Background
Hemolysis
Eleveted enzyme liver
Low platelet levels
Kondisi yang mengancam nyawa pada wanita hamil. Meskipun kontroversi, beberapa orang
menganggap sindrom HELLP berasal dari preeklamsi yang berat. Penyebab pasti dari
sindrom HELLP tidak diketahui, beberapa faktor resiko yaitu ibu hamil lebih dari 34 tahun,
multipara.
Patofisiologi
Karakteristik Sindrom help ditandai dengan trombositopeni, anemia hemolitik dan disfungsi
liver yang dipercaya hasil dari aktivasi mikrovaskular endotel dan kerusakann sel.
Beberapa orang berpendapat Syndrome HELLP varian dari preeclampsia, pada preeclampsia,
defective vascular placenta remodeling selama minggu ke 16 – 22 dari kehamilan dengan
gelombang ke 2 dari invasi tropoblastik kedalam desidua yang menyebabkan perfusi placenta
yang tidak adekuat. Placenta yang hipoksia menghasilkan plasenta factor seperti sVEGFR-1
yang menyatu dengan VEG dan PGF menyebabkan disfungsi sel endotel dan placenta dengan
cara mencegah binding dengan sel endotel reseptor yang menghasil kan hipertensi,
proteinuria dan meningkatkan agregrasi dan aktivasi platelate. (skema 1)
Preeklampsi
disfungsi sel endotel dan placenta hipertensi, proteinuria, agregrasi dan aktivasi
trombosit,
Sindrom HELLP
(skema 1)
hipotesis lainnya.
acute maternal immune rejection
Etiologi
Penyebab belum diketahui, tapi faktor resiko meliputi:
1. usia maternal > 34 tahun
2. multipartus
3. ras putih
4. riwayat kehamilan sebelumnya yang buruk
Epidemiologi
Terjadi pada 0.1%-0.6% dari semua kehailan dan 4-12% pasien dengan preeklamsi. HELLP
terjadi antara minggu 27 masa gestasi dan 15-30% terjadi postpartum.
Prognosis
Kebanyakan pasien dengan sindrom HELLP kondisi dapaat stabil dalam 24-48 jam. Wanita
dengan sindrom HELLP resiko penyakit hipertensi dan kardiovaskular meningkat.
Maternal
Mortalitas 1-3% degnan mortalis pernatal 35%. Morbiditas : DIC (20%), Placental abrupsion
(16%), AKI (7%), ALO (6%).
Neonatus
Morbiditas dan mortalitas 9%-24%
Riwayat
Malaise
Mual dan muntah
Edema
Nyeri ulu hati
Sesak (jika terjadi ALO)
Pemeriksaan fisik
Tanda vital : Hipertensi, takikardi, takipnu
General : fatigue, distres karena nyeri, jaundice
Gejala dehidrasi
Pulmo rhonki
Abdomen nyeri epigastrik
Ektremitas : edema pretibial
Komplikasi
Maternal
Hematologi : DIC, bleeding, hematom
Kardio : cardia arrest, iskemia
Pulmo : ALO, ARDS
CNS : stroke, edema cerebri, kejang,
Renal : AKI, CKD
Hepatic : hepatic failure
Infection
Neonatus
Prematur
Intrauterine growth retardation
Trobositopenia
Mississpippi classification
Class 1 (severe) Class 2 (Moderate) Class 3 (Mild)
Platelets 50.000 IU/L 50000-100000 IU/L 100000-150000
IU/L
AST/ALT 70 70 IU/L 40 IU/L
LDH 600 IU/L 600 IU/L 600 IU/L
Incience of bleeding 13% 8% No increase risk
Penatalaksanaan Awal Pasien dengan HELLP syndrome
1. Status ibu klinis, jika adanya tanda-tanda distres nafas, lakukan intubasi bila perl.
2. usia kehamilan (ultrasound), adanya persalinan dan skor Bishop cervical harus
ditentukan.
3. Pemeriksaan laboratorium harus mencakup jumlah sel darah lengkap, khususnya
jumlah PLT, parameter koagulasi, AST, LDH dan haptoglobin dan pemeriksaan
urine.
4. Pengukuran tekanan darah, pemeriksaan ultrasonografi dan tes asesmen janin
(pemeriksaan kardiotokografi dan pemeriksaan Doppler).
5. Langkah selanjutnya adalah menstabilkan kondisi klinis ibu dengan cairan intravena,
obat antihipertensi (misalnya labetalol atau nifedipine) dan magnesium sulfat untuk
mencegah kejang Ini sangat penting untuk memantau tanda-tanda vital ibu dan
keseimbangan cairan yang erat.
6. Persalinan dengan vagina atau caesar 24 sampai 48 jam setelah pengobatan untuk
mendapatkan manfaat ibu dan janin maksimum. Jika sindrom HELLP berkembang
sebelum kehamilan 24 minggu, penghentian kehamilan harus dipertimbangkan
dengan kuat