Rumus Naegele
Nama rumus ini berasal dari nama penemunya, Franz Karl Naegele, dokter
kandungan di Jerman yang hidup di abad 19. Hari perkiraan lahiran (HPL)
dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT) Anda, kemudian dihitung
menggunakan rumus Naegele sebagai berikut:
Tahun: tetap
Bulan: ditambah 9
Hari: ditambah 7
atau
Tahun: ditambah 1
Bulan: dikurangi 3
Hari: ditambah 7
Misalnya hari pertama haid terakhir Anda adalah 21 Januari 2014, maka perkiraan
tanggal persalinan Anda adalah:
Bulan: 1+9 = 10
Hari: 21+7= 28
Contoh kedua, jika hari pertama haid terakhir Anda adalah 1 Mei 2014 maka
perkiraan tanggal persalinan Anda adalah:
Bulan: 5-3=2
Hari: 1+7= 8
Rumus Parikh
Rumus Naegele di atas punya kelemahan. Rumus ini hanya dapat diterapkan pada
wanita yang siklus menstruasinya persis 28 hari. Bagaimana dengan yang tidak?
Rumus Parikh dapat diterapkan pada wanita yang siklus menstruasinya tidak
persis 28 hari.
Hari perkiraan lahiran = hari pertama haid terakhir + 9 bulan + (lama siklus haid –
21 hari)
Contoh :
HPHT pada tanggal 1 Januari 2011. Jika siklus haidnya 28 hari, maka setelah
dihitung dengan rumus Naegele, maka HPL-nya adalah 8 Oktober 2011. Namun
jika siklus haidnya ternyata adalah 35 hari, maka dengan rumus Parikh, tanggal
persalinannya menjadi:
Oleh karenanya, penghitungan waktu lahir dengan rumus atau kalkulator hamil ini
hanya merupakan gambaran perkiraan. Sangat mungkin jika bayi lahir lebih awal
atau lebih lama dari yang tanggal perkiraan. Selain penghitungan tersebut, dokter
menggunakan pemeriksaan USG untuk menunjang dan mengonfirmasi
perhitungan. Dari hasil pemeriksaan USG bisa diketahui perkembangan janin dari
waktu ke waktu hingga genap usia untuk lahir.
Dengan rumus Naegele, hanya empat dari 100 orang ibu hamil akan melahirkan
tepat pada HPL. Namun, 90% ibu hamil akan melahirkan dalam 3 minggu di
sekitar HPL yang telah ditentukan. Sehingga sangat normal jika seorang wanita
melahirkan dua pekan lebih awal atau terlambat dua minggu dari yang
diperkirakan.
Wanita dapat lebih berisiko melahirkan jauh melampaui tanggal perkiraannya jika
dilihat dari beberapa kondisi, misalnya ini merupakan kehamilan pertama, dia
tidak tahu persis kapan hari pertama haid terakhirnya, mengalami obesitas, bayi
Anda laki-laki, punya anggota keluarga dengan riwayat persalinan terlambat, serta
sudah pernah memiliki anak dengan persalinan yang juga terlambat. Pada kasus
tertentu yang sangat jarang terjadi, persalinan yang terlambat ini dapat diakibatkan
oleh adanya gangguan pada plasenta bayi.