Anda di halaman 1dari 8

EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

MENGGUNAKAN GOAL-ORIENTED MODEL MODEL DI SD NEGERI


BUNULREJO 1 KOTA MALANG

Hafdz Gusdiyanto
M.E. Winarno

Program Studi Pendidikan Olahraga


Pascasarjana Universitas Negeri Malang
hafidgusdiyanto@gmail.com
por.evaluasi.2015@gmail.com

Abstrak
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar yang diprogram
secara sistematis yang bertujuan untuk menyiapkan manusia-
manusia yang berkompeten dan berkembang di masa depan.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan
salah satu mata pelajaran yang dilaksanakan pada jenjang
pendidikan dasar, menengah, bahkan pada pendidikan tinggi.
Konsep pendidikan jasmani merupakan bagian penting dalam
proses pendidikan. Tidak berbeda jauh dengan mata
pelajaran lainnya di dalam pendidikan jasmani dan kesehatan
terdapat program-program yang harus dirancang oleh guru
sesuai dengan standart isi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah pusat agar tujuan yang telah ditetapkan dapat
terwujud. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukannya
evaluasi program agar program-program yang akan dan
sudah dirancang dapat dievaluasi demi mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Evaluasi sendiri bertujuan untuk mengetahui
kekurangan-kekurangan program yang telah dibuat supaya
bisa diperbaiki dengan maksud mencapai tujuan program
pendidikan jasmani dan kesehatan yang lebih baik.
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi yang telah
dilakukan pada program pembelajaran PJOK materi
permainan rounders pada siswa kelas 6 SDN Bunulrejo 1
Kota Malang yang berjumlah 28 siswa yaitu dilihat dari model
evaluasi yang berorientasi pada tujuan, tujuan dari program
pembalajaran materi permainan rounders yang mencakup
aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagian besar siswa
sudah mencapai mencapai tujuan sesuai KKM (nilai 75).

Kata kunci: evaluasi, goal oriented model, program pembelajaran PJOK

1
Pendidikan di Indonesia saat mengembangkan potensi anak baik
ini sudah mulai berkembang dengan dalam aspek fisik, mental,sosial,
pesat karena setiap sekolah sudah emosional dan moral. Intinya
memiliki tenaga pendidik yang pendidikan jasmani bertujuan
berkompeten yang sesuai dengan mengembangkan potensi setiap
keahilannya. Pendidikan sendiri anak setingi-tingginya yaitu meliputi
merupakan kebutuhan dasar yang ranah kognitif, psikomotor, dan
diprogram secara sistematis yang afektif.
bertujuan untuk menyiapkan Tidak berbeda jauh dengan
manusia-manusia yang mata pelajaran lainnya di dalam
berkompeten dan berkembang di pendidikan jasmani dan kesehatan
masa depan. Hal tersebut juga terdapat program-program yang
diperkuat UU RI Nomor 20 (2003:1), harus dirancang oleh guru sesuai
menjelaskan bahwa pendidikan dengan standart isi yang telah
merupakan salah satu usaha sadar ditetapkan oleh pemerintah pusat
dan terencana untuk mewujudkan agar tujuan yang telah ditetapkan
suasana belajar dan proses dapat terwujud. Untuk mencapai
pembelajaran agar peserta didik tujuan tersebut perlu dilakukannya
secara aktif mengembangkan evaluasi program agar program-
potensi untuk memiliki kekuatan program yang akan dan sudah
spiritual keagamaan, pengendalian dirancang dapat dievaluasi demi
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mencapai tujuan yang telah
mulia, serta keterampilan yang ditetapkan. Evaluasi sendiri
diperlukan dirinya, masyarakat, bertujuan untuk mengetahui
bangsa dan negara. kekurangan-kekurangan program
Pendidikan Jasmani yang telah dibuat supaya bisa
Olahraga dan Kesehatan merupakan diperbaiki dengan maksud mencapai
salah satu mata pelajaran yang tujuan program pendidikan jasmani
dilaksanakan pada jenjang dan kesehatan yang lebih baik.
pendidikan dasar, menengah, Menurut Widoyoko (2016:6),
bahkan pada pendidikan tinggi. evaluasi merupakan proses yang
Konsep pendidikan jasmani sistematis yang berkelanjutan untuk
merupakan bagian penting dalam mengumpulkan, mendeskripsikan,
proses pendidikan. Artinya menginterpretasikan, dan
pendidikan jasmani bukan hanya menyajikan informasi tentang suatu
dekorasi atau ornamen yang program untuk dapat digunakan
titempel dalam program sekolah sebagai dasar membuat keputusan,
sebagai alat untuk membuat anak menyusun kebijakan maupun
sibuk, tetapi pendidikan jasmani menyusun program selanjutnya.
adalah bagian yang terpenting Evaluasi menunjukkan baik tidaknya
dalam pendidikan. Tujuan suatu program pendidikan berjalan
pendidikan jasmani yaitu memberi serta memberikan solusi untuk
kesempatan kepada anak untuk memperbaikinya. Tanpa adanya
mempelajari berbagai kegiatan yang evaluasi, program-program
membina sekaligus pendidikan yang berjalan tidak akan

