MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Sistem Reproduksi 2
oleh Ibu Novi Novianti S.Kep.,Ners.M.Kep
Disusun oleh :
1. Dian Mulyani
2. Meiyanti Nurhasanah
3. Urfa Nabila
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur seraya penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
atas karunia,rahmat dan nikmat-Nyalah, penyusunan makalah yang berjudul
“DIAGNOSA, RENCANA KEPERAWATAN DAN JURNAL PENELITIAN
ALTERNATIF TERAPI UNTUK MENGATASI NYERI PADA PASIEN
SECTIO CAESAREA” telah terselesaikan dengan lancar dan tepat pada
waktunya. Makalah ini memaparkan tentang diagnosa yang muncul dan mungkin
muncul pada pasien dengan kasus sectio caesarea, rencana asuhan keperawatan
yang diberikan, serta alternatif terapi/tindakan keperawatan yang dapat digunakan
untuk mengatasi rasa nyeri pada klien dengan sectio caesarea.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB 11 PEMBAHASAN
A. Pengkajian ................................................................................................ 4
B. Analisa Data ............................................................................................. 4
C. Diagnosa Keperawatan ............................................................................. 6
D. Rencana Asuhan Keperawatan ................................................................. 6
E. Alternatif terapi/tindakan keperawatan yang dapat digunakan untuk
mengatasi rasa nyeri pada klien dengan sectio caesarea .......................... 13
A. Kesimpulan .............................................................................................. 15
B. Saran ......................................................................................................... 15
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat
melahirkan bayi dengan sempurna. Persalinan bisa saja berjalan secara
normal, namun tidak jarang proses persalinan mengalami hambatan dan harus
dilakukan dengan operasi (Kasdu, 2003). Umumnya, seorang wanita yang
melahirkan secara alami akan mengalami proses rasa sakit, yaitu berupa rasa
mulas disertai rasa sakit di pinggang dan pangkal paha yang semakin kuat.
Kondisi tersebut karena keadaan yang pernah atau baru akan terjadi dan
sering menyebabkan seorang wanita yang akan melahirkan merasa ketakutan,
khawatir, dan cemas menjalaninya. Karena kekhawatiran dan kecemasan
mengalami rasa sakit tersebut memilih persalinan sectio caesarea untuk
mengeluarkan bayinya. (Kasdu, 2003).
Pada masa lalu melahirkan dengan cara operasi merupakan hal yang
menakutkan karena dapat menyebabkan kematian. Namun dengan
berkembangnya kecanggihan bidang ilmu kedokteran kebidanan pandangan
tersebut mulai bergeser. Kini sectio caesarea kadang menjadi alternatif
pilihan persalinan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Pusat Studi
Obstetri dan Ginekologi di Washington DC tahun 1994 menunjukkan bahwa
setengah dari jumlah kelahiran sectio caesarea yang tercatat, secara medis
sebenarnya tidak diperlukan. Di Indonesia angka kejadian sectio caesarea
juga terus meningkat baik di rumah sakit pendidikan maupun di rumah sakit
swasta.
Sectio caesaria adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak
lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus. Banyak faktor yang
menyebabkan diambilnya tindakan sectio caesaria yaitu faktor ibu, faktor
janin, factor jalan lahir, berdasarkan partograf, partus kasep dan kegagalan.
Angka sectio caesarea terus meningkat dari insidensi 3–4% 15 tahun yang
lampau sampai insidensi 10–15% sekarang ini.
Sectio caesarea ini diperlukan jika persalinan per vaginam tidak
mungkin dilakukan, dengan keadaan abnormalitas pada bayi, ibu yang
memiliki kelainan plasenta, perdarahan hebat dan mencegah kematian janin
(Liu, 2008). Namun alasan yang paling banyak adalah anggapan yang salah
bahwa dengan operasi, ibu tidak akan mengalami rasa sakit seperti halnya
pada persalinan alami. Hal ini terjadi karena kekhawatir dan kecemasan
menghadapi rasa sakit yang akan terjadi pada persalinan alami (Kasdu, 2003).
Sectio caesarea adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak
lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus (Oxorn, 2010). Bahaya infeksi
merupakan ancaman serius sehingga banyak terjadi kematian. Perkembangan
teknologi sectio caesarea demikian majunya sehingga bahayanya makin dapat
ditekan. Oleh karenanya pertolongan persalinan sectio caesarea makin banyak
dilakukan.
Dibawah ini terdapat sebuah kasus pada Ny.B yang melahirkan
anaknya dengan cara sectio caesarea adalah sebagai berikut :
Ny. B usia 36 tahun, melahirkan anak keduanya dengan cara sectio caesarea 1
hari yang lalu. Ny. B masih terbaring lemah, belum bisa mobilisasi karena
merasa nyeri pada area abdomennya dengan skala nyeri 7 menggunakan
Numerik Rating Scale (0-10). Ny. B sudah test feeding, saat ini makannya
masih bubur saring. Berdasarkan kasus tersebut :
B. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini sesuai dengan kasus diatas adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui diagnosa yang muncul dan diagnosa yang mungkin
muncul pada Ny. B.
2. Untuk mengetahui rencana asuhan keperawatan baik tindakan mandiri
maupun kolabotarif pada Ny. B.
3. Untuk mengetahui alternatif terapi/tindakan keperawatan yang dapat
digunakan untuk mengatasi rasa nyeri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
1. Data demografi
Nama : Ny. B
Usia : 36 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Ny. B merasa nyeri pada area abdomennya dengan skala nyeri 7
menggunakan Numerik Rating Scale (0-10).
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ny. B melahirkan anak keduanya dengan cara sectio caesarea 1 hari
yang lalu. Ny. B masih terbaring lemah, belum bisa mobilisasi karena
merasa nyeri pada area abdomennya dengan skala nyeri 7.
c. Riwayat Nutrisi
Ny. B sudah test feeding, saat ini makannya masih bubur saring.
B. Analisa Data
Nyeri akut
2 DS : Post op Sectio caesarea Nutrisi kurang dari
Ny. B sudah test Metabilisme meningkat kebutuhan tubuh
untuk kebuthan ibu dan
feeding, saat ini
bayi
makannya masih bubur
Intake yang masuk
saring.
tidak adekuat
Nyeri akut
Imobilisasi
Hambatan mobilitas
fisik
Luka SC mengalami
infeksi
Kerusakan integritas
kulit
5 DS : Sectio caesarea Defisit perawatan
Ny. B masih terbaring diri
Adaptasi psikologis
lemah, belum bisa
Taking in
mobilisasi karena
merasa nyeri pada area Perlu pelayanan dan
perlindungan
abdomennya
Adanya kelemahan fisik
(lemah)
Perubahan fisiologis
Luka operasi
Jaringan terputus
Jaringan terbuka
Proteksi tubuh
Resiko infeksi
C. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang muncul :
1. Nyeri akut b.d adanya luka post operasi
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
ketidakadekuatan nutrisi
3. Hambatan mobilitas fisik b.d nyeri
4. Kerusakan integritas kulit b.d tindakan pembedahan
Diagnosa yang mungkin muncul :
1. Defisit perawatan diri : mandi dan eliminasi b.d kelemahan fisik
2. Resiko infeksi b.d peningkatan kerentanan tubuh terhadap bakteri
sekunder pembedahan
D. Rencana Keperawatan
Diagnosa yang muncul :
1. Nyeri akut b.d adanya luka post operasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan
nyeri teratasi.
Kriteria Hasil :
a. Mengungkapkan nyeri dan tegang di perutnya berkurang
Skala nyeri 0-2 (dari 0-10)
b. Dapat melakukan tindakan untuk mengurangi nyeri
c. Kooperatif dengan tindakan yang dilakukan
d. TTV dalam batas normal
Suhu : 36-37°C
Tekanan darah: 120/80 mmHg
Respirasi : 18-20x/menit
Nadi : 80-100x/menit
Intervensi Rasional
Intervensi Rasional
Intervensi Rasional
Intervensi Rasional
Intervensi Rasional
A. Kesimpulan
Sectio caesarea adalah tindakan untuk melahirkan bayi melalui
pembedahan abdomen dan dinding uterus (Nugroho, 2011). Sectio caesarea
adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi
pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan
utuh serta berat di atas 500 gram. (Mitayani, 2011). Banyak faktor yang
menyebabkan diambilnya tindakan sectio caesarea yaitu faktor ibu, faktor
janin, faktor jalan lahir, berdasarkan partograf, partus kasep dan kegagalan
melahirkan secara fisiologis.
Adapun diagnosa yang muncul pada Ny. B dengan kasus sectio
caesarea adalah nyeri akut b.d adanya luka post operasi, ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakadekuatan nutrisi, hambatan
mobilitas fisik b.d nyeri, kerusakan integritas kulit b.d tindakan pembedahan.
Sedangkan diagnosa yang mungkin muncul pada pada kasus pasien sectio
caesarea adalah defisit perawatan diri : mandi dan eliminasi b.d kelemahan,
resiko infeksi b.d peningkatan kerentanan tubuh terhadap bakteri sekunder
pembedahan. Rencana keperawatan disesuaikan dengan setiap diagnosa yang
dibuat untuk mengatasi keluhan yang dirasakan klien. Salah satu terapi
alternatif untuk mengatasi nyeri pada pasien sectio caesarea yaitu tindakan
terapi musik. Dimana terapi musik dapat berpengaruh terhadap perubahan
intensitas nyeri post oprasi sectio caesarea karena musik dapat memberikan
kenyamanan, ketenangan, dan mengalihkan perhatian pasien dari nyeri yang
dirasakan.
B. Saran
Hal terpenting dalam menghadapi persalinan adalah kesiapan mental,
tenaga, dan biaya yang harus ditanggung. Dengan penanganan persalinan
alternatif sectio caesarea, keluarga, orang terdekat dan suami khususnya
diharapkan dapat terus memberikan dukungan yang intens kepada istri
sebelum, selama dan pasca proses melahirkan. Dukungan yang positif dapat
membantu proses persalinan baik pervaginam dan sectio caesarea. Semua
yang dilakukan memiliki resiko masing-masing, sehingga ibu, calon ibu dan
suami dapat melakukan konsultasi kehamilan dan persalinan yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Wikilson, Ahern. 2012. Diagnosis Keperawatan Nanda Nic Noc Edisi 9. Jakarta :
EGC
Sistem Reproduksi I. 2015. Sectio Caesarea Sebagai Alternatif Penanganan
Patologi Persalinan.
http://reproduksis1b.blogspot.co.id/2015/12/kelompok-6-sectio-
caesarea-sebagai.html. Diakses pada 22 Desember 2017.
http://polaperawat.blogspot.co.id/2015/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html
(Selasa, 13 Januari 2015) mawaddah addah