Bukan juga takdir ketika menafaki kehidupan penuh ujian dan cobaan.
Ibarat garis lurus membentuk sudut pandang yang berbeda.
Selera warna, makanan maupun pilihan pekerjaan sebagai ikhtiar penuh nalar.
"Aku yang merubah", ujar Raden Tumenggung Aria Djojonegoro dalam percakapan ruhaninya
dengan ribuan rakyat yang saat itu sangat mengabdi.
Ia sudah memulai dengan kejujuran dan kepedulian untuk warganya.
Mengubah nasib dengan keputusan bijak sejarah perubahan Kabupaten Menoreh
menjadi Kabupaten Temanggung.
Dengan niat mulianya,
Pemerintah Hindia Belanda di Batavia tertegun dan menyetujuinya.
Angin semilir
Gerimis telah membasahi tanah mimpi para pelancong negeri. Begitu para bijak menyampaikan
khabar berabad silam.
Temanggung..
Aku datang menyampaikan cinta perdamaian dari Tanah Pajajaran.
Kita saudara dari lintas budaya berbeda
Namun begitu indah dan harmoni diantara raja kami.
Semua adalah cinta telah mengikat menuju perdamaian tanah pusaka.
Temanggung..
Berjuta warisan leluhur masih terasa utuh:
-Candi Peringsewu
-Benteng Mataram Kuna
-Situs hingga makam para pendiri negeri
Begitu indah
Aku akan menutup
Suara hati dengan dendang cinta keselarasan.
Doa dan zikir telah menjadi maklumat.
Aku tetap hadir untuk anak-cucuku: ujar sang raja dalam bongkahan pusaka kehidupan.
Bebukitan telah membuat cerita bagi anak-anak Temanggung agar dapat berimajinasi.
Perkebunan kopi, peternakan sapi maupun kelelawar bebas mencari ranting,
dedahanan pada pohon yang rindang
Wisata alam terkadang menjadi lapangan kebebasan
dalam menentukan pilihan kemana ia meluruskan pelatuknya.
Temanggung adalah perlambang raja agung menguasai alam dan seluruh isinya
untuk kemakmuran rakyatnya.
Jangan dilupakan kekayaan alam untuk kehidupan.
ACE SUMANTA, yang kerap dipanggil Raden Ace ini sudah tidak
asing dikalangan penyair, seniman-budayawan. Selain aktivis
diperbagai lembaga sosial-kemasyarakatan, kesehatan dan keagamaan.
Kerap ia diundang untuk menjadi narasumber di perbagai seminar, lokal maupun nasional.
Tim peneliti Kota Pusaka, Penggerak Kota Sehat melalui Aliansi Masyarakat Anti Rokok (
AMAR), narasumber seni budaya, sosial dan sejarah di RRI Bogor dan Jakarta. Dewan juri
perlombaan seni budaya, kepenulisan ilmiah dan populer. Ia juga perintis Gerakan Literasi
Masyarakat Indonesia dengan Tajuk Literasi Pojok Desa. Aktivis ini ternyata juga bagian dari
gerakan reformasi '98. Saat kuliah sangat aktif di gerakan mahasiswa dan pemuda. Walau tidak
populer KAMHI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Hukum Indonesia) adalah salah satu idenya. Pembina
dan penasihat Gerakan Rakyat Indonesia, DKM, hingga urusan desa karena sebagai Penasihat
DKM dan beberapa Pondok Pesantren, Aktif di ICMI ( Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia).
Koord. Forum BKM (Badan Keswedayaan Masyarakat Jabar I).
Sebagai penyair telah menerbitkan buku kumpulan puisi tunggal: MU (SB, 1987), Tarian
Mistik, Bernama Angin (SB, 1992-4,). Antologi Puisi Indonesia bersama penyair Nusantara
adalah: Nuansa Hijau (FKR, 1992), Kumpulan Puisi Hari Puisi Indonesia (Yayasan Sagang, 2016),
Pasie Karam (Aceh, 2016), Kopi (Aceh, 2016), Penitis Jiwa (SPN, 2016), Luka Pidie Jaya ( JKT,
2017), Nyanyian Puisi untuk Ane Matahari (JKT, 2017), dan sejumlah antologi lainnya. Untuk
mempermudah komunikasi bisa ke email: acesumanta@yahoo.co.id (WA) 085714737637. Hp.
087878138716