Psoriasis Complete PDF
Psoriasis Complete PDF
Disusun oleh:
Budiyanto, S.Ked (112009148)
Dosen Pembimbing:
Dr. Chadijah Rifai, Sp.KK
Puji syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat-Nyalah
maka referat ini dapat diselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada dosen pembimbing dr. Chadijah Rifai, Sp.KK serta teman-teman sejawat
kepaniteraan Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin dan teman-teman sejawat lain di
Rumah Sakit Umum Daerah Koja yang telah membantu dalam penyelesaian
referat ini.
referat ini dapat membantu pendekatan klinis dan penatalaksanaan psoriasis dari
pengetahuan mengenai fraktur fasialis. Penulis menyadari bahwa referat ini jauh
dari kesempurnaan, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
Penulis
2
DAFTAR ISI
Daftar Pustaka………………………………………………………………….. 38
3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.6. Pasien Afrika-Amerika dengan plak keunguan yang tebal …….. 14
4
DAFTAR TABEL
5
BAB I
PENDAHULUAN
skuama yang kasar, berlapis-lapis dan transparan; disertai fenomena tetesan lilin,
kulit dengan manifestasi klinis serupa pada tiap etnik. Penyakit ini berhubungan
dengan penyakit hiperproliferatif kulit derajat ringan sampai dengan berat dan
peradangan sendi. Onset penyakit dan derajat penyakit dipengaruhi oleh usia dan
genetik, dan dicetuskan oleh berbagai faktor internal dan eksternal, seperti cedera
6
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Definisi
skuama yang kasar, berlapis-lapis dan transparan, disertai fenomena tetesan lilin,
II.2 Epidemiologi
Onset usia pada psoriasis tipe dini dengan puncak usia 22,5 tahun (pada
anak, usia onset rata-rata 8 tahun). Untuk tipe lambat, muncul pada usia 55 tahun.
Onset dini memprediksikan derajat penyakit dan penyakit yang menahun, dan
7
mereka menderita psoriasis lokal, tetapi sekitar 300.000 orang menderita psoriasis
generalisata.3
Prevalensi psoriasis lebih tinggi pada populasi Eropa Utara, secara spesifik
pada Skandinavia. Sebaliknya, psoriasis lebih jarang terjadi pada populasi dengan
kulit hitam. Secara spesifik, terdapat beberapa studi yang dipublikasi mengenai
psoriasis di penduduk asli Amerika, Amerika Selatan dan populasi Amerika Latin.
Juga tercatat sejumlah grup kecil dari populasi yang terisolasi di India, Jepang,
dan Afrika, studi besar dari prevalensi psoriasis berdasarkan perbedaan warna
kulit belum dilaporkan. Tabel 2.1 menyimpulkan data terbatas yang tersedia.2
8
II.3 Etiopatogenesis
psoriatik dan data laboratorium yang menjelaskan siklus sel dan waktu transit sel
pada epidermis. Epidermis pada plak psoriasis menebal dan hiperplastik, dan
terdapat maturasi inkomplit sel epidermal di atas area sel germinatif. Replikasi
yang cepat dari sel germinatif sangat mudah dikenali, dan terdapat pengurangan
waktu untuk transit sel melalui sel epidermis yang tebal. Abnormalitas pada
dermis dan epidermis. Sel-sel tersebut dapat menginduksi perubahan pada struktur
psoriasis tipe I dengan awitan dini bersifat familial, psoriasis tipe II dengan awitan
lambat bersifat nonfamilial. Hal lain yang menyokong adanya faktor genetik ialah
HLA-B13, B17, Bw57, dan Cw6. Psoriasis tipe II berkaitan dengan HLA-B27 dan
9
Faktor imunologik, juga berperan. Defek genetik pada psoriasis dapat
diekspresikan pada salah satu dari tiga jenis sel, yakni limfosit T, sel penyaji
dengan sebukan limfosit T pada dermis yang terutama terdiri atas limfosit T CD4
diawali dengan adanya pergerakan antigen, baik eksogen maupun endogen oleh
gangguan metabolik, obat, juga alkohol dan merokok. Stres psikis merupakan
faktor pencetus utama. Infeksi fokal mempunyai hubungan erat dengan salah satu
vulgaris tidak jelas. Pernah dilaporkan kasus-kasus psoriasis gutata yang sembuh
psoriasis pada waktu pubertas dan menopause. Pada waktu kehamilan umumnya
10
obat yang umumnya dapat menyebabkan residif ialah betaadrenergic blocking
yaitu:4
lengkap.
ginjal.
11
Gambar 2.1 Tempat predileksi dari psoriasis.3
pinggir. Skuama berlapis-lapis, kasar dan berwarna putih seperti mika, serta
gutata, biasanya pada anak-anak dan dewasa muda dan terjadi setelah infeksi akut
oleh Streptococcus.1
Lesi primer pada pasien psoriasis dengan kulit yang cerah adalah merah,
papul dan berkembang menjadi kemerahan, plak yang berbatas tegas (Gambar 2.2
sampai dengan 2.4). Lokasi plak pada umumnya terdapat pada siku, lutut, skalp,
12
Gambar 2.2 Pasien psoriasis dengan kulit cerah, lesi primer adalah plak merah
Gambar 2.3 Plak kronis psoriasis, papul merah salmon dengan batas tegas (kiri).2
Gambar 2.4 Plak kronis psoriasis yang menyebar, berwarna merah salmon berbatas tegas (kanan).2
Pada pasien psoriasis dengan kulit gelap, distribusi hampir sama, namun
papul dan plak berwarna keunguan denan sisik abu-abu (Gambar 2.5 dan 2.6).
Pada telapak tangan dan telapak kaki, berbatas tegas dan mengandung pustule
steril dan menebal pada waktu yang bersamaan (Gambar 2.7). Trauma eksternal,
meliputi goresan dan garukkan pada kulit menyebabkan plak psoriatik yang lama,
13
Gambar 2.5 Pasien dengan kulit gelap, plak dan papul berwarna keunguan dan sisik berwarna abu-
abu (kiri).2 Gambar 2.6 Pasien Afrika-Amerika dengan plak keunguan yang tebal, dan sisik abu-
Gambar 2.7 Plantar kaki pasien psoriasis, menebal dengan bermacam-macak sisik.2
(isomorfik). Kedua yang disebut lebih dahulu dianggap khas, sedangkan yang
terakhir tak khas, hanya kira-kira 47% yang positif dan didapati pula pada
14
Fenomena tetesan lilin adalah skuama yang berubah warnanya menjadi
putih pada goresan, seperti lilin yang digores, disebabkan oleh berubahnya indeks
bias. Cara menggores dapat dengan pinggir gelas alas. Pada fenomena Auspitz
dengan pinggir gelas alas. Setelah skuamanya habis, maka pengerokan harus
dilakukan perlahan-lahan, jika terlalu dalam tidak akan tampak perdarahan yang
psoriasis dan disebut fenomen kobner yang timbul kira-kira setelah 3 minggu.1
50% , yang agak khas ialah yang disebut pitting nail atau nail pit berupa lekukan-
lekukan miliar. Kelainan yang tak khas ialah kuku yang keruh, tebal, bagian
15
Di samping menimbulkan kelainan pada kulit dan kuku, penyakit ini dapat
terdapat pada usia 30 – 50 tahun. Sendi membesar, kemudian terjadi ankilosis dan
oligoartrikular arthritis, ditemukan pada 70% pasien dengan arthritis dan ditandai
(3) keterlibatan sendi interfalang distal, dengan deformitas swan neck, (4) arthritis
spondiloarhtropati. Usia puncak seiktar 40 tahun, dan sering kali onset bersifat
akut.2
Gambar 2.9 Psoriasis Arthritis, stadium akhir yang mengarah kepada arthritis mutilans. 3
16
1. Psoriasis Vulgaris
berbentuk plak.1
Gambar 2.10 Psoriasis vulgaris, lesi primer berbatas tegas, papul merah salon dengan sisik perak. 3
2. Psoriasis Gutata
saluran napas bagian atas sehabis influenza atau morbili, terutama pada
anak dan dewasa muda. Selain itu juga dapat timbul setelah infeksi
yang lain baik bakterial maupun viral.1 Pada pasien dengan kulit yang
17
Gambar 2.11 Pasien psoriasis gutata, lesi predominan ungu dan abu-abu.2
4. Psoriasis Eksudativa
akut.1
18
5. Psoriasis Seboroik (Seboriasis)
menjadi agak berminyak dan agak lunak. Selain berlokasi pada tempat
6. Psoriasis Pustulosa
19
Psoriasis pustulata generalisata akut (von Zumbusch) dapat
bakterial dan virus. Penyakit ini dapat timbul pada penderita yang
telah ada makin eritematosa. Setelah beberapa jam timbul banyak plak
jam timbul banyak pustul miliar pada plak-plak tersebut. Dalam sehari
pustul steril.1
20
Gambar 2.14 Psoriasis von Zumbusch, pustul multipel pada kulit yang eritematosa (kiri). 3
7. Eritroderma Psoriatik
topikal yang terlalu kuat atau oleh penyakitnya sendiri yang meluas.
