Psikologi Umum
Psikologi Umum
MOTIF
Disusun oleh :
PRODI : THEOLOGI
T/S : 3/6
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita semua panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha esa,
Yang telah melimpahkan hikmat dan karunia-Nya kita dapat membaca makalah
ini, untuk kemudian di pelajari dalam kehidupan sehari-hari para pembaca.
Salah satu pembahasan dalam makalah saya adalah tentang motif . Dengan
adanya makalah yang telah saya susun, kedepannya diharapkan agar orang orang
dapat lebih memahami definisi masing masing dan mampu dimengerti,
menerapkan secara positif dalam kehidupan sehari hari.Akhirnya, setelah melalui
proses pencarian dan pemahaman,kini dapat terlesaikan pembuatan makalah ini.
Penulis :
PEBRIYANRIL SAOGO
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau to move
( Branca, 1964 ). Karena itu motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam
diri organism yang mendorong untuk berbuat atau merupakan driving force.
B. RUMUSAN MASALAH
4
BAB II
PEMBAHASAN
MOTIF
A. Pengantar
Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau to move (
Branca 1964 ) karena itu motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam
diri organisme yang mendorong untuk berbuat atau merupakan Driving Force.
motif sebagai pendorong pada umumnya tidak berdiri sendiri, tetapi saling
kait mengait dengan faktor-faktor lain. Hal-hal yang dapat mempengaruhi motif
disebut motivasi. kalau orang ingin mengetahui Mengapa orang berbuat atau
berperilaku Tiara sesuatu seperti yang dikerjakan, orang tersebut akan terkait
dengan motivasi atau perilaku yang termotivasi ( motivatet behaviour ).
motivasi merupakan keadaan dalam diri individu organisme yang mendorong
perilaku arah tujuan.
5
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa motivasi itu mempunyai tiga 3
aspek yaitu :
3. Goal atau tujuan yang dituju yang dituju oleh perilaku tersebut
suatu hal yang penting berkaitan dengan motif ini adalah motif itu tidak
dapat diamati secara langsung. tetapi motif diketahui atau terinperensi dari
perilaku, yaitu apa yang dikatakan dan apa yang diperbuat oleh seseorang.
dari hal-hal tersebut diketahui tentang motifnya. misalnya seseorang selalu
bekerja dengan giat pada sistem tugas yang dikerjakannya untuk mencapai hasil
yang baik. keadaan ini dapat ditarik pendapat bahwa yang bersangkutan didorong
oleh achievemen motivation yang tinggi.
dengan Kesimpulan tersebut orang mempunyai alat yang baik untuk
mengadakan eksplanasi mengenai prilaku. sebagian besar perilaku diwarnai oleh
adanya motivasi tertentu. Ngomongin apa sih orang pergi kuliah ? jawaban Afgan
berkaitan dengan motivasi misalnya ingin belajar ingin mendapatkan pendidikan
yang lebih tinggi, ingin mengangkat martabat orang tua, agar mudah memperoleh
pekerjaan, dsb. pada umumnya yang mendorong untuk kuliah ini merupakan
kombinasi dari berbagai macam macam motif tersebut.
6
motif juga membantu seseorang untuk mengadakan prediksi tentang
perilaku. apabila orang dapat menimbulkan motif dari perilaku seseorang dan
Kesimpulan tersebut benar, maka orang dapat memprediksi tentang apa yang akan
diperbuat oleh orang yang bersangkutan dalam waktu yang akan datang.
misalnya orang yang mempunyai motif berafiliasi yang tinggi, maka ia
akan mencari orang-orang untuk berteman dalam banyak kesempatan. jadi motif
tidak menjelaskan secara pasti apa yang akan terjadi, tetapi dapat memberikan ide
tentang apa yang sekiranya akan diperkuat oleh seseorang individu, misalnya
orang yang jujur akan prestasi, maka ia akan bekerja secara keras, secara baik
dalam belajar, bekerja ataupun dalam aktivitas aktivitas yang lain.
C. lingkaran motivasi
7
organisme, misalnya keadaan yang membahayakan, keadaan yang tidak
menyenangkan. keadaan semacam ini akan dihindari oleh organisme, atau dijauhi
oleh organisme.
julukan Jalan dikemukakan motif oleh organisme. merupakan siklus dasar.
untuk memahami motif pada manusia dengan lebih tuntas, ada faktor lain yang
berperan dalam siklus motif tersebut, yaitu faktor kognitif. seperti diketahui
bahwa ini merupakan proses mental seperti berpikir, Ingatan, persepsi, game
bergeraknya faktor penting dalam siklus motif, Maka driving state dapat dipicu
oleh pikiran atau Ingatan. dengan demikian Makasih disemutin menunjukkan
siklus yang lebih kompleks daripada siklus yang terdahulu. untuk siklus tersebut
adalah sebagai berikut.
misalnya seseorang ingat akan dikeluarkan pada waktu ia mengikuti
pertunjukan orkes keroncong ( simulator input dari Ingatan ) keadaan ini akan
memberikan kesadaran bagi orang tersebut apabila mungkin akan melihat lagi
pengeluaran orkes keroncong ( kesadaran akan potensi gen wawasan yang akan
diperoleh atau merupakan motif style ). orang tersebut kemudian mencari
informasi di mana ada acara orkes keroncong diadakan dan Ia merencanakan akan
melihatnya ( goal Selection ) setelah mendapat informasi maka orang pergi
menonton untuk mendapatkan kekuasaan. dengan demikian dapat dikemukakan
bahwa yang tadinya hanya merupakan keadaan yang potensial, dengan pergi
melihatnya orkes keroncong mangga orang mendapatkan kepuasan secara nyata,
dengan selesai siklus mobil tersebut. dengan berjalannya faktor kognitif dalam
siklus motivator sangat membantu dalam memahami motivasi manusia.
D. teori-teori motivasi
dimuka telah dipaparkan mengenai siklus motif, baik yang dasar maupun
yang lebih komfleks. Seperti telihat dalam siklus, motif atau driving state dapat
8
timbul karena stimulus internal, stimulus eksternal, ataupun interaksi antara
keduanya ( Crider, dkk., 1983 ). Misalnya keinginan untuk mendapatkan makanan
atau minuman, timbul karena faktor internal, yaitu kebutuhan fisiologis.
Disamping itu kebutuhan untuk mendapatkan restu ( approval ) adalah dari
simulus eksternal yaitu keadaan sosial. Kadang-kadang motif timbul dari interaksi
keduanya.
Mengenai motif ini ada beberapa teori yang diajukan yang member
gambaran tentang seberapa jauh peranan dari stimulus internal dan eksternal.
Teori – teori tersebut adalah :
1. Teori insting ( instinct theory)
2. Teori dorongan ( drive theory )
3. Teori insentif ( insentive theory )
4. Teori atribusi
5. Teori kognitif. ( Crider,dkk.1983 ).
E. Jenis-Jenis Motif
Dalam masalah motif terdapat adanya bermacam-macam motif, namun
ternyata pendapat ahli yang satu dapat berbeda dengan pendapat ahli yang
lain. Dosamping itu ada ahli yang menekankan pada suatu macam motif,
tetapi juga ada ahli pada motif yang lain.
Namun demikan para ahli pada umumnya berpendapat bahwa ada motig yang
berkaitan dengan kelangsungan hidup organisme, yaitu yang disebut sebagai
motif biologis.
1) Motif Fisiologis
Dorongan atau motif fisiologis pada umumnya berakar pada keadaan jasmani,
misal dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan seksual,
dorongan untuk mendapatkan udara segar. Dorongan – dorongan tersebut adalah
berkaitan dengan kebutuhan – kebutuhan untuk melangsungkan eksistensinya
sebagai makhluk hidup. Karena itu motif ini juga sering disebut sebagai motif
dasar ( basic motives ) atau motif primer ( primary motives ) karena motif atau
9
dorongan ini berkaitan erat dengan pertahanan eksistensi kehidupan. Dorongan (
drive ) ini merupakan dorongan atau motif alami, merupakan motif yang dibawa.
