METODE PELAKSANAAN
PROYEK PEMBANGUNAN APARTMENT
PROSPERITY PURI RESIDENTIAL JAKARTA
TAHUN 2017
1.0 UMUM
1.2 LOKASI
1.2.1 Lokasi proyek terletak di:
Jl. Kembangan Raya No. 12 A Kelurahan Kembangan Selatan
Kecamatan Kembangan Barat - Jakarta Barat
1.4 AKSES
1.4.1 Melihat lokasi proyek yang berada di dekat jalan utama yang cukup lebar
berarti untuk mencapai lokasi proyek cukup mudah.
1.6 ORGANISASI
Penugasan dan penempatan personil untuk pelaksanaan pekerjaan ini sesuai dengan
kapasitas dan pengalaman masing-masing personil untuk mengemban jabatan.
Adapun struktur organisasi pada pekerjaan ini sebagai berikut :
1.6.1 Project Manager
Project Manager mendapat kuasa untuk mewakili perusahaan di dalam
melaksanakan kontrak yang telah ditandatangani oleh Direktur Perusahaan
dengan Pemilik Proyek. Didalam mengelola proyek, seorang Manajer
Proyek dibantu oleh Kordinator Keuangan dan Administrasi, Site
Manager, Site Engineer, dan beberapa staf.
1.6.2 Site Manager.
Bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan serta tercapainya kualitas
dan waktu yang telah ditentukan dengan menggunakan sumber daya yang
telah tersedia. Dalam tugasnya Site Manager dibantu oleh para Kordinator
Pelaksana.
1.6.3 Site Engineer.
Bertanggung jawab menyiapkan gambar kerja, perhitungan struktur,
metode kerja dan melaksanakan pengawasan kualitas. Juga bertanggung
jawab atas terselenggaranya Manajemen Mutu Proyek dan admisnistrasi
kontrak, sehingga dapat dijamin tercapainya mutu yang telah ditentukan
dalam kontrak.
1.6.4 Kordinator Keuangan dan Administrasi
Bertanggung jawab untuk mengelola perencanaan dan evaluasi biaya,
menyiapkan tagihan untuk diajukan ke Pemberi Tugas, mengelola
personalia, keuangan, akuntansi dan administrasi. Serta bertanggung jawab
atas pengadaan material dan alat sesuai spesifikasi teknis menurut jadwal
yang direncanakan
per hari.
1.8.2.2 Laporan dibuat oleh Pelaksana Lapangan memuat jenis
pekerjaan yang sedang dikerjakan, lokasi pekerjaan, volume
pekerjaan, masalah yang dihadapi, kondisi cuaca, jumlah tenaga
dan alat yang digunakan, serta catatan lain yang dianggap perlu.
1.8.2.3 Laporan harian diperiksa oleh Pengawas Lapangan untuk
selanjutnya dikumpulkan dan dirangkum sebagai bahan
lampiran Laporan Mingguan.
2.6.2 Pelaksanaan
2.6.2.1 Pagar pengaman didirikan pada batas-batas yang mengelilingi
lokasi proyek dengan ketinggian 1.80 meter. Posisi pagar
dipasang tegak lurus dan kokoh.
2.6.2.2 Pagar pengaman tersebut terbuat dari seng gelombang yang
dipasang pada rangka meranti dan tiang-tiang dolken/kaso
diperkuat dengan angkur pada pondasi berukuran 40x40x40 cm.
saluran air.
3.2.6.3 Seluruh tempat bekas galian bahan atau sumber bahan yang
digunakan oleh Kontraktor akan ditinggalkan dalam suatu
kondisi yang rata dan rapi dengan tepi dan lereng yang stabil
dan saluran drainase yang memadai.
dasar.
3.2.8.4 Setiap pemompaan pada galian akan dilaksanakan sedemikian
rupa sehingga dapat menghindarkan kemungkinan terbawanya
setiap bagian yang baru terpasang. Setiap pemompaan yang
diperlukan selama pengecoran beton, atau untuk suatu periode
paling sedikit 24 jam sesudahnya, akan dilaksanakan dengan
pompa yang diletakkan di luar acuan beton tersebut.