Biasanya lesi yang khas untuk psoriasis tidak tampak lagi karena
terdapat eritema dan skuama tebal universal. Ada kalanya lesi psoriasis
meninggi.1 Manifestasi klinis tipe ini, difus, eritema generalis dan sisik
meningkat.2
II.5 Histopatologi
dan akantosis. Pada stratum spinosum terdapat kelompok leukosit yang disebut
21
pula abses Munro. Selain itu terdapat pula papilomatosis dan vasodilatasi di
subepidermis.1
keratinisasi sel-sel epidermis terlalu cepat dan stratum korneum tampak menebal.
Di dalam sel-sel tanduk ini masih ditemukan inti sel (parakeratosis). Di dalam
radang polimorfonuklear yang dikenal sebagai mikro abses Munro. Pada puncak
papil dermis didapati pelebaran pembuluh darah kecil yang disertai oleh sebukan
hyperkeratosis, serta inflamasi sel dermis (limfosit dan monosit) dan epidermis
korneum.3
dari psoriasis dapat berhubungan dengan infeksi HIV. Penentuan status serologi
HIV hanya diindikasikan pada pasien dengan risiko tinggi. Asam urat serum
22
yang dapat menyebabkan artritis gout. Penurunan kadar asam urat menunjukkan
II.7 Diagnosis
eritematosa khas dengan skuama tebal berwarna perak pada tempat-tempat yang
bila lesi awal yang ditemukan. Cari lekukan kuku sebagai temuan tambahan.
papuloskuamosa lainnya. Ambil spesimen biopsi dari lesi yang belum diobati dan
tidak khas, maka harus dibedakan dengan beberapa penyakit lain yang tergolong
dermatosis eritroskuamosa.1
23
Pada stadium penyembuhan telah dijelaskan, bahwa eritema dapat terjadi
pada dermatofitosis gatal sekali dan pada sediaan langsung ditemukan jamur.1
berminyak dan kekuningan dan bertempat predileksi pada tempat yang seboroik.1
makulopapular, sifilis sekunder dan pityriasis rosea. Plak dengan sisik kecil
tinea korporis, dan mikosis fungoides. Psoriasis dengan plak luas didiagnosis
banding dengan tinea korporis dan mikosis fungoides. Psoriasis pada daerah skalp
II.9 Pengobatan
psoriasis gutata yang biasanya disebabkan oleh infeksi di tempat lain, setelah
24
II.9.1 Topikal
Obat topikal yang biasa digunakan adalah preparat ter, yang efeknya
adalah anti radang. Menurut asalnya preparat ter dibagi menjadi 3, yakni yang
berasal dari:1
Preparat ter yang berasal dari fosil biasanya kurang efektif untuk psoriasis,
yang cukup efektif ialah yang berasal dari batubara dan kayu. Ter dari batubara
lebih efektif daripada ter berasal dari kayu, sebaliknya kemungkinan memberikan
Pada psoriasis yang telah menahun lebih baik digunakan ter yang berasal
dari batubara, karena ter tesbut lebih efektif daripada ter yang berasal dari kayu
Sebaliknya pada psoriasis akut dipilih ter dari kayu, karena jika dipakai ter dari
Ter yang berasal dari kayu kurang nyaman bagi penderita karena berbau
rendah, jika tidak ada perbaikan konsentrasi dinaikkan. Supaya lebih efektif, maka
25
daya penetrasi harus dipertinggi dengan cara menambahkan asam salisilat dengan
II.9.1.2 Kortikosteroid
Pada skalp, muka dan daerah lipatan digunakan krim, di tempat lain
digunakan salap. Pada daerah muka, lipatan dan genitalia eksterna dipilih potensi
sedang, bila digunakan potensi kuat pada muka dapat memberik efek samping di
batang tubuh dan ekstremitas digunakan salap dengan potensi kuat atau sangat
kuat bergantung pada lama penyakit. Jika telah terjadi perbaikan potensinya dan
frekuensinya dikurangi. 1
pakaian. Konsentrasi yang digunakan biasanya 0,2-0,8 persen dalam pasta, salep,
atau krim. Lama pemakaian hanya ¼ – ½ jam sehari sekali untuk mencegah
II.9.1.4 Calcipotriol
50 mg/g. Perbaikan setelah satu minggu. Efektivitas salep ini sedikit lebih baik
26
daripada salep betametason 17-valerat. Efek sampingnya pada 4 – 20% berupa
iritasi, yakni rasa terbakar dan tersengat, dapat pula telihat eritema dan skuamasi.
II.9.1.5 Tazaroten
petanda proinflamasi pada sel radang yang menginfiltrasi kulit. Tersedia dalam
bentuk gel, dan krim dengan konsentrasi 0,05 % dan 0,1 %. Bila dikombinasikan
dengan steroid topikal potensi sedang dan kuat akan mempercepat penyembuhan
dan mengurangi iritasi. Efek sampingnya ialah iritasi berupa gatal, rasa terbakar,
II.9.1.6 Emolien
(selain lipatan), ekstremitas atas dan bawah biasanya digunakan salep dengan
bahan dasar vaselin 1-2 kali/hari, fungsinya juga sebagai emolien dengan akibat
meninggikan daya penetrasi bahan aktif. Jadi emolien sendiri tidak mempunyai
efek antipsoriasis.1
II.9.1.7 Fototerapi
sehingga dapat digunakan untuk pengobatan psoriasis. Cara yang terbaik ialah
27
penyinaran secara alamiah, tetapi sayang tidak dapat diukur dan jika berlebihan
antaranya sinar A yang dikenal dengan UVA. Sinar tersebut dapat digunakan
metoksalen) dan disebut PUVA, atau bersama-sama dengan preparat ter yang
Dapat juga digunakan UVB untuk pengobatan psoriasis tipe plak, gutata,
pustular, dan eritroderma. Pada yang tipe plak dan gutata dikombinasikan dengan
salep likuor karbonis detergens 5 -7% yang dioleskan sehari dua kali. Sebelum
disinar dicuci dahulu. Dosis UVB pertama 12 -23 m J menurut tipe kulit,
pengurangan 75% skor PASI (Psoriasis Area and Severity Index). Hasil baik
Karena psoralen bersifat fotoaktif, maka dengan UVA akan terjadi efek
mencegah rekuren. PUVA juga dapat digunakan untuk eritroderma psoriatik dan
28
Pada tahun 1925 Goeckerman menggunakan pengobatan kombinasi ter
berasal dari batubara dan sinar ultraviolet. Kemudian terdapat banyak modifikasi
mengenai ter dan sinar tersebut. Yang pertama digunakan ialah crude coal tar
II.9.2 Sistemik
II.9.2.1 Kortikosteroid
dosis rendah 30-60 mg, atau steroid lain dengan dosis ekivalen. Setelah membaik,
II.9.2.2 Sitostatik
lesi kulit, dan Psoriasis Eritroderma yang sukar terkontrol dengan obat standar. 1
hambatan replikasi dan fungsi sel T dan mungkin juga sel B karena adanya efek
hambatan sintesis.5
29
Kontraindikasinya ialah kelainan hepar, ginjal, sistem hematopoetik,
dosis inisial 5 mg per os untuk mengetahui, apakah ada gejala sensitivitas atau
gejala toksik. Jika tidak terjadi efek yang tidak dikehendaki diberikan dosis 3 x
2,5 mg, dengan interval 12 jam dalam seminggu dengan dosis total 7,5 mg. jika
dengan dosis 3 x 5 mg per minggu telah tampak perbaikan. Cara lain ialah
diberikan i.m. 7,5 mg – 2,5 mg dosis tunggal setiap minggu. Cara tersebut lebih
banyak menimbulkan efek samping daripada cara pertama. Jika penyakitnya telah
trombosit dan urin lengkap. Setiap ½ bulan diperiksa fungsi ginjal dan hati. Bila
jumlah leukosit kurang dari 3500, metotreksat agar dihentikan. Jika fungsi hepar
normal, biopsi hepar dilakukan setiap dosis total mencapai 1,5 g. kalau fungsi
ulserosa, dan psikosis. Efek samping metotreksat berupa nyeri kepala, alopesia,
cerna, sumsum tulang belakang, hepar, dan lien. Pada saluran cerna berupa
30
nausea, nyeri lambung, stomatitis ulserosa, dan diare. Jika hebat dapat terjadi
Pada psoriasis arthritis, penggunaan obat ini harus digunakan secara dini
untuk mencegah kerusakan tulang. Metotreksat satu kali dalam seminggu dapat
efektivitas tinggi. 3
II.9.2.3 DDS
Pustulosa tipe Barber dengan dosis 2×100 mg/hari. Efek sampingnya ialah anemia
sampingnya. Etretinat efektif untuk psoriasis pustular dan dapat pula digunakan
31
Efek sampingnya berupa kulit menipis dan kering, selaput lendir pada
mulut, mata, dan hidung kering, kerontokan rambut, cheilitis, pruritus, nyeri
paruh eliminasinya hanya 2 hari, dibandingkan dengan etretinat yang lebih dari
100 hari. 1
II.9.2.5 Siklosporin
32
II.9.2.6 Antibodimonoklonal dan Protein Fusi
berhubungan pada sel T atau sitokin, sudah dibuktikan dan sedang dikembangkan.
Terapi ini harus dikerjakan oleh spesialis dermatologi yang familiar dengan dosis,
interaksi obat dan efek samping jangka pendek maupun jangka panjang.3
CD2 mengatur memori efektor sel T (CD45Ro), yang menjelaskan deplesi sel
oleh Alefacept. Obat ini diberikan intramuscular satu kali dalam seminggu, tatapi
lebih dari sepertiga pasien tidak memberikan respons dengan alasan yang tidak
menghambat interaksi LFI-1 dengan molekul adhesi intrasel ligan. Obat ini
diberikan sukutan satu kali dalam seminggu dan memiliki efektivitas tinggi, tetapi
antibodi monoclonal dengan spesifitas, afinitas, dan aviditas tinggi untuk TNF α.
Obat ini diberikan secara infus intravena pada minggu 0, 2 dan 6 dan memiliki
efektivitas tinggi pada psoriasis (meskipun untuk saat ini hanya FDA yang
33
Adalimumab merupakan antibodi monoclonal rekombinan manusia (human
Obat ini diberikan secara subkutan setiap minggu dan memiliki efektivitas serupa
reseptor TNF α yang mengikat TNF α dan menetralkan aktivitasnya. Oat ini
diberikan secara sukutan dua kali seminggu dan kurang efektif dibandingkan
II.9.2.7 Levadopa
penderita Parkinson yang sekaligus juga menderita psoriasis ada yang membaik
psoriasisnya dengan pengobatan levadopa. Menurut uji coba yang dilakukan, obat
antara 2 x 250 mg – 3 x 500 mg. Efek sampingya berupa mual, muntah, anoreksia,
34
Obat tradisional Cina biasanya melibatkan beberapa tanaman secara
simultan, tetapi hanya terdapat beberapa studi mengenai agen multipel TCM pada
35
II.11 Prognosis
Psoriasis gutata akut timbul cepat. Terkadang tipe ini menghilang secara
spontan dalam beberapa minggu tanpa terapi. Seringkali, psoriasis tipe ini
berkembang menjadi psoriasis plak kronis. Penyakit ini bersifat stabil, dan dapat
remisi setelah beberapa bulan atau tahun, dan dapat saja rekurens sewaktu-waktu
seumur hidup. 3
Pada psoriasis tipe pustular, dapat bertahan beberapa tahun dan ditandai
dengan remisi dan eksaserbasi yang tidak dapat dijelaskan. Psoriasis vulgaris juga
dapat berkembang menjadi psoriasis tipe ini. Pasien denan psoriasis pustulosa
generalisata sering dibawa ke dalam ruang gawat darurat dan harus dianggap
36
BAB III
KESIMPULAN
skuama yang kasar, berlapis-lapis dan transparan.1 Faktor predisposisi yang dapat
37
DAFTAR PUSTAKA
38