Anda di halaman 1dari 18

SINTESA IODOFORM

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Iod merupakan senyawa halogen yang mempunyai rumus kimia
I2. Iodroform merupakan senyawa organik yang dalam bidang
kedokteran gigi masih kadang-kadang digunakan sebagai antiseptik
dan desinfektan dan zat padat yang berwarna kuning, memiliki bau
yang khas, serta mempunyai efek untuk melumpuhkan saraf
pernapasan.
Iodoform merupakan senyawa kimia yang dapat disentesis
berdasarkan reaksi halogenasi (halogenasi pada dasarnya ialah
reaksi subtansi atau penggantian karena atom hydrogen menggantikan
posisi hydrogen dalam struktur.
Adapun contoh iod dalam bidang farmasi, yaitu desinfektan dan
antiseptic. Desinfektan adalah zat-zat yang bekerja bakterisid yang
digunakan untuk membebaskan ruang dan pakaian dari mikroba, tetapi
juga dipakai pada produk eksresi orang sakit. Zat ini juga bekerja
mematikan pada hampir semua sel hidup lainnya. Sedangkan
antiseptik umumnya bekerja bakteriostatik. Biasanya dipakai pada
infeksi bakteri pada kulit, mukosa dan melawan infeksi pada luka.
Senyawa ini biasanya digunakan untuk mengidentifikasi adanya
etanol/aseton dalam suatu bahan. Sedangkan dalam kedokteran,
dulunya bahan ini digunakan sebagai antiseptik.
Dalam tubuh, iod banyak dijumpai sebagai pembentukan hormon
tiroksin. Umumnya iod banyak dijumpai pada tumbuh-tumbuhan sekitar
pinggir laut dan pada garam dapur. Iod dikenal sebagai obat penyakit
gondok, anti tumor dan anti tiroid.
Dalam dunia pengobatan begitu banyak senyawa kimia yang
digunakan
sehingga senyawa tersebut harus disintesis untuk membuat
persediaan senyawa baru dari senyawa yang sudah ada. Oleh karena

MUH.AGUS SALIM YSRAFIL


15020150007
SINTESA IODOFORM

itu, praktikum ini wajib dilaksanakan mengingat betapa pentingnya


senyawa iodoform dalam bidang farmasi.

1.2 Maksud Percobaan


Maksud dari praktikum ini adalah untuk mensintesis suatu iodine
yang direaksikan dengan aseton sehingga membentk kristal iodin.
1.3 Tujuan Percobaan
Tujuan praktikum ini adalah untuk memperoleh persen rendamen
dari iodoform dari reaksi antara iodine dan aseton.

MUH.AGUS SALIM YSRAFIL


15020150007
SINTESA IODOFORM

BAB 2 TEORI UMUM

2.1 Teori umum


Iodine merupakan unsur halogen yang reaktif, dan berbentuk
padat berwarna biru hitam pada suhu kamar, serta dalam bentuk
murninya iodine merupakan senyawa yang bersifat racun. Seperti sifat
halogen lainnya , iodine mudah beraksi dengan unsur – unsur lain,
dapat larut dalam air. Selain itu, iodine juga larut dengan cepat dalam
larutan natrium iodida (Sunardi, 2002 hal.18).
Iodroform merupakan senyawa organik yang dalam bidang
kedokteran gigi masih kadang-kadang digunakan sebagai antiseptik
dan desinfektan. Desinfektan adalah zat-zat yang bekerja bakterisid
yang digunakan untuk membebaskan ruang dan pakaian dari mikroba,
tetapi juga dipakai pada produk eksresi orang sakit. Zat ini juga
bekerja mematikan pada hampir semua sel hidup lainnya. Sedangkan
antiseptik umumnya bekerja bakteriostatik. Biasanya dipakai pada
infeksi bakteri pada kulit, mukosa dan melawan infeksi pada luka
(Ganiswara, 2004).
Iodoform adalah suatu senyawa yang banyak digunakan dalam
bidang farmasi, iodoform (salah satu zat berkhasiat terkenal)
merupakan antiseptic yang sangat efektof untuk kulit utuh, maka
sebagai tinktur iod banyak digunakan sebelum injeksi. Efek
sampingnya warna cokelat dan kadang terjadi dermatitis (elergi kulit),
hampir semua kuman pathogen termasuk fungsi dan virus dimatikan
oleh iodium. Begitupula spora, walaupun diperlukan waktu lebih lama.
Dalam sintesis iodoform adalah pembuatan senyawa iodoform dari
iodium dengan penambahan aseton sebagai pereaksi dan natrium
hidroksida untuk mempercepat reaksi (Foye, 2005).
Senyawa iodium yang terbanyak di alam adalah NaNIO3 yang
bercampur dengan NaNO3. Yodium, meskipun padat, mudah

