Anda di halaman 1dari 21

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI

PERMAINAN KARTU HURUF DI PAUD BIRRUL


WALIDAIN DUA BALINGKA KECAMATAN
EMPAT KOTO

NAMA : FITRIYANTI
NIM : 821668077
email : yanti6728@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan mengenal huruf anak di kelompok A2
PAUD Birrul Walidain Dua. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan
kemampuan mengenal huruf anak dengan aspek 1) mengenal dan memahami bentuk huruf 2)
mengenal dan memahami bunyi huruf 3) menulis huruf dengan benar. Jenis Penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas, adapun tindakan yang dilakukan adalah permainan kartu huruf. Subjek
penelitian ini adalah anak didik PAUD Birrul Walidain Dua Balingka Kecamatan Empat koto
Kabupaten Agam Tahun Pelajaran 2015/2016. Dengan jumlah murid 10 orang anak. penelitian
dilakukan sebanyak dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. tiap siklus terdapat
empat tahap peneitian 1) perencanaan 2) pelaksanaan 3) pengamatan 4) refleksi. Teknik
pengumpulan data di lakukan melalui observasi selama proses kegiatan pengembangan di kelompok
A2. temuan penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan mengenal huruf anak. hasil
persentase kemampuan anak meningkat dari siklus I ke siklus II. dengan aspek 1) mengenal dan
memahami bentuk huruf 2) mengenal dan memahami bunyi huruf 3) menulis huruf dengan benar.
persentase keberhasila penelitian perbaikan pembelajaran ini sebagai berikut : 1) mengenal dan
memahami bentuk huruf yaitu pada kondisi awal sebanyak 10% meningkat menjadi 40% 2)
mengenal dan memahami bunyi huruf pada siklus I meningkat menjadi 40% 3) menulis huruf dengan
benar juga meningkat menjadi 40% pada siklus dua 1) mengenal dan memahami bentuk huruf
meningkat menjadi 90% 2) mengenal dan memahami bunyi huruf meningkat menjadi 90% 3) menulis
huruf dengan benar meningkat menjadi 90%.

