Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM

DESA : MOROBONGO

KECAMATAN : JUMO

KABUPATEN : TEMANGGUNG

OLEH:
Candra Megaesi P17430213050
Dessy Liestyandini P17425213006
Erni Ernawati P17424513174
Fara Dila Santi P17420613055
Henny Armawati P17424413012
Ika Yuliandarwati P17433213012
Musdalifah Purwaningsih P17431213043
Rafida Wahyu Tri Utami P17420713016
Rizka Aprilia Eka Waskito P17431213051
Teri Leswati P17430213074
Titan Dwi Frannandha P17425213029
Wigi Davi P17424413036

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

TAHUN 2016

i
HALAMAN PENGESAHAN LRP DESA MOROBONGO

Dengan selesainya Kegiatan Pelaksanaan PKN IPC di Desa Morobongo


Kecamatan Jumo, maka kami dibawah ini mengajukan pengesahan atas LPP
yang telah disusun :

NO NAMA MAHASISWA NIM TANDA TANGAN

1 Candra Megaesi P17430213050 1

2 Dessy Liestyandini P17425213006 2

3 Erni Ernawati P17424513174 3

4 Fara Dila Santi P17420613055 4

5 Henny Armawati P17424413012 5

6 Ika Yuliandarwati P17433213012 6

7 Musdalifah Purwaningsih P17431213043 7

8 Rafida Wahyu Tri Utami P17420713016 8

9 Rizka Aprilia Eka Waskito P17431213051 9

10 Teri Leswati P17430213074 10

11 Titan Dwi Frannandha P17425213029 11

12 Wigi Davi P17424413036 12

Temanggung, 20 Agustus 2016

MENGETAHUI MENYETUJUI
KOORDINATOR DESA
KEPALA DESA / LURAH DPL

( Arifin ) (Titan Dwi Frannandha ) (Herlina Tri Damailia, S.KM, M.Kes )


NIM. P17425213029 NIP. 198202252005012002

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... ii

DAFTAR ISI ………………………… ....................................................................... iii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar belakang ......................................................................................... 1

B. Tujuan Laporan ........................................................................................ 2

C. Kondisi Objektif dan Potensi Wilayah ....................................................... 4

BAB II PELAKSANAAN ........................................................................................ 6

A. Realisasii Kegiatan Perumusan Masalah................................................ 6

B. Faktor pendukung dan penghambat ....................................................... 14

C. Manfaat dan Dampak Pelaksanaan ........................................................ 18

D. Hasil yang dicapai dan Tidak Lanjut ........................................................ 20

E. Evaluasi Pelaksanaan ............................................................................. 30

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 32

A. Kesimpulan ............................................................................................ 32

B. Saran ...................................................................................................... 34

Lampiran

iii
Daftar Lampiran

Lampiran 1 Undangan MMD

Lampiran 2 Undangan Sosialisasi berbasis Lingkungan Pandean dan Morobongo

Lampiran 3 Undangan Sosialisasi Narkoba

Lampiran 4 Daftar Hadir MMD 1

Lampiran 5 Daftar Hadir Sosisalisasi berbasis Lingkungan Morobongo

Lampiran 6 Daftar Hadir Sosisalisasi berbasis Lingkungan Pandean

Lampiran 7 Daftar Hadir Sosialisasi Narkoba

Lampiran 8 Daftar Hadir sosialisasi tanaman toga

Lampiran 9 Daftar Hadir MMD 2

Lampiran 10 Daftar Hadir Sosialisasi Hipertensi, tanaman toga dan kesehatan gigi

Lampiran 11 SAP Sanitasi Lingkungan

Lampiran 12 SAP Bahaya Merokok dan Narkoba

Lampiran 13 SAP Menyikat Gigi yang benar di PKK

Lampiran 14 SAP menyikat Gigi yang benar di TK

Lampiran 15 SAP Hipertensi

Lampiran 16 SAP Sarapan Sehat

Lampiran 17 SAP Tanaman Toga

Lampiran 18 SAP Cuci Tangan Dengan Sabun

iv
v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya, sehingga sehingga penyusunan laporan dengan judul“Laporan
Pelaksanaan Program Desa Morobongo Kecamatan Jumo Kabupaten
Temanggung” ini dapat kami selesaikan.

Dalam laporan ini membahas mengenai hasil surveillance yang telah


dilaksanakan selama 3 hari di 4 Dusun di Desa Morobongo Kecamatan Jumo
Kabupaten Temanggung yaitu pada tanggal 1 Agustus 2016 hingga 3 Agustus
2016. Kami tidak lupa mengucapkan terimakasih atas bimbingan, saran, kritikan
maupun motivasi dari berbagai pihak di antaranya:

1. Bapak Sugiyanto, M. App, SC selaku Direktur Politeknik Kesehatan


Kemenkes Semarang.
2. Ibu Herlina Tri Damailia, S.KM, M.Kes sebagai Dosen Pembimbing
Lapangan Desa Morobongo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung
3. Bapak Arifin sebagai Kepala Desa Morobongo Kecamatan Jumo
Kabupaten Temanggung
4. Orang tua yang telah memberikan dukungan baik fisik maupun finansial
5. Seluruh masyarakat desa Morobongo yang telah berpartisipasi aktif
dalam setiap pelaksanaan program
6. Sahabat dan rekan – rekan PKN IPC yang tergabung dalam satu TIM

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Atas masukan
dan sarannya sangat penyusun harapkan demi perbaikan laporan ini menjadi lebih
sempurna.

Temanggung, 20 Agustus 2016

Tim PKN IPC Desa Morobongo

Poltekkes Kemenkes Semarang

vi
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Praktek Kerja Nyata Inter Profesional Collaboration (PKN IPC) di
Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang dirintis dan
dilaksanakan pada tahun 2016 sebagai proses pembelajaran di lapangan bagi
mahasiswa dalam mengkolaborasikan berbagai disiplin ilmu dan sekaligus
sebagai wahana pemberdayaan kesehatan keluarga. Skema ini direncanakan
dan dilaksanakan secara sistematis dan terpadu berdasarkan permasalahan
yang digali dari keluarga, dirumuskan dan dilaksanakan bersama keluarga.
Dari kegiatan ini diharapkan dapat memacu kemampuan keluarga dalam
mengenali masalah, pengembangan diri dan lingkungannya sehingga kualitas
hidup, kesehatan dan kesejahteraannya meningkat.
Program PKN IPC Poltekkes Kemenkes Semarang dengan
tema“Pemberdayaan Keluarga - One Team One Family” merupakan bentuk
perwujudan visi dan misi Poltekkes Kemenkes Semarang dalam menunjang
Tri Dharma PerguruanTinggi - khususnya di bidang Pengabdia Masyarakat.
Melalui Program ini diharapkan dapat meningkatkan empati, kepedulian,
kerjasama mahasiswa dari berbagai latarbelakang keilmuan dengan
pendekatan kolaboratif untuk peningkatan kualitas hidup keluarga dan
masyarakat serta mendorong terciptanya learning community.
Pelaksanaan Program ini sebagai bentuk pendidikan dengan cara
memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah
masyarakat di luar kampus. Bersama dengan masyarakat, mahasiswa secara
langsung dapat mengidentifikasi serta menangani masalah kesehatan dan
lingkungan yang terjadi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk membantu
menyelesaikan persoalan pembangunan kesehatan di daerah dilakukan
secara kolaboratif dari berbagai jenis latarbelakang pendidikan kesehatan
dengan pendekatan “One Team One Family”.
Kegiatan PKN IPC ini diharapkan dapat menjadi kegiatan civitas
akademika Poltekkes Kemenkes Semarang dalam membantu memberikan
solusi terhadap permasalahan kesehatan masyarakat pedesaan dan dapat
menjadi suatu kegiatan yang berkesinambungan dan berkelanjutan dalam
2

