Konsep Asuhan Keperawatan Teoritis Penyakit BPH Oke 1
Konsep Asuhan Keperawatan Teoritis Penyakit BPH Oke 1
2. Diagnosa Keperawatan
Pelabelan Diagnosa diambil dari NANDA 2009-2011 :
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen- agen penyebab cedera : biologi
( obstruksi ).
b. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan obstruksi anatomik
c. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan area bedah vaskuler
dan pengeluaran urine berlebih.
d. Risiko syok hipovolemik berhubungan dengan pendarahan, kesulitan
mengontrol pendarahan.
3. Intervensi Keperawatan
Nursing Care Plan ( NCP ) Untuk Pasien Dengan BPH ( Benigna Prostat Hyperplasia )
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1. Gangguan eliminasi urine berhubungan Tujuan : 1. O 1.
dengan : Setelah diberikan asuhan bservasi pola Pengukuran asupan dan
Obstruksi anatomik keperawatan selama … x 24 berkemih pasien. haluan yang akurat
Penyebab multiple jam diharapkan gangguan 2. J sangat penting untuk
Gangguan sensori motorik elaskan kepada pasien melakukan terapi
eliminasi urine dapat teratasi
Infeksi saluran kemih atu keluarga tentang penggantian cairan
Kriteria hasil : alasan terapi. secara tepat.
1. Rasa
Ditandai dengan : 3. D 2. Untuk meningkatkan
puas saat berkemih.
orong asupan cairan pemahaman pasein dam
2. Tidak
DS : sesuai program. membangun rasa
ada distensi kandung
Disuria 4. R percaya diri kepada
kemih.
Urgensi ujuk pasien ke ahli pasien.
3. Px
gizi untuk 3. Untuk melembabkan
tidak disuria.
DO : mendapatkan mukosa dan melarutkan
4. Pasien
Sering berkemih pengarahan tentang zat kimia di dalam
tidak mengalami kesulitan
Inkontinensia diet yang tubuh.
dalam berkemih
Nokturia diprogramkan. 4. Perubahan diet dapat
Retensi 5. D menurunkan ISK pasien.
Mengalami kesulitan diawal berkemih orong pasien untuk 5. Mendengarkan aktif
mengungkapkan menunjukkan respek
keluhan tentang terhadap pasien,
masalah perkemihan. Mengungkapkan secara
bebas membantu
menentukan ketakutan
pasien secara tepat.
2. Nyeri akut berhubungan dengan : Tujuan : 1. Kaji jenis dan 1. Untuk mengetahui
Agen Cidera : Setelah diberikan asuhan tingkat nyeri pasien. tingkat skala nyeri
Fisik keperawatan selama … x 24 2. Berikan obat yang pasien.
Biologis jam diharapkan nyeri akut dianjurkan untuk 2. Untuk menentukan
Kimia pasien dapat teratasi mengurangi nyeri kefektifan obat.
Kriteria hasil : 3. Atur periode 3. Untuk meningkatkan
Ditandai dengan : 1. Px tidak mengngkapkan istirahat tanpa kesehatan,
perasaan nyeri. terganggu. kesejahteraan, dan
DS : 2. Tidak ada perubahan tonus 4. Bantu pasien untuk peningkatan tingkat
Px mngungkapkan secara verbal nyeri otot mendapatkan posisi energi
yang di rasakan 3. Px tidak terlihat meringis. yang nyaman. 4. Untuk menurunkan
4. Tidak ada perilaku distraksi. 5. Pada saat tingkat ketegangan atau spasme
DO : nyeri pasien tidak otot dan untuk
Px terlihat memposisikan dri untuk terlalu kentara, mendistribusikan
menghindari nyeri implementasikan kembali tekanan pada
Perubahan tonus otot tehnik mengendalikan bagian tubuh.
Perubahan selera makan nyeri alternative. 5. Tehnik nonfarmakologi
Perilaku distraksi pengurangan nyeri akan
Px terlihat meringis efektif bila nyeri pasien
berada pada tingkat
yang dapat ditoleransi.
3. Risiko kekurangan volume cairan Tujuan : 1. Pantau 1. Turg
berhubungan dengan : Setelah diberikan asuhan turgor kulit or kulit buruk
Area bedah vaskuler keperawatan selama … x 24 setiapgiliran jaga dan merupakan suatu tanda
Pengeluaran urine berlebih jam diharapkan risiko catat penurunannya. dehidrasi.
2. Uji berat 2. Peni
kekurangan volume cairan
jenis urine. ngkatan kadar
dapat teratasi
3. Pantau hematokrit dan
Kriteria hasil : hemoglobin juga
tanda-tanda vital setiap
1. TTV stabil mengindikasikan
4 jam.
2. Nadi perifer teraba dehidrasi.
4. Berikan
3. Membran mukosa lembab 3. Taki
dan pantau cairan
4. Pengisian kepiler baik kardi, hipotensi, demam
parenteral.
5. Keluaran urine tepat dapat mengindikasikan
5. Ajarkan
pasien untuk deficit volume cairan.
mempertahankan 4. Untu
k mengembalikan
asupan cairan yang kehilangan cairan.
benar. 5. Tind
akan ini dapat
mendorong partisipasi
pasien dan pemberian
asuhan dalam
keperawatan dan
meningkatkan control
pasien.
5. Evaluasi
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen- agen penyebab cedera : biologi
( obstruksi ) pada pasien dapat teratasi.
b. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan obstruksi anatomik pada
pasien dapat teratasi
c. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan area bedah vaskuler
dan pengeluaran urine berlebih dapat teratasi
d. Risiko syok hipovolemik berhubungan dengan pendarahan, kesulitan
mengontrol pendarahan dapat teratasi
DAFTAR PUSTAKA
Bruner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal – Bedah Edisi 8 Vol :2. Jakarta : EGC.
Cynthia M.Taylor. 2012. Diagnosa Keperawatan dengan Rencana Asuhan, Edisi 10.
Jakarta : EGC.
Doenges.2000. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi 10. Jakarta: EGC.
Dorland. 2012. Kamus Saku Kedokteran Dorland, Edisi 28. Jakarta :EGC.
Judith M. Wilkinson. 2012. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 9. Jakarta : EGC.
Nanda Internasional Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. 2009 – 2011.
Jakarta : EGC
Price & Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Edisi 6.
Jakarta : EGC.