SALATIGA
Disusun oleh :
1. Ika pujiati
2. Lilik Sholekhah
3. Maryana Nurul
4. M. Pudji Rusdiantoro
5. Oktin Widarini P
6. Risa
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen keperawatan merupakan koordinasi dan integrasi dari
sumberkeperawatan dengan menerapkanproses manajemen untuk mencapai tujuan,
objektivitas asuhan keperawatan danpelayanan keperawatan (Hubberd, 2008).
Sebagaimana proses keperawatan, dalam manajemen keperawatan terdiri dari
pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil.
Karena manajemen keperawatan mempunyai kekhususan terhadap mayoritas tenaga
daripada seorang pegawai, maka setiap tahapan didalam proses manajemen lebih rumit
dibandingkan proses keperawatan. Konsep yang harus dikuasai adalah konsep tentang
pengelolaan bahan, konsep manajemen keperawatan, perencanaan, yang berupa rencana
strategis melalui pendekatan: pengumpulan data, analisis SWOT dan penyusunan
langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan secara operasional, khususnya dalam
pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) dan melakukan
pengawasan dan pengendalian (Nursalam, 2002).
Cara pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa di bangsal pavilliun RST dr
Asmir di dapatkan berdasar hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Setelah
dilakukan pengkajian tersebut data-data adalah ruang dimasukkan ke dalam
pendokumentasian secara tertulis.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek manajemen keperawatan selama 4 minggu,
mahasiswa mampu melaksanakan konsep ketrampilan manajemen keperawatan di
Ruang Paviliun RST dr. Asmir Salatiga.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan, mahasiswa mampu :
a. Melaksanakan pengkajian tentang gambaran umum di Ruang Paviliun RST dr.
Asmir Salatiga.
b. Menganalisa aspek menejemen.
c. Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah terkait dengan manajemen keperawatan.
d. Menetapkan masalah yang telah diobservasi.
e. Menyusun tujuan dan rencana penyelesaian.
f. Melakukan kegiatan berdasarkan rencanaa yang telah ditetapkan.
g. Melakukan kegiatan yang optimal.
h. Mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi.
C. MANFAAT
1. Bagi pasien
Tercapainya kepuasan dan kenyamanan klien yang optimal
2. Bagi perawat
a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal
b. Terbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim
kesehatan yang lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga.
c. Terbinanya tanggung jawab serta disiplin perawat.
d. Meningkatkan profesionalisme keperawatan.
3. Bagi Rumah Sakit
a. Mengetahui masalah-masalah yang ada di ruang perawatan pavilliun yang
berkaitan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan professional dalam konteks
pelayanan prima.
b. Mempelajari penerapan Asuhan Keperawatan Profesional.
4. Bagi Mahasiswa
a. Mampu mengaplikasikan secara langsung proses manajemen keperawatan di
ruang pavilliun
b. Mampu melakukan peran sebagai kapala ruang, ketua tim dan perawat pelaksana
di Ruang paviliu
BAB II
PENGKAJIAN
A. PROFIL RUANGAN
Ruang pavilliun merupakan ruang perawatan untuk kelas vip, dengan 12 ruang
kamar pasien. Pelayanan campur. Perbatasan ruang
B. INPUT
1. Man
Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat didapatkan bahwa ketenaga
kerjaan perawat di ruang pavilliun saat ini masih kurang, karena ruang pavilliun
baru beroperasi.
a. Tenaga kesehatan di ruang pavilliun
Salah satu indikator keberhasilan rumah sakit dalam memberikan
pelayanan kesehatan adalah ditentukan oleh pemberian asuhan keperawatan
yang berkualitas. Dimana asuhan keperawatan yang berkualitas memerlukan
sumber daya yang sesuai dengan kualitas dan profesionalitas perawat dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya. Praktek professional yang merupakan ciri
profesi yang harus tetap dipelihara dan ditingkatkan dalam rangka
mempertahankan akuntabilitas dan standar kinerja yang tinggi. Berikut
merupakan daftar jenjang pendidikan perawat di ruang pavilliun RST dr.
Asmir Salatiga.
Tabel 1.1
Daftar jenjang pendidikan perawat di Ruang Pavilliun RST dr Asmir Salatiga
Tabel 2.1
Tenaga non keperawatan di Ruang Pavilliun RST dr Asmir Salatiga
Tabel 1.3
Daftar pelatihan perawat RST dr Asmir Salatiga
Tabel 1.5
1 Obs febris 9
2 Dipepsia 7
3 DHF 2
4 Typoid 3
5 CKR 2
Total 23
Berdasarkan data yang telah didapatkan dan dilakukan oleh data bahwa
diagnose penyakit terbanyak ruang pavilliun pada bulan februari, maret, april
2017 adalah obs febris dengan jumlah 9 orang. Jumlah keseluruhan pasien
pada bulan februari, maret, april 2017 berjumlah ??? orang yang terdiri dari
pasien bpjs dan pasien umum.
d. Jumlah pasien
f. Kebutuhan perawat
Menurut Douglas Berdasarkan hasil observasi di ruang paviliun terdapat
jumlah perawat dalam 1 hari yaitu pagi terdiri dari 3 perawat: kepala
ruang,wakil, dan perawat pelaksana, siang terdiri dari: 3 perawat
pelaksana,dan malam terdiri dari 3 perawat pelaksana, jadi dalam satu hari
ruang pavilion membutuhkan 10 tenaga perawat.
Tabel 1.6
Standar jumlah perawat dalam setiap shift jaga :
Klasifikasi Klien
Jumlah pasien
Minimal Care Parsial Care Total Care
0,17 0,27 0,36
0,14 0,15 0,30
0,07 0,10 0,20
2. Money
a. Sumber pemasukkan
b. Pengeluaran
3. Methods
keadaan klien.
Tujuan Operan
berikutnya.
akan di sampaikan
terburu buru
5. Perawat primer atau ketua tim dan anggota kedua sift observasi
Prosedur Operan
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
sudah dan yang belum dilaksanakan serta hal hal penting lainya
dioperkan.
h. Lama operan untuk tiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali
Model ini diterapkan pada saat perang dunia ke 2. Pada saat itu karena
masih terbatasnya jumlah dan kemampuan perawat maka setiap perawat
hanya melakukan 1-2 jenis intervensi keperawatan kepada semua pasien di
bangsal. Model ini berdasarkan orientasi tugas dari filosofi keperawatan,
perawat melaksanakan tugas (tindakan) tertentu berdasarkan jadwal
kegiatan yang ada (Nursalam, 2015).
Metode tim menggunakan tim yang terdiri atas anggota yang berbeda beda
dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien.
Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 Tim atau grup yang terdiri atas tenaga
professional,tehnikal , dan pembantu dalam satu kelompok kecil yang
saling membantu (Douglas 2014)
PASIEN DATANG
LOKET JAMINAN
PENDAFTARAN ASKES/JAMKESMAS
LOKET JAMINAN
PENDAFTARAN
KASIR ASKES/JAMKESMAS
KASIR
POLIKLINIK
SPESIALIS
POLIKLINIK
PERLU
SPESIALIS
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PERLU
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
FARMASI
LAB
RADIOLOGI
PEMERIKSAAN
ECGPENUNJANG FARMASI
LAB
ENDOSKOPI KASIR
RADIOLOGI
ECG
ENDOSKOPI KASIR
KASIR
YA TIDAK
PULANG
TINDAKAN
KASIR
TINDAKAN PULANG
PERLU DIRAWAT
PERLU DIRAWAT
PASIEN
TEMPAT PENDAFTARAN RAWAT INAP
RAWAT INAP
PASIEN
TEMPAT PENDAFTARAN RAWAT INAP
RAWAT INAP
c. Pendokumentasian asuhan keperawatan
d. Discharge planning
e. Ronde keperawatan
4. Materials
a. Denah ruangan
b. Komposisi ruangan
Ruang pavilliun terdiri dari 12 kamar vip dengan fasilitas disetiap kamarnya
berbeda-beda, sebagai berikut :
1) Pavilliun 1
Di ruang pavilliun 1 terdapat tempat tidur pasien, set monitor, sofa
tunggu pasien, meja makan pasien, meja kursi teras, kulkas, dispenser
(aqua galon), lemari baju pasien, wastafel, kamar mandi (shower, kloset
duduk, air panas dingin, rak handuk pasien), tempat sampah, tiang infuse,
TV, keset, O2 sentral, dan AC.
2) Pavilliun 2-4
Terdapat tempat tidur pasien, set monitor,sofa, meja makan pasien,
meja kursi teras, kulkas, dispenser, lemari baju pasien, kamar mandi
wastafel, kamar mandi, tempat sampah, tiang infuse, keset, bell, O2, TV,
dan AC.
3) Pavilliun 5-9
Terdapat tempat tidur pasien, kursi meja teras, meja makan pasien,
tiang infuse, AC, kamar mandi, dispenser, bell, kulkas, lemari baju, TV,
O2.
4) Pavilliun 10-12
Terdapat tempat tidur pasien, sofa tunggu, tiang infuse, AC, kulkas,
kamar mandi, wastafel, meja makan pasien, TV, dispenser, O2, bell pasien.
c. Inventaris ruangan
No Alat Jumlah Keterangan
1 Meja/ kursi perawat 3 meja, 11
kursi
2 Lemari linen 1
3 Loker perawat 1
4 Komputer, printer 1
5 Wastafel 2
6 Kamar mandi/ toilet 1
7 Keset 1
8 Dispenser 1
9 Kulkas 1
10 Rak sepatu 1
11 Papan whiteboard 1
12 Papan pembaca hasil 1
rontgen
13 EKG 1
14 Troli emergency 1
15 Troli EKG 1
16 Troli Injeksi 1
17 Troli GV 1
18 Animex 2
19 Neon box bacarotgen 1
20 Tensi digital 2
21 Tensi air raksa 2
22 Tensi lapangan 1
23 Stetoskop 3
24 Termometer 1
25 Termometer digital telinga 1
26 Nabulizer 2
29 Gds 1
d. Sterilisasi alat
Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 8 mei 2017 pada ibu CI bahwa
sterilisasi alat yang dimiliki saat ini menggunakan alat sterilisasi di ruang
CSSD
e. Fasilitas kamar pasien
1) Ruang rawat inap sesuai nomor kamar
2) Kamar mandi, WC untuk pasien ada di dalam ruangan
f. Fasilitas staf (liburny, cuti, dpt gk?? Muslim saat lebaran, natal, reward)
Fasilitas untuk petugas kesehatan
1) Kamar mandi dan WC berada di lingkup ruang perawat
2) Kulkas
3) Loker perawat
4) Rak sepatu
5) Dispenser
6) Nurse station
5. Machine
a. Jumlah kamar pasien
Ruang pavilliun memiliki 12 tempat tidur, dengan pelayanan unggulan
diruang pavilliun yaitu lebih care terhadap pasien.
C. PROSES
1. Planning
a. Visi, misi, tujuan, dan motto
Visi :
Menjadikan ruang pavilliun sebagai ruang rawat inap yang aman dan nyaman
berlandaskan pada pemberian asuhan keperawatan yang professional.
Misi :
Menguatamakan kepentingan pasien, CARE PASIEN.
Tujuan :
Memberikan kepuasan kepada pasien dalam pelayanan yang professional.
Motto :
“5 S (Senyum, Sapa, Santun, Sentuh, Sembuh)
b. Pre conference
Pre conference di ruang pavilliun saat ini belum dilaksanakan secara optimal.
c. Bimbingan mahasiswa
Berdasarkan hasil wawancara didapatkan hbahwa metode pembelajaran CI
kepada mahasiswa dilakukan secara langsung, seperti member arahan dan
bimbingan praktek terkait manajemen keperawatan. Penunjukkan CI
disesuaikan dengan jenjang mahasiswa praktek, dan kepala ruang menunjuk
perawat sebagai CI sesuai dengan surat perintah dari staf RS.
d. Jadwal shift(dikaji dg karu, karu pakai metode apa, bgmn) nyambung di atas
yg douglas
Penjadwalan shift dibuat perbulan dengan jumlah jam kerja per minggu
37- 42 jam, pembagian jadwal dibagi menjadi non-shift (Dinas pagi) dan shift
(Dinas pagi, siang, dan malam). Tenaga non-shift meliputi kepala ruang dan
tenaga administrasi, tenaga shift adalah Katim (Kepala Tim) dan perawat
pelaksana. Shift pagi dimulai pukul 07.00 – 14.00 WIB, shift siang pukul
14.00 – 21.00 WIB, dan shift malam 21.00 – 07.00 WIB.
e. Rapat
Rapat bulanan di ruang pavilliun belum berjalan rutin, namun sudah ada
rencana untuk melakukkan rapat rutin bulanan untuk mengevaluasi kinerja
perawat dan fasilitas ruang serta pelayanan terhadap pasien.
f. Rotasi pegawai
? 6 bulan sekali, kriteria rotasi seperti apa? –sesuai pelatihan
2. Organizing
a. Struktur organisasi
Di ruang pavilion sudah memiliki penyusunan struktur pengorganisasian
ruangan.
b. Sistem organisasi dan job description
c. Pergantian staf- mirip rotasi
d. Cara meminimalisir ketidakhadiran pegawai –yg dilakukkan oleh karu apa?
3. Actuacting
a. Reward (bentuk hadiahny apa?)
Berdasarkan hasil wawancara di dapatkan hasil bahwa pegawai yang
berprestasi dan naik jabatan akan diberikan reward kepada direktur RS.
b. Punishment
Hasil wawancara didapatkan hasil bahwa apabila pegawai yang melakukan
pelanggaran akan di pindahkan ruangan, sedangkan pada PNS akan diberikan
surat peringatan (SP) dan penundaan kenaikan pangkat, sedangkan karyawan
wiyata bakti (KWE) akan diberi surat peringatan 1, 2, 3 dan dikeluarkan.
c. Motivasi
??? pakai questioner motivasi pd perawat. Ada skala ny???
d. Wewenang kepala ruang untuk penyelesain masalah pasien (demokratis,
otoriter, kepemimpinan)
Berdasarkan hasil wawancara didapatkan hasil bahwa wewenang kepala ruang
adalah :
1) Konsultan dan pengendalian masalah untuk perawat
2) Mengevaluasi kerja
3) Membuat jadwal dinas dan member penugasan
e. Konflik dan cara mengatasi (ada gk?)
Konflik adalah adanya pertentangan yang timbul di dalam seseorang (masalah
intern) maupun dengan orang lain (masalah ekstern) yang ada di sekitarnya
(Nursalam, 2015).
Berdasarkan hasil wawancara didapatkan hasil bahwa saat ini belum ada
konflik karena ruangan pavilliun merupakan bangunan baru sehingga masalah
dalam ruangan belum muncul.
4. Controlling
a. Kinerja perawat
Kinerja perawat sebenarnya sama dengan prestasi kerja diperusahan. Perawat
ingin diukur kinerjanya berdasarkan standar obyektif yang terbuka dan dapat
dikomunikasikan. Jika perawat diperhatikan dan dihargai sampai penghargaan
superior, mereka akan lebih terpacu untuk mencapai prestasi pada tingkat
lebih tinggi (faizin dan winarsih, 2008 ).
Hasil wawancara didapatkan hasil bahwa untuk penilaian kinerja perawat,
disediakannya form kredensial oleh bagian komite keperawatan dikeluarkan
oleh kepala seksi keperawatan. (minimal 1 bulan)!!!!
b. Supervisi
??????
(mensupervisi perawat dan bangsal gmn? Teori, berjenjang, pp disupervisi
karu…katim ke pelaksana, karu ke katim – disupervisi sesuai tugasnya .. 1
bulan (gentian)
SUPERVISI BERJENJANG!!! Menilai evaluasi perawat di ruang
D. OUTPUT
1. Pasien safety
Dr tim PPI (1 bulan ada p/ jatyh gk???)
2. Perawatan diri
3. Kepuasan pasien
Dibuat persen!!! Tabel boleh
4. Kecemasan
Questioner cemas! Baku (HARS ) ADA 7, DISEBAR
5. Kenyamanan
Nyeritingkatny. Skala nyeri sedang ringan berat
6. Pengetahuan
Questioner!!! Ttg penyakitnya… lgsg ke pasien. Dikategori