Anda di halaman 1dari 4

Budaya Akademik, Etos Kerja, Sikap Terbuka dan Adil dalam Islam

A. Pengertian
Pendidikan tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan keilmuan, tetapi
juga membentuk kepribadian, kemandirian, keterampilan sosial, dan karakter.
Pengembangan budaya akademik untuk pembinaan karakter harus dijalankan agar
seimbang dengan peningkatan kualitas sebagai hasil dari proses pendidikan.
Lembaga pendidikan pada dasarnya merupakan ladang tempat lahirnya kader-kader
intelektual. Sehingga disinilah nilai-nilai positif seperti jujur, cerdas, peduli,
tangguh, tanggung jawab, religius dan nilai positif lainnya bisa ditanamkan, seperti:
1. Budaya akademik
Budaya Akademik (Academic Culture) dapat dipahami sebagai suatu
totalitas dari kehidupan dan kegiatan akademik yang dihayati, dimaknai dan
diamalkan oleh warga masyarakat akademik khususnya di lembaga pendidikan.
Budaya akademik lebih cenderung diarahkan pada budaya kampus (campus
culture) yang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan intelektual, tetapi juga
kejujuran, kebenaran dan pengabdian kepada kemanusiaan, sehingga secara
keseluruhan budaya kampus adalah budaya dengan nilai-nilai karakter positif
yang menjadi penyokong utama dalam proses terciptanya budaya akademik.
Budaya akademik dalam pandangan Islam adalah suatu tradisi atau
kebiasaan yang berkembang dalam dunia Islam menyangkut persoalan
keilmuan. Atau dalam bahasa yang lebih sederhana adalah tradisi ilmiah yang
dikembangkan Islam.
2. Etos Kerja
Etos berasal dari bahasa Yunani (etos) yang memberikan arti sikap,
kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Dalam kamus besar
bahasa Indonesia etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan
keyakinan seseorang atau sesesuatu kelompok. etos berarti watak atau karakter
seorang individu atau kelompok manusia yang berupa kehendak atau kemauan
yang disertai dengan semangat yang tinggi guna mewujudkan sesuatu keinginan
atau cita-cita.
Istilah ‘kerja’ dalam Islam bukanlah semata-mata merujuk kepada mencari
rezeki untuk menghidupi diri dan keluarga dengan menghabiskan waktu siang
maupun malam, dari pagi hingga sore, terus menerus tak kenal lelah, tetapi
kerja mencakup segala bentuk amalan atau pekerjaan yang mempunyai unsur
kebaikan dan keberkahan bagi diri, keluarga dan masyarakat sekelilingnya serta
negara. Dengan kata lain, orang yang berkerja adalah mereka yang
menyumbangkan jiwa dan enaganya untuk kebaikan diri, keluarga, masyarakat
dan negara tanpa menyusahkan orang lain.
3. Sikap terbuka
Inti sikap terbuka adalah jujur, dan ini merupakan ajaran akhlak yang
penting di dalam Islam. Lawan dari jujur adalah tidak jujur. Bentuk-bentuk
tidak jujur antara lain adalah korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Sebagai
bangsa, kita amat prihatin, di satu sisi, kita (bangsa Indonesia) merupakan
pemeluk Islam terbesar di dunia, dan di sisi lain sebagai bangsa amat korup.
Mestinya yang haq itu menghancurkan yang bathil, justru dalam tataran praktis
seolah-olah yang haq bercampur dengan yang bathil. Tampilan praktisnya, salat
ya, korupsi ya. Ini adalah cara beragama yang salah. Cara beragama yang benar
harus ada koherensi antara ajaran, keimanan terhadap ajaran, dan pelaksanaan
atas ajaran.
4. Adil
Secara leksikal dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, adil diartikan tidak berat
sebelah, tidak memihak, berpegang kepada kebenaran, sepatutnya, dan tidak
sewenang-wenang.

B. Ciri-ciri
1. Budaya akademik
a. penghargaan terhadap pendapat orang lain secara obyektif;
b. pemikiran rasional dan kritis-analitis dengan tanggungjawab moral;
c. kebiasaan membaca;
d. penambahan ilmu dan wawasan;
e. kebiasaan meneliti dan mengabdi kepada masyarakat;
f. penulisan artikel, makalah, buku;
g. diskusi ilmiah;
h. proses belajar-mengajar, dan
i. manajemen perguruan tinggi yang baik
2. Etos kerja
a. orientasi kemasa depan;
b. Kerja keras dan teliti serta menghargai waktu;
c. Bertanggung jawab;
d. Hemat dan sederhana.
e. Adanya iklim kompetisi atau bersaing secara jujur dan sehat.

C. Dalil
1. Budaya akademik
Wahyu Al-quran yang turun pada masa awal mendorong manusia untuk
memperoleh ilmu pengetahuan. Dalam ayat-ayat yang pertama kali turun Al-
'Alaq 96: l-5 tergambar dengan jelas betapa kitab suci Al-quran memberi
perhatian yang sangat serius kepada perkembangan ilmu pengetahuan.
2. Etos kerja

Rasulullah SAW bersabda :

“Binasalah orang-orang Islam kecuali mereka yang berilmu. Maka binasalah


golongan berilmu, kecuali mereka yang beramal dengan ilmu mereka. Dan
binasalah golongan yang beramal dengan ilmu mereka kecuali mereka yang
ikhlas. Sesungguhnya golongan yang ikhlas ini juga masih dalam keadaan
bahaya yang amat besar”

3. Sikap terbuka
Nabi bersabda yang artinya :
Sesungguhnya jujur itu menggiring ke arah kebajikan dan kebajikan itu
mengarah ke surga. Sesungguhnya lelaki yang senantiasa jujur, ia ditetapkan
sebagai orang yang jujur. Sesungguhnya bohong itu menggiring ke arah dusta.
Dusta itu menggiring ke neraka. sesungguhnya lelaki yang senantiasa berbuat
bohong itu akan ditetapkan sebagai pembohong.
4. Adil
Islam memandang sikap adil amat fundamental dalam struktur ajaran. Kata adil
dan berbagai turunannya seperti : ya’dilun, i’dilu, ‘adlun, dan ta’dili diulang
sebanyak 28 kali di dalam Alquran. Karena itu Allah memerintah kepada kita
supaya berlaku adil dalam semua hal.

Anda mungkin juga menyukai