatan-A2 Kegiatan-B2

Kegiatan-A3 Kegiatan-B3

114 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Bagaimana Logframe Digunakan Untuk Merinci Kegiatan:

Ilustrasi:

LOGFRAME RENCANA PROYEK untuk


“Peningkatan Kesehatan dan Stamina Kerja”

OBJECTIVES INDIKATOR SUKSES BAGAIMANA ASUMSI


(Hierarkhi Tujuan/ (Kondisi saat Tujuan MENGUKUR (Faktor lain/ eksternal
“Jika-Maka”) tercapai (Sumber data) yg penting)

TUJUAN UMUM Pengukuran GOAL Asumsi untuk


(GOAL) mencapai GOAL

Meningkatkan kualitas Mampu melakukan kerja Berkurangnya detak Tidak ada faktor
hidup, kemungkinan fisik, out-bound jantung tak normal, keturunan penyakit
hidup sehat yang sesak nafas serius
panjang

Meningkatnya Jumlah surat yang Tidak ada ganguan


kemampuan konsentrasi ditangani; mendadak di kantor
dan kerja di kantor Lamanya (waktu) kerja
tanpa henti

TUJUAN KHUSUS Pengukuran PURPOSE


(PURPOSE)

Meningkatkan kesehatan Mencapai berat badan Menimbang berat badan Bisa konsisten, tidak
fisik dan stamina saya ideal 70kg dalam 2 tiap pulang kantor bosan
bulan, atau 1kg/minggu

Tekanan darah kembali Mengukur tiap Jum’at di


normal <120/80 dalam 4 klinik kantor
minggu

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 115


Kerangka Logis

SASARAN (OUTCOMES)

OBJECTIVES INDIKATOR SUKSES BAGAIMANA ASUMSI


(Hierarkhi Tujuan/ (Kondisi saat Tujuan MENGUKUR (Faktor lain/ eksternal
“Jika-Maka”) tercapai (Sumber data) yg penting)
SASARAN Pengukuran Asumsi untuk mencapai
(OUTCOMES): OUTCOMES: OUTCOMES
Lebih memahami Mengerti peran olahraga Buku yg dibaca, obrolan Referensi, teman bicara
kesehatan, diet, untuk meningkatkan tentang kesehatan, tersedia
olahraga kesehatan, stamina olahraga
Diet, pola makan yang Rata-rata asupan kalori Hitungan sendok nasi Bisa berdisiplin, meski
sehat terbentuk tak lebih dari 1800 kalori/ banyak undangan
hari makan
Program olahraga rutin Lari pagi 3x/minggu @30 Catatan lari, cek jantung Keluarga mendukung
jd kebiasaan menit untuk memelihara bulanan
jantung

KEGIATAN (INPUTS)

INPUTS JADWAL ASUMSI


(Bagaimana Outcome dibentuk?)

KEGIATAN PNG. SUMBER S S R K J S M


JWB DAYA
Lebih memahami Sanggup
kesehatan, diet, konsisten
olahraga
• Membaca 2 buku
Olahraga
• Bergabung Klab
Diet, pola makan yang Mampu
sehat terbentuk menahan diri
• Membuat jadwal
makan
• Menyusun menu diet
• Berlangganan bahan
makanan generik
Program olahraga rutin Ada tempat
jadi kebiasaan fitness antara
• Mendaftar Fitness “rumah – tempat
Club kerja”
• Mencari lawan tenis

116 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Ringkasan

“Kegiatan” ialahapa yang dilakukanunt “Asumsi” merupakankondisiatauprasyarat

ukmencapaisasarandengan input yang yang harusdipenuhi, tetapiseringdiluarkendalip

diusahakanefisiendanrealistis. Termasuk elaksanaproyek.Padahalini factor penting yang

“kegiatan” iniialahpelaksanaanpekerjaan, dibutuhkan/menentukantercapainyasasarandant

perencanaandanpersiapan yang harusdilaksanakan. ujuanproyek.Terdiridari: kondisi, situasi, kejadian,

Tindakan-tindakan yang menghasilkan “Sasaran”. keputusandanfaktor yang menentukansuksesproyek


tersebut.

Tiap “Kegiatan” akanditunjangataumembutuhkan


inputs yaitusumberdaya (dana, tenaga, material, Asumsikegiatan, merupakankondisi yang memp

waktu) yang dibutuhkanuntukmelaksanakan engaruhipenyelesaiankegiatan, atau factor yang

“kegiatan”. Inputs iniberhubunganlangsungden harusada agar suatukegiatanbisadilaksanakandand

gankegiatan, terinci, dapatditentukankuantitas, iselesaikan.Sementaraasumsiuntuksasarandantuju

kualitasdanbiayanya yang layaksesuaisasaran yang an, ialahkondisi yang mempengaruhitercapainyasas

dituju. arandantujuan.

“Indikator”, merupakanstandarkinerja (performance)


yang harusdicapai, akanmenjadibuktibahwaSasaran,
TujuanKhusus, danTujuanUmumtercapai.
Indikatormenggunakankriteria SMART
(specific, measurable, achievable, realistic,
time-bound), sehinggajelaskualitas,
dansebisamungkinkuantitasnya,
jelaslokasidanwaktunya.Denganbegitukegiatan/
program akanmudahdimonitordandievaluasi.

“AlatVerifikasiIndikator”
merupakansumberinformasi yang digunakanuntukm
engukurpencapaian indicator. Sumber data dimana
indicator keberhasilanproyekdapatditeliti/diamati.
Contohnyaantara lain: laporanberkala, laporanhasil
survey, pengukuran periodic, penyerapananggaran,
danseterusnya.

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 117


Menyusun Log-Frame

Kerangka Tujuan pembelajaran :

Logis
Peserta memahami pengertian
Kewirausahaan Sosial, Bisnis Sosial dan
Pentingnya bagi Pengembangan OMS

Pokok Bahasan :
• Membahas pengertian dan misi
Peserta Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
memahami Sosial;

pengertian
Kewirausahaan Metode
Sosial ....
• Penyampaian materi tentang
pengertian dan misi Kewirausahaan
Sosial dan Bisnis Sosial;
• Latihan menyusun Tujuan sesuai misi
Kewirausahaan Sosial.

Alat dan bahan


• Bahan presentasi (.ppt)
• Bahan tulisan (text)
• Form latihan

Waktu
• 1 Sesi = 90 menit

118 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Proses fasilitasi: Lampiran-Lampiran
• Pengantar pembuka • Bahan presentasi (.ppt) tentang
• Penyajian bahan presentasi dan Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
diskusi untuk pemahaman Sosial
• Latihan individual, latihan kelompok • Bahan tulisan (text) tentang
• Diskusi penutup. Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
Sosial

Bahan presentasi &


Penjelasan
• Bahan presentasi (.ppt) tentang
Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
Sosial;
• Bahan tulisan (text) tentang
Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
Sosial;

Latihan:
Matriks Logframe

Objectives Indikator Alat Verifikasi Asumsi

TUJUAN UMUM
(Goals)

TUJUAN KHUSUS
(Purposes)

SASARAN
(Outcomes)

KEGIATAN
(Inputs)

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 119


Kerangka Logis

Latihan:

LOGFRAME RENCANA PROYEK untuk


“Peningkatan Kesehatan dan Stamina Kerja”

OBJECTIVES INDIKATOR SUKSES BAGAIMANA ASUMSI


(Hierarkhi Tujuan/ (Kondisi saat Tujuan MENGUKUR (Faktor lain/
“Jika-Maka”) tercapai (Sumber data) eksternal yg penting)

TUJUAN UMUM Pengukuran GOAL Asumsi untuk


(GOAL) mencapai GOAL

TUJUAN KHUSUS Pengukuran PURPOSE


(PURPOSE)

120 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


SASARAN (OUTCOMES)

OBJECTIVES INDIKATOR SUKSES BAGAIMANA ASUMSI


(Hierarkhi Tujuan/ (Kondisi saat Tujuan MENGUKUR (Faktor lain/
“Jika-Maka”) tercapai (Sumber data) eksternal yg penting)

SASARAN Pengukuran Asumsi untuk


(OUTCOMES): OUTCOMES: mencapai OUTCOMES

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 121


Kerangka Logis

KEGIATAN (INPUTS)

INPUTS JADWAL ASUMSI


(Bagaimana Outcome dibentuk?)

KEGIATAN PNG. SUMBER 1 2 3 4 5 6 7


JWB DAYA

122 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Bahan presentasi

ORGANIZATION DEVELOPMENT & LEADERSHIP:

ORIENTASI STRATEGIS &


LOGICAL-FRAMEWORK
Paparan & Latihan
Risfan Munir

AGENDA

TOPIK SESI
O R IE NT AS I S T R AT E G IS :
Kewirausahaan Sosial 1 sesi
Berpikir Strategis 1 sesi
Pengembangan Kemampuan Organisasi 1 sesi
K E R ANG K A L O G IS :
Perencanaan Proyek Berorientasi Tujuan (Log 1 sesi
Frame)
Menyusun Log Frame 2 sesi

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 123


Orientasi Strategis

AGENDA

TOPIK SESI
O R IE NT AS I S T R AT E G IS :
Kewirausahaan Sosial 1 sesi
Berpikir Strategis 1 sesi
Pengembangan Kemampuan Organisasi 1 sesi

KERANGKA

A. Orientasi Strategis:
1. Kewirausahaan Sosial
2. Berpikir Strategis (visioner) + latihan individu
3. Pengembangan Kemampuan Organisasi
• (Business Model Generation) + latihan kelompok
B. Perencanaan Proyek Berorientasi Tujuan
1. Kerangka Logis (konsep)
2. Kerangka Logis (latihan)

124 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


ORIENTASI STRATEGIS
(Strategic Orientaton)

Organization Development & Leadership

Mengapa BERPIKIR STRATEGIS?


• Kebutuhan masyarakat (peluang) senantiasa
berkembang
• Tiap organisasi perlu memikirkan arah, sasaran,
dan program/kegiatan ke depan
• Lingkungan eksternal yang senantiasa berubah,
berpengaruh pada “daya saing, daya tahan”
organisasi
• Organisasi perlu hidup, punya sumber
pendapatan, dan berkelanjutan
• Lain-lain: … … … …

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 125


Orientasi Strategis

KEWIRAUSAHAAN SOSIAL
Sebagai Visi

“Indonesia Mengajar”

126 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Prof. Yohanes Surya PhD punya
MIMPI 15 tahun kedepan untuk
mendidik anak-anak Indonesia yang
paling tertinggal di daerah-daerah,
sehingga mereka menjadi Doktor
(PhD), 30000 doktor, yang disebar
diseluruh pelosok negeri.

Dengan bimbingannya pelajar


Indonesia mengoleksi 54 medali emas,
33 perak, 42 peranggu di berbagai
kompetisi sains & fisika internasional.
Dan, the ABSOLUTE WINNER dalam
Asian Physics Olympiad 2013.
(Tempo, 3-6-2013) ”Tidak ada anak yang bodoh, yang
ada hanya anak yang tidak mendapat
kesempatan belajar …..”

Wirausaha Sosial:
PENDIDIKAN

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 127


Orientasi Strategis

YouTube:

Business srcibe
Businessmodel.co.il
Yunus Social Business
Innovative Nonprofit.com

Kenali Diri Sendiri


• Siapa diri kita?
• Mengapa kita hadir/ada? (misi)
• Apa sesungguhnya jasa atau
• produk pelayanan yang kita
hasilkan/sajikan?

128 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Siapa Diri Kita?

Kami adalah …………

Contoh:
“Kami adalah unit pelayanan kesehatan yang bernama
“Ditanggung Sehat ….” ”

Mengapa Kita Ada (dibentuk)?

Misi kami adalah ………

Contoh: Misi dari pelayanan kesehatan:


“Kami hidup untuk menyehatkan warga miskin…”

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 129


Orientasi Strategis

Apa tepatnya Pelayanan (Jasa)


Kita?
Jasa Pelayanan kami ……

Contoh:
“Kami menyediakan informasi, konsultasi kesehatan,
berbayar sukarela, bagi warga miskin …”

Ketahui apa yang mau Kita Capai

• Kemana kita akan menuju? (visi)


• Bagaimana kita akan mencapai tujuan kita?
(sasaran)
• Bagaimana kita akan mengukur kinerja itu?

130 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Kemana Kita akan Menuju?
Visi kami adalah melejit ke ……. !!! (sesuai SOAR)

Bagaimana cara mencapainya? (sesuai SOAR)

Example:
”Visi: Menjadi pusat pelayanan kesehatan paling diandalkan
warga Kabupaten YYY, punya fasilitas rawat inap 100 kamar, 20
dokter spesialis, …”

SOAR: strengths, opportunities, aspirations, results (kekuatan, peluang, aspirasi,


hasil)

Tabel Proses Kreatif


Melihat Masa Depan dari Potensi Masa Kini

Fokus:
..........................................................
Kekuatan (Strengths): Peluang (Opportunities):
................................... ......................................
.................................. .....................................
Kreasi, Impian yang Visioner
(berdasarkan Kekuatan dan Peluang):
.......................................................................
.......................................................................
Uraikan lebih Realistis:
.......................................................................
.......................................................................
Kritisi agar lebih Operasional:
.........................................................................................
........................................................................................

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 131


Orientasi Strategis

Tabel Proses Kreatif


Melihat Masa Depan dari Potensi Masa Kini
Fokus:
Bisnis Souvenier Untuk Wisatawan Asing

Kekuatan (Strengths): Peluang (Opportunities):


Pengetahuan akan kerajian rakyat, Jejaring pertemanan Meningkatnya kunjungan wisatawan dari Malaysia kerena
yang luas, dan Identifikasi potensi lainnya ekonomi mereka membaik; adanya rute penerbangan murah ke
beberapa kota, dan lainnya;
Kreasi, Impian yang Visioner
(berdasarkan Kekuatan dan Peluang):
Mempunyai toko cinderamata di dekat bandara dan di pusat daerah tujuan wisata. Punya jejaring pemasaran di berbagai kota
di negeri asal wisatawan, dan seterusnya
Uraikan lebih Realistis:
• Pangsa pasar atau wisatawan yang Anda tuju? • Berapa besar, bagaimana gaya arsitekturnya?
• Bagaimana posisi Anda terhadap pesaing yang ada? • Produk apa saja yang menjadi ciri khas toko cinderamata Anda?
• Kota mana, lokasi mana yang Anda pilih untuk toko yang • Siapa saja colon mitra, pemasok, yang akan Anda libatkan?
pertama? • Bagaimana sumber dana yang Anda butuhkan?
• Kapan harus siap, dan adakah event tertentu yang Anda • Bagaimana pula rencana tindakan atau langkah-langkah pertama
jadikan momentum pembukaan? untuk mengawali usaha Anda?

Kritisi agar lebih Operasional:


• Coba amati lagi impian dan rencana Anda, adakah yang terlewatkan? Adakah yang kurang konsisten? Adakah yang perlu diperinci
atau disederhanakan agar bisa dilaksanakan segera?

Latihan Kecil
Formulir Kosong

132 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Diagram
Syukuri - Impikan - Rancang - Aplikasikan Perbaiki
(SIRAP)
Rancang
(3)

Syukuri Impikan
Aplikasikan (4) (2)
(1)

Perbaiki Terus
(5)

Tabel
Sintesis Langkah Syukuri, Impikan dan Rancang
Fokus:
..........................................................
..........................................................
Syukuri: Identifikasi Potensi & Peluang
Kekuatan (Internal): Peluang (Eksternal):
................................... ......................................
.................................. .....................................
Aspirasi, Impian yang Visioner
(berdasarkan Kekuatan dan Peluang):
.......................................................................
.......................................................................
Rancangan Blueprint yang Realistis:
.......................................................................
.......................................................................
Roadmap yang Operasional:
.........................................................................................
........................................................................................

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 133


Orientasi Strategis

Latihan
Formulir Kosong
Flip-chart

134 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


BUSINESS MODEL GENERATION

Mitra Kegiatan Pokok Nilai Hubungan Kelompok


Pendukung (7) ditawarkan Pelanggan Sasaran
Utama (2) (4) (1)
(8)

Sumberdaya Saluran
Utama (3)
(6)

Struktur Biaya (9) Arus Keuntungan (5)

BUSINESS MODEL CANVAS

Mitra Kegiatan Pokok Nilai Hubungan Kelompok


Pendukung (7) ditawarkan Pelanggan Sasaran
Utama (2) (4) (1)
(8)

Sumberdaya Saluran
Utama (3)
(6)

Struktur Biaya (9) Arus Keuntungan (5)

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 135


Orientasi Strategis

BUSINESS MODEL CANVAS

Mitra Kegiatan Pokok Nilai Hubungan Kelompok


Pendukung (7) ditawarkan Pelanggan (4) Sasaran
Utama Training (2) Forum, Network, (1)
(8) Pendampingan Multi-media,
Produksi modul Pelayanan prima Blogging, Facebook, Penerima Manfaat
Service-providers Twitter
Organisasi Induk
Perguruan Tinggi Sumberdaya Saluran (3)
Lembaga Riset Utama (6) Seminar/Workshop, Pemberi-pekerjaan
Donor SDM, Patent Pameran, Reporting,
CSR Teknik-andalan Publikasi, Klinik/
Case-study, On-site

Struktur Biaya (9) Arus Keuntungan (5)


Fee, Penghargaan, Promosi

Latihan
Formulir Kosong
Flip-chart

136 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


AGENDA

TOPIK SESI
K E R ANG K A L O G IS :
Perencanaan Proyek Berorientasi Tujuan (Log 1 sesi
Frame)
Menyusun Log Frame 2 sesi

LOGICAL FRAMEWORK
(Kerangka Berpikir Strategis)

Risfan Munir

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 137


Orientasi Strategis

Mengapa harus menggunakan


KERANGKA PIKIR LOGIS?
• Agar Kita bisa membedakan sukses vs gagal
• Agar Kita mengerti mengapa kesuksesan terjadi
• Agar Kita mengerti mengapa kegagalan terjadi
• Agar kegagalan tidak terulang
• Agar sukses dapat diulang dan ditularkan

Tujuan Usaha Kita

• Tujuan Usaha (pelayanan) kita ialah:


– Jangka panjang: ………………….
– Jangka menengah: ………………
– Jangka pendek: ………………….

138 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Bagaimana Kita
akan Mencapai Tujuan Kita

Terapkan Sasaran yang SMART (Hasil, Manfaat):


 1
 2
 3
 dst.

Sasaran yang SMART


(Hasil, Manfaat)

• Specific (spesifik)
• Measurable (terukur)
• Accountable (bisa dipertanggungjawabkan)
• Realistic (realistis)
• Time-bound (waktunya jelas)

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 139


Orientasi Strategis

MATRIKS KERANGKA LOGIS

STRATEGI INDIKATOR ALAT ASUMSI


VERIFIKASI

Tujuan Umum
(Goal)

Tujuan Khusus
(Purpose)

Sasaran
(Outcome)

Kegiatan
(Input)

MATRIKS KERANGKA LOGIS

STRATEGI INDIKATOR ALAT ASUMSI


VERIFIKASI
Tujuan Umum
(Goal)

Tujuan Khusus
(Purpose)

Sasaran
(Outcome)

Kegiatan
(Input)

140 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


MATRIKS KERANGKA LOGIS

STRATEGI INDIKATOR ALAT ASUMSI


VERIFIKASI

Tujuan Umum
(Goal) dan
maka
Tujuan Khusus
(Purpose)
jika dan
maka
Sasaran
(Outcome)
jika dan
maka
Kegiatan
(Input)
jika

HIRARKHI TUJUAN UMUM


TUJUAN
TUJUAN KHUSUS

SASARAN-A SASARAN-B

Kegiatan-A1 Kegiatan-B1
Kegiatan-A2 Kegiatan-B2
Kegiatan-A3 Kegiatan-B3

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 141


Orientasi Strategis

LOGFRAME RENCANA PROYEK untuk


“Peningkatan Kesehatan dan Stamina Kerja”
OBJECTIVES INDIKATOR SUKSES BAGAIMANA MENGUKUR ASUMSI
(Hierarkhi Tujuan/ (Kondisi saat Tujuan (Sumber data) (Faktor lain/ eksternal yg
“Jika-Maka”) tercapai penting)
TUJUAN UMUM (GOAL) Pengukuran GOAL Asumsi untuk mencapai GOAL
Meningkatkan kualitas hidup, Mampu melakukan kerja fisik, Berkurangnya detak jantung tak Tidak ada faktor keturunan
kemungkinan hidup sehat yang out-bound normal, sesak nafas penyakit serius
panjang
Meningkatnya kemampuan Jumlah surat yang ditangani; Tidak ada ganguan mendadak
konsentrasi dan kerja di kantor Lamanya (waktu) kerja tanpa di kantor
henti
TUJUAN KHUSUS Pengukuran PURPOSE
(PURPOSE)
Meningkatkan kesehatan fisik Mencapai berat badan ideal Menimbang berat badan tiap Bisa konsisten, tidak bosan
dan stamina saya 70kg dalam 2 bulan, atau 1kg/ pulang kantor
minggu
Tekanan darah kembali normal Mengukur tiap Jum’at di klinik
<120/80 dalam 4 minggu kantor

SASARAN (OUTCOMES)
OBJECTIVES INDIKATOR SUKSES BAGAIMANA ASUMSI
(Hierarkhi Tujuan/ (Kondisi saat Tujuan MENGUKUR (Faktor lain/ eksternal
“Jika-Maka”) tercapai (Sumber data) yg penting)
SASARAN Pengukuran Asumsi untuk
(OUTCOMES): OUTCOMES: mencapai
OUTCOMES
Lebih memahami Mengerti peran Buku yg dibaca, Referensi, teman
kesehatan, diet, olahraga untuk obrolan tentang bicara tersedia
olahraga meningkatkan kesehatan, olahraga
kesehatan, stamina
Diet, pola makan yang Rata-rata asupan Hitungan sendok nasi Bisa berdisiplin, meski
sehat terbentuk kalori tak lebih dari banyak undangan
1800 kalori/hari makan
Program olahraga rutin Lari pagi 3x/minggu Catatan lari, cek Keluarga mendukung
jd kebiasaan @30 menit untuk jantung bulanan
memelihara jantung

142 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


KEGIATAN (INPUTS)
INPUTS JADWAL ASUMSI
(Bagaimana Outcome dibentuk?)

KEGIATAN PNG. SUMBER S S R K J S M


JWB DAYA

Lebih memahami Sanggup


kesehatan, diet, olahraga konsisten
• Membaca 2 buku
Olahraga
• Bergabung Klab

Diet, pola makan yang Mampu menahan


sehat terbentuk diri
• Membuat jadwal makan
• Menyusun menu diet
• Berlangganan bahan
makanan generik

Program olahraga rutin jadi Ada tempat fitness


kebiasaan antara “rumah –
• Mendaftar Fitness Club tempat kerja”
• Mencari lawan tenis

Latihan
Formulir Kosong
Flip-chart

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 143


Orientasi Strategis

LOGFRAME RENCANA PROYEK untuk


“Peningkatan Kesehatan dan Stamina Kerja”

OBJECTIVES INDIKATOR SUKSES BAGAIMANA ASUMSI


(Hierarkhi Tujuan/ (Kondisi saat Tujuan MENGUKUR (Faktor lain/ eksternal
“Jika-Maka”) tercapai (Sumber data) yg penting)
TUJUAN UMUM Pengukuran GOAL Asumsi untuk
(GOAL) mencapai GOAL

TUJUAN KHUSUS Pengukuran


(PURPOSE) PURPOSE

SASARAN (OUTCOMES)

OBJECTIVES INDIKATOR SUKSES BAGAIMANA ASUMSI


(Hierarkhi Tujuan/ (Kondisi saat Tujuan MENGUKUR (Faktor lain/ eksternal
“Jika-Maka”) tercapai (Sumber data) yg penting)

SASARAN Pengukuran Asumsi untuk


(OUTCOMES): OUTCOMES: mencapai
OUTCOMES

144 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


KEGIATAN (INPUTS)
INPUTS JADWAL ASUMSI
(Bagaimana Outcome dibentuk?)

KEGIATAN PNG. SUMBER 1 2 3 4 5 6 7


JWB DAYA

Terima Kasih

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 145


Tujuan pembelajaran :
• Peserta memahami pengertian
kepemimpinan, pemimpin dan manajer.

Kepemimpinan, • Peserta dapat memahami situasi yang


memerlukan kepemimpinan.

Pemimpin dan
Manajer di
Metode
• Quiz

Indonesia • Presentasi.

Alat dan bahan


- Animasi/gambar/lembar cerita quiz
(lihat box; Cerita Pemimpin)
- Video animasi kepemimpinan (contoh:
Peserta dapat
Team Leader Funny http://www.
memahami situasi youtube.com/watch?v=5L8Em5vU0FU)
yang memerlukan -
Flipchart
kepemimpinan. - File presentasi “Kepemimpinan”
- LCD projector

Waktu

• 90 menit

Proses fasilitasi:
1) Sampaikan tujuan sessi.
2) Minta peserta untuk menyebutkan
defenisi/pengertian dari “pemimpin”,
“kepemimpinan” dan manajer.
Mintalah peserta menyampaikan
pendapat mereka tentang beberapa
contoh profesi yang mereka sebut

146 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


sebagai “pemimpin” dan “manajer”, dan “manajer” dengan merujuk
dan eksplorasi penjelasan contoh itu. pada tayangan dan quiz yang telah
Catat semua pendapat dari peserta disampaikan.
pada flipchart. 5) Setelah semua peserta
3) Tayangkan beberapa animasi menyampaikan pendapatnya,
video pendek (tidak lebih dari 2 tayangkan slide presentasi tentang
menit untuk setiap video animasi) kepemimpinan, pemimpin dan
tentang kepemimpinan yang manajer. Penekanan penjelasan pada
memuat gambaran/peran pemimpin. perbedaan pengertian kepemimpinan,
Pada contoh ini dapat ditampilkan pemimpin dan manajer.
video http://www.youtube.com/ 6) Tutup sessi dengan menuliskan
watch?v=5L8Em5vU0FU kata-kata kunci yang membedakan
Lakukan eksplorasi pendapat peserta pengertian “kepemimpinan”,
tentang animasi video yang baru saja “pemimpin” dan “manajer”.
ditayangkan.
Minta semua peserta sekali lagi untuk
memeriksa daftar defenisi/pengertian
“pemimpin” dan “kepemimpinan” Bahan bacaan I
yang telah dicatat pada flipchart
sebelumnya. Tambahkan defenisi baru
dari peserta jika ada.
4) Tampilkan/Bacakan lembar cerita
Indonesia: Tata Kelola
quiz (lihat box quiz Kepemimpinan).
Mintalah peserta untuk menyampaikan Pemerintahan yang Baru
jawaban mereka tentang quiz.
Kondisikan peserta untuk membuat Reformasi sudah berjalan lima belas tahun di

jawaban/analisis yang berbeda. Indonesia dan secara perlahan, negara yang dulu

Lakukan eksplorasi jawaban dikenal sebagai negara otoritarian di dunia, kini

peserta dan mintalah peserta untuk perlahan tetapi pasti telah menjelma menjadi teladan

menghubungkan jawaban mereka negara demokratis di dunia. Secara perlahan tata

dengan aktivitas mereka dalam kelola pemerintahan baru yang demokratis terbentuk

organisasi. Catat dan tambahkan bersamaan dengan tumbuhnya perekonomian

point baru pendapat/komentar peserta Indonesia.

