KELOMPOK:
1. ROZA NOVIA PUTRI
2. SANDRA CLARISA OKTANIA
3. AYU WAHYUNI
I. LATAR BELAKANG
Materi pelajaran kimia banyak berisi konsep – konsep yang cukup sulit untuk
dipahami peserta didik, karena menyangkut reaksi – reaksi kimia dan hitungan – hitungan
serta menyangkut konsep – konsep yang bersifat abstrak dan dianggap oleh pesertadidik
merupakan materi yang relatife baru dan belum pernah diperolehnya ketika di SMP.
Hasil pengamatan di SMA N 10 Pekanbaru Kelas XI MIA 1 menunjukkan bahwa
penyampaian materi dengan metode demonstrasi dan diskusi nampaknya kurang optimal
dalam meningkatkan aktifitas dan minat belajar siswa..
Dalam proses pembelajaran kimia di SMA N 10 Pekanbaru Kelas XI MIA 1,
terlihat siswa kurang tertarik dan kurang memahami materi pembelajaran ,permasalahan
ini dapat dilihat dari suasana kelas yang cenderung pasif namun ribut. Sedikit sekali
pesertadidik yang bertanya pada guru meskipun materi yang diajarkan belum dipahami,
nilai evaluasi berdasarkan lembar kerja peserta didik (LKPD) sangat rendah dibawah
kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dalam pembelajaran seperti ini mereka akan merasa
seolah – olah dipaksa untuk belajar sehingga pesertadidik merasa tertekan. Keadaan
demikian menimbulkan kejengkelan, kebosanan, dan sikap masa bodoh, sehingga
perhatian, minat, dan motivasi siswa dalam pembelajaran menjadi rendah. Hal ini akan
berdampak terhadap ketidaktercapaian tujuan pembelajaran kimia.
Penumbuhan motivasi belajar pesertadidik mutlak diperlukan untuk
meningkatkan minat dan aktivitas belajar kimia pesertadidik melalui kegiatan
pembelajaran yang kreatif dan inovatif dari seorang guru. Jika keacuhan siswa timbul
karena kehilangan persepsi positif dalam mempelajari suatu materi maka urgenitas
tindakan guru adalah mempunyai pemahaman yang tangguh tentang motivasi dan
menemukan pola pembelajaran yang menumbuhkan motivasi belajar pesertadidik.
Paradigma baru dalam pembelajaran sains termasuk kimia adalah pembelajaran
dimana pesertadididk tidak hanya dituntut untuk lebih banyak mempelajari konsep –
konsep dan prinsip – prinsip secara verbalistis , hafalan , pengenalan rumus – rumus ,
namun hendaknya dalam pembelajaran sains guru lebih banyak memberikan pengalaman
kepada pesertadidik untuk lebih dimengerti dan membimbing pesertadidik agar dapat
menggunakan pengetahuan kimianya tersebut dalam kehidupannya sehari – hari.
Masalah dalam penelitian ini dirinci kedalam rumusan masalah khusus sebagai
berikut: “Bagaimana model pembelajaran Number Head Together (NHT) dapat
meningkatkan motivasi dan keaktifan peserta didik pada materi Larutan Asam Basa?”
b. Pemecahan Masalah
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui model
pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) dapat meningkatkan
motivasi dan keaktifan peserta didik dalam kelompok terhadap materi larutan asam basa
di kelas XI MIA 1.