pemberdayaan kesehatan masyarakat desa.Oleh karena itu perlu ada suatu


mekanisme pengaturan dan koordinasi kegiatan pengabdian masyarakat yang
terstruktur dan berkesinambungan oleh institusi Poltekkes Kemenkes
Semarang sehingga luaran dan dampak yang dihasilkan dapat lebih baik dan
lebih dirasakan oleh masyarakat luas.
Desa Morobongo, Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung terdiri dari 4
Dusun yaitu Dusun Pandean, Morobongo, Blimbing, Pranggonan Nerasi.
Gambaran umum kondisi lingkungan Desa Morobongo, masih terdapat banyak
sampah yang berserakan di sekitar rumah warga. Pengelolahan limbah rumah
tangga yang sudah terkoordinir dengan baik baru berjalan di Dusun Blimbing
saja, sedangkan untuk ketiga dusun lainnya masih belum terlaksana secara
maksimal. Selain itu, masih terdapat sebagian warga yang tidak memiliki
jamban pribadi serta tempat pembuangan limbah/ septic tank pribadi, namun
dari pihak Desa sudah memfasilitasi septic tank umum untuk seluruh warga
Desa Morobongo tetapi masih ada warga yang belum menggunakannya
bahkan mengalirkan aliran limbahnya ke aliran sungai sekitar desa. Disamping
itu, terdapat pula permasalahan kesehatan lainnya yang mendasari kategori
keluarga sehat yang masih belum dapat dicapai oleh sebagian besar keluarga
di Desa Morobongo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka keberadaan tenaga kesehatan
serta pihak-pihak yang memiliki tanggung jawab untuk menggerakkan
masyarakat untuk melakukan perubahan perilaku yang mendasari indikator
terbentuknya keluarga sehat sangat dibutuhkan di Desa Morobongo
Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung sehingga derajat kesehatan
masyarakat dapat meningkat secara signifikan.
B. TUJUAN LAPORAN
1. Tujuan umum
Meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat desa
Morobongo mengenai arti pentingnya kesehatan serta mampu
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga tercapai kondisi
kesehatan yang optimal khususnya mencakup 12 indikator kesehatan
2. Tujuan Khusus:
1. Meningkatkan status kesehatan di Desa Morobongo Kecamatan
Jumo Kabupaten Temanggung
3

2. Meningkatkan kesadaran masyarakat di Desa Morobongo


mengenai pentingnya mengikuti program KB
3. Meminimalisir terjadinya resiko kehamilan pada ibu hamil di Desa
Morobongo
4. Meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai pentingnya
imunisasi pada anak
5. Meningkatkan kesadaran ibu mengenai pentingnya ASI eksklusif
dan meningkatkan prosentase pemberian ASI eksklusif pada bayi
6. Memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita serta
status gizi dengan mengikuti program Posyandu di Desa
Morobongo
7. Meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat mengenai TB paru
dan cara pengobatannya sesuai standar
8. Meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat mengenai
hipertensi dan cara pengobatannya sesuai standar
9. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai bahaya dan
dampak yang ditimbulkan dari merokok
10. Mendorong masyarakat Desa Morobongo untuk menjadi anggota
Jaminan Kesehatan Nasional
11. Meningkatkan pengetahuan mengenai criteria dan syarat air bersih
12. Menigkatkan kesadaran masyarakat mengenai sanitasi lingkungan
di desa Morobongo
13. Memberikan pengetahuan mengenai cara menjaga kebersihan gigi
dan mulut
4

C. KONDISI OBJEKTIF & POTENSI WILAYAH


1. Kondisi Objektif

Desa Morobongo merupakan salah satu dari tiga belas desa di


Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung yang terletak paling Barat dari
Kecamatan Jumo. Desa Morobongo bagian Barat berbatasan dengan
Desa Ngaren bagian Timur berbatasan dengan Desa Karangtejo, bagian
Utara berbatasan dengan Desa Ketitang, bagian Selatan berbatasan
dengan Desa Gandu Wetan . Luas wilayah Desa Morobongo sekitar
154.050 Ha, yang terbagi menjadi 4 Dusun yaitu Dusun Pandean,
Morobongo, Blimbing, dan Pranggonan Nerasi, yang terbagi menjadi 24
Rukun Tetangga. Penduduk di Desa Morobongo menurut Laporan Bulanan
Desa/ Kelurahan pada Bulan Juli 2016 yaitu 780 Kepala Keluarga, 1165
akta nikah, 1195 akta kelahiran dengan 3139 jiwa yang terbagi menjadi
1566 jiwa laki-laki, 1573 jiwa wanita.

Luas tanah sawah/ ladang 128,77 Ha, Perkebunan 0,5 Ha,


permukiman 4050 Ha, jalan sepanjang 10 Km. Sarana pendidikan yang
ada di Desa Morobongo yaitu 1 PAUD, 2 TK, 2 SD, 4 TPQ.. Akses menuju
Desa Morobongo sudah beraspal, jalan di dalam Desa sudah di paving
secara merata dan masih ada beberapa titik yang sedang dalam proses
pengerjaan. Sarana prasarana umum yang terdapat di Desa Morobongo,
4 buah Masjid, 5 buah mushola, 4 buah posyandu dan 1 buah ambulance
desa.
5

Sedangkan kelembagaan Desa Morobongo yaitu 11 BPD, 10


LPMD, 32 PKK, 33 LINMAS, dan 1 Karangtaruna, 2 ORPOL, 2
ORMAS, 12 Kelompok Tani, 1 Kelompok Olahraga, 2 Kelompok
Kesenian.
Mayoritas penduduk Desa Morobongo beragama islam yaitu 3135
jiwa yang beragama Islam dan 6 jiwa beragama Katholik. Sedangkan
dari segi mata pencaharian terdapat 143 jiwa bermata pencaharian
petani, 309 buruh tani, 104 buruh industry, 24 buruh bangunan, 63
pedagang, 16 orang perangkat desa, 33 PNS/ Polri, 18 orang
pensiunan, dan 1016 orang bermatapencaharian lain.
Data awal Januari hingga akhir Juli 2016 tercatat 39 penduduk
meninggal, 1 penduduk pindah, dan 5 angka kelahiran.
2. Potensi Wilayah
Desa Morobongo memiliki potensi wilayah yang lebih menonjol di
area pertanian, terutama pertanian tembakau, cabai, dan sayur-mayur.
Selain itu terdapat beberapa home industri seperti pembuatan batu
bata, makanan ringan seperti berbagai jenis keripik, kerupuk, dan
makanan ringan lainnya.
6

BAB II
PELAKSANAAN

A. Realisasi kegiatan
Impementasi pada program tematik meliputi 4 keluarga yang memiliki resiko
tinggi kesehatan dengan skor di bawah 50% menurut Indeks keluarga sehat.
Intervensi dilakukan secara kolaboratif oleh 1 tim yang terdiri dari berbagai jurusan
yang berbeda dengan cara pendampingan keluarga setiap hari untuk memantau
dan melihat perubahan yang terjadi pada keluarga binaan serta mendorong
keluarga tersebut untuk tetap menjalankan perubahan perbahan positif yang telah
dilakukan selama 2 minggu intervensi. Pendampingan keluarga didasarkan pada
masalah yang terdapat dalam keluarga tersebut dengan indicator dan target
perubahan positif dan terukur. Masalah yang ditangani merupakan masalah
kesehatan yang mencakup 12 indikator kesehatan keluarga.
Di desa Morobongo terdapat 10.8 % keluarga yang tidak sehat, 70.3 %
keluarga pra sejahtera dan 10.8% keluarga yang sehat. Empat keluarga yang
termasuk keluarga tidak sehat sehingga memiliki resiko tinggi diantaranya adalah:
1. Keluarga Ny. Watuni di dusun Morobongo
2. Keluarga Bapak Miftahul Huda di dusun Blimbing
3. Keluarga bapak Sudarto di dusun Pandean
4. Keluarga bapak Suwito di dusun Blimbing

Adapun permasalahan dari masing-masing keluarga beresiko tinggi berbeda


satu sama lain, sehingga dalam penanganan yang diberikan juga berbeda. Berikut
realisasi kegiatan yang sudah dilaksanakan selama 2 minggu program
implementasi