pada flipchart.
Arahkan peserta untuk membedakan Bersamaan dengan perkembangan tersebut,

defenisi “pemimpin”, “kepemimpinan” Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 147


Kepemimpinan, Pemimpin dan Manajer di Indonesia

Negara demokratis yang serius. Tantangan yang Tidak ada satupun pejabat yang tidak tersentuh oleh
paling utama adalah mulai terbongkarnya lapisan penegakan hukum.
budaya korupsi mulai dari pusat sampai ke pelosok-
pelosok daerah. Semangat pemberantasan korupsi Tantangan terbesar amanat konstitusi yang
beradu dengan kebobrokan budaya korupsi harus diwujudkan pemerintah adalah penciptaan
yang sudah berurat-akar dalam setiap lapisan kesejahteraan untuk rakyat Indonesia. Faktor
birokrasi. Semua sistem penegakan hukum sudah terpenting yang menjadi dasar dari penciptaan
tersedia, akan tetapi diisi dengan orang-orang yang kesejahteraan adalah kondisi kesehatan dan
dibesarkan dalam budaya perilaku korup yang telah pendidikan yang baik. Semua itu tidak akan bisa
yang dibangun selama berpuluh-puluh tahun. tercapai tanpa adanya sistem pemerintahan dan
jajaran birokrasi yang sepenuhnya mengabdi untuk
Tantangan tersebut membuat perkembangan pelayanan yang baik dalam penyediaan layanan
reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi dasar bagi seluruh rakyat.
tidak secepat yang diharapkan. Meskipun begitu
masyarakat dapat dengan mudal melihat bahwa Studi Bank Dunia dan The International Financial
pemberantasan korupsi dan supremasi hukum Corporation1 menunjukan dengan jelas bahwa
telah menyebar mulai dari pucuk pimpinan sampai meskipun telah terjadi peningkatan pelayanan
aparat birokrasi dari tingkat yang paling rendah. birokrasi terhadap dunia usaha di Indonesia masih
menjadi faktor penghambat dalam pengembangan
usaha di Indonesia. Kongkritnya ada kenyataan

Semangat pem­ bahwa 30% dari perusahaan yang memulai usaha


tidak terdaftar karena hambatan regulasi.
beran­tasan korupsi
beradu dengan Hambatan ini merupakan satu dari 10 rintangan

kebobrokan budaya utama terhadap investasi untuk usaha di Indonesia.


Dan hal tersebut menyebabkan berkembangnya
korupsi yang sudah usaha-usaha yang tetap informal dan menyuburkan
berurat-akar dalam korupsi. Oleh karena itu diperlukan reformasi

setiap lapisan regulasi dan pelayanan yang mempermudah

birokrasi. kegiatan usaha, mendorong investasi dan


meningkatkan ketersediaan lapangan kerja.

1 Doing Business in Indonesia 2012; comparing Regulation for Domestics Firm in 20 Cities and with 183 Economies, A
Copublication of The World Bank and The International Finance Corporation.

148 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Fenomena Gaya
Kini kita menjadi Kepemimpinan Baru di
saksi bahwa mungkin Indonesia
saja seseorang yang
memulai karirnya
Lepas dari tantangan tersebut, kita bisa melihat
sebagai camat dapat
meraih jabatan bahwa reformasi Indonesia secara pelahan telah
sebagai Menteri melahirkan kepemimpinan melalui merit system.
Dalam Negeri. Kini aparat birokrat bisa melihat bhawa bagi mereka
yang berprestasi akan selalu tersedia jalan untuk
promosi menuju jabatan yang lebih tinggi. Kondisi
Selain itu di bidang pembangunan manusia kita terkini telah menunjukkan bahwa seorang birokrat
melihat bahwa posisi Indonesia pada tahun 2011 tidak tergantung lagi pada Korupsi, Kolusi dan
menduduki peringkat 124 di dunia dan berada di Nepotisme (KKN) untuk meningkatkan jabatannya.
bawah Thailand, Filipina dan Malaysia2. Dua faktor
penting yang mempengaruhi peringkat tersebut Akan tetapi semua juga bisa melihat bahwa
adalah kondisi bidang kesehatan dan bidang apabila seseorang berprestasi maka niscaya akan
pendidikan yang relatif masih tertinggal. Reformasi mendapatkan promosi. Kini kita menjadi saksi
atau perbaikan kondisi tersebut akan sangat bahwa mungkin saja seseorang yang memulai
bergantung pada interaksi tata-kelola pengurusan karirnya sebagai camat dapat meraih jabatan
negara demokratis yang secara sederhana dibagi sebagai Menteri Dalam Negeri.
menjadi tiga aktor utama, yaitu birokrasi pengurusan
Negara (government administration), aktor-aktor Seperti yang telah terjadi dengan Menteri Dalam
usaha dan yang utama adalah masyarakat warga Negeri kita Gamawan Fauzi. Kita juga menyaksikan
(civil society). Untuk setiap aktor dan situasi jenjang kepemimpinan nasional yang mulai pasti.
dalam konteks tata-kelola pengurusan Negara Ketika seseorang yang menjabat menjadi Bupati
diperlukan kepemimpinan dengan variasi spectrum atau Walikota bisa mengharapkan bahwa mereka
kepemimpinan yang khas. bisa menjadi Gubernur atau tingkat jabatan yang
lebih tinggi. Ada contoh yang bisa kita ambil seperti
yang dialami oleh Jokowi.

2 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2012, Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011.

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 149


Kepemimpinan, Pemimpin dan Manajer di Indonesia

Anggaplah hal tersebut bukan menjadi fenomena Indonesia. Rakyat juga tidak perlu berharap-harap
umum, akan tetapi fenomena tersebut jelas-jelas lagi terhadap seorang “Ratu Adil”, yang menjadi
telah menunjukkan bahwa sudah ada perkem­ pemimpin karena peristiwa kecelakaan sejarah atau
bangan baru dari dalam sistem kepemimpinan kudeta, seperti yang pernah terjadi dalam sejarah
di Indonesia. Kini kita sedang menyaksikan juga kepemimpinan di Indonesia. Sistem kepemimpinan
perkembangan menarik ketika calon-calon presiden baru di Indonesia akan menciptakan kepastian
benar-benar akan diteropong kualitasnya oleh rakyat kepemimpinan yang teratur di masa depan.
berdasarkan prestasinya di masa lalu.
Gaya kepemimpinan horizontal sesungguhnya
Satu faktor penting yang masih belum sejalan sudah digali dari khazanah budaya kepemimpinan
dengan sistem kepemimpinan Indonesia yang baru Indonesia yang merupakan pengejawantahan dari
tersebut adalah Partai Politik. Sejarah Partai Politik nilai-nilai universal kepemimpinan dunia. Salah satu
di Indonesia bisa dikatakan relatif masih muda dan pendiri bangsa kita, Ki Hadjar Dewantoro dengan
selama berpuluh-puluh tahun keberadaan Partai bijak telah merumuskan kepemimpinan Indonesia
Politik telah dibonsai oleh sistem birokrasi sehingga dalam tiga prinsip utama berdasarkan posisi
sampai kini keberadaan partai politik tidak pernah seorang pemimpin, yaitu “Ing ngarsa sung tuladha”
mandiri. Partai politik telah dibesarkan dalam budaya atau “Di depan memberikan contoh”; “Ing madhya
persekongkolan jahat dengan birokrasi. mangun karsa “ atau “Di tengah membangun
visi”; dan “ Tut wuri handayani” atau “ Di belakang
Fenomena kemenangan Jokowi adalah peristiwa memberdayakan.”
penanda penting lahirnya sistem kepemimpinan baru
di Indonesia. Di mana rakyat tidak memilih hanya
berlandaskan pada factor keturunan, popularitas, Manajer VS Pemimpin3
kekayaan, karisma, kebangsawanan, kekerabatan
atau pangkat di kemiliteran, akan tetapi justru “Management is the skill of getting people to do

berdasarkan kedekatan kandidat terhadap rakyat something that you want them to do because you

dan kompetensinya dalam melaksanakan amanah want them to do it and leadership is the art of

pelayanan terhadap rakyat. getting people to do something you want them to do


because they want to do it.”

Kemenangan Jokowi adalah penanda kemenangan


democratic leadership based on merit system “Manajemen adalah ketrampilan untuk membuat

dan gaya kepemimpinan horizontal (horizontal orang melakukan sesuatu yang Anda inginkan

leadership). Kenyataan tersebut harus diindahkan karena Anda menginginkan mereka untuk

oleh siapa pun yang akan menjadi pemimpin di melakukannya, sedangkan kepemimpinan adalah

3 Diterjemahkan dari buku Sarah Simpson, 2012, The Styles, Models & Philosophy of Leadership, bookboon,com (Ventus
Publishing Aps)

150 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


seni untuk membuat orang melakukan sesuatu Seorang manajer (sebagai jabatan) mungkin
yang Anda inginkan karena mereka memang ingin kekurangan inspirasi dan motivasi jika dibandingkan
melakukannya.” pemimpin dan seorang pemimpin mungkin tidak
peduli dengan perencanaan, koordinasi dan
Sal F. Marino anggaran. Oleh karena itu kondisi optimalnya adalah
menjadi dan memiliki orang yang jika berada dalam
Meskipun kepemimpinan dan manajemen sering posisi manajemen atau kepemimpinan juga memiliki
dipertukarkan pengertiannya, kedua hal tersebut ketrampilan, alat bantu dan teknik untuk menjadi
bukanlah hal yang sama atau selalu sama persis. pemimpin yang unggul dalam situasi apa pun.

