Bahan Ajar PAR: 17 Juli 2016
Bahan Ajar PAR: 17 Juli 2016
17 Juli 2016
Kalau kepada kita ditanyakan maksud siapa ‘sesamaku manusia’ yang harus
dikasihi, dapat dengan mudah kita menjawab: setiap orang/manusia adalah
sesamaku yang harus dikasihi. Sementara disisi lain, dengan begitu banyak
tindak kejahatan yang terjadi, semakin hari kita harus semakin waspada dan
menaruh curiga tentang orang lain ‘sesamaku manusia’ apalagi orang yang
asing bagi kita.
Perikop bacaan hari ini menceritakan tentang perbuatan baik yang dilakukan
oleh seorang Samaria terhadap seorang asing yang ditemukannya tergeletak
di pinggir jalan. Jika dikaitkan dengan keadaan sekarang, dapat saja kita
menerima tindakan Imam dan orang Lewi itu sebagai tindakan preventif yang
benar, karena mungkin saja mereka dijebak atau seperti dalam beberapa
tafsiran, tindakan imam tersebut secara logis adalah tepat karena ia
menghindarkan dirinya dari kenajisan kalau menyentuh seorang yang mungkin
saja sudah mati (bnd. Bil. 19:11-22), dan mungkin saja orang Lewi itu memang
terburu-buru dengan pelayanan yang harus dilakukannya.
Namun kita tahu bahwa maksud dari perumpamaan ini untuk menggambarkan
seberapa pentingnya nilai seorang manusia dibandingkan dengan semua hal
yang lain, bahkan itu aturan agama, kepentingan ibadah dan sebagainya
seharusnya tidak ada yang lebih penting daripada kasih kepada sesama.
Tuhan Yesus menyampaikan pertanyaan ini untuk menjawab pertanyaan yang
dimaksudkan untuk menjebak-Nya. Namun justru perumpamaan ini
memberikan jawaban untuk banyak pertanyaan tentang kasih kepada sesama.
Perumpamaan ini menekankan beberapa hal:
Iman dan ketaatan haruslah diwujudkan dengan kasih kepada sesama,
terutama yang membutuhkan. Melayani dan taat pada firman Tuhan itu
harus, tapi semua itu juga harus terwujud dalam tindakan nyata kepada
sesama.
Menyadari kasih karunia yang Tuhan berikan bagi hidup kita akan
membuka hati dan pikiran kita juga untuk dapat melakukan kasih kepada
sesama. Tanpa kesadaran itu, kita mungkin menjadi orang-orang yang
sangat paham tentang firman Tuhan namun tidak pernah mampu
melakukannya dalam kehidupan kita.
Orang Kristen tanpa kepekaan dan kepedulian terhadap orang lain,
menyatakan dengan jelas bahwa di dalam diri mereka tidak terdapat hidup
kekal (Luk 10:25-28,31-37; bd. Mat 25:41-46; 1Yoh 3:16-20). Dal kasih
haruslah ada kesediaan untuk memberi/berkorban.
Mengajarkan kepada anak-anak tentang mengasihi sesama memang perlu
dalam kerangka yang tepat, karena pada kenyataannya, kita juga harus tetap
menjaga anak-anak dari tindakan jahat yang semakin hari semakin banyak
terjadi, dalam hal ini bagaimana anak-anak tetap belajar untuk mengasihi
namun juga harus menghindari orang-orang yang mungkin saja berniat jahat.
Namun dapat ditekankan kepada anak-anak, bagaimana mereka mau
mengasihi sesama yang ada disekitar mereka tanpa memandang perbedaaan
apapun diantara mereka dan mereka juga harus rela memberi kepada orang
lain sebagai wujud kasih mereka. Tentunya anak-anak boleh saja menolong
orang asing/yang tidak dikenal tetapi ajar anak-anak untuk melibatkan orang
lain dalam menolong orang yang asing bagi mereka, anak-anak bisa mengajak
orang tua, saudara yang sudah besar, atau guru.
Alat peraga:
Wayang/, gambar peraga.
Aktivitas:
Mewarnai, Cari perbedaan, Maze kata, TTS.
Ayat Hafalan:
Lukas 10:27b
“...kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
U M U H L A U R H T H R L A K P Y E R P I B A
T T K A T A R S A K A A A A M U P I I E B E N
A A U R K A S I P I L T H K U D A H K N G E P
U I R A T A I H U D I H A U H I N O H O I N G
R K A S L L L A H S E S M M U D M I P A N N I
A T H I A H A M E I R A M A P M A N A P A A P
A B M A A M A S E L A D N A N D A
N A H I S A S I W E N I D I N I N
N H I S A K S A I R A I U N A R B
A A U T K N A L E B A T R A K S E
N A H H I S A K S A L E B S A A L
Lukas 10 : 25-37
Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa
yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?"
Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup."
Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku
manusia?"