1. Program Tematik
a. Keluarga Ny. Watuni di dusun Morobongo
No Masalah Rencana Waktu Realisasi Penanggung
kesehatan tindakan jawab
1. Hipertensi Pemeriksaaan Jumat, 12 & Terlaksana Erni E
tensi 17 Agustus
2016
Pendidikan Selasa, 9 Terlaksana Henny
Kesehatan Agustus
tentang 2016
penyakit
7

Hipertensi
pada Lansia
Pendidikan Kamis, 11 Terlaksana Candra
Kesehatan agustus
tentang diit 2016
Hipertensi
Memberikan Senin, 15 Terlaksana Rafida dan
contoh bahan Agustus candra
makanan 2016
alternatif
untuk
menurunkan
tensi
2. Tidak Pendidikan Rabu, 16 Terlaksana Erni E
mempunyai kesehatan agustus
jamban mengenai 2016
Jamban

b. Keluarga Bapak Miftahul Huda di dusun Blimbing


No Masalah Rencana Waktu Realisasi Penanggung
kesehatan tindakan jawab
1. Pertumbuhan Pengkajian Minggu , Terlaksana Davi
dan dan 7 Agustus
perkembangan pemeriksaan 2016
balita TB, BB, dan
lila
Pendidikan Selasa, 9 Terlaksana Musdalifah
Kesehatan Agustus
tentang gizi 2016
balita pada
ibu klien
Demonstrasi Selasa, Terlaksana Fara dila S
pembuatan 16
PMT F100 Agustus
2016

c. Keluarga bapak Sudarto di dusun Pandean


No Masalah Rencana Waktu Realisasi Penanggung
kesehatan tindakan jawab
1. Penggunaan Pengkajian Selasa, 9 Terlaksana Titan
jamban dan Agustus
penyuluhan 2016
mengenai
jamban.
8

Pendidikan Jumat 12 Terlaksana Tery


Kesehatan Agustus
tentang 2016
pentingnya
penggunaan
jamban
2 Tidak Motivasi Senin, 15 Terlaksana Dini
mempunyai pembuatan Agustus
JKN JKN untuk 2016
keluarga

d. Keluarga bapak Suwito di dusun Blimbing


No Masalah Rencana Waktu Realisasi Penanggung
kesehatan tindakan jawab
1. Hipertensi Pengkajian 9,12,16, Terlaksana Faradila
Tensi 20 Santi
Agustus
2016
Pendidikan Jumat 12 Terlaksana Rizka
Kesehatan Agustus
tentang 2016
Pemenuhan
Gizi Pada
Lansia
Pendidikan Sabtu, 13 Terlaksana Rafida
Kesehatan Agustus
tentang 2016
penyakit
Hipertensi
dan
penekanan
kepatuhan
untuk berobat
pada Lansia
Pendidikan Minggu, Terlaksana Rizka
Kesehatan 14
tentang diit Agustus
Hipertensi 2016
Memberikan Senin 15 Terlaksana Musdalifah
alternatif Agustus
contoh bahan 2016
makanan
untuk
9

menurunkan
tensi
2 Pengunaan Pendidikan Selasa, Terlaksana Henny
KB pada kesehatan 16
keluarga mengenai Agustus
Program KB 2016
Pendidikan Rabu, 17 Terlaksana Musdalifah
kesehatan Agustus
mengenai Gizi 2016
Seimbang
untuk
Keluarga
2 Tidak Peningkatan Kamis, 18 Terlaksana Faradila
mempunyai Pengetahuan Agustus
JKN mengenai 2016
Program JKN
(Jaminan
Kesehatan
Nasional)
3 Penggunaan Pendidikan Jumat 19 Terlaksana Ika
jamban kesehatan Agustus
keluarga mengenai 2016
Jamban
10

2. Program Non Tematik


No Masalah Rencana tindakan Waktu Realisasi Penanggung jawab
kesehatan
1. Lingkungan  Sosialisasi di 2 dusun, yaitu  Senin, 8 agustus 2016 Terlaksana Davi, Ndanda
sanitasi morobongo dan pandean (perubahan  Selasa 9 agustus 2016
yang kurang mainset)
terutama  Selasa, 16 Agustus 2016
pengolahan  Pemberian sarana pengumpulan
sampah sampah (karung)
Untuk setiap rumah 2 karung (±150 +
tidak adanya ±200= ±350 rumah) x 2 = ± 700 Terlaksana
sarana karung
penampung
sampah  Peningkatan pelayanan dan
sementara penggunaan sarana prasarana untuk
pengelolaan sampah
(pekerja & APO)  Koordinasi dengan KSM
Minggu, 7 Agustus 2016
 Koordinasi dengan SKPD terkait (malam)

Terlaksana
 Minggu kedua setelah
seluruh Desa Lokasi PKN
IPC selesai mengadakan
MMD & rapat koordinasi
antardesa
11

Tidak
terlaksana
2 Penggunaan  Sosialisasi penggunaan jamban  Senin, 8 agustus 2016 Terlaksana Ika , titan
jamban (pemicuan) + media poster, leaflet  Selasa 9 agustus 2016
umum & malam @rumah kadus
keluarga  Pengaliran air ke jamban umum pandean dan morobongo
untuk memaksimalkan
penggunaannya
(rekomendasi untuk masuk ke
APBDES)

3 Penderita  Mengadakan perkumpulan lansia  Kamis 11 Agustus 2016 Terlaksana Fara dila S, davi
Hipertensi guna pemberian pelayanan (tensi), didusun pranggonan
Kesehatan timbang tinggi dan pengobatan di nerasi
lansia ketiga dusun, pandean, morobongo,  Minggu, 14 Agustus 2016
pranggongan. (digabung dengan didusun pandean
kegiatan lain seperti posyandu balita/  Senin, 15 Agustus 2016 di
disiarkan di mushola) Morobongo

 Koordinasi dengan puskesmas


kecamatan jumo dengan membuat  Selasa 9 Agustus 2016 Terlaksana
permohonan surat tenaga medis dan
obat-obatan
4 PHBS anak  Penyuluhan mengenai kesehatan gigi  Sabtu 13 Agustus 2016 Terlaksana Dini, Titan
usia 4-12 dan mulut serta cuci tangan di TK
tahun
12

 Penyuluhan mengenai kesehatan gigi


dan mulut serta cuci tangan di SD  Sabtu, 20 Agustus 2016 Terlaksana

5 Kesehatan  Posyandu anak balita  3 Agustus 2016 di Terlaksana Henny, Fara


anak balita blimbing
 Kamis, 11 Agustus 2016
di pranggonan nerasi
 Sabtu, 13 Agustus 2016
di pandean
 Senin, 15 Agustus 2016
di Morobongo
6 Perilaku  Penyuluhan mengenai kesehatan  Selasa, 9 Agustus 2016 Terlaksana Musdalifah, Erni
sehat di gigi, hipertensi dan tanaman toga
lingkungan pada ibu-ibu dasa wisma di
pranggonan nerasi
 Penanaman toga dipekarangan se  Minggu, 19 Agustus 2016
Terlaksana
dusun pranggonan nerasi

7 Kesehatan  Sosialisasi mengenai pencegahan  Senin, 15 Agustus 2016 Terlaksana Rizka, Tery
remaja Narkoba pada remaja
 Koordinasi dengan kapolsek
kecamatan Jumo  Minggu, 7 Agustus 2016
8 Cek tensi  Melakukan cek tensi dan konseling  Setiap hari Terlaksana Erni, Ndanda
dan kesehatan
konsultasi
kesehatan
gratis
13

3. Program Fakultatif
No Masalah Waktu Realisasi Penanggung
kesehatan jawab
1. Pendampingan 
Kamis, 4 Agustus Terlaksana Davi,
lomba kader 2016 di UPT Ndanda
PAUD kabupaten
Temanggung
2 Pendampingan  Mulai hari Jumat 5 Terlaksana Ika , titan
latihan dan Agustus 2016 sampai
lomba poco- hari Rabu 9 Agustus
poco 2016

3 Mengikuti  Sabtu, 6 Agustus 2016 Terlaksana Fara dila S,


Pengajian di di salah satu rumah davi
dusun blimbing warga
Memberikan materi
penyuluhan tanaman
toga dan kesehatan gigi
4 Mengikuti  Selasa, 9 Agustus 2016 Terlaksana Dini, Titan
arisan di di posyandu delima
dusun Memberian materi
Pranggonan penyuluhan hioertensi
Nerasi dan tensi gratis

5 Mengikuti  Selasa , 9 Agustus Terlaksana Henny, Fara


pengajian di 2016 di salah satu
dusun Nerasi rumah warga

6 Mendampingi  Setiap 3 kali satu Terlaksana Musdalifah,


dan melatih minggu di dusun Erni
anak – anak pranggonan nerasi,
TPQ blimbing, Morobongo
7 Pendampingan  Setiap 3 ali seminggu Terlaksana Rizka, Tery
belajar disetiap dusun

8 Mengikuti  Rabu, 10 Agustus 2016 Terlaksana Erni,


pengajian di di salah satu rumah Ndanda
dusun warga
Pranggonan
9 Lomba  Minggu, 14 Agustus Terlaksana Davi,
perayaan HUT 2016 di lapangan Ndanda
RI di
pranggonan
nerasi
10 Perayaan HUT  Rabu, 17 Agustus 2016 Terlaksana Ika , titan
RI di dusun Pranggonan
Nerasi
14

B. Faktor pendukung dan penghambat


Kegiatan program implementasi yang dilaksanakan tidak terlepas dari faktor
pendukung dan penghambat, diantaranya ada beberapa aspek yang dapat dilihat
kaji seperti keadaan lokasi, dana, waktu, sarana dan prasarana, serta sumber
daya yang ada di desa Morobongo. Berikut faktor pendukung dan penghambat
selama program intervensi dilakukan
1. Program tematik
 Faktor Pendukung
a. Lokasi
- Rumah warga yang berdekatan sehingga mudah di jangkau oleh
mahasiswa PKN dan memudahkan dalam assessment
b. Waktu
- Sebagian besar keluarga binaan berada di rumah selama 24 jam
sehingga memudahkan dalam pelaksanaan intervensi program
c. Dana
- Sebagian keluarga binaan sudah termasuk dalam kriteria
keluarga mampu sehingga dalam intervensi dapat di ajak bekerja
sama dengan baik dan hanya perlu memberikan dorongan dan
motivasi untuk memperbaiki status kesehatannya melalui
sosialisasi
d. Sumber daya
- Keluarga binaan mendukung dengan adanya intervensi yang
diberikan dan terbuka kepada mahasiswa sehingga memudahkan
dalam berkoordinasi dan berkomunikasi
 Faktor penghambat
a. Waktu
- Bertepatan dengan adanya panen raya bulan Agustus di desa
Morobongo sehingg keluarga menjadi lebih sibuk
b. Dana
- Keluarga binaan rata-rata masih belum memandang kesehatan
sebagai masalah yang penting sehingga keluarga menggunakan
dana lebih banyak untuk keperluan rumah tangga lainnya
c. Sumber daya
- Keluarga binaan rata-rata memiliki pengetahuan yang rendah dan
bahasa yang berbeda serta masih mempercayai mitos-mitos
15

sehingga perlu adanya kerja keras yang lebih dalam


berkomunikasi agar keluarga dapat memahami saran yang
mahasiswa berikan
2. Program non tematik
 Faktor Pendukung
a. Lokasi
- Desa moroobongo terletak di area yang cukup terjangkau bagi
masyarakat dan berada pada lereng gunung sehingga
mempunyai udara yang sejuk dan tidak terlalu panas
- Mempunyai akses jalan yang cukup mudah karena sebagian
besar jalan sudah di aspal
- Jarak rumah satu dengan yang lain di desa Morobongo dekat dan
mudah dijangkau sehingga mudah dalam mencari alamat pada
saat pengkajian data
- Jalanan didesa tidak padat sehingga dapat memaksimalkan
waktu untuk setiap program yang dijalankan
- Lokasi desa dekat dengan kota Ngadirejo dan pelayanan
kesehatan sehingga mudah dalam mencari bahan untuk kegiatan
b. Dana
- Adanya bantuan dana dari APBDES untuk pelaksanaan program
sanitasi berbasis lingkungan di dusun Morobongo dan Pandean
- Adanya bantuan dari kampus Poltekkes Semarang
c. Sarana dan prasarana
- Adanya sarana seperti printer di balai desa yang dapat digunakan
untuk kebutuhan KKN
- Rumah kepala dusun untuk mengadakan sosialisai berbasis
lingkungan
- Terdapat satu posyandu yang aktif untuk setiap dusun dan
posyandu lansia didusun blimbing sehingga mempermudh
mahasiswa untuk mengadakan perkumpulan didesa Moorbongo
- Terdapat puskesmas pembantu didesa morobongo dan
puskesmas di kecamatan jumo untuk mencari data surveilans
- Terdapat tempat pengolahan sampah yang merupakan sarana
pendukung yang baik untuk program pemberian sarana
penampungan sampah sementara
16

- Adanya PAUD, TK, dan SD di desa Morobongo sehingga


mendukung untuk melakukan sosialisasi kesehan di lingkup
pendidikan
- Adanya kegiatan rutin disetiap dusun seperti arisan ibu-ibu PKK,
dan pengajian/yasinan sehingga mudah dalam pengumpulan
masa untuk kegiatan sosialisasi kesehatan
d. Sumber daya
- Partisiasi masyarakat yang positif dan antusias, terhadap
kegiatan dari mahasiswa PKN
- Adanya organisasi karang taruna sehingga mudah untuk diajak
bekerja sama untuk pengadaan sosialisasi Narkoba
- Perangkat desa yang aktif dan terbuka serta memberikan
dukungan pada setiap kegiatan yang di selenggarakan
mahasiswa PKN
- Adanya bidan desa yang ramah dan terbuka sehingga dalam
pencarian data surveilans berjalan dengan lancer
- Adanya Kader posyandu dan PAUD yang aktif untuk mendukung
dan membantu setiap program yang akan dilaksanakan
- Peran peserta sosialisasi seperti anak TK dan SD yang sangat
antusias dengan kegiatan mahasiswa PKN
 Faktor penghambat
a. Lokasi
- Desa morobongo terbagi menjadi 4 dusun yaitu blimbing,
pandean, morobongo dan pranggonan nerasi. Untuk dusun
pranggonan nerasi letaknya lebih jauh dan harus melewati sawah
sehingga membutuhkan waktu untuk sampai didesa tersebut dan
tidak dapat mengadakan kegiatan sampai malam karena jarak
dan kondisi yang tidak memungkinkan
b. Waktu
- Mayoritas masyarakat di desa Morobongo bekerja sebagai
petani dan swasta sehingga untuk pengadakan sosialisasi dan
mengumpulkan warga hanya bisa dilakukan malam hari
- Dipagi dan siang hari jarang ada warga yang dirumah karena
bertani
c. Dana
17

- Subsidi dana yang diberikan masih belum mencukupi untuk


kebutuhan program sehingga mahasiswa PKN masih
mengeluarkan dana untuk pelaksanaan
- Tuntutan dari masyarakat desa banyak mengenai masalah
sarana jamban keluarga dan sampah
d. Sarana dan prasarana
- Pembelian karung untuk penyediaan sarana penampungan
sampah masih harus ke luar desa dan banding harga sehingga
tidak dapat di berikan dengan cepat
- Balai desa hanya sampai jam 14.00 sehingga untuk ngeprint
berkas yang dibutuhkan harus pagi
e. Sumber daya
- Koordinasi dengan ketua karang taruna dalam penyelenggaraan
sosialisasi anti narkoba sedikit susah kerena beliau sibuk
- Setiap pengadaan kegiatan sosialisai harus berkoordinasi
dengan semua pihak sehingga memakan waktu yang cukup lama
untuk mengambil kaputusan yang tepat karena tidak semua
perangkat di rumah setiap saat
3. Program fakultatif
 Faktor pendukung
a. Waktu
- Jadwal kegiatan yang diadakan oleh masyarakat dapat di
sesuaikan dengan jadwal kegiatan dari mahasiswa PKN
b. Dana
- Setiap kegiatan yang diadakan oleh desa sebagian besar
menggunakan dana dari masyarakat
c. Sumber daya
- Masyarakat yang aktif berkoordinasi dengan mahaisiswa PKN
IPC agar membantu setiap pelaksanaan kegiatan yang didakan
oleh desa seperti mendampingi lomba kader PAUD,
mendampingi lomba poco-poco dan lomba untuk merayakan HUT
RI di desa pranggonan nerasi.
 Faktor penghambat
a. Waktu
18

- Permintaan dari desa yang mendadak menyebabkan pengaturan


jadwal berbenturan dengan jadwal lain
C. Manfaat dan dampak pelaksanaan program didalam keluarga dan
masyarakat
1. Program tematik
Setelah dua minggu melakukan intervensi pada keluarga binaan yang
beresiko tinggi kesehatan ddi desa Morobongo, dapat memberikan manfaat
diantaranya adalah :
 Keluarga binaan dapat mengetahui status dan masalah kesehatan yang
ada di keluarganya sendiri
 Memantau masalah kesehatan yang berada pada keluarga binaan yang
memiliki resiko tinggi agar mencapai derajat kesehatan yang sesuai
dengan standar
 Menanggulangi masalah kesehatan yang berada pada keluarga binaan
yang memiliki resiko tinggi agar mencapai derajat kesehatan yang sesuai
dengan standar
 Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran keluarga akan pentingya
kesehatan di dalam keluarga baik kesehatan fisik maupun kesehatan
lingkungan
 Merubah pola hidup dan pola pikir keluarga dalam bidang kesehatan
terutama kesehatan di dalam keluarga

Sedangkan dampak dari program yang diadakan adalah sebagai berikut :

 Adanya perubahan pengetahuan keluarga mengenai masalah


kesehatan yang harus di tangani
 Adanya kemauan untuk merubah kebiasaan hidup yang semula tidak
peduli dengan kesehatan menjadi peduli dengan kesehatan
 Adanya kemauan untuk peduli terhadap lingkungan di sekitar keluarga
2. Program non tematik
Manfaat dari pelaksanaan program non tematik PKN IPC yang berada di
desa Morobongo yaitu :
 Memberikan gambaran status kesehatan keseluruhan masyarakat di
desa morobongo yang mencakup 12 indikator kesehatan
19

 Meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya menjaga kesehatan


mayarakat terutama kesehatan lingkungan yang menjadi masalah utama
di desa Morobongo
 Meningkatkan pemahaman akan kesehatan, baik kesehatan lingkungan,
kesehatan fisik, maupun kesehatan keluarga
 Meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan terutama dalam
hal kesehatan lingkungan yaitu penanganan dan pengelolaan sampah
 Merubah pola pikir masyarakat yang semula tidak mengerti menjadi
mengerti dengan adanya sosialisasi yang dilakukan mahasiswa, baik
sosialisasi berbasis lingkungan, sosisialisasi penanganan hipertensi,
sosialisasi narkoba, dan sosialisasi kesehatan anak
 Meningkatkan kepedulian terhadap sesama masyarakat di desa
Moobongo terutama untuk menjaga lingkungan dalam rangka
pencegahan penyakit tidak menular (hiprtensi) maupun penyakit menular
(TBC)
 Meningkatkan ketrampilan kader posyandu dalam memantau
pertumbuhan dan perkembangan balita yang ada di desa Morobongo
 Meningkatkan kepedulian masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan
lingkungan baik lingkungan masyarakat maupun keluarga.

Sedangkan dampak dari program non tematik di desa Morobongo adalah :

 Adanya perubahan pola pikir masyarakat yang semula tidak paham


menjadi paham mengenai pentingnya masalah kesehatan
 Adanya kemauan untuk merubah kebiasaan hidup yang semula tidak
peduli dengan kesehatan menjadi peduli dengan kesehatan terutama
dalam hal pengelolaan sampah
 Adanya peningkatan pengetahuan mengenai penyakit tidak menular yaitu
hipertensi
 Adanya perubahan sikap masyarakat dalam masalah sampah yang
semula membuang sampah di sembarang tempat menjadi lebih peduli
dengan membuang sampah pada tempatnya yaitu pada kandi-kandi yang
disediakan oleh poltekkes
3. Program fakultatif
Manfaat dari pelaksanaan program fakultatif PKN IPC yang berada di desa
Morobongo yaitu :
20

 Meningkatkan kepedulian dan kerja sama antar warga masyarakat desa


morobongo dan menjaga kekompakan dalam mengatasi setiap masalah
yang ada di desa
 Membantu masyarakat dalam berkoordinasi antara perangkat desa
dengan perangkat kesehatan, perangkat kesehatan dengan warga,
perangkat desa dengan warga dan warga satu dengan warga lainnya

Sedangkan dampak dari program fakultatif di desa Morobongo


adalah warga dapat bekerja sama dan saling toleransi dalam bermasyarakat

D. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut


1. Program tematik
Dari intervensi yang dilakukan selama 2 minggu, hasil pencapaian program
dapat dilihat seperti berikut ini :
a. Keluarga Ny. Watuni di dusun Morobongo
Masalah kesehatan yang dikaji mengenai hipertensi dan penggunaan
jamban. Hasil dari tindakan yang dilakukan untuk menangani masalah
tersebut adalah sebagai berikut :
1) Pemeriksaan tensi yang dilakukan setiap 5 hari sekali yaitu pada hari
jumat dan rabu (12 dan 17 agustus 2016). Pada hari 1 TD: 160/100
mmHg dan pada kunjungan terakhir ke 2 TD menjadi 140/100.
2) Pendidikan kesehatan mengenai penyakit hipertensi, diit hipertensi dan
memberikan contoh alternatif bahan makanan untuk penderita
hipertensi pada lansia dilakukan selama 3 kali dalam 2 minggu. Metode
yang digunakan adalah ceramah dan Tanya jawab sedangkan media
yang dipakai adalah leaflet. Pada kunjungan terakhir klien dapat
mengelola diit hipertensinya sendiri dan dapat menyebutkan alternatif
bahan makanan untuk penderita hipertensi dengan metode recall 1 x
24 jam
3) Pendidikan kesehatan mengenai jamban yang dilakukan satu kali
dalam 2 minggu dengan metode ceramah dan Tanya jawab sedangkan
media yang dipakai adalah leaflet. Pada kunjungan terakhir klien sudah
mengetahui pentingnya jamban sehat.
21

b. Keluarga bapak Miftahul Huda


Masalah kesehatan yang dikaji mengenai pertumbuhan dan
perkembangan anak balita. Hasil dari tindakan yang dilakukan untuk
menanganinya adalah sebagai berikut :
1) Pengkajian dan pemeriksaan TB, BB dan lila balita dilakukan selama 2
minggu sekali dengan metode pengukuran antropometri dan media
timbnagan dan microtoa. Pada kunjungan pertama hasil pengukuran
klien Riza TB 88 cm, BB 10,5 kg, Lila 13,5 cm. Rizky TB 85 cm, BB 9,7
kg, Lila = 12,9 cm sedangkan pada kunjungan ke dua hasil pengukuran klien
Riza TB 88 cm, BB 11,5 kg, Lila 13,5 cm. Rizky TB 85 cm, BB 10,7 kg,
Lila = 12,9 cm
2) Pendidikan kesehatan tentang gizi balita pada ibu klien dilakukan satu
kali dengan metode ceramah dan media leaflet. Sebelumnya klien
hanya memberikan makan pada balita sesuai dengan keinginan balita
dan hanya diberikan energy sebesar 600 kkal/hari (metode recall 1x24
jam) namun setelah diberi sosialisasi mengenai gizi seimbang, pada
kunjungan terakhir klien dapat memenuhi gizi seimbang balita energy
diberikan sebesar 950 kkal (metode recall 1x24 jam)
3) Demonstrasi pembuatan PMT dilakukan satu kali dalam 2 minggu, klien
sebelumnya sudah pernah mendapatkan sosialisasi dan membuat
PMT balita gizi buruk yaitu f100 tetapi karena jarang di praktekkan
menjadi lupa, maka dari itu dengan adanya praktik langsung
pembuatan PMT f100 klien menjadi ingat dan dapat lebih terampil
dalam pembuatan PMT pemulihan yaitu F100.

