BAB 1 PENDAHULUAN
RM/BM : H2O/18,02.
RM / BM : CH3COCH3 / 58,08
RM / BM : I2 / 253,82
RM / BM : NaOH / 40,00
4.1 Hasil
a. Tabel Pengamatan
Sampel Berat Kertas Berat Kertas Berat Filtrat
Saring Saring + Filtrat
Iodium 0,869 g 2,4923 g 1,6233 g
b. Reaksi
CH3 – CO – CH3 + 3I2 CH3 – CO – CI3 + 3HI
CH3 – CO – CI3 + NaOH CHI3 + CH3 – COONa
3NaOH + 3HI 3NaI + 3H2O
Reaksi sempurnanya adalah :
CH3 – CO – CH3 + 3I2 + 4NaOH CHI3 + CH3COONa + 3NaI +
H2O
c. Perhitungan
Mol I2 setara dengan 1 mol CHI3
Gram I2
Mol I2 = BM I2
5 gram
= 254
= 0,01968504 mol
a. Mol CHI3 = 0,01968504 x 1/3
= mol
b. Berat Teori = mol CHI3 x BM
= 0,01968504 x 393,78
= 7,7515 gram = 8 gram
Berat kertas saring kosong = 0,869 gr
Berat kertas saring + iod = 2,4923 gr
Berat kertas saring + iod – berat kertas saring
2,4923 gr – 0,869 gr = 1,6233 gr
Berat iodoform hasil praktikum
% Rendamen =𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑖𝑜𝑑𝑜𝑓𝑜𝑟𝑚 𝑠𝑒𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 × 100%
1,6233 gr
% Rendamen = × 100%
2,55
= 63,65%
4.2 Pembahasan
Iodoform merupakan senyawa yang dibentuk dari reaksi antara
iodin dengan etanol/aseton dan asetildehida dalam suasan basa.
Iodium merupakan elemen yang terdapat dalam makanan sebagai
iodida anorganik yang mudah diserap.
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk membuat kristal
iodoform dan aseton yang ditambahkan dengan NaOH sebagai
katalisator sampai terbentuk kristal kering kemudian direkristalisasi
dengan alkohol dan dihitung rendamennya.
Tujuan dilakukannya sintesis iodoform adalah untuk
menghasilkan Kristal iodin atau Kristal kuning, dimana Kristal iodinini
suatu senyawa yang mampu menunda penumbuhan luka. Dan
biasanya digunakan pada luka yang kronis, dimana senyawa ini
memiliki sifat antiseptic. Sebenarnya dalam menghasilkan Kristal
iodine bisa dilakukan dengan proses lain, yaitu dengan cara
mengisolasi iodium dengan senyawa garam iodide yang terlarut dalam
air tanah melalui 2 tahapan yaitu adsorbs dan oksidasi. Iodium kristal
yang terbentuk diproses lanjut menjadi senyawa garam lainnya seperti
kalium iodat. Namun proses sintesis dilakukan pada praktikum ini
karena prosesnya yang lebih mudah dan cepat.
Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan reaksi antara iod
dengan aseton yang selanjutnya dilakukan penambahan NaOH sedikit
demi sedikit hingga terbentuk kristal kuning yang mengendap.
Pada percobaan digunakan labu alas datar agar pada saat
melakukan percobaan bisa berdiri sendiri yang dipegang karena akan
dikerjakan seperti titrasi hanya lebih kasar. Pemakaian labu alas bulat
disini tidak dibenarkan karena dalam prosedur tidak diadakan
pemanasan, hal ini bermaksud agar kita dapat memilih alat yang tepat
dan sesuai.
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil,
yaitu berat teori adalah 3,1896gr, berat praktikum adalah 0,4283 gr
dan persen rendamennya adalah 13,4280 %.
5.2 Saran
Sebaiknya selama percobaan ini, dibutuhkan kewaspadaan yang
tinggi terhadap praktikan dan asisten mengingat sampel yang
digunakan dalam percobaan ini berbahaya jika terhirup maupun dilihat
secara kasat mata tanpa memakai kacamata.
DAFTAR PUSTAKA.
Achmad, H. 2001. Kimia Unsur dan Radiokimia. PT. Citra Aditya Bakti:
Bandung.
Ebel, Siegrfied, 2004. ObatSintetik, Buku Ajar dan Buku Pegangan. UGM
Press : Yogyakarta.
Ganiswara, G., Sulistia. 2003. Farmakologi dan terapi edisi IV. UI Press:
Jakarta.
Yogyakarta.
SKEMA KERJA
Dihitung % rendamennya
GAMBAR