Manajer: Mengerjakan sesuatu dengan benar Pemimpin: Melakukan sesuatu yang benar

Mengelola perubahan Menciptakan perubahan


Kontrol Komitmen
Berfokus pada aturan Berfokus pada hasil
Menyesuaikan Berinovasi
Transaksional Transformasional
Peduli pada stabilitas Peduli untuk menyemangati
Pelaksanaan Ide
Masalah adalah masalah Masalah adalah peluang
Suka mengendalikan Nyaman dengan risiko
Bekerja dalam sistem Bekerja pada sistem
Mengoordinasikan usaha Memberi inspirasi dan menyemangati
Mengikuti perintah Orang mengikuti
Detail Mengarahkan
Memberi tahu Menjual
Fokus pada hasil Fokus pada pencapaian
Menggunakan jalan yang sudah mapan Menciptakan jalan baru
Menyediakan sumber daya dan tujuan Memberi visi
Proses Orang
Otoritas resmi Karisma Pribadi
Bawahan Pengikut
“Apa” “Mengapa”
Mengorganisir orang-orang Menghubungkan orang-orang
Kontrol Gairah
Memulai Mencipta

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 151


Tujuan pembelajaran :

• Memahami apa yang dimaksud

Kepemimpinan dengan kepemimpinan situasional dan


dapat menghubungankannya dengan

Situasional
organisasi dimana peserta beraktivitas.
• Memahami cara menganalisis
kepemimpinan menggunakan konsep
Core Quadrant Core Quadrant (Ofman Diagram).

(Offman Diagram), • Memahami cara menerapkan konsep


Core Quadrant dalam operasional
Situational organisasi.
Leadership
Metode

• Video presentation
• Presentasi - diskusi
.... apa yang
dimaksud dengan
kepemimpinan Alat dan bahan
situasional
• File presentasi Kepemimpinan
Situasional
• File presentasi Core Quadrant (Ofman
Diagram)
• Flipchart
• LCD Projector

Waktu

• 90 menit

152 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Proses fasilitasi: dalam bentuk diagram Core Quadrant
diri pada kertas A4. Minta peserta
menyatakan setiap point dalam bentuk
• Sampaikan tujuan sessi.
visualisasi/gambar. Teks diperboleh,
• Lakukan eksplorasi pengetahuan
tetapi tidak boleh lebih dari 5 kata.
peserta terhadap pengertian
• Minta peserta satu persatu
Kepemimpinan Situasional dan teori
menjelaskan diagram Core Quadrant
Core Quadrant; dengan menanyakan
mereka, dan tempelkan pada dinding
apakah peserta mengetahui apa yang
kelas.
dimaksud dengan kepemimpinan
• Tuliskan point-point Core Quadrant
situasional dan apakah ada diantara
pada flipchart, dan berikan highlight
peserta yang memahami apa itu teori
pada point yang unik/menarik.
Core Quadrant.
• Tutup sessi dengan menampilkan
• Jika ada, mintalah peserta
gambar Core Quadrant, dan review
tersebut untuk menyampaikan
cepat pendapat peserta.
pengetahuannya, dan tuliskan
point-point yang disampaikan pada
flipchart. Mintalah peserta lain untuk
menyampaikan pendapatnya, dan
tambahkan point-point baru (jika Bahan Bacaan II
ada) pada flipchart. Akhiri eksplorasi
dengan menyampaikan bahwa point-
point yang telah disampaikan oleh
peserta akan dikupas bersama selama
Refleksi Kepemimpinan
sessi berlangsung. Situasional
• Sampaikan materi Kepemimpinan
Situasional dan teori Core Quadrant, Teori Kepemimpinan Situasional adalah teori yang

• Pandu masing-masing peserta dikembangkan oleh Paul Hersey dan Ken Blanchard.

untuk menemukan Kualitas Inti Dasar teori ini adalah kenyataan bahwa tidak ada

(Core Quality), Perangkap (Pitfall), gaya kepemimpinan tunggal terbaik. Kepemimpinan

Tantangan (Challenge), dan yang efektif pada dasarnya adalah yang relevan

Alergi (Allergy); dimulai dengan dengan tugas atau tantangan yang ada dan

menuliskan hal-hal positif dalam diri pemimpin yang paling berhasil adalah mereka yang

yang biasanya digunakan dalam mengadaptasi gaya kepemimpinannya berdasarkan

berinteraksi dengan team. Minta kematangan individu atau kelompok yang ingin

peserta untuk memvisualisasikannya dipimpin atau dipengaruhi. Itu sebabnya dalam

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 153


Kepemimpinan Situasional

Indonesia tersebut diturunkan tidak dengan


selayaknya.

Tingkat
Pada masa Reformasi kita mengenal tiga gaya
kepemimpinan kepemimpinan transisional sebagai tanggapan
dengan sederhana terhadap tuntutan perubahan reformasi. Habibie

dapat dibedakan meletakan dasar-dasar tata pengurusan Negara


Indonesia yang baru, sedangkan Abdurrachman
menjadi Wahid menanggapi tuntutan reformasi dengan
Kepemimpinan memelopori reformasi demokratis penerapan
Personal, tata pengurusan negara yang radikal sehingga

Kepemimpinan tidak dapat diterima oleh elit politik yang merasa


terganggu kemapanannya. Megawati berusaha
Organisasi dan mengembalikan stabilitas pemerintahan dan
Kepemimpinan kekuasaan negara yang tidak bisa diterima

Publik. mayoritas warga negara sehingga kalah dalam


pemilihan umum demokratis pertama setelah
reformasi. Kini gaya kepemimpinan yang diterima
mayoritas warga rupanya adalah gaya kepemimpin
yang dipopulerkan oleh Joko Widodo.
sejarah konteks tata kelola pengurusan negara di
Indonesia, kita kenali berbagai gaya kepemimpinan Sejarah kepemimpinan Indonesia tersebut telah
yang berkembang. menunjukkan bahwa kepemimpinan situasional
merupakan teori kepemimpinan yang sesuai utuk
Pada awal berdirinya Indonesia kita mengenal kondisi Indonesia. Tingkat kepemimpinan dengan
Soekarno yang karismatik dan menjadi penggalang sederhana dapat dibedakan menjadi Kepemimpinan
persatuan (solidarity maker) dari Negara yang Personal, Kepemimpinan Organisasi dan
baru berdiri, suatu gaya kepemimpinan yang Kepemimpinan Publik.
sesuai dalam menghadapi tantangan dari luar dan
dari dalam negeri. Sedangkan di masa Soeharto Hersey dan Blanchard membagi gaya
kita mengenal gaya kepemimpinan administratif kepemimpinan berdasarkan Task Behavior (Perilaku
dan otoriter yang mengutamakan stabilitas Tugas) dan Relationship Behavior (Perilaku
pemerintahan, kekuasaan negara dan fasilitasi Hubungan) dari seorang pemimpin terhadap para
investasi luar negeri tetapi mengabaikan demokrasi. pengikutnya. Model kepemimpinan ini dibagi
Kedua gaya kepemimpinan tersebut bisa dikatakan menjadi empat tipe, mulai dari S1 sampai S4 seperti
berujung pada kegagalan karena kedua pemimpin yang digambarkan dalam matriks di bawah ini:

154 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


High

Low Directive High Directive


and and
High Supportive High Supportive
Behavior Behavior
SUPPORTIVE BEHAVIOR

"Let,s Talk, "Let,s Talk,


D3 Decides" D3 Decides"
S3 S2
S4 "D4 Decides" "Leader
Decides"
S1

Low Directive High Directive


and and
Low Supportive Low Supportive
Behavior Behavior

Low DIRECTIVE BEHAVIOR High

• S1: Memberi Tahu, ciri-cirinya adalah dan memberikan dukungan sosio-emosional


komunikasi satu arah dan seorang pemimpin sehingga kelompok dapat dipengaruhi untuk
menentukan peran kelompok atau individu- mengikuti prosesnya;
individu dengan memberikan apa, bagaimana, • S3: Berpartisipasi, dalam tipe kepemimpinan
mengapa, kapan dan di mana suatu tugas harus ini proses pengambilan keputusan tentang
dilakukan; bagaimana suatu tugas dilaksanakan dilakukan
• S2: Menjual, dalam hal ini seorang pemimpin secara bersama-sama dan si pemimpin
masih memberikan arahan, akan tetapi sudah memberikan lebih sedikit tugas sambil tetap
menggunakan model komunikasi dua arah mempertahankan tingkat hubungan yang erat;

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 155


Kepemimpinan Situasional

Kerangkan Ofman
mencakup empat
• S4: Delegasi, pemimpin tetap terlibat dalam konsep utama:
Kualitas Inti (Core
pengambilan keputusan, namun proses dan Quality), Perangkap
tanggung jawab diserahkan kepada satu individu (Pitfall), Tantangan
(Challenge), dan
dalam kelompok. Pemimpin tetap terlibat dalam Alergi (Allergy).
pemantauan perkembangan kegiatan.