Disamping adanya motif yang alami, juga ada motif yang dipelajari (
Morgan,dkk.1984 ; Woodworth dan Marquis, 1957).
Pada umumnya motif biologis ini timbul karena tidak adanya Balance atau
keseimbangan dalam tubuh. tubuh membutuhkan adanya Balance atau yang
disebut homeostatis. apabila keseimbangan ini terganggu, semoga adanya usaha
atau dorongan untuk mencari atau mengadakan keseimbangan ini. mekanisme
fisiologis untuk mempertahankan keseimbangan dilengkapi dengan regulator atau
motivated behaviour .
misalnya udara dingin, maka keadaan ini mendorong manusia untuk
mencari kehangatan, mencari selimut, atau benda-benda lain yang dapat
digunakan untuk menyeimbangkan temperatur dalam badannya. apabila orang
merasa harus ( ini tidak seimbang atau tidak malas ), maka orang akan mencari
minum, demikian selanjutnya. ini berarti Apabila ada sesuatu yang kurang, atau
tidak jelas, maka orang akan mencari balasnya, guru akan didorong untuk berbuat
atau berperilaku untuk memperoleh balancenya.
dengan demikian dapat dikemukakan bahwa motif itu timbul apabila adanya
kebutuhan yang diperlukan. Apabila ada kebutuhan, maka hal ini memicu
organisme untuk bertindak atau berperilaku untuk memperoleh kebutuhan yang
diperlukan, Namun demikian istilah kebutuhan sering pula digunakan sebagai
dreeving state tersebut. misalnya pada motif manusia yang menyangkut motif
sosial. manusia mempunyai kebutuhan atau Driving style untuk berhubungan
dengan orang lain, atom mempunyai kebutuhan akan kekuasaan ( power ). dengan
demikian dapat dikemukakan Bahwa kebutuhan itu memicu timbulnya motif.
motif sosial merupakan motif yang dipelajari, motif yang timbul dan
berkembang dalam interaksi manusia dengan manusia yang lain. wallpaper motif
fisiologis merupakan motif alami, motif dasar, tetapi dalam manifestasinya akan
dipengaruhi oleh proses belajar. misalnya orang apabila lapar, adanya dorongan
atau motif untuk makan. Tetapi bagaimana cara makan dan apa yang akan
dimakan sangat dipengaruhi oleh faktor belajar, demikian pula yang lain-lain.
10
jangan Demikian maka proses belajar mempunyai peranan yang penting dalam
kaitannya dengan motif, juga dalam tujuan serta dalam kebutuhan-kebutuhan.
11
bermacam-macam modif atau tinutuan dapat dipengaruhi nya. yang semula
bekerja untuk mencari uang guna memperoleh makanan, akhirnya dapat
memberikan atau memenuhi motif-motif yang lain.
2) Motif Sosial
Motif sosial merupakan moif yang kompleks, dan merupakan sumber dari
banyak perilaku atau perbuatan manusia. Dikatakan sosial karena motif ini
dipelajari dalam kelompok sosial. McClelland berpendapat bahwa motif sosial itu
dapat dibedakan dalam :???
12
Orang yang mempunyai kebutuhan atau need ini akan meningkatkan performance,
sehingga dengan demikian akan terlihat tentang kemampuan prestasinya. Untuk
mengungkap kebutuhan akan prestasi ini dapat diungkap dengan teknik proyeksi.
Motif berafiliasi atau juga disebut kebutuhan afiliasi ( need for affiliation )
Afiliasi menunjukkan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan berhubungan
dengan orang lain.
Motif berkuasa atau kebutuhan berkuasa ( need for power )
Dalam interaksi sosial orang akan mempunyai kebutuhan berkuasa ( power ).
Kebutuhan akan kekuasaan ini bervariasi dalam kekuatannya dan dapat
diungkapkan dengan teknik proyeksi.
13
afiliasi menunjukkan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan berhubungan
dengan orang lain. penggunaan alat seperti halnya dalam mengungkapkan n-
achievenment, maka dalam lingkup Sebutkan afiliasi ini peneliti juga akan dapat
memberikan gambaran tentang besar kecilnya, atau kuat tidaknya seseorang
dalam kaitanya dengan kebutuhan akan afiliasi ini. orang yang kuat akan
kebutuhan afiliasi, akan selalu mencari teman, dan juga mempertahankan
hubungan yang telah dibina dengan orang lain tersebut.
Sebaliknya apabila kebutuhan akan afiliasi ini rendah, maka orang akan segan
mencari hubungan dengan orang lain, dan hubungan yang telah terjadi tidak bisa
secara baik agar dapat Tetap Bertahan.
1. seseorang mengerjakan sesuatu untuk mendapatkan dari power ini dari sumber
yang ada dalam dirinya sendiri. misalnya seseorang untuk Ekspresikan motif
power dan kekuatan ini dengan jalan bodybuilding. ada juga seseorang akan
menyatakan powernya dengan jalan mengadakan kontrol atau penguasaan
terhadap barang-barang, misalnya dengan jalan nih mau dikasih senjata,
mengoleksi mobil dan sebagainya.
14
2. Sisi orang berbuat sesuatu untuk mendapatkan pengaruh terhadap orang lain.
seseorang membantah terhadap orang lain atau melawan dengan sedemikian rupa
dengan orang lain, untuk dapat mempengaruhi orang lain tersebut.
15
A. merendah atau merendahkan diri ( abasement) itu menerima celaan atau
cercaan orang lain. rendahkan diri dalam menghadapi orang lain,
menerima hukuman bila melakukan kesalahan.
B. berprestasi ( achievement) yaitu motif yang berkaitan dengan untuk
memperoleh prestasi yang baik, memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi, mengerjakan tugas-tugas secepat mungkin dan sebaik-baiknya.
C. afiliasi ( Reflection), yaitu motif atau kebutuhan yang berkaitan dengan
berteman, untuk mengadakan hubungan dengan orang lain.
D. agresi ( aggression) yaitu motif yang berkaitan dengan sikap
agresivitas, melukai orang lain, berkelahi nyerang orang lain.
E. otonomi ( autonomy) yaitu motif atau kebutuhan yang berkaitan dengan
kebebasan, bebas dalam menyatakan pendapat, ataupun terbuat, tidak
menggantungkan kepada orang lain, mencari kemandirian.
F. contraction, yaitu motif yang berkaitan dengan usaha-usaha mengatasi
kegagalan kegagalan, mengadakan tindakan sebagai counternya.
G. pertahanan ( descendants) yaitu motif yang berkaitan dengan
pertahanan diri.
H. hormat ( difference) yaitu motif yang berhubungan dengan rasa hormat,
berbuat seperti apa yang diharapkan orang lain.
I. dominasi ( luminance) yaitu motif yang berhubungan dengan sikap yang
masih orang lain, menjadi pemimpin, membantah pendapat orang lain,
ingin mendominasi orang lain.
J. eksibisi atau pamer ( exhibition) yaitu motif yang berkaitan dengan
eksibisi atau pamer, menunjukkan diri supaya dilihat orang lain, ingin
menjadi pusat perhatian.
K. penolakan kerusakan ( harmavoidance) yaitu motif berusaha menolak
hal-hal yang harus ikan, yang menyakitkan badan, menolak rasa sakit,
yang menyakitkan badan, menolak hal-hal yang merugikan dan
kejasmanian, menghindari hal-hal yang membahayakan.
L. infavoidance yaitu motif yang berkaitan dengan usaha menghindari hal-
hal yang memalukan, hal-hal yang membawa kegagalan.
16
M. memberi bantuan ( nurturing), yaitu motif yang berkaitan dengan
memberi bantuan atau menolong kawan atau orang lain, memperlakukan
orang lain dengan baik, kasih sayang kepada orang lain.
N. teratur ( order) yaitu motif untuk keteraturan, kerapian, menunjukkan
keteraturan dalam segala hal.
2. motif untuk menguasai tantangan yang ada dalam lingkungan dan menanganinya
dengan secara efektif
3. motif untuk aktualisasi diri yang berkaitan sampai seberapa jauh seseorang dapat
bertindak atau berbuat untuk mengaktualisasikan dirinya seperti yang
dikemukakan oleh Maslow.
17
Disamping itu juga adanya motif untuk mendapatkan perubahan dari stimulasi
sensori. penelitian menunjukkan bahwa individu membutuhkan adanya perubahan
stimulasi Sorry tersebut.
suatu percobaan subjek disuruh tidur di tempat tidur yang telah disediakan,
dan diberi honorarium sebesar 20 untuk setiap 24 jam. selama eksperimen tersebut
subjek coba tidak diperkenankan meninggalkan tempat tidur itu kecuali untuk
makan dan untuk ke belakang. namun setelah dua atau tiga kali 2 bulan 4 jam
mereka tidak mau melanjutkan pekerjaan itu, sekalipun sebenarnya cara tersebut
merupakan cara yang paling enak untuk mendapatkan uang. tetapi Walaupun
demikian mereka sudah tidak sanggup lagi untuk melanjutkan nya. mereka
membutuhkan perubahan stimulasi sensori, stimulus yang lain daripada stimulus
yang di eksperimen kan.
hasil ini menunjukkan tidak ragu-ragu lagi bahwa individu dalam kehidupan
sehari-hari membutuhkan perubahan stimulus.
salah satu macam motif yang dikemukakan oleh woodwordt adalah motif
eksplorasi ini. menurut woodworth dan marawis terdapat adanya bermacam-
macam motif yaitu :
motif organis adalah motif yang berkaitan dengan kebutuhan yang sifatnya
organis, yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan kelangsungan hidup organisme.
misalnya digunakan untuk makan, kebutuhan untuk minum, game hubungan
seksual, kebutuhan udara segar.
18
berusaha mengatasi hambatan tersebut. dapat dikatakan bahwa motif ini
merupakan motif yang dasar,
sedangkan motif eksplorasi, motif ingin tahu kebutuhan akan perubahan
stimulasi asesoris merupakan ekspresi dari kebutuhan untuk menguasai. motif
Kompetensi ini adalah berkaitan dengan motif intrinsik, yaitu kebutuhan
seseorang untuk kompetensi dan menentukan sendiri dalam kaitan dengan
lingkungannya. disebut intrinsik tujuannya ialah perasaan internal mengenai
kompetensi dan determinasi. sebaliknya motif ekstrinsik, yang ditunjukkan
kepada tujuan yang terletak diluar individu, seperti misalnya uang.
motif kompetensi dan yang bersifat intrinsik merupakan hal yang sangat
penting karena ini merupakan motivator yang sangat kuat dari perilaku manusia
yang dapat digunakan untuk membuat seseorang lebih produktif.
19
fisiologis harus sudah dipenuhi sebelum kebutuhan yang lain muncul, misalnya
kebutuhan rasa aman.
apabila kebutuhan rasa aman telah dipenuhi, maka muncul kebutuhan yang
ada di atasnya, yaitu kebutuhan belonging dan kasih sayang, demikian seterusnya.
apabila hierarki kebutuhan itu digambarkan akan nampak seperti gambar di bawah
ini.
d) Motif Sosial
Motif sosial merupakan moif yang kompleks, dan merupakan sumber dari
banyak perilaku atau perbuatan manusia. Dikatakan sosial karena motif ini
dipelajari dalam kelompok sosial. McClelland berpendapat bahwa motif sosial itu
dapat dibedakan dalam
b. Motif berafiliasi atau juga disebut kebutuhan afiliasi ( need for affiliation )
Afiliasi menunjukkan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan berhubungan
dengan orang lain.
c. Motif berkuasa atau kebutuhan berkuasa ( need for power )
Dalam interaksi sosial orang akan mempunyai kebutuhan berkuasa ( power ).
Kebutuhan akan kekuasaan ini bervariasi dalam kekuatannya dan dapat
diungkapkan dengan teknik proyeksi.
20
Teratur. o. Bermain. p. Menolak. q. Sentience. r. Seks. s. Bantuan tau pertolongan.
t. Mengertis.
21
TEORI -TEORI KONFLIK
1. Penyebab konflik
22
Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan
sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara
satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik
sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula
menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi
antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara
kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di
antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan
pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan
memperbesar bidang serta volume usaha mereka.
23
2. Jenis-jenis konflik
di muka telah dipaparkan bahwa salah satu sumber frustasi dapat timbul
karena adanya konflik antara beberapa motif yang ada dalam diri individu yang
bersangkutan. memang dalam kehidupan sehari-hari kadang-kadang atau sering
individu menghadapi keadaan adanya bermacam-macam musik yang timbul.
Sumber frustasi dapat timbul karena adanya konflik antara beberapa motif yang
ad dalam individu yang bersangkutan. Menurut Kurt Lewin ad tig macam konflik
motif yaitu :
1. Konflik angguk-angguk
Konflik ini timbul apabila individu menghadapi dua motif atu lebih yang
kesemuanya mempunyai nilai positif bagi individu yang bersangkutan
2. Konflik geleng-geleng
Konflik ini timbul apabil individu menghadapi dua atau lebih motif yang
kesemuanya mempunyai nilai negatif bagi individu yang bersangkutan.
3. Konflik geleng-angguk
Konflik ini timbul apabila organisme atau individu menghadapi objek yang
mengandung nilai yang positif tetapi juga menganung nilai yang negatif.
24
Dalam menghadapi berbagi macam motif atau objek individu dapat mengadakan
pemilihan yang tegas
2. Kompromi
Apabila individu menghadapi dua motif atau objek, ada kemungkinan individu
dapat mengambil respon yang bersifat kompromis dalm arti menggambungkan
keduanya.
3. Ragu-ragu ( Bimbang )
Jika Individu diharuskan mengadakan pemilihan atau penolakan antara dua objek
atau dua motif , maka kadang-kadang timbul kebimbangan atau keragu-raguan
pada individu dalam mengadakan pemilihan tersebut ini terjadi dalam keadaan
konflik.
3. Akibat konflik
a) meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang
mengalami konflik dengan kelompok lain.
b) keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
c) perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa
dendam, benci, saling curiga dll.
d) kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
e) dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam
konflik.
Para pakar teori telah mengklaim bahwa pihak-pihak yang berkonflik dapat
memghasilkan respon terhadap konflik menurut sebuah skema dua-dimensi;
pengertian terhadap hasil tujuan kita dan pengertian terhadap hasil tujuan pihak
lainnya. Skema ini akan menghasilkan hipotesa sebagai berikut:
Pengertian yang tinggi untuk hasil kedua belah pihak akan menghasilkan
percobaan untuk mencari jalan keluar yang terbaik.
Pengertian yang tinggi untuk hasil kita sendiri hanya akan menghasilkan
percobaan untuk "memenangkan" konflik.
Pengertian yang tinggi untuk hasil pihak lain hanya akan menghasilkan
percobaan yang memberikan "kemenangan" konflik bagi pihak tersebut.
25
Tiada pengertian untuk kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan
untuk menghindari konflik.
. 4. Contoh konflik
26
BAB III PENUTUP
Demikianlah hasil makalah saya buat ini, terimakasih buat mata kuliah
ini yang sudah bapa berikan saya sangan termotivasi dalam kehidupan saya
sehari-hari dan saya sudah mengetahuinya isi dari semuanya ini, biarlah tugas ini
mengenai situasi dan kondisi yang semestinya harus dihadapi, dengan melalui
makalah atau pembahasan ini banyak hal yang menjadi pedoman untuk
27