3.2.8.5 Galian sampai elevasi akhir pondasi untuk telapak pondasi
struktur tidak dilaksanakan sampai sesaat sebelum pondasi akan
dicor.
3.3.2 PENGEBORAN
3.3.2.1 Pengeboran akan dilakukan dengan mesin bor (rotary drilling
machine) dengan menggunakan buckets dan auger. Alat-alat
mesin ini akan dapat menembus lapisan dasar tanah, batu-
batuan, stiff clay, kerikil dan pasir.
3.3.2.2 Dalam hal dinding lubang pengeboran mempunyai
kemungkinan longsor akan dipakai casing besi sementara
dengan ukuran dan panjang yang sesuai. Sambungan-
sambungan casing kedap air, ujung bawah casing cukup jauh
dibawah lapisan yang mudah longsor (minimum 1 meter) untuk
mencegah masuknya tanah dan pembentukan rongga
disekeliling daerah ujung tersebut.
3.3.2.3 Cara lain untuk mengatasi perembesan air tanah dan lumpur
yaitu dengan menggunakan bentonite suspension. Dalam
penggunaan bentonite tersebut akan dilaksanakan oleh
Pelaksana yang sudah berpengalaman.
3.3.2.4 Laporan pengeboran mencakup pelaksanaan setiap tiang bor
mengenai semua ukuran, dimensi, kedalaman pengeboran,
klasifikasi tanah yang dikeluarkan dari lubang pengeboran, dan
semua data-data penting selama pekerjaan pengeboran.
3.3.2.5 Pengeboran akan dilaksanakan sampai kelapisan dan kedalaman
sesuai dengan ketentuan teknis dan akan mendapat persetujuan
dari Konsultan Perencana atau wakilnya di lapangan.
3.3.2.6 Setiap bahan-bahan yang terlepas dan yang mengendap pada
dasar lubang bor, yang akan mempengaruhi penempatan tiang
bor akan dibuang sesuai dengan petunjuk Konsultan Perencana
atau wakilnya di lapangan.
ALAT KERJA
Mesin Bor
Soilmec R412
Auger
Crane
3.3.7 PENIMBUNAN
3.3.7.1 Kontraktor akan melakukan penimbunan dan pemadatan
kembali bagian diatas pile cap sampai ketinggian yang
direncanakan dengan pasir atau bahan-bahan yang disetujui
oleh Konsultan Perencana.
3.3.9 LAPORAN
3.3.9.1 Kontraktor akan mempersiapkan laporan lengkap tentang setiap
tiang bor yang dicor dan akan menyerahkan 6 (enam) copy
laporan yang telah ditanda-tangani kepada Pengawas atau
wakilnya di lapangan setiap hari.
3.3.9.2 Laporan pembuatan tiang bor akan mencakup panjang, ukuran
tiang bor, permukaan air didalam lubang bor terhadap muka
tanah, panjang casing, lapisan tanah yang dibor dan bilamana
pengeboran tidak diteruskan, hasil pengujian terhadap tanah
yang bersangkutan dan hal-hal lain yang diperlukan oleh
Pengawas. Usulan formulir laporan pondasi akan disetujui oleh
Pengawas.
3.4.2 Kontraktor akan membuat dan mengajukan perhitungan dan gambar kerja
kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan sebelum
pekerjaan dilaksanakan.
dari perancah dimana tidak tidak boleh lebih dari 1/400 bentang
dan mempertimbangkan langkah-langkah seperlunya
sehubungan dengan kedudukan garis permukaan (level) yang
disyaratkan; pada akhir pekerjaan beton bekisting akan
menghasilkan konstruksi yang sesuai dengan bentuk dan level
yang sesuai dengan gambar-gambar rencana.
3.4.3.4 Bila tidak ditentukan lain dalam gambar, cetakan dibuat dengan
“camber” pada tengah bentang sebagai berikut :
3.4.3.4.1 Balok dan pelat = 0.2 % dari bentang yang
bersangkutan
3.4.3.4.2 Cantilever (balok dan pelat) = 0.4 % dari bentang
yang bersangkutan
3.4.3.5 Cetakan akan diberi ikatan-ikatan secukupnya sehingga dapat
terjamin kedudukan dan bentuknya. Khusus untuk cetakan
kolom, dinding dan balok tinggi akan diadakan perlengkapan-
perlengkapan untuk menyingkirkan kotoran-kotoran, serbuk
gergaji, potongan-potongan kayu, kawat pengikat dan lainnya.
Pekerjaan pengecoran beton dilaksanakan setelah diinspeksi dan
disetujui oleh Konsultan Pengawas. Namun demikian bila ada
cetakan dan perancah/bekisting yang menurut Konsultan
Pengawas membahayakan atau tidak memadai selama pekerjaan
pengecoran beton berlangsung, maka Konsultan Pengawas
dapat menginstruksikan kepada Kontraktor untuk
memperkuat/memperbaiki atau membongkar dan mengulangi
pekerjaan beton yang sudah dilaksanakan tersebut. Semua
biaya yang timbul merupakan tanggung jawab Kontraktor.
3.4.3.6 Perancah akan diinspeksi secara rutin selama pengecoran beton
berlangsung untuk mengetahui lebih dini jika terjadi
perlemahan pada sistim cetakan dan perancah yang
menyebabkan terjadinya perubahan kedudukan, ketidakstabilan
dan perubahan bentuk. Jika hal ini terjadi, pekerjaan
pengecoran akan segera dihentikan dan Kontraktor diwajibkan
untuk memperkuat, memperbaiki atau membongkar dan
mengulangi pekerjaan beton yang sudah dilaksanakan tersebut
jika kerusakan tidak dapat diperbaiki. Semua biaya yang timbul
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
3.4.3.7 Cetakan dibuat kokoh dan cukup kedap air, sehingga dijamin
tidak timbul sirip atau adukan keluar pada sambungan atau
cairan keluar dari beton. Cetakan akan terbuat dari bahan-bahan
yang tidak mudah menyerap air dan akan direncanakan
sedemikian rupa sehingga mudah dapat dilepaskan dari beton
tanpa menyebabkan kerusakan pada beton pada saat
pembongkaran dan tanpa akan memindahkan penunjang utama
yang masih diperlukan selama waktu perawatan.
3.4.3.8 Perancah dan cetakan dibuat sesuai dengan ukuran, bentuk dan
kedudukan vertikal maupun kedudukan horizontal, dan akan
dilengkapi dengan block-out untuk lubang-lubang atau opening,
chamfers dan detail-detail lainnya yang ditunjukkan dalam
gambar-gambar rencana arsitektur, struktur dan M&E.
3.4.3.9 Pembongkaran cetakan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang
ada. Seluruh bagian dari cetakan yang sudah dapat dibongkar
akan dilepas dengan tenaga statis, tanpa goncangan, getaran
atau kerusakan pada beton. Pemasangan kembali penunjang
SABUK KOLOM
BEKISTING BALOK
BEKISTING LANTAI-BALOK
3.4.4 BETON
3.4.4.1 Kontraktor akan merencanakan, membuat dan melakukan test
untuk mendapatkan desain campuran beton yang baik dan
sesuai dengan yang disyaratkan.
3.4.4.2 Kontraktor akan melaksanakan pengecoran beton termasuk
pemasangan semua alat-alat, pipa-pipa, selubung-selubung dan
lainnya yang tertanam dalam beton.
3.4.4.3 Kontraktor akan memelihara, memperbaiki, menyelesaikan dan
mengerjakan semua pekerjaan dan pekerjaan tambahan,
sehingga menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengan gambar
rencana.
3.4.5 PENGECORAN
3.4.5.1 Pengangkutan dan Pengecoran. Dua puluh empat jam sebelum
pengecoran, Kontraktor akan memberikan pemberitahuan
tertulis kepada Konsultan Pengawas.
3.4.5.2 Pada waktu adukan beton dicor kedalam bekisting atau lubang
galian, tempat tersebut akan telah betul-betul padat dan tetap;
tidak ada penurunan lagi. Adukan beton tersebut akan
licin, merata dan keras. Permukaan bagian atas pelat beton yang
tidak di-finish akan dijadikan permukaan yang seragam dan
dirapikan dengan menggunakan alat trowel besi, kecuali bila
ditentukan lain.
3.4.8.3 Segera setelah cetakan dilepaskan, semua permukaan akan
diperiksa secara teliti dan bagian yang tidak rata akan segera
diselesaikan dengan baik agar diperoleh suatu permukaan yang
licin, seragam dan merata.
OK
OK
IN
OUT
4.3.2.2 Pemasangan
Kusen diangkur/diikat pada struktur yang terdekat dengan
posisi yang tepat. Bila perlu, akan dipergunakan alat bantu
penyangga untuk mengatur ketepatan letak. Setelah posisi
tenor-tenor, baru kemudian dilakukan penguatan-penguatan
baik dengan cara-cara pengelasan ataupun dengan cara-cara
lain yang dibenarkan.
Angkur untuk kusen alumunium terbuat dari plat baja
setebal 2-3 mm dan ditempatkan pada interval 600mm.
Penyekrupan dipasang tidak terlihat dari luar dengan
menggunakan sekrup anti karat/stainless steel, sedemikian
rupa sehingga rapat air.
Sekrup, weather strip dari vinyl, pengikat alat penggantung
yang dihubungkan dengan alumunium ditutup dengan
caulking dan sealant.
Permukaan kusen yang berhubungan dengan bahan alkalis
seperti beton, plesteran, dan lainnya diberi lapisan finishing
anti korosif.
Celah antara kaca dan kusen diberi sealant sesuai
rekomendasi pabrik pembuat dan persetujuan Konsultan
Pengawas.
Untuk fitting hardware atau material penguat dimana kusen
akan mengalami kontak langsung dengan logam lain, maka
permukaan logam tersebut diberi lapisan krom untuk
menghindari korosi.
Toleransi pemasangan kusen di satu dinding adalah 10-25
mm yang kemudian diisi grouting.
Bila diperlukan pengganjalan secara permanen, maka
gunakan dari bahan stainless steel atau aluminium alloy
yang kedudukannya diikatkan secara permanen pula, tidak
dibenarkan berada pada posisi yang terlihat mata langsung.
Pada persinggungan dengan besi/baja lakukan pelapisan
dengan zichromate. Lakukan pembersihan terhadap
permukaan yang akan dilapisi hingga benar-benar bersih
supaya tidak menggangu daya lekat bahan pada rangka
alumunium.
Jidar Aluminium IN
OUT
OK
OK
BENANG HORIZONTAL
BENANG HORIZONTAL
KEP
ALA
AN
VE
RTI
KA
L
BENANG
BENANG VERTIKAL
VERTIKAL L
TA
ON
RIZ
HO
A N
ALA
KEP
BENANG HORIZONTAL
KEP
ALA WATERPASS
AN
VE
RTI
KA
AD L
UK
AN BENANG
/ SP VERTIKAL
ESI
L
TA
ON
RIZ
HO
A N
ALA
KEP
KAIN / LAP
BASAH
PASANGAN
KERAMIK
POTONGAN A - A
NAD SEALANT
( 0,5MM )
KERAMIK 30 x 30
CM
DELATASI STEREFORM
( 10 MM )
SCREED
PLAT BETON
KAIN / LAP
BASAH
PASANGAN KERAMIK
PENGISIAN NAT
TEPI KUSEN
DIBERI LAKBAN
DINDING
YANG DICAT
DINDING
PERLINDUNGAN
KERTAS KORAN
LANTAI TEMPAT
CAT
4.8.8 Meja wastafel dibersihkan dengan bahan pembersih yang netral. Bilas
dengan air bersih. Isi siar sesuai dengan instruksi tertulis dari pabrik
pembuatnya.
4.8.9 Meja wastafel yang telah selesai dikerjakan dilindungi dari hal-hal yang
dapat menyebabkan rusak/cacat akibat pelaksanaan pekerjaan lain.
4.8.10 Pelindung dipindahkan sebelum penyerahan bangunan.
4.8.11 Semua sisi batuan yang di-finishing dipinggul minimum 1 mm.
4.8.12 Semua bagian belakang dan samping pasangan dinding batu di-anti air
untuk menghindari tanda air (watermark).
6.2.6 Semua kabel-kabel akan berada di dalam konduit, cable tray, cable rack
dan di-klem/diikat dengan pengikat kabel (cable tee).
6.2.7 Splice ataupun sambungan-sambungan baik dalam feeder maupun cabang,
terdapat pada outlet atau kotak-kotak penghubung yang bisa dicapai.
Sambungan pada kawat circuit cabang dibuat secara mekanis dan akan
kuat secara elektris dengan "solderless connector" jenis kabel tekan, jenis
"compression atau soldered". Dalam membuat "Splice", konektor
dihubungkan pada konduktor-konduktor dengan baik sehingga semua
konduktor tersambung, tidak ada kawat-kawat telanjang yang kelihatan
dan tidak bisa lepas oleh getaran.
6.2.8 Semua kabel akan dipasang pada kabel tray atau dipasang di permukaan
dengan klem dan pendukung-pendukung yang sesuai. Kabel tray berlubang
dan digalvanis setelah dilubangi, dan dipasang pada permukaan dengan
pendukung khusus yang dicat dengan cat anti karat.
6.2.9 Semua kabel dipasang lurus/sejajar dan jari-jari lengkungan tidak kurang
dari syarat-syarat pabrik pembuatnya (15 kali diameter kabel)
6.2.10 Kabel-kabel uPVC akan diklem pada kabel tray dengan pita besi yang
dicat anti karat. Dipergunakan sekrup-sekrup yang digalvanis dengan ring-
ring dari fibre di antara pita besi dengan kabel tray.
6.2.11 Teknis pemasangan kabel sesuai dan mengikuti instruksi dari pabrik
pembuat.
6.2.12 Frame/rangka panel akan digrounding. Pada panel board akan ada cara
yang baik untuk memasang, mendukung dan menyetel "panel board" serta
penutupnya. Panel board dengan rel busbar didalamnya diatur dengan baik,
rapi dan benar.
6.2.13 Semua bagian belakang dari panel, dan pintu-pintu untuk "panel board"
dibuat tahan karat dengan cara galvanisasi atau "Cadmium plating" atau
dengan "Zinc Chromate Primer".
6.2.14 Pull box yang dihubungkan pada konduit tersembunyi akan dipasang
dengan penutupnya rata pada dinding atau langit-langit.
6.2.15 Pemasangan panel dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap peralatan
dalam panel dengan mudah masih dapat dijangkau. Bila perlu, akan
dipasang alas/pondasi/penumpu/penggantung.
6.2.16 Setiap panel yang dipasang di dinding dari shaft elektrikal, pada bagian
belakangnya dipasang rangka besi secara terpisah yang ditempelkan ke
beton. Hal ini untuk memungkinkan lewatnya kabel ke lantai berikutnya.
6.2.17 Apabila beberapa pipa berjalan sejajar di dinding atau langit-langit, maka
akan dipergunakan klem-klem khusus untuk pipa sejajar. Ujung-ujung pipa
pada peralatan akan dipasang sekrup dengan kuat. Semua ujung pipa yang
bebas akan ditutup/dilengkapi dengan plat kuningan yang sesuai. Bila pipa
berada diluar bangunan maka akan pipa yang digalvanis.
6.2.18 Daerah yang lembap atau daerah-daerah dimana disyaratkan pipa-pipa
galvanis, maka semua peralatan bantu fitting-fitting, klem dan lain-lainnya
akan digalvanis atau tahan karat, dan akan dipergunakan pendukung
supaya pipa bebas dari korosi.
6.2.19 Bila pipa masuk kedalam atau keluar dari daerah yang mengandung
bahaya kebakaran, maka pipa disambungkan pada kotak-kotak isolasi yang
tahan api.
6.2.20 Bila pipa melintas tembok, penyedot ruangan, lantai, langit-langit dan lain-
lain, maka lubang ditutup dengan baik sehingga tidak mungkin dapat
dilalui oleh debu, lembap, api dan asap.
6.2.21 Penanaman di bawah muka tanah (cable trench) minimal 80 cm dari
permukaan. Bila bersilangan dengan saluran lain, misalnya saluran air,
maka cable trench dapat dan akan ditanam setelah pengerasan tanah.
Untuk cable trench yang melintasi jalan, maka penanaman dilakukan
setelah pengerasan badan jalan atau bila sebelumnya akan lebih dari 110
cm atau atas persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Perencana/Konsultan
MK.
pipa
tee dos
konduit
wiremesh layer 1
wiremesh layer 2
.. ..
Kabel Tray
6.3.1 Unit generator terpasang secara skid mounted, self contained berupa
pembangkit tenaga diesel lengkap dengan semua peralatannya yang
diperlukan untuk starting pembebanan, pelepasan beban dan penyetopan
unit pada setiap perubahan keadaan yang diperlukan dan kontrol lainnya.
Setiap unit generator mempunyai diesel tersendiri yang dihubungkan
langsung, lengkap dengan peralatan-peralatan yang dispesifikasikan.
6.3.2 Setiap unit dilengkapi dengan skid frame base yang dibuat dari baja
dengan ukuran yang sesuai dan dapat menunjang dengan baik unit-unit
yang dipasang diatasnya, lengkap dengan spring vibration damper yang
sesuai dengan beban generating set. Juga dilengkapi dengan 2 sid 410
AWG (35 - 120 mm2 Be) konduktor pentanahan pada generatornya.
6.3.3 Peralatan-pearalatan sudah dalam keadaan terpasang pengawatan (wiring)
dan pemipaannya, agar memungkinkan untuk penyambungan dengan
pemipaan, kabel-kabel daya dan kabel kontrol ke tangki fuel, panel
kontrol, pemipaan udara tekan, pemipaan untuk fuel, pemipaan sistem
pembuangan udara, sesuai dengan ketentuan-ketentuan untuk mendapatkan
kordinasi dan operasi yang baik dari unit-unit tersebut.
6.3.4 Peralatan dipelihara untuk mencegah timbulnya jamur dan perusakan
dengan ketentuan sebagai berikut:
6.3.4.1 Komponen listrik seperti; switch, fuse, elemen pemanas,
distributor, alat-alat magnetis, tidak perlu dibersihkan. Material
dan komponen lain yang mempunyai perlindungan terhadap
penjamuran atau dilindungi oleh sekat terhadap pengaruh udara
luar, tidak perlu dibersihkan lagi.
6.3.4.2 Elemen rangkaian yang tidak tertutup dan mempunyai kenaikan
temperatur tidak lebih dari 750F (240C), pada saat operasi
dengan beban penuh dilapisi dengan bahan pencegah
penjamuran, yaitu Generator, kumparan dari mesin-mesin,
panel kontrol dari mesin dan kondensator. Juga boleh dilakukan
untuk kabel-kabel panel switch, panel-panel, terminal dan
junction box.
6.3.4.3 Elemen rangkaian seperti kumparan-kumparan motor,
generator, belitan transformator dan komponen lain yang sama,
yang mempunyai kenaikan temperatur lebih dari 750F (240C)
pada saat operasi dengan beban penuh tidak perlu dilapisi
dengan fungsi toxic compound.
6.4.1 Air terminal dipasang pada atap dan diklem sebagai penguat sesuai
kebutuhan.
6.4.2 Kabel NYY 70 mm2, atau kabel jenis lain yang direkomendasikan oleh
pabrik pembuat yang disambungkan ke air terminal dipasang di dalam pipa
Air terminal
dengan diklem.
7.1.2 INSTALASI
7.1.2.1 Pipa dipotong secara tegak lurus terhadap sumbu pipa dengan
menggunakan alat potong pipa yang sesuai, seperti Hack Saw
atau alat lainnya, sehingga tidak menyebabkan perubahan
diameter pipa.
7.1.2.2 Pipa-pipa disambung antara satu dengan lainnya setelah kotoran
dan serpihan bekas pemotongan telah dibersihkan terlebih
dahulu.
7.1.2.3 Ulir mengikuti segala ketentuan pada standar Taper Pipe Treads
BS. 21 atau ANSI B2.1, kecuali bila ditentukan lain pada pasal-
pasal selanjutnya. Ulir dibuat dengan menggunakan alat khusus
pembuat ulir dengan menggunakan pelumas red load dan
Linceed Oil atau minyak jenis lain yang tidak beracun.
7.1.2.4 Panjang ujung ulir untuk setiap pipa akan mengikuti ketentuan
yang ada.
7.1.2.5 Sambungan dengan fitting berulir menggunakan Teflon Sealing
Tape atau yang sejenis.
7.1.2.6 Pada sambungan dengan flens (flange), digunakan packing
flange dengan tebal minimum 3 mm yang dicat pada kedua
sisinya dengan campuran minyak nabati dan red lead atau
graphite, kemudian sambungan dipasang dan diikat dengan
mur-baut pengikat secara kencang.
7.1.2.7 Pembersihan terhadap welding slag, kotoran pada bagian da!am
dan bagian luar ujung pipa serta bagian lainnya akan dilakukan
sebelum sambungan dipasang.
7.1.2.8 Bila pekerjaan hendak ditunda, ujung pipa ditutup agar kotoran
atau sejenisnya tidak masuk.
7.1.4 SAMBUNGAN
7.1.4.1 Sambungan dilaksanakan dengan menggunakan reducing /
increasing fitting dengan ketentuan sebagai berikut:
Bahan dari Galvanized Steel, sambungan: ulir, las atau
flange.
Bahan dari Black steel, sambungan: ulir, las atau flange.
Bahan dari Injection moulded PVC, sambungan: rubber-
ring dan/atau socket.
7.1.4.2 Sambungan Pipa Dengan Bahan Berbeda
Diameter ukuran 2½" atau lebih besar akan menggunakan
flange joint.
Diameter 2½" atau lebih kecil menggunakan screw joint
atau screw joint pada ujung lainnya.
Sesuaikan dengan standar pipa dari bahan tersebut.
7.1.4.3 Sambungan Dengan Peralatan
Union atau flange dipasang antara katup penutup/isolasi
dengan peralatan, untuk melepas atau mengganti peralatan
tersebut tanpa membongkar sistem pemipaan.
Union dan flange dipasang pada sisi hilir setiap katup
isolasi setiap cabang sistem pemipaan.
7.1.4.4 Sambungan Flens (Flange)
Sambungan flens baja, besi tuang dan PVC, diperkuat
dengan mur-baut dan ring dari bahan baja mengkilap yang
disetujui, hal yang sama berlaku juga untuk sambungan
flens bronze dan copper.
Sambungan dipasang pada jalur pipa lurus yang
menggunakan sistem sambungan las.
Sambungan dipasang pada setiap percabangan pipa yang
dibuat dengan sambungan las.
7.1.4.5 Sambungan Lentur Dan Sambungan Ekspansi. Pada tempat
tertentu dilengkapi dengan sambungan lentur (Flexible
Connection) atau sambungan ekspansi (Expansion Joint)
dimana dapat terjadi kemungkinan gerakan antara dua bagian
pemipaan atau dimana dapat terjadi penyusustan dan pemuaian
yang melebihi batas toleransi untuk pemipaan.
7.1.5 PIPA
7.1.5.1 Pipa yang Tertanam Dalam Bagian Bangunan. Semua pemipaan
yang dipasang diantara dua dinding atau ditanam dalam tanah
7.2.1.3 Pipa tegak dalam tembok yang menuju alat plambing ditanam
dalam tembok atau lantai. Kontraktor akan membuat alur-alur
tiap lantai.
Setiap cabang atau sambungan yang merubah arah akan
menggunakan fitting dengan sudut 450, misalnya Y branch,
Tee Saniter atau Combination Wye-45 atau Long radius
Bead dengan Clean Out.
7.4.1.4 Semua pipa di luar ruang mesin dengan garis tengah sampai 2"
(5 cm) dapat menggunakan sambungan ulir (screw), ujung
dalam pipa dan ulir tersebut akan di ream agar bram/gram yang
ada di pipa hilang. Semua pipa sebelum disambung dalam pipa
akan dibersihkan dahulu. Pipa yang disambung dengan ulir
(screw) akan menggunakan seal tape agar tidak bocor. Pipa
yang berukuran garis tengah 2½" ke atas akan memakai
sambungan flens dan diantara flens tersebut akan dipasang
packing pencegah kebocoran. Untuk di ruang mesin semua pipa
di atas ½" akan menggunakan sambungan jenis Flexibel
Coupling.
pondasi beton.
