Anda di halaman 1dari 23

Langkah-Langkah Melukis Bangun Ruang

Di susun oleh:
1. Erik Kusmawan (06131181419006)
2. Indri Nomita Sari (06131181419003)
3. Intan (06131181419022)
4. Melisah Aryaningsih (06131181419001)

Dosen Pembimbing:
1. Dra. Toybah M.Pd
2. Dra. Siti Hawa M.Pd

FKIP MADANI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014/2015

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Yang selalu
memberikan rahmat kepada kita beserta karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis
bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Langkah-Langakah Melukis Bangun
Ruang”.
Akhir kata, perkenankanlah saya mengutip pepatah lama yang berbunyi “Tak ada
gading yang tak retak, Tak ada mawar yang berduri”. Kiranya begitulah yang dapat
saya sampaikan. Oleh karena itu saya akan berupaya selalu terbuka dan seobjektif
mungkin terhadap kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dan
kesempurnaan makalah ini,
Wassalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Indralaya, Maret 2015

Penulis

2
DAFTAR ISI
Halaman

Halaman Judul.......................................................................................................

Kata pengantar ......................................................................................................

Daftar Isi................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................

1.1 Latar Belakang ................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................
1.3 Tujuan .............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................

2.1 Istilah Melukis Bangun Ruang.......................................................................


2.2 Bangun Ruang Bersisi Lurus .........................................................................
2.3 Bangun Ruang Bersisi Lengkung ..................................................................

BAB III PENUTUP ..............................................................................................

3.1 Kesimpulan .....................................................................................................


3.2 Saran ................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengetahuan geometri dapat mengambangkan pemahaman anak terhadap dunia
sekitarnya. Tidak hanya kemampuan tentang bangun datar, kemampuan tentang
bangun ruangpun dapat dikenalkan kepada anak usia Sekolah Dasar bahkan pada
anak usia Taman Kanak-kanak asalkan melalui pendekatan yang cocok dengan
perkembangan tahap berfikir seorang anak.
Kemampuan bangun ruang akan membantu anak memahami, menggambarkan,
atau mendekripsikan benda-benda di sekitar anak.Anak akan lebih tertarik untuk
mempelajari geometri jika mereka terlihat secara aktif dalam kegiatan-kegiatan
individu atau kelompok berkenaan dengan geometri (bangunan-bangunan). Anak
hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan inventigasi secara individu atau
kelompok dengan bantuan benda-benda kongkret di sekitar anak.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang akan dibahas oleh penulis diantaranya :
1. Apa saja istilah dalam melukis bangun ruang
2. Bagaimana langkah-langkah bangun ruang bersisi lurus dan bersisi lengkung?

1.3 Tujuan
Melihat dari rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, tujuan dari
rumusan tersebut adalah, sbb:

1. Mengetahui istilah dalam melukis bangun ruang


2. Memahami langkah-langkah melukis bangun ruang bersisi lurus dan bersisi
lengkung.

4
BAB II

PEMBAHASAN

Melukis Bangun Ruang

Pada gambar ruang, garis-garis vertikal pada benda dilukis lurus dari atas
kebawah. Sedangkan ruas-ruas garis pada benda yang arahnya sejajar dan sama
panjang, pada gambar juga sejajar dan sama panjang.

Dibawah ini diperhatikan dua gambar yang berlainan dilukis pada kertas
polos.
H G

E F

Kedua gambar itu jelas berlainan,


tetapi maksud (yang dilukis) adalah sama,
D C
yaitu gambar gambar kubus dengan rusuk 4
A B cm.
H G

E F

D C

A B

2.1 Istilah Dalam Melukis Bangun Ruang


Perhatikan gambar kubus dibawah ini!
H G

E F

D C

A B

5
1. Bidang gambar
adalah bidang tempat kita menggambar yaitu papan tulis dan buku tulis.

2. Bidang Frontal
adalah bidang tempat gambar atau bidang yang sejajar dengan bidang tempat
gambar.
Contoh:
Bidang ABFE dan bidang DCGH adalah frontal.
Keistimewaan bidang frontal ialah, bahwa semua bangunan yang terletak pada
bidang itu bentuk dan besarnya dalam gambar sama dengan bentuk dan
besar yang sebenarnya.
Misalnya:
 ABFE adalah persegi yang terletak pada bidang frontal, maka gambar
ABFE berbentuk persegi juga.
 Ruas garis AB, BF, EF, dan AE yang panjangnya 4 cm, dalam gambar
tetap 4 cm.
 Sudut yang besarnya 90° , dalam gambar tetap 90° juga.

3. Garis Frontal
ialah garis yang terletak dalam bidang frontal. Diantara garis-garis frontal
yang terpenting adalah yang vertikal (misalnya: AE, BF, CG, dan DH), dan
yang horizontal (misalnya: AB, DC, EF, dan HG)

4. Bidang Ortogonal
Adalah bidang yang tegak lurus pada bidang frontal ke arah belakang atau
depan secara horizontal dan vertikal.

6
5. Garis Ortogonal
Adalah garis yang tegak lurus pada bidang frontal, misalnya: AD, BC, EH,
dan FG.

6. Sudut Surut atau Sudut Menyisi


Ialah sudut dalam gambar antara garis frontal horizontal arah kekanan dan
garis orthogonal arah kebelakang.

7. Perbandingan Ortogonal atau Perbandingan proyeksi


Ialah perbandingan antara panjang suatu garis ortogonal dalam gambar dan
panjang garis itu sebenarnya.

2.2 Bangun Ruang Bersisi Lurus

1. Melukis Kubus

Kubus merupakan sebuah bangun ruang yang semua sisinya berbentuk


persegi dan semua rusuknya sama panjang.
Kubus memiliki unsur-unsur sebagai berikut.
a. Sisi/Bidang
Sisi kubus adalah bidang yang membatasi kubus. Dari Gambar 1.1
terlihat bahwa kubus memiliki 6 buah sisi yang semuanya berbentuk
persegi, yaitu ABCD (sisi bawah), EFGH (sisi atas), ABFE (sisi depan),
CDHG (sisi belakang), BCGF (sisi samping kiri), dan ADHE (sisi
samping kanan).
b. Rusuk
Rusuk kubus adalah garis potong antara dua sisi bidang kubus dan
terlihat seperti kerangka yang menyusun kubus. Coba perhatikan
kembali Gambar 1.1. Kubus ABCD.EFGH memiliki 12 buah rusuk,
yaitu AB, BC, CD, DA, EF, FG, GH, HE, AE, BF, CG, dan DH.

7
c. Titik Sudut
Titik sudut kubus adalah titik potong antara dua rusuk. Dari Gambar 1.1
, terlihat kubus ABCD. EFGH memiliki 8 buah titik sudut, yaitu titik A,
B, C, D, E, F, G, dan H. Selain ketiga unsur di atas, kubus juga memiliki
diagonal. Diagonal pada kubus ada tiga, yaitu diagonal bidang, diagonal
ruang, dan bidang diagonal.
d. Diagonal Bidang
Coba kamu perhatikan kubus ABCD.EFGH pada Gambar 1.1 . Pada
kubus tersebut terdapat garis AF yang menghubungkan dua titik sudut
yang saling berhadapan dalam satu sisi/bidang. Ruas garis tersebut
dinamakan sebagai diagonal bidang.
e. Diagonal Ruang
Sekarang perhatikan kubus ABCD.EFGH pada Gambar 1.1. Pada kubus
tersebut, terdapat ruas garis HB yang menghubungkan dua titik sudut
yang saling berhadapan dalam satu ruang. Ruas garis tersebut disebut
diagonal ruang.
f. Bidang Diagonal
Perhatikan kubus ABCD.EFGH pada Gambar 1.1 secara saksama. Pada
gambar tersebut, terlihat dua buah diagonal bidang pada kubus ABCD.
EFGH yaitu AC dan EG. Ternyata, diagonal bidang AC dan EG beserta
dua rusuk kubus yang sejajar, yaitu AE dan CG membentuk suatu
bidang di dalam ruang kubus bidang ACGE pada kubus ABCD. Bidang
ACGE disebut sebagai bidang diagonal.

