Anda di halaman 1dari 8

MIKROBIOLOGI

PEWARNAAN GRAM (IDENTIFIKASI TAHAP I)

Bentuk : stafilokokus (kokus tersusun


bergerombol seperti buat anggur)
Sifat : gram positif
Warna : ungu

Bentuk : streptokokus (kokus tersusun


berderet seperti rantai)
Sifat : gram positif
Warna : ungu

KOLONI KUMAN PADA AGAR DARAH PLAT (ADP)

Koloni dengan alfa (α) → di sekitar koloni


terdapat zona hemolisis berwarna kehijauan
(hemodigesti)

Koloni dengan hemolisis beta (β) → di


sekitar koloni terdapat zona hemolisis jernih
β transparan

Koloni dengan hemolisis gamma (γ) → di


α γ sekitar koloni tidak terdapat zona hemolisis
Streptococcus pneumoniae
IDENTIFIKASI TAHAP I
(pewarnaan gram)

Bentuk : diplokokus (berbentuk kokus


tersusun dua-dua) seperti lanset
Sifat : gram positif
Warna : ungu

BIAKAN PADA MEDIA AGAR PLAT


DARAH (ADP)
- Koloni kecil – kecil
- Smooth
- Jernih
- Koloni dikelilingi zona hemolisis α (
kehijauan) → hemolisis parilial /
hemodigesti

PERBEDAAN S. pneumoniae DAN S. viridans

TES OPTOKHIN
(IDENTIFIKASI TAHAP III)
- Tes optokhin digunakan untuk
membedakan / mengidentifikasi grup
Streptococcus α hemolyticus → S.
viridans dan S. pneumoniae
- S. viridans resisten terhadap
Tes optokhin (+), S. pneumoniae
opthokin sehingga tidak terdapat zona
hambatan di sekitar cakram → test
opthokin (-)
- S. pneumoniae sensitif terhadap
opthokin sehingga terdapat zona
hambatan di sekitar cakram → tes
opthokin (+)
Tes opthokin (-), S. viridans
PERBEDAAN S. aureus DAN S. epidermidis
IDENTIFIKASI TAHAP II
(Isolasi / kultur S. epidermidis pada Agar
Darah Plat (ADP))
- Koloni bulat
- Smooth
- keruh
- Diameter 1-3 mm
- Pigmen putih
- tidak ada hemolisis di sekitar koloni
S. epidermidis (hemolisis β)
IDENTIFIKASI TAHAP II
(Isolasi / kultur S. aureus pada Agar Darah
Plat (ADP))
- koloni bulat
- smooth
- keruh
- diameter 1-3 mm
- pigmen kuning emas
- tidak ada hemolisis di sekitar koloni
S. aureus
(hemolisis β)

UJI FERMENTASI MANITOL


- S. aureus → uji fermentasi manitol
(+), meragi manitol
- S. epidermidis → uji fermentasi
manitol (-), tidak meragi manitol

S. aureus (+) – S. epidermidis (-)


ISOLASI / KULTUR S. aureus DAN S.
epidermidis PADA MANITOL SALT
AGAR (MSA)
- Koloni kuman S. aureus berwarna
kuning, media MSA berubah menjadi
kuning.
Perubahan warna menjadi kuning
karena kuman S. aureus meragi
(fermentasi) gula manitol yang
S. epidermidis – S. aureus
Kultur pada Manitol Salt Agar (MSA) terdapat di dalam media sehingga
pH menjadi asam.
- Koloni S. epidermidis putih, dan
warna media tidak berubah.

ISOLASI / KULTUR S. aureus DAN S.


epidermidis PADA AGAR TABUNG
NUTRIENT (AGAR MIRING)
- Koloni S. aureus dengan pigmen
kuning emas terutama di bagian
dasar tabung
- Koloni S. epidermidis dengan
pigmen putih
S. aureus – S. epidermidis
Kultur pada Agar Tabung Nutrient (Agar Miring)

SENSITIVITY TEST
- Diameter zona hambatan di sekitar
cakram anti biotik (ukur dalam mm)
- Tidak ada zona hambatan : resisten
terhadap antibiotik tersebut.

PERBEDAAN S. Pyogenes DAN LAINNYA


TES BASITRASIN
(IDENTIFIKASI TAHAP III)
Zona - Untuk membedakan / klasifikasi grup
Hambatan
streptokokus beta hemolyticus : grup
A (S. pyogenes dengan grup lainnya)
Cakram
Basitrasin - S. pyogenes sensitivitas terhadap
basitrasin sehingga tersebentuk zona
S. pyogenes (tes basitrasin (+)) - lainnya
hambatan di sekitar koloninya : tes
basitrasin positif (+)

Pseudomonas spp

IDENTIFIKASI TAHAP I
(pewarnaan gram)

Bentuk : Basil
Sifat : gram negatif
Warna : merah

IDENTIFIKASI TAHAP II
Pertumbuhan koloni pseudomonas spp pada
berbagai media :
- Agar darah : koloni rough, putih,
cembung
- Agar Mac Conkey : koloni rough,
warna salem, cembung, agar Endo.
- Agar Muller – Hinton / Agar Nutrient
: tambak koloni berwarna hijau.
Pesudomonas spp menghasilkan
pigmen pyocyanin yang berwarna
hijau
REAKSI BIOKIMIA Pseudomonas
aeruginosa
Reaksi Biokimia Pseudomonas aeruginosa
glukosa (+) – laktosa (-) – manitol (-) –
maltosa (-) – sukrosa (-) – TSIA (-) – gerak (+) –
Indol (-) – MR (-) – Sitrat (+)

Acinetobacter baumannii
IDENTIFIKASI TAHAP I
(Pewarnaan Gram)

Bentuk : Basil (batang)


Sifat : Gram negatif
Warna : Merah

SENSITIVITY TEST
- Diameter zona hambatan di sekitar
cakram anti biotik (ukur dalam mm)
- Tidak terdapat zona hambatan →
resisten terhadapat anti biotik tersebut

Klebsiella pneumoniae
IDENTIFIKASI TAHAP I
(Pewarnaan Gram)

Bentuk : Basil (batang)


Sifat : gram negatif
Warna : merah
BIAKAN PADA AGAR DARAH PLAT
(ADP) DAN AGAR ENDO
- ADP : koloni mukoid (oleh karena
mempunyai simpai/kapsul)
- Agar Endo : koloni mukoid dan
berwarna merah (oleh karena meragi
laktosa)
- Mac Conkey : Koloni mukoid dan
berwarna merah

REAKSI BIOKIMIA
Uji Biokimia Klebsiella pneumoniae
Glukosa (+) – laktosa (+) - manitol (+) –
maltosa(+) – sukrosa(+) – TSIA(+) – gerak (-) –
Indol (-) – MR(-) – Sitrat(+)

KETERANGAN :
- Apabila (+) Uji glukosa, laktosa, manitol,
maltosa, dan sukrosa akan berubah menjadi
warna kuning karena dapat memfermentasi dan
kadar p H berubah menjadi asam.
“g” dalam tabel berarti gas. Ditunjukkan pada
adanya gas dalam tabung durhan
- TSIA (Tri Sugar Iron) adalah gabungan dari
glukosa, laktosa, dan maltosa. (-) akan
berwarna merah muda, (+) akan berwarna
kuning. Note :
- Pada uji gerak. Apabila (+) akan berbentuk Untuk mempermudah melihat hasilnya, lihatlah MR
seperti akar (menyebar) setelah koloni ditusuk. dan Sitrat
- Pada uji indol, apabila (+) maka akan terbentuk
sebuah cincin berwarna merah pada
permukaan.
- Pada uji MR (Metil Red), apabila (+) akan
berubah warna dari kuning menjadi merah.
- Pada uji Sitrat, apabila (+) akan berubah
warna dari hijau menjadi biru

SENSITIVITY TEST
- Diameter zona hambatan di sekitar
cakram biotik (ukur dalam mm)
- Tidak ada zona hambatan : resisten
terhadap anti biotik tersebut

SENSITIVITAS TEST LAINNYA

- Diameter zona hambatan di sekitar


cakram anti biotik (ukur dalam mm)
- Tidak ada hambatan : resisten
terhadap anti biotik tersebut
- MEDIA : Agar MH (Muller - Hinton)

- Diameter zona hambatan di sekitar


cakram anti biotik (ukur dalam mm)
- Tidak ada hambatan : resisten
terhadap anti biotik tersebut

Anda mungkin juga menyukai