Anda di halaman 1dari 17

TUGAS RESPONSI DEPARTEMEN IKGA

Nama : Niartanty Nirmala Saleh


Stambuk : J111 12 011
Pembimbing : drg. Nurhaedah Galib, Sp.KGA

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
SPACE MAINTAINER

Space maintainer adalah alat yang dipasang untuk mempertahankan ruang bekas
gigi desidui yang mengalami premature lost atau premature extraction (pencabutan
dini). Pemasangan alat ini bertujuan agar tidak terjadi penyempitan ruang akibat
bergesernya gigi tetangga dan juga ekstrusi/ elongasi dari gigi antagonisnya.1
Ada berbagai macam tipe space maintainer yang sering digunakan, secara umum
bisa dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu cekat dan lepasan. Tipe lepasan dapat
digunakan untuk periode relatif singkat yaitu kurang lebih satu tahun sedangkan
untuk tipe cekat didesain dengan bagus dan tidak mengganggu jaringan rongga mulut
agar dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama yaitu kurang lebih dua tahun.1

A. Indikasi dan Kontra Indikasi Penggunaan Space Maintainer


Space maintainer digunakan untuk mempertahankan ruang bekas pencabutan
akan tetapi penggunaan space maintainer terkadang menimbulkan kerusakan pada
jaringan lunak rongga mulut terutama pada penggunaan dalam jangka waktu yang
lama.12 Indikasi dan kontra indikasi pada pemakaian space maintainer harus
diperhatikan dengan baik agar perawatan dapat berhasil sesuai dengan yang
diharapkan tanpa menimbulkan efek negatif pada jaringan sekitar.
Ada beberapa keadaan dimana penggunaan space maintainer tidak dapat
diaplikasikan pada anak, misalnya jika gigi yang tanggal sebelum waktunya adalah
gigi insisivus desidui maka pemasangan space maintainer tidak perlu karena
pertumbuhan daerah ini ke arah transversal sangat laju, sedangkan pergeseran gigi
kaninus hampir tidak ada. Adapun beberapa indikasi dari penggunaan alat space
maintainer yaitu2,3,4 :
1. Gigi posterior atau anterior yang tanggal dini
Tanggalnya gigi kaninus dan gigi molar desidui dapat mengakibatkan pergerakan
gigi ke mesial atau distal dari gigi di sebelahnya ke ruang yang ditinggalkan
akibat tanggalnya gigi tersebut. Adanya pergerakan gigi molar pertama permanen
ke mesial memperkecil ruang yang diperlukan untuk erupsi premolar, begitu juga
dengan pergeseran insisivus permanen ke distal dapat memperkecil ruang
kaninus. Jika terjadi pergerakan kearah distal setelah tanggalnya gigi desidui
secara unilateral maka pada waktu bersamaan garis vertikal rahang atas dan garis
tengah rahang bawah hilang sehingga terjadi perubahan garis median.
2. Apabila saat dilakukan pengukuran dimensi ruang ditemukan tanda- tanda
penyempitan ruang dan ruang tersebut harus dipertahankan. Penyempitan ruang
dapat terjadi selama enam bulan pertama setelah hilangnya gigi desidui dimana
gigi permanen belum erupsi.
3. Kebersihan mulut atau oral hygiene baik.
4. Panjang lengkung rahang tidak mengalami pemendekan.
5. Hubungan antara rahang atas dan rahang bawah tidak dipengaruhi oleh hilangnya
gigi.
6. Jika ada kebiasaan buruk dari anak seperti menempelkan lidah di area gigi yang
hilang atau sering menghisap bibir maka dengan pemasangan space maintainer
sambil mempertahankan ruang yang ada juga dapat menghilangkan kebiasaan
buruk tersebut.