Sifat-Sifat Kubus
a. Semua sisi kubus berbentuk persegi dan memiliki luas yang sama.
b. Semua rusuk kubus berukuran sama panjang.
c. Setiap diagonal bidang pada kubus memiliki ukuran yang sama panjang.
d. Setiap diagonal ruang pada kubus memiliki ukuran sama panjang..
e. Setiap bidang diagonal pada kubus memiliki bentuk persegipanjang.

8
Langkah-langkah melukis Kubus
Cara 1:

1) Menggambar sisi kubus bagian depan yang berbentuk persegi, yaitu sisi
ABFE pada Gambar 1.1 (i). Sisi ABFE merupakan bidang frontal.
2) Menggambar sisi kubus bagian belakang yang berbentuk persegi pada
Gambar 1.1 (ii), yaitu sisi DCGH yang disebut bidang frontal.
3) Menggambar rusuk orthogonal yang mengarah dari depan ke belakang,
yaitu rusuk AD, BC, FG, dan EH.

D C H G H G

E F E F

D C
A (i) B D C

A (ii) B A (iii) B

Gambar 1.1 Menggambar kubus dengan cara 1

Cara 2:

1) Menggambar sisi kubus bagian depan yang berbentuk persegi atau bidnag
frontal. Gambar 1.2 (i)
2) Menggambar rusuk-rusuk orthogonal yang tegak lurus titik sudut bidang
frontal. Gambar 1.2 (ii)
3) Menggambar sisi kubus bagian belakang sehingga bidang frontal bagian
depan dengan bidang frontal bagian belakang dapat dihubungkan.
Gambar 1.2 (iii)

9
4) Rusuk-rusuk yang berada dibelakang digambarkan sebagai garis putus-
putus.

(i) (ii) (iii) (iv) Kubus

Gambar 1.2 Menggambar kubus dengan cara 2

2. Melukis Balok
Banyak sekali benda-benda di sekitarmu yang memiliki bentuk seperti
balok. Misalnya, kotak korek api, dus air mineral, dus mie instan, batu
bata, dan lain-lain. Mengapa benda-benda tersebut dikatakan berbentuk
balok? Untuk menjawabnya, cobalah perhatikan dan pelajari uraian berikut.
Perhatikan gambar kotak korek api. Pada gambar tersebut memiliki tiga
pasang sisi berhadapan yang sama bentuk dan ukurannya, di mana setiap
sisinya berbentuk persegipanjang. Bangun ruang seperti
ini disebut balok.
Berikut ini adalah unsur-unsur yang dimiliki oleh balok:
a. Sisi/Bidang
Sisi balok adalah bidang yang membatasi suatu balok. Balok memiliki 6
buah sisi berbentuk persegipanjang. Keenam sisi tersebut adalah (sisi
bawah), (sisi atas), (sisi depan), (sisi belakang), (sisi samping kiri), dan
(sisi samping kanan). Sebuah balok memiliki tiga pasang
sisi yang berhadapan yang sama bentuk dan ukurannya.
b. Rusuk
Sama seperti dengan kubus, balok memiliki 12 rusuk.

10
c. Titik Sudut
Balok memiliki 8 titik sudut, sama halnya dengan kubus, balok pun
memiliki istilah diagonal bidang, diagonal ruang, dan bidang diagonal.
Berikut ini adalah uraian mengenai istilah-istilah berikut.

d. Diagonal Bidang
Ruas garis yang melintang antara dua titik sudut yang saling berhadapan
pada satu bidang, dinamakan diagonal bidang balok
e. Diagonal Ruang
Ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut pada balok disebut
diagonal ruang balok tersebut. Jadi, diagonal ruang terbentuk dari ruas
garis yang menghubungkan dua titik sudut yang saling berhadapan di
dalam suatu bangun ruang.
f. Bidang Diagonal
Dua buah diagonal bidang yang sejajar yang membentuk sebuah bidang
dinamakan bidang diagonal.

