Analisis SWOT PT Mayora Indah
Analisis SWOT PT Mayora Indah
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. Sejarah Perusahaan
PT. Mayora Indah Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 17 Februari 1977
berdasarkan akta No. 204 yang diubah dengan akta No. 320 tanggal 22 Juni 1977,
keduanya dibuat dihadapan Notaris Poppy Savitri Parmanto S.H., sebagai pengganti
dari Notaris Ridwan Suselo S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah
mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan no. Y.A.5/5/14 tanggal 3 Januari 1978 dan telah didaftarkan pada
Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tangerang No. 2/PNTNG/1978 tanggal 10
Januari 1978 serta diumumkan dalam Berita Negara RI No. 39 tanggal 15 Mei 1990,
Tambahan No. 1716.
Visi
- Menjadi produsen makanan dan minuman yang berkualitas dan terpercaya dimata
konsumen domestik maupun internasional dan menguasai pangsa pasar terbesar
dalam kategori produk sejenis.
Misi
- Dapat memperoleh laba bersih operasi diatas rata rata industri dan memberikan
value added yang baik bagi seluruh stakeholders Perseroan.
- Dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan negara dimana
Perseroan berada.
Roma, Danisa, Royal Choice, Better, Muuch Better, Slai O’Lai, Sari
Biskuit
Gandum, Sari Gandum Sandwich, Coffeejoy, Chees’kress
Kembang
Kopiko, Kopiko Milko, Kopiko Cappuccino, Kis, Tamarin, Juizy Milk
Gula
Beng Beng, Beng Beng Maxx, Astor, Astor Skinny Roll, Roma Wafer
Wafer
Coklat, Roma Zuperrr Keju
Coklat Choki-choki
Torabika Duo, Torabika Duo Susu, Torabika Jahe Susu, Torabika Moka,
Kopi Torabika 3 in One, Torabika Cappuccino, Kopiko Brown Coffee, Kopiko
White Coffee, Kopiko White Mocca
Makanan
Energen Cereal, Energen Oatmilk, Energen Go Fruit
Kesehatan
Hingga saat ini, Perseroan tetap konsisten pada kegiatan utamanya, yaitu
dibidang pengolahan makanan dan minuman. Sesuai dengan tujuannya, Perseroan
bertekad akan terus menerus berupaya meningkatkan segala cara dan upaya untuk
mencapai hasil yang terbaik bagi kepentingan seluruh pekerja, mitra usaha, pemegang
saham, dan para konsumennya.
E. Struktur Organisasi
Bentuk organisasi PT Mayora Indah Indonesia adalah struktur organisasi
proyek dengan hubungn organisasi, terutama pada orang-orang yang bekerja pada
proyek yang sama. Strutur organisasi perusahaan terdiri dari beberapa kelompok dari
fungsi yang berbeda dengan setiap kelompok yang menitikberatkan pada
pengembangan produk tertentu atau lini produksi.
1) Komisaris
Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan dan
memberikan saran kepada Direksi atas pengelolaan Perusahaan, termasuk
perencanaan dan pengembangan, operasional dan penganggaran, kepatuhan dan
tata kelola perusahaan dan penerapan keputusan RUPST. Direksi bertanggung
jawab kepada RUPST. Rapat Dewan Komisaris diadakan sebulan sekali dan
juga setiap saat apabila dibutuhkan. Rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan
Direksi diadakan dua kali sebulan. dibawah Dewan Komisarisn Dewan Komisaris
dibantu oleh seorang Sekretaris serta Internal Audit untuk memastikan kepatuhan
terhadap peraturan Bapepam-LK dan SEC serta peraturan relevan lainnya.
Piagam menegaskan tanggung jawab Komite Audit sebagai berikut:
- Mengawasi proses pelaporan keuangan perusahaan atas nama Dewan Komisaris
merekomendasikan pilihan atas auditor eksternal kepada Dewan Komisaris.
Penunjukkan akhir tergantung dari persetujuan pemegang saham
- mengadakan rapat secara berkala dengan auditor internal dan eksternal untuk
membahas hasil evaluasi mereka atas pengendalian rencana kerja audit dan
non-audit, penemuan-penemuan mengenai lemahnya pengendalian internal
atas pelaporan keuangan dan evaluasi dari laporan keuangan konsolidasian.
2) Direksi
Direksi tersebut berwenang dan bertanggung jawab penuh atas
pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai dengan maksud dan
tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik dalam maupun luar pengadilan
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Direksi dibantu oleh Kepala Divisi dan/atau
Kepala Unit Organisasi serta dibantu oleh Staf Ahli Direksi. Staf Ahli Direksi
terdiri dari Staf Ahli Utama dan Staf Ahli Pratama. Staf Ahli Direksi ini
mendukung dan membantu Direksi dalam mengelola, mengendalikan dan
mengembangkan perusahaan.
Direksi terdiri dari:
PT Sinar Pangan Barat (SPB) yang berdomisili di Medan. Jenis usahanya industri
makanan dan olahan, mulai beroperasi sejak tahun 1991.
PT Sinar Pangan Timur (SPT) yang berdomisili di Surabaya. Jenis usahanya
industri makanan dan olahan, mulai beroperasi sejak tahun 1992.
PT Torabika Eka Semesta (TES) yang berdomisili di Tangerang. Jenis usahanya
industri pengolahan kopi bubuk dan instan, mulai beroperasi sejak tahun 1990.
PT Kakao Mas Gemilang (KMG), dimiliki TES dengan kepemilikan 96%,
berdomisili di Tangerang. Jenis usahanya industri pengolahan biji kakao, mulai
beroperasi sejak tahun 1985.
Mayora Nederland B.V., berdomisili di Belanda. Yang jenis usahanya jasa
keuangan dan mulai beroperasi sejak tahun 1996.
A. Lingkungan Umum
- Faktor Ekonomi
Perkembangannya tetap dapat eksis mengikuti perkembangan zaman
walaupun dalam usahanya dihantam dengan berbagai krisis ekonomi
khususnya pada tahun 1997 dan 1998. Saat krisis ekonomi tersebut, PT
Mayora terkena dampaknya namun tetap mampu beroperasi saat itu
dikarenakan sudah banyak memiliki anak perusahaan dan sudah go public
pada tahun 1990, sehingga membuat PT Mayora lebih cepat pulih dari
keterpurukan kondisi tersebut. Hal ini merupakan keunggulan PT Mayora
dibanding perusahaan lainnya. Bahkan sejak tahun 1998, PT Mayora
mendirikan anak perusahaan lain, yaitu PT Indisco Niaga sebagai perusahaan
distributor, dan anak perusahaan lainnya menyusul sebagai bukti
restrukturisasi, dimana sebelumnya Mayora sudah memiliki banyak anak
perusahaan baik di Indonesia hingga ke negara asing tepatnya di Belanda.
- Faktor Sosial
Tingkat konsumsi masyarakat saat ini terbilang sangat tinggi. Oleh karena itu,
berbagai perusahaan industri yang bergerak di bidang makanan dan minuman
menjadi mengembangkan produk-produknya, sehingga PT Mayora sebagai
perusahaan industri makanan dan minuman yang terkenal di pasar domestik
maupun pasar internasional, juga berusaha untuk mengembangkan dan
menciptakan inovasi produk baru. Inovasi yang dilakukan PT Mayora yaitu
memproduksi makanan olahan baru, seperti biskuit Slai O’lai (ada rasa
strawberry, nanas, dan bluberry), dan Roma Cream Crackers serta Roma
Malkist Abon. Tidak hanya pada biskuit tetapi inovasi produk yang dilakukan
juga pada produk lainnya, seperti permen, wafer dan chocolate, coffee, dan
lainnya
- Faktor Politik
Kondisi politik dalam negeri yang sampai saat ini masih belum stabil.
Disusunnya beberapa UU, seperti UU Kepailitan, yang berpengaruh pada
perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dan tidak mampu dalam
melunasi kewajibannya, dan UU Persaingan Sehat, untuk bisnis yang bersih,
yang ditujukan untuk menghapuskan praktek monopoli ataupun kartel.
Pada bulan Oktober 2012, pemerintah Indonesia melakukan revisi UU pangan
yang juga berkaitan dengan ekspor-impor pangan untuk memberikan
dukungan lebih kepada produsen industri makanan, sehingga PT Mayora
menjalankan strategi untuk meningkatkan produksi produk-produk bernilai
tambah sehingga tingkat konsumsi hasil produksi pangan lokal lebih tinggi
dibandingkan konsumsi produksi impor.
- Faktor Teknologi
PT Mayora memanfaatkan perkembangan teknologi di dalam proses
produksinya, yaitu pada tahapan pembuatan hingga pengemasan makanan dan
minuman yang dihasilkan dari pabrik PT Mayora yang menggunakan
teknologi tingkat tinggi. Misalkan saja, salah satu mesin pengemasan biskuit
dari Eropa yang dimiliki PT Mayora, mesin tersebut diklaim sebagai mesin
pengemas terbesar di dunia. Mesin tersebut menggunakan teknologi robot
yang mampu memindahkan ribuan biskuit dalam waktu satu jam ke tempat
pengemasan.
Selain itu, PT Mayora menggunakan mesin Schorch buatan Denmark untuk
memproduksi makanan jenis butter cookies. Sedangkan untuk memproduksi
permen, PT Mayora menggunakan mesin bermerek Bosch buatan Italia dan
satu mesin permen buatan Jepang yaitu Japan Automatic Machine (JAM).
Disamping menggunakan teknologi mesin yang canggih, Mayora juga
mendirikan laboratorium untuk setiap unit produk yang dihasilkan dengan
melakukan penelitian yang tidak hanya pada hasil produk akhir tetapi juga
pada bahan baku yang dipergunakan.
- Faktor Ekologi
Ekologi menyangkut pada kelestarian lingkungan. Kelestarian lingkungan
selalu menjadi bagian yang penting bagi PT Mayora dan selalu didukung
penuh oleh Manajemen dan Dewan Komisaris serta Direksi. PT Mayora telah
menerapkan prinsip menyeimbangkan antara kebutuhan produk dengan
kepedulian terhadap lingkungan, dimana menciptakan produk dengan
komposisi yang ramah lingkungan dan penggunaan bahan mentah serta energi
dengan lebih efisien.
B. Lingkungan Industri
Menurut Michael Porter dalam bukunya Competitive Strategy, keadaan
persaingan dalam suatu industri tergantung pada lima kekuatan persaingan pokok,
yaitu:
- Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Dengan datangnya pendatang baru, maka hal ini menjadi ancaman bagi PT
Mayora dalam menguasai pasar yang sudah cukup lama dikuasai karena
memiliki keinginan merebut sebagian pasar. Dalam hal ini ancaman masuknya
pendatang baru bagi Mayora, yaitu PT Kemang Food Industri dan PT
Magfood Inovasi Pangan. Kedua PT tersebut masih menguasai pasar dalam
jumlah yang kecil, tetapi ini merupakan ancaman bagi Mayora
C. Lingkungan Operasi
- Posisi Kompetitif
Mayora memiliki banyak pesaing di dalam industri makanan dan biskuit
seperti PT Danone Biscuits Indonesia, PT Ultra Prima Abadi, PT Nabisco
Foods, PT Arnott’s Indonesia, PT General Food Industries, dan PT Monde
Mahkota Biscuit. PT Mayora tetap mempunyai keunggulan karena
menggunakan bahan baku yang bermutu dengan melakukan penelitian. Selain
itu, PT Mayora mempunyai mesin pengemasan yang mampu mengemas
biskuit dalam jumlah ribuan dalam sejam.
- Profil Pelanggan
Pelanggan Mayora dari berbagai kalangan, tidak hanya kalangan menengah ke
atas tetapi juga kalangan menengah ke bawah. Selain itu, pelanggan Mayora
dari anak-anak, remaja, dewasa hingga lanjut usia, hal ini dikarenakan produk-
produk Mayora dibuat untuk memenuhi semua kalangan sesuai visinya. Tidak
hanya kualitas Mayora yang terjamin yang membuat pelanggannya banyak,
tetapi karena harga produknya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
pelanggan.
- Pemasok
PT Indisco Niaga merupakan satu-satunya pemasok yang memiliki kualitas
bahan baku yang baik. Untuk itu penting bagi perusahaan untuk dapat
bekerjasama dengan pemasok yang memiliki bahan baku dengan kualitas yang
baik, agar mutu produk yang dihasilkan oleh perusahaan tetap terjaga. Bahan
baku seluruh produk Mayora lebih dari 90% dari dalam negeri yang
diproduksi Indisco
- Kreditor
Dari struktur modal, Mayora mempunyai struktur yang berimbang antara
modal dan kredit. Hal ini karena kemampuan Mayora dalam memperoleh laba
juga asset yang dimilikinya, sehingga untuk mendapatkan pinjaman modal
dari bank maupun kreditor lainnya, bagi Mayora tidaklah sulit
Opportunities
Masih ada pasar domestik maupun internasional yang belum
tergarap
Terciptanya inovasi-inovasi baru dengan teknologi yang canggih
Threat
Ancaman pendatang baru, yaitu PT. Kemang Food Industri dan PT.
Magfood Inovasi Pangan, namun karena merupakan pendatang
baru PT. Kemang Food Industri dan PT. Magfood Inovasi Pangan
masih menguasai pasar dalam jumlah kecil.
Produk substitusi, yaitu jelly drink, roti, susu, dan mie instan
Pesaing yang cukup lama berpengalaman daalm industri makanan,
kembang gula, dan biscuit yaitu PT. Danone Biscuits Indonesia,
PT. Ultra Prima Abadi, PT. Nabisco Foods, PT. Arnott’s Indonesia,
PT. General Food Industries, dan PT. Monde Mahkota Biscuit
Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing yang berubah-ubah,
yang dapat mempengaruhi biaya bahan baku yang berasal dari luar
negeri
2) Grand Strategi
Menurut kelompok kami, PT Mayora berada di kuadran 1 karena
memiliki pertumbuhan perusahaan yang baik serta memiliki posisi yang kuat
dalam persaingan industri sejenis. Hal ini dapat dibuktikan dengan
peningkatan laba bersih yang dimiliki PT Mayora meningkat. Pada semester
pertama di tahun 2011, PT Mayora memiliki laba bersih sebesar Rp156,12
miliar sedangkan pada semester pertama tahun 2012 sebesar Rp 349,90 miliar.
Hal ini berarti telah jadi peningkatan sebesar Rp 193,78 miliar.
3) Growth Strategi
Mayora, sebagai produsen consumer goods mencoba menyesuaikan
saluran distribusinya dengan kebutuhan pelanggannya. Terkadang hal ini
merupakan kebalikan dengan pemahaman kebanyakn produsen bahwa dengan
munculnya saluran distribusi baru, maka akan tercipta permintaan pasar.
3.2 Saran
Hal-hal yang mungkin saja bisa diterapkan oleh PT Mayora Indah ,Tbk adalah:
- Dengan teknologi mutakhir yang dimiliki, PT Mayora seharusnya dapat
mengembangkan inovasi-inovasi baru untuk produk makanan dan minuman
sehingga pasar tidak jenuh
- Menciptakan strategi untuk mengatasi perubahan nilai tukar rupiah terhadap
mata uang asing, sehingga tidak mempengaruhi biaya produksi.
- Melakukan promosi secara online, agar informasi produk dapat diketahui
masyarakat secara lebih luas, bahkan dapat menggapai pangsa pasar yang
belum pernah dimasuki sebelumnya