Anda di halaman 1dari 5

Emergency kit ini umumnya diletakkan pada box khusus yang terbagi-bagi dalam

kotak terpisah dan mudah dibawa. Emergency kit ini umumnya berfungsi dalam
keadaan darurat diruangan perawatan seperti kasus syok anafilaksis. Obat dan alat
kesehatan yang biasanya terdapat dalam emergency kit pada klinik adalah
adrenalin injeksi (Epinefrin HCl), dexametason injeksi, aminofilin injeksi, atropin
sulfat, Diphenhidramin HCl, Phenobarbital/Luminal, Diazepam, Stesolid Rectal dan
Metil Prednisolon Na Suksinat, Noradrenalin, Dopamin, heparin, simetidin, nifedipin,
salbutamol, digoxine, phenitoin

1. Nifedipin
Indikasi: profilaksis dan pengobatan angina; hipertensi.
Efek Samping: pusing, sakit kepala, muka merah, letargi; takikardi, palpitasi;
juga edema kaki, ruam kulit (eritema multiform dilaporkan), mual, sering
kencing; nyeri mata, hiperplasia gusi; depresi dilaporkan; telangiektasia
dilaporkan.
Bentuk Sediaan: Kapsul

2. Phenitoin
Indikasi: semua jenis epilepsi, kecuali petit mal; status epileptikus..
Efek Samping: angguan saluran cerna, pusing, nyeri kepala, tremor,
insomnia, neuropati perifer, hipertrofi gingiva, ataksia, bicara tak jelas,
nistagmus, penglihatan kabur, ruam, akne, hirsutisme, demam, hepatitis, lupus
eritematosus, eritema multiform, efek hematologik (leukopenia,
trombositopenia, agranulositosis).
Bentuk Sediaan: Kapsul

3. Digoxin
Indikasi: Gagal jantung, aritmia supraventrikular (terutama fibrilasi atrium)
Efek Samping: Biasanya karena dosis yang berlebihan, termasuk anoreksia,
mual muntah, diare, nyeri abdomen, gangguan penglihatan, sakit kepala, rasa
capai, mengantuk, bingung, pusing; depresi; delirium, halusinasi; aritmia, blok
jantung; rash yang jarang; iskemi usus; ginekomastia pada pemakaian jangka
panjang; trombositopenia.
Bentuk Sediaan: tablet

4. Salbutamol
Indikasi: asma dan kondisi lain yang berkaitan dengan obstruksi saluran napas
yang reversibel.
Efek Samping: tremor, pusing, mual muntah, reaksi alergi, kram otot
Bentuk Sediaan: tablet

5. Adrenalin (Epinefrin HCl)


Indikasi: Mengembalikan kondisi fisiologis dari gejala darurat (seperti edema
laryngeal, bronkospasme, dan hipotensi), dan dapat juga di kaitkan dengan reaksi
hipersensitivitas seperti anafilaksis dan angioedema.
Efek Samping Obat: Ansietas, tremor, takikardi, sakit kepala, ekstremitas
dingin; pada dosis berlebih aritmia, pendarahan otak, edema paru, mual,
muntah, berkeringat, letih, hipoglisemia.
Bentuk Sediaan: ampul

6. Heparin
Indikasi: prevensi dan pengobatan trombosis vena dalam, prevensi trombus
pada katup protetic dan untuk pengobatan embolipulmonum
Efek Samping: perdarahan , nekrosis kulit, trombositopenia, hiperkalsemia
reaksi hipersensitivitas (urtikaria, angiodema, dan anafilaksis); osteoforisis
setelah penggunaan jangka panjang (dan jarang terjadi alopesia).
Bentuk Sediaan: vial

7. Cimetidin
Indikasi: tukak lambung dan tukak duodenum jinak, tukak stomal, refluks
esofagitis, sindrom Zollinger-Ellison, kondisi lain di mana pengurangan asam
lambung akan bermanfaat.
Efek Samping: alopesia; takikardia (sangat jarang), nefritis interstitial
Bentuk Sediaan: Tablet

8. Dopamin
Indikasi: gagal jantung
Efek Samping: Takikardia, hipertensi, aritmia, iskemik jantung
Bentuk Sediaan: Ampul

9. Noradrenalin
Indikasi: Hipotensi karena vasodilatasi yang hebat
Efek Samping: hipertensi, vasokontriksi, iskemik miokard, aritmia
Bentuk Sediaan: Ampul

10. Dexametason injeksi


Indikasi: Supresi inflamasi dan gangguan alergi; Cushing's disease,
hiperplasia adrenal kongenital; udema serebral yang berhubungan dengan
kehamilan; batuk yang disertai sesak napas
Efek Samping: Meningkatkan pembentukan glukosa dari protein,
pengeroposan tulang, cushing sindrom
Bentuk Sediaan: Injeksi

11. Aminofilin injeksi


Indikasi: Obstruksi saluran napas reversibel, asma akut berat
Efek Samping: Alergi terhadap etilendiamin dapat menyebabkan urtikaria,
eritema, dan dermatitis eksfoliatif.
Bentuk Sediaan: Injeksi

12. Atropin sulfat


Indikasi: Mengeringkan sekret, melawan bradikardi yang berlebihan; bersama
dengan neostigmin untuk mengembalikan penghambatan neuromuskuler
kompetitif
Efek Samping: Takikardi;
Bentuk Sediaan: Injeksi
13. Diphenhidramin HCl
Indikasi: Antihistamin, antiemetik, anti spamodik; parkinsonisme, reaksi
ekstrapiramidal karena obat; anak dengan gangguan emosi.
Efek Samping Obat: Pengaruh pada kardiovaskuler dan SSP; gangguan darah;
gangguan saluran cerna; efek anti muskarinik, reaksi alergi; lihat juga
keterangan di atas
Bentuk Sediaan: Injeksi intravena maupun intramuskular.

14. Phenobarbital/Luminal
Indikasi: epilepsi, semua jenis, kecuali petit mal, status epileptikus.
Efek Samping: mengantuk, letargi, depresi mental, ataksia, nistagmus,
iritabel dan hiperaktif pada anak: agitasi, resah dan bingung pada lansia; reaksi
alergi pada kulit, hipoprotrom binemia, anemia megaloblastik.
Bentuk Sediaan: Injeksi
15. Stesolid Rectal
Indikasi: Tabung dubur stesolid yang khususnya cocok dalam pengobatan
kejang-kejang, termasuk kejang demam pada anak, dimana onset yang cepat
tindakan adalah keharusan.
Efek Samping: Mengantuk, kelemahan otot, ataksia, reaksi paradoksikal
dalam agresi, gangguan mental, amnesia, ketergantungan, depresi pernapasan,
kepala terasa ringan hari berikutnya, bingung.
Bentuk Sediaan: Enema

16. Diazepam injeksi


Indikasi: Pemakaian jangka pendek pada ansietas atau insomnia, tambahan
pada putus alkohol akut, status epileptikus, kejang demam, spasme otot.
Efek Samping: mengantuk, kelemahan otot, ataksia, reaksi paradoksikal
dalam agresi, gangguan mental, amnesia, ketergantungan, depresi pernapasan,
kepala terasa ringan hari berikutnya, bingung. Kadang-kadang terjadi: nyeri
kepala, vertigo, hipotensi, perubahan salivasi, gangguan saluran cerna, ruam,
gangguan penglihatan, perubahan libido, retensi urin, dilaporkan juga kelainan
darah dan sakit kuning, pada injeksi intravena terjadi: nyeri, tromboflebitis
dan jarang apneu atau hipotensi.
Bentuk Sediaan: injeksi

17. Metil Prednisolon Injeksi


Indikasi: Untuk memperbaiki kekurangan akibat insuffisiensi sekresi korteks
adrenal akibat gangguan fungsi atau struktur adrenal sendiri (insuffisiensi primer)
atau hipofisis (insuffinsiensi sekunder, untuk asma bronkial, alergi, penyakit
mata, penyakit kulit, penyakit hepar, gangguan hematologik lain dan syok).
Efek Samping: Penggunan terus menerus dengan dosis yang besar atau
penghentian pengobatan tiba-tiba menyebabkan demam, mialgia dan malaise dan
juga terjadi komplikasi yang menimbulkan pendarahan atau preforasi
osteoporosis, miopati dan muka rembulan (full moon face).
Bentuk Sediaan: Injeksi
DAFTAR PUSTAKA

Badan POM RI. 2015. Pusat Informasi Obat Nasional. Jakarta: BPOM RI

Anda mungkin juga menyukai