Kontra indikasi dari penggunaan space maintainer yaitu5,6 :


1. Kekurangan ruang untuk erupsi gigi permanen.
2. Terdapat ruang yang berlebihan untuk erupsi gigi permanen.
3. Gigi permanen penggantinya tidak ada (agenesis).
4. Kekurangan ruang yang banyak sehingga memerlukan tindakan pencabutan dan
perawatan ortodontik.
5. Pada anak yang usianya masih sangat muda sehingga sulit untuk bekerjasama
dalam melakukan perawatan dengan dokter gigi.

B. Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Space Maintainer


Alat space maintainer merupakan alat orthodonsi yang bersifat pasif dan
digunakan untuk mempertahankan ruang bekas gigi desidui yang hilang terlalu awal
sampai dengan saat erupsi gigi penggantinya. Penggunaan alat space maintainer
selain mempunyai keuntungan terhadap perawatan yang dilakukan juga mempunyai
kerugian jika digunakan tidak sesuai prosedur.1
Keuntungan mendasar yang didapatkan saat penggunaan space maintainer yaitu
alat ini mampu mempertahankan proksimal dimensi yang diperlukan dan bekerja
menahan desakan dari bagian mesial maupun distal gigi tetangga agar ruang yang ada
dapat dipertahankan ukurannya. Diantara berbagai keuntungan yang ada, juga dapat
ditemukan beberapa kerugian saat perawatan diantaranya yaitu ditemukannya
kelainan jaringan periodonsium, karies, maupun iritasi pada jaringan disekitar karena
desain dari alat space maintainer yang rumit misalnya pada tipe cekat.5
Adapun beberapa keuntungan penggunaan space maintainer yaitu7,5 :
1. Mencegah hilangnya ruang pada lengkung rahang sehingga gigi dapat erupsi
dengan baik dan menempati posisinya pada lengkung rahang
2. Mencegah ekstrusi gigi antagonis dari gigi yang mengalami premature loss
3. Mencegah gigi permanen yang berjejal akibat penyempitan ruang pada gigi yang
akan erupsi
4. Mengembalikan fungsi estetik, fungsi artikulasi/ fonetik, serta fungsi
pengunyahan yang normal
5. Menambah kepercayaan diri anak
6. Meningkatkan kesehatan gigi dan mulut pada anak

Adapun kerugian yang ditemukan saat menggunakan space maintainer yaitu2,8,4 :


1. Kadang mengakibatkan tipping atau rotasi pada gigi penyangga
2. Menyebabkan retensi plak sehingga terjadi daerah demineralisasi, karies, dan
kelainan jaringan periodonsium pada area gigi penyangga
3. Pada beberapa jenis space maintainer harus dilakukan preparasi pada gigi
penyangga sehingga mengakibatkan bentuk anatomis normal gigi berubah
4. Beberapa jenis space maintainer terutama yang tipe cekat membutuhkan waktu
kontrol yang lebih lama
5. Beberapa komponen alat space maintainer bisa bersifat sitotoksik karena terbuat
dari logam yang disolder
6. Pada beberapa kasus ditemukan gangguan fungsi bicara dan pengunyahan
7. Ada beberapa jenis space maintainer yang dapat mengganggu estetik dari gigi-
geligi misalnya pada jenis space maintainer lepasan
8. Pada jenis space maintainer lepasan, kebanyakan alat hilang maupun berubah
bentuk karena tidak dijaga dengan baik
9. Jenis space maintainer lepasan bilateral apabila digunakan dalam waktu yang
lama tanpa kontrol yang ketat dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangan rahang ke arah lateral
C. Syarat- Syarat Space Maintainer
Ada berbagai syarat yang harus terpenuhi dalam pembuatan maupun pemasangan
space maintainer. Alat space maintainer yang dibuat harus sederhana dan nyaman
dipakai sehingga tidak mengganggu jaringan sekitar dan tidak membuat rongga mulut
terasa sesak. Plat yang tebal dan besar akan menyita ruang gerak lidah sehingga
fungsi bicara maupun mastikasi terganggu.2
Semakin sederhana alat space maintainer maka makin disukai oleh
penggunanya. Hal ini disebabkan karena jaringan disekitar alat menjadi mudah
melakukan penyesuaian, selain itu juga sangat mudah dilakukan tindakan
pemeliharaan. Dalam pembuatan space maintainer, retensi harus benar- benar baik
agar alat tidak terlepas saat dipakai. Alat yang kecil ada kemungkinan bisa tertelan
dan dapat membahayakan pasien. Oleh karena itu, ada beberapa syarat yang harus
terpenuhi dalam pembuatan space maintainer diantaranya yaitu6,2 :
1. Alat space maintainer harus mampu mempertahankan proksimal dimensi yang
diperlukan, berarti alat ini harus mampu menahan desakan pada bagian distal
maupun mesial agar ukuran ruang dapat dipertahankan.
2. Alat ini tidak boleh mengganggu erupsi gigi antagonisnya sehingga tidak boleh
mengalami prematur kontak dengan gigi antagonis.
3. Tidak boleh mengganggu erupsi gigi permanen misalnya pada pembuatan distal
shoe, plat yang tertanam tidak boleh berada tepat diatas mahkota gigi yang akan
erupsi agar erupsinya tidak terhalang.
4. Tidak memberi tekanan abnormal pada gigi penyangga sehingga jaringan
periodonsium tetap sehat begitu juga dengan keadaan tulang alveolarnya.
5. Tidak mempengaruhi fungsi bicara, pengunyahan, dan fungsi pergerakan sendi
temporomandibular joint.
6. Tidak boleh ada komponen alat yang tajam yang bisa mengakibatkan iritasi
jaringan lunak disekitar alat.
7. Didesain sederhana, ekonomis, dan mudah dibersihkan.
8. Dapat dilakukan penyesuaian atau sedikit perbaikan bila diperlukan.