MUH.AGUS SALIM YSRAFIL


15020150007
SINTESA IODOFORM

menyublim karena mempunyai tekanan uap yang tinggi. Untuk


mendapatkan yodium, pisahkan NaNIO3 dengan NaNO3 dengan
mengkristalkan NaNO3, kemudian ditambahkan dengan reduktor
NaHSO3 (Lestari, 2004).
Semua iodide larut dalam air, kecuali dalam tembaga, merkuri,
dan senyawa perak. Kebanyakan dari iodide yang larut, kurang larut
atau tidak larut dalam alkohol. Kebanyakan dari iodide tidak larut
adalah larut dalam larutan potassium, sodium, atau odida larut lain.
Garam memiliki kecenderungan untuk menstabilkan larutan iodide,
meskipun akan menjadi asam pada saat bereaksi (Susanti, 2003).
Iodoform sangat sukar larut dalam air, dan sedikit larut dalam
alkohol. Senyawa ini didekomposisi oleh cahaya, alkalis, tannin, dan
merkuri klorida lemah. Senyawa ini juga incompatible dengan merkuri
oksida (Susanti, 2003).
Secara umum kegunaan Iod antara lain (Achmad, 2001):
a. Obat-obatan.
b. Pembuatan zat warna.
c. Quartz-Yod untuk bola lampu; NH4I untuk lensa.
d. Polaroid; AgI untuk fotografi.
Iodoform bila kontak dengan tubuh melepaskan iodium secara
berangsur dan iodium inilah yang diharapkan bersifat bakterisid.
Iodium adalah suatu zat yang bersifat bakteriostatik non selektif
.sediaan yang mengandung zat ialah iodium tinktur dan lugol. Iodium
tinktur berwarna coklat, dapat menyebabkan iritasi, vesikulasi kulit,
kadang-kadang kulit dapat mengelupas. Karena toksik dan mudah
diperoleh, zat ini sering dipakai untuk percobaan bunuh diri. Bila terjadi
intoksikasi, akan timbul iritasi saluran cerna terdapat banyak
karbohidrat (Ganiswara, 2003).
Pembakuan larutan iodium dibekukan dengan arsen trioksida.
Iodium kurang larut dalam air. Dengan adanya kalium iodide
secukupnya akan menaikkan kelarutannya, karena terbentuknya

MUH.AGUS SALIM YSRAFIL


15020150007
SINTESA IODOFORM

komplek anion triodida (I3), terbentunya ion tri-iodida dengan adanya


zat pereduksi akan bereaksi dengan iodin (Susanti, 2003).
Dalam sintesis Iodoform, dipilih menggunakan labu alas datar
agar bias berdiri sendiri yang dipegang karena akan dikerjakan seperti
titrasi hanya lebih kasar. Pemakaian labu alas bulat disini tidak
dibenarkan karena dalam prosedur tidak dilakukan pemanasan (Foye,
2005).
Iodium hanya sedikit larut dalam air (0,00134 mol per liter pada
25 0C), tetapi agak larut dalam larutan yang mengandung ion iodida
Larutan iodium standar dapat dibuat dengan menimbang langsung
iodium murni dan pengenceran dalam botol volumetrik. Akan tetapi
biasanya larutan distandarisasikan terhadap suatu standar primer,
As2O3 yang paling biasa digunakan Cara titrasi redoks yang
menggunakan larutan iodium sebagai pentiter disebut iodimetri,
sedangkan yang menggunakan larutan iodida sebagai pentiter disebut
iodometri. Dalam proses analitik, iodium digunakan sebagai pereaksi
oksidasi (iodimetri) dan ion iodida digunakan sebagai pereaksi reduksi
(iodometri) (Roth, 2006).
Adapun maksud dari penambahan segera dengan banyak air
setelah terjadi kristal Iodoform adalah untuk mengencerkan NaOH
yang mungkin berlebih. Filtrat yang terbentuk tidak boleh bersifat
alkalis lagi sebab dengan adanya suasana alkalis maka pada
rekristalisasi dengan alkohol maka Iodofrm akan terurai dan
kemungkinan akan dibebaskan Iodium yang terlihat dengan berwarna
coklatnya larutan (Sunardi, 2002 hal.18).
Dalam proses sintesis iodoform ini dilakukan penambahan air
yang banyak setelah terjadi kristal Iodoform dengan maksud
mengencerkan NaOH yang mungkin berlebihan. Jadi mengurangi
kecepatan terhidrolisisnya Iodoform yang terjadi kecepatan
terhidrolisirnya Iodoform yang terjadi dengan adanya NaOH (Foye,
2005).

MUH.AGUS SALIM YSRAFIL


15020150007
SINTESA IODOFORM

Iodium (salah satu zat bakterisid terkuat) merupakan


antiseptikum sangat efektif untuk kulit utuh, maka sebagai tinktur iod
banyak digunakan sebelum injeksi. Efek sampingnya adalah sifatnya
yang merangsang (nyeri bila digunakan pada luka terbuka) warnanya
coklat dan kadang terjadi dermatitis (alergi kulit), hampir semua
kuman patogen termasuk fungi, dan virus dimatikan oleh iodium.
Begitupula spora, walaupun diperlukan waktu lebih lama, larutan 2%
memerlukan 2-3 jam (Ganiswara, 2003).
Dengan bahan dasar iodium yang direaksikan dengan aseton
yang menggunakan bantuan NaOH sebagai katalisator. Iodoform
merupakan suatu zat kimia yang banyak digunakan dalam bidang
farmasi sebagai desinfektan dan antiseptik. Antiseptik merupakan zat
yang bekerja bakteriostatik, biasanya dipakai pada kulit mukosa, dan
melawan bakteri pada luka. Sedangkan desinfektan merupakan zat
yang bekerja pada bakterisid, digunakan untuk membebaskan ruang
dan pakaian dari mikroba (Susanti, 2003).
Baru-baru ini iodoform dapat dibuat dengan zat eletrolisis larutan
kalium Iodida (KI) dengan kehadiran alcohol dan aseton, elektrolisis
sel yang digunakan dengan diaphgram, di dalam urutan menghasilkan
zat hydrogen yang dibentuk pada saat reduksi dari iodoform atau dari
penggabungan dengan iodium untuk membentuk asam hidriodik. K
Elb menggunakan kalium Iodida dan Natrium karbonat dalam
iar,dan dengan alcohol secukupnya mengandung sel penyerap yang
cocok dengan anoda penting. Dimana bagian ruanga katoda
mengandung larutan soda austik elektrodanikel. Cukup diketahui
bahwa zat-zat tertentu lebih mudah larut dalam pelarut-pelarut tertentu
dibandingkan denganpelarut-pelarut yang lain. Jadi Iod jauh lebih
dapat larut dalam karbondisulfida, kloroform, atau karbon tetraklorida
dari pada dalam air, lagi pula bila cairan-cairan tertentu seperti
karbondisulfida dan air dan juga ete rdan air, dikocok bersama-sama
dalam suatu bejana dan campurankemudian dibiarkan. Maka kedua

MUH.AGUS SALIM YSRAFIL


15020150007
SINTESA IODOFORM

cairan akan memisah menjadi dua lapisan. Cairan-cairan semacam itu


dikatakan sebagai tak-dapat-campur (karbondisulfida dan air) atau
setengah-campur (eter dan air), bergantung pada apakah satu
kedalam yang lain hampir tak dapat larut atau setengah dapat larut.
Jika Iod dikocok bersama suatu campuran karbondisulfida dan air
serta kemudian didiamkan\, Iodakan dijumpai terbagi dalam kedua
pelarut itu. Suatu keadaan kesetimbangan terjadi antara larutan Iod
dalam karbon disulfida dan larutan Iod dalam air. Teryata bila bnayak
Iod-iod diubah-ubah angka banding konsentrasi itu selalu konstant
asal temperatur konstan (Ebel, 2004).
2.2 Uraian Bahan
1. Air suling (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA

Nama lain : Air suling / Aquades

RM/BM : H2O/18,02.

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan


tidak mempunyai rasa.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai pembilas.

2. Aseton (Dirjen POM, 1995)

Nama Resmi : ACETONUM

Nama Lain : Dimetil Keton / Aseton

RM / BM : CH3COCH3 / 58,08

Bobot Jenis : Tidak lebih dari 0,789

Titik Leleh : 56,5°

Indeks Bias : 1,3591o

Pemerian : Cairan transparan, tidak berwarna, mudah


menguap, bau khas.

MUH.AGUS SALIM YSRAFIL


15020150007
SINTESA IODOFORM

Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol,


eter, dan kloroform.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, jauh dari api.

Kegunaan : Sebagai bahan utama dalam sintesis Iodoform.

3. Iodum (Dirjen POM, 1995)

Nama Resmi : IODII

Nama Lain : Iodium

RM / BM : I2 / 253,82

Bobot jenis : 4,93

Titik Leleh : 184,4o

Indeks Bias : 113,5o

Pemerian : Keping atau granul, berat, hitam keabua-


abuan, bau khas, berkilau seperti metal.

Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, mudah larut


dalam karbon disulfide, dalam kloroform, dalam
karbon tetraklorida, dan dalam eter. Larut
dalam etanol, dan dalam iodide. Agak sukar
larut dalam gliserin.

Penyimpanan : Dalam wadah htertutup rapat.

Kegunaan : Sebagai bahan utama dalam sintesis iodoform.

4. NaOH (Dirjen POM, 1979)

Nama Resmi : NATRII HYDROXYDUM

Nama Lain : Natrium Hidroksida

RM / BM : NaOH / 40,00

Bobot Jenis : 2,13

Titik Leleh : 318oC

MUH.AGUS SALIM YSRAFIL


15020150007
SINTESA IODOFORM

Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur atau


keping, kering, keras, rapuh dan menunjukkan
susunan hablur, putih, mudah meleleh basah.
Sangat alkalis dan korosif. Segera menyerap
karbondioksida.

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol


(95%) P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Khasiat : Sebagai zat tambahan.

Kegunaan : Sebagai katalisator.

2.2 Prosedur Kerja (Anonim, 2017)


1. Dalam labu alas bulat 250 mL ditaruh 5 gram iodium dan
ditambahkan 10 gram aseton.
2. Ditambahkan sedikit demi sedikit dari corong pisah larutan NaOH
sebnayak ±20 mL ( bila panas yang diinginkan bungkus dengan
alfol pada seluruh permukaan labu)
3. Segera setelah terjadi Kristal kuning diberi air yang banyak (±150
ml)
4. Segera saring dengan corong Buchner.
5. Dicuci Kristal tersebut sampai filtrate tidak bereaksi alkalis lagi baru
boleh dikristalisasi dengan alkohol.
6. Ditentukan titik leburnya.

MUH.AGUS SALIM YSRAFIL


15020150007
SINTESA IODOFORM

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat yang digunakan


Alat yang digunakan pada saat praktikum adalah batang
pengaduk, baskom, botol semprot, cawan porselin, corong buchner,
corong pisah, elemeyer 250 ml, gelas kimia 500 ml, gelas ukur 10 dan
100 ml, gelas arloji, labu alas bundar, pipet tetes, statif, timbangan
analitik
3.2 Bahan yang digunakan
Adapun bahan yang digunakan pada saat praktikum yaitu
aquadest 90 ml, Aseton 3 ml, iodium 3,1097 gr, dan NaOH 6
mL,kertas saring, Aluminium foil,alcohol, serta aseton.
3.3 Cara Kerja
Disiapkan alat dan bahan yang digunakan, ditimbang iodium
sebanyak 3,1097 gram, kemudian Iodium dimasukan kedalam labu
alas datar 250 ml lalu ditambahkan aseton 3 ml dan dihomogenkan,
diteteskan NaOH 8 M sedikit demi sedikit sehingga terbentuk kristal
kuning, lalu ditambahkan aquadest segera sebanyak 90 ml setelah
terbentuk kristal kuning, ditimbang kertas saring kosong, dilakukan
penyaringan dengan menggunakan corong Buchner. Hasil saringan
dikeringkan, ditimbang dan dihitung % rendamennya.

MUH.AGUS SALIM YSRAFIL


15020150007
SINTESA IODOFORM

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
a. Tabel Pengamatan
Sampel Berat Kertas Berat Kertas Berat Filtrat
Saring Saring + Filtrat
Iodium 0,869 g 2,4923 g 1,6233 g

b. Reaksi
CH3 – CO – CH3 + 3I2 CH3 – CO – CI3 + 3HI
CH3 – CO – CI3 + NaOH CHI3 + CH3 – COONa
3NaOH + 3HI 3NaI + 3H2O
Reaksi sempurnanya adalah :
CH3 – CO – CH3 + 3I2 + 4NaOH CHI3 + CH3COONa + 3NaI +
H2O
c. Perhitungan
Mol I2 setara dengan 1 mol CHI3
Gram I2
Mol I2 = BM I2
5 gram
= 254

= 0,01968504 mol
a. Mol CHI3 = 0,01968504 x 1/3
= mol
b. Berat Teori = mol CHI3 x BM
= 0,01968504 x 393,78
= 7,7515 gram = 8 gram
Berat kertas saring kosong = 0,869 gr
Berat kertas saring + iod = 2,4923 gr
Berat kertas saring + iod – berat kertas saring
2,4923 gr – 0,869 gr = 1,6233 gr
Berat iodoform hasil praktikum
% Rendamen =𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑖𝑜𝑑𝑜𝑓𝑜𝑟𝑚 𝑠𝑒𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 × 100%
1,6233 gr
% Rendamen = × 100%
2,55

MUH.AGUS SALIM YSRAFIL


15020150007
SINTESA IODOFORM

= 63,65%
4.2 Pembahasan
Iodoform merupakan senyawa yang dibentuk dari reaksi antara
iodin dengan etanol/aseton dan asetildehida dalam suasan basa.
Iodium merupakan elemen yang terdapat dalam makanan sebagai
iodida anorganik yang mudah diserap.
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk membuat kristal
iodoform dan aseton yang ditambahkan dengan NaOH sebagai
katalisator sampai terbentuk kristal kering kemudian direkristalisasi
dengan alkohol dan dihitung rendamennya.
Tujuan dilakukannya sintesis iodoform adalah untuk
menghasilkan Kristal iodin atau Kristal kuning, dimana Kristal iodinini
suatu senyawa yang mampu menunda penumbuhan luka. Dan
biasanya digunakan pada luka yang kronis, dimana senyawa ini
memiliki sifat antiseptic. Sebenarnya dalam menghasilkan Kristal
iodine bisa dilakukan dengan proses lain, yaitu dengan cara
mengisolasi iodium dengan senyawa garam iodide yang terlarut dalam
air tanah melalui 2 tahapan yaitu adsorbs dan oksidasi. Iodium kristal
yang terbentuk diproses lanjut menjadi senyawa garam lainnya seperti
kalium iodat. Namun proses sintesis dilakukan pada praktikum ini
karena prosesnya yang lebih mudah dan cepat.
Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan reaksi antara iod
dengan aseton yang selanjutnya dilakukan penambahan NaOH sedikit
demi sedikit hingga terbentuk kristal kuning yang mengendap.
Pada percobaan digunakan labu alas datar agar pada saat
melakukan percobaan bisa berdiri sendiri yang dipegang karena akan
dikerjakan seperti titrasi hanya lebih kasar. Pemakaian labu alas bulat
disini tidak dibenarkan karena dalam prosedur tidak diadakan
pemanasan, hal ini bermaksud agar kita dapat memilih alat yang tepat
dan sesuai.

MUH.AGUS SALIM YSRAFIL


15020150007
SINTESA IODOFORM

Sebaiknya percobaan ini dilakukan pada lingkungan yang dingin,


karena dimaksudkan agar iodium yang larut dapat mengendap
kembali karena pada suhu yang rendah dapat membuat kelarutan dari
suatu zat berkurang sehingga akan terjadi pengendapan pada
keadaan dingin.
Adapun penggunaan aseton dalam percobaan ini adalah untuk
melarutkan iodium supaya mudah terbentuk triiodiketon yang mana
apabila direaksikan dengan NaOH akan terhidrolisis menjadi iodoform.
NaOH digunakan untuk titrasi larutan iodium dengan maksud untuk
pembentukan kristal iodoform yang mana NaOH dimasukkan ke
dalam buret dengan tujuan agar tidak terjadi kelebihan NaOH pada
saat penitrasiannya.
Setelah terbentuk kristal kuning maka dilakukan pencucian
dengan air suling yang mana bertujuan agar filtrat yang masih bersifat
alkalis menjadi tidak alkalis lagi, karena apabila filtrat bersifat alkalis
berarti iodium yang terbentuk masih mengandung NaOH sehingga
dengan melakukan pembilasan dengan air suling berulang-ulang
dapat memurnikan kristal iodoform yang telah terbentuk. Selain itu,
penambahan air suling juga dimaksudkan dapat mengencerkan NaOH
yang terlarut pekat. Setelah dilakukan penyaringan, dilakukan
rekristalisasi. Rekristalisasi merupakan pemurnian suatu zat padat dari
campuran atau pengotornya dengan cara mengkristalkan kembali zat
tersebut setelah dilarutkan dengan pelarut yang cocok.
Alasan dilakukannya rekristalisasi adalah, untuk menghasilkan
iodoform yang akan terurai dan kemungkinan akan dibebaskan iodium
yang terlihat dengan berwarna coklat yang larut. Dan digunakannya
alkohol pada rekristalisasi ini adalah untuk melarutkan kristal iodoform
yang sempurna.
Berat kristal yang ditimbang harus benar-benar kering, hal ini
bertujuan untuk menghilangkan kadar air dalam iodoform dengan
adanya kristalisasi dengan alkohol. Setelah diperoleh hasil timbangan

MUH.AGUS SALIM YSRAFIL


15020150007
SINTESA IODOFORM

iodoform yang terbentuk kristal kering, dihitung % rendamennya.


Hasil dari perhitungan persen rendamen dari percobaan ini, yaitu
13,4285 %.
Adapun kesalahan selama percobaan ini yang menyebabkan
percobaan ini dilakukan selama dua kali dan mempengaruhi hasil dari
percobaan, yaitu:
1. Pengamatan yang kurang jeli
2. Alat-alat yang digunakan kurang bersih.
3. Titrasi yang berlebihan dari NaOH
Dalam bidang farmasi Iodoform banyak digunakan sebagai
desinfektan dan antiseptik. Antiseptik merupakan zat yang bekerja
bakteriostatik, biasanya dipakai pada kulit mukosa, dan melawan
bakteri pada luka. Sedangkan desinfektan merupakan zat yang
bekerja pada bakterisid, digunakan untuk membebaskan ruang dan
pakaian dari mikroba.

MUH.AGUS SALIM YSRAFIL


15020150007
SINTESA IODOFORM

BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil,
yaitu berat teori adalah 3,1896gr, berat praktikum adalah 0,4283 gr
dan persen rendamennya adalah 13,4280 %.
5.2 Saran
Sebaiknya selama percobaan ini, dibutuhkan kewaspadaan yang
tinggi terhadap praktikan dan asisten mengingat sampel yang
digunakan dalam percobaan ini berbahaya jika terhirup maupun dilihat
secara kasat mata tanpa memakai kacamata.

MUH.AGUS SALIM YSRAFIL


15020150007
SINTESA IODOFORM

DAFTAR PUSTAKA.

Achmad, H. 2001. Kimia Unsur dan Radiokimia. PT. Citra Aditya Bakti:
Bandung.

Anonim, 2016. Penuntun Praktikum Kimia Organik Sintesis. Universitas


Muslim Indonesia : Makassar.

Ebel, Siegrfied, 2004. ObatSintetik, Buku Ajar dan Buku Pegangan. UGM
Press : Yogyakarta.

Foye, William. 2005. Prinsip-prinsip Kimia Medisinal. UGM Press:


Yogjakarta.

Ganiswara, G., Sulistia. 2003. Farmakologi dan terapi edisi IV. UI Press:
Jakarta.

Lestari, S. 2004. Mengurai Susunan Periodik Unsur Kimia. Kawan


Pustaka: Bandung.
Roth, J. 2006. Analisis Farmasi. Gadjah Mada University Press:

Yogyakarta.

Sunardi. 2006. UNSUR KIMIA, Deskripsi dan Pemanfaatannya. Penerbit


Yrama Widya:Bandung.

Susanti, S,. dkk,. 2003. Analisa Kimia Farmasi Kuantitatif. Universitas


Hasanuddin : Makassar.

MUH.AGUS SALIM YSRAFIL


15020150007
SINTESA IODOFORM

SKEMA KERJA

Dimasukan 3,1097 gr dan 3 ml aseton dalam labu alas bulat

Dititrasi dengan NaOH yang sudah dimasukan dalam corong pisah

Dilakukan titrasi hingga terbentuk kristal kuning

Dibilas dengan aquadest

Dilakukan penyaringan residu dengan kertas saring

Dilakukan rekristalisasi dengan alcohol

Dikeringkan dan ditimbang

Dihitung % rendamennya

MUH.AGUS SALIM YSRAFIL


15020150007
SINTESA IODOFORM

GAMBAR

Labu alas bulat dibungkus aluminium alfol

NaOH 6ml pada corong pisah dititrasi ke labu alas bulat


yang berisi campuran iod dan aseton

Hasil dari rekristalisasi dengan alcohol

MUH.AGUS SALIM YSRAFIL


15020150007

Anda mungkin juga menyukai