Sifat-Sifat Balok
Balok memiliki sifat yang hampir sama dengan kubus. Amatilah balok
ABCD. EFGH pada Gambar 2.1 . Berikut ini akan diuraikan sifat-sifat balok.
a. Sisi-sisi balok berbentuk persegipanjang.
Sisi-sisi tersebut memiliki bentuk persegipanjang. Dalam balok,
minimal memiliki dua pasang sisi yang berbentuk persegi panjang.
b. Rusuk-rusuk yang sejajar memiliki ukuran sama panjang.
Perhatikan rusuk-rusuk balok . Rusuk-rusuk yang sejajar memiliki
ukuran yang sama panjang .

c. Setiap diagonal bidang pada sisi yang berhadapan memiliki ukuran sama
panjang.

d. Setiap diagonal ruang pada balok memiliki ukuran sama panjang.

e. Setiap bidang diagonal pada balok memiliki bentuk persegipanjang.

11
Langkah-langkah melukis balok antara lain:
1) Gambar garis frontal horizontal AB yang panjangnya 4 cm dan garis
frontal vertikal AE yang panjangnya 3 cm, kemudian bidang frontal yaitu
sisi ABFE, gambarnya berbentuk persegi panjang.
2) Gambar sudut surut yang dibentuk oleh rusuk AB dan rusuk orthogonal
AD besarnya 40⁰. dengan perbandingan proyeksi sepanjang ½ AD x 2 cm
= 1 cm.
3) Tarik garis sejajar AD dari B, F, dan E dengan ukuran garis yang sama.
4) Gambar rusuk CG dan DH yang sama dan vertikal dengan garis AE dan
BF. Kemudian hubungkan rusuk DC dan HG yang sama dan horizontal
dengan garis AB dan DF sehingga diperoleh gambar ruang balok.

H G

E F

D C
A B
Gambar 2.1 Balok

3. Melukis Limas
Secara umum, unsur-unsur yang dimiliki oleh sebuah limas sebagai
berikut.
a. Sisi/Bidang
Coba kamu perhatikan lagi bentuk limas pada Gambar 3.1. Dari gambar
tersebut, terlihat bahwa setiap limas memiliki sisi samping yang
berbentuk segitiga. Pada limas segiempat ABCD, sisi-sisi yang
terbentuk adalah sisi ABCD (sisi alas), ABE (sisi depan), DCE (sisi
belakang), BCE (sisi samping kanan), dan ADE (sisi samping kiri).

12
b. Rusuk
Perhatikan kembali limas segiempat ABCD pada Gambar 3.1. Limas
tersebut memiliki 4 rusuk alas dan 4 rusuk tegak. Rusuk alasnya adalah
AB, BC, CD, dan DA. Adapun rusuk tegaknya adalah AE, BE, CE, dan
DE.
c. Titik Sudut
Jumlah titik sudut suatu limas sangat bergantung pada bentuk alasnya.
Setiap limas memiliki titik puncak (titik yang letaknya atas). Coba kamu
perhatikan limas pada Gambar 3.1. Limas segiempat memiliki 5 titik
sudut.

Sifat-Sifat Limas
Untuk bentuk limas tertentu, misalnya limas segitiga atau limas
segiempat, ada beberapa sifat yang perlu kamu ketahui. Perhatikan limas
segiempat ABCD pada Gambar 3.1. Dari gambar tersebut terlihat bahwa
limas segiempat memiliki alas berbentuk persegi panjang. Sesuai
dengan sifatnya, setiap diagonal persegi panjang memiliki ukuran yang
sama panjang. Jadi, limas segiempat memiliki diagonal alas yang sama
panjang. Perhatikan Gambar 3.1, panjang diagonal alas AC dan BD
memiliki ukuran yang sama panjang.

Langkah-langkah melukis limas antara lain:


Cara 1:

1) Gambar jajargenjang yang panjang sisinya sama dengan rusuk alas limas.
(garis warna merah)
2) Gambar titik tegak lurus di atas titik perpotongan diagonal jajargenjang.
(garis warna kuning)
3) Hubungkan titik di atas titik perpotongan diagonal, dengan semua titik
sudut jajargenjang. (garis warna biru)

13
4) Demikian terjadilah limas yang kita inginkan.

tinggi

Luas alas

Gambar 3.1 Limas Segiempat

Cara 2:

1) Buatlah garis sepanjang yang telah ditentukan


2) Gambarlah segitiga dari garis tersebut
3) Tentukanlah titik tengah dari segitiga itu
4) Gambarlah garis tinggi pada titik tengah segitiga itu
5) Hubungkanlah garis tinggi itu dengan sudut-sudut segitiga

4. Melukis Prisma
Unsur-unsur apa saja yang dimiliki oleh prisma? Coba perhatikan
prisma segitiga ABC.DEF pada Gambar 4.1 . Dari gambar tersebut, terlihat
bahwa prisma segieempat tersebut memiliki unsur-unsur sebagai berikut.

a. Sisi/Bidang
Terdapat 5 sisi atau bidang yang dimiliki oleh prisma segitiga, yaitu
ABC (sisi alas), DEF (sisi atas), BCFE (sisi samping kanan), ABED
(sisi samping kiri), ACFD (sisi belakang),
b. Rusuk
Dari Gambar 4.1 , terlihat bahwa prisma segitiga ABC.DEF memiliki 9
rusuk, 3 di antaranya adalah rusuk tegak. Rusuk-rusuk tersebut adalah

14
AB, BC, CA, DE,EF, FD, AD, BE, CF, dan rusuk-rusuk tegaknya
adalah AD, BE, dan CF.
c. Titik Sudut
Prisma segitiga ABC.DEF memiliki 6 titik sudut. Dari Gambar 4.1,
terlihat bahwa titik-titik sudut tersebut adalah A, B, C, D, E, dan F.
Selain unsur-unsur yang telah disebutkan, prisma pun memiliki istilah
diagonal bidang dan bidang diagonal.

Sifat-Sifat Prisma
Perhatikan prisma ABC.DEF pada gambar di samping. Secara umum,
sifat-sifat prisma adalah sebagai berikut.
a. Prisma memiliki bentuk alas dan atap yang kongruen.
Pada gambar terlihat bahwa segitiga ABC dan DEF memiliki ukuran
dan bentuk yang sama.
b. Setiap sisi bagian samping prisma berbentuk persegipanjang.
Prisma segitiga pada gambar dibatasi oleh tiga persegipanjang di setiap
sisi sampingnya, yaitu ABED, BCFE, dan ACFD.
c. Prisma memiliki rusuk tegak.
Perhatikan prisma segitiga pada gambar. Prisma tersebut memiliki tiga
buah rusuk tegak, yaitu AD, BE, dan CF. Rusuk tersebut dikatakan
tegak karena letaknya tegak lurus terhadap bidang alas dan atas. Dalam
kondisi lain, ada juga prisma yang rusuknya tidak tegak, prisma tersebut
disebut prisma sisi miring.
d. Setiap diagonal bidang pada sisi yang sama memiliki ukuran yang
sama.
Prisma segitiga ABC.DEF pada gambar diagonal bidang pada sisi
ABED memiliki ukuran yang sama panjang. Perhatikan bahwa AE =
BD, BF = CE, dan AF = CD.

15
Langkah-langkah melukis prisma antara lain:
Cara 1:
1) Lukis bidang alas prisma terlebih dahulu. Jika bidang alasnya berbentuk
segi n beraturan maka perhatikan besar setiap sudut pusatnya. Selanjutnya,
lukislah segi n beraturan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(i) Lukis suatu lingkaran yang berpusat di titik O dan jari-jari r.
(ii) Bagi sudut pusat menjadi n bagian yang sama besar.
(iii) Lukis jari-jari lingkaran yang membatasi sudut pusat.
(iv) Hubungkan tali-tali busurnya, sehingga menghasilkan segi n
beraturan yang diminta.
2) Lukis rusuk tegak prisma, tegak lurus bidang alas dan sama panjang.
3) Hubungkan rusuk atasnya, sehingga membentuk bidang atas prisma, yang
sejajar dan kongruen dengan bidang alas.

Prisma tegak segitiga

16
Cara 2:
1) Gambarlah bidang alas sesuai dengan bentuk prisma. Gambar 4.1 (i).
2) Gambarlah rusuk-rusuk tegak yang panjangnya sama. Gambar 4.1 (ii).
3) Hubungkanlah titik-titik atas sehingga membentuk bidang atas. Gambar
4.1 (iii).

D F

A C A C A C

B B B
(i) (ii) (iii)
Gambar 4.1 Langkah-langkah melukis prisma

2.3 Bangun Ruang Bersisi Lengkung


1. Melukis Tabung
Tabung kemudian didefinisikan sebagai : Bangun ruang yang dibatasi oleh
sebuah bidang tabung dan dua buah bidang datar yang masing-masing
tegak lurus pada sumbu bidang tabung.
Dalam hubungan ini maka kedua bidang itu masing-masing disebut bidang
alas dan bidang atas tabung.

Sifat-sifat Tabung:
1. Tabung memiliki sisi sebanyak 3 buah, yaitu sisi atas, sisi alas, dan
selimut tabung.
 Jika tabung diiris, maka dapat dilihat bahwa tabung memiliki sisi
sebanyak 3 buah, yaitu sisi atas, sisi alas dan selimut tabung.

17
2. Tidak mempunyai titik sudut.
 Sisi atas dan sisi alas tabung berbentuk lingkaran serta selimut tabung
yang mengelilinginya sehingga tabung tidak memiliki titik sudut.
3. Bidang atas dan bidang alas berbentuk lingkaran dengan bentuk sama.
4. Memiliki sisi lengkung yang disebut selimut tabung.
5. Jarak bidang atas dan bidang alas disebut tinggi tabung.
6. Memiliki 2 rusuk lengkung.
 Tabung memiliki 2 rusuk lengkung yang melingkari alas dan atasnya.

Langkah-langkah melukis tabung yaitu:


1) Buatlah garis sejajar dan sama tinggi sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan.
2) Gambar elips pada alas dan tutup.

r (Jari-jari)

t (tinggi)

Gambar 1.1 Tabung

18
2. Melukis Kerucut
Kerucut adalah bangun yang terjadi dari sebuah daerah segitiga siku-siku
yang diputar mengelilingi salah satu sisi siku-sikunya.
Sifat-sifat Kerucut:
1. Alasnya berbentuk lingkaran.
Ketika kerucut dibuka, dapat dilihat bahwa alasnya berbentuk lingkaran.
2. Memiliki sisi lengkung yang disebut selimut kerucut.
Selimut kerucut berupa juring lingkaran. Juring (J) merupakan daerah
pada lingkaran yang dibatasi oleh busur dan dua buah jari-jari yang
berada pada kedua ujungnya.
3. Memiliki sebuah titik puncak.
4. Jarak titik puncak ke alas disebut tinggi kerucut.

Langkah-langkah melukis kerucut yaitu:


1) Gambarlah garis mendatar (i)
2) Gambarlah elips dengan garis itu sebagai garis tengah (ii)
3) Gambarlah garis tinggi pada titik tengah garis tersebut (iii)
4) Hubungkanlah garis tinggi itu dengan ujung elips (iv)

(i) (ii) (iii) (iv)

Gambar 2.1 Kerucut

19
3. Melukis Bola
Bola adalah salah satu bentuk bangun ruang yang tidak memiliki titik
sudut. . Untuk mendefinisikan bola kita menggunakan pengertian bidang
bola.
Bidang bola adalah bidang lengkung yang terjadi jika sebuah setengah
lingkatan diputar sekeliling garis tengah. Bangun ruang atau benda yang
dibatasi oleh bidang bola disebut bola.
Bidang bola juga didefinisikan sebagai himpunan semua titik yang
mempunyai jarak tetap terhadap sebuah titik. Titik ini disebut titik pusat.
Jarak antara titik pusat dan sebuah titik pada bidang bola disebut jari-jari.
Ruas garis penghubung antara dua titik pada bidang bola disebut tali
busur. Tali busur yang melalui titik pusat disebut garis tengah atau
diameter. Dua titik pada sebuah bidang bola yang merupakan ujung-ujung
sebuah diameter disebut titik-titik diameter.
Sebuah bidang datar yang melalui pusat bola memotong bola menurut
sebuah lingkaran yang titik pusatnya berhimpit dengan titik pusat bola,
sedang jari-jarinya sama dengan jari-jari bola. Lingkaran semacam itu
disebut lingkaran besar. Jadi sebuah bola terdapat banyak sekali lingkaran
besar. Setiap dua lingkaran besar berpotongan sepanjang garis tengah bola.

Sifat- sifat bola :

1. Memiliki 1 sisi berbentuk bidang lengkung (selimut bola).


2. Tidak memiliki rusuk.
3. Tidak memiliki titik sudut.

20
Langkah-langkah melukis bola yaitu:
1) Melukis garis diagonal halus (i)
2) Melukis garis halus yang tegak lurus dengan titik pusat garis diagonal
(ii)
3) Menghubungkan ujung-ujung garis dengan dengan melukis garis
lengkung sehingga membentuk sebuah lingkaran (iii)
4) Pada garis diagonal, tarik garis lengkung yang berbentuk elips antara
ujung-ujungnya (iv)
5) Lakukan hal yang sama pada garis tegak lurus

(i) r
r
r
(iii)

(v) Bola

(ii) (iv)

Gambar 3.1 Bola

21
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Ø Mengajarkan Bangun Tiga Dimensi yang berpermukaan Lengkung dilakukan
dengan cara mengenalkan dan menanamkan Bangun Tiga Dimensi yang
Berpermukaan Lengkung terlebih dahulu
Ø Mengajarkan bidang-bidang banyak di kelas dilakukan dengan cara menanamkan
konsep tentang bidang-bidang banyak setelah anak memahami konsep bidang-bidang
banyak anak dapat belajar membuat mode bidang banyak di bawah bimbingan
seorang guru. Menggambarkan bidang banyak melalui tahapan-tahapan tertentu.
Ø Mengajarkan Bangun Tiga Dimensi di kelas harus dilakukan dengan menanamkan
konsep Bangun Tiga Dimensi yang Berpermukaan Lengkung, pembuatan model
bangun dan pembuatan gambar yang dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu.

3.2 Saran
Saran yang hendak disampaikan oleh penulis diantaranya : Jadikanlah siswa sebagai
subjek ajar di dalam melakukan pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas
sehingga mereka terlibat aktif di dalamnya. Dengan demikian mereka akan
mempunyai pengalaman-pengalaman yang didapat, dapat mengembangkan
kemampuan pemecahan masalah dan pemberian alasan yang dapat mendukung
banyak topik lainnya dalam pembelajaran matematika maupun yang lainnya.
Bawalah alat peraga yang akan diperlukan dalam melakukan pembelajaran baik
dengan cara membuat sendiri secara sederhana tetapi sesuai ataupun memanfaatkan
alat peraga yang disediakan oleh sekolah.

22
Daftar Pustaka

Zabidi (2009). Modul Belajar Matematika. Palembang : SMA Negeri 8 Palembang.

Sudirman (2005). Cerdas Aktif Matematika. Jakarta : Ganeca Exact.

Karim, Muchtar A, dkk (2004). MATERI pokok pendidikan matematika II. Jakarta:
Universitas Terbuka

http://opanlab.com/matematika/geometri/menggambar-bangun-ruang-dimensi-
tiga.php (24/01/2015)

http://adeliasekar.blogspot.com/2012_08_01_archive.html (21/02/2015)

23

Anda mungkin juga menyukai