Kata kunci : Metode permainan kartu huruf

I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan salah satu aspek pengembangan yang penting pada anak usia
dini. Anak usia dini perlu mengembangkan kemampuan berbahasanya agar mereka saling
berinteraksi dengan dunia disekelilingnya. Dengan bahasa anak dapat
mengkomunikasikan maksud, tujuan, pemikiran serta perasaannya pada orang lain.
Nurbiana dkk (2010: 1.20) menyatakan bahwa "Cara anak dalam menggunakan bahasa
akan berpengaruh pada perkembangan sosial, emosional, fisik dan kognitif. Keberhasilan
anak dalam berbagai area seperti ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, dan
matematika tergantung pada kemampuan anak untuk memahami dan menyusun bahasa".
Bromley (dalam Nurbiana Dhieni,2010:1.21) mengemukakan 5 fungsi bahasa
sebagai berikut:
1. Bahasa menjelaskan keinginan dan kebutuhan individu. Anak usia dini belajar kata
kata yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan utama mereka.
2. Bahasa dapat mengubah dan mengontrol perilaku. Anak anak belajar bahwa mereka
dapat mempengaruhi lingkungan dan mengarahkan perilaku orang dewasa dengan
menggunakan bahasa.
3. Bahasa membantu perkembangan kognitif secara simbolik bahasa menjelaskan hal
yang nyata dan tidak nyata.
4. Bahasa mempererat interaksi dengan orang lain. Anak dapat menjelaskan pikiran,
perasaan, dan perilaku melalui bahasa.
5. Bahasa mengekspresikan keunikan individu. Hal ini dengan jelas dapat terlihat dari
cara anak usia dini yang sering kali mengkomunikasikan pengetahuan, pemahaman,
dan pendapatnya dengan cara, mereka yang khas yang merupakan refleksi
perkembangan kepribadian mereka.
Memahami demikian pentingnya bahasa dalam pembelajaran dan kehidupan anak,
maka perlu dikembangkan pada anak sejak usia dini. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan dalam pengembangan bahasa mereka adalah meningkatkan kemampuan anak
dalam mengenal huruf. Pengenalan huruf di kelompok bermain bertujuan agar anak
mampu memahami serta mengenal bentuk dan bunyi huruf. Dengan kemampuan anak
dalam mengenal huruf diharapkan akan mudah dan terbantu dalam pengembangan bahasa
seperti, kemampuan menyimak, kemampuan menulis, kemampuan mendengar dan
kemampuan membaca. Kemampuan mengenal huruf anak dapat dilakukan dengan
berbagai cara, sesuai dengan tingkat perkembangan, karakter, cara belajar anak, dan usia
anak.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengalaman peneliti di lapangan yaitu pada peserta didik kelompok
A2 di PAUD Birrul Walidain Dua Koto Hilalang Balingka, ditemui kemampuan anak
dalam mengenal huruf dengan aspek mengenal dan memahami bentuk huruf, bunyi
huruf, dan menulis huruf dengan benar belum sesuai harapan.Persentase dari ketiga
aspek tersebut yang berkembang sesuai harapan hanya mencapai 10%. Karena hasil
obsevasi yang dilakukan hanya satu anak saja dari 10 orang anak yang mampu
mengenal bentuk huruf dan bunyi huruf serta menulis huruf dengan benar. Pada
umumnya anak mampu menghafalkan huruf dengan menyanyikan tanpa
menghiraukan bentuk huruf yang dinyanyikan. Ketika ditanya bunyi dari salah satu
bentuk huruf ada yang diam tidak mengerti dan ada yang asal sebut, dan ketika di
minta untuk meniru menuliskan salah satu huruf yang disebutkan anak menuliskannya
dengan cara terbalik.
Masalah lain yang peneliti alami sebagai pendidik adalah minat anak dalam
melakukan kegiatan pengembangan mengenal huruf sangat rendah.. Anak didik lebih
cenderung berbicara dan bersenda gurau.
Oleh karena itu, bagaimana seharusnya seorang pendidik beraktifitas dalam
proses kegiatan pengembangan, apa kiat kiat bagi pendidik yang dapat digunakan
untuk pencapaian tujuan kegiatan pengembangan , maka pengetahuan pendidik dalam
memilih dan menggunakan metode yang tepat perlu ditingkatkan yang pada
gilirannya akan bermuara pada peningkatan mutu proses pengembangan itu sendiri.
2. Analisis Masalah
Sehubungan dengan kenyataan yang peneliti alami, maka dengan meminta
bantuan supervisor 2 untuk mengamati peneliti dalam melaksanakan kegiatan
pengembangan pengenalan huruf di kelompok A2. Hasil observasi tersebut pengamat
yakni supervisor 2 menyampaikan bahwa beberapa faktor penyebab munculnya
masalah rendahnya kemampuan anak dalam mengenal huruf diantaranya:
a. Faktor pendidik
Sebagai pendidik belum menggunakan metode pengembangan yang sesuai
dengan karakter anak kelompok bermain. B.E.F Montolalu dkk (2009)
menyatakan bahwa "Guru TK (PAUD) haruslah cermat dalam memilih dan
menerapkan metode yang cocok untuk anak didiknya".
b. Faktor anak didik
Anak tidak menyenangi metode pengembangan yang berbentuk ceramah,
sehingga anak merasa jenuh dan tidak tertarik untuk melakukan kegiatan
pengembangan. Masitoh, dkk menyatakan bahwa “Pada pendidikan TK guru TK
bertanggung jawab membimbing belajar anak sesuai dengan karakteristik,
kebutuhan, dan perkembangan anak, serta menciptakan kegiatan belajar yang
menyenangkan”.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan fenomena tersebut diatas perlu disikapi, bagaimana kegiatan
pengembangan mengenal huruf dapat dilakukan dengan baik, efisien, dan efektif,
sehingga anak tidak lagi menganggap bahwa kegiatan pengembangan mengenal huruf
membosankan. Dan hasil kemampuan yang diperoleh anak sesuai dengan yang
diharapkan.
Dalam menyingkapi masalah tersebut peneliti dan supervisor 2 berkesimpulan
bahwa diperlukan perbaikan pengembangan dengan mengganti metode dan strategi
yang tepat dan tepat sasaran. Tindakan perbaikan pengembangan yang disepakati
dengan supervisor dua adalah menggunakan metode permainan kartu huruf dalam
meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf.
Dasar pemikiran dalam menggunakan metode permainan kartu huruf dalam
meningkatkan kemampuan mengenal huruf adalah karena metode ini dapat
meningkatkan minat anak, dan tidak membosankan. Dengan menerapkan strategi ini
diharapkan anak didik lebih mudah memahami bentuk dan bunyi huruf dengan baik.
Motivasi anak dalam kegiatan pengembangan mengenal huruf juga meningkat.
Sehingga seluruh anak aktif dalam kegiatan pengembangan. Maka dari itu peneliti
memilih strategi permainan kartu huruf untuk meningkatkan kemampuan mengenal
huruf pada anak kelompok A2 di PAUD Birrul Walidain Dua Balingka.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah di atas, masalah
penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana meningkatkan kemampuan
mengenal huruf melalui permainan kartu huruf di kelompok A2 PAUD Birrul Walidain
Dua Koto Hilalang Balingka Kecamatan Empat Koto”?
3. Tujuan Penelitian Perbaikan Kegiatan Pengembangan
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf anak
melalui permainan kartu huruf di kelompok A2 PAUD Birrul Walidain Dua Koto Hilalang
Balingka Kecamatan Empat Koto.
4. Manfaat Penelitian Perbaikan Kegiatan Pengembangan
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi aspek
pengembangan bahasa di lembaga pendidikan anak usia dini khususnya dalam kegiatan
pengembangan mengenal huruf. Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi Anak Didik
a. Anak dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf.
b. Anak lebih termotivasi dalam kegiatan mengenal huruf.
2. Bagi pendidik
a. Dapat meningkatkan kreatifitas pendidik dalam memilih metode pengembangan
yang tepat bagi anak.
b. Dapat memotivasi pendidik lain untuk melakukan perbaikan kegiatan
pegembangan.
c. Dapat menambah wawasan pendidik dalam melakukan kegiatan penelitian
terutama dalam meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf.
3. Bagi Sekolah
a. Dapat meningkatkan mutu kegiatan pengembangan khususnya kegiatan
pengembangan mengenal huruf.
4. Bagi Orang Tua
a. Orang tua dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf anak di rumah.
b. Orang tua dapat mengetahui sejauh mana, kemampuan anaknya dalam mengenal
huruf.
5. Bagi Pengawas
a. Dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai masukan bagi penambahan
wawasan dalam kompetisi membimbing pendidik dalam memilih dan
menggunakan metode yang tepat
6. Bagi Dinas Pendidikan
a. Menjadikan hasil penelitian ini sebagai masukan dalam rangka pengambilan
keputusan untuk suatu kebijakan.
II. KAJIAN PUSTAKA
1. Konsep Dasar Bahasa
Bahasa adalah sistem simbol yang teratur untuk mentransfer berbagai ide
maupun informasi yang terdiri dari simbol simbol visual maupun verbal (Bromley
dalam Nurbiana, Dhieni dkk: 2010). Badudu dalam Nurbiana Dhieni dkk (2010)
menyatakan bahwa bahasa adalah alat penghubung atau komunikasi antara anggota
masyarakat yang terdiri dari individu individu yang menyatakan pikiran, perasaan,
dan keinginannya
Pengertian bahasa lainnya adalah dikemukakan oleh Santrock dalam Nurbiana
Dhieni (2012: 3) "Bahasa adalah suatu sistem simbol untuk berkomunikasi, dimana,
dengan bahasa anak dapat mengkomunikasikan maksud, tujuan, pemikiran, maupun
perasaannya pada orang lain.
2. Perkembangan Bahasa
Perkembangan adalah suatu perubahan yang berlangsung seumur hidup dan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berinteraksi seperti biologis, kognitif,
dan sosio emosional (Nurbiana Dhieni, dkk, 2012:3)
Perkembangan bahasa adalah salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki
anak, terdiri dari beberapa tahapan sesuai dengan usia dan karakteristik
perkembangannya (Nurbiana Dhieni, dkk, 2012:3).
3. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Perkembangan bahasa anak usia dini banyak ditentukan oleh kualitas interaksi
anak dengan lingkungannya. Melalui interaksi tersebut, akan diperoleh pengetahuan
dan ketrampilan berbahasa.
4. Karakteristik Perkembangan bahasa Anak Usia Dini
Karakteristik perkembangan bahasa dapat mempermudah kita untuk mengetahui
perkembangan bahasa yang terjadi pada anak. "Pemahaman tentang karakteristik
perkembangan bahasa anak secara, natural diperlukan dalam rangka memberikan
pengalaman berbahasa yang tepat pada anak sesuai dengan kebutuhannya (Nurbiana
Dhieni, dkk, 2012: 3.2).
5. Permainan dan Bermain Anak
Kegiatan bermain memiliki nilai yang tinggi bagi anak, karena terdapat banyak
bukti tentang manfaat bermain sehingga untuk mempersiapkan pendidikan anak usia
dini tak akan berhasil tanpa melibatkan bermain.
"Khusus untuk pengembangan kemampuan bahasa, permainan memiliki
manfaat yang sangat baik bagi anak. Model pembelajaran dengan kegiatan permainan
dan bermain aktif akan memberikan rasa aman dan lingkungan yang meningkatkan
minat dan motivasi pada anak” (Nurbiana dhieni,dkk. 2012:9.17)
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kemampuan
anak dalam mengenal huruf dapat dilakukan melalui permainan.
6. Pemainan Kartu Huruf
a. Pengertian Kartu Huruf
Kartu huruf adalah kartu yang berisi urutan alfabet (a-z) yang terbuat dari
triplek, karton manila dengan bentuk dan ukuran yang sama (dibuat guru) atau
dibeli (Yuliani NS, dkk, 2011: 8.31).
b. Tujuan Permainan Kartu Huruf
Nurbiana, Dhieni dkk, (2012: 9.54) memaparkan pendapatnya tentang tujuan
permainan kartu huruf sebagai berikut;
"Menentukan persamaan dan perbedaan adalah suatu keahlian yang
dibutuhkan bagi perkembangan baca tulis. Pada masa pertumbuhan, anak
anak terbiasa dengan huruf dan bentuk bentuk tulisan. Mereka kemudian
belajar alfabet. Dalam kegiatan ini, anak anak mengembangkan
keterampilan awal membaca dengan mencocokkan, memilih, dan
membandingkan bentuk bentuk huruf dan mengenali bunyi huruf".
Kebanyakan permainan huruf dipusatkan untuk membantu anak anak untuk
mencari bunyi awal huruf suatu kata dan menghubung hubungkannya pada suatu
huruf (Nurbiana Dhieni, dkk,2012: 9.31).
c. Cara Menerapkan Permainan Kartu Huruf
Berikut cara menerapkan permainan kartu huruf yang dipaparkan oleh
Yuliani NS, dkk, (2011: 8.31);
1. Mengelompokkkan huruf yang sama
a) Guru mengenalkan huruf "a" dalam kata yang berarti seperti: anggur, angsa,
andong.
Gambar 1 2 3 4
b) Guru bertanya: Siapa yang tahu gambar ini? (sambil memperlihatkan
gambar anggur, di bawahnya tertulis ;ca ... nggur". Guru menunjukkan kata
anggur.

c) Kemudian memperlihatkan gambar satu persatu dengan bacaannya seperti


"a ... nggur, a ... yam, a ... nolong, dan seterusnya sampai si anak mengenal
bunyi huruf.
d) Guru memperlihatkan huruf a, "Coba sebutkan huruf apa ini?. Guru
memperlihatkan huruf "a". Anak menjawab a
e) Guru memperlihatkan huruf "a", guru menyuruh mencari huruf "a" , anak
mencari huruf "a"dan memperlihatkan pada guru, yang sudah benar diberi
pujian/ yang masih salah dibantu guru. Kegiatan ini tujuannya agar anak
dapat mengelompokkan huruf huruf dengan benar (meletakkannya tidak
terbalik), sebagai awal permulaan membaca.
f) Guru mengadakan lomba, anak ditugaskan mengambil huruf "a" sebanyak
banyaknya, anak yang mengambil huruf "a" paling banyak diberikan pujian.
g) Begitu seterusnya dengan huruf huruf yang lain.
h) Kegiatan dapat dilaksanakan bervariasi sehingga anak dapat
mengelompokkan huruf yang sama.
Selanjutnya penerapan permainan kartu huruf menurut Nurbiana Dhieni,
dkk (2012: 9.32);
a) Mengenal Huruf
Letakkan sekumpulan kartu huruf dalam sebuah kotak (boks). Tiap
anak mengambil satu kartu dengan alai pancingan. jika ia tahu huruf apa itu,
ia meletakkan huruf itu sebagai hasil tangkapan `ikan'. Jika ia tidak tahu, ia
kumpulkan sebagai ikan yang lolos. (Tiap kartu diberi jepitan kertas yang
terbuat dati besi atau menggunakan klip dan kailnya menggunakan magnet,
(dapat juga dibeli kail mainan).
III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat, Waktu serta Pihak yang Membantu Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian perbaikan kegiatan pengembangan ini adalah anak Kelompok
A2 PAUD Birrul Walidain Dua Balingka Kecamatan Empat Koto Kabupaten Agam.
Sejumlah anak kelompok ini adalah 10 orang anak, terdiri dari 4 orang anak laki-laki
dan 6 orang anak perempuan
2. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti memilih lokasi di PAUD Birrul Walidain Dua
Balingka Kecamatan Empat Koto Kabupaten Agam. Peneliti mengambil tempat ini
dengan pertimbangan bekerja pada sekolah tersebut, sehingga memudahkan peneliti
dalam mencari data, peluang, waktu yang luas dan subjek penelitian yang sesuai
dengan peneliti.
3. Waktu Penelitian
Penelitian perbaikan kegiatan pengembangan ini adalah 2 bulan, mulai dari
tanggal 28 Mai sampai dengan 28 April 2016. Terhitung dari perencanaan sampai
penulisan laporan penelitian. Penelitian perbaikan kegiatan pengembangan ini
dilakukan dalam 2 siklus.
Jadwal Penelitian perbaikan kegiatan pengembangan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1
Jadwal Penelitian Perbaikan Kegiatan Pengembangan
PAUD Birrul Walidain Dua Balingka Kecamatan Empat Koto
No Hari/Tanggal Siklus Tema Supervisor 2/
Penilai 2
1
Senin-Rabu Siklus 1 Alam Semesta M.Nasir, S.Pd
11-13 April 2016
2 Senin-Rabu Siklus 2 Alam Semesta Asnedi, S.Pd
18-20 April 2016
4. Pihak Yang Membantu Penelitian
Terlaksananya penelitian ini dengan baik dari awal penelitian sampai selesainya
penulisan laporan ini berkat bantuan dari berbagai pihak yaitu:
a. Ibu Nurfatmi,M.Pd selaku tutor mata kuliah dan supervisor 1 PKP.
b. Bapak Pengawas UPT TK dan SD selaku supervisor 2 dan penilai.
c. Ibu Suarni Fasni, SE selaku kepala sekolah, dan teman sejawat.
d. Anak didik PAUD Birrul Walidain Dua selaku subjek penelitian.
B. Desain Prosedur Perbaikan Kegiatan Pengembangan
Proses perbaikan kegiatan pengembangan ini terbagi dalam empat tahap yaitu:
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan / teknik pengumpulan data / instrument dan
refleksi. Keempat tahapan ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus didasarkan
pada pelaksanaan siklus sebelumnya. Satu siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi seperti yang dikemukakan oleh Arikuntolo (2016: 16) berikut
ini:

Kondisi Awal Perencanaan

Refleksi Siklus 1 Pelaksanaan

Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

Hasil dan Laporan

Bagan 1
Proses Perbaikan Pembelajaran
2006

C. Teknik Analisis Data


Berdasarkan pada tujuan penelitian yang akan dicapai, maka seluruh data dari
berbagai sumber (observasi dan dokumentasi) ditelaah dengan mengadakan reduksi data.
Data-data yang diperoleh di lapangan dirangkum dengan melihat hal-hal yang pokok dan
khusus lebih sistematis sehingga mudah dikendalikan. Data yang ada dianalisis sesuai
dengan tujuan penelitian. Analisis data dalam penelitian ini bersifat statistik deskriptif.
Analisis statistik deskriptif digunakan dalam mengolah data yang berkaitan dengan
jumlah rata-rata dan persentase serta menyajikan data yang mudah dibaca dan diikuti alur
berfikirnya.
Data yang akan dianalisis adalah nilai aktifitas anak didik yang akan dicari
persentasenya secara klasikal kemudian dikembangkan. Analisis data dapat dilakukan
secara bertahap :
1. Menyeleksi dan Mengelompokkan
Pertama data diseleksi, difokuskan dan diorganisasikan sesuai hipotesis atau
pertanyaan penelitian yang ingin dicari jawabannya
2. Memaparkan dan mendeskripsikan data
Data dideskripsikan sehingga bermakna, baik dalam bentuk narasi, table maupun
grafik
3. Memberi makna dan membuat kesimpulan
Kesimpulan dibuat dalam bentuk pertanyaan dan formula singkat
Teknik analisis yang digunakan dalam menganalisis data adalah teknik persentase,
dengan rumus sebagai berikut :
F
P  x100%
N
Keterangan
P = Persentase aktifitas
F = Frekwensi aktivitas yang dilakukan anak
N = Jumlah anak
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini peneliti akan memaparkan temuan hasil penelitian perbaikan kegiatan
pengembangan dalam upaya meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf melalui
permainan kartu huruf di kelompok A2 PAUD Birrul Walidain Dua Balingka kecamatan
Empat Koto. Hasil penelitian diuraikan berdasarkan siklus siklus tindakan kegiatan
pengembangan. Hasil penelitian disesuaikan dengan masalah penelitian yang terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi dan hasil kegiatan pengembangan. Penelitian
ini dilakukan dalam 2 siklus, masing masing hasil penelitian setiap siklusnya adalah sebagai
berikut:
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Kegiatan Pengembangan
1. Deskripsi Hasil Siklus 1
Pelaksanaan tindakan Siklus 1 dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin tanggal 11 April 2016, pertemuan
kedua pada hari Selasa tanggal 12 April 2016 dan pertemuan ketiga pada hari Rabu
tanggal 13 April 2016.
Pertemuan pertama anak diminta mengelompokkan huruf yang sama (t)
sebanyak banyaknya dan menempelkan satu diantara huruf tersebut pada kata
bergambar. Anak juga diminta untuk menyebutkan huruf yang dikelompokkan. Pada
pertemuan kedua anak diminta lomba mengambil huruf yang sama (b dan n)
sebanyak banyaknya dan menyusun kartu huruf menjadi kata bulan. Anak juga
diminta menyebutkan huruf yang telah diambil. Pada pertemuan ketiga anak diminta
mengail huruf. Huruf yang diketahui oleh anak dianggap sebagai ikan yang berhasil
ditangkap, dan yang tidak diketahui anak dianggap sebagai ikan yang lepas. Anak
juga diminta menyusun kartu huruf menjadi kata bintang dan meniru menuliskannya.
Terakhir pendidik meminta anak secara bergantian menyebutkan huruf yang
diperagakan oleh pendidik.
Tabel 4.3
Hasil Observasi Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf Anak Melalui
Permainan Kartu Huruf Pada Siklus I pertemuan Ketiga

BB MB BSH BSB
No Aspek Yang Dinilai
F % F % F % F %
1 Anak didik dapat 0 0 5 50 4 40 1 10
mengenal dan memahami
bentuk huruf
2 Anak didik dapat 0 0 5 50 4 40 1 10
mengenal dan memahami
bunyi huruf

3 Anak didik dapat 0 0 5 50 4 40 1 10


menuliskan huruf dengan
benar
Rata rata 0 50 40 10

Berdasarkan hasil observasi siklus I pertemuan 3 yang tergambar tabel


di atas dapat dijelaskan pada aspek pertama kemampuan anak dalam
mengenal dan memahami bentuk huruf, yang mendapat nilai belum
berkembang 0 dengan persentase 0%, yang mendapat nilai mulai berkembang
5 orang dengan persentase 50%, yang mendapat nlai berkembang sesuai
harapan mendapat nilai 4 dengan persentase 40% yang mendapat nilai sangat
baik 1 orang dengan persentase 10%.
Pada aspek kedua, anak didik dapat mengenal dan memahami bunyi
huruf, yang mendapat nilai belum berkembang 0 orang dengan persentase 0%,
yang mendapat nilai mulai berkembang 5 orang dengan persentase 50%, yang
mendapat nilai berkembang sesuai harapan 4 orang dengan persentase 40%,
yang mendapat nilai berkembang sangat baik 1 orang dengan persentase 10%.
Pada aspek ketiga, anak dalam menuliskan huruf dengan benar, yang
mendapat nilai belum berkembang 0 orang dengan persentase 0%, yang
mendapat nilai mulai berkembang 5 orang dengan persentase 50%, yang
mendapat nilai berkembang sesuai harapan 4 orang dengan persentase 40%,
yang mendapat nilai berkembang sangat baik 1 orang dengan persentase 10%.
Grafik 4.3
Hasil Observasi Perkembangan Kemampuan Mengenal Huruf Anak
Melalui Permainan Kartu Huruf
Pertemuan ketiga siklus 1

1) Refleksi
Pada pertemuan ketiga peneliti bersama supervisor 2 mengamati dan
mencatat kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan mengisi format
observasi dan format penilaian pada setiap pertemuan. Dan juga mengamati
teknik pembelajaran dalam permainan kartu huruf.
Melalui kegiatan permainan kartu huruf yang telah dilakukan hingga
pertemuan ketiga maka peneliti menemukan hal sebagai berikut:
1) Anak mulai terlihat senang dan bersemangat melakukan permainan.
2) Anak mulai mengerti cara bermain kartu huruf.
3) Anak mulai mampu melakukan permainan secara mandiri.
4) Anak mulai mampu mengelompokkan, menyusun dan menuliskan huruf
secara mandiri
Setelah dilakukan tindakan siklus I dengan tiga kali pertemuan, terlihat
minat dan antusias anak dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran,
namun kemampuan anak belum sesuai dengan hasil yang diharapkan.
Hal hal yang perlu menjadi perhatian guru dalam melakukan tindakan
selanjutnya adalah:
1) Masih ada anak yang belum mampu melakukan secara mandiri sampai
tuntas.
2) Kemampuan anak dalam mengenal huruf sudah mulai meningkat.
3) Masih ada anak yang kesulitan dalam melakukan permainan.
Hasil observasi terhadap anak yang memperoleh kategori berkembang
sesuai harapan dan berkembang sangat baik belum tercapai sesuai yang
diharapkan. Perlu dicarikan solusi yang tepat agar kemampuan mengenal
huruf anak lebih meningkat. Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan
dengan:
1) Memberikan motivasi dan bimbingan agar kemampuan mengenal huruf
anak dapat meningkat.
2) Memberikan penjelasan yang dapat meningkatkan kemampuan anak.
3) Medampingi anak secara individu terutama anak yang masih belum
mampu melaksanakan tugasnya dengan tuntas.
Berdasarkan persentase kemampuan anak dari pertemuan pertama,
kedua, dan ketiga siklus I secara bertahap anak mulai tertarik dalam melakukan
kegiatan permainan kartu huruf, namun belum mencapai hasil yang diharapkan,
sehingga penelitian perlu dilanjutkan pada siklus II.
2. Deskripsi Siklus II
Pelaksanaan tindakan Siklus II dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan.
Siklus II dilakukan setelah melakukan refleksi siklus I. Pertemuan pertama sampai
ketiga dilaksanakan pada tanggal 18-20 April 2016.
Tabel 4.6
Hasil Observasi Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf Anak Melalui
Permainan Kartu Huruf Pada siklus II pertemuan ketiga

BB MB BSH BSB
No. Aspek Yang Dinilai
F % F % F % F %
1 Anak didik dapat mengenal 0 0 1 10 7 60 1 10
dan memahami bentuk huruf
2 Anak didik dapat mengenal 0 0 1 10 7 60 1 10
dan memahami bunyi huruf
3 Anak didik dapat menuliskan 0 0 1 7 60 1 10
huruf dengan benar 10
Rata rata 0 10 60 10

Berdasarkan hasil observasi siklus II pertemuan ketiga yang tergambar pada


table di atas dapat dijelaskan pada aspek pertama kemampuan anak dalam mengenal
dan memahami bentuk huruf, yang mendapat nilai belum berkembang 0 dengan
persentase 0%, yang mendapat nilai mulai berkembang 1 orang dengan persentase
10%, yang mendapat nilai berkembang sesuai harapan mendapat nilai 6 dengan
persentase 60% yang mendapat nilai sangat baik 3 orang dengan persentase 30%.
Pada aspek kedua, anak didik dapat mengenal dan memahami bunyi huruf,
yang mendapat nilai belum berkembang 0 orang dengan persentase 0%, yang
mendapat nilai mulai berkembang 3 orang dengan persentase 30%, yang mendapat
nilai berkembang sesuai harapan 6 orang dengan persentase 60%, yang mendapat
nilai berkembang sangat baik 3 orang dengan persentase 30%.
Pada aspek ketiga, anak dalam menuliskan huruf dengan benar, yang
mendapat nilai belum berkembang 0 orang dengan persentase 0%, yang mendapat
nilai mulai berkembang 1 orang dengan persentase 10%, yang mendapat nilai
berkembang sesuai harapan 6 orang dengan persentase 60, yang mendapat nilai
berkembang sangat baik 3 orang dengan persentase 30%.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Grafik 4.6
Hasil Observasi Perkembangan Kemampuan Mengenal Huruf Anak Melalui
Permainan Kartu Huruf
Pertemuan Ketiga siklus 2

Dari grafik di atas dapat dilihat kemampuan anak dalam mengenal huruf
melalui permainan kartu huruf. Anak yang mendapat nilai belum berkembang 0%,
anak yang mendapat nilai mulai berkembang 20%, anak yang berkembang sesuai
harapan 70%,dan anak yang berkembang sangat baik 10%
a) Refleksi
Pada pertemuan ketiga siklus II peningkatan kemampuan anak sudah
menunjukkan hasil yang cukup berarti yakni anak yang berkembang sesuai harapan
sudah mencapai 60% dan berkembang sangat baik sudah muncul 30%.
Melalui kegiatan permainan kartu huruf yang telah dilakukan, maka peneliti
menemukan hal sebagai berikut:
1) Anak sangat senang dan bersemangat bermain kartu huruf.
2) Anak sudah mengerti cara bermain kartu huruf.
3) Anak mampu melakukan permainan secara mandiri.
4) Anak mampu mengelompokkan, menyusun dan menuliskan huruf secara
mandiri
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam siklus II
menunjukkan kemajuan yang berarti dan mencapai hasil yang telah di tetapkan.
Hasil setiap aspek terlihat sekali peningkatannya pada pertemuan ketiga siklus II,
demikian juga grafik anak yang belum mampu dan mulai mampu sudah menurun
dibanding dengan siklus I.
Setelah dilakukan tindakan perencanaan, pelaksanaan, dan pengamatan
peneliti memutuskan, ternyata pada siklus II dengan pertemuan pertama, kedua,
ketiga kemampuan anak telah menunjukkan hasil yang diharapkan. Hal ini berarti
melalui permainan kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf
anak kelompok A2 PAUD Birrul Walidain Dua Balingka Kecamatan Empat Koto.
B. Pembahasan dari setiap siklus
Analisis per siklus
Analisis yang dilakukan selama penelitian mulai dari siklus I sampai siklus II
dapat kita lihat terjadinya peningkatan yang sangat berarti terhadap kemampuan
mengenal huruf anak melalui permainan kartu huruf di PAUD Birrul Walidain Dua
Balingka Kecamatan Empat Koto.
a. Analisis Siklus I
Pada pertemuan ketiga siklus I juga mengalami peningkatan jika dibandingkan
dengan pertemuan pertama, kedua. Pada aspek pertama kemampuan anak dalam
mengenal dan memahami bentuk huruf, yang mendapat nilai belum berkembang 0
dengan persentase 0%, yang mendapat nilai mulai berkembang 5 orang dengan
persentase 50%, yangmendapat nlai berkembang sesuai harapan mendapat nilai 4
dengan persentase 40% yang mendapat nilai sangat baik 1 orang dengan persentase
1%.
Pada aspek kedua, anak didik dapat mengenal dan memahami bunyi huruf,
yang mendapat nilai belum berkembang 0 orang dengan persentase 0%, yang
mendapat nilai mulai berkembang 5 orang dengan persentase 50%, yang mendapat
nilai berkembang sesuai harapan 4 orang dengan persentase 40%, yang mendapat nilai
berkembang sangat baik 1 orang dengan persentase 10%.
Pada aspek ketiga, anak dalam menuliskan huruf dengan benar, yang mendapat
nilai belum berkembang 0 orang dengan persentase 0%, yang mendapat nilai mulai
berkembang 5 orang dengan persentase 50%, yang mendapat nilai berkembang sesuai
harapan 4 orang dengan persentase 40%, yang mendapat nilai berkembang sangat
baik 1 orang dengan persentase 1%.
Beberapa hal yang belum tercapai pada siklus 1 dalam kegiatan permainan
kartu huruf antara lain: 1) masih ada anak yang belum mampu melakukan tugasnya
sendiri sampai tuntas, 2) masih ada anak yang kurang mengerti cara melakukan
permainan.
Dalam hal ini berarti kegiatan permainan kartu huruf pada siklus I belum sesuai
dengan hasil yang ditetapkan, maka perlu dilanjutkan pada siklus II.
Tabel 4.7
Rekapitulasi Hasil Observasi Perkembangan Kemampuan Mengenal Huruf
Melalui permaian kartu huruf Siklus I

Aspek Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB


% % % % % % % % % % % %
Anak dapat 40 50 10 0 10 70 20 0 0 50 40 10
memahami
bentuk huruf
Anak dapat 40 50 10 0 10 70 20 0 0 50 40 10
memahami
bunyi huruf
Anak dapat 40 50 10 0 10 70 20 0 0 50 40 10
menulis huruf
dengan benar

2. Analisis siklus II
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I maka pada siklus II diadakan
perbaikan-perbaikan yang dilakukan terhadap hal-hal yang belum tercapai pada
siklus I. Maka diperoleh hasil yang sangat berarti terhadap peningkatan
kemampuan mengenal huruf anak, hal tersebut dapat dilihat pada pertemuan
pertama siklus II. Pada aspek pertama
Pada pertemuan ketiga juga mengalami peningkatan yang sangat berarti.
Hal tersebut dapat dilihat dari kemampuan anak pada aspek pertama kemampuan
anak dalam mengenal dan memahami bentuk huruf, yang mendapat nilai belum
berkembang dengan persentase 0%, yang mendapat nilai mulai berkembang 1
orang dengan persentase 10%, yang mendapat nilai berkembang sesuai harapan
mendapat nilai 6 orang dengan persentase 60% yang mendapat nilai sangat baik
3 orang dengan persentase 30%.
Pada aspek kedua, anak didik dapat mengenal dan memahami bunyi huruf,
yang mendapat nilai belum berkembang 0 orang dengan persentase 0%, yang
mendapat nilai mulai berkembang 1 orang dengan persentase 10%, yang
mendapat nilai berkembang sesuai harapan 6 orang dengan persentase 60%, yang
mendapat nilai berkembang sangat baik 3 orang dengan persentase 30%.
Pada aspek ketiga, anak dalam menuliskan huruf dengan benar, yang
mendapat nilai belum berkembang 0 orang dengan persentase 0%, yang mendapat
nilai mulai berkembang 1 orang dengan persentase 10%, yang mendapat nilai
berkembang sesuai harapan 6 orang dengan persentase 60%, yang mendapat nilai
berkembang sangat baik 3 orang dengan persentase 30%.
Tabel 4.8
Rekapitulasi Hasil Observasi Perkembangan Kemampuan Mengenal Huruf
Melalui permaian kartu huruf Siklus II

Aspek Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB


% % % % %
Anak dapat 0 30 60 10 0 20 70 10 0 10 60 30
memahami
bentuk huruf
Anak dapat 0 30 60 10 0 20 70 10 0 10 60 30
memahami
bunyi huruf
Anak dapat 0 30 60 10 0 20 70 10 0 10 60 30
menulis huruf
dengan benar

Dengan memperhatikan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa


peningkatan kemampuan anak melalui permainan kartu huruf telah
menunjukkan hasil yang diharapkan. Dimana pada siklus I hasil berkembang
sesuai harapan hanya 4 orang dan yang berkembang sangat baik hanya 1
orang. Dan meningkat pada siklus II menjadi 6 orang untuk berkembang
sesuai harapan dan 3 orang berkembang sangat baik. Peningkatan yang sangat
sigknifikan ini tentu disebabkan telah maksimalnya peneliti dalam
melaksanakan tindakan perbaikan kegiatan pengembangan. Peningkatan angka
angka dan persentase. Berdasarkan hasil refleksi dan dan analisis yang telah
diuraikan di atas maka peneliti berkesimpulan bahwa tujuan perbaikan
kegiatan pengembangan dalam rangka peningkatan kemampuan mengenal
huruf melalui permainan kartu huruf telah tercapai maka penelitian perbaikan
kegiatan pengembangan diakhiri hingga siklus II.
Kemampuan mengenal huruf berarti anak dapat mengenal dan
memahami bentuk dan bunyi huruf. Kemampuan ini dapat diperoleh dengan
pembelajaran melalui permainan kartu huruf. Nurbiana Dhieni, dkk (2012:
9.54) mengemukakan bahwa “ Pada masa pertumbuhan anak anak terbiasa
dengan huruf dan bentuk bentuk tulisan. Mereka kemudian belajar alfabet.
Dalam kegiatan ini (bermain kartu huruf) anak anak mengembangkan
keterampilan awal membaca dengan mencocokkan, memilih, membandingkan
bentuk bentuk huruf dan mengenali bunyi huruf”.
Bersasarkan uraian dan pendapat ahli di atas peneliti berkesimpulan
bahwa peningkatan kemampuan mengenal huruf anak dapat diterapkan
melalui permainan kartu huruf di PAUD Birrul Walidain Dua Balingka
Kecamatan Empat Koto.
V. SIMPULAN DAN TINDAK LANJUT
Berdasarkan temuan dan hasil pembahasan hasil penelitian yang diperoleh dari
metode permainan kartu huruf dalam kegiatan pengembangan mengenal huruf kelompok A2
Paud Birrul Walidain Dua dapat ditarik simpulan dan saran sebagai berikut:
A. Simpulan
Kegiatan pengembangan mengenal huruf melalui permainan kartu huruf yang
dilaksanakan dalam penelitian perbaikan pembelajaran ini telah berhasil sesuai dengan
tujuan penelitian. bagaimana pelaksanaan permainan kartu huruf dapat meningkatkan
kemampuan mengenal huruf kelompok A2 PAUD Birrul Walidain Dua Balingka
Kecamatan Empat Koto dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Proses
a. Aspek anak dapat mengenal dan memahami bunyi huruf dari hasil penelitian
menunjukkan peningkatan. Keberhasilan kemampuan anak pada kondisi awal
berada pada klasifikasi berkembang sesuai harapan (BSH) 10% dan berkembang
sangat baik (BSB) 0%, meningkat pada siklus I menjadi 40% untuk berkembang
sesuai harapan (BSH) dan berkembang baik meningkat menjadi 10%. Pada Siklus
II terjadi peningkatan yang signifikan menjadi 60% untuk berkembang sesuai
harapan dan 30 % berkembang sangat baik. Jadi rata rata peningkatan kemampuan
anak mengenal dan memahami bentu huruf sebanyak 90%.
b. Aspek anak dapat mengenal dan memahami bunyi huruf juga meningkat.
Keberhasilan kemampuan anak pada klasifikasi berkembang sesuai harapan pada
kondisi awal adalah 10%,dan berkembang sangat baik 0%. Pada siklus I naik
untuk yang berkembang sesuai harapan menjadi 40% dan berkembang sangat baik
(BSB) 10. Pada siklus II untuk nilai berkembang sesuai harapan (BSH) naik
menjadi %60% dan berkembang sangat baik (BSB) 30%.
c. Aspek anak dapat menulis huruf dengan benar meningkat baik. keberhasilan
kemampuan anak pada klasifikasi berkembang sesuai harapan (BSH) pada kondisi
awal 10 %,dan untuk nilai berkembang sangat baik 0%. Pada Sikllus II untuk nilai
berkembang sesuai harapan (BSH) naik menjadi 40% untuk nilai berkembang
sangat baik menjadi 10 %. Pada siklus II untuk nilai berkembang sesuai harapan
naik menjadi 60% dan berkembang sangat baik (BSB) naik menjadi 30%. jadi
kenaikan kemampuan mengenal huruf melalui permainan kartu huruf kelompok
A2 di PAUD Birrul Walidain II yang diperoleh dari kondisi awal hingga Siklus II
adalah 90 %.
2. Hasil
Peningkatan kemampuan mengenal huruf kelompok A2 PAUD Birrul Walidain Dua
Balingka melalui permainan kartu huruf telah berhasil menunjukkan peningkatan
yang signifikan.
B. Saran Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil dan simpulan penelitian, disarankan bahwa penelitian ini dapat di
manfaatkan sebagai salah satu alternatif metode kegiatan pengembangan di pendidikan
anak usia dini. untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf melaluli permainan kartu
huruf maka dikemukakan saran sebagai berikut :
1) Metode permainan kartu huruf dapat memotivasi pendidik dan anak didik dalam
proses kegiatan pengembangan mengenal huruf, disarankan pendidik menyusun
rencana kegiatan pengembangan yang sesuai dengan karakteristik kegiatan
pengembangan anak usia dini .
2) Disarankan pendidik dapat memvariasikan permainan kartu huruf agar anak tidak
merasa jenuh.

DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Siti dkk. 2014. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini.
Jakarta: Universitas Terbuka
Masitoh, dkk. 2012. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas Terbuka.
Nugraha, Ali dkk. 2014. Kurikulum dan Bahan Belajar TK. Jakarta: Universitas Terbuka.
Nurani Sujiono, Yuliani dkk. 2011. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas
Terbuka.

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Standar Pendidikan Nasional. Jakarta:
Depertemen Pendidikan Nasional.
S. Winataputra, Udin dkk. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas
Terbuka
Undang-undang Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Peraturan Menteri Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai