Tabel 2. Bahan
No Nama Sifat fisik Sifat kimia Kategori
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK
Bentuk bubuk Kristal Berat molekul 53,49
NH4Cl padat gram/mol
1. (Amonium Warna putih Mudah dalam air Khusus
klorida) Berbau dingin, air panas dan
aseton
Titik lebur 580 K
Padat = 117 J/mol K
Titik didih 3800C
NaNO3 Menyebabkan iritasi
Densitas 2,3 x 103
2. (Natrium pernapasan, iritasi kulit, Khusus
kg/m3
Nitrat) mata dan sakit perut
Berat molekul 85 sma
Berupa serbuk putih
Berat molekul 101,103 Mudah larut dalam air
gram/mol panas
Densitas 2,109 Larut dalam air dingin
KNO3
3. gram/cm 3
Larut dalam dietil eter Khusus
(Kalium Nitrat)
Titik leleh 3340C Kelarutan dalam air I
Titik didih terurai pada gram / 2,8 ml air
0
400 C
Ba(NO3)2
4. Kristal tak berwarna Larut dalam air Khusus
(Barium Nitrat)
Al(NO3)2
Kristal tak berwarna Larut dalam air
5. (Alumunium Khusus
Mudah terhidrolisis
Nitrat)
Massa jenis 11,34 Energi ionisasi +4
gram/cm 3
Bersifat asam
Pb(NO3)2
6. Kalor lebur 2022 K Bersifat oksidator Khusus
(Timbal Nitrat)
Titik lebur 327,460C Bersifat racun
Berbentuk Kristal
Massa atom 36,45 Racun bagi
Massa jenis 3,21 pernapasan
gram/cm 3
Merupakan oksidator
Titik leleh -10100C kuat
Energi ionisasi 1250 Berasap tebal d udara
kJ/mol lembab
HCl
7. Berbau tajam Gasnya berwarna Khusus
(Asam klorida)
kuning kehijauan dan
berbau merangsang
Dapat larut dalam alkali
hidroksida, kloroform,
dan eter
Selesai
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK
E. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Percobaan
NaNO3
Terbentuk Endapan Terbentuk Gas Warna Warna
Pereaksi
Ya Tidak Ya Tidak larutan endapan
HCl - - Bening -
NaOH - - Bening -
Na2CO3 - - Bening -
Na3PO4 - - Bening -
Na2HPO4 - - Bening -
Na2SO3 - - Bening -
Na2S - - Bening -
NH4Cl
Terbentuk Endapan Terbentuk Gas Warna Warna
Pereaksi
Ya Tidak Ya Tidak larutan endapan
HCl - - Bening -
NaOH - - Bening -
Na2CO3 - - Bening -
Na3PO4 - - Bening -
Na2SO3 - - Bening -
Na2HPO4 - - Bening -
Na2S - - Bening -
Al(NO3)2
Terbentuk Endapan Terbentuk Gas Warna Warna
Pereaksi
Ya Tidak Ya Tidak larutan endapan
HCl - - Bening -
Na2CO3 - - Keruh Putih
Na3PO4 - - - Bening Putih
Na2SO3 - - Bening -
Na2S - - Keruh Putih
Na2HPO4 - - Keruh Putih
NaOH - - Keruh Putih
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK
Pb(NO3)2
Terbentuk Endapan Terbentuk Gas Warna Warna
Pereaksi
Ya Tidak Ya Tidak larutan endapan
HCl - - Bening -
NaOH - - Bening -
Na2CO3 - - Bening -
Na3PO4 - - Bening -
Na2HPO4 - - Bening -
Na2SO3 - - Bening -
Na2S - - Bening -
Ba(NO3)2
Terbentuk Endapan Terbentuk Gas Warna Warna
Pereaksi
Ya Tidak Ya Tidak larutan endapan
HCl - - Bening -
NaOH - - Keruh Putih
Na2CO3 - - Bening Putih
Na3PO4 - - Keruh Putih
Na2HPO4 - - Keruh Putih
Na2SO3 - - Bening -
Na2S - - Keruh -
Ca(NO3)2
Terbentuk Endapan Terbentuk Gas Warna Warna
Pereaksi
Ya Tidak Ya Tidak larutan endapan
HCl - - Bening -
NaOH - - Keruh Putih
Na2CO3 - - Bening -
Na3PO4 - - Keruh Putih
Na2HPO4 - - Keruh Putih
Na2SO3 - - Bening -
Na2S - - Bening -
2. Pembahasan
Senyawa golongan utama mempunyai sifat fisika dan sifat kimia yang khas dari
masing-masing golongan di tabel periodik. Pada praktikum kali ini mengidentifikasi
senyawa-senyawa kation yaitu NH4Cl, NaNO3, KNO3,Ca(NO3),Ba (NO3), Al(NO3),
Pb(NO3), dan HCl dengan senyawa anion antara lain NaOH,Na2CO3, Na2SO3, Na3PO4,
Na2HPO4, Na2CrO4, dan Na2S.
Sehingga diperoleh perubahan tertentu berupa adanya endapan, sedikit larut,
ataupun perubahan warna yang terjadi.
1) Uji dengan HCl
HCl merupakan senyawa asam kuat yang memiliki sifat fisik yaitu, massa jenisnya
sebesar 3,21 g/cm3, massa atom 36,45, berwujud gas yang tak berwarna pada suhu
kamar, memiliki bau yang tajam. Sedangkan sifat kimia yaitu merupakan oksidator
kuat, gasnya berwarna kuning kehijauan dan berbau merangsang.serta racun bagi
pernapasan. Pada uji ini larutan HCl direaksikan dengan larutan kation (NH4Cl,
NaNO3, Pb(NO3)2, Ba(NO3)2, KNO3, Al(NO3)2).
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK
Reaksi HCl dengan NH4Cl
HCl dan NH4Cl ketika direaksikan tidak tebentuk perubahan baik warna, tidak
ada terbentuk endapan atau gas. Persamaan reaksinya
Reaksi HCl dengan KNO3
HCl dan KNO3 ketika direaksikan tidak terjadi reaksi kimia, karena tidak terjadi
perubahan warna, terbentuk endapan, atau adanya gas.
Persamaan reaksinya :
KNO3(aq) + HCl(aq)→ KCl(aq) + HNO3(aq)
Reaksi HCl dengan BaNO3
HCl dengan BaNO3 direaksikan juga tidak terbentuk endapan, tidak ada gas dan
warna larutan bening.Persamaan reaksinya :
Ba(NO3)2(aq) + 2HCl(aq)→ BaCl2(aq) + 2HNO3(aq)
Reaksi HCl dengan Al (NO3)
HCl direaksikan Al (NO3)2 tidak terbentuk endapan, tidak terbentuk gas dan
warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya adalah:
Al(NO3)2(aq) + 2HCl(aq)→AlCl2(aq)+ 2HNO3(aq)
Reaksi HCl dengan Pb(NO3)2
Timbal (II) nitrat merupakan senyawa anorganik yang memiliki rumus kimia
Pb(NO3)2 .Pada saat direaksikan dengan asam klorida akan menghasilkan endapan
PbCl2, dimana PbCl2 adalah padatan putih dan sukar larut dalam air sehingga reaksi
yang dihasilkan adalah tidak terbentuk endapan, tidak terbentuk gas dan warna
larutan tetap bening. Dengan persamaan reaksi:
Pb(NO3)2(aq) + 2HCl(aq)→ PbCl2(s)↓ + 2HNO3(aq)
Reaksi HCl dengan Ca(NO3)2
HCl direaksikan dengan Ca(NO3)2 juga tidak terbentuk reaksi, tidak ada
perubahan baik endapan, , gas, warna larutannya tetap bening. Dari reaksi dapat
diperoleh persamaan :
Ca(NO3)2 + 2 HCl → CaCl2 + 2 HNO3
Hasil reaksi pada uji dengan HCl dapat dilihat pada gambar 1
Gambar 1. Uji HCl dengan (a) NH4Cl, (b) NaNo3, (c) KNO3 (d) Ca(NO3)2
(e) Ba(NO3)2, (f) Al(NO3)2, dan (g) Pb(NO3)2
Pada semua reaksi yang di atas tidak menunujukan adanya pembentukan endapan
disebabkan kelarutan dari- senyawa-senyawa tersebut cukup tinggi sehingga sukar
mengendap. Tida ada perubahan warna pada reaksi dikarenakan sebagian besar dari
senyawa-senyawa pada reaksi di atas berwarna putih seperti NH4Cl,NaNO3, KNO3 dan
Ca(NO3) yang dalam larutan menjadi bening, sehingga zat senyawa ini direaksikan
dengan HCl tidak menghasilkan perubahan warna. Tidak terbentuknya gas disebabkan
pada saat reaksi berlangsung tidak terjadi perubahan menjadi zat gas.
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK
2) Uji dengan NaOH
Reaksi NaOH dengan KNO3
NaOH dan KNO3 ketika direaksikan tidak menunjukkan adanya perubahan baik
perubahan warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas. warna larutan
tetap bening. Persamaan reaksinya :
KNO3(aq)+ NaNO3(aq) → KOH(aq) + HNO3
Pada dasarnya senyawa hidroksida akan mengalami pengendapan namun pada
reaksi ini tidak terbentuk endapan karena konsentrasi dari ion hidroksida yang kecil.
Reaksi NaOH dengan NaNO3
NaOH dan NaNO3 ketika direaksikan tidak menunjukkan adanya perubahan baik
perubahan warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas. Reaksi ini tidak
terjadi karea NaOH dan NaNO3 tidak bereaksi karena NaOH adalah dasar induk
garam NaNO3. Garam umunya tidak bereaksi secatra kimia dengan asam atau basa
dari man ia diturunkan.
Reaksi NaOH dengan NH4Cl
NaOH dan NH4Cl direaksikan juga tidak menunjukkan adanya perubahan baik
perubahan warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas. Hasil reaksi yaitu
warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya :
NH4Cl(aq) + NaOH(aq) → NH3(aq) + NaCl(aq) + H2O(i)
Berdasrkan reaksi di atas, seharusnya menghasikan gas namun tidak terbentuk
karena kecilnya NH4Cl yang direaksikan.
Reaksi NaOH dengan Al(NO3)2
NaOH dan Al(NO3)2 ketika direaksikan tejadi reaksi kimia dengan terbentuknya
endapan yang berwarna putih dengan warna larutan yang sedikit keruh, tetapi tidak
terbentuk gas.
Persamaan reaksinya :
Al(NO3)2(aq)+3 NaOH(aq) → Al(OH)3(s) + 3 NaNO3(aq)
Reaksi ini menghasilkan endapan karena meningkatnya konsentrasi kation, maka
gaya elektrostatik yang ada dalam garam dengan kation yang muatannya lebih tinggi
akan lebih besar, sehingga untuk melarutkan akan lebih susah. Warna keruh yang
terbentuk akibat adanya endapan yang tidak mengendap sempurna sehingga partikel-
partikelnya masih bercampur larutannya.
Reaksi NaOH dengan Pb(NO3)2
Percobaan yang dilakukan dengan mereaksikan NaOH dan Pb(NO3)2 tidak
menunjukkan adanya perubahan baik perubahan warna, terbentuknya endapan,
ataupun terbentuk gas, hasil reaksi yaitu warna larutan tetap bening. Tidak
terjadinya reaksi disebabkan larutan yang digunakan sudah terkontaminasi dengan
komponen lain. Persamaan reaksinya :
Pb(NO3)2 + NaOH → Pb(OH)2 + 2 NaNO3
Reaksi NaOH dengan Ba(NO3)2
Ketika direaksikan NaOH dengan Ba(NO3)2 menunjukkan adanya perubahan
yaitu terbentuk endapan barium hidroksida berwarna putih serta warna larutan
menjadi agak sedikit keruh, namun pada reaksi ini tidak terbentuk gas. Persamaan
reaksinya :
Ba(NO3)2(aq) + 2 NaOH(aq) → Ba(OH)2(s)+ 2 NaNO3(aq)
Reaksi NaOH dengan Ca(NO3)2
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK
Ketika NaOH direaksikan dengan Ca(NO3)2 terjadi reaksi adanya perubahan
yaitu terbentuk endapan kalsium hidroksida berwarna putih dengan warna larutan
menjadi keruh, namun pada reaksi ini tidak terbentuk gas. Persamaan reaksinya :
Ca(NO3)2(aq) + 2 NaOH(aq) → Ca(OH)2(s) + 2 NaNO3(aq)
Senyawa Ba(NO3)2 dan Ca(NO3)2 menghasikan endapan karena kerapan
muatan ion golongan II yang juga besar, molekul air akan berinteraksi lebih kuat
terhadap ion ini, sehingga akan dihasilakan atau dilepaskan energy yang lebih besar
ketika melarutkan garam ini.
Hasil reaksi pada uji dengan NaOH dapat dilihat pada gambar 2
Gambar 3. Uji Na2CO3 dengan (a) NH4Cl, (b) NaNo3, (c) KNO3, (d) Ca(NO3)2
(d) Ba(NO3)2, (e), Al(NO3)2 (e) Pb(NO3)2, dan (f) HCl
Terjadintya perubahan warna menjadi keruh diakibatkan endapan yang tidak
mengendap dengan sempurna dan tidak terbentuknya gas karena terjadi penguraian
senyawa menjadi zat gas. Uji Na2HPO4
Reaksi Na2HPO4 dengan KNO3
Na2HPO4 ketika direaksikan dengan KNO3 tidak menunjukkan adanya
perubahan baik perubahan warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas,
hasil reaksi yaitu warna larutan tetap bening, tanpa ada endapan atau gas.
Persamaan reaksinya :
2KNO3(aq)+ Na2HPO4(aq0 → K2HPO4(aq) + 2 NaNO3(aq)
Reaksi Na2HPO4 dengan NaNO3
Na2HPO4 ketika direaksikan dengan NaNO3 tidak menunjukkan adanya
perubahan baik perubahan warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas,
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK
hasil reaksi yaitu warna larutan tetap bening. Reaksi ini tidak terjadi karena
keduanya memiliki kation yang sama.
Reaksi Na2HPO4 dengan NH4Cl
Na2HPO4 dan NH4Cl ketika direaksikan tidak menunjukkan adanya perubahan
baik perubahan warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas, hasil reaksi
yaitu warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya :
2NH4Cl(aq) + Na2HPO4 →(NH4)2HPO4(aq)+ 2 NaCl(aq)
Reaksi Na2HPO4 dengan Al(NO3)2
Na2HPO4 dan Al(NO3)2 ketika direaksikan terjadi reaksi dengan adanya
perubahan yaitu terbentuk endapan berwarna putih serta warna larutan menjadi
agak sedikit keruh. Persamaan reaksinya :
Al(NO3)3 + Na2HPO4 → Al2(HPO4)(3) ↓ + 2 NaNO3(aq)
Reaksi Na2HPO4 dengan Pb(NO3)2
Na2HPO4 dan Pb(NO3)2 ketika direaksikan tidak terjadi perubahan warna, tidak
terbentuk endapan, ataupun terbentuk gas, hasil reaksi yaitu warna larutan tetap
bening.Persamaan reaksinya :
Pb(NO3)2 + Na2HPO4→PbHPO4 (aq) ↓ + 2 NaNO3(aq)
Reaksi Na2HPO4 dengan Ba(NO3)2
Na2HPO4 dan Ba(NO3)2 ketika direaksikan terjadi reaksi dengan menunjukkan
adanya perubahan yaitu terbentuk endapan berwarna putih serta warna larutan
menjadi agak sedikit keruh, namun pada reaksi ini tidak terbentuk gas. Persamaan
reaksinya :
Ba(NO3)2 + Na2HPO4 → Ba(HPO4)(s) ↓ + 2 NaNO3
Reaksi Na2HPO4 dengan Ca(NO3)2
Na2HPO4 dan Ca(NO3)2 ketika direaksikan juga terjadi reaksi dengan adanya
perubahan yaitu terbentuk endapan berwarna putih serta warna larutan menjadi
agak sedikit keruh, namun pada reaksi ini tidak terbentuk gas. Persamaan
reaksinya :
Ca(NO3)2(aq)+ Na2HPO4(aq) → Ca(HPO4) (s) ↓ + 2 NaNO3(aq)
Senyawa Ba(NO3), Ca(NO3) dan Al(NO3)2 menghasilkan endapan karena entalpi
pelarutannya mudah mengandap.
Hasil reaksi pada uji dengan Na2HPO4 dapat dilihat pada gambar 4
Gambar 4. Uji Na2CO3 dengan (a) NH4Cl, (b) NaNo3, (c) KNO3, (d) Ca(NO3)2
(d) Ba(NO3)2, (f), Al(NO3)2 dan (g) Pb(NO3)2
Pada percobaan di atas sebagian beasr reaksi menghasilkan endapan.
Umumnya ketika logam direaksikan dengan senyawa halogen bias membentuk
garam halidanya, sedangkan pada percobaan BaCl2 tidak mengenap. Hal ini
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK
disebabkan kondisi larutan HCl yang tidak lagi dalam kondisi segar, larutan HCl
yang dipakai sudah tersimpan lama dan kemungkinan sudah terkontaminasi dengan
zat lain. Senyawa Ba(NO3)2 adalah garam yang berasal dari golongan IIA dan unsur
golongan IIA memiliki kerapatan muatan ion yang besar sehingga molekul air akan
berinteraksi kuat dengan ion ini, karena itu dibutuhkan pelepasan energi yang besar
untuk melarutkan garam ini.
Gambar 5. Uji Na2SO3 dengan (a) NH4Cl, (b) NaNo3, (c) KNO3, (d) Ca(NO3)2
(e) Ba(NO3)2, (f), Al(NO3)2, dan (g) Pb(NO3)2
Pada dasarnya reaksi-reaksi di atas akan menghasilkan endapan ketika
direaksikan dengan golongan IIA, namun konsentrasinya sedikikit maka endapan,
perubahan warna ataupun gas tidak terbentuk tersebut tidak terbentuk
Gambar 6. Uji Na3PO4 dengan (a) NH4Cl, (b) NaNo3, (c) KNO3, (d) Ca(NO3)2
(d) Ba(NO3)2, (f), Al(NO3)2 dan (g) Pb(NO3)2
Senyawa Ba(NO3) dan Ca(NO3)2 menghasilkan endapan karena kelarutan fosfat
yang kecil serta kelarutan dari garam alkali tanah juga kecil sehingga menghasilkan
endpan.
6) Uji dengan Na2S
Reaksi Na2S dengan KNO3
Na2S dan KNO3 ketika direaksikan tidak terjadi perubahan baik perubahan
warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas. Persamaan reaksinya :
2KNO3(aq) + Na2S(aq) → K2S(aq) + 2 NaNO3(aq)
Reaksi Na2S dengan NaNO3
Na2S dan NaNO3 ketika direaksikan tidak terjadi perubahan baik perubahan
warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas. Reaksi ini tidak terjadi karena
keduanya memiliki kation yang sama.
Reaksi Na2S dengan NH4Cl
Na2S dan NH4Cl ketika direaksikan tidak terjadi perubahan baik perubahan
warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas. Persamaan reaksinya :
2NH4Cl(aq) + Na2S(aq) →(NH4)2S(aq) + 2NaCl(aq)
Reaksi Na2S dengan Al(NO3)2
Na2S dan Al(NO3)2 menunjukkan adanya perubahan yaitu terbentuk endapan
Aluminium sulfide berwarna putih, warna larutan keruh, dan terbentuk gas.
Persamaan reaksinya :
2Al(NO3)2(aq) + 3 Na2S(aq) → Al2S3(s) ↓ + 6 NaNO3(aq)
Reaksi Na2S dengan Pb(NO3)2
Pb(NO3) ketika direaksikan tidak terjadi perubahan baik perubahan warna,
terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas. Persamaan reaksinya :
Pb(NO3)2(aq) + Na2S(aq) → PbS(s) ↓ + 2 NaNO3(aq)
Reaksi Na2S dengan Ba(NO3)2
Na2S dan Ba(NO3)2 ketika direaksikan menunjukkan adanya perubahan yaitu
terbentuk gas karena pada dasarnya Na2S tersusun atas adanya gas sulfur
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK
sehingga gas tersebutlah yang menguap dan tidak ditemukan endapan. Persamaan
reaksinya :
Ba(NO3)2(aq)+ Na2S(aq) → BaS(s) ↓ + 2 NaNO3(aq)
Reaksi Na2S dengan Ca(NO3)2
Na2S dan Ca(NO3)2 ketika direaksikan menunjukkan adanya perubahan yaitu
terbentuk gas namun tidak ditemukan adanya endapan. Persamaan reaksinya :
Ca(NO3)2(aq) + Na2S(aq) → CaS(s) ↓ + 2 NaNO3(aq)
Hasil reaksi pada uji dengan Na3S dapat dilihat pada gambar 7
Gambar 7. Uji Na2S dengan (a) NH4Cl, (b) NaNo3, (c) KNO3, (d) Ca(NO3)2
(d) Ba(NO3)2, (f), Al(NO3)2 dan (g) Pb(NO3)2
Dari hasil percobaan didapatkan senyawa-senyawa yang mengendap yaitu
Al(NO3), Ba(NO3), dan Ca(NO3). Senyawa ini mudah mengendap karena pada
umumnya senyawa alkali tanah sukar larut dalam air, selain itu unsur alkali tanah
sangat reaktif walaupun tidak sereaktif unsur alkali. Senyawa Pb(NO3) adalah
senyawa yang pada dasarnya akan mengalami pengendapan namun pada
percobaan ini tidak ditemukan adanya endapan pada semua reaksi larutan dengan
Pb(NO3). Hal ini disebabkan karena sampel yang digunakan sudah tersimpan cukup
lama dan kemungkinan sudah terkontaminasi sehingga tidak menghasilkan
endapan.
F. Penutup
1. Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan reaksi kimia dikatakan berlangsung apabila
salah satu hal yang diamati berupa tebentuknya endapan, perubahan warna atau
menghasikan gas
Percobaan ini yang paling reaktif adalah unsur Pb, di mana unsur Pb bila direaksikan
dengan asam larutan asam maupun basa akan bereaksi. Hal ini ditunjukan dengan
adanya endapan yang terbentuk.
Dari hasil percobaan didapatkan senyawa-senyawa yang mengendap yaitu Al(NO3),
Ba(NO3), dan Ca(NO3).
2. Saran
Praktikan diharapkan dapat mengamati perubahan yang terjadi pada setiap senyawa
yang direaksikan dan dapat menuliskan persamaan dengan benar.
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK
G. Daftar Pustaka
[1] Petrucci, H. Ralph, Suminar.1989. Kimia Dasar, Edisi Ke-4 Jilid 1.Jakarta : Erlangga,
[2] Chemical Elements.2014.Alkali Metals.www.chemicalelements.com/groups/
alkali.html (diakses 18 Februari 2018).
[3] Langford, J. I. and Wilson, A. J. C. (2014). Scherrer after Sixty Years: A Survey and Some
New Results in the Determination of Crystallite Size. J. Appl. Cryst., 111978), 102-
113. [5] Chang, Raymond. (2007). Chemistry Ninth Edition. New York: Mc Graw Hill
[4]Ahmad.2001.Kimia Unsur dan Radiokimia.PT Citra Aditya Bakti: Bandung.
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK
.