7.4.5.2 Untuk pondasi beton disesuaikan dengan dimensi unit mesin.
7.4.5.3 Pondasi mesin akan mempunyai berat paling tidak 2 (dua) kali
berat mesin.
7.4.5.4 Di bawah pondasi beton akan diberi lapisan setebal 2" dari
bahan Cork Board.
7.4.6 PENGECATAN
7.4.6.1 Kontraktor mengecat semua pipa, rangka panggantung, rangka
penyangga, semua unit yang dirakit di lapangan dan bahan-
bahan yang mudah berkarat dengan lapisan cat dasar (Prime
Coating), cat akan sesuai dengan persyaratan pengecatan yang
sesuai dengan bahan masing-masing.
7.4.6.2 Pengecatan tidak diperlukan bila alat-alat sudah dicat terlebih
dahulu di pabrik pembuatnya atau bila dinyatakan berbeda
dalam spesifikasi atau untuk bahan yang terbuat dari
aluminium.
7.4.6.3 Untuk peralatan yang tampak, maka bahan-bahan tersebut dicat
akhir.
7.4.9 PENYANGGA
7.4.9.1 Semua pipa-pipa mendatar akan ditumpu dengan baik.
Penggantung akan dipasang pada konstruksi dengan insert dan
sesuai dengan gambar dokumen.
7.4.9.2 Hendaknya tidak ada pipa yang ditumpu atau digantung dengan
pipa yang lain.
7.4.9.3 Semua pipa tegak lurus ditumpu dengan besi U ½" yang diulir
dipasang/diikat dengan mur pada besi kanal untuk landasan
diberi kayu dudukan, sedangkan besi kanal C diikat pada beton
atau balok dengan dynabold. Jarak antara klem maksimal 3
meter.
7.4.9.4 Semua panggantung pipa pada ruang mesin pompa akan diberi
peredam getaran (Vibration Eliminator).
7.4.10 PERALATAN
7.4.10.1 Kontraktor akan menyediakan dan memasang pengumpul
7.5.1.12 Setiap cabang utama dari duct akan dipasang volume dumper
(splitter damper) dari jenis "butter fly" atau "multiple blade"
dengan lebar blade maksimum 20 cm (8 inci) setiap splitter
damper akan dapat diatur dan ditetapkan (adjust & set) dengan
pengikat yang tidak akan berubah oleh getaran.
7.5.1.13 Selama diffuser dan grill belum terpasang pada waktu instalasi
sistem duct sedang dikerjakan, semua ujung duct yang terbuka
akan ditutup sementara dengan rapat untuk mencegah
masuknya kotoran.
7.5.1.14 Kontraktor Pelaksana akan menyediakan semua duct register
boxes duct adapters grilles, diffuser, dan peralatan-peralatan
tambahan lainnya, sehingga instalasi lengkap terpasang dan
dapat bekerja dengan baik.
7.6.1 PENGECATAN
7.6.1.1 Semua unit yang dirakit di lapangan dan material yang mudah
berkarat dicat dengan lapisan cat dasar (Prime Coating), cat
akan sesuai dengan spesifikasi (persyaratan) pengecatan dan
material masing-masing.
7.6.1.2 Pengecatan tidak diperlukan bila alat-alat sudah dicat di
pabriknya atau dinyatakan lain dalam spesifikasinya atau untuk
bahan aiumunium.
7.6.1.3 Untuk peralatan yang tampak akan dicat akhir dengan cat besi.
Warna cat disesuaikan dengan fungsi dari material dan
peralatan yang dipasang.
7.6.5 LEVELING
7.6.5.1 Semua perlengkapan untuk maksud leveling akan disediakan
dan dipasang dengan benar, sesuai dengan kebutuhan setiap lift.
7.6.5.2 Perlengkapan ini akan membawa kabin lift ke suatu level lantai
secara halus (smooth) dan dengan tolenransi ketepatan levelling
kurang lebih 5 mm tiap lantai.
7.6.5.3 Penyetelan leveling akan dimungkinkan sampai diperoleh
ketetapan yang diminta.
7.6.5.4 Ketetapan leveling tidak boleh berubah karena perbedaan arah
gerak dan perbedaan penumpang di lift.
~END~