Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.4 Hasil Pengamatan

3.4.1 Pengendapan garam sulfat

Larutan Ditambah AgNO3 Keterangan

NaCl Terbentuk endapan putih Bereaksi, senyawa


ionik
CCl4 Tidak terbentuk endapan Tidak bereaksi, bukan
putih, tetapi terbentuk senyawa ionik
dua lapisan

Tidak terbentuk endapan Tidak bereaksi, bukan


CHCl3
putih, tetapi terbentuk senyawa ionik
dua lapisan

3.4.2 Reaksi dengan indikator metil orange

Larutan Ditambah MO Keterangan

HCl Menjadi berwarna merah Bereaksi, bersifat asam

CH3COOH Menjadi berwarna merah Bereaksi, bersifat asam

C2H5OH Menjadi berwarna kuning Bereaksi, bersifat basa


3.4.3 Pengendapan garam hidroksida

Ditambah pereaksi
larutan keterangan
BaCl2 K4Fe(CN)6

CuSO4 + NH4OH Mengendap Mengendap Bereaksi,


sedikit sedikit, berwarna sedikit, berwarna senyawa
putih coklat kompleks
CuSO4 + NH4OH Mengendap Mengendap Bereaksi senyawa
berlebih banyak berwarna banyak berwarna kompleks
putih coklat
CuSO4 Tidak Mengendap Tidak bereaksi,
mengendap sedikit berwarna bukan senyawa
coklat kompleks

3.4.4 Pengendapan garam hidroksida

Larutan Ditambah KCNS Keterangan

FeCl3 Berwarna coklat pekat, Bereaksi, senyawa


mengendap kompleks
K3Fe(CN)6 Tidak berubah warna, Tidak bereaksi, bukan
tidak mengendap senyawa kompleks

3.5 Reaksi

1. NaCl + AgNO3 → NaNO3 + AgCl

CCl4 + AgNO3 →

C2H5Br + AgNO3 →

2. Tidak perlu

3. a. CuSO4 + 2NH4OH (sedikit) → Cu(OH)2 + (NH4)2SO4

CuSO4 + 4NH4OH (banyak) → Cu(NH3)4SO4 + H2O


Cu(NH3)4SO4 + H2O + BaCl2 →

Cu(NH3)4SO4 + H2O + K4Fe(CN)6 →

b. CuSO4 + BaCl2 →

2CuSO4 + K4Fe(CN)6 → 2K2SO4 + Cu2[Fe(CN)6]

4. FeCl3 + KCNS → Fe(CNS)3 + KCl

K4Fe(CN)6 + 2KCNS →

4.3 Pembahasan

Percobaan pertama menggunakan AgNO3, terjadi pengendapan pada tabung (1) yaitu

yang berisi larutan NaCl, hal itu menunjukkan bahwa NaCl merupakan senyawa ionik sedangkan

yang ada pada tabung (2) dan tabung (3) bukan senyawa ionik.

Percobaan menggunakan indikator metil orange, larutan HCl dan CH3COOH yang

awalnya berwarna bening setelah ditambahkan M.O berubah menjadi berwarna merah, yang

berarti kedua larutan tersebut bersifat asam, sedangkan C2H5OH yang awalnya berwarna bening

setelah ditetesi M.O berubah menjadi berwarna kuning yang artinya bersifat basa.

Percobaan menggunakan NH4OH dan tanpa NH4OH didapatkan hasil yaitu pada tabung

yang ditambahkan NH4OH mengalami pengendapan dan berubah warna sedangkan yang tidak

ditambahkan, tidak terjadi pengendapan kecuali saat ditambahkan K4Fe(CN)6 terjadi

pengendapan tetapi sedikit. Dari percobaan itu, bisa disimpulkan senyawa yang bereaksi

merupakan senyawa kompleks, dan yang tidak bereaksi bukan senyawa kompleks.

Pada percobaan menggunakan KCNS, tabung (1) yang berisi FeCl3 setelah direaksikan

dengan KCNS berubah menjadi coklat pekat dan ada pengendapan sedangkan pada tabung (2)

yang berisi K4Fe(CN)6 tidak terjadi pengendapan, padahal K4Fe(CN)6 merupakan senyawa

kompleks. Hal tersebut mungkin dikarenakan kesalahan saat melakukan percobaan.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Ikatan ion atau ikatan elektrokovalen adalah ikatan kimia yang terjadi akibat gaya tarik-menarik

elektrostatik antara atom bermuatan positif (kation) dengan atom yang bermuatan negatif

(anion), atau akibat adanya serah terima elektron dari satu atom ke atom yang lain, sedangkan

ikatan kovalen adalah ikatan kimia yang terjadi apabila terdapat pemakaian bersama sepasang

atau lebih elektron yang menyebabkan atom-atom yang berikatan memperoleh susunan oktet

ikatan kimia yang terjadi apabila terdapat pemakaian bersama sepasang atau lebih elektron yang

menyebabkan atom-atom yang berikatan memperoleh susunan oktet.

2. Senyawa kompleks adalah senyawa yang mengandung atom atau ion (biasanya logam) yang

dikelilingi oleh molekul atau anion, biasanya disebut dengan ligan atau agen pengompleks

sedangkan senyawa bukan kompleks tidak dikelilingi oleh ligan atau agen pengompleks.

Anda mungkin juga menyukai