Contoh:
Pilihan A B C D E O Jumlah
Jawaban
Kelompok 5 7 15 3 3 0 33
Atas
Kelompok 8 8 6 5 7 3 37
Bawah
Jumlah 13 15 21 8 10 3 70
O = Omitted (tidakmenjawab)
C* = kunci jawaban
Pengecoh = A: 13/70 x 100% > 5% , berfungsi
B: 15/70 x 100% > 5%, berfungsi
D: 8/70 x 100% > 5%, berfungsi
E: 10/70 x 100% > 5%, berfungsi
Untuk tes pilihan ganda dengan 5 alternatif jawaban P = 0.8 dilihat dari segi Ometted
(o) sebuah butr soal dikatakan baik jika presentase o nya < 10%
Dilihat dari konstruksi butir soal terdiri dari dua bagian, yaitu pokok soal alternatif jawaban.
Alternatif jawaban juga terdiri dari dua bagian, yaitu kunci tingkat rendah kemampuan peserta
tes semakin banyak pengecoh atau makin tinggi tingkat kemampuan peserta akan semakin
sedikit memilih pengecoh.
Hal demikian dapat ditunjukkan dengan adanya korelasi yang tinggi, rendah atau
negatif pada hasil analisis. Apabila proporsi peserta tes yang menjawab dengan salah atau
memilih pengecoh kurang dari 0.025 maka pengecoh tersebut harus direvisi. Apabila oengecoh
dictolak atau tidak ada yang memilih atau proporsi 0.00. Selain memperhatikan fungsi daya
tarik untuk dipilih oleh peserta tes, pengecoh soal juga perlu memperhatikan daya beda
(koefisien korelasi) yang ditunjukkan oleh masing-masing alternatif jawaban. Setiap
pengecoh diharapkan memiliki daya beda negatif, artinya suatu pengecoh diharapkan lebih
sedikit dipilih oleh kelompok tinggi dibandingkan dengan kelompok bawah. Atau daya
beda pengecoh tidak lebih besar dari daya beda kunci jawaban setiap butir soal. Menurut
Depdikbud (1997) untuk menilai pengecoh (distraktor) dari masing-masing butir soal dapat
dikategorikan sebagai berikut: