LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM MOROBONGO Fix
LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM MOROBONGO Fix
DESA : MOROBONGO
KECAMATAN : JUMO
KABUPATEN : TEMANGGUNG
OLEH:
Candra Megaesi P17430213050
Dessy Liestyandini P17425213006
Erni Ernawati P17424513174
Fara Dila Santi P17420613055
Henny Armawati P17424413012
Ika Yuliandarwati P17433213012
Musdalifah Purwaningsih P17431213043
Rafida Wahyu Tri Utami P17420713016
Rizka Aprilia Eka Waskito P17431213051
Teri Leswati P17430213074
Titan Dwi Frannandha P17425213029
Wigi Davi P17424413036
TAHUN 2016
i
HALAMAN PENGESAHAN LRP DESA MOROBONGO
MENGETAHUI MENYETUJUI
KOORDINATOR DESA
KEPALA DESA / LURAH DPL
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................ 32
B. Saran ...................................................................................................... 34
Lampiran
iii
Daftar Lampiran
Lampiran 10 Daftar Hadir Sosialisasi Hipertensi, tanaman toga dan kesehatan gigi
iv
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya, sehingga sehingga penyusunan laporan dengan judul“Laporan
Pelaksanaan Program Desa Morobongo Kecamatan Jumo Kabupaten
Temanggung” ini dapat kami selesaikan.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Atas masukan
dan sarannya sangat penyusun harapkan demi perbaikan laporan ini menjadi lebih
sempurna.
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Praktek Kerja Nyata Inter Profesional Collaboration (PKN IPC) di
Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang dirintis dan
dilaksanakan pada tahun 2016 sebagai proses pembelajaran di lapangan bagi
mahasiswa dalam mengkolaborasikan berbagai disiplin ilmu dan sekaligus
sebagai wahana pemberdayaan kesehatan keluarga. Skema ini direncanakan
dan dilaksanakan secara sistematis dan terpadu berdasarkan permasalahan
yang digali dari keluarga, dirumuskan dan dilaksanakan bersama keluarga.
Dari kegiatan ini diharapkan dapat memacu kemampuan keluarga dalam
mengenali masalah, pengembangan diri dan lingkungannya sehingga kualitas
hidup, kesehatan dan kesejahteraannya meningkat.
Program PKN IPC Poltekkes Kemenkes Semarang dengan
tema“Pemberdayaan Keluarga - One Team One Family” merupakan bentuk
perwujudan visi dan misi Poltekkes Kemenkes Semarang dalam menunjang
Tri Dharma PerguruanTinggi - khususnya di bidang Pengabdia Masyarakat.
Melalui Program ini diharapkan dapat meningkatkan empati, kepedulian,
kerjasama mahasiswa dari berbagai latarbelakang keilmuan dengan
pendekatan kolaboratif untuk peningkatan kualitas hidup keluarga dan
masyarakat serta mendorong terciptanya learning community.
Pelaksanaan Program ini sebagai bentuk pendidikan dengan cara
memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah
masyarakat di luar kampus. Bersama dengan masyarakat, mahasiswa secara
langsung dapat mengidentifikasi serta menangani masalah kesehatan dan
lingkungan yang terjadi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk membantu
menyelesaikan persoalan pembangunan kesehatan di daerah dilakukan
secara kolaboratif dari berbagai jenis latarbelakang pendidikan kesehatan
dengan pendekatan “One Team One Family”.
Kegiatan PKN IPC ini diharapkan dapat menjadi kegiatan civitas
akademika Poltekkes Kemenkes Semarang dalam membantu memberikan
solusi terhadap permasalahan kesehatan masyarakat pedesaan dan dapat
menjadi suatu kegiatan yang berkesinambungan dan berkelanjutan dalam
2
BAB II
PELAKSANAAN
A. Realisasi kegiatan
Impementasi pada program tematik meliputi 4 keluarga yang memiliki resiko
tinggi kesehatan dengan skor di bawah 50% menurut Indeks keluarga sehat.
Intervensi dilakukan secara kolaboratif oleh 1 tim yang terdiri dari berbagai jurusan
yang berbeda dengan cara pendampingan keluarga setiap hari untuk memantau
dan melihat perubahan yang terjadi pada keluarga binaan serta mendorong
keluarga tersebut untuk tetap menjalankan perubahan perbahan positif yang telah
dilakukan selama 2 minggu intervensi. Pendampingan keluarga didasarkan pada
masalah yang terdapat dalam keluarga tersebut dengan indicator dan target
perubahan positif dan terukur. Masalah yang ditangani merupakan masalah
kesehatan yang mencakup 12 indikator kesehatan keluarga.
Di desa Morobongo terdapat 10.8 % keluarga yang tidak sehat, 70.3 %
keluarga pra sejahtera dan 10.8% keluarga yang sehat. Empat keluarga yang
termasuk keluarga tidak sehat sehingga memiliki resiko tinggi diantaranya adalah:
1. Keluarga Ny. Watuni di dusun Morobongo
2. Keluarga Bapak Miftahul Huda di dusun Blimbing
3. Keluarga bapak Sudarto di dusun Pandean
4. Keluarga bapak Suwito di dusun Blimbing
1. Program Tematik
a. Keluarga Ny. Watuni di dusun Morobongo
No Masalah Rencana Waktu Realisasi Penanggung
kesehatan tindakan jawab
1. Hipertensi Pemeriksaaan Jumat, 12 & Terlaksana Erni E
tensi 17 Agustus
2016
Pendidikan Selasa, 9 Terlaksana Henny
Kesehatan Agustus
tentang 2016
penyakit
7
Hipertensi
pada Lansia
Pendidikan Kamis, 11 Terlaksana Candra
Kesehatan agustus
tentang diit 2016
Hipertensi
Memberikan Senin, 15 Terlaksana Rafida dan
contoh bahan Agustus candra
makanan 2016
alternatif
untuk
menurunkan
tensi
2. Tidak Pendidikan Rabu, 16 Terlaksana Erni E
mempunyai kesehatan agustus
jamban mengenai 2016
Jamban
menurunkan
tensi
2 Pengunaan Pendidikan Selasa, Terlaksana Henny
KB pada kesehatan 16
keluarga mengenai Agustus
Program KB 2016
Pendidikan Rabu, 17 Terlaksana Musdalifah
kesehatan Agustus
mengenai Gizi 2016
Seimbang
untuk
Keluarga
2 Tidak Peningkatan Kamis, 18 Terlaksana Faradila
mempunyai Pengetahuan Agustus
JKN mengenai 2016
Program JKN
(Jaminan
Kesehatan
Nasional)
3 Penggunaan Pendidikan Jumat 19 Terlaksana Ika
jamban kesehatan Agustus
keluarga mengenai 2016
Jamban
10
Terlaksana
Minggu kedua setelah
seluruh Desa Lokasi PKN
IPC selesai mengadakan
MMD & rapat koordinasi
antardesa
11
Tidak
terlaksana
2 Penggunaan Sosialisasi penggunaan jamban Senin, 8 agustus 2016 Terlaksana Ika , titan
jamban (pemicuan) + media poster, leaflet Selasa 9 agustus 2016
umum & malam @rumah kadus
keluarga Pengaliran air ke jamban umum pandean dan morobongo
untuk memaksimalkan
penggunaannya
(rekomendasi untuk masuk ke
APBDES)
3 Penderita Mengadakan perkumpulan lansia Kamis 11 Agustus 2016 Terlaksana Fara dila S, davi
Hipertensi guna pemberian pelayanan (tensi), didusun pranggonan
Kesehatan timbang tinggi dan pengobatan di nerasi
lansia ketiga dusun, pandean, morobongo, Minggu, 14 Agustus 2016
pranggongan. (digabung dengan didusun pandean
kegiatan lain seperti posyandu balita/ Senin, 15 Agustus 2016 di
disiarkan di mushola) Morobongo
7 Kesehatan Sosialisasi mengenai pencegahan Senin, 15 Agustus 2016 Terlaksana Rizka, Tery
remaja Narkoba pada remaja
Koordinasi dengan kapolsek
kecamatan Jumo Minggu, 7 Agustus 2016
8 Cek tensi Melakukan cek tensi dan konseling Setiap hari Terlaksana Erni, Ndanda
dan kesehatan
konsultasi
kesehatan
gratis
13
3. Program Fakultatif
No Masalah Waktu Realisasi Penanggung
kesehatan jawab
1. Pendampingan
Kamis, 4 Agustus Terlaksana Davi,
lomba kader 2016 di UPT Ndanda
PAUD kabupaten
Temanggung
2 Pendampingan Mulai hari Jumat 5 Terlaksana Ika , titan
latihan dan Agustus 2016 sampai
lomba poco- hari Rabu 9 Agustus
poco 2016
2 Tidak adanya Pemberian sarana Rabu, 10 Pemberian 2 buah kandi per Kandi yang diberikan akan
sarana pengumpulan sampah Agustus rumah di dusun Morobongo dijadikan sarana
penampung (karung) Untuk setiap 2016 sebanyak 470 buah dan pembuangan sampah
sampah rumah 2 karung (±150 dusun pandean sebanyak sementara ditiap rumah
sementara + ±200= ±350 rumah) 150 buah sebelum diangkut ke TPA
x 2 = ± 700 karung
Peningkatan Minggu, 7 Rencana penambahan Penambahan tenaga masing
pelayanan dan Agustus tenaga untuk pengangkut masing 1 orang untuk
penggunaan sarana 2016 sampah untuk desa mengangkut sampah didesa
prasarana untuk (malam) morobongo dan desa morobongo dan pandean
pengelolaan sampah pandean
(pekerja & APO)
3 Penggunaan Sosialisasi Senin, 8 Adanya peningkatan Masyarakat dianjurkan
jamban umum penggunaan jamban Agustus pengetahuan dan kesadaran membuang sampah pada
& keluarga 2016 mengenai sampah pada tempatnya dan memisahkan
25
Koordinasi dengan Senin, 9 Adanya bantuan obat obatan Adanya bantuan obat-obatan
puskesmas Agustus dari puskesmas untuk untuk pemeriksaan
kecamatan jumo 2016 pemeriksaan kesehatan kesehatan lansia setiap
dengan membuat lansia, gratis bagi lansia bulannya
permohonan surat yang memiliki JKN dan
26
3. Program Fakultatif
Dari intervensi yang dilakukan selama 2 minggu, hasil pencapaian program dapat dilihat seperti berikut ini :
No Kegiatan Waktu pelaksanaan Hasil yang dicapai Rencana tindak lanjut
Tindakan
1 Pendampingan lomba kader Kamis, 4 Agustus 2016 Kader PAUD mendapat Lomba kader PAUD ditingkat
PAUD di UPT kabupaten juara lomba mendongeng kabupaten setiap tahun
Temanggung dan menari di tingkat
kabupaten
2 Pendampingan latihan dan Mulai hari Jumat 5 Ibu-ibu PKK desa Pengadaan lomba setiap
lomba poco-poco Agustus 2016 sampai Morobongo mendapat juara tahun untuk memperingati
hari Rabu 9 Agustus 3 lomba poco-poco di HUT RI dikecamatan
2016
kecamatan
28
3 Mengikuti Pengajian di Sabtu, 6 Agustus 2016 Menjalin silaturahmi dengan Menjalin hubungan baik
dusun blimbing di salah satu rumah masyarakat desa dengan masyarakat desa
warga morobongo terutama dusun morobongo
belimbing
4 Mengikuti arisan di dusun Selasa, 9 Agustus 2016 Menjalin silaturahmi dengan Menjalin hubungan baik
Pranggonan Nerasi di posyandu delima masyarakat dusun dengan masyarakat desa
Memberian materi pranggonan nerasi dan morobongo
penyuluhan hipertensi
pengecekan tensi darah
