SINDAKTILI Fix
SINDAKTILI Fix
SYNDACTYLY
Disusun Oleh :
Dayanara Rebecca
N 111 16 059
PEMBIMBING KLINIK
dr. Muh. Ardi Munir, M.Kes. Sp.OT, FICS, MH
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu kelainan bawaan sejak lahir adalah sindaktili yakni kelainan jari berupa
pelekatan dua jari atau lebih sehingga telapak tangan menjadi berbentuk seperti kaki bebek
atau angsa.1
Jari yang sering mengalami pelekatan adalah jari telunjuk dengan jari tengah, jari`
tengah dengan jari manis, atau ketiganya. Sindaktili terjadi pada 1 dari 2.500 kelahiran.
Lebih banyak terjadi pada bayi laki-laki dibandingkan bayi perempuan.1
Penyebab langsung sindaktili sering kali sukar diketahui. Pertumbuhan embrional dan
fetal dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, faktor lingkungan atau kedua
faktor secara bersamaan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Sindaktili merupakan kelainan jari berupa pelekatan dua jari atau lebih sehingga telapak
tangan menjadi berbentuk seperti kaki bebek atau angsa (webbed fingers). Sindaktili
merupakan defek pada diferensiasi. Sindaktili adalah kondisi terdapatnya tidak adanya atau
pembentukkan inkomplet jeda jarak diantara dua jari-jari. Sindaktili merupakan kegagalan
pemisahan antara jari-jari yang berdekatan yang menghasikan adanya jaringan pada jari-jari.
Sindaktili merupakan kelainan bawaan yang paling sering ditemukan pada jari-jari
tangan, jari-jari tidak terpisah, dan bersatu dengan yang lain. Dapat terjadi hubungan satu,
dua, atau lebih jari-jari. Hubungan jari-jari dapat terjadi hanya pada kulit dan jaringan lunak
saja, tetapi dapat pula terjadi hubungan tulang dengan tulang.1
Gambar 1 Sindaktili
Dalam keadaan normal, ada sejumlah gen yang membawa “perintah” kepada deretan
sel di antara dua jari untuk mati, sehingga kedua jari tersebut menjadi terpisah sempurna.
Pada kelainan ini, gen tersebut mengalami gangguan. Akibatnya, jari-jari tetap menyatu dan
tidak terpisah menjadi lima jari.1
4
2.2 EPIDEMIOLOGI
Lebih umum pada laki-laki kaukasia. Isidensi sindaktili terjadi per 2000 keluarga
kelahiran, hal ini terlihat bilateral pada 50% kasus. Faktor resiko adanya kelainan bawaan
lainyya merupakan faktor resiko untuk kondisi ini, genetika 10-40% dari kasus keluarga,
80% kasus yang sporadis
2.3 ETIOLOGI
Kelainan genetik pada ayah atau ibu kemungkinan besar akan berpengaruh atas
sindaktili pada anaknya. Di antara kelainan-kelainan ini ada yang mengikuti hukum
5
Mendel biasa, tetapi dapat pula diwarisi oleh bayi yang bersangkutan sebagai unsur
dominan ("dominant traits") atau kadang-kadang sebagai unsur resesif. Penyelidikan
daIam hal ini sering sukar, tetapi adanya kelainan kongenital yang sama dalam satu
keturunan dapat membantu langkah-langkah selanjutnya.
Dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi kedokteran , maka telah dapat
diperiksa kemungkinan adanya kelainan kromosom selama kehidupan fetal serta telah
dapat dipertimbangkan tindakan-tindakan selanjutnya.
b. Faktor Mekanik
c. Faktor Obat
Beberapa jenis obat tertentu yang diminum wanita hamil pada trimester pertama
kehamilan diduga sangat erat hubungannya dengan terjadinya kelainan kongenital pada
bayinya. Salah satu jenis obat yang telah diketahui dapat menimbulkan kelainan
kongenital ialah thalidomide yang dapat mengakibatkan terjadinya fokomelia atau
mikromelia. Beberapa jenis jamu-jamuan yang diminum wanita hamil muda dengan
tujuan yang kurang baik diduga erat pula hubungannya dengan terjadinya kelainan
kongenital, walaupun hal ini secara laboratorik belum banyak diketahui secara pasti.
Sebaiknya selama kehamilan, khususnya trimester pertama, dihindari pemakaian obat-
obatan yang tidak perlu sama sekali, walaupun hal ini kadang-kadang sukar dihindari
karena calon ibu memang terpaksa harus minum obat. Hal ini misalnya pada pemakaian
trankuilaiser untuk penyakit tertentu, pemakaian sitostatik atau prepaat hormon yang
tidak dapat dihindarkan ; keadaan ini perlu dipertimbangkan sebaik-baiknya sebelum
kehamilan dan akibatnya terhadap bayi.
6
d. Faktor Radiasi
e. Faktor Gizi
f. Faktor-Faktor Lain
Pada ibu hamil yang mengkonsumsi obat mempunyai resiko bayi mengalami
malformasi jari-jari. Terdapat dua kategori obat yang meningkatkan risiko tersebut yaitu
antikonvulsan dan antiasmatik.3
Sindaktili merupakan hasil kegagalan dari diferensiasi dan diklasifikasikan oleh
klasifikasi embriologi pada anomali kongenital yang diadopsi dari International Federation
for Societies for Surgery of the Hand.3
7
G : S dan s
F1 :
SS = sindaktili
Ss = normal karier
Ss = normal karier
ss = normal
Bentuknya ada yang pelekatannya hanya sepertiga dari panjang jari, atau sepanjang
jari saling melekat. Pelekatan pada jaringan kulit, tendon (jaringan lunak), bahkan pada
kedua tulang jari yang bersebelahan. Kelainan ini dapat mengganggu proses tumbuh-
kembang karena jari yang dempet menghambat pertumbuhan jari dari gerakan jari-jari lain
di sampingnya. Bila tidak diatasi, dapat mengganggu perkembangan mental anak.
Kadangkala dilakukan cangkok kulit untuk menutup sebagian luka, sehingga membutuhkan
perawatan di rumah sakit yang lebih lama dibandingkan operasi penanganan polidaktili.
Tanda dan gejala tidak ada rasa sakit dengan kondisi ini.ujian fisik,perhatikan
bergabung dengan jari, yang di kaitkan dengan banyak anomali,periksa sendi untuk ROM
9
aktif dan pasif.uji 2 bergabung digit pada tiap tingkat untuk gerakan
independent,kemampuan untuk bergerak secara terpisah tidak menunjukan sindaktili tulang
atau komplek,jumlah kelebihan kulit antara angka adalah tanda kesulitan rekonstruksi
periksa kuku, jika mereka bergabung kemungkinan bahwa tulang yang mendasarinya
bergabung juga
2.6 PATOGENENSIS
Kegagalan Riwayat Sindrom Konsumsi obat MK Pre-op:
proses sindaktili craniofacial antikonvulsan 1. Kecemasan orang tua
pembelahan jari pada dan 2. Kurang pengetahuan
orang tua tetang kondisi,
dan apoptosis keluarga antiasmatik
prognosis dan kebutuhan
pengobatan
Pewarisan Mutasi gen
gen
autosom Bedah
dominan
Ekspresi gen Penatalakasanaan Terdapat luka
Klasifikasi autosom pembedahan
1. Simpel sindaktili dominan
Perlekatan pada jaringan lunak dan kulit Stimulus
2. Sindaktili kompleks pengeluaran Port de
Kegagalan entree
Perlekatan melibatkan tulang, jar.lunak, neurotransmitter
dan struktur neurovaskar perkembangan jari bakteri
3. Sindaktili parsial MK:
Melibatkan daerah proksimal pada jari Nyeri akut MK: Risiko
tangan Malformasi jari infeksi
4. Sndaktili komplit
Memanjang keseluruh sampai ujung jari
5. Complicated Syndactyly MK: Kerusakan
Tulang yang abnormal diantara jari-jari
Sindaktili
integritas kulit
6. Acrosyndactyly
Perlekatan hanya melibatkan bagian
distal pada jari tangan Fenotip pada Non bedah
sindaktili
Tipe sindaktili
Gambar 2. Patogenesis
Gambar 3
Sindaktili tipe I pada bayi laki-laki.
(a) komplit (tangan kiri) dan parsial (tangan kanan) peyatuan diantara jari tangan ke-3 dan 4.
2. Sindaktili Tipe II
Pada sindaktili tipe II (synpolydactyly) biasanya sindaktili pada jari ke-3 dan ke-4
berhubungan dengan duplikasi pada jari 3 atau 4 dalam selaput diantara jari-jari. Pada
kaki selalu menunjukkan terjadi sindaktili pada jari kaki ke-4 dan 5 dengan duplikasi
pada kelima jari kaki pada selaput diantara jari-jari kaki. Aplasia atau hipoplasia pada
11
tulang jari bagian tengah pada kaki dapat ditemukan. Fenotip ini disebabkan oleh
adanya mutasi di dalam gen HOXD13 dipetakan pada 2q31-q32.4
Keberagaman pada defek yang ditunjukkan secara klinis pada keluarga yang sama
dijumpai secara signifikan dengan individu yang menunjukkan ciri-ciri tipe pada
sinpolidaktili, yang lainnya menunjukkan kedua pre dan postaxial polidaktili atau
postaxial polidaktili tipe A dan masih termanifestasi berat fenotip yang kosisten dengan
homozigot. Manifestasi klinis pada fenotip homozigot meliputi tangan yang sangat
kecil dan kaki dengan jari-jari pendek. Sindaktili jaringan lunak komplit meliputi semua
empat limbs, polidaktili komplit, distorsi pada tulang panjang di tangan dan kaki serta
tulang carpotarsal .4
ossues pada tulang jari distal terjadi. Terjadinya ketidakadaan, pendek atau dasar pada
phalanx ke-5 bagian tengah merupakan bagian dari fenotip. Pada kaki tidak termasuk
dalam sindaktili tipe III dan adanya kejang paraplegia di dalam keluarga yang sama
lebih dari multipel generasi mengangkat kemungkinan bahwa adanya dua gen yang
berhubungan. Hubungan tersebut terbukti bahwa isolasi sindaktili tipe III ditentukan
oleh adanya mutasi gen di dalam 6q22-q24, dimana pada gen tersebut untuk
oculodentodigital syndrome. Ciri-ciri yang diwariskan sama autosom dominan dengan
transmisi laki-laki ke laki-laki.4
4. Sindaktili Tipe IV
Pada sindaktili tipe IV tidak terdapat sindaktili kutaneus komplit pada seluruh jari
di kedua tangan yang dihubungkan dengan pre- atau postaxial hexadactyly (jari-jari
tambahan yang berkembang sepenuhnya dengan duplikasi metakarpal komplit). Flexi
pada jari-jari membuat tangan berbentuk mangkok. Sindaktili tipe IV tidak terdapat
perlekatan tulang. Sindaktili kutaneus parsial pada jari kaki 2 dan 3 dapat terjadi.
Sindaktili tipe IV dengan hexadactyly pada kaki berbeda dan lebih kompleks pada
malformasi lower limbs lainnya seperti aplasia tibia.4
5. Sindaktili Tipe V
Sindaktili tipe V jarang ditemukan, jarinagan lunak sindaktili terjadi berhubungan
dengan metakarpal dan metatarsal sinostosis. Sindaktili jaringan lunak biasanya
mempengaruhi jari-jari tangan ke-3 dan 4 serta jari-jari kaki ke-2 dan 3 tetapi tidak
dapat lebih luas. Metakarpal dan metatarsal biasanya melibatkan jari ke-4 dan 5
(Scanderbeg & Dallapiccola , 2005).
Sindaktili kongenital diklasifikasikan berdasarkan pada keterlibatan jari-jari dan
karakter dari jaringan yang bergabung (Hurley, 2011).
a. Simpel Sindaktili
Perlekatan terbatas pada jaringan lunak dan kulit diantara dua jari tangan yang
berdekatan (simple atau kutaneus sindaktili).
13
Gambar 5
b. Sindaktili Komplek
Sindaktili atau perlekatan yang melibatkan tulang, jaringan lunak, dan
struktur neurovaskuler (Scanderbeg & Dallapiccola , 2005)
Gambar 6
Sindaktili kompleks dengan perlekatan diantara jari tangan ke-4 dan 5
meliputi jaringan lunak dan tulang keduanya. Sindaktili pada kasus ini merupakan parsial karena
hanya melibatkan bagian proksimal pada jari tangan (proximal phalanges). Pada temuan
selanjutnya meliputi adanya defisiensi proksimal ke-4 metakarpal dan penyatuan karpal antara
lunate triquetrum.
c. Sindaktili Parsial
Sindaktili yang melibatkan daerah proksimal pada jari-jari tangan disebut
sindaktili parsial.4
14
d. Sindaktili Komplit
Sindaktili yang memanjang kearah ujung dari seluruh panjang jari-jari tangan
disebut sindaktili komplit.4
e. Complicated Syndactyly
Tulang yang abnormal diantara jari-jari.2
f. Acrosyndactyly
Acrosyndactyly adalah perlekatan yang hanya melibatkan bagian distal
pada jari-jari tangan.4
metatarsal, perlekatan karpotarsal, ibu jari pendek dan deformitas dan jari kaki
besar (Apert syndrome).
Gambar 7
Apert syndrome
g. Sindaktili kutaneus pada jari tangan ke-2 dan 3 serta pada kaki jari ke-3 dan 4
(Saethre-Chotzen syndrome).
pada akhirnya dapat memicu potensi adesi pada luka dan pembentukan skar yang dapat
menyebabkan masalah fungsi.1
Pertimbangan pembedahan yaitu: 2
a. Jari-jari yang berbeda harus dilepas segera untuk mencegah deformitas dan
gangguan pertumbuhan pada jari-jari.
b. Penutup sekitar kulit digunakan untuk membentuk batas dan mencegah kontraktur
skar.
c. Pembungkus lateral zigzag digunakan untuk mencegah kontraktur skar
longitudinal.
d. Pembungkus untuk mempercepat penutupan kulit, mengurangi tekanan disekitar
pembungkus, dan memperindah estetik dari jari-jari yang direkonstruksi.
a. Pre Operasi
1) Ansietas b/d rencana pembedahan.
2) Kurang pengetahuan (kebutuhan untuk belajar) mengenai kondisi, prognosis, dan
kebutuhan pengobatan b/d kurang informasi.
3) Harga diri rendah b/d kelainan kongingetal
b. Post Operasi
1) Nyeri b/d insisi pembedahan.
2) Gangguan integritas kulit b/d tindakan pembedahan.
3) Resiko tinggi terhadap infeksi b/d tindakan pembedahan.
4) Kurang pengetahuan (kebutuhan untuk belajar) mengenai kondisi, prognosis, dan
kebutuhan pengobatan b/d kurang informasi.
Intervensi
a. Pre Operasi
1) Ansietas b/d rencana pembedahan.
Intervensi :
a) Informasikan pasien / orang terdekat tentang peran advokat perawat intraoperasi.
b) Identifikasi tingkat rasa takut yang mengharuskan dilakukannya penundaan
prosedur pembedahan.
17
Gambar 8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sindaktili merupakan kelainan jari berupa pelekatan dua jari atau lebih sehingga
telapak tangan menjadi berbentuk seperti kaki bebek atau angsa (webbed fingers).
Pada awal perkembangan janin manusia, selaput jari- jari kaki adalah normal. Pada
sekitar 16 minggu kehamilan, apoptosis berlangsung dan enzim menghilangkan selaput
tersebut. Pada beberapa janin, proses ini tidak terjadi sepenuhnya antara semua jari tangan
atau kaki sehingga selaput tersebut menetap. Sindaktili (jari-jari saling berlekatan) yang
disebabkan gen homozigot (karier) melakukan perkawinan dengan sesamanya.