Anda di halaman 1dari 2

Golongan Non-Benzodiazepine

1 BUSPIRONE
Buspiron (BuSpar) diindikasi utnuk terapi gangguan ansietas, tidak seperti
benzodiazepine dan barbiturat, buspirone tidak memiliki efek sedatif, hipnotik, relaksan otot,
atau antikonvulsan. Buspiron memiliki potensi yang rendah untuk disalahgunakan dan tidak
disertai fenomena purus zat atau hendaya kognitif.5, 6
Mekanisme
Buspirone diabsorbsi dengan baik dari saluran gastrointestinal dan tidak dipengaruhi
asupan makanan. Obat ini mencapai kadar puncak plasma dalam 60 hingga 90 menit setelah
pemberian oral. Waktu paruh yang pendek (2 hingga 11 jam) memerlukan dosis 3 kali sehari.
Berlawanan dengan benzodiazepine dan barbiturat yang bekerja pada saluran ion klorida
terkait—aminobutyric acid (GABA), buspirone tidak memiliki efek pada mekanisme reseptor
ini. Buspirone lebih bekerja sebagai agonis atau agonis parsial pada reseptor serotonin 5-HTIA.
Buspirone juga memiliki aktivitas pada reseptor 5-HT2 dan reseptor dopamine tipe 2 (D2),
meskipun makna efek pada reseptor ini tidak diketahui. Pada reseptor D2, obat ini memilikisifat
agonis dan antagonis. Fakta bahwa buspirone memerlukan 2 hingga 3 minggu untuk
menghasilkan efek terapeutik mengesankan bahwa apapun efek awalnya, efek terapeutik
buspirone dapat meliputi modulasi beberapa neurotransmitter dan mekanisme intraneuronal.5,6

Efek Samping
Efek samping buspirone yang paling lazim terjadi adalah sakit kepala, mual, pusing,
dan insomnia (jarang). Buspirone tidak disertai dengan sedasi. Beberapa orang dapat
melaporkan adanya perasaan gelisah ringan, meskipun gejala ini dapat mencerminkan
gangguan ansietas yang tidak diterapi secara utuh. Tidak ada kematian dialporkan akibat over
dosis buspirone, dan dosis letal median (LD50) diperkirakan 160 hingga 550 kali dengan dosis
harian yang dianjurkan. Buspirone harus digunakan dengan hati-hati pada orang dengan
gangguan hati dan ginjal, perempuan hamil, dan ibu yang menyusui. Obat ini dapat digunakan
dengan aman oleh lansia.

Interaksi Obat
Pemberian buspirone dan haloperidol (haldol) bersamaan mengakibatkan
meningkatnya konsentrasi haloperidol di dalam darah. Buspirone sebaiknya tidak digunakan
dengan monoamine oxidase inhibitor (MAOI) utnuk menghindari episode hipertensif, dan
diantara penghentian penggunaan MAOI dengan dimulainya terapi buspirone harus terdapat
periode pembersihan selama 2 minggu. Erythromycin, itraconazole, nefazodone dan jus anggur
dapat meningkatkan konsentrasi buspirone di dalam plasma.5

2 HYDROXYZINE
Hydroxyzine adalah antihistamin tua, awalnya disetujui untuk penggunaan klinis oleh
FDA pada tahun 1956. Obat ini memiliki sifat anxiolytic di samping sifat antihistamin dan juga
berlisensi untuk pengobatan kecemasan dan ketegangan. Obat juga digunakan sebagai obat
penenang sebelum anestesi atau untuk menginduksi sedasi setelah anestesi. Obat ini telah
terbukti sama efektifnya dengan benzodiazepin dalam pengobatan gangguan kecemasan
umum, sedangkan memiliki sedikit efek samping.

Sediaan Obat Anti Ansietas Gol. Non-Benzodiazepine:


1. Sulpiride
a. Nama dagang : Dogmatil
Sediaan : Cap. 50 mg
2. Buspirone
a. Nama dagang : Buspar
Sediaan : Cap. 10 mg
Dosis anjuran : 2-3 x 10 mg/hari
b. Nama dagang : Tran-Q
Sediaan : Cap. 10 mg
Dosis anjuran : -
c. Nama dagang : Xiety
Sediaan : Cap. 10 mg
Dosis anjuran : -
3. Hydroxyzine
a. Nama dagang : Iterax
Sediaan : Caplet 25 mg
Dosis anjuran : 3 x 25 mg/hari

Anda mungkin juga menyukai