Anda di halaman 1dari 32

KUBUS, BALOK, DAN PRISMA

A. PENGERTIAN BANGUN RUANG


Bangun ruang adalah himpunan semua titik, garis, dan bidang dalam
ruang berdimensi tiga yang terletak dalam bagian tertutup beserta seluruh
permukaan yang membatasinya.

B. PRISMA
1. Pengertian Prisma
Jika sebuah garis lurus bergerak dalam ruang tanpa perubahan garis
dan mengikuti keliling suatu segi-n, maka jejak yang terbentuk disebut
permukaan prismatik ( prismatic surface). Ketika garis yang bergerak tepat
melalui titik pada segi-n, maka garis ini disebut rusuk permukaan
prismatik.
Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang segi-n
yang sejajar dan kongruen, serta bidang-bidang tegak yang
menghubungkan bidang segi-n tersebut.
Perhatikan gambar berikut.

Gambar 1. Permukaan Gambar 2. Prisma dan bagian-


prismatik bagiannya

Kubus, balok, prisma| 1


Jika sebuah bidang datar memotong permukaan prismatik beserta
seluruh rusuk-rusuknya, maka akan terbentuk sebuah segi-n pertama. Jika
terdapat sebuah bidang lain yang sejajar bidang pertama memotong
permukaan prismatik, maka perpotongan disebut segi-n kedua.
Dua segi-n disebut alas dan tutup. Sedangkan permukaan prismatik
diantara keduanya disebut sisi prisma. Jarak antara bidang alas dan bidang
atap disebut tinggi. Rusuk-rusuk yang terlatak pada sisi prisma disebut
rusuk sisi dan rusuk yang terletak pada bagian alas prisma disebut rusuk
alas.
2. Macam-Macam Prisma
Berdasarkan rusuk tegaknya, prisma di bedakan menjadi 2, yaitu:
a. Prisma tegak
Prisma tegak adalah prisma yang rusuk-rusuk tegaknya tegak lurus
pada bidang atas dan bidang alasnya.

Gambar 3. contoh prisma tegak

b. Prisma miring atau condong


Prisma miring atau prisma condong adalah prisma yang rusuk-rusuk
tegaknya tidak tegak lurus pada bidang atas dan bidang alas.

Gambar 4 . prisma miring.

Kubus, balok, prisma| 2


Berdasarkan bentuk alasnya, terdapat prisma segitiga, segi empat,
segi lima, segi enam dan seterusnya. Jika alasnya segi-n maka prisma
disebut sebgai prisma segi-n.

Gambar 5. Prisma segitiga Gambar 6. Prisma segiempat

Gambar 7. Prisma segilima Gambar 8. Prisma segienam

3. Cara Melukis Prisma Tegak


Untuk melukis prisma tegak, perhatikan langkah-langkah berikut:
a. Lukis bidang alas prisma terlebih dahulu.
Jika bidang alasnya berbentuk segi-n beraturan maka perhatikan
besar setiap sudut pusatnya. Selanjutnya, lukislah segi-n beraturan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Lukis suatu lingkaran yang berpusat di titik O dan jari-jari r.
2) Bagi sudut pusat menjadi n bagian yang sama besar.
3) Lukis jari-jari lingkaran yang membatasi sudut pusat.
4) Hubungkan tali-tali busurnya, sehingga menghasilkan segi-n
beraturan yang diminta.

Kubus, balok, prisma| 3


b. Lukis rusuk tegak prisma, tegak lurus bidang alas dan sama
panjang.
c. Hubungkan rusuk atasnya, sehingga membentuk bidang atas
prisma, yang sejajar dan kongruen dengan bidang alas.

4. Jaring-Jaring Prisma
Berikut ini adalah contoh jaring-jaring prisma:

Gambar 9. Jaring-jaring prisma

5. Luas Permukaan Prisma


Luas permukaan bangun ruang adalah jumlah luas seluruh
permukaan bangun ruang tersebut. Untuk menentukan luas permukaan
bangun ruang, perhatikan bentuk dan banyak sisi bangun ruang
tersebut.
Misalkan terdapat prisma tegak segitiga ABC.DEF seperti gambar 28.

Gambar 10. prisma ABC.DEF


Luas permukaan prisma = luas DEF + luas ABC + luas ACFD
+ luas CBEF

Kubus, balok, prisma| 4


= (2  luas ABC ) + ( AB  BE ) + ( AC  AD )
+ ( CB  CF )
= (2  luas ABC ) + [(AB+AC+CB)  AD]
= (2  luas alas) + (keliling ABC  tinggi)
= (2  luas alas) + (keliling alas  tinggi)
Dengan demikian, secara umum rumus luas permukaan prisma
sebagai berikut.
Luas permukaan prisma = ( 2  luas alas) + (keliling alas  tinggi
prisma)
Atau

Luas permukaan prisma = luas sisi prisma + luas atap + luas alas

6. Volume Prisma
a. Volume prisma tegak segitiga siku-siku
Volume prisma segitiga siku-siku dapat dicari dengan
membuat dua buah prisma segitiga siku-siku yang kongruen
sehingga dapat dibentuk mennjadi sebuah balok.

Gambar 11 . proses menentukan volume prisma siku-siku


Perhatikan pada gambar 11. Misalkan V merupakan volume
prisma segitiga siku-siku dengan alas A. Jika dua buah prisma
segitiga siku-siku digabungkan menurut sisi miring alas maka akan
terbentuk sebuah balok dengan luas alas 2  A.

Kubus, balok, prisma| 5


2  V = volum balok
= luas alas  tinggi
= (A + A)  t
= 2A  t
Sehingga diperoleh

V = A t
atau

volume prisma adalah luas alas  tinggi

b. Volume prisma tegak segitiga sebarang


Volume prisma segitiga sebarang dapat ditentukan dengan
cara membagi prisma tersebut menjadi dua buah prisma segitiga
siku-siku. Diberikan prisma segitiga sebarang dengan alas segitiga
ABC yang dibagi menjadi dua prisma segitiga siku-siku dengan
segitiga APC dan CPB.

Gambar 12 . volume prisma segitiga sebarangdiperoleh dengan


membagi prisma menjadi dua buah prisma segitiga siku-siku.

Misalkan volume prisma ABC.DEF, APC.DQF, dan CPB.FQE


berturut-turut dnyatakan sebagai VABC . DEF , VAPC . DEF , VCPB. FQE
.
VABC . DEF  VAPC . DEF  VCPB. FQE

Kubus, balok, prisma| 6


 luas APC  t  luas PCB  t
 L1  t  L2  t

 ( L1  L2 )  t

 luas ABC  t
Jadi secara umum volume prisma adalah

Volume prisma segitiga = luas alas  tinggi

c. Volume prisma tegak segi-n

Gambar 13. Prisma segienam

Prisma tegak segienam dapat disusun (dirangkai) dari 6


prisma tegak segitiga sembarang (lihat gambar 30). Jika
A1 , A2 , A3 ,.... An berturut-turut menyatakan luas alas dari masing-
masing prisma tegak segitiga yang dimaksud, sedangkan tinggi
masing-masing prisma itu sama yakni t, maka volume prisma tegak
segienam tersebut adalah:
V  A1  t  A2  t  ....  A6  t

 ( A1  A2  ....  A6 )  t

 A t
Dengan penurunan yang sama, maka diperoleh,

Kubus, balok, prisma| 7


V  A1  t  A2  t  ....  An  t

 ( A1  A2  ....  An )  t

 A t
Jadi secara umum volume prisma segi-n = luas alas  tinggi

d. Prinsip cavalieri
Misalkan dua bangun ruang B1 dan B2 terletak pada suatu
bidang datar H. Jika setiap bidang yang sejajar H memotong kedua
bangun ruang dan hasil perpotongannya mempunyai luas yang
sama, maka volum B1 = volum B2 .