dan tensi gratis
serta peningkatan
pengetahuan mengenai
hipertensi pada ibu-ibu PKK
5 Mengikuti pengajian di Selasa , 9 Agustus 2016 Silaturahmi dengan ibu Menjalin hubungan baik
dusun Nerasi di salah satu rumah pengajian di dusun nerasi dengan masyarakat desa
warga Morobongo
6 Mendampingi dan melatih Setiap 3 kali satu Silaturahmi dan Menjalin hubungan baik
anak – anak TPQ minggu di dusun mengajarkan mengaji dengan masyarakat desa
pranggonan nerasi, dengan anak-anak TPQ di Morobongo
blimbing, Morobongo
setiap dusun
7 Pendampingan belajar Setiap 3 ali seminggu Silaturahmi dan Menjalin hubungan baik
disetiap dusun mengajarkan belajar pada dengan masyarakat desa
anak anak desa Morobongo Morobongo
8 Mengikuti pengajian di Rabu, 10 Agustus 2016 Silaturahmi dengan ibu Menjalin hubungan baik
dusun Pranggonan di salah satu rumah pengajian di dusun dengan masyarakat desa
warga pranggonan Morobongo
29
9 Lomba perayaan HUT RI di Minggu, 14 Agustus Mengeratkan kerja sama Menjalin hubungan baik dan
pranggonan nerasi 2016 di lapangan dan gotong royong serta mengeratkan kerjasama
toleransi sesama warga dengan masyarakat desa
Morobongo
10 Perayaan HUT RI Rabu, 17 Agustus 2016 Mengeratkan kerja sama Menjalin hubungan baik dan
di dusun Pranggonan dan gotong royong serta mengeratkan kerjasama
Nerasi toleransi sesama warga dengan masyarakat desa
Morobongo
30
E. Evaluasi kegiatan
1. Evaluasi Peserta
Peserta yang menjadi partisipator dalam program Kegiatan Tematik
yaitu warga desa Morobongo. Masyarakat yang termasuk dalam kategori
keluarga tidak sehat, diintervensi untuk menyelesaikan masalah dalam
bidang kesehatan. Masyarakat yang menjadi responden one team one
familly sangat antusias dan aktif berpartisipasi terhadap intervensi program
kesehatan dari masing- masing keluarga.
Sedangkan kegiatan Program Non-Tematik meliputi sosialisasi
sanitasi berbasis lingkungan, pengadaan penampungan sampah
sementara, sosialisasi jamban keluarga, sosialisasi hipertensi pada lansia,
PHBS pada anak usia 4-12 tahun, kesehatan anak balita, perilaku sehat di
lingkungan, kesehatan remaja, cek tensi dan konsultasi kesehatan gratis
diikuti oleh warga masyarakat desa Morobongo. Secara keseluruhan, dari
pelaksanaan penyuluhan yang dilakukan, dapat disimpulkan jika peserta
yang hadir mencapai target sebesar 90%. Ini menandakan jika partisipasi
dan antusias peserta terhadap pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang
lakukan yaitu tergolong Sangat Baik.
2. Evaluasi Pemateri
Pengisi materi yang memberikan materi kegiatan Tematik sesuai
dengan penyelesaian prioritas masalah di masing-masing keluarga. Untuk
pemateri yang memberikan materi program Non-Tematik sudah sesuai
dengan SAP yang telah direncanakan. Secara keseluruhan pemateri
memberikan materi tematik dan non tematik semua berjalan dengan
lancar.
3. Evaluasi Pelaksanaan
Untuk program tematik pelaksanaan berjalan dengan lancar sesuai
dengan kesepakatan bersama antara keluarga dan team PKN-IPC.
Sedangkan untuk pelaksanaan program non tematik juga berjalan
dengan lancar sesuai dengan program yang sudah direncanakan bersama.
Pelaksanaan program Program Fakultatif meliputi pendampingan
lomba kader PAUD, Pendampingan latihan dan lomba poco-poco,
Mengikuti Pengajian di dusun blimbing, Mengikuti arisan di dusun
Pranggonan Nerasi, Mengikuti pengajian di dusun Nerasi, Mendampingi
dan melatih anak – anak TPQ, Pendampingan belajar, Mengikuti pengajian
31
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program PKN-IPC Poltekkes Kemenkes Semarang 2016 merupakan program
yang mengkolaborasikan berbagai disiplin ilmu dan sekaligus sebagai wahana
pemberdayaan kesehatan keluarga yang direncanakan dan dilaksanakan secara
sistematis dan terpadu berdasarkan permasalahan yang digali dari keluarga,
dirumuskan dan dilaksanakan bersama keluarga. Program PKN-IPC Poltekkes
Kemenkes Semarang dengan tema “Pemberdayaan keluarga-One time One
family” merupakan bentuk perwujudan visi dan misi Poltekkes Semarang dalam
menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya dibidang pengabdian
masyarakat.
Pelaksanaan program PKN IPC ini dilaksanakan di Desa Morobongo
Kecamatan Jumo yang yang terletak di kabupaten Temanggung dengan jangka
waktu pelaksanaan berlangsung selama 23 hari di Lapangan sejak tangga 1-23
Agustus 2016. Desa Morobongo terdiri dari 4 dusun yaitu dusun Blimbing, dusun
Pandean, dusun Morobongo dan dusun Pranggonan Nerasi. Jumlah penduduk di
desa Morobongo sebanyak 3139 orang dengan luas wilayah Desa Morobongo
sekitar 154.050 Ha. Sarana pendidikan yang ada di Desa Morobongo yaitu 1
PAUD, 2 TK, 2 SD, 4 TPQ.. Akses menuju Desa Morobongo sudah beraspal, jalan
di dalam Desa sudah di paving secara merata dan masih ada beberapa titik yang
sedang dalam proses pengerjaan. Sarana prasarana umum yang terdapat di Desa
Morobongo, 4 buah Masjid, 5 buah mushola, 4 buah posyandu dan 1 buah
ambulance desa. Sedangkan dari segi mata pencaharian terdapat 143 jiwa
bermata pencaharian petani, 309 buruh tani, 104 buruh industry, 24 buruh
bangunan, 63 pedagang, 16 orang perangkat desa, 33 PNS/ Polri, 18 orang
pensiunan, dan 1016 orang bermata pencaharian lain. Desa Morobongo memiliki
potensi wilayah yang lebih menonjol di area pertanian, terutama pertanian
tembakau, cabai, dan sayur-mayur. Selain itu terdapat beberapa home industri
seperti pembuatan batu bata, makanan ringan seperti berbagai jenis keripik,
kerupuk, dan makanan ringan lainnya.
Program yang dilaksanakan terdiri dari program tematik, program non tematik
dan program fakultatif. Pelaksanaan program diawali dengan kegiatan surveilans
yang dilakukan selama 1 minggu dengan rincian 3 hari pengkajian/ pengumpulan
33
data dasar pada keluarga dan 2 hari analisis data. Pengkajian data dilakukan
dengan wawancara kuesioner dengan mengambil sample 120 KK di desa
Morobongo dengan cara proporsional random sampling untuk menentukan
sample. Implementasi dilakukan 2 minggu setelah surveilans.
Di Desa Morobongo sebagian besar termasuk keluarga pra sejahtera dengan
proporsi 73.8% dan 10.8 % keluarga tidak sehat serta 10.8% keluarga sehat.