c. Keluarga bapak Sudarto di dusun Pandean


Masalah kesehatan yang ada di keluarga bapak sudarto adalah
penggunaan jamban dan tidak mempunyai JKN. Hasil dari tindakan untuk
menangani masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1) Pengkajian dan penyuluhan mengenai jamban sehat dilakukan sekali
dalam dua minggu sehingga di akhir pelaksaan intervensi klien sudah
dapat menjelaskan mengenai pentingnya jamban keluarga
2) Pendidikan kesehatan mengenai pentingnya penggunaan jamban
dilakukan satu kali dalam dua minggu, diakhir pelaksanaan internvensi
22

klien mempunyai keinginan untuk segera membuat jamban keluarga


sendiri
3) Motivasi pembuatan JKN untuk keluarga dilakukan 1 kali dalam 2
minggu, dan di akhir pelaksanaan intervensi klien yang semula tidak
sadar mengenai pentingnya JKN menjadi memiliki kemauan untuk
membuat JKN keluarga

d. Keluarga bapak Suwito di dusun Blimbing


Masalah kesehatan yang ada di keluarga bapak suwito adalah hipertensi,
penggunaan KB pada keluarga, penggunaan jamban dan tidak mempunyai
JKN. Hasil dari tindakan untuk menangani masalah tersebut adalah
sebagai berikut :
1) Memantau tensi klien secara berkala hingga terjadi penurunan tensi
hingga mencapai batas normal dilakukan 3 kali selama dua minggu,
kunjungan pertama 160/100 mmHg, kunjungan ke dua 150/100 mmHg
dan kunjungan terakhir 150/80 mmHg.
2) Pendidikan kesehatan tentang pemenuhan gizi pada lansia dilakukan
satu kali dalam 2 minggu dengan metode leaflet dan ceramah, pada
kunjungan terakhir keluarga dapat menerapkan pola gizi yang
seimbang pada usia lansia
3) Pendidikan Kesehatan tentang penyakit Hipertensi dan penekanan
kepatuhan untuk berobat pada Lansia dilakukan satu kali dalam 2
minggu dengan metode ceramah dan leaflet, sebelumnya klien tidak
patuh meminum obat secara teratur setelah kunjungan terakhir klien
dapat menyebutkan kembali tentang hipertensi, tanda , gejalanya, dan
patuh mengkonsumsi obat secara rutin
4) Pendidikan Kesehatan tentang diit Hipertensi dilakukan satu kali dalam
2 minggu dengan metode leaflet, sebelumnya klien memakan semua
makanan setelah kunjungan terakhir Klien patuh pada diit makanan
penderita Hipertensi , meliputi makanan yang disarankan dan makanan
yang harus dihindari
5) Memberikan alternatif contoh bahan makanan untuk menurunkan tensi
dilakukan 1 kali dalam 2 minggu dengan metode ceramah dan leaflet
serta food model, sebelumnya klien tidak mengetahui bahan makanan
23

apa yang tidak boleh dikonsumsi setelah kunjungan terakhir terjadi


pennurunan tekanan darah secara bertahap pada klien
6) Pendidikan kesehatan mengenai Program KB dilakukan 1 kali dalam 2
minggu, sebelumnya keluarga belum mengikuti program KB setelah
diberikan sosialisasi klien berkeinginan untuk melakukan program KB
7) Pendidikan kesehatan mengenai Gizi Seimbang untuk Keluarga
dilakukan 1 kali dalam 2 minggu, sebelumnya klien belum menerapkan
gizi seimbang setelah diberikan pendidikan gizi klien merasa kesulitan
dalam menerapkan pola gizi seimbang dalam keluarga
8) Peningkatan Pengetahuan mengenai Program JKN (Jaminan
Kesehatan Nasional) dilakukan 1 kali dalam 2 minggu, sebelumnya
klien tidak mempunyai JKN setelah diberikan pengetahuan mengenai
JKN keluarga mempunyai keinginan dan kemauan untuk mendaftar
menjadi anggota JKN
24

2. Program non tematik


Dari intervensi yang dilakukan selama 2 minggu, hasil pencapaian program dapat dilihat seperti berikut ini :
No Masalah Tindakan Waktu Hasil yang dicapai Rencana tindak lanjut
kesehatan pelaksanaan
1 Lingkungan Sosialisasi di 2 dusun, Senin, 8 Peningkatan pengetahuan Perubahan perilaku pada
sanitasi yang yaitu morobongo dan agustus dan kesadaran pada masyarakat dusun pandean
kurang pandean (perubahan 2016, Masyarakat dusun pandean dan morobongo
terutama mainset) selasa 9 dan morobongo
pengolahan agustus
sampah 2016

2 Tidak adanya Pemberian sarana Rabu, 10 Pemberian 2 buah kandi per Kandi yang diberikan akan
sarana pengumpulan sampah Agustus rumah di dusun Morobongo dijadikan sarana
penampung (karung) Untuk setiap 2016 sebanyak 470 buah dan pembuangan sampah
sampah rumah 2 karung (±150 dusun pandean sebanyak sementara ditiap rumah
sementara + ±200= ±350 rumah) 150 buah sebelum diangkut ke TPA
x 2 = ± 700 karung
Peningkatan Minggu, 7 Rencana penambahan Penambahan tenaga masing
pelayanan dan Agustus tenaga untuk pengangkut masing 1 orang untuk
penggunaan sarana 2016 sampah untuk desa mengangkut sampah didesa
prasarana untuk (malam) morobongo dan desa morobongo dan pandean
pengelolaan sampah pandean
(pekerja & APO)
3 Penggunaan Sosialisasi Senin, 8 Adanya peningkatan Masyarakat dianjurkan
jamban umum penggunaan jamban Agustus pengetahuan dan kesadaran membuang sampah pada
& keluarga 2016 mengenai sampah pada tempatnya dan memisahkan
25

(pemicuan) + media masyarakat desa pandean sampah organic dan


poster, leaflet dan morobongo anorganik

Pengaliran air ke Pengaliran air ke jamban Pengaliran air akan di


jamban umum untuk umum sudah masuk ke laksanakan tahun 2017
memaksimalkan rencana APBDES
penggunaannya Morobongo
(rekomendasi untuk
masuk ke APBDES)
4 Penderita Mengadakan 11 Agustus Adanya pemeriksaan Adanya perkumpulan lansia
Hipertensi perkumpulan lansia 2016 kesehatan lansia dan posyandu lansia di
Kesehatan guna pemberian didusun (pengukuran TB, BB, tensi masing masing dusun di
lansia pelayanan (tensi), pranggonan darah dan senam lansia morobongo setiap bulannya
timbang tinggi dan nerasi serta konsultasi kesehatan
pengobatan di ketiga 14 Agustus lansia) bersamaan dengan
dusun, pandean, 2016 posyandu balita di masing
morobongo, didusun masing dusun
pranggongan pandean
15 Agustus
2016 di
Morobongo

Koordinasi dengan Senin, 9 Adanya bantuan obat obatan Adanya bantuan obat-obatan
puskesmas Agustus dari puskesmas untuk untuk pemeriksaan
kecamatan jumo 2016 pemeriksaan kesehatan kesehatan lansia setiap
dengan membuat lansia, gratis bagi lansia bulannya
permohonan surat yang memiliki JKN dan
26

tenaga medis dan membayar Rp. 5000,- yang


obat-obatan tidak memiliki JKN
5 PHBS anak Penyuluhan mengenai Sabtu 13 Adanya peningkatan Kesadaran dan kebiasaan
usia 4-12 tahun kesehatan gigi dan Agustus pengetahuan mengenai menggosok gigi dan cuci
mulut serta cuci 2016 kesehatan gigi dan cuci tangan setiap hari di TK
tangan di TK tangan pada anak usia dini
Penyuluhan mengenai Sabtu, 20 Adanya peningkatan Kesadaran dan kebiasaan
kesehatan gigi dan Agustus pengetahuan mengenai menggosok gigi dan cuci
mulut serta cuci 2016 kesehatan gigi dan cuci tangan setiap hari di SD
tangan di SD tangan pada anak SD
Penyuluhan mengenai Sabtu, 20 Adanya peningkatan Kesadaran dan kebiasaan
sarapan sehat di SD Agustus pengetahuan mengenai sarapan sehat setiap hari di
2016 sarapan sehat pada anak SD
SD
6 Kesehatan Posyandu anak balita 1 bulan 4 Pemantauan pertumbuhan Posyandu balita setiap bulan
anak balita kali dan perkembangan balita di setiap dusun
setiap bulan di setiap dusun
7 Perilaku sehat Penyuluhan mengenai Selasa, 9 Peningkatan pengetahuan Penanaman toga di setiap
di lingkungan kesehatan gigi, Agustus ibu-ibu PKK mengenai pekarangan rumah dusun
hipertensi dan 2016 hipertensi dan kesehatan pranggonan nerasi
tanaman toga pada gigi dan kemauan untuk
ibu-ibu dasa wisma di menanam toga
pranggonan nerasi
8 Kesehatan Sosialisasi mengenai Sabtu, 13 Peningkatan pengetahuan Pencegahan narkoba pada
remaja pencegahan Narkoba Agustus mengenai bahaya narkoba remaja di desa morobongo
pada remaja 2016 dan upaya pencegahan
27

penggunaan narkoba pada


remaja di desa morobongo
yang dihadiri oleh bapak
Wakil Bupati kabupaten
temanggung dengan
pemateri dari BNN
kabupaten Temanggung
Koordinasi dengan Minggu, 7 Kerjasama dan adanya Kerjasama dan hubungan
kapolsek kecamatan Agustus dukungan pencegahan baik dengan pemerintah
Jumo 2016 narkoba di desa morobongo kecamatan

3. Program Fakultatif
Dari intervensi yang dilakukan selama 2 minggu, hasil pencapaian program dapat dilihat seperti berikut ini :
No Kegiatan Waktu pelaksanaan Hasil yang dicapai Rencana tindak lanjut
Tindakan
1 Pendampingan lomba kader Kamis, 4 Agustus 2016 Kader PAUD mendapat Lomba kader PAUD ditingkat
PAUD di UPT kabupaten juara lomba mendongeng kabupaten setiap tahun
Temanggung dan menari di tingkat
kabupaten
2 Pendampingan latihan dan Mulai hari Jumat 5 Ibu-ibu PKK desa Pengadaan lomba setiap
lomba poco-poco Agustus 2016 sampai Morobongo mendapat juara tahun untuk memperingati
hari Rabu 9 Agustus 3 lomba poco-poco di HUT RI dikecamatan
2016
kecamatan
28

3 Mengikuti Pengajian di Sabtu, 6 Agustus 2016 Menjalin silaturahmi dengan Menjalin hubungan baik
dusun blimbing di salah satu rumah masyarakat desa dengan masyarakat desa
warga morobongo terutama dusun morobongo
belimbing
4 Mengikuti arisan di dusun Selasa, 9 Agustus 2016 Menjalin silaturahmi dengan Menjalin hubungan baik
Pranggonan Nerasi di posyandu delima masyarakat dusun dengan masyarakat desa
Memberian materi pranggonan nerasi dan morobongo
penyuluhan hipertensi
pengecekan tensi darah
dan tensi gratis
serta peningkatan
pengetahuan mengenai
hipertensi pada ibu-ibu PKK
5 Mengikuti pengajian di Selasa , 9 Agustus 2016 Silaturahmi dengan ibu Menjalin hubungan baik
dusun Nerasi di salah satu rumah pengajian di dusun nerasi dengan masyarakat desa
warga Morobongo
6 Mendampingi dan melatih Setiap 3 kali satu Silaturahmi dan Menjalin hubungan baik
anak – anak TPQ minggu di dusun mengajarkan mengaji dengan masyarakat desa
pranggonan nerasi, dengan anak-anak TPQ di Morobongo
blimbing, Morobongo
setiap dusun
7 Pendampingan belajar Setiap 3 ali seminggu Silaturahmi dan Menjalin hubungan baik
disetiap dusun mengajarkan belajar pada dengan masyarakat desa
anak anak desa Morobongo Morobongo
8 Mengikuti pengajian di Rabu, 10 Agustus 2016 Silaturahmi dengan ibu Menjalin hubungan baik
dusun Pranggonan di salah satu rumah pengajian di dusun dengan masyarakat desa
warga pranggonan Morobongo
29

9 Lomba perayaan HUT RI di Minggu, 14 Agustus Mengeratkan kerja sama Menjalin hubungan baik dan
pranggonan nerasi 2016 di lapangan dan gotong royong serta mengeratkan kerjasama
toleransi sesama warga dengan masyarakat desa
Morobongo
10 Perayaan HUT RI Rabu, 17 Agustus 2016 Mengeratkan kerja sama Menjalin hubungan baik dan
di dusun Pranggonan dan gotong royong serta mengeratkan kerjasama
Nerasi toleransi sesama warga dengan masyarakat desa
Morobongo
30

E. Evaluasi kegiatan
1. Evaluasi Peserta
Peserta yang menjadi partisipator dalam program Kegiatan Tematik
yaitu warga desa Morobongo. Masyarakat yang termasuk dalam kategori
keluarga tidak sehat, diintervensi untuk menyelesaikan masalah dalam
bidang kesehatan. Masyarakat yang menjadi responden one team one
familly sangat antusias dan aktif berpartisipasi terhadap intervensi program
kesehatan dari masing- masing keluarga.
Sedangkan kegiatan Program Non-Tematik meliputi sosialisasi
sanitasi berbasis lingkungan, pengadaan penampungan sampah
sementara, sosialisasi jamban keluarga, sosialisasi hipertensi pada lansia,
PHBS pada anak usia 4-12 tahun, kesehatan anak balita, perilaku sehat di
lingkungan, kesehatan remaja, cek tensi dan konsultasi kesehatan gratis
diikuti oleh warga masyarakat desa Morobongo. Secara keseluruhan, dari
pelaksanaan penyuluhan yang dilakukan, dapat disimpulkan jika peserta
yang hadir mencapai target sebesar 90%. Ini menandakan jika partisipasi
dan antusias peserta terhadap pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang
lakukan yaitu tergolong Sangat Baik.
2. Evaluasi Pemateri
Pengisi materi yang memberikan materi kegiatan Tematik sesuai
dengan penyelesaian prioritas masalah di masing-masing keluarga. Untuk
pemateri yang memberikan materi program Non-Tematik sudah sesuai
dengan SAP yang telah direncanakan. Secara keseluruhan pemateri
memberikan materi tematik dan non tematik semua berjalan dengan
lancar.
3. Evaluasi Pelaksanaan
Untuk program tematik pelaksanaan berjalan dengan lancar sesuai
dengan kesepakatan bersama antara keluarga dan team PKN-IPC.
Sedangkan untuk pelaksanaan program non tematik juga berjalan
dengan lancar sesuai dengan program yang sudah direncanakan bersama.
Pelaksanaan program Program Fakultatif meliputi pendampingan
lomba kader PAUD, Pendampingan latihan dan lomba poco-poco,
Mengikuti Pengajian di dusun blimbing, Mengikuti arisan di dusun
Pranggonan Nerasi, Mengikuti pengajian di dusun Nerasi, Mendampingi
dan melatih anak – anak TPQ, Pendampingan belajar, Mengikuti pengajian
31

di dusun Pranggonan, Lomba perayaan HUT RI di pranggonan nerasi, dan


Perayaan HUT RI dalam pelaksanaannya berlangsung dengan lancar dan
sukses.
32

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Program PKN-IPC Poltekkes Kemenkes Semarang 2016 merupakan program
yang mengkolaborasikan berbagai disiplin ilmu dan sekaligus sebagai wahana
pemberdayaan kesehatan keluarga yang direncanakan dan dilaksanakan secara
sistematis dan terpadu berdasarkan permasalahan yang digali dari keluarga,
dirumuskan dan dilaksanakan bersama keluarga. Program PKN-IPC Poltekkes
Kemenkes Semarang dengan tema “Pemberdayaan keluarga-One time One
family” merupakan bentuk perwujudan visi dan misi Poltekkes Semarang dalam
menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya dibidang pengabdian
masyarakat.
Pelaksanaan program PKN IPC ini dilaksanakan di Desa Morobongo
Kecamatan Jumo yang yang terletak di kabupaten Temanggung dengan jangka
waktu pelaksanaan berlangsung selama 23 hari di Lapangan sejak tangga 1-23
Agustus 2016. Desa Morobongo terdiri dari 4 dusun yaitu dusun Blimbing, dusun
Pandean, dusun Morobongo dan dusun Pranggonan Nerasi. Jumlah penduduk di
desa Morobongo sebanyak 3139 orang dengan luas wilayah Desa Morobongo
sekitar 154.050 Ha. Sarana pendidikan yang ada di Desa Morobongo yaitu 1
PAUD, 2 TK, 2 SD, 4 TPQ.. Akses menuju Desa Morobongo sudah beraspal, jalan
di dalam Desa sudah di paving secara merata dan masih ada beberapa titik yang
sedang dalam proses pengerjaan. Sarana prasarana umum yang terdapat di Desa
Morobongo, 4 buah Masjid, 5 buah mushola, 4 buah posyandu dan 1 buah
ambulance desa. Sedangkan dari segi mata pencaharian terdapat 143 jiwa
bermata pencaharian petani, 309 buruh tani, 104 buruh industry, 24 buruh
bangunan, 63 pedagang, 16 orang perangkat desa, 33 PNS/ Polri, 18 orang
pensiunan, dan 1016 orang bermata pencaharian lain. Desa Morobongo memiliki
potensi wilayah yang lebih menonjol di area pertanian, terutama pertanian
tembakau, cabai, dan sayur-mayur. Selain itu terdapat beberapa home industri
seperti pembuatan batu bata, makanan ringan seperti berbagai jenis keripik,
kerupuk, dan makanan ringan lainnya.
Program yang dilaksanakan terdiri dari program tematik, program non tematik
dan program fakultatif. Pelaksanaan program diawali dengan kegiatan surveilans
yang dilakukan selama 1 minggu dengan rincian 3 hari pengkajian/ pengumpulan
33

data dasar pada keluarga dan 2 hari analisis data. Pengkajian data dilakukan
dengan wawancara kuesioner dengan mengambil sample 120 KK di desa
Morobongo dengan cara proporsional random sampling untuk menentukan
sample. Implementasi dilakukan 2 minggu setelah surveilans.
Di Desa Morobongo sebagian besar termasuk keluarga pra sejahtera dengan
proporsi 73.8% dan 10.8 % keluarga tidak sehat serta 10.8% keluarga sehat.
Permasalahan kesehatan yang paling besar di desa Morobongo adalah sampah,
penggunaan jamban, tidak mempunyai JKN dan hipertensi. Program tematik
dilakukan pada 4 keluarga yang beresiko tinggi mengalami masalah kesehatan
yang ditentukan dari 12 indikator kesehatan. Intervensi yang dilakukan pada 4
keluarga beresiko tinggi berbeda satu sama lain berdasarkan permasalahan yang
ditemukan dalam keluarga. Tindakan yang dilakukan untuk program tematik
meliputi sosialisasi gizi seimbang, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
secara berkala pada balita, demonstrasi pembuatan PMT balita, sosialisasi
penggunaan jamban sehat, sosialisasi penyakit hipertensi, pemantauan tensi
darah secara berkala, berkoordinasi dengan puskesmas, sosisalisasi JKN dan
sosialisasi program KB pada keluarga. Program tematik yang di laksanakan
mendapat dukungan dari keluarga dengan hasil pencapaian program 50% sesuai
dengan target karena ada penigkatan pengetahuan, perubahan perilaku dan
kesadaran keluarga menjadi lebih baik.
Program non tematik melibatkan seluruh masyarakat desa Morobongo.
Permasalahan kesehatan yang ada meliputi lingkungan sanitasi yang kurang
terutama pengolahan sampah, tidak adanya sarana penampung sampah
sementara di dua dusun, penggunaan jamban umum dan keluarga, penderita
hipertensi pad alansia, PHBS anak usia 4-12 tahun, kesehatan anak baita, perilkau
sehat di lingkungan dan kesehatan remaja. Sedangkan tindakan yang dilakukan
adalah sosisalisasi berbasis lingkungan, pemberian sarana pengumpulan sampah
di dua dusun sebanyak 620 buah karung sampah, mengadakan perkumpulan
lansia di setiap dusun, berkoordinasi dengan puskemas untuk bantuan obat-
obatan, penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut di TK dan SD, penyuluhan
mengenai hipertensi dan sosialisasi mengenai Narkoba pada remaja. Program non
tematik yang dilaksanakan mendapat dukungan dari masyarakat desa Morobongo
dengan tingkat partisipasi yang sangat baik dan antusias dengan hasil pencapaian
85% berhasil mencapai target karena ada perubahan perilaku masyarakat
mengenai pengelolaan sampah, peningkatan pengetahuan dan kesadaran.
34

Pelaksanaan program fakultatif mengikuti kegiatan yang sudah ada di desa


seperti mendampingi lomba kader PAUD, mendampingi lomba poco-poco,
mengikuti pengajian di berbagai dusun, mengikuti acara arisan ibu-ibu,
mendampingi belajar dan mengaji di TPQ, lomba perayaan HUT RI dan perayaan
HUT RI. Hasil pencapaian 85% berhasil mencapai target.

B. Saran
1. Bagi Masyarakat
a) Diharapkan masyarakat dapat menerapkan ilmu yang sudah diberikan
oleh mahasiswa
b) Mengharapkan adanya peningkatan kesadaran akan pentingnya
kesehatan bagi masyarakat
c) Masyarakat lebih terbuka mengenai masalah yang ada agar dapat di
musyawarahkan bersama sehingga didapatkan pemecahan sesuai
masalah yang ada.
d) Diharapkan masyarakat dapat mengubah pola pikir mereka bahwa
mahasiswa dan mahasiswi PKN-IPC bukan sumber dana bagi mereka
tetapi kami hanya sebagai fasilitator.
2. Bagi Institusi
a) Perlunya perbaikan dalam segi isi kuesioner, yang digunakan
sebaiknya diperbaiki agar tidak rancu dalam menggartikan.
b) Perlu adanya informasi lebih awal mengenai kejelasan tujuan
diadakan program PKN IPC
c) Diharapkan adanya informasi lebih awal mengenai dana yang akan
digunakan saat kegiatan PKN IPC berlangsung.
3. Bagi Mahasiswa
a) Perlu adanya komunikasi yang jelas antara pihak yang terkait supaya
tidak terjadi kesalahpahaman.
b) Dalam penentuan prioritas masalah untuk program Non Tematik
sebaiknya disesuaikan dengan kepentingan yang memang sangat
mendesak untuk diatasi dari segi kesehatan
c) Pembuatan program Tematik dalam rangka intervensi 12 indikator
keluarga sehat sebaiknya di prioritaskan pada masalah yang
memang harus untuk di atasi.

Anda mungkin juga menyukai