Seorang pemimpin yang efektif harus selalu luwes


dan harus beradaptasi dengan lingkungannya dan Mengembangkan Kepribadian
dari keempat tipe tersebut tidak ada satu gaya
pun yang dapat dianggap optimal dan digunakan
Pemimpin
sepanjang waktu untuk semua pemimpin.
Seperti telah dijelaskan dalam bagian terdahulu
situsai yang berbeda akan membutuhkan jenis
kepemimpinan yang berbeda juga dan semua

.... setiap individu kepemimpinan dimulai dari diri sendiri lebih dahulu.
Untuk itu diperlukan pengenalan terhadap diri
memiliki kualitas sendiri. Daniel Ofman mengembangkan suatu
positif dan cara analisa diri yang disebut Core Qualities7

pencarian terhadap berguna untuk mengenali perilaku seseorang


dalam menghadapi berbagai situasi serta jenis
karakter positif dan kepemimpinan yang diperlukan.
penguatannya akan
memberdayakan Penilaian ini didasarkan pada keyakinan bahwa

individu. Teori Ofman setiap individu memiliki kualitas positif dan pencarian
terhadap karakter positif dan penguatannya
mengenai core akan memberdayakan individu. Teori Ofman
quadrant menyajikan mengenai core quadrant menyajikan metode

metode untuk untuk mengidentifikasi dan memperkuat karakter


positif setiap individu. Kerangkan Ofman mencakup
mengidentifikasi dan empat konsep utama: Kualitas Inti (Core Quality),
memperkuat karakter Perangkap (Pitfall), Tantangan (Challenge), dan

positif setiap individu. Alergi (Allergy). Hubungan antara keempat konsep


tersebut dapat digambarkan dalam gambar berikut.
Berikut ini penjelasan atas gambar tersebut:

7 The Institute for Work Attitude and Motivation, Daniel Ofman’s Core Qualities.

156 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Kualitas Berlebihan Perangkap
Inti

Alergi Berlebihan Tantangan

Kualitas Inti
- Kehati-hatian menjadi pilih-pilih
Kualitas inti adalah kekuatan atau bakat khas
- Keluwesan menjadi impulsif
seseorang atau karakter seseorang yang oleh
orang lain dikenali dalam kehidupan sehari-
Meskipun ada kualitas positif dalam hal yang
hari. Karakter yang dianggap dapat dimiliki oleh
berlebih-lebihan, suatu kualitas inti mungkin saja
siapa pun. Kualitas inti bisa saja tersembunyi
ditemukan dalam perangkap (karakter negatif)
atau dikembangkan. Contoh-contoh dari kualitas
sebagai dasar dari pencarian kualitas inti.
inti misalnya adalah: ketegasan, sikap penuh
pertimbangan, kehati-hatian, semangat, keteraturan
Contohnya:
atau keluwesan.
- Seseorang yang kurang luwes mungkin memiliki
ketegasan dalam kualitas intinya
Perangkap - Seseorang dengan sikap kaku bisa jadi kualitas
intinya adalah seseorang yang inovatif.
Perangkap adalah hasil dari kualitas inti yang
berlebihan. Perangkap berarti “karakter positif yang Perilaku perangkap belum tentu didefinisikan
berlebihan.” Ketika kualitas inti menjadi berlebihan sebagai karakter. Seseorang yang tidak kaku, bisa
maka kekuatannya dilebih-lebihkan, oleh karena saja berperilaku kaku.
itu perangkap dipandang sebagai kelemahan jika
dibandingkan dengan kualitas inti. Tantangan
Tantangan adalah lawan positif dari perangkap.
Contohnya: Jika kita telah bisa mengidentifikasi perangkap

- Sifat mudah membantu menjadi terlalu campur (kualitas inti yang berlebihan) dan alergi maka kita

tangan dapat mulai mencari tantangan. Contohnya lawan

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 157


Kepemimpinan Situasional

positif dari seseorang yang suka mengganggu adalah kombinasi dari tantangan dari “hal baik yang
adalah orang yang sabar dan kualitas intinya berlebihan” atau lawan negatif dari kualitas inti.
adalah ketegasan. Sedangkan orang yang impulsif,
tantangannya adalah perilaku teratur dan kualitas Contoh dari alergi adalah:
intinya adalah keluwesan. Lawan negatif dari ketegasan adalah sikap pasif.
Terlalu sabar dapat juga merosot menjadi sikap
pasif. Semakin sering seseorang dihadapkan
Alergi
dengan alerginya maka semakin besar risiko mereka
Kualitas inti dapat juga digunakan untuk akhirnya masuk ke dalam perangkap. Contohnya,
mengidentifikasi konflik potensial dengan seseorang yang tegas mulai menjadi menyakitkan
lingkungan. Orang cenderung alergi terhadap karena menanggapi kepasifan yang berlebihan.
tantangan yang berlebihan dari orang lain. Alergi Contoh dari kedua kuadran inti:

Terus Berlebihan Tidak


terang bersahabat

Tunduk Berlebihan Peka

Kualitas inti dan tantangan adalah kualitas yang saling melengkapi. Tujuan dari efektifitas
maksimum adalah menciptakan keseimbangan di antara keduanya. Jika tantangan kurang
dikembangkan, maka kualitas inti harus dikembangkan untuk mencapai keseimbangan.
Contohnya, tidak perlu menjadi kurang tegas, akan tetapi perlu mengembangkan perilaku yang
lebih sabar, sehingga terbentuk perilaku yang tegas dan sabar tanpa perilaku yang menyakitkan.
Dalam keadaan kedua tersebut, tujuannya adalah menciptakan keseimbangan antara keluwesan
dan keteraturan.

158 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Tegas Berlebihan Menyakitkan

Pasif Berlebihan Sabar

Implikasi yang Dihadapi dalam Penerapan tantangan mereka. Jika ini yang terjadi, mereka
Kerangka Kualitas Inti dapat belajar dari orang yang sulit mereka
akrabi. Pertanyaan yang sesuai dalam situasi
• Apa yang terjadi jika dua orang yang mirip
ketika seseorang menghadapai orang lain yang
bertemu? Contohnya pertemuan dua orang
perilakunya tidak kita sukai adalah dengan
yang tegas. Keduanya akan saling menghargai.
pertanyaan: “Apa yang diajarkannya tentang diri
Akan tetapi dalam keadaan tertentu, mereka
saya?”
berdua akan menjadi dua orang yang saling
• Jika seseorang beretemu dengan orang yang
menyakiti. Jika hal tersebut terjadi, mereka akan
perilakunya dapat memicu alergi maka satu
mengidentifikasi perangkap masing-masing.
pilihan selain ketidakpedulian atau penolakan,
• Apa yang terjadi jika dua orang yang berlawanan
adalah dengan mempertimbangkan perilaku
saling bertemu? Seringkali yang terjadi adalah
penyebab alergi, yaitu ”perilaku baik yang
penghinaan, perilaku yang timbul dari seseorang
berlebihan” dari kualitas inti yang menjadi
yang dihadapkan dengan alerginya. Konfrontasi
perangkap seseorang. Dari perspektif perhatian
akan membuat seseorang rentan, cenderung
terhadap perilaku yang menyebabkan alergi
akan mendorong perilaku yang menuju pada
maka konsep kuadran inti dapat dimanfaatkan
perangkapnya. Kesadaran terhadap perilaku
sebagai alat bagi seseorang untuk membantu
dan sifat perangkap mungkin membantu
orang lain menemukan kualitas intinya yang
seseorang mengidentifikasikan perangkapnya
berada di balik perangkap. Jika cara ini berhasil
dalam situasi tertentu.
maka kualitas inti tersebut dapat mewakili
• Orang biasanya alergi terhadap “ kebaikan
dasar yang sempurna untuk kerjasama dengan
yang berlebihan”, mereka sendiri memerlukan
kualitas inti seseorang.

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 159


Tujuan pembelajaran :

• Memahami pengertian dan perbedaan

Coaching and
dari coaching dan mentoring.
• Dapat menerapkan prinsip-prinsip

Mentoring dalam coaching dan mentoring dalam


organisasi mereka.

Pengembangan
Kepemimpinan Metode

• Roleplay
• Film presentation
• Presentasi

Memahami
pengertian dan
perbedaan dari Alat dan bahan
coaching dan
mentoring. • Lembar roleplay (lihat box roleplay
Coaching dan Mentoring)
• Video animasi coaching & mentoring
(contoh: )
• Flipchart
• File presentasi “Coaching dan
Mentoring”
• LCD projector

Waktu

• 90 menit

160 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Roleplay Coaching dan Mentoring:

• Carilah peserta yang memiliki ketrampilan khusus seperti membuat karya non-text (bisa
berupa kemampuan membuat origami, menggambar, membuat peta sketsa, dll). Pilihlah dua
orang peserta untuk bertindak sebagai pengamat.
• Minta peserta yang memiliki ketrampilan khusus untuk mengajarkan pada peserta lainnya
cara membuat hasil karya (misalnya origami). Sampaikan limit durasi waktu yang tersedia
(paling sedikit 30 menit) dengan target seluruh peserta dapat membuat hasil karya yang
sama dengan dirinya.
• Minta para pengamat untuk mencatat tindakan, kalimat penting dan kejadian selama proses
berlangsung.