Permasalahan kesehatan yang paling besar di desa Morobongo adalah sampah,
penggunaan jamban, tidak mempunyai JKN dan hipertensi. Program tematik
dilakukan pada 4 keluarga yang beresiko tinggi mengalami masalah kesehatan
yang ditentukan dari 12 indikator kesehatan. Intervensi yang dilakukan pada 4
keluarga beresiko tinggi berbeda satu sama lain berdasarkan permasalahan yang
ditemukan dalam keluarga. Tindakan yang dilakukan untuk program tematik
meliputi sosialisasi gizi seimbang, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
secara berkala pada balita, demonstrasi pembuatan PMT balita, sosialisasi
penggunaan jamban sehat, sosialisasi penyakit hipertensi, pemantauan tensi
darah secara berkala, berkoordinasi dengan puskesmas, sosisalisasi JKN dan
sosialisasi program KB pada keluarga. Program tematik yang di laksanakan
mendapat dukungan dari keluarga dengan hasil pencapaian program 50% sesuai
dengan target karena ada penigkatan pengetahuan, perubahan perilaku dan
kesadaran keluarga menjadi lebih baik.
Program non tematik melibatkan seluruh masyarakat desa Morobongo.
Permasalahan kesehatan yang ada meliputi lingkungan sanitasi yang kurang
terutama pengolahan sampah, tidak adanya sarana penampung sampah
sementara di dua dusun, penggunaan jamban umum dan keluarga, penderita
hipertensi pad alansia, PHBS anak usia 4-12 tahun, kesehatan anak baita, perilkau
sehat di lingkungan dan kesehatan remaja. Sedangkan tindakan yang dilakukan
adalah sosisalisasi berbasis lingkungan, pemberian sarana pengumpulan sampah
di dua dusun sebanyak 620 buah karung sampah, mengadakan perkumpulan
lansia di setiap dusun, berkoordinasi dengan puskemas untuk bantuan obat-
obatan, penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut di TK dan SD, penyuluhan
mengenai hipertensi dan sosialisasi mengenai Narkoba pada remaja. Program non
tematik yang dilaksanakan mendapat dukungan dari masyarakat desa Morobongo
dengan tingkat partisipasi yang sangat baik dan antusias dengan hasil pencapaian
85% berhasil mencapai target karena ada perubahan perilaku masyarakat
mengenai pengelolaan sampah, peningkatan pengetahuan dan kesadaran.
34
B. Saran
1. Bagi Masyarakat
a) Diharapkan masyarakat dapat menerapkan ilmu yang sudah diberikan
oleh mahasiswa
b) Mengharapkan adanya peningkatan kesadaran akan pentingnya
kesehatan bagi masyarakat
c) Masyarakat lebih terbuka mengenai masalah yang ada agar dapat di
musyawarahkan bersama sehingga didapatkan pemecahan sesuai
masalah yang ada.
d) Diharapkan masyarakat dapat mengubah pola pikir mereka bahwa
mahasiswa dan mahasiswi PKN-IPC bukan sumber dana bagi mereka
tetapi kami hanya sebagai fasilitator.
2. Bagi Institusi
a) Perlunya perbaikan dalam segi isi kuesioner, yang digunakan
sebaiknya diperbaiki agar tidak rancu dalam menggartikan.
b) Perlu adanya informasi lebih awal mengenai kejelasan tujuan
diadakan program PKN IPC
c) Diharapkan adanya informasi lebih awal mengenai dana yang akan
digunakan saat kegiatan PKN IPC berlangsung.
3. Bagi Mahasiswa
a) Perlu adanya komunikasi yang jelas antara pihak yang terkait supaya
tidak terjadi kesalahpahaman.
b) Dalam penentuan prioritas masalah untuk program Non Tematik
sebaiknya disesuaikan dengan kepentingan yang memang sangat
mendesak untuk diatasi dari segi kesehatan
c) Pembuatan program Tematik dalam rangka intervensi 12 indikator
keluarga sehat sebaiknya di prioritaskan pada masalah yang
memang harus untuk di atasi.