Anda di halaman 1dari 5

Jenis Program Pendidikan untuk Masa Anak-anak Awal

Program untuk anak-anak yang masih sangat kecil sangatlah bertambah banyak, maka kualitas
sejumlah pengalaman anak telah makin tinggi. Pendidikan masa anak-anak awal telah menjadi
fokus utama kebijakan nasioanal.
1. Program Penitipan Anak
Yaitu sebuah program yang menyediakan layanan pengasuhan anak bagi orang tua yang bekerja.
Program ini berkisar dari pengasuhan bayi hingga program prasekolah yang terorganisir, namun
sayangnya ada perbedaan pelayanan anatara anak-anak tingkat rendah dengan menengah atas.
2. Prasekolah
Fokus utama prasekolah adalah Pelatihan Kesiapan yaitusiswa mempelajari kemampuan yang
diharapkan untuk menyiapkan mereka bagi pengajaran formal kemudian hari, seperti cara
mengikuti pengarahan, berpegang teguh pada tugas, bekerjasama dengan orang lain
dan memperlihatkan perilaku yaang pantas. Anak anak juga didorong agar tumbuh secara emosi
dan berkembang konsep dirinya yang posistif serta meningkatkan kemampuan otot besar dan kecil
mereka.
3. Program Prasekolah Kompensasi
Yaitu program yang dirancang untuk menyiapkan anak-anak yang kurang beruntung guna
memasuki taman kanak-kanak dan kelas satu.
4. Intervensi Dini
Progaram pra sekolah berkompensasi yang membidik anak-anak yang sangat kecil dengan resiko
terbesar gagal sekolah.
5. Program Taman Kanak-kanak
Tujuan taman kanak-kanak iaalah menyiapkan siswa mengikuti pelajaran formal dengan
mendorong perkembangan kemampuan sosial mereka.
6. Praktik yang Sesuai dengan perkembangan
National Association for the Educatio of Young Childre (NAEYC) menjelaskan praktek yang
sesuai denga nperkembangan bagi siswa yang berusia 5 hingga 8 tahun sebagi berikut:
a. Tiap-tiap anak dipandang orang yang unik dengan pola dan waktu pertumbuhan masing-masing;
b. Kurikulum dan pengajaran tanggap terhadap perbedaan masing-masing kemampuan dan minat;
c. Tingkat kemampuan, perkembangan, dan gaya belajar yang berbeda-bedahrus diperkirakan,
diterima dan digunakan untuk merancang kurikulum;
d. Anak-anak dimungkinkan maju dengan kecepatan mereka sendiri dalam menjalankan kemampuan
penting yang menckup kemampuan menulis, membaca, mengeja, matematika, ilmu sosial, ilmu
alam, seni, musik, kesehatan dan kegiatan jasmani;
NAEYC dan para pendukung lain praktek yang sesuia dengan perkembangan manganjurkan
banyak penggunaan proyek, permainan, penjajakan, kerja kelompok, pusat belajar dan
semacamnya itu, dan pengurangn penekan pada pengajaran yang diarahkan guru, pembacaan
singkat pemula, dan buku kerja (Vandell, 2004).

Perkembangan Anak selama Masa Sekolah Dasar


Anak usia 5 dan 7 tahun, anak-anak mengalami pertumbuhan yang lebih lambat tetapi
kesehatan dan kemampuannya lebih baik. Mereka berpikir dengan cara yang dijelaskan dalam teori
Piaget sebagai tahap operasi konkret. Anak-anak dikelas-kelas atas dasar beralih dari pemikiran
egosentris ke pemikiran yang lebih terpusat. Pada usia 9-12 tahun, anak-anak dapat menggunakan
pemikiran logis dan dapat berbalik, dapat bernalar secara abstrak, dan dapat mempunyai
pemahaman tentang hubungan sebab-akibat dan antar-pribadi.t sebagai
Pada masa anak-anak pertengahan, dapat dilihat sebagai orang yang mengatasi krisis
prikososial kemegahan versus inferioritas meurut Erikson. Sekolah menjadi faktor utama yang
berpengaruh terhadap perkembangan, tempat dimana anak mengambangkan pribadi publik,
membangun kemampuan sosial, dan membentuk harga diri berdasarkan kompetensi akademis dan
non-akademis. Pada masa pra-remaja, antara usia 9-12 tahun, konformitas dalam hubungan dengan
teman sebaya, kelompok sebaya dengan kedua jenis kelamin, dan tantangan terhadap otoritas
orang dewasa menjadi lebih penting.
Perkembangan Fisik Selama Masa Anak-Anak Pertengahan
Ketika anak-anak melewati sekoloah dasar, perkembangan fisik mereka mengalami
perubahan kalua dibandingkan dengan masa anak-anak awal./ Anak anak akan berubah relative
sedikit dalam ukuran tubuh selama masa-masa sekolah dasar. Untuk menggambarkan anak khas
pada masa sekolah dasar kita harus menggambarkan seorang anak dengtan kondisi yang baik.Pada
saat memasuki sekolah dsar, mereka telah mengembangkan banyak kemampuan motoric dasar
yang mereka butuhkan untuk keseimbangan , berlari, melompat dan melempar.
Pada awal kelas enam sekolah dasar kebanyakan anak perempuan akan mendekati puncak
dorongan pertumbuhan mereka, dan semua laki-laki yang mengalami kedewasaan awal akan
melanjutkan pertumbuhan lambat.
Kemampuan Kognitif
Diantara usia 5 dan 7 tahun, proses pemikiran anak-anak mengalami perubahan penting (
Siegar,1998) . Ini adalah periode peralihan dari tahap pemikiran preoperational ke tahap operaswi
konkret. Perubahan ini memungkinkan anak melakukan secara mental sesuatu yang sebelumnya
dilakukan secara fisik dan membalikkan tindakan tersebut secara mental. Tidak semuya anak
mengalami peralihan ini pada usia yang sama.
Selain memasuki tahap operasi konkret abak-anak usia dasar dengan pesat
mengembangkan kemampuan daya ingat dan mognitif , termasuk kemapusan meta-kognitif yaitu
kemampuan emikirkan pemikiran mereka sendiri dan mempelajari bagaimana cara belajar.
Perkembangan Sosioemosional pada Masa Anak-anak Pertengahan
Pada saat anak memasuki sekolah dasar , mereka telah kmengembangkan kemampuan
pemikiran, tindakan, dan pengaruh social yang lebih rumit. Hingga pada dasarnya bersikap
egosentris dan dunia mereka adalah dunia rumah, keluarga dan mungkin orasekolah dan lembaga
penitipan anak. Masa sekolah dasar awal biasanya akan dihabiskan untuk melewati tahap keempat
(Erikson,1963). Ketika kekuatan konsentrasi anak anak tumbuh, mereka dapat menghabiskan lebih
banyak waktu untuk tugas tugas yang mereka pilih dan mereka sering merasa senang dalam
menyelesaikan proyek-pryek . tahap ini juga meliputi pertumbuhan tindakan independen ,
kerjasama dengan kelompok dan tampil dengan cara yang dapay diterima secara social dengan
suatu perhatian pada perkaluan yang adil ( Mchale, Dariotis & Kauh, 2003)
Konsep diri dan Harga diri . Adanya perubahan konsep diri dan harga diri ketika anak-
anak memasuki dan menjalani masa remaja. Kedua aspek perkembangan anak-anak ini akan
sangat dipengaruhi oleh pengalaman dalam keluarga, sekolah dan teman sebaya. Pada maa anak-
anak pertengtahan cara piker mereka menjadi kurang konkret dan lebih abstrak. Anak-anak
prasekolah memikirkan diri sendiri dari segi karakteristik fisik dan material mereka . Selama masa
anak-anak pertengahan, anak-anak juga mulai mengevaluasi diri lewat perbandingan dengan anak
lain. Kecenderungan menggunakan informasi perbandingan social untuk mengevaluasi diri
tampaknya berkaitan dengan perubahan perkembangan dalam harga diri akademis . Anak-anak
prasekolah dan anak-anak yang masih muda cenderung menilai diri dengan sangat positif dalam
bentuk yang tidak mempunyai kaitan dengan kinerja sekolah mereka atau factor objektif lainnya
(Cole,1991).
Sekola dasar memberikan kesempatan pertama kepada banyak anak untuk
membandingkan diri sendiri engan anak lain dan bekerja dan bermain dibawah panduan orang
dewasa diluar keluarga mereka. Faktanya ialah bahwa anak benar-benar berbeda dalam kempuan
mereka, dan tidak peduli apapun yang dilakukan oleh guru , siswa akan memikirkan pada akhir
masa sekolah dasar siapa yang lebih mampu dan siapa yang kurang mampu. Guru juga mempunyai
pengaruh besar terhadap bagaimana siswa merasakan perbedaan ini dan terhadap nilai yangt
diberikan anak-anak yang mempunyai pencapaian rendah pada pembelajaran sekalipun mereka
tau bahwa merka tidak akan pernah menjadi bintang kelas. Riset membuktuikan bahwa ketika
siswa berkembang semakin kompeten dalam tugas-tugas mereka makan harga dirinya juga
meningkat , alih-alih sebaliknya.
Peran penting teman sebaya yang makin besar. Dikelas –kelas sekolah dasar yang lebih
rendah , kelompok sebaya biasanya terdiri atas anak-anak sesame jenis kelamin yang mempunyai
kira-kira sama. Kecenderungan ini mungkin terjadi karena keragaman kemampuan dan m inat di
antara anak-anak yang masih muda. Pada siswa kelas 6 biasanya akan mempentuk kelompok
dimana mencangkup laki-laki dan perempuan. Anggota kelompok sebaya juga saling mengajari
tentang dunia mereka yang berbeda. Anak-anak belajar melalui sikap dan nilai yang saling
dibagikan ini bagaimana memilah-milah dan membentuk sikap dan nilai dirimereka sendiri.
Persahabatan pada masa anak-anak pertengahan. Selama masa anak-anak
pertengahan, pemahaman anak tentang persahabatan juga menjadi dewasa. Persahabatan adalah
hubungan social terpenting antara teman –teman sebaya selama masa anak-anak dan itu
mengalami serangkaian poerubahan sebelum masa dewasa (Hartup, 1996) . Selman (1981)
menggambarkan bagaimana pengertian anak-anak tentang persahabatan berubah selama
bertahun-tahun. Persahabatan dianggap penting bagi anak-anak karena beberapa alasan . selama
masa-masa sekolah dasar , teman adalah sahabat untuk bergembira dan melakukan sesuatu.
Mereka juga berperan sebagai sumberdaya emosional penting dengan memberikan kepada anak-
anak rasa keamanan dalam situasi batru dan muncul persoalan keluarga atau yang lainnya. Teman
adalah sumber daya kognitif ketika mereka mengajarkan atau mencontohkan kemampuan
intelektual tertentu. Norma-norma social untuk tindakan , kemampuan berinteraksi social dan
bagaimana menyelesaikan konfliuk dengan sukses juga dipelajari dalam konteks persahabaan (
Mc Hale et al,. 2003)
Penerimaan Teman sebaya. Salah satu aspek penting yang berhubungan dengan teman
sebaya pada masa anak-anak pertengahan ini adalah penerimaan teman sebaya atau status
kelompok sebaya. Anak-anak yang popular adalah orang yang paling sering disebut oleh dengan
teman sebaya mereka sebagai seseorang yang mereka sukai dan paqling jarang dengan seseorang
yang mereka benci. Anak-anak juga digolongkan sebagai orang yang diabaikan , anak-anak ini
sering disebutr sebagai seseorang yang disukai atau tidak disukai . Anak-anak yang ditolak
merupakan orang yang paling dibenci dan paling jarang sebagai orang yang mereka sukai. Anak-
anak yang kontriversi sering disebut sebagai orang yang disukai namun juga sebagai orang yang
tidak disukai .
Anak-anak yang tidak diterima dengan baik atau ditolak dengtan teman sebaya mereka
disekolah mempunyai resiko yang lebih besar untuk putus sekolah, terlibat dalam perkelahian, dan
mempunyai masalah emosional yang dapat diterima oleh teman sebayanya. Beberapa anak yang
ditolak cenderung agresif , yang lain cenderung oasif dan menarik diri. Banyak karakteristik yang
tampak terikat dengan penrimaan teman sebaya , termasuk daya tarik fisik dan kemampuan
kognitif.

Dapus :

Heuvel Vandel, Lee N.(2004).Root Cause Analysis for Beginners.Asq.net.


McLellan, D. E. & Katz, L. G. (2003). Assessing young children competence.

Anda mungkin juga menyukai