Gambar 14. Prinsip cavalieri

Perhatikan gambar 32, terdapat ketiga tumpukan kertas satu


tumpukan membentuk balok, sedang yang satunya dibuat berkelok
atau miring. Ketiga tumpukan tersebut memliki tinggi yang sama.
Jika setiap mengambil kertas ke-n dari bawah pada ketiga
tumpukan diperoleh luas yang sama, maka volume ketiga
tumpukan tersebut sama besar.

Gambar 15. Ilustrasi Prinsip Cavalieri dengan Tumpukan Kertas.

Kubus, balok, prisma| 8


e. Volume prisma miring
Jika kita ingin menentukan volume prisma miring, maka
langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat prisma
tegak yang tinggi dan alasnya sama dengan prisma miring tersebut.
Jika setiap bidang yang sejajar alas memotong kedua prisma,
diperoleh hasil perpotongan yang sama dan sebangun (sehingga
luasnya sama). Berdasarkan prinsip cavalieri, maka volum kedua
prisma sama.
Jadi volum prisma = luas alas  tinggi

Gambar 16. Volum prisma miring

7. Diagonal bidang, diagonal ruang, dan bidang diagonal pada


prisma

Gambar 17. Prisma segilima

Perhatikan Gambar 17 menunjukkan bangun prisma segi lima


beraturan. Prisma segi lima beraturan memiliki bidang alas, bidang
atas, dan bidang sisi tegak. Diagonal bidang alas prisma segi lima

Kubus, balok, prisma| 9


ABCDE.FGHIJ, pada gambar di samping antara lain AC, AD, dan
BD. Bidang diagonalnya, antara lain ACHF, ADIF, dan ECHJ. Ruas
garis AH, AI, dan EH adalah contoh diagonal ruang prisma tersebut.
Dapatkah kalian menyebutkan diagonal bidang, bidang diagonal, dan
diagonal ruang lainnya.
Setelah memahami uraian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut.
a. Diagonal bidang alas adalah garis yang menghubungkan dua titik
sudut yang tidak bersebelahan pada bidang alas.
b. Bidang diagonal adalah bidang yang memuat diagonal bidang alas
dan diagonal bidang atas serta keduanya sejajar.
c. Diagonal ruang adalah garis yang menghubungkan titik sudut
pada alas dengan titik sudut pada bidang atas yang tidak terletak
pada sisi tegak yang sama.
Lengkapilah tabel berikut.

Bidang Diagonal Diagonal


Prisma segi-n
diagonal bidang ruang
n=3 ... ... ...
n=4 ... ... ...
n=5 ... ... ...

n=p ... ... ...

n(n  3)
Banyak diagonal bidang alas prisma segi n 
2

n(n  3)
Banyak bidang diagonal prisma segi n 
2

Banyak diagonal ruang prisma segi n  n(n  3)

dengan n = banyaknya sisi suatu segi banyak

Kubus, balok, prisma| 10


C. BALOK
1. Pengertian Balok
Balok adalah prisma yang dibatasi oleh dua bidang persegi
panjang yang sejajar dan kongruen, serta bidang-bidang tegak yang
menghubungkan bidang persegi panjang tersebut.

Gambar 18. Merupakan balok PQRS.TUVW

2. Sifat-Sifat Balok
Sifat-sifat pada balok sebagai berikut:
a. Memiliki 6 sisi (bidang) berbentuk persegi panjang yang tiap
pasangnya kongruen. Sisi (bidang) tersebut adalah bidang PQRS,
TUVW, QRVU, PSWT, PQUT, dan SRVW.
b. Memiliki 12 rusuk, dengan kelompok rusuk yang sama panjang
sebagai berikut.
1) Rusuk PQ = SR = TU = WV.
2) Rusuk QR = UV = PS = TW.
3) Rusuk PT = QU = RV = SW.
c. Memiliki 8 titik sudut, yaitu titik P, Q, R, S, T, U, V, dan W.
d. Memiliki 12 diagonal bidang, di antaranya PU, QV, RW, SV, dan
TV.
e. Memiliki 4 diagonal ruang yang sama panjang dan berpotongan di
satu titik, yaitu diagonal PV, QW, RT, dan SU.

