0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
36 tayangan4 halaman
Dokumen ini membahas latar belakang pentingnya keamanan pangan dan sistem jaminan mutu pangan, khususnya konsep HACCP. Penelitian ini akan mengidentifikasi keamanan pangan di sebuah kantin kampus berdasarkan konsep HACCP untuk mengetahui tingkat keamanan pangannya. Metode penelitian meliputi observasi, dokumentasi, dan wawancara di kantin tersebut pada tanggal dan lokasi tertentu.
Dokumen ini membahas latar belakang pentingnya keamanan pangan dan sistem jaminan mutu pangan, khususnya konsep HACCP. Penelitian ini akan mengidentifikasi keamanan pangan di sebuah kantin kampus berdasarkan konsep HACCP untuk mengetahui tingkat keamanan pangannya. Metode penelitian meliputi observasi, dokumentasi, dan wawancara di kantin tersebut pada tanggal dan lokasi tertentu.
Dokumen ini membahas latar belakang pentingnya keamanan pangan dan sistem jaminan mutu pangan, khususnya konsep HACCP. Penelitian ini akan mengidentifikasi keamanan pangan di sebuah kantin kampus berdasarkan konsep HACCP untuk mengetahui tingkat keamanan pangannya. Metode penelitian meliputi observasi, dokumentasi, dan wawancara di kantin tersebut pada tanggal dan lokasi tertentu.
Saat ini merupakan masa era globalisasi dimana makanan yang dikonsumsi sangat beragam namun seringkali dari segi keamanan dan gizi diabaikan. Keamanan pangan merupakan salah satu kebutuhan masyarakat, pangan yang dijamin keamanannya dapat melindungi dan mencegah terjadinya gangguan kesehatan seperti keracunan. Menurut FAO/WHO tahun 1997, keamanan pangan adalah jaminan bahwa pangan tidak akan menyebabkan bahaya kepada konsumen jika disiapkan atau dimakan sesuai dengan maksud dan penggunaannya. Makanan yang tinggi akan kandungan gizi, penampilannya baik dan bersih, serta mempunyai cita rasa yang lezat tetapi apabila tidak aman, maka makanan tersebut bisa dikatakan tidak ada nilai aman jika dilihat berdasarkan keamanan suatu pangan. Ketentuan mengenai keamanan pangan meliputi sanitasi pangan, bahan tambahan pangan, rekatasa genetika dan iradiasi pangan, kemasan pangan, jaminan mutu dan peperiksaan laboratprium, dan pangan tercemar. Maka diperlukan sebuah sitem jaminan mutu terhadap pangan. Sistem jaminan mutu merupakan upaya pencegahan yang perlu diperhatikan dan atau dilaksanakan dalam rangka menghasilkan pangan yang aman bagi 5 kesehatan manusia dan bermutu, yang lazimnya dilaksanakan sejak awal kegiatan produksi pangan sampai dengan siap untuk diperdagangkan, dan merupakan sistem pengawasan dan pengendalian mutu yang selalu berkembang menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (penjelasan pasal 20 ayat (2) pada Undang – Undang Republik Indonesia no 7, tahun 1996 tentang Pangan). Salah satu system jaminan mutu dan keamanan pangan yaitu HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point). HACCP merupakan suatu sistem manajemen pengawasan dan pengendalian keamanan pangan secara preventif yang bersifat ilmiah, rasional dan sistematis dengan tujuan untuk mengidentifikasi, memonitor dan mengendalikan bahaya (hazard) mulai dari bahan baku, selama proses produksi/pengolahan, manufakturing, penanganan dan penggunaan bahan pangan untuk menjamin bahwa bahan pangan tersebut aman bila dikonsumsi (Motarkemi et al, 1996 ; Stevenson, 1990). Sistem HACCP lebih menekankan pada upaya pencegahan preventif untuk memberi jaminan keamanan produk pangan. Konsep sistem HACCP ini banyak dipelajari, diteliti, diterapkan dan dikembangkan oleh berbagai kalangan industri pengolah pangan, ilmuan pangan, teknologi pangan, dan lain- lain. Seiring berjalannya waktu saat ini konsep HACCP ini telah banyak diimplementasikan di berbagai jenis operasi pengolahan pangan termasuk pula pada jasa ”catering” dan ”domestic kitchen”. Berdasarkan uraian sebelumnya maka dilakukan sebuah identifikasi terhadap makanan di sebuah kantin kampus. Identifikasi dilakukan berdasarkan konsep HACCP. Hal ini bertujuan untuk mengetahu bagaimana keamanan pangan di kantin kampus tersebut
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan BAB II METODE PENELITIAN
2.1 Waktu dan Tempat
1. Waktu Penelitian dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2017 tepat pukul 09.00 – selesai. 2. Tempat Penelitian ini bertempat di subuah kantin kampus (FKM UNAIR) yang berada di Kota Surabaya. Lokasi tersebut dipilih karena memiliki aspek yang mendukung penelitian yang dilakukan.
2.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara. Observasi dilakukan dengan melihat kondisi tempat pengolahan makanan sedangkan dokumentasi dilakukan dengan pengambilan video edukasi dan gambar makanan yang diteliti serta dilakukan wawancara secara spontan sesuai dengan kebutuan penelitian. DAPUS Undang – Undang Republik Indonesia nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan dan Peraturan Pemerintah nomor 28 tahun 2004
Undang – Undang Republik Indonesia no 7, tahun 1996 tentang Pangan