2
dapat di monitoring. Oleh karena itu, Di dalam evaluasi program
evaluasi program pendidikan pendidikan terdapat banyak model-
bertujuan untuk menyediakan data model evaluasi yang bisa digunakan
dan informasi serta memberikan untuk mengevaluasi keterlaksanaan
masukan yang terbaik bagi program-program pendidikan.
pengembang atau evaluator untuk Meskipun model evaluasi yang satu
memutuskan apakah akan berbeda dengan yang lainnya
melanjutkan, merevisi atau namun memiliki tujuan yang sama
menghentikan sebuah program yang yaitu melakukan kegiatan
telah berjalan. pengumpulan informasi atau data
Pendapat lain dari Arikunto secara sistematis dan berkelanjutan
(2013:36), evaluasi adalah sebuah yang berhubungan dengan objek
kegiatan pengumpulan data atau yang akan dievaluasi, yang
informasi, untuk dibandingkan tujuannya menyediakan bahan untuk
dengan kriteria, kemudian diambil pengambilan keputusan dalam
kesimpulan sebagai hasil evaluasi. menentukan tindakan yang tepat
Menurut Toha (2003:1), “evaluasi dalam suatu program.
merupakan kegiatan yang Kaufman dan Thomas
terencana untuk mengikuti keadaan (dalam Arikunto dan Safruddin,
sesuatu objek dengan menggunakan 2009:45) membedakan model
instrument dan hasilnya evaluasi menjadi delapan, yaitu (1)
dibandingkan dengan tolak ukur goal oriented evaluation model yang
untuk memperoleh kesimpulan”. dikembangkan oleh Tyler, (2) goal
Tujuan dari evaluasi menurut free evaluation model yang
Arikunto (2013:37) yaitu untuk dikembangkan oleh Scriven, (3)
mengetahui keterlaksanaan formatif sumatif evaluation model
kebijakan, bukan hanya pada yang dikembangkan oleh Scriven,
kesimpulan sudah terlaksana (4) countenance evaluation model
dengan baik atau tidaknya, tetapi yang dikembangkan oleh Stake, (4)
ingin mengetahui kalau belum baik responsive evaluation model yang
implementasinya, apa yang dikembangkan oleh Stake, (5) CSE-
menyebabkan, dimana letak UCLA evaluation model, (6) CIPP
kelemahannya, dan kalau lemah apa evaluation model yang
sebabnya. dikembangkan oleh Stufflebeam,
Dari beberapa pengertian dan (7) discrepancy model yang
yang telah disebutkan dapat dikembangkan oleh Provus.
disimpulkan, evaluasi merupakan Salah satu model evaluasi
suatu proses yang sistematis dan yang digunakan di dalam artikel ini
dilakukan secara bertahap dengan adalah evaluasi goal oriented yang
cara: (1) mengumpulkan data yang bertujuan pada tujuan program.
tepat, (2) mempertimbangkan data Evaluasi ini dilakukan dengan cara
sesuai dengan tolak ukur tertentu, melihat keberhasilan suatu program
(3) membuat keputusan atau dari tercapai atau tidaknya tujuan
melakukan evaluasi dari data-data dari program tersebut. Arifin
yang telah diperoleh dengan (2013:75) menyatakan bahwa model
tindakan-tindakan yang relevan. ini dianggap lebih praktis karena

3
menentukan hasil yang diinginkan membandingkan antara tujuan dan
dengan rumusan yang dapat diukur. hasil dari program yang telah dibuat
Dengan demikian, dapat dikatakan dan ternyata model tersebut tanpa
bahwa terdapat hubungan yang logis disadari menjadi prinsip dalam
antara kegiatan, hasil dan prosedur setiap proses evaluasi. Sehingga
pengukuran hasil. Tujuan model ini model evaluasi yang berorientasi
adalah membantu guru merumuskan pada tujuan (goal oriented
tujuan dan menjelaskan hubungan evaluation model) sudah menjadi
antara tujuan dengan kegiatan. bagian penting dalam sebuah
Pendapat lain dari Jaedun (2010:8) evaluasi.
mengatakan bahwa “model ini Berdasarkan hasil observasi
adalah tujuan dari program yang lapangan yang sebelumnya telah
sudah ditetapkan sebelum program dilakukan oleh peneliti pada 23
tersebut dimulai. evaluasi ini November 2017, peneliti telah
dilakukan secara melakukan wawancara terhadap 2
berkesinambungan, terus menerus, orang guru mata pelajaran PJOK
untuk mengevaluasi seberapa jauh di SDN Bunulrejo 1 Kota Malang,
tujuan tersebut telah tercapai dalam diperoleh hasil bahwa sering
proses pelaksanaan program”. terjadinya perubahan pada
Evaluasi dilakukan secara program pembelajaran yang
berkesinambungan, terus-menerus, digunakan dalam program
mengamati seberapa jauh tujuan pembelajaran, inilah yang
tersebut sudah terlaksana di dalam membuat guru/pendidik dalam
proses pelaksanaan program. pembuatan perangkat pembelajaran
Sehingga model evaluasi ini fokus yang akan digunakan mengalami
terhadap tujuan suatu program dan kendala dalam proses belajar
dibandingkan dengan hasilnya mengajar di sekolah. Berdasarkan
apakah sudah sesuai dengan tujuan data observasi program
yang sudah ditentukan. Menurut pembelajaran guru PJOK di SDN
Arifin (2013:75) menyatakan bahwa Bunulrejo 1 Kota Malang diperoleh
model ini dianggap lebih praktis hasil bahwa program pembelajaran
karena menentukan hasil yang yang telah dibuat oleh guru PJOK
diinginkan dengan rumusan yang SDN 1 Kota Malang sudah baik
dapat diukur. Dengan demikian, dan sesuai dengan standart
dapat dikatakan bahwa terdapat ketentuan penyusunan perangkat
hubungan yang logis antara pembelajaran sesuai dengan
kegiatan, hasil dan prosedur Peraturan Pemerintah Republik
pengukuran hasil. Tujuan model ini Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
adalah membantu guru merumuskan Tentang Standar Nasional
tujuan dan menjelaskan hubungan Pendidikan namun masih ada
antara tujuan dengan kegiatan. beberapa komponen perangkat
Berdasarkan beberapa pernyataan pembelajaran yang masih belum
di atas bahwa model evaluasi yang dicantumkan dalam menyusun
berorientasi pada tujuan (goal- program pembelajaran.
oriented evaluation model) Untuk memecahkan masalah
merupakan model evaluasi yang diatas adalah dengan menggunakan

4
evaluasi model goal oriented. program pembelajaran yang dibuat
Evaluasi model goal oriented apakah sudah mencapai tujuan apa
merupakan yang berorientasi pada belum. Subjek penelitian pada artikel
tujuan (goal-oriented evaluation ini yaitu 2 guru PJOK SDN Bunulrejo
model) merupakan model evaluasi 1 Kota Malang
yang membandingkan antara tujuan
dan hasil dari program yang telah HASIL
dibuat dan ternyata model tersebut Berdasarkan hasil observasi
tanpa disadari menjadi prinsip dalam dan wawancara dengan 2 guru
setiap proses evaluasi. Sehingga PJOK di SDN Bunulrejo 1 Kota
model evaluasi yang berorientasi Malang, proses evaluasi
pada tujuan (goal oriented pembelajaran pendidikan jasmani
evaluation model) sudah menjadi olahraga dan kesehatan disana
bagian penting dalam sebuah menggunakan beberapa instrumen.
evaluasi. Dengan demikian penulis Instrumen tersebut mengacu pada
membuat artikel dengan judul keadaan standar isi pendidikan
“Evaluasi Program Pendidikan jasmani olahrga dan kesehatan saat
Jasmani Dan Kesehatan ini. Berikut adalah salah satu
Menggunakan Goal-Oriented Model kompetensi inti dan kompetensi
Model Di SD Negeri Bunulrejo 1 dasar pada standar isi pendidikan
Kota Malang”. jasmani dan kesehatan kelas 6 di
Tujuan dari penelitian ini SDN Bunulrejo 1 Kota Malang yang
adalah: (1) untuk menjelaskan goal meliputi tiga aspek yaitu kognitif,
oriented model, (2) untuk mengkaji afektif dan psikomotor. Berikut salah
penerapan evaluasi goal oriented satu indikator pelaksanaan
model di SDN Bunulrejo 1 Kota pendidikan jasmani olahraga dan
Malang. kesehatan di SDN Bunulrejo 1 Kota
Malang sesuai KI dan KD serta
METODE perhitungan kriteria ketuntasan
Metode penelitian yang minimum yang di observasi oleh
digunakan dalam artikel ini yaitu observer sebagai berikut.
metode deskriptif. Metode deskriptif
bertujuan untuk memperoleh 1) Kompetensi dasar permainan
jawaban yang terkait dengan rounders
pendapat, tanggapan atau persepsi a. Menghargai tubuh dengan
seseorang sehingga seluruh perangkat gerak dan
pembahasannya harus secara kemampuannya sebagai
kualitatif atau menggunakan uraian anugerah Tuhan Yang Maha
kata-kata. Dalam penulisan artikel ini Esa.
cara pengumpulan data diperoleh b. Tumbuhnya kesadaran bahwa
dengan cara: (1) membuat surat ijin tubuh harus dipelihara dan
penelitian, (2) melakukan dibina, sebagai wujud syukur
wawancara dengan guru PJOK SDN kepada sang Pencipta.
Bunulrejo 1 Kota Malang untuk c. Menghargai perbedaan
mendapatkan informasi yang karakteristik individual dalam
dibutuhkan, (3) melakukan evaluasi

5
melakukan berbagai aktivitas 2017/2018 dengan guru Redix
fisik. Wahyu Tiyan, S.Pd yang mencakup
d. Menunjukkan kemauan bekerja aspek kognitif, psikomotor, dan
sama dalam melakukan berbagai afektif sebagai berikut.
aktivitas fisik dalam bentuk
permainan. Tabel 1.1 Penilaian Pembelajaran
e. Toleransi dan mau berbagi PJOK Materi Permainan Rounders
dengan teman lain dalam di SDN 1 Bunulrejo
penggunaan peralatan dan
kesempatan. Aspek Jumlah Jumlah
f. Disiplin selama melakukan Siswa Siswa
berbagai aktivitas fisik. yang yang tidak
g. Menerima kekalahan dan memenuhi memenuhi
kemenangan dalam permainan. KKM KKM
h. Memahami konsep variasi dan Psikomotor 28 0
kombinasi pola gerak dasar Kognitif 23 5
lokomotor, nonlokomotor, dan Afektif 28 0
manipulatif dengan kontrol yang Jumlah 84 5
baik dalam berbagai permainan
dan atau olahraga tradisional
bola kecil. Pada tabel 1.1 nilai siswa kelas 6
i. Menjelaskan teknik memukul, dengan materi permainan rounders
melempar, dan menangkap bola yang terdiri dari: (1) aspek
dengan teknik yang benar psikomotor seluruh siswa yang
melalui permainan Rounders. berjumlah 28 memenuhi nilai KKM,
j. Mempraktikkan variasi dan (2) dari aspek kognitif siswa yang
kombinasi pola gerak dasar memenuhi nilai KKM sejumlah 23
lokomotor, nonlokomotor, dan dan siswa yang tidak memenuhi
manipulatif dengan kontrol yang nilai KKM sejumlah 5, (3) dari aspek
baik dalam berbagai permainan afektif seluruh siswa yang berjumlah
dan atau olahraga tradisional 28 orang memenuhi nilai KKM.
bola kecil.
k. Memukul, melempar, dan PEMBAHASAN
menangkap bola dengan teknik Setiap program
yang benar melalui permainan pembelajaran yang dibuat oleh para
tradisional Boyboyan dan guru perlu adanya evaluasi agar
Rounders. kekurangan-kekurangan yang ada
dapat diperbaiki dengan begitu
Berdasarkan kompetensi program pembelajaran akan lebih
dasar materi yang diajarkan memiliki baik lagi kedepannya. Hal ini sesuai
keriteria ketuntasan minimal (KKM) pendapat dari Qoms (2005:21)
dengan nilai 75. Didapatkan sebuah evaluasi merupakan komponen
data hasil penilaian pendidikan penting dari desain dan pelaksanaan
jasmani olahraga dan kesehatan di proyek. Seperti yang sudah
kelas 6 SDN Bunulrejo 1 Kota dijelaskan sebelumnya bahwa salah
Malang pada semester ganjil tahun satu tujuan utama dari pendidikan

6
jasmani olahraga dan kesehatan perhitungan KKM yaitu 75. Meski
yang juga untuk mencapai salah ada beberapa siswa yang perlu
satu tujuan pendidikan nasional remidi karena belum sesuai KKM
adalah menjadikan peserta didik tapi jika dilihat dari goal oriented
menjadi manusia yang sehat dan evaluation bisa dikatakan tujuan dari
seutuhnya. program pembelajaran materi
Berdasarkan hasil data yang permainan rounders tercapai dengan
sudah dijelaskan, dengan baik.
menggunakan evaluasi goal oriented
yang bertujuan untuk mengevaluasi Saran
tujuan dari program pembelajaran Saran diberikan kepada
maka pembelajaran materi pihak yang terkait agar untuk
permainan rounders yang dilakukan mengkaji ulang mengenai tujuan,
pada siswa kelas 6 SDN Bunulrejo 1 pelaksanaan dan cara mengevaluasi
Kota Malang dari segi: (1) program pendidikan jasmani
psikomotor, seluruh siswa yang olahraga dan kesehatan agar
berjumlah 28 siswa mencapai tujuan tercipta program pendidikan jasmani
program pembelajaran yaitu lulus olahraga dan kesehatan yang efektif
sesuai dengan standar KKM yaitu dan tercapai semua tujuan yang
75, (2) kognitif, sebanyak 23 siswa sebenarnya.
SDN Bunulrejo 1 Kota Malang lulus
KKM dan sebanyak 5 siswa belum Daftar Rujukan
mencapai nilai sesuai KKM, (3) Arifin, Z. 2013. Evaluasi
afektif, seluruh siswa kelas 6 SDN Pembelajaran Prinsip,
Bunulrejo 1 Kota Malang yang Teknik, Prosedur. Bandung:
berjumlah 28 orang lulus sesuai PT. Remaja Rosdakarya.
KKM.
Dari pembahasan tersebut Arikunto, S. 2013. Prosedur
dapat disimpulkan bahwa tujuan Penelitian. Jakarta:
pembelajaran di SDN Bunulrejo 1 Rineka Cipta.
Kota Malang untuk kelas 6 berjalan
baik meski masih ada siswa yang Arikunto, S dan Syafruddin, C. 2009.
perlu melakukan remidi karena Evaluasi program
nilainya kurang dari KKM. Pendidikan, Jakarta: Bumi
Aksara.
PENUTUP
Kesimpulan Jaedun, A. 2010. Evaluasi Kebijakan
Dari paparan data serta dan Evaluasi Program
analisis hasil dapat disimpulkan jika Pendidikan. Pusat Penelitian
dilihat dari model evaluasi yang Kebijakan Pendidikan, dan
berorientasi pada tujuan program Pusat Penelitian Pendidikan
pembelajaran pada siswa kelas 6 Dasar dan Menengah,
SDN Bunulrejo 1 Kota Malang yang Lembaga Penelitian
berjumlah 28 siswa dengan materi Universitas Negeri
permainan rounders sudah Yogyakarta 1–14.
mencapai tujuan dengan baik sesuai

7
Resources. Disertasi tidak
Undang-Undang Republik Indonesia diterbitkan: University of
Nomor 20 Tahun 2003 Minnesota.
Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. (Online), Toha, C. 2003. Tekhnik Evaluasi
(http://pendis.kemenag.go.id/ Pendidikan. Jakarta: Raja
pai/file/dokumen/SisdiknasU Grafindo Persada.
UNo.20Tahun2003.pdf),
diakses 30 Novemebr 2017. Widoyoko. 2013. Evaluasi Program
Pembelajaran: Paduan
Qoms, A. 2005. The Iterative Praktis bagi Pendidik dan Calon
Evaluation Model for Pendidik. Pustaka Belajar:
Improving Online Educational Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai