Klebsiella Pneumoniae
Klebsiella Pneumoniae
Kingdom: Bacteria
Phylum: Proteobacteria
Class: Gamma Proteobacteria
Order: Enterobacteriales
Family: Enterobacteriaceae
Genus: Klebsiella
Species: K. Pneumoniae
Klebsiella adalah bakteri gram negatif yang berbentuk batang, non-motil, dan memiliki
kapsul. Kapsul yang melindungi sel bakteri Klebsiella membantu memberikan resistensi
terhadap banyak antibiotic. Klebsiella pneumonia pertama kali ditemukan oleh Carl
Friedlander, seorang ahli patologis dan mikrobiologis dari Jerman yang membantu penemuan
bakteri penyebab pneumonia pada tahun 1882. Ia adalah orang yang pertama kali
mengidentifikasi bakteri Klebsiella pneumonia dari paru-paru orang yang meninggal karena
pneumonia. Karena jasanya, Klebsiella pneumonia sering pula disebut bakeri Friedlander.
Klebsiella pneumonia adalah bakteri Gram negatif yang berbentuk batang (basil).
Klebsiella pneumonia tergolong bakteri yang tidak dapat melakukan pergerakan (non motil).
Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen, Klebsiella pneumonia merupakan bakteri fakultatif
an aerob. Klebsiella pneumonia dapat memfermentasikan laktosa. Pada test dengan indol,
Klebsiella pneumonia akan menunjukkan hasil negatif. Klebsiella pneumonia dapat
mereduksi nitrat. Klebsiella pneumonia banyak ditemukan di mulut, kulit, dan sal usus,
namun habitat alami dari Klebsiella pneumonia adalah di tanah.
Klebsiella pneumonia dapat menyebabkan pneumonia. Pneumonia adalah proses
infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Pneumonia yang disebabkan oleh
Klebsiella pneumonia dapat berupa pneumonia komuniti atau community acquired
pnuemonia. Pneumonia komuniti atau community acquired pnuemonia adalah pneumonia
yang di dapatkan dari masyarakat. Strain baru dari Klebsiella pneumonia dapat menyebabkan
pneumonia nosomikal atau hospitality acquired pneumonia, yang berarti penyakit peumonia
tersebut di dapatkan saat pasien berada di rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan.
Klebsiella pneumonia umumnya menyerang orang dengan kekebalan tubuh lemah,
seperti alkoholis, orang dengan penyakit diabetes dan orang dengan penyakit kronik paru-
paru.
Klebsiella pneumonia dapat menyebabkan penyakit karena mempunyai dua tipe antigen
pada permukaan selnya:
• Antigen O
Antigen O adalah lipopolisakarida yang terdapat dalam sembilan varietas.
• Antigen K
Antigen K adalah polisakarida yang dikelilingi oleh kapsula dengan lebih dari 80
varietas.
Kedua antigen ini meningkatkan patogenitas Klebsiella pneumonia. Selain itu, Klebsiella
pneumonia mampu memproduksi enzim ESBL (Extended Spektrum Beta Lactamase) yang
dapat melumpuhkan kerja berbagai jenis antibiotik. Hal ini dapat menyebabkan bakteri kebal
dan menjadi sulit dilumpuhkan.
Cara Penularan
Cara penularan ( infeksi ) dari Klebsiella pneumonia pada pasien rawat inap dapat melalui 3
cara, yaitu :
1. Aspirasi cairan gaster atau orofaring yang mengandung koloni kuman patogen.
2. Penyebaran kuman secara hematogen ke paru.
3. Penyebaran melalui udara oleh aerosol atau droplet yang mengandung mikroba
Gejala-Gejala Penyakit akibat Klebsiella pneumonia
Gejala-gejala seseorang yang terinfeksi Klebsiella pneumonia adalah:
1. Napas cepat dan napas sesak, karena paru meradang secara mendadak. Batas napas cepat
adalah frekuensi pernapasan sebanyak 50 kali per menit atau lebih pada anak usia 2
bulan sampai kurang dari 1 tahun, dan 40 kali permenit atau lebih pada anak usia 1 tahun
sampai kurang dari 5 tahun.
2. Pneumonia Berat ditandai dengan adanya batuk atau (juga disertai) kesukaran bernapas,
napas sesak atau penarikan dinding dada sebelah bawah ke dalam (severe chest
indrawing) pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun. Pada kelompok usia ini
dikenal juga Pneumonia sangat berat, dengan gejala batuk, kesukaran bernapas disertai
gejala sianosis sentral dan tidak dapat minum. Sementara untuk anak dibawah 2 bulan,
pnemonia berat ditandai dengan frekuensi pernapasan sebanyak 60 kali permenit atau
lebih atau (juga disertai) penarikan kuat pada dinding dada sebelah bawah ke dalam,
batuk-batuk, perubahan karakteristik dahak, suhu tubuh lebih dari 38 º C.
3. Gejala yang lain, yaitu apabila pada pemeriksaan fisik ditemukan suara napas bronkhial,
bronkhi dan leukosit lebih dari 10.000 atau kurang dari 4500/uL.
4. Pada pasien usia lanjut atau pasien dengan respon imun rendah, gejala pneumonia tidak
khas, yaitu berupa gejala non pernafasan seperti pusing, perburukan dari penyakit yang
sudah ada sebelumnya dan pingsan. Biasanya frekuensi napas bertambah cepat dan
jarang ditemukan demam.
Pemeriksaan Laboratorium
1. Hindari kontak komunikasi 2 arah dengan jarak yang dekat dengan orang yang dicurigai
atau terkena penyakit akibat Klebsiella pneumonia.
2. Pakai masker bila berkomunikasi dengan orang yang terkena penyakit akibat bakteri ini.
3. Anjurkan kepada klien untuk tidak membuang dahak di sembaran tempat.
4. Bagi petugas kesehatan, jangan memegang spesimen sampel dahak Klebsiella
pneumonia tanpa menggunakan handskun, cuci tangan dengan sabun antiseptik setelah
melakukan tindakan kepada orang yang mengidap penyakit Klebsiella pneumonia.
Positif (+)
Bakteri dapat memecah laktosa, sehingga
1.
media berwarna ke kuningan, koloni
berwarna merah, bulat, besar, mukoid.
Maltosa
Sukrosa
VP (Voges Prokauer)
Positif ( + )
Bakteri memfermentasi glukosa, hasil
positif (+) ditandai dengan terjadinya
perubahan dari kuning membentuk cincin
8.
merah. Ini menandakan bakteri tersebut
memfermentasikan glukosa sehingga PH
turun dan mempengaruhi warna media.
MR (Metil Red)
Negatif ( – )
Tidak memproduksi asam campur karena
9.
tidak terbentuk cincin merah setelah
penambahan MR pada media.
Negatif/positif ( – / +)
Sampel menghasilkan hasil negatif (-)
10. Indol Tidak memproduksi indole karena tidak
terbentuk cincin merah setelah
penambahan reagen kovac pada media,
hanya perubahan warna.
Urea
Positif ( + )
Memproduksi enzim urease karena terjadi
11.
perubahan warna media dari kuning
menjadi merah muda.
Simon Citrat
Positif ( + )
Bakteri menggunakan sitrat sebagai
12. sumber carbonnya. Hasil positif (+)
ditandai dengan terjadinya perubahan
hijau menjadi biru
Motil
Bersifat aerob, semakin ke atas flagel
13. Semi Solid
semakin lebar karena oksigen semakin
banyak.