Laporan Hasil Praktikum Peluang
Laporan Hasil Praktikum Peluang
PELUANG
OLEH KELOMPOK 1
Kelas B:
Adriana
Eva hafida
Noviyanti Fatimah
Ratna Sari M
Ridwan Maulana
2010
PENDAHULUAN
Dasar teori
Penyakit Genetik sudah sering terjadi di dunia ini, banyak manusia yang telah menjadi
penderita penyakit turunan. Seringkali hal ini terjadi tanpa pencegahan ataupun
penanganan dengan ilmu yang benar, terutama pada masyarakat kelas menengah ke
bawah. Oleh karena itu, sosialisasi lebih lanjut mungkin bisa berguna dalam hal ini,
walaupun hanya dalam bentuk makalah. Penyakit genetika ini berkaitan erat dan
memiliki prinsip yang sama dengan teori penurunan sifat. Prinsip tentang gen dan teori
penurunan sifat digagas oleh Gregor Mendel. Pada awalnya, Gregor Mendel mengadakan
penelitian pada tanaman buncis dan mempelajari 7 jenis sifat yang berbeda, yang
kemudian ditemukan teori persilangan untuk gen-gen yang independen. Teori
persilangan tersebut menyatakan bahwa gen dari anak merupakan perpaduan (persilangan)
dari gen dari kedua orang tuanya. Begitu juga untuk penyakit genetik, terjangkit atau
tidaknya seorang individu tergantung pada perpaduan gen kedua orang tuanya. Teori
peluang diskrit dapat digunakan untuk menganalisis hal tersebut, memperkirakan peluang
harapan terjangkit penyakit atau tidak. Dengan demikian penurunan penyakit genetik
dapat dicegah atau diminimalisir kemungkinannya. Secara struktural, penyakit genetik
terbagi menjadi dua jenis, yaitu penyakit yang terkait dengan gen seksual (xy dan xx) dan
penyakit yang terkait dengan gen non-seksual (misal buta warna dinotasikan BB dan bb).
Terdapat gen resesif dan dominan, dimana gen dominan lebih berpengaruh dan dapat
menindas sifat gen resesif.
Peluang suatu kejadian / peristiwa A adalah jumlah bobot semua titik sampel kejadian /
peristiwa A, didasarkan himpunan semua kejadian yang mungkin (himpunan semesta).
Bila suatu percobaan dapat menghasilkan N macam hasil (himpunan semesta = N), dan
bila tepat sebanyak X dari hasil berkaitan dengan kejadian A, maka peluang kejadian A
adalah :
1. teori Kombinatorial
Teori kombinatorial digunakan untuk menghitung jumlah kejadian yang mungkin dan juga
himpunan
semesta.
a. Permutasi
Permutasi adalah jumlah urutan berbeda dari pengaturan sejumlah obyek. Permutasi dari
n objek yang berbeda adalah
Permutasi r dari n elemen adalah jumlah kemungkinan urutan r buah elemen yang dipilih
dari n buah elemen, dengan r ≤ n, yang dalam hal ini, pada setiap kemungkinan urutan
tidak ada elemen yang sama.
b. Kombinasi
Kombinasi r dari n elemen adalah jumlah kemungkinan pemilihan yang tidak terurut r
elemen yang diambil dari n buah elemen.
Kombinasi Kejadian
Bila A dan B merupakan kejadian sembarang maka jumlah kejadian yang mungkin dari A
dan atau B dapat dihitung dengan kaidah penjumlahan atau perkalian.
Kaidah Perkalian Digunakan jika kejadian A dan B adalah kejadian yang terpisah.
Kemungkinan munculnya kedua kejadian secara bersamaan merupakan hasil kali dari
kemungkinan munculnya masing-masing kejadian. Bila kejadian A dan B saling terpisah,
maka :
Contoh penerapan metode persilangan mendel adalah sebagai berikut, dengan kasus
monohibrid heterozygot (persilangan satu alela).
4. Melalui informasi peluang kemunculan genotip dapat ditentukan peluang fenotip yang
aka muncul. Bila terdapat gen dominan, sifat yan dibawa oleh gen resesif akan tertutupi.
Denga demikian, sifat dominan akan muncul pada genoti KK dan Kk, yakni berambut
kuning Maka:
Penyakit genetis dapat diklasifikasikan menjadi penyakit yang disebabkan oleh gen
tunggal (kelainan
Mendellian) dan penyakit yang disebabkan oleh beberapa gen. Terdapat 4 jenis umum
pewarisan gen tunggal, yaitu :
Pada pewarisan gen dominan pada autosom, keabnormalan selalu tampak pada tiap
generasi. Setiap
anak yang terinfeksi penyakit dari orang tua yang terinfeksi memiliki peluang 50%
untuk menurunkan
penyakit tersebut. Contoh penyakit yang disebabkan oleh kelainan gen dominan pada
autosom :
1. Hiperkolesterolemia keluarga
ickle cell
5. Defisiensi ADA
6. Ocular-Cutaneous Albinism (OCA)
Pada pewarisan gen resesif terpaut kromosom X, insiden penyakit lebih tinggi pada pria
daripada pada wanita. Hal tersebut terjadi karena wanita memiliki 2 kromosom X,
sehingga bila salah satu kromosom X terpaut gen resesif (abnormal), kromosom X normal
dapat menutupi efek dari kromosom X abnormal. Contoh penyakit yang disebabkan oleh
kelainan gen resesif terpaut kromosom X :
1. Buta warna
2. Hemofilia A
3. Anodontia
Pada pewarisan gen dominan terpaut kromosom X, meskipun wanita memiliki satu
kromosom X yang
normal, penyakit yang dibawa oleh kromosom X abnormal tetap nampak. Contoh penyakit
yang disebabkan oleh kelainan gen dominan terpaut kromosom X :
1. Rakithis hipofosfatemik
2. Penyakit Hutington
3. Chondrodystropic dwarfism
2. Phenylketonuria (PKU)
4. Anemia s
A. Latar Belakang
Pentingnya memhami teori peluang karena teori ini banyak berkaitan dengan
kehidupan manusia, khususnya dalam Biology field, keterkaitan teori peluang ini
amat erat. Salah satu hal yang sering dikaitkan dengan teori peluang ialah hal-hal
yang menyangkut genetika seperti peluang penurunan sifat atau penurunan penyakit
genetis, untuk itu praktikum menggenai teori peluang ini penting dilakukan untuk
memberikan gambaran dan mempermudah pemahaman mengenai teori peluang agar
kami dapat menerapkan dalam kasus genetika.
B. Prinsip Kerja
Melakukan simulasi teori peluang dengan menggunakan koin logam dengan gambar
berbeda di kedua sisinya. Koin logam di toss sebagai representasi dari kemungkinan
yang diundi untuk 2 sifat seperti jenis kelamin, men-toss 2 koin dan 3 koin, masing-
masing untuk menggambarkan kasus yang berbeda, hasil toss diolah dengan rumus
yang telah dibahas pada landasan teori di atas. kemudian menjawab beberapa
pertanyaan yang berkaitan dengan konsep peluang yang telah disimulasikan
menggunakan koin tadi.
C. Tujuan Praktikum
Kegiatan praktikum yang telaah kami lakukan bertujuan untuk mengarahkan kami
untuk mampu dalam beberapa hal berikut:
1. Menentukan dan memberikan contoh penerapan teori peluang
2. Menggunakan dasar-dasar teori peluang
3. Menerapkan konsep peluang untuk menganalisis peta silsilah pada manusia, dan
4. Meramalkan resiko mendapat anak cacat dari suatu perkawinan.
METODE KERJA
CARA KERJA
Percobaan 1
Menghitung jumlah yang diharapkan muncul (expected/E) untuk muka gambar dan
angka (G dan A)
↓
Percobaan 2
Menghitung jumlah yang diharapkan muncul (expected/E) untuk kombinasi GG, GA,
AG, dan AA.
↓
Percobaan 3
Menghitung jumlah yang diharapkan muncul (expected/E) untuk kombinasi GGG, GGA,
GAG, AGG, AAG, AGA, GAA, dan AAA.
↓
Jika meneliti keluarga yang mempunyai 3 anak dari 160 sampel, maka:
c. Kemungkinan sebuah keluarga yang anaknya laki-laki semua
½ x ½ x ½ = 1/8
d. Kemungkinan jumlah keluarga yang anaknya laki-laki semua
1/8 x 160= 20
e. Jumlah keluarga yang diharapkan mempunyai anak= 2 laki-laki dan 1 perempuan
3/8 x 160= 60
f. Jumlah keluarga yang diharapkan anaknya perempuan semua
1/8 x 160= 20
IV. Penggunaan Binomium
Apabila sifat albino pada manusia dikendalikan oleh gen resesif c (Cc x Cc) didapat 4 orang
anak, hitunglah peluang untuk:
a. Peluang keempat anaknya albino
Rumus: (a+b)4 = a4+4a3b+ 6a2b2+ 4ab3+ b4
a= c
b= c maka:
(C+c)4= C4+4C3c+ 6C2c2+ 4Cc3+ c4
Normal semua C4= (½)4= 1/16
Normal 3 albino 1 4 C3c= 4(1/2)3 (1/2)= 4/16
Normal 2 albino 2 6 C2c2= 6(1/2)2 (1/2)2= 6/16
Normal 1 albino 3 4 Cc3= 4 (1/2) (1/2)3= 4/16
Albino semua c4= (1/2)4= 1/16
Maka, peluang keempat anaknya albino semua adalah 1/16
b. 3 anak normal, 1 albino adalah 4/16
c. 2 anak normal dan 2 albino adalah 6/16
2. Peluang untuk 2 peristiwa yang terjadi secara terpisah.
Peluang untuk tejadinya salahsatu peristiwa atau yang lainnya dari 2 peristiwa yang terjadi
secara terpisah adalah jumlah dari masing-masing peluangnya, misalnya:
1. Peluang dari 1 individu bergenotif Cc akan menghasilkan,
Gamet C= ½
Gamet c= ½
2. Aa x aa
Peluang keturunan bergenotip
AA= ¼
Aa= ½
3. Persilangan dihibrid, peluang memperoleh keturunan
a. Salahsatu bergenotip Aa Bb atau Aa BB
AA Bb= (1/4 x ½)= 1/8
Aa BB= (1/4 x 1/2) 1/8
b. Salahsatu bergenotip AA BB atau aa BB
AA BB= (3/4 x ¾)= 9/16
Aa BB= (1/4 x ¾)= 3/16
3. Data silsilah keturunan
a. 1 x 10
b. 16 x 17
Terdapat standar deviasi pada setiap kemungkinan, SD ini diambil dari selisih ekspektasi
dengan hasil observasi sebenarnya, semakin kecil selisihnya, semakin besar peluang yang
teramalkan.
Peluang yang dapat dihittung bukan saja seputar penentuan jenis kelamin anak, tetapi juga
mengenai penyakit yang menurun atau penyakit genetis.
DAFTAR PUSTAKA
Rohmana, Aden. Aplikasi Teori Peluang Diskrit dalam Analisis Penurunan Penyakit Genetik.
Bandung