Kubus, balok, prisma| 11


f. Memiliki 6 bidang diagonal yang berbentuk persegi panjang dan
tiap pasangnya kongruen. Keenam bidang diagonal tersebut adalah
PUVS, QTWR, PWVQ, RUTS, PRVT, dan QSWU

3. Melukis Balok
Untuk melukis balok, perhatikan langkah-langkah berikut:
a. Lukislah sisi balok bagian depan dan bagian belakang yang
berbentuk persegi panjang (persegi panjang ABFE dan CDHG).
Rusuk yang tidak terlihat dari depan digambar putus-putus (rusuk
CD dan DH).

Gambar 19. Melukis balok

b. Hubungkan rusuk-rusuk yang mengarah dari depan ke belakang


(rusuk AD, BC FG, dan EH). Balok ABCD.EFGH

Gambar 20. Melukis balok

4. Jaring-Jaring Balok
Jaring-jaring balok adalah sebuah bangun datar yang jika dilipat
menurut ruas-ruas garis pada dua persegi panjang yang berdekatan
akan membentuk bangun balok.
misalkan terdapat balok

Kubus, balok, prisma| 12


Gambar 21. Balok PQRS.TUVW
Berdasarkan cara pada kubus yang telah dipaparkan tersebut maka
jaring-jaring balok PQRS.TUVW. adalah

Gambar 22. Jaring-jaring balok PQRS.TUVW

Dan jaring-jaring balok yang lain seperti gambar 23.

Kubus, balok, prisma| 13


Gambar 23. Jaring-jaring balok

5. Luas Permukaan Balok

Gambar 24. Balok dengan ukuran p  l  t dan salah satu jaring-


jaringnya

Perhatikan gambar , jika panjang rusuk balok adalah p, l, dan t, maka


Luas permukaan balok = 2pl + 2pt + 2lt = 2(pl + pt + lt)
Untuk kubus, dimana semua panjang rusuknya sama p = l = t = a,
diperoleh
Luas permukaan kubus = 6 a 2

6. Volume Balok
Pada sebuah balok, percobaan paling mudah untuk menentukan volum
adalah dengan menggunakan kubus satuan. Sebagai contoh balok
dengan ukuran panjang 3 satuan, lebar 2 satuan dan tinggi 4 satuan
dapat diisi dengan menggunakan kubus satuan sebanyak 3  2  4

Kubus, balok, prisma| 14


buah. Sehingga dikatakan balok tersebut mempunyai volum 24 satuan
volum.

Gambar 25. Percobaan Menentukan Volum Balok 3  2  4 dengan


Kubus Satuan

Melalui proses percobaan mengisi kubus satuan ke balok dalam


berbagai ukuran, secara umum volum balok dengan panjang p, lebar l,
dan tinggi t dapat dinyatakan sebagai

Volum Balok = p  l  t

Mengingat bahwa alas balok berbentuk persegipanjang dengan


luas A = p  l, maka volum balok dapat juga dinyatakan sebagai hasil
kali luas alas dengan tinggi balok.

Volum Balok = A  t

D. KUBUS

Pernahkah kamu melihat dadu? Dadu merupakan salah satu alat


permainan yang berbentuk kubus.

Gambar 26. Gambar dadu


Apa yang dimaksud dengan kubus? Coba kamu pelajari uraian berikut ini.

Kubus, balok, prisma| 15


1. Pengertian Kubus
Kubus adalah prisma yang dibatasi oleh dua bidang persegi yang
sejajar dan kongruen, serta bidang-bidang tegak yang menghubungkan
bidang tersebut berupa persegi pula, dengan kata lain kubus merupakan
bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah persegi yang kongruen.

Gambar 27. Gambar kubus


Perhatikan Gambar 2 secara saksama. Gambar tersebut menunjukkan
sebuah bangun ruang yang semua sisinya berbentuk persegi dan semua
rusuknya sama panjang. Bangun ruang seperti itu dinamakan kubus.
Gambar 2 menunjukkan sebuah kubus ABCD.EFGH.

2. Unsur-Unsur Kubus
a. Sisi/Bidang
Sisi kubus adalah bidang yang membatasi kubus. Dari Gambar 2
terlihat bahwa kubus memiliki 6 buah sisi yang semuanya berbentuk
persegi, yaitu ABCD (sisi bawah), EFGH (sisi atas), ABFE (sisi depan),
CDHG (sisi belakang), BCGF (sisi samping kiri), dan ADHE (sisi
samping kanan).
b. Rusuk
Rusuk kubus adalah garis potong antara dua sisi bidang kubus dan
terlihat seperti kerangka yang menyusun kubus. Coba perhatikan
kembali Gambar 2. Kubus ABCD.EFGH memiliki 12 buah rusuk, yaitu
AB, BC, CD, DA, EF, FG, GH, HE, AE, BF, CG, dan DH.
c. Titik Sudut
Titik sudut kubus adalah titik potong antara dua rusuk. Dari
Gambar 2, terlihat kubus ABCD. EFGH memiliki 8 buah titik sudut,
yaitu titik A, B, C, D, E, F, G, dan H.

Kubus, balok, prisma| 16


d. Diagonal Bidang

Gambar 28. Diagonal bidang

Coba kamu perhatikan kubus ABCD.EFGH pada Gambar 3. Pada


kubus tersebut terdapat garis AF yang menghubungkan dua titik sudut
yang saling berhadapan dalam satu sisi/bidang. Ruas garis tersebut
dinamakan sebagai diagonal bidang. Coba kamu sebutkan diagonal
bidang yang lain dari kubus pada Gambar 3.
e. Diagonal Ruang

Gambar 29. Diagonal ruang

Sekarang perhatikan kubus ABCD.EFGH pada Gambar 4. Pada


kubus tersebut, terdapat ruas garis HB yang menghubungkan dua titik
sudut yang saling berhadapan dalam satu ruang. Ruas garis tersebut
disebut diagonal ruang. Coba kamu sebutkan diagonal ruang yang lain
dari kubus pada Gambar 4.
f. Bidang Diagonal

Gambar 30. Bidang diagonal

Kubus, balok, prisma| 17


Perhatikan kubus ABCD.EFGH pada Gambar 5 secara saksama.
Pada gambar tersebut, terlihat dua buah diagonal bidang pada kubus
ABCD. EFGH yaitu AC dan EG. Ternyata, diagonal bidang AC dan
EG beserta dua rusuk kubus yang sejajar, yaitu AE dan CG
membentuk suatu bidang di dalam ruang kubus bidang ACGE pada
kubus ABCD. Bidang ACGE disebut sebagai bidang diagonal. Coba
kamu sebutkan bidang diagonal lain dari kubus ABCD.EFGH.

3. Sifat-Sifat Kubus
Untuk memahami sifat-sifat kubus, coba kamu perhatikan gambar 6.

Gambar 31. kubus


Gambar tersebut menunjukkan kubus ABCD.EFGH yang memiliki sifat-
sifat sebagai berikut:
a. Semua sisi kubus berbentuk persegi.
Jika diperhatikan, sisi ABCD, EFGH, ABFE dan seterusnya
memiliki bentuk persegi dan memiliki luas yang sama.
b. Semua rusuk kubus berukuran sama panjang.
Rusuk-rusuk kubus AB, BC, CD, dan seterusnya memiliki ukuran
yang sama panjang.
c. Setiap diagonal bidang pada kubus memiliki ukuran yang sama
panjang.
Perhatikan ruas garis BG dan CF pada Gambar 6. Kedua garis
tersebut merupakan diagonal bidang kubus ABCD.EFGH yang
memiliki ukuran sama panjang.
d. Setiap diagonal ruang pada kubus memiliki ukuran sama panjang.
Dari kubus ABCD.EFGH pada Gambar 6, terdapat dua diagonal
ruang, yaitu HB dan DF yang keduanya berukuran sama panjang.
e. Setiap bidang diagonal pada kubus memiliki bentuk persegipanjang.

Kubus, balok, prisma| 18


Perhatikan bidang diagonal ACGE pada Gambar 6. Terlihat
dengan jelas bahwa bidang diagonal tersebut memiliki bentuk
persegipanjang.

4. Melukis Kubus
langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Gambarlah sebuah persegi, misalkan persegi ABFE yang berperan
sebagai sisi depan. Bidang ABFE ini disebut sebagai bidang frontal,
artinya bidang yang dibuat sesuai dengan bentuk sebenarnya.
b. Langkah selanjutnya, buatlah ruas garis yang sejajar dan sama panjang
dari setiap sudut persegi yang telah dibuat sebelumnya. Panjang ruas-
ruas garis tersebut kurang lebih setengah dari panjang sisi persegi
dengan kemiringan kurang lebih 45°. Garis AD digambar putus-putus,
ini menunjukkan bahwa ruas garis tersebut terletak di belakang persegi
ABFE.
c. Kemudian, buatlah persegi dengan cara menghubungkan ujung-ujung
ruas garis yang telah dibuat sebelumnya. Beri nama persegi CDHG.
Persegi tersebut berperan sebagai sisi belakang dari kubus yang akan
dibuat. Terlihat bahwa sisi atas, sisi bawah, dan sisi samping
digambarkan berbentuk jajargenjang. Bidang seperti ini disebut bidang
ortogonal, artinya bidang yang digambar tidak sesuai dengan keadaan
sebenarnya.

5. Jaring-Jaring Kubus
Untuk mengetahui jaring-jaring kubus, lakukan kegiatan berikut
dengan kelompok belajarmu.
a. Siapkan tiga buah dus yang berbentuk kubus, gunting, dan spidol.
b. Ambil salah satu dus. Beri nama setiap sudutnya, misalnya
ABCD.EFGH.
c. Kemudian, irislah beberapa rusuknya mengikuti alur berikut:

Kubus, balok, prisma| 19


Gambar 32. Gambaran rusuk kubus

d. Rebahkan dus yang telah diiris tadi. Bagaimanakah bentuknya?


e. Lakukan hal yang sama pada dua dus yang tersisa. Kali ini, buatlah
alur yang berbeda, kemudian rebahkan. Bagaimana bentuknya?

Jika kamu melakukan dengan benar, pada dus pertama akan diperoleh
bentuk berikut:

Gambar 33. Jaring-jaring kubus

Jaring-jaring kubus adalah rangkaian sisi-sisi suatu kubus yang jika


dipadukan akan membentuk suatu kubus. cara lain untuk membelajarkan
jaring-jaring kubus seperti. Diberikan rangkaian 6 buah persegi seperti
gambar 34 berikut.

Gambar 34. Contoh rangkaian 6 persegi

Kubus, balok, prisma| 20


Untuk mengetahui apakah suatu rangkaian persegi seperti gambar
diatas merupakan jaring-jaring kubus atau tidak yaitu dengan menentukan
salah satunya dengan alas (AL), atap (AT), kanan (KA), kiri (KI), depan
(D), dan belakang (B). Jiak tidak ada bidang-bidang sisi yang berimpit maka
rangkaian tersebut merupakan jaring-jaring kubus. Pada rangkaian gambar
jika dilanjutkan akan didapat hasil seperti gambar 35.

Gambar 35. Rangkain 6 buah peregi dengan tanda

Setelah melakukan pemindahan sesuai dengan ketentuan tersebut, ada


11 buah jaring-jaring kubus (dengan tutup) dan untuk memudahkan dalam
mengingat bentuk jaring-jaring kubus maka kita gunakan pola-pola. Pola-
pola tersebut:

a. Pola 141 sebanyak 6 jenis


Pola 141 artinya berbaris pada rangkaian 4 persegi dengan 1 persegi
masing-masing terletak pada sebelah menyebelah rangkaian persegi.

Gambar 36. Jaring-jaring kubus dengan pola 141

b. Pola 231 sebanyak 3 jenis

Pola 231 artinya berbaris pada rangkaian 3 persegi dengan 2 persegi dan
1 persegi terletak pada sebelah menyebelah rangkaian 3 persegi.

Kubus, balok, prisma| 21


Gambar 37. Jaring-jaring kubus dengan pola 231

c. Pola 222 sebanyak 1 jenis

Gambar 38. Jaring-jaring kubus dengan pola 222

d. Pola 33 sebanyak 1 jenis

Gambar 39. Jaring-jaring kubus dengan pola 33

6. Luas Permukaan Kubus


Misalkan, kamu ingin membuat kotak makanan berbentuk kubus dari
sehelai karton. Jika kotak makanan yang diinginkan memiliki panjang
rusuk 8 cm, berapa luas karton yang dibutuhkan untuk membuat kotak
makanan tersebut? Masalah ini dapat diselesaikan dengan cara menghitung
luas permukaan suatu kubus. Coba kamu perhatikan gambar berikut ini.

Kubus, balok, prisma| 22


Gambar 40. Kubus dan jaring-jaringnya

Dari gambar 40, terlihat suatu kubus beserta jaring-jaringnya. Untuk


mencari luas permukaan kubus, berarti sama saja dengan menghitung luas
jaring-jaring kubus tersebut. Oleh karena jaring-jaring kubus merupakan 6
buah persegi yang sama dan kongruen maka

Luas permukaan kubus = luas jaring-jaring kubus

 6  s2

L  6s 2

Jadi, luas permukaan kubus dapat dinyatakan dengan rumus sebagai


berikut.
Luas permukaan kubus = 6s 2

7. Volume Kubus
Misalkan, sebuah bak mandi yang berbentuk kubus memiliki
panjang rusuk 1,2 m. Jika bak tersebut diisi penuh dengan air, berapakah
volume air yang dapat ditampung? Untuk mencari solusi permasalahan ini,
kamu hanya perlu menghitung volume bak mandi tersebut. Bagaimana
mencari volume kubus?
Untuk menjawabnya, coba kamu perhatikan Gambar 11.

Kubus, balok, prisma| 23


Gambar 41.

Gambar 41, menunjukkan bentuk-bentuk kubus dengan ukuran berbeda.


Kubus pada Gambar 41 (a) merupakan kubus satuan. Untuk membuat
kubus satuan pada Gambar 41 (b) , diperlukan 2 × 2 × 2 = 8 kubus satuan,
sedangkan untuk membuat kubus pada Gambar 41 (c) , diperlukan 3 × 3 ×
3 = 27 kubus satuan. Dengan demikian, volume atau isi suatu kubus dapat
ditentukan dengan cara mengalikan panjang rusuk kubus tersebut
sebanyak tiga kali. Sehingga:

Volume kubus = panjang rusuk × panjang rusuk × panjang rusuk


=s×s×s
= s3
Jadi, volume kubus dapat dinyatakan sebagai berikut.
Volume kubus = s 3
dengan s merupakan panjang rusuk kubus.

keterangan: kubus dan balok merupakan prisma segiempat.

E. PERMASALAHAN
1. Siswa kesulitan dalam membedakan antara bidang diagonal, diagonal
bidang dan diagonal ruang pada prisma.
Penyelesaian:
Siswa di hadapkan pada beberapa gambar diagonal sebagai berikut:

Kubus, balok, prisma| 24


1
2

3 4

6
5

Kemudian siswa mengelompokkannya berdasarkan pengetahuan


tentang definisi yang mereka miliki, bahwa no 1, 6 merupakan bidang
diagonal, 2,3 adalah diagonal ruang dan 4,5 adalah diagonal bidang.

Kubus, balok, prisma| 25


Latihan

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat!

1. Balok ABCD.EFGH memiliki ukuran AB = 25cm, BC = 9cm, dan AE = 8cm.


Luas bidang diagonal ACGE adalah...
2. Tersedia kawat 36 meter untuk dibuat model balok berukuran panjang 15 cm,
lebar 12 cm dan tinggi 9 cm. Banyak kerangka balok yang dapat dibuat
adalah...
3. Gambar di bawah ini menunjukkan kubus dan jaring-jaringnya.

Titik no 1, 2, 3, dan 4 berturut-turut mewakili titik pojok....

4. berdasarkan gambar dibawah ini

jika persegi yang diarsir merupakan alas kubus, maka persegi yang merupakan
atap kubus adalah....

Kubus, balok, prisma| 26


5. Sebuah balok memiliki luas alas 48 cm 2 , luas sisi sampingnya 30 cm 2 , dan
luas sisi depan 40 cm 2 . Volume balok itu adalah..

Kubus, balok, prisma| 27


kunci jawaban

1. Balok tersebut di gambarkan sebagai berikut.

Berdasarkan gambar tersebut diperoleh:

AC  AB2  BC 2

 122  92
 225
 15 cm

Oleh karena itu bidang ACGE merupakan persegi panjang, maka:

Luas ACGE  AC  CG

 15  8

 120cm 2

Jadi luas bidang diagonal ACGE adalah 120cm 2

2. Panjang kawat yang dibuttuhkan untuk satu kerangka balok = 4 ( p+ l + t )


= 4(15+12+9)
=144
Banyak kerangka yang dapat dibuat adalah N buah
panjang kawat
N=
panjang 1 kerangka balok

Kubus, balok, prisma| 28


3.600cm
=
144cm
= 25 buah

Jadi banyak balok yang dapat dibuat adalah 25 buah

3. Untuk memudahkan bayangan jaring-jaring tersebut, maka dibuat kubus


tersebut dalam posisi sebagai berikut.

Kemudian diperoleh gambar sebagaii berikut.

Jadi titik 1, 2 3 dan 4 secara berturut-turut adalah H, F, B, dan G

4. Dengan menggunakan alat peraga, yaitu jaring-jaring kubus seperti gambar


berikut

Kubus, balok, prisma| 29


Lalu jaring-jaring tersebut dibuat menjadi kubus.
Berdasarkan percobaan tersebut maka dapat diketahui persegi yang
merupakan tutup kubus adalah persegi no 4.
5. Misalkan balok tersebut

Luas sisi:
Alas = p  l  48
Samping = l  t  30
Depan = p  t  40
pers1 43 p 8
  
pers 2 30 t 5
pers3 40 p 4
  
pers 2 30 l 3
Didapat
p :l :t  8:6:5
Misal p = 8y

l = 6y

p  l  48

Kubus, balok, prisma| 30


8 y  6 y  48

48 y 2  48

y2  1  y  1

Untuk y = 1, maka p = 8y = 8cm

l = 6y = 6cm

t = 5y = 5cm

jadi V  p  l  t  8  6  5  240cm3

Kubus, balok, prisma| 31


DAFTAR PUSTAKA

Dewi Nuharini dkk. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasi 2. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Kurniawan, S.Pd. 2006. Fokus Matematika Ujian Nasional untuk SMP/MTS.


Jakarta: Erlangga.

Marsudi raharjo,M.Sc.Ed. 2009. Bangun Ruang. (PPPPTK).

Untung TS, Sapon S. 2009. Kapita Selekta Pembelajaran Geometri Ruang di


SMP. (PPPPTK Matematika).

Kubus, balok, prisma| 32

Anda mungkin juga menyukai