Proses fasilitasi: (contoh: http://www.youtube.com/


watch?v=UY75MQte4RU)
• Sampaikan tujuan sessi. • Tekankan pada perbedaan mentoring
• Jalankan roleplay (lihat box roleplay dan coaching serta implementasinya
Coaching dan Mentoring) pada organisasi.
• Minta peserta menceritakan perasaan • Tutup sessi dengan menampilkan
dan pendapat mereka tentang video pendek motivasi tentang
proses yang terjadi, dimulai dari para mentoring atau coaching
pengamat. (contoh: http://www.youtube.com/
• Minta peserta menjelaskan yang watch?v=bFIFvXQ4Cfo)
mana tindakan-tindakan yang
dikelompokkan sebagai coaching dan
yang mana dikelompokkan sebagai
mentoring.
• Tuliskan point-point penting dari
peserta pada flipchart
• Sampaikan teori tentang mentoring
dan coaching dimulai dengan
video pendek tentang coaching

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 161


Coaching and Mentoring dalam Pengembangan Kepemimpinan

Kegiatan ini juga umum digunakan oleh organisasi-


Bahan Bacaan III organisasi keagamaan dalam aktifitas yang
berkaitan dengan pendalaman agama. Dalam hal
ini sifat hubungan antara mentor dengan mentee
Tidak seperti kegiatan konsultasi, kegiatan coaching
lebih dari sekedar hubungan formal tetapi seringkali
dan mentoring adalah dua kegiatan di Indonesia
menjadi hubungan personal karena lebih luas
yang belum berkembang sebagai suatu kegiatan
daripada sekedar relasi yang berkaitan dengan
yang sifatnya profesional. Di Indonesia, kegiatan
pengetahuan saja.
coaching paling banyak dikenal dalam bidang olah
raga dan pengertian coaching sering dipertukarkan
Di negara-negara maju, kalangan swasta dan
dengan pengertian pelatih dan tujuan dari kegiatan
organisasi sosial menemukan kembali mentoring
ini adalah untuk menciptakan juara dalam cabang
dan coaching sebagai kegiatan yang sifatnya
olah raga tertentu. Akhir-akhir ini pengertian
profesional dan berkaitan dengan kegiatan
coaching mulai populer di Indonesia karena istilah
pengembangan sumber daya manusia, terutama
“coach” digunakan untuk menyebut para komentator
untuk mengembangkan kepemimpinan. Bahkan
dalam acara franchise kontes pencarian bakat
Eropa dalam organisasi yang tergabung dalam
penyanyi “The Voice Indonesia” yang disiarkan di
EMCC8 atau European Mentoring and Coaching
stasiun TV Indosiar. Tujuan acara kontes ini adalah
Council telah mengembangkan kode etik tersendiri
untuk mengasah bakat bernyanyi dan mencetak
untuk kegiatan mentoring dan coaching. Organisasi
penyanyi profesional yang menguasai semua teknik
tersebut tidak terlalu membedakan pengertian
manggung dan bernyanyi untuk menghibur para
antara mentoring dan coaching.
penggemar musik.

Definisi mengenai mentoring dan coaching dapat


Sedangkan pengertian mentoring di Indonesia
ditemukan dalam karya Clutterbuck9 dan The
sering berkait dengan kegiatan belajar-mengajar
Chartered Institute of Personnel and Development10.
di perguruan tinggi. Mentoring adalah kegiatan
Berikut pengertian mentoring dan coaching menurut
informal yang dirancang untuk mendukung
mereka:
kegiatan belajar-mengajar agar tujuan kegiatan
belajar-mengajar tercapai. Bagi Sang Mentor,
Pengertian Coaching adalah intervensi jangka
kegiatan ini akan mengasah kemampuan mereka
pendek yang ditujukan untuk pengembangan kinerja
dalam mengajar dan kegiatan ini juga akan
atau pengembangan kompetensi khusus.
mengembangkan pengetahuan bagi “Mentee”.

8 http://www.emccouncil.org
9 Dalam Fran Deans et al, January 2006, Coaching and Mentoring for Leadership Development
in Civil Society, Praxis Paper No. 14, INTRAC
10 http://www.cipd.co.uk

162 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Pengertian Mentoring adalah kegiatan untuk dapat memaksimalkan potensi, mengembangkan
membantu dan mendukung seseorang untuk ketrampilan, meningkatkan kinerja mereka dan
mengelola proses pembelajaran mereka sendiri agar menjadi orang seperti yang mereka inginkan.

Menurut Alred et al perbedaan antara metode coaching dan


mentoring dapat dirumuskan dalam tabel berikut:

Coaching Mentoring

Relasi umumnya bersifat jangka pendek Relasi terus-menerus yang bisa berlangsung dalam
waktu yang panjang

Biasanya telah terstruktur dan pertemuan Dapat bersifat informal dan pertemuan dapat terjadi
dijadwalkan secara teratur ketika mentee memerlukan petunjuk atau dukungan

Berjangka pendek (kadang-kadang dengan Bersifat jangka panjang dan melihat seseorang
batas waktu) dan berfokus pada area/isu-isu dalam sudut pandang yang lebih luas. Sering
pengembangan diri yang spesifik dikenal sebagai ‘mentee’ tetapi istilah klien atau
orang yang dimentori dapat digunakan

Biasanya tidak didasarkan pada kebutuhan bahwa Mentor biasanya mewariskan pengalaman dan
coach memerlukan pengalaman dalam peran kerja kedudukannya lebih senior dalam organisasi
formal klien

Fokusnya umumnya pada pengembangan/isu di Fokusnya pada karir dan pengembangan personal
tempat kerja

Agendanya berfokus pada pencapaian tujuan Agenda disusun oleh mentee dan mentor
spesifik dan segera memberikan dukungan dan panduan demi
persiapam untuk peran di masa depan

Berpusat pada area/isu-isu pengembangan yang Berpusat pada pengembangan profesionalisme


spesifik mentee

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 163


Tujuan pembelajaran :
• Memahami definisi dan perkembangan
“Tim”

Bekerja dalam
Metode
Tim Mendorong

• Games
• Roleplay

Perubahan

• Video presentation
• Presentasi

Sosial
Alat dan bahan
• Video pendek bekerja dalam team;
contoh:
- http://www.youtube.com/
watch?v=ibYnJoYwCXI
Memahami - http://www.youtube.com/

definisi dan watch?v=zacF1pZR1Fg

perkembangan - http://www.youtube.com/watch?v=_

“Tim” fxtwWkNNsY
• File presentasi “bekerja dalam tim”
• Flipchart
• LCD

Waktu

• 90 menit

Proses fasilitasi:
• Jelaskan tujuan sessi.
• Laksanakan games ‘teamwork’
(dalam contoh ini: “pesawat terbang”)

164 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


- Bagi peserta menjadi 2-3 kelompok. tanggapan dari anggota kelompok?
- Instruksikan kepada kelompok - Apakah ada bentuk lain dari usulan
untuk membuat miniature pesawat pesawat terbang sebelum bentuk
terbang yang terbuat dari bahan- final? Bagaimana proses hingga
bahan yang tersedia di sekitar tempat disetujuinya bentuk akhir? Apa peran
pelatihan. Syarat utama adalah masing-masing anggota kelompok?
miniature pesawat terbang harus - Apakah ada peran-peran unik
dapat berfungsi (terbang) dengan (dominan, pihak yang lemah, hanya
baik. Komponen pesawat terbang berperan jika diminta, dll) yang
merupakan rangkaian dari kontribusi ditemukan? Mengapa? Bagaimana
seluruh peserta. Dengan kata lain, reaksi/respon anggota kelompok lain
seluruh peserta wajib berkontribusi saat itu?
pada proses pembuatan miniature • Lakukan eksplorasi pengetahuan peserta
pesawat terbang. terhadap pengertian bekerja dalam team
- Sampaikan batas waktu games (teamwork). Tuliskan point-point yang
(maksimal 30 menit). disampaikan peserta pada flipchart.
- Pada akhir games, mintalah • Tayangkan video tentang teamwork;
perwakilan peserta presentasi proses eksplorasi pendapat peserta tentang
pembuatan pesawat dan minta teamwork, dan minta peserta
mereka menerbangkannya. menjelaskan peran masing-masing actor
- Jika ada observer, mintalah observer dalam video tersebut. Tuliskan point-
menjadi juri untuk menentukan point peserta pada flipchart.
kelompok terbaik. Sampaikan • Jika diperlukan, tayangkan video lainnya
bahwa penilaian didasarkan pada untuk mendapatkan perspektif lain dari
kemampuan terbang. teamwork.
- Sediakan hadiah bagi kelompok • Sampaikan materi “Bekerja Dalam Team”.
pemenang. • Exercise setelah materi:
• Setelah presnetasi, lakukan diskusi - Minta anggota kelompok kembali pada
bersama untuk menghubungkan games kelompoknya.
dengan materi “bekerja dalam tim”. - Tugas kelompok adalah
• Arahkan peserta dengan pertanyaan- menggambarkan bentuk pesawat
pertanyaan focus: yang telah mereka hasilkan pada
- Apa perasaan peserta? kertas plano, dan minta masing-
- Apa yang terjadi pada awal proses masing orang memberikan tanda dan
pembuatan pesawat terbang? Siapa keterangan/fungsi pada komponen
yang memulai pembicaraan? Apa pesawat yang mereka kontribusikan.

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 165


Bekerja dalam Tim Mendorong Perubahan Sosial

Minta peserta mendefenisikan nilai (tim) dan kepemimpinan sosial. Dengan begitu
penting dari komponen tersebut tingkat kepemimpinan dapat dibedakan menjadi
dengan cara menuliskan apa yang Kepemimpinan Personal, Kepemimpinan Organisasi
akan terjadi jika komponen tersebut dan Kepemimpinan Publik atau sosial.
hilang/tidak terpasang. Minta
kelompok melakukannya secara Dalam tingkat kelompok, peran kepemimpinan
bergantian. sosial: “Di depan memberi contoh, di tengah-tengah
- Presentasikan. membangun visi, dan di belakang memberdayakan”,
• Pada saat presentasi, tuliskan point- juga perlu diaplikasikan terlebih dahulu. Tim yang
point penting pada flipchart, dan berikan baik adalah tim yang kemampuannya lebih besar
highlight pada point yang unik/menarik. daripada total penjumlahan kemampuan anggota
• Tutup sessi dengan menampilkan slide/ tim. Tim yang baik akan menjadi pelopor perubahan
video inspirasi untuk Teamwork. sosial menuju ke arah yang lebih baik. Secara
singkat: “Sebuah tim adalah sekelompok orang yang
bergabung untuk mencapai satu tujuan”.4

Bahan Bacaan IV Dinamika Tim


Bruce W Tuckman, seorang psikolog Amerika telah

Kepemimpinan dalam Tim memelopori penyelidikan tentang kelompok kecil.


Dalam hal ini pengertian suatu tim bisa berupa
kelompok kecil. Dalam kajiannya mengenai
Seorang pemimpin yang memiliki visi perubahan
perkembangan kehidupan kelompok kecil, Tuckman
sosial tentu tidak bisa bekerja sendiri di dunia
mengajukan hipotesis bahwa perkembangan
nyata karena fenomena sosial sifatnya organik
kelompok selalu melalui tahapan forming, storming,
dan dinamis tergantung pada perubahan perilaku
norming dan performing. Kajian selanjutnya dalam
aktor-aktor di dalamnya dan tergantung pada
penyelidikan Tuckman mengusulkan tambahan
dinamika lingkungan yang rumit. Seperti yang telah
tahapan adjourning dalam perkembangan
diuraikan dalam bagian terdahulu, kepemimpinan
kelompok kecil.5 Forming dapat diterjemahkan
dapat diaplikasikan dalam berbagai satuan
sebagai tahapan pembentukan kelompok, storming
sosial, mulai dari tingkat keluarga, kelompok kecil
adalah tahapan keributan, norming adalah tahap

4 CorporateTrainingMaterials.com
5 Bruce W. Tuckman dan Mary Ann C. Jensen, Desember 1972, “Stages of Small-Group Development Revisited”
dalam Group & Organization Studies, ABI/INFORM Global

166 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


pembentukan aturan dan performing adalah tahapan dalam perkembangan kelompok disebut adjourning
ketika kelompok berhasil menampilkan kinerjanya. yang berarti penutupan atau pembubaran suatu
Sedangkan tahap terakhir yang ditambahkan kelompok.

Berikut ini satu diagram6 yang menggambarkan


• Mencapai hasil yang
Model Tuckman tentang perkembangan tim: efektif dan memuaskan
• Anggota menemukan
solusi masalah melalui
kendali yang sesuai

PERFORMING
• Anggota berkolaborasi
• Anggota saling peduli
• Kelompok mengokohkan
TUGAS • Anggota bersepakat identitas yang unik
mengenai peran • Anggota berkolaborasi
dan proses-proses
pemecahan masalah

NORMING

• Mengidentifikasi • Keputusan dibuat


kekuasaan dan melalui negosiasi dan
mengendalikan isu konsensus
• Mendapatkan ketrampilan
dalam komunikasi
• Mengidentifikasi sumber
daya

STORMING
• Mengokohkan harapan • Mengukuhkan perbedaan
pada tingkat dasar ide, perasaan dan opini
• Mengidentifikasi • Bereaksi terhadap
kesamaan kepemimpinan PERILAKU
• Menyepakati tujuan • Anggota bebas atau saling
bersama berlawanan

FORMING
• Setiap tahapan dibangun berdasarkan tahapan
• Membuat kontak atau
ikatan sebelumnya
• Mengembangkan • Setiap tahapan adalah persiapan untuk tahapan
kepercayaan (Trust) kinerja
• Anggota tergantung • Lompatan terhadap tahapan akan berpengaruh
negatif terhadap kinerja

6 Diterjemahkan dari http://salvos.org.au/scribe/sites/2020/files/Resources/Transitions/HANDOUT_-_Tuckmans_


Team_Development_Model.pdf

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 167


Bekerja dalam Tim Mendorong Perubahan Sosial

Tahapan Pengembangan Tim

Tahap 1: Tahap 2: Tahap 3: Tahap 4:


Forming Storming Norming Performing
• Individu-individu • Peran dan tanggung • Ada keberhasilan. • Anggota tim merasa
tidak mengerti apa jawab mulai • Tim mulai memiliki termotivasi
yang harus mereka diajukan. sumber daya • Anggota berkorban
lakukan. • Agenda-agenda untuk melakukan untuk kebutuhan tim.
• Misi tidak dimiliki mulai ditampilkan. pekerjaannya. • Tidak ada kejutan.
oleh kelompok. • Pemecahan • Terbangun • Operasi tim sangat
• Kebingungan masalah tidak penghargaan dan efisien. Pemborosan
terhadap arah yang berhasil dengan kepercayaan. sangat kecil.
dituju. baik. • Tujuan didefinisikan • Anggota kelompok
• Belum ada • Anggota ingin dengan baik. memiliki wawasan
kepercayaan merubah misi tim. • Umpan balik banyak yang obyektif.
• Pembelajaran pada • Mencoba ide-ide diberikan, diterima • Anggota menikmati
tingkay yang tinggi. baru. dengan baik dan keberhasilan tim.
• Tidak ada sejarah • Terjadi obyektif. • Orientasi “kita”
kelompok; tidak pengelompokan. • Tingkat kepercayaan versus “saya”
akrab dengan • Anggota mulai tim tinggi. • Kebanggan yang
anggota kelompok menetapkan batas. • Pemimpin mem­ tinggi terhadap tim.
• Belum ada norma • Kecemasan perkuat perilaku. • Keterbukaan dan
tim berkembang. • Anggota dukungan.
• Anggota saling • Anggota bersaing memperkuat norma • Empati
memeriksa untuk jabatan dan tim. • Kepercayaan yang
• Anggota tidak kekuasaan. • Agenda tertutup tinggi dari setiap
berkomitmen • Persaingan mulai terbuka. orang.
terhadap tim meningkat. • Tim menjadi kreatif. • Kinerja tim yang luar
• Kelompok- • Motivasi individu biasa.
kelompok bersaing berkembang. • Berani menghadapi
mengendalikan tim. • Tim mendapat risiko.
• Semangat kelompok komitmen dari
kecil. semua anggota
• Banyak terjadi dalam kaitan dengan
serangan yang arah dan tujuan.
bersifat personal.
• Puncak tingkat
partisipasi pada
sekelompok dan
paling rendah pada
kelompok yang lain.

168 Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan www.kinerja.or.id


Tahapan Tindakan : Tahapan Tindakan: Tahapan Tindakan:
Forming ke Storming Storming ke Norming Norming ke Performing

• Tetapkan misi. • Pemimpin tim harus secara • Pertahankan tradisi.


• Tetapkan tujuan. aktif mendukung dan • Saling menghargai dan saling
• Tetapkan peran. memperkuat perilaku tim, memuji.
• Harga kebutuhan untuk keluar fasilitasi kelompok agar • Evaluasi diri dan jangan
dari tahapan forming. menang, ciptakan lingkungan mencari alasan.
• Pemimpin harus yang kreatif. • Bagi peran kepemimpinan
mengarahkan. • Pemimpin harus meminta dan dalam tim berdasarkan
• Carilah jalan untuk mengharapkan hasil. siap yang terbaik dalam
membangun kepercayaan. • Hargai dan umumkan melakukan sesuatu.
• Tetapkan struktur kemenangan tim. • Bagi penghargaan dan
penghargaan. • Arahkan pada tujuan dan keberhasilan.
• Ambil risiko. kegiatan • Selalu berkomunikasi.
• Kumpulkan anggota secara • Saling menyimak. • Bagi tanggung jawab.
teratur untuk melakukan tugas • Atur tim dan waktunya secara • Delegasikan tugas di dalam
yang umum. bersama-sama. kelompok.
• Pertahankan kekuatan. • Setiap orang aktif bekerja • Luangkan waktu untuk tim.
• Putuskan sekali untuk semua untuk menciptakan lingkungan • Tingkatkan target tim.
berada dalam tim. yang mendukung. • Selektif dalam menerima
• Miliki visi “Kita akan berhasil!” anggota baru dalam tim,
• Minta dan terimalah umpan latih untuk mempertahankan
balik. semangat tim.
• Bangun kepercayaan dengan
menghargai komitmen.

www.kinerja.or.id Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan 169


IMPLEMENTED BY RTI INTERNATIONAL AND PARTNERS

USAID-KINERJA
Gedung BRI II, Lantai 28, Suite 2807
Jl. Jend Sudirman Kav. 44-46
Jakarta, 10210
Phone: +62 21 5702820
Fax: +62 21 5702832
Email: info@kinerja.or.id
www.kinerja.or.id

Anda mungkin juga menyukai