Anda di halaman 1dari 8

P R U R I G O

TUGAS: BAHASA INDONESIA

GURU PEMBIMBING : ZAMLIA, S.Pd

OLEH :

KELOMPOK II

1. Wd. Suriani
2. Ana destiani m
3. Arsidin
4. anzal

SMP NEGERI 1 KADATUA

TAHUN AJARAN

2014/2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih berkenan
menyatukan roh dan jasad kita. Dan Nabi Muhammad yang telah mengubah sebuah
pandangan menjadi new paradigma sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam
hal ini penyusun mencoba meramu dari berbagai literatur menjadi sebuah makalah, sehingga
dengan tersedianya buku dalam jumlah yang cukup merupakan faktor penting dalam
penyusun makalah ini.

Makalah yang berjudul ‘’P R U R I G O” ini bertujuan agar Siswa SMP Negeri 1
Kadatua dapat lebih memahami bagaimana bahaya dan cara penanganan pada orang yang
menderita penyakit tersebut.

Penyusun telah berupaya maksimal agar makalah ini dapat terselesaikan dengan baik
walaupun demikian tentu masih ada kekurangan. Untuk itu penyusun menerima dengan
tangan terbuka kritik dan saran dari berbagai pihak, terutama guru pembimbing mata
pelajaran Bahasa Indonesia demi penyempurnaan makalah ini pada tugas berikutnya.

Kaofe, 25 Februari 2014

Tim penyusun

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ 1

KATA PENGANTAR.............................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................4

1.3 Tujuan..............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Prurigo...............................................................................................5

B. Etiologi prurigo.............................................................................................. 5

C. Tanda dan gejala prurigo.................................................................................5

D. Penatalaksanaan prurigo..................................................................................5

E. Klasifikasi prurigo............................................................................................6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................................7

3.2 Saran..........................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Prurigo nodularis merupakan penyakit kulit dengan karakteristik adanya nodul yang gatal
yang biasanya muncul pada tangan dan kaki yang kemudian dapat berkembang menjadi
bentuk likenifikasi maupun multipel ekskoriasi yang timbul akibat adanya garukan. Prurigo
belum diketahui secara pasti penyebabnya dan nodul yang tampak dapat membuat kita
mengenalinya sebagai nodul pada liken simpleks kronik.

Penyakit ini dapat mengenai semua kelompok umur mulai dari anak-anak antara umur 5
sampai 75 tahun, tetapi biasanya terjadi pada usia dewasa 30 – 50 tahun, dan dapat terjadi
laki-laki dan wanita, tetapi lebih sering dilaporkan terjadi pada wanita terutama pada umur
pertengahan. Individu dengan prurigo nodularis dapat dibagi menjadi kelompok atopik dan
non atopik. Pada kelompok penderita dermatitis atopik, prurigo nodularis terjadi pada usia
yang lebih muda yaitu usia 19 – 24 tahun dan kejadian reaktifitas terhadap berbagai alergen
lingkungan yang tinggi. Sebaliknya pasien-pasien prurigo nodularis tanpa atopik terjadi pada
usia yang lebih tua yaitu usia 48 – 62 tahun tanpa adanya hipersensitivitas terhadap alergen
lingkungan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa definisi PRURIGO ?
2. Bagaimana etiologi PRURIGO ?
3. Bagaimana tanda dan gejala PRURIGO?
4. Bagaimana penatalaksanaan PRURIGO ?
5. Menjelaskan klasifikasi PRURIGO?

1.3 TUJUAN
1. Agar mengetahui definisi PRURIGO
2. Agar mengetahui etiologi PRURIGO
3. Agar mengetahui tanda dan gejala PRURIGO
4. Agar mengetahui penatalaksanaan PRURIGO
5. Agar mengetahui klasifikasi PRURIGO

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI
Prurigo secara umum adalah penyakit kulit yang ditandai dengan gangguan kulit
berbentuk papula dan nodul (ukurannya bervarisai), berwarna kecoklatan hingga kehitaman
(hiperpigmentasi), kronis (berlangsung lebih 6 minggu) dan bersifat kumat-kumatan (residif).

B. ETIOLOGI
Hingga kini, penyebab Prurigo belum diketahui. Diduga berhubungan dengan faktor
emosional. Hal ini dilandasi fakta bahwa rasa gatal muncul terutama ketika penderita Prurigo
mengalami stress atau ketegangan emosional.

C. TANDA dan GEJALA


Tanda-tanda umum yang kerap dijumpai pada Prurigo, antara lain:
 Dijumpai lesi berbentuk papula dan nodul, berjumlah tunggal (Prurigo Simplex)
maupun multiple (banyak).
 Penebalan dan hiperpigmentasi sehingga Prurigo berwarna kecoklatan hingga
kehitaman.
 Gatal pada saat-saat tertentu, terutama ketika penderita mengalami ketegangan psikis.
 Lokasi tersering timbulnya Prurigo adalah anggota badan (ekstrimitas), terutama di
permukaan bagian depan paha dan tungkai bawah hingga kaki.
 Ukuran lesi bervariasi, menebal, keras, berwarna merah kecoklatan hinggga
kehitaman. Adakalanya mengalami pengelupasan di permukaan lesi.

D. PENATALAKSANAAN
Mengingat bahwa penyebab pasti timbulnya Prurigo belum diketahui, maka
pengobatan lebih ditujukan untuk meredakan keluhan (simptomatis) dan meminimalisir
bekasnya.
Obat-bat yang lazim digunakan pada Prurigo, diantaranya:

 Antihistamin, untuk meredakan gatal, misalnya: Loratadine 10 mg atau


Cetirizine 10 mg, diminum 1×1. Obat ini relatif tidak mengantuk dibanding
antihistamin jenis lain.

5
 Obat topikal ( krim, salep, gel ): steroid anti-inflamasi.
 Injeksi dengan steroid intralesi. Pada umumnya menggunakan Triamcinolone
asetonide. Dosis rata-rata: 0,5 – 1 cc hingga maksimal 5 cc setiap sekali
pengobatan
E. KLASIFIKASI
 KOCSARD membagi prurigo menjadi dua kelompok yaitu :
1. Prurigo simpleks
2. Dermatosis pruriginosa

1. PRURIGO SIMPLEKS
 Prurigo papul ditemukan pada berbagai tingkat usia dan paling sering pada orang
dengan usia pertengahan.
 Tempat yang sering terkena ialah badan dan bagian ekstensor ekstremitas.Muka dan
bagian kepala yang berambut juga dapat terkena tersendiri atau bersama-sama dengan
tempat lainnya.
 Lesi biasanya muncul dalam kelompok-kelompok sehingga papul-papul,vesikel-
vesikel dan jaringan-jaringan parut sebagai tingkat perkembangan terakhir dapat
terlihat pada saat yang bersamaan.
 Beberapa variasi prurigo pernah dilaporkan.Prurigo melanotik Pierini dan Borda
terjadi pada wanita usia pertengahan,berupa pruritus bersamaan dengan sirosis biliaris
primer.Lesi berupa hiperpigmentasi retikular,sangat gatal,terutama mengenai badan.
Pengobatannya simtomatik,diberikan obat untuk mengurangi gatal baik sistemik
maupun topikal.
2. DERMATOSIS PRURIGINOSA
 Pada kelompok penyakit ini prurigo papul terdapat bersama-sama dengan urtika,
infeksi piogenik, tanda-tanda bekas garukan, likenifikasi dan eksematisasi. Termasuk
dalam kelompok penyakit ini antara lain ialah : strofulus, prurigo kronik multiformis
Lutz dan prurigo Hebra.

6
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
 Prurigo secara umum adalah penyakit kulit yang ditandai dengan gangguan kulit
berbentuk papula dan nodul (ukurannya bervarisai), berwarna kecoklatan hingga
kehitaman (hiperpigmentasi), kronis (berlangsung lebih 6 minggu) dan bersifat
kumat-kumatan (residif).
 penyebab Prurigo belum diketahui. Diduga berhubungan dengan faktor emosional.
Hal ini dilandasi fakta bahwa rasa gatal muncul terutama ketika penderita Prurigo
mengalami stress atau ketegangan emosional.
B. SARAN
Sebagai generasi penerus kita harus lebih memahami dan lebih mnegerti apa , mengapa
dan bagaimana terjadinya PRURIGO. Agar kita bisa memberikan penanganan yang tepat
kepada orang yang menderita penyakit tersebut.

7
DAFTAR PUSTAKA

 Hinchliff, Sue. 1999. Kamus Keperawatan, Edisi 17. Jakarta : EGC


 Johnson, Marion, dkk. 2000. IOWA Intervention Project Nursing Outcomes
Classifcation (NOC), Second edition. USA : Mosby.
 McCloskey, Joanne C. dkk. 1996. IOWA Intervention Project Nursing Intervention
Classifcation (NIC), Second edition. USA : Mosby.
 Ramali, Ahmad. 2005. Kamus Kedokteran: Arti dan Keterangan Istilah., cetakan 26.
Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai