Imunoserologi adalah bidang ilmu kedokteran yang mempelajari identifikasi terhadap antibodi yaitu protein yang dibuat dari sel darah putih yang berespon terhadap antigen, protein asing di dalam tubuh, investigasi masalah yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh seperti penyakit autoimunitas yaitu ketika sistem kekebalan tubuh berubah melawan jaringan tubuh sendiri dan kelainan imunodefisiensi yaitu ketika sistem kekebalan tubuh kurang aktif, dan mempelajari kecocokkan organ untuk transplantasi. Laboratorium Imunoserologi adalah Bidang Laboratorium yang memeriksa secara khusus dalam bidang pemeriksaan Imunoserologi. Beberapa alat dan bahan yang ada di laboratorium imunoserologi adalah: 1. Peralatan Diagnostika 4. Perlengkapan dan Pereaksi 6. Sistem Tes Imunologikal Antigen 2. Peralatan Mikrobiologi Laboratorium Imunologi Tumor 3. Pereaksi Serologi 5. Sistem Tes Imunologikal Pemeriksaan di lab. Imunoserologi: 1. Pengukuran kadar Insulin-like 8. Pengukuran kadar testosteron 16. Pengukuran Neuron Specific Growth Factor 1 (IGF-1) 9. Pemeriksaan Widal Enolase (NSE) 2. Pemeriksaan kadar kortisol 10. Pemeriksaan CRP (C-reactive 17. Pengukuran Thyroid stimulating 3. Pengukuran kadar Prostate protein) hormone (TSH) Spesific Antigen (PSA) 11. Pemeriksaan hsCRP 18. Pemeriksaan kadar prolaktin 4. Pemeriksaan Enzyme Linked 12. Rheumatoid Arthritic Factor 19. Pemeriksaan serum progesteron Immunosorbant Assay (ELISA) (RAF) 20. Pengujian Golongan darah 5. Luminex (Multiplex Flow 13. Pemeriksaan AFP (Alpha 21. Pengujian Coombs Cytometry Assay) fetoprotein) 22. Uji Crossmatch 6. FACS CALIBUR 14. Pemeriksaan Carcinoembryonic 23. Uji Widal (Flowcytometry) antigen (CEA) 24. Percobaan CRP 7. Pengembangan Vaksin Dengue 15. Pengukuran kadar Human 25. Percobaan RF (Teknologi Sub Unit Protein Chorionic Gonadotropin (HCG) 26. Uji TPHA Rekombinan) 27. Uji RPR Spesimen yang sering ditangani: 1. Darah 2. Serum 3. Urin B. K3 di Laboratorium Imunoserologi 1. Pengertian Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Adalah promosi dan pemeliharaan tingkat tinggi fisik, mental dan kesejahteraan sosial pekerja. Pecegahan antara pekerja berangkat pada dari kesehatan yang disebabkan oleh olej kondisi kerja mereka ;perlindungan pekerja dalam pekerjaan dari risiko yang merugikan bagi kesehatan ; penempatan pekerja dalam lingkungan kerja disesuaikan dengan fisiologis dan psikologis dan menyesuaikan diri terhadap pekerjaan 2. Kecelakaan Kerja Bekerja dalam laboratorum imunoserologi mempunyai resiko terkena bahan kimia maupun bahan yang bersifat infeksius. Sehingga dapat beresiko terjadinya kecelakaan kerja di tempat kerja. Kecelekaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Biasanya kecelakaan menyebabkan, kerugian material dan penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang paling berat. Kecelakaan di laboratorium dapat berbentuk 2 jenis yaitu : a. Kecelakaan medis, jika yang menjadi korban pasien. b. Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban petugas laboratorium itu sendiri. Penyebab kecelakaan itu sendiri bisa dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu: a. Kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu yang tidak aman dari: Mesin, peralatan, bahan dan lain-lain Sifat pekerjaan Lingkungan kerja Cara kerja Proses kerja b. Perbuatan berbahaya (unsafe act), yaitu perbuatan berbahaya dari manusia, yang dapat terjadi antara lain karena: Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect) Keletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh. Sikap dan perilaku kerja yang tidak baik 3. Sumber Bahaya (Hazard) Adalah suatu obyek dimana terdapat energi, zat atau kondisi kerja yang potensial dapat mengancam keselamatan dapat berupa bahan-bahan, bagian-bagian mesin, bentuk energi, metode kerja atau situasi kerja. Beberapa sumber bahaya di lab imunoserologi adalah: a. Sampel c. Suasana kerja tidak e. Metode kerja yang tidak sesuai b. Peralatan yang menggunakan kondusif prosedur listrik d. Posisi kerja yang f. Peralatan laboratorium tidak tepat g. Bahan-bahan kimia 1 Sumber-sumber bahaya ini jika tidak ditangani dengan hati-hati maka akan mengakibatkan kecelakaan dan akhirnya menimbulkan kerugian. 4. Kecelakaan yang mungkin terjadi di laboratorium Imunoserologi a. Terinfeksi penyakit Sumber bahayanya ialah sampel. Kecelakaan ini terjadi jika kita tidak hati hati menangani sampel. b. Tersengat arus listrik Sumber kecelakaan ini adalah peralatan yang menggunakan listrik atau sumber arus listrik. Kecelakaan ini bisa terjadi karena kita tersentuh kabel yang terbuka, memegang alat listrik dalam keadaan tangan basah, dan lain-lain c. Stress Kecelakaan ini terjadi jika suasana kerja kita tidak kondusif, misalnya suasana bising. atau karena pemeriksaan berulang yang kita lakukan yang sangat menguras tenaga dan pikiran d. Lordosis, Kifosis atau Skoliosis Kecelakaan ini terjadi jika postur tubuh kita saat bekerja salah, misalnya terlalu bungkuk atau terlalu mendongak atau bisa juga miring. e. Kebakaran dan ledakan Kecelakaan ini terjadi jika api atau percikan api terkena bahan-baha yang mudah terbakar (contohnya alkohol) atau mudah meledak f. Luka bakar Kecelakaan ini terjadi karena terpapar panas atau terpejan benda panas g. Terkena, tertelan, atau terhirup bahan kimia Hal ini bisa terjadi karena kurangnya kehati-hatian, kurangnya APD, atau cara penyimpanan yang salah h. Luka karena benda tajam Hal ini terjadi jika kita tidak hati-hati menangani benda tajam 5. Pencegahan Kecelakaan Kerja di Laboratorium a. Untuk menghindari infeksi Berhati hati menangani sampel. Sampel jangan sampai terkena kulit. Jika terkena segera cuci dengan sabun. Selalu gunakan sarung tangan sewaktu menangani sampel. Perlakukan sampel sebagai bahan yang berbahaya dan infeksius. Cuci tangga setelah melakukan tindakan b. Untuk menghindari tersengat arus listrik Selalu cek stop kontak dan kabel sebelum mencolokkannya. Cek apakah kabel terkelupas atau stop kontak dalam keadaan layak atau tidak. Jangan menyentuk peralatan listrik dalam keadaan tangan basah, jangan pernah menumpahkan cairan apapun ke peralatan listrik atau stopkontak. c. Stress Buat kondisi kerja senyaman mungkin. Kerjakan semua pemeriksaan dengan tenang dan sabar. Jika memungkinkan, bisa bekerja sambil mendengarkan musik lembut. Usahakan peralatan yang digunakan tidak membuat suara yang keras. Usahakan bekerja dengan tenang tanpa banyak berbicara. d. Lordosis, Kifosis, atau Skoliosis Postur tubuh saat bekerja harus benar. Jangan menggunakan peralatan yang tidak ergonomis. e. Luka karena benda tajam Selalu berhati-hati dalam menggunakan benda tajam. Jangan membawa benda tajam ke mana-mana. Jangan pegang alat tajam pada bagian tajammya. f. Untuk menghindari Kebakaran dan ledakan Jangan dekatkan atau jangan meletakkan bahan yang mudah terbakar atau mudah meledak dekat dengan api, sumber panas atau aliran listrik g. Luka bakar Hati hati dengan penggunaan alat-alat panas. Jangan pernah menyentuh langsung alat alat yang panas. h. Bahan kimia terkena kulit Jauhkan bahan kimia dari kulit.. Saat bekerja dilaboratorium disarankan tangan tidak menyentuh wajah atau mata. Selalu gunakan sarung tangan pada saat bekerja dilaboratorium. Pastikan anda mencuci tangan kembali setelah sarung tangan di buka. i. Bahan kimia Terhirup Jauhkan hidung dari bahan kimia. Gunakan MSDS ( Material safety data sheets) yang tersedia pada DICIS untuk mencari informasi tentang keamanan zat yang digunakan. Gunakan masker penutup hidung selama bekerja. j. Penelanan bahan kimia Jangan gunakan mulut untuk menghisap bahan kimia. Cucilah tangan sebelum makan atau minum. Janagna makan atau minum di laboratorium. Jangan menggunakan garam, gula, alcohol, bikarbonat yang ada di dilaboratorium untuk dimakan/diminum karena kemungkinan telah terkontaminasi. Peralatan laboratorium jangan digunakan untuk wadah makan. Jangan menyimpan makanan atau minuman bersamaan dengan dengan bahan kimia di dalam satu lemari es.