D. Jenis- Jenis Space Maintainer


Ada berbagai macam tipe space maintainer yang sering digunakan, secara umum
Foster membaginya menjadi dua kelompok yaitu space maintainer cekat dan lepasan.
Selain itu ada klasifikasi menurut Snawder yaitu space maintainer cekat dengan
band, space maintainer cekat tanpa band dengan etsa asam, space maintainer lepasan
dengan band atau semi- cekat, space maintainer lepasan tanpa band, space
maintainer fungsional, dan yang terakhir space maintainer non fungsional.
Sedangkan jenis space maintainer lainnya yang dikemukakan oleh Finn dapat
dikelompokkan menjadi 5 jenis yaitu space maintainer lepasan (removable), cekat
(fixed) dan semi cekat (semi-fixed), space maintainer dengan band atau tanpa band,
space maintainer fungsional dan non fungsional, space maintainer aktif dan pasif,
dan yang terakhir space maintainer jenis kombinasi.5
Pembagian jenis space maintainer yang paling umum saat ini adalah berdasarkan
tipe cekat dan lepasan. Space maintainer lepasan bisa digunakan untuk periode yang
relatif singkat, biasanya hanya sampai 1 tahun. Berbeda dengan jenis space
maintainer cekat, jika didesain dengan baik alat ini dapat digunakan dalam jangka
waktu yang lama tanpa merusak jaringan rongga mulut, biasanya space maintainer
jenis ini digunakan sampai 2 tahun.2

1. Space Maintainer Cekat


Alat space maintainer cekat memiliki banyak kelebihan dalam hasil perawatan
dibandingkan dengan space maintainer lepasan namun dalam proses pembuatannya
sangat rumit dan menggunakan banyak komponen alat. Banyak pasien pengguna
space maintainer yang mengeluhkan seringnya makanan tersangkut serta kesulitan
dalam membersihkan area disekitar alat, hal ini mengakibatkan banyaknya terjadi
kelainan baik pada gigi penyangga seperti karies, pada jaringan periodonsium seperti
gingivitis maupun periodontitis, dan pada jaringan lunak di sekitar alat seperti
stomatitis kontak.7
Space maintainer tipe cekat merupakan space maintainer yang didesain untuk
mempertahankan ruang dan terpasang secara cekat di dalam mulut. Space maintainer
tipe ini tidak dapat diubah posisinya dan juga tidak dapat dilepas apabila ingin
dibersihkan. Beberapa tipe yang umum dijumpai pada jenis space maintainer ini
yaitu space maintainer band and loop, space maitainer crown and loop, distal shoe,
lingual arch, dan space maintainer palatal arch/ nance appliance.2

a. Band and loop space maintainer


Band and loop dirancang untuk mempertahankan ruang dari tanggalnya satu gigi
dalam satu kuadran. Alat ini digunakan pada kasus tanggalnya gigi molar satu desidui
dan molar dua desidui secara dini untuk mencegah migrasi ke mesial yang
berhubungan dengan erupsi gigi molar satu permanen, selain itu alat ini juga
digunakan pada kasus tanggalnya gigi kaninus desidui secara dini untuk mencegah
pergerakan gigi insisivus lateral permanen.8
Band and loop lebih disukai karena proses pembuatannya lebih mudah,
membutuhkan waktu kerja yang singkat, tidak perlu dilakukan anastesi terlebih
dahulu untuk pemasangan band karena tidak ada preparasi yang dilakukan pada gigi,
selain itu mudah diatur untuk disesuaikan dengan perubahan gigi dan proses
pembuatannya lebih ekonomis.2

Gambar 1.. Space maintainer


band and loop
(Sumber: Proffit WR, Fields HW, Sarver DM. Contemporary orthodontics 5 ed. Canada:
Elsever ; 2013)

Adapun prosedur pembuatan space maintainer band and loop yaitu7,9 :


1. Pilih stainless steel band untuk dipasang pada gigi sebelah distal pada ruangan
baik molar kedua desidui maupun molar satu permanen. Cobakan band pada gigi,
band harus kencang untuk retensi alat supaya kokoh. Jika alat kendor maka dapat
terjadi demineralisasi email dibawah band.
2. Dengan band pada gigi, ambil cetakan alginate dari cetakan lengkung gigi
kemudian keluarkan band dari gigi dengan menggunakan tang pencabut band
selanjutnya tempatkan dengan akurat dalam cetakan sticky wax.
3. Alirkan gips yang telah dipanaskan sampai suhu 130˚C di bawah tekanan uap
kemudian letakkan ke dalam cetakan dengan hati- hati untuk menghindari
melesetnya band.
4. Bentuk sebuah loop dengan kawat 0,9 mm atau 1,0 mm, loop harus cukup lebar
supaya premolar dapat erupsi dan tidak boleh menekan gingival.
5. Solder atau sambung loop pada band
6. Haluskan hasil solder dengan stone dan rubber wheel. Penghalusan dilakukan
pada model kerja untuk mencegah rusaknya alat.
7. Cobakan alat tersebut dalam mulut pasien dan diperiksa apakah alat tersebut
sudah sesuai.
8. Bersihkan dan keringkan gigi lalu isolasi dengan cotton roll dan saliva ejector.
Berikan campuran semen polikarboksilat pada bagian dalam band lalu dudukkan
dengan tekanan jari menggunakan band setter. Setelah itu buang semua
kelebihan semen bila telah mengeras.

b. Crown and loop space maintainer


Jenis space maintainer crown and loop biasa digunakan pada kasus gigi
abutment bagian posterior mengalami karies yang luas dan memerlukan restorasi
mahkota, juga kasus dimana gigi abutment pernah mendapatkan perawatan
endodontik dan mahkota gigi perlu dilindungi secara menyeluruh.2
Untuk membuat suatu space maintainer jenis crown and loop dapat digunakan
metode direk maupun indirek. Dengan metode direk alat dipasang secara langsung
dalam mulut pasien tanpa menggunakan cetakan model gips, sebelum pemasangan
alat terlebih dahulu dilakukan preparasi pada gigi. Dalam metode indirek pembuatan
space maintainer harus dilakukan di laboratorium dengan menggunakan cetakan gips
dari rahang yang akan digunakan, setelah alat tersebut jadi baru kemudian
ditempatkan dalam mulut pasien.3

Gambar 2. Space maintainer crown and loop


(Sumber: https://depts.washington.edu/peddent/AtlasDemo/images/537s015.jpg
diakses pada tanggal 15 Mei 2015)

Adapun prosedur pembuatan space maintainer crown and loop yaitu10,3 :


a. Pembuatan secara direk/ langsung
1. Setelah mahkota dibuat dan dipasang pada gigi yang telah dipreparasi dalam
mulut lalu bengkokkan loop kawat 0,36 mm.
2. Tandai kawat dengan pensil putih pada bagian mesial bucal groove dan
lingual groove di mahkota stainless steel.
3. Angkat mahkota dari gigi lalu potong loop kawat di kedua tanda tersebut dan
disatukan tiap ujung kawat sehingga berada pada hubungan yang sama seperti
yang terdapat dalam mulut.
4. Cobakan kembali alat dalam mulut anak dan periksa kedudukannya serta
hubungan oklusi gingivalnya.
5. Angkat alat dan satukan sekali lagi, mesial ke daerah buccal dilas untuk
menahan loop kawat tetap berada pada posisinya.
6. Solder loop kawat ke mahkota lalu gunakan solder bar dan ujung karbon pada
bagian yang disatukan.
7. Alat tersebut kemudian dipolis.
8. Gosok alat dalam air panas untuk menghilangkan flux yang larut dalam air
lalu bersihkan bagian dalam mahkota dengan stone hijau sampai tidak ada
residu yang tertinggal.
b. Pembuatan secara indirek/ tidak langsung
1. Cetak rahang anak dengan alginat
2. Cor model dengan gips ortodontik
3. Pasang mahkota stainless pada gigi
4. Bentuk loop kawat ukuran 0,036 mm lalu pasang setelah itu satukan dan
solder seperti pada metode direk.

c. Distal shoe space maintainer


Distal shoe adalah pilihan space maintainer dimana molar dua desidui hilang
sebelum erupsi molar satu permanen. Fungsi dari distal shoe adalah menuntun erupsi
dari molar satu permanen ke posisinya yang normal dalam lengkung rahang. Distal
shoe bersifat sementara dan harus diganti dengan space maintainer tipe lepasan
mengikuti erupsi gigi molar permanen. Alat ini dibuat dengan metode indirek pada
sebagian besar kasus.2
Komponen alat distal shoe adalah guide plane metal, yaitu sejenis plat yang
berfungsi menuntun molar permanen agar erupsi pada posisinya. Agar efektif guide
plane harus meluas ke dalam processus alveolar sehingga berkontak dengan molar
satu permanen kurang lebih 1 mm di bawah marginal ridge mesial.2

Gambar 3 Distal shoe space maintainer


(Sumber: Proffit WR, Fields HW, Sarver DM. Contemporary orthodontics 5 ed.
Canada : Elsever ; 2013)

Adapun prosedur yang dilakukan dalam pembuatan distal shoe yaitu5,6 :


1. Dari cetakan alginat pada lengkung rahang anak didapatkan hasil cetakan gips
ortodontik.
2. Gigi molar satu desidui yang berdampingan dengan molar dua desidui yang
hilang dikecilkan dengan hati- hati dengan tapered fissure bur sehingga dapat
dipasangkan suatu mahkota stainless stell.
3. Ketika mahkota terpasang pada model gips, partikel gips pada bagian dalam
dibersihkan dengan cotton bud yang basah.
4. Pengukuran pada hasil radiografi daerah molar dengan pengukuran gaunge dapat
memberikan informasi yang diperlukan untuk menetapkan panjang lempengan
metal yang akan meluas ke distal (shoe).
5. Jika shoe telah dibengkokkan, panjang yang tepat dipilih dan daerah ridge pada
gips digergaji atau diukir sehingga proyeksi gingival pada shoe dapat dipasang.
6. Ketika pemasangan yang tepat telah dipastikan, ujung mesial dari shoe terlebih
dahulu disatukan dengan permukaan distal mahkota dan kemudian disolder
dengan wire silver ukuran 25 lalu lilitkan dua kali disekitar penggunaan tadi.
Flux yang banyak harus diberikan sebelum disolder dengan menggunakan
metode solder flame (nyala api) atau eletrik. Flux adalah bahan yang digunakan
untuk mencegah oksidasi dan memudahkan mengalirnya bahan solder.
7. Alat yang telah disolder digosok dengan sikat gigi yang keras lalu dimasukkan ke
dalam air panas untuk menghilangkan flux solder, kemudian alat dipolis dan
disterilkan lalu siap untuk dipasang dalam mulut pasien.
8. Untuk memasang alat ini, pertama- tama dilakukan anastesi pada regio molar
pasien, molar satu desidui dipersiapkan untuk mahkota dan suatu insisi dengan
curved bard-parker blade dibuat pada ridge dititik distal ke margin molar satu
desidui yang sesuai dengan pengukuran yang dilakukan pada hasil radiografi.
9. Mahkota dipasang pada tempatnya dengan shoe dipasang ke dalam jaringan di
bawah permukaan ridge untuk membiarkan shoe berkontak dengan permukaan
molar satu yang belum erupsi.
10. Foto radiografi dilakukan pada daerah molar untuk mengetahui apakah space
maintainer distal shoe berada pada posisi yang benar.
11. Alat ini disemen pada tempatnya dengan semen hard eugenol-based atau
duralon. Setelah erupsi dari molar satu, space maintainer dilepas dan kemudian
diganti dengan space maintainer jenis crown and loop atau band and loop.

d. Lingual Arch
Lingual arch merupakan space maintainer pilihan setelah kehilangan gigi
multipel pada lengkung rahang bawah terutama jika insisivus permanen rahang
bawah terlihat crowded. Alat ini digunakan sebagai space maintainer bilateral cekat
pada rahang bawah dan bersifat pasif karena tidak dapat diatur begitu perangkat ini
disemen pada gigi molar.2
Lingual arch terbuat dari kawat yang memanjang disekitar daerah lingual dari
rahang, kawat itu terhubung dengan kedua sisi pada gigi molar, alat ini didesain
sedemikian rupa agar kedua gigi molar tidak dapat bergeser ke arah mesial dan
menutupi daerah tempat erupsi gigi premolar permanen.10
Gambar 4 Lingual arch space maintainer
(Sumber: Mitchell L. An introduction to orthodontic 2nd ed. UK : Oxford university press
; 2001)

Adapun prosedur pembuatan lingual arch space maintainer yaitu10,2 :


1. Buat model studi rahang bawah
2. Band yang telah dicobakan pada mulut anak dikeluarkan dan ditempatkan pada
model studi
3. Suatu kawat baja berukuran 0,036- 0,040 inchi dibentuk pada lengkungan dan
meluas ke depan untuk membuat kontak dengan daerah cingulum insisivus.
4. Kawat diperluas ke posterior sepanjang 1/3 tengah dari permukaan lingual dari
band molar baru kemudian alat disolder dengan baik.
5. Setelah alat terpasang tepat pada model studi maka selanjutnya alat diinsersikan
ke dalam mulut pasien.

e. Palatal arch (nance aplliance)


Alat ini digunakan ketika satu atau lebih molar tanggal secara dini pada rahang
atas. Alat ini didesain seperti pada lingual arch kecuali pada beberapa desain di
bagian anteriornya tidak menyentuh permukaan lingual pada gigi anterior atas
melainkan menyebrang pada bagian palatal dan kawat tersebut langsung
menghubungkan molar band di kedua regio, tipe ini biasa dinamakan transpalatal
arch. Pada beberapa desain, kawat lingual dapat mengikuti bentuk palatum dengan
diameter kawat berukuran 0,025 inchi. Kawat ini pada bagian anterior dibatasi oleh
akrilik sedangkan pada bagian posterior terhubung pada masing- masing band.11
Pada pemakaian space maintainer jenis ini, pasien harus diperiksa secara
periodik untuk memastikan bahwa kawat lingual tidak mengganggu erupsi dari gigi
kaninus dan premolar serta tidak mengganggu area disekitar palatum.10

Gambar 2.7. Palatal arch space maintainer

Gambar 5. Palatal arch


(Sumber: Mitchell L. An introduction to orthodontic 2nd ed. UK : Oxford press; 2001)
2. Space maintainer lepasan
Space maintainer lepasan digunakan apabila dalam satu kuadran gigi yang hilang
lebih dari satu. Alat ini sering menjadi satu- satunya pilihan apabila tidak ada gigi
penyangga yang sesuai dengan alat cekat. Alat ini terbuat dari plat akrilik dan pada
beberapa desain dapat ditambahkan gigi artificial untuk mengembalikan fungsi
estetik maupun pengunyahan.2
Space maintainer lepasan dapat digunakan pada rahang atas maupun rahang
bawah, alat ini juga digunakan pada kasus tanggalnya gigi molar dua desidui sebelum
erupsi gigi molar satu permanen. Space maintainer jenis ini memiliki konstruksi yang
sederhana, pergerakan fungsional yang baik, dan biaya pembuatan yang relatif murah,
selain itu alat ini juga sangat mudah untuk dibersihkan.7

a. Gigitiruan sebagian akrilik


Alat ini dapat digunakan pada rahang atas maupun rahang bawah dimana telah
kehilangan gigi bilateral lebih dari satu. Space maintainer jenis gigitiruan sebagian
akrilik sering digunakan karena desainnya tidak rumit serta lebih ekonomis.
Pembersihan gigitiruan sebagian akrilik dengan tepat sangat penting dilakukan untuk
mengurangi kemungkinan berkembangnya lesi karies yang baru serta akumulasi plak
yang bisa menyebabkan gingivitis.12
Berbagai tipe alat space maintainer lepasan tidak boleh dianjurkan untuk pasien
anak yang mempunyai masalah karies dan kebersihan mulut yang buruk. Masalah
yang sering timbul dari pemakaian ini adalah malasnya anak memakai alat sehingga
fungsi space maintainer tidak tercapai secara optimal.12
Gambar 6. Space maintainer lepasan dengan gigitiruan sebagian
(Sumber: http://www.dentaltrendsdombivli.com/wp-content/uploads/removable-
prosthodontics2.jpg diakses pada tanggal 15 Mei 2015)

b. Gigitiruan penuh
Alat ini sering digunakan pada anak yang mengalami infeksi rongga mulut yang
hebat sehingga harus mencabut semua giginya. Konstruksi gigitiruan penuh akan
menyebabkan penampilan yang bertambah baik dan efektif serta dapat menuntun
molar satu permanen ke posisi erupsi yang tepat.2
Pembuatan gigitiruan penuh diharapkan dapat menggantikan fungsi dari gigi
desidui yang hilang. Gigitiruan harus memiliki retensi dan stabilisasi yang baik.
Retensi yang dimaksud yaitu ketahanan gigitiruan terhadap daya lepas saat gigitiruan
diam sedangkan stabilisasi berkaitan dengan daya lepas saat alat berfungsi.2

Gambar 7. Space maintainer lepasan dengan gigitiruan penuh


(Sumber: http://www.contempclindent.org/articles/2011/2/3/images/ContempClinDent
diakses pada tanggal 15 Mei 2015)

E. Perawatan Gigi Anak Selama Penggunaan Space Maintainer


Alat- alat ortodontik seperti space maintainer merupakan benda asing dalam
rongga mulut anak. Alat ini menempel pada jaringan dan membentuk lapisan
keratinisasi dan pada berbagai kasus sering timbul iritasi dan menghasilkan inflamasi,
kemerahan, pembengkakan, serta rasa sakit. Jika iritasi ini dibiarkan terus- menerus
maka akan terjadi reaksi fibrous gingival yang permanen.13
Karies sering terjadi pada pemasangan space maintainer terutama pada bagian
interproksimal gigi. Jika terdapat food debris disekitar alat dalam jangka waktu yang
lama maka akan terbentuk tanda garis putih (garis dekalsifikasi) yang melekat secara
langsung pada permukaan email dan tidak akan hilang sampai alat lepas. Oleh karena
itu untuk menghindari hal- hal tersebut maka dibutuhkan beberapa perawatan, adapun
perawatan- perawatan yang dapat dilakukan yaitu12,14,13 :
1. Aplikasikan topikal florida untuk mencegah karies dan dekalsifikasi gigi
2. Penyemenan ulang band molar dengan interval 6 bulan
3. Pemeriksaan foto radiografi dibutuhkan untuk melihat reaksi jaringan pada
pemasangan alat
4. Lakukan kontrol plak secara rutin dan skeling dengan hati-hati di area sekitar
gigi maupun di sekitar alat space maintainer yang terdapat plak serta kalkulus
5. Lakukan pengangkatan debris dan pembersihan poket
6. Gunakan sikat gigi yang lunak untuk menghilangkan sisa- sisa makanan serta
berkumur dengan larutan chlorhexidine untuk menghindari dental plak
7. Lakukan kontrol rutin ke dokter gigi minimal tiap empat bulan sekali.
DAFTAR PUSTAKA

1. Nasir N, Christou P, Topouzelis N. The orthodontic periodontic interrelationship


in integrated treatment challenges a systematic review. Journal of oral
rehabilitation; 2010; 37: 113
2. McDonald RE, Avery DR, Dean JA. Dentistry for the child and adolescent 8 ed.
UK: Mosby; 2004
3. Subekti A, Kuswandari S. The use of crown (SSC) and loop as space maintainer
in premature loss of mandibular second primary molar on children aged 5 years.
The Indonesians journal of dental research; 2012: 189-191
4. Kupietzky A, Tal E. The transpalatal arch: an alternative to the nance appliance
for space maintainer. Pediatri dentistry journal; 2012; 101(1): 2-3
5. Singh G. Texbook of orthodontics 2 ed. New Delhi: Jaypee Brothers; 2007
6. Adinda C, Nuraini P, Pradopo S. Pilihan perawatan kehilangan prematur molar
kedua sulung dengan distal shoe appliance. Prosiding PIN IDGAI V; 2011: Hal.
712-6
7. Clarice S. Management of premature primary tooth loss in the child patient. CDA
Journal; 2013; 41(8): 612-6
8. Horax S. Management of premature loss of primary first molar case with simple
fixed space maintainer. Journal dentofacial; 2009; 8(1): 22-4
9. Yeluri R, Munshi AK. Fiber reinforced composite loop space maintainer: an
alternative to the conventional band and loop. Contemporary clinical dentistry
journal; 2012; 3(1): 26-8
10. Fithriyah RE, Runkat J. Pemeliharaan ruangan dan bentuk lengkung akibat
premature loss dengan space maintainer cekat. Prosiding PIN IDGAI V; 2011:
491-2, 494-6
11. Uddanwadiker R, Patil PG. Evaluation of the deformation on the jaw bone due to
a band and loop, nance appliance and transpalatal arch space maintainers: a three
dimentional finite element analysis. Dentistry journal; 2013; 3(3): 1-4
12. Foster TD, Buku ajar ortodonsi ed 3. Jakarta: EGC;2007
13. Susetyo B, Yuwono L. Alat- alat ortodonsi cekat : prinsip dan praktik. Jakarta:
EGC; 2013
14. Peedikayil FC. Delayed tooth eruption. Eletronic journal of dentistry; 2011; 1(4):
81-84